Kamis, 21 Mei 2009

KESABARAN KUNCI KESUKSESAN

KESABARAN KUNCI KESUKSESAN
DISAMPAIKAN PADA KHUTBAH JUMAT AL FURQON UPI
SOFYAN SAURI
Siapa sih orang sabar itu ? Yaitu orang yang ketika dihantam musibah dengan penuh keyakinan dia mengatakan inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun. Kami adalah milik Allah segala urusan kembali kepada Allah. Logika sederhana, ketika tukang parkir diambil mobil oleh pemiliknya dia tidak kecewa, mengapa? Karena dia merasa tidak memiliki, hanya merasa tertitipi, semuanya hanyalah titipan Allah kita tidak punya apapun. Kita hanya sekedar makhluk ciptaan Allah yang hidup sebentar dan tidak lama kita akan mati.

Kita tidak boleh merasa memiliki semua ini, kecuali hanya tertitipi, oleh karena itu, kalau sakit tubuh ini milik Allah. Allah munguji kita dengan sakit sebagai bahan evaluasi diri, bahan untuk bertaubat, ladang amal silahturrahmi dengan dokter berapapun biaya yang kita keluarkan untuk membayar dokter, itu adalah rizki milik Allah, walaupun habis harta kita membayar, tetapi semuanya hanya titipan Allah.

Anak, misalkan ada anak yang memiliki kekurangan, cacat dan sebagainya. Anak bukan milik kita, anak adalah titipan Allah. Kita tidak usah minder dengan keterbatasannya dan jangan sombong oleh kelebihannya semuanya hanya titipan Allah, semua ada waktunya, semua ada ajalnya.

Sabar, sabar bukan pasrah, sabar bukan lemah, sabar bukan pasif, sabar adalah keterampilan seseorang merespon kejadian apapun dengan sikap terbaik yang di sukai Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d [13]:23-24)
Sabar termasuk akhlak yang paling utama yang banyak mendapat perhatian Al-Qur’an dalam surat-suratnya. Imam al-Ghazali berkata, “Allah swt menyebutkan sabar di dalam al-Qur’an lebih dari 70 tempat.” Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Ahmad: “Sabar di dalam al-Qur’an terdapat di sekitar 90 tempat.
Sabar menurut bahasa berarti menahan dan mengekang. Di antaranya disebutkan pada QS.Al-Kahfi [18]: 28 “Dan tahanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka.”
Kebalikan sabar adalah jaza’u (sedih dan keluh kesah), sebagaimana di dalam firman Allah QS. Ibrahim [14]: 21, “...sama saja bagi kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”
Macam-macam Sabar Dalam al-Qur’an
Aspek kesabaran sangat luas, lebih luas dari apa yang selama ini dipahami oleh orang mengenai kata sabar. Imam al-Ghazali berkata, “Bahwa sabar itu ada dua; pertama bersifat badani (fisik), seperti menanggung beban dengan badan, berupa pukulan yang berat atau sakit yang kronis. Yang kedua adalah al-shabru al-Nafsi (kesabaran moral) dari syahwat-syahwat naluri dan tuntutan-tuntutan hawa nafsu. Bentuk kesabaran ini (non fisik) beraneka macam;
Jika berbentuk sabar (menahan) dari syahwat perut dan kemaluan disebut iffah
Jika di dalam musibah, secara singkat disebut sabar, kebalikannya adalah keluh kesah.
Jika sabar di dalam kondisi serba berkucukupan disebut mengendalikan nafsu, kebalikannya adalah kondisi yang disebut sombong (al-bathr)
Jika sabar di dalam peperangan dan pertempuran disebut syaja’ah (berani), kebalikannya adalah al-jubnu (pengecut)
Jika sabar di dalam mengekang kemarahan disebut lemah lembut (al-hilmu), kebalikannya adalah tadzammur (emosional)
Jika sabar dalam menyimpan perkataan disebut katum (penyimpan rahasia)
Jika sabar dari kelebihan disebut zuhud, kebalikannya adalah al-hirshu (serakah)
Kebanyakan akhlak keimanan masuk ke dalam sabar, ketika pada suatu hari Rasulullah saw ditanya tentang iman, beliau menjawab: Iman adalah sabar. Sebab kesabaran merupakan pelaksanaan keimanan yang paling banyak dan paling penting. “Dan orang-orang yang sabar dalam musibah, penderitaan dan dalam peperangan mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]: 177)
Dari itu kita dapat memahami mengapa al-Qur’an menjadikan masalah sabar sebagai kebahagiaan di akhirat, tiket masuk ke surga dan sarana untuk mendapatkan sambutan para malaikat. Dalam surat Al-Insan [72]: 12 “Dan Dia memberi balasan kepada mereka atas kesabaran mereka dengan surga dan (pakaian) sutera”. Dalam surat Ar-Ra’d [13]:23-24 “...Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”
Sabar adalah kekhasan manusia, sesuatu yang tidak terdapat di dalam binatang sebagai faktor kekurangannya, dan di dalam malaikat sebagai faktor kesempurnaannya.
Binatang telah dikuasai penuh oleh syahwat. Karena itu, satu-satunya pembangkit gerak dan diamnya hanyalah syahwat. Juga tidak memiliki “kekuatan” untuk melawan syahwat dan menolak tuntutannya, sehingga kekuatan menolak tersebut bisa disebut sabar.
Sebaliknya, malaikat dibersihkan dari syahwat sehingga selalu cenderung kepada kesucian ilahi dan mendekat kepada-Nya. Karena itu tidak memerlukan “kekuatan” yang berfungsi melawan setiap kecenderungan kepada arah yang tidak sesuai dengan kesucian tersebut.
Tetapi manusia adalah makhluk yang dicipta dalam suatu proses perkembangan; merupakan makhluk yang berakal, mukallaf (dibebani) dan diberi cobaan, maka sabar adalah “kekuatan” yang diperlukan untuk melawan “kekuatan” yang lainnya. Sehingga terjadilah “pertempuran” antara yang baik dengan yang buruk. Yang baik dapat juga disebut dorongan keagamaan dan yang buruk disebut dorongan syahwat.
Pentingnya Kesabaran
Agama tidak akan tegak, dan dunia tidak akan bangkit kecuali dengan sabar. Sabar adalah kebutuhan duniawi keagamaan. Tidak akan tercapai kemenangan di dunia dan kebahagaiaan di akhirat kecuali dengan sabar.
Al-Qur’an telah mengisyaratkan pentingnya kesabaran ini. Ketika mengyinggung masalah penciptaan manusia dan cobaan penderitaan yang akan dihadapinya. Dalam surat Al-Insaan [76]: 2 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang tercampur yang Kami hendak mengujinya )dengan perintah dan larangan)”.
Pentingnya Kesabaran Bagi Orang Beriman.
Sudah menjadi sunnatulah bahwa kaum muslimin harus berhadapan dengan para musuhnya yang jahat yang membuat makar dan tipu daya. Seperti Allah menciptakan Iblis untuk Adam; Namrud untuk Ibrahim; Fir’aun untuk Musa dan Abu Jahal untuk Muhammad saw.
Dalam Surat al-Ankabut [29]]: 1-3 “Ali Laam Miim. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan; kami telah beriman, padahal mereka belum diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” ##
INDAHNYA KESABARAN Di dalam bahasa Inggeris, kata Heart, yang berarti jantung digunakan sewaktu membicarakan tentang Perasaan
Di dalam bahasa Indonesia, kata Hati yang digunakan sewaktu membicarakan tentang Perasaan

INDAHNYA KESABARAN Mudah mudahan kita digolongkan menjadi ahli [hati yang] sabar...amin. Karena ternyata kedudukan seseorang ditentukan oleh kualitas kesabarannya.“
Wallahu ma'ashshaabiriin." " dan Allah beserta orang orang yang sabar" [QS.Al Baqarah : 249 ]. Bahkan " Wasta'iinuu bishobri washsholaah". " dan mintalah pertolongan kepada Alloh dengan sabar dan sholat." [QS. Al Baqarah : 45 ]. Dalam ayat ini kata-kata sabar di dahulukan, karena orang yang tidak sabar maka sholatnya juga tidak akan khusyuk.
INDAHNYA KESABARAN Begitu juga dengan pemimpin yang tidak sabar, pasti tidak akan berhasil memimpin dan akan jatuh akibat ketidaksabarannya.
Oleh karena itu, orang yang tidak pernah sungguh sungguh melatih kesabaran dalam kehidupan ini, maka dia akan menderita. Karena kesabaran membuat daya tahan yang luar biasa dan benar benar memperindah pribadi seseorang.
ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]
Menurut Bp. Quraish Shihab dalam bukunya " menyingkap Tabir Ilahi", kata Asshabur [Allah Maha Penyabar] berasal dari akar kata yg terdiri dari tiga huruf : shad, ba dan ra.
Makna dari kata ini adalah : pertama " menahan", kedua,"ketinggian sesuatu", dan yang ketiga," sejenis batu".
Dari makna menahan lahirlah makna "konsisten/istiqomah". karena sikap menahan pandangannya terhadap suatu gejolak dinamai sabar.
ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]
Seseorang yang ditahan dipenjara dan dia sabar sampai mati disebut Mashburah. Dari makna kedua lahir kata,"shubr", yang berarti puncak sesuatu.
Jadi orang yang memiliki kesabaran yang tinggi maka dia akan memiliki puncak kemuliaan.
Dan dari makna yang ketiga, muncul kata, "ash subrah" yakni "batu yang amat kukuh lagi kasar" atau bisa juga disebut dengan "potongan besi".
ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]
Apabila makna itu saling kait mengkait maka orang yang punya kemampuan sangat menahan diri, gigih, tangguh, maka dia akan punya tingkat ketinggian, kemuliaan, ketinggian kehormatan selaku manusia dan dia akan memiliki ketahanan yang amat dahsyat.
ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]
Oleh karena itu bagi para akhwat, andai akan mencari calon suami pilihlah laki laki yang sabar, yang tidak temperamental, dan tidak emosional. Karena berat bagi sebuah rumah tangga bila memiliki suami yang kasar,mudah marah dan mudah kecewa. Akibatnya rumah tangga akan mengarungi derita tiada akhir.
Begitu juga dengan kaum laki laki, kalau mau mencari istri carilah istri yang sabar, yang bisa menahan lisannya dan istri yang sabar menghadapi kehidupan.
KIAT MENJADI PRIBADI SABAR
Kesabaran itu amatlah berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Alloh."alladziina idzaa ashobathm mushibah qoolu innalillahi wainna ilaihirojiuun. Ulaa ika 'alayhim sholawaatum minraobbihin warohmah wauulaaikahumul muhtaduun". Yaitu orang orang yang apabla ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un".
Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk [QS. Al Baqarah : 156-157].
"Maa ashoobaminmushiban illa biidznillah. Wamayyu, minbillahi yahdiqalbah“ [QS. At Taghabun : 11]. Dan orang yang yakin bahwa apapun yang terjadi mutlak karena ijin Alloh. Makhluk hanya jalanya saja. Tidak ada kejadian tanpa izin Alloh.
KIAT MENJADI PRIBADI SABAR
Ketidaksabaran timbul ketika kita melihat makhluk terlalu hebat dan melihat sebagai makhluk sebagai sumber. Padahal makhluk cuma jalan [perantara]. Kalau fokus kita kepada makhluk maka kualitas kesabaran kita bakal berkurang.
Tapi kalau kita melihat Allohlah yang menguasai setiap kejadian, maka akan meningkatkan kesabaran kita.

Orang yang targetnya akherat maka kesabarannya akan meningkat. Sabar itu berat awalnya tapi manis akhirnya.
Latihan sabar adalah latihan kesungguhan. Latihan sabar adalah latihan kemuliaan. Karena tiada pahala yang terputus kecuali pahala orang yang ahli sabar.
MACAM MACAM KESABARAN
~ KESABARAN DALAM BERJUANG
Dalam surah Ali Imran ayat 200 diceritakan tentang kesabaran ketika berjuang. "Hai orang orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga [diperbatasan negerimu] dan bertakwalah kepada Alloh supaya kamu beruntung."
Peperangan adalah ujian kesabaran. bagaimana caranya sabar ketika dalam peperangan? Caranya, yakinlah bahwa musuh musuh kita adalah milik Alloh.
Tidak ada sesuatu pun yang berperang kecuali semuanya milik Alloh Swt.
Jangan gentar melihat musuh karena musuh kita adalah juga milik Alloh semuanya. Kalau nggak ada musuhnya maka susah syahidnya. Ketika melawan musuh kita harus yakin, bahwa bukan musuh itu yang berbahaya tapi sikap kita kepada musuh yang berbahaya. Apakah sikap kita pengecut atau kita penakut ?
Oleh karena itu kita harus sabar ketika menghadapi ancaman musuh.
~ SABAR KETIKA BERBEDA PENDAPAT
"Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikan dan ada [pula] segolongan yang tdak beriman maka bersabarlah, hingga alloh menetapkan hukumNya di antara kita. Dan Dia adalah Hakim yang sebaik baiknya [QS Al A'raf : 87]
Jadi dalam menghadapi orang yang berbeda pendapat kita harus sabar, jangan terpancing. karena kalau Alloh menghendaki di dunia ini semua orang beragama Islam maka itu amat mudah bagi Alloh. Tapi kenyataannya Alloh tidak membuat orang beragama Islam semua. Maka wajar kalau kita menghadapi perbedaan pendapat dan keinginan. Dan sikapi semua itu dengan kesabaran.

Ketika menghadapi perbedaan khilafiyah maka sabarlah. jangan sampai ketika menghadapi urusan sunnah malah melalaikan yang wajib yaitu bersatu. Kalau perbedaan pendapat terjadi saat rapat maka bersabarlah, jangan sampai rapat menjadi ajang angkara murka.

~ SABAR DALAM UPAYA BERSATU
Bersabarlah ketika berupaya untuk bersatu. Karena untuk bersatu memerlukan mengalah dan sikap bersabar.
"Dan taatlah kepada Alloh dan RasulNya dan janganlah kamu berbantah bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar, dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Alloh beserta orang orang yang sabar [QS. Al Anfal : 46]

~ SABAR DALAM IBADAH
Kita sering sabar dalam menghadapi musibah tapi belum tentu sabar dalam ibadah. Ada yang sabar saat ibadah tapi tidak sabar ketika menghadapi musibah. Dan tidak jarang ada orang yang tidak sabar ketika diberikan kelapangan dan kemudahan.
Jangan mudah terpancing dan jangan mudah bereaksi negatif karena kesabaran itu ada pada "pukulan" pertama.
~ SABAR DALAM IBADAH
Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita bertekad untuk memiliki komitmen, "Saya harus menjadi ahli sabar!". Saya tidak boleh hancurkan hidup saya karena ketidaksabaran, saya tidak boleh hancurkan hari-hari saya karena tidak sabar, dst. Karena dunia memang tempatnya ujian.
Oleh karena itu tidak ada pilihan, kecuali kita harus menjadi ahli sabar.
Kita tunggu saat kematian kita dengan kesabaran. Situasi sesulit apapun sudah diukur oleh Alloh. Tidak ada yang overdosis, tidak ada yang meleset.
Sesakit apapun Alloh tahu kita sakit karena Dialah yang menciptakan rasa sakit.
~ SABAR DALAM IBADAH
Saudara saudaraku hadapilah hidup ini . Terus dekati Alloh dengan kesabaran. Akan tampil menjadi orang yang indah, menawan, mempesona, orang yang gigih mengarungi hidup ini dengan kesabaran. Mudah mudahan kita digolongkan menjadi orang orang yang memiliki kualitas sabar.
Hati yang pasrah 100% kepada Alloh, tapi dengan akal dan tubuh yang selalu gigih menyempurnakan ikhtiar di jalan Alloh, itulah sabar.
Jika seseorang "lahirnya" taat kepada Alloh dan hatinya tawakal sepenuhnya kepada Alloh. Itulah kesabaran.
Sabar bukan berarti pasrah, pasif, sabar adalah kegigihan kita untuk terus ada di jalan yang disukai Alloh. Wallahu'alam

Tidak ada komentar: