tag:blogger.com,1999:blog-8342198225281269812024-03-13T17:56:02.378+07:00PENDIDIKAN UMUM / PENDIDIKAN NILAIPENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-21602782409008801092009-07-16T15:19:00.001+07:002009-07-16T15:20:44.279+07:00PENELITIAN TINDAKAN KELASPENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS <br />OLEH <br />SOFYAN SAURI<br /><br />A.PENDAHULUAN<br /><br />Penelitian berasal dari kata teliti artinya sesuatu kegiatan yang dilakukan dengan penuh kesungguhan, sehingga akan dapat dihasilkan yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian yang dilakukan di dalam kelas dalam upaya guru untuk mengamati permasalahan yang harus dipecahkan. <br />Kegiatan penelitian menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang profesional. Namun kenyataaan yang ada , guru jarang melakukan kegiatan yang satu ini. Bermacam alasan disampaikan seperti : kurang memiliki kemampuan meneliti/kurang pengalaman, keterbatasan waktu karena penelitian sering kali harus meninggalkan jam mengajar, penelitian membutuhkan dana yang besar, dan sebagainya. Kenyataan diatas rupanya menjadikan perhatian, sehingga akhirnya diciptakanlah formulasi penelitian yang sesuai untuk guru yakni Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tersebut merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang mempertemukan antara pendekatan eksperimental dalam ilmu sosial dengan program tindakan sosial untuk memecahkan isu-isu pokok yang berkembang dimasyarakat. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam situasi alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis atau meningkatkan kualitas praktis (Nurul, 2003 : 54).<br />Penelitian tindakan menutrut Kemmis (1994) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan itu sendiri serta situasi dimana pekerjaaan tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Kurt Lewin penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah(a spiral steps) dimana setiap rangkaian langkah terdiri empat tahap seperti; perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Selanjutnya Natawijaya dkk mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan , yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, dalam memperdalam pemahaman tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tersebut.<br /><br /><br />B.TUJUAN PENELITIAN KELAS<br />1.PTK merupakan upaya perbaikan, peningkatan dan perubahan kearah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah dalam praktek pembelajaran secara berkesinambungan.<br />2.PTK merupakan salah satu langkah strategis guru untuk meningkatkan layanan kependidikan secara keseluruhan.<br />3.PTK sebagai sarana pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas.<br />4.PTK merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.<br /><br /><br />C. KARAKTERISTIK PTK<br />Dibandingkan penelitian lain, penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya, yakni:<br />1.Situasional, artinya kegiatan PTK berangkat dari permasalahan yang terjadi dalam tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas.<br />2.kontekstual, artinya upaya pemecahan masalah baik yang berupa model atau prosedur tindakan tidak terlepas dari konteks (sosial,politik,budaya) dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.<br />3.Kolaboratif, artinya PTK dilakukan dengan beberapa guru/teman sejawat baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan profesi(KKG/MGMP).<br />4.Self-reflektive dan self-evaluative, dimana pelaksana dan pelaku tindakan melakukan refleksi da evaluasi diri terhadap hasil/perubahan yang dicapai, karena PTK memiliki langkah-langkah dalam suatu daur/siklus mulai : perencanaan,tindakan , pengamatan dan refleksi.<br />5.Fleksibel, dalam arti PTK memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Contoh satu kelas yang di ajar sendiri.<br /><br /><br />D. PROSDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS<br />Prosedur pelakasanaan PTK mencakup : (1). Penetapan fokus masalah penelitian, (2). Perencanaan tindakan, (3). Pelaksanaan tindakan dan observasi, (4). Analisis dan refleksi, (5). Perencanaan dan tindak lanjut.<br />1. Penetapan fokus masalah penelitian<br />a.Ketika guru sedang atau telah melaksanakan pembelajaran, pasti pernah terbersit perasaan tidak puas terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya, bahwa masih ada sisi-sisi kelemahan dalam implementasi pembelajarannya<br />b.Identufikasi masalah<br />Bertolak dari adanya masalah maka guru dapat mengidentifikasi permasalahan, seperti misalnya:<br />o Hasil rata-rata nilai geografi rendah.<br />o Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran geografi<br />o Kurang adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam roses pembelajaran<br />o Kurangnya pemanfaatan media/alat peraga.<br />c.Perumusan masalah<br />Dari beberapa permasalahan yang timbul, perlu dilakukan pemilahan masalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:<br />o Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori dengan kondisi ideal yang sebenaranya yang dihsdspi guru dalamproses pembelajaran.<br />o Adanya kemungkinan dicarikan solusinya melalui tindakan yang konkrit yang dapat dilakukan guru jangan memilih masalah yang berada diluar kemampuan/kekuasaan guru untuk mengatasinya.<br />o Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuslkan alternatif pemecahannya.<br />o Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru dalam aktivitas yang diprogramkan sekolah.<br />o Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas.<br />o Kaitksn PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.<br />Selanjutnya setelah menetapkan fokus permasalahan, maka perlu merumuskannya secara lebih jelas, spesifik dan operasional, yang akan membuka peluang guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.<br />Contoh perumusan masalah :<br />Apakah dengan menampilakan model peta dari yang sederhana sampai yang lengkap dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar geografi?<br />2.Perencanaan Tindakan<br />Berbeda dengan hipotesis penelitian tindakan umumnya, hipotesis tindakan yang dilakukan dalam PTK merupakan suatu solusi yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang diteliti. Menurut Soedarsono (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yakni :<br />o Alternatif tindakan dirumuskan berdasarkan hasil kajian sehingga mempunyai landasan yang mantap secara teoritis atau konseptual.<br />o Alternatif tindakan perlu dipertimbangkan, dikaji ulang baik dari segi relevansinya dengan tujuan, bentuk tindakan dan prosedurnya, kepraktisan dan optimalisasi hasil serta cara penilaiannya.<br />o Pilih alternatif tindakan yang dinilai paling menjanjikan hasil yang optimal namun tetap dalam jangkauan kemampuan guru sesuai situasi dan kondisi sekolah.<br />o Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.<br />o Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa telah terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan meyakinkan.<br />Untuk merumuskan tindakan, peneliti dapat melakukan kajian terhadap :<br />• Teori pembelajaran danpendidikan <br />• Hasil penelitian yang relevan<br />• Hasil diskusi dengan rekan sejawat maupun pihak lain.<br />Contoh:<br />Dengan mengoptimalkan penggunaan model-model peta dalam proses pembelajaran terdapat peningkatan minat siswa kelas IA dalam belajar geogarafi sehingga prestasi siswa dalam belajar Geografi dapat meningkat pula.<br /><br /><br />3.Persiapan Tindakan.<br />Memuat persiapan yang dilakukan guru baik materi, sarana prasarana hingga langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan dalam PTK.<br />4.Pelaksanaan Tindakan dan Observasi<br />Pelaksanaan tindakan dilakukan ssesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun sebelumnya. Sedangkanobservasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung. Dengan demikian observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan.<br />5.Refleksi dan Tindak Lanjut<br />Refleksi merupakan perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan. Proses analisis dilakukan sesuai data yang dikumpulkan. Jika menggunakan data kualitatif, dapat menggunakan model analisis Miles dan Hubberman (1984) yang meliputi :<br />a.Reduksi data, yakni memilih data yang relevan, penting dan bermakna. Kemudian menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi secara sistematis dan logis<br />b.Sajian deskriptif, diwujudkan dalam narasi, gambar, tabel, maupun bentuk visual lain sistematis dan logis.<br />c.Kesimpulan, merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran.<br />Berdasarkan hasil refleksi ini biasanya akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang serta diikuti oleh refleksi ulang sampai permasalahan dianggap teratasi. Dengan demikian terdapat pengulangan daur/siklus kegiatan yang mencakup keempat fase PTK, yang dapat digambarkan sebagai berikut:<br /><br /><br />ALUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS<br /><br />(Adaptasi dari Hopkins, 1993 :48)<br />PLAN<br /><br /><br />REFLECTIVE <br /><br /><br />ACTION & OBSERVATION<br /><br />REVISED PLAN<br /><br />REFLECTIVE<br /><br /><br />ACTION & OBSERVATION<br /><br />REVISED PLAN<br /><br /><br />REFLECTIVE<br /><br /><br />ACTION & OBSERVATION<br /><br /><br />D. PROPOSAL PTK<br />Secara sederhana, proposal penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut :<br />1. JUDUL<br />Hendaknya dirumuskan secara singkat ,jelas, dan sederhana.<br />2. LATAR BELAKANG MASALAH<br />Penyebab terjadinya masalah (adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan).<br />3. IDENTIFIKASI MASALAH<br />Identifikasi berdasarkan latar belakang masalah.<br />4. PEMBATASAN MASALAH<br />Batasan masalah yang akan diteliti sesuai kemampuan, waktu, dan serta situasi dan kondisi yang ada.<br />5. PERUMUSAN MASALAH<br />Merumuskan masalah secara jelas dan operasional.<br />6. TUJUAN PENELITIAN<br />Maksud dilaksanakannnya penelitian.<br />7. MANFAAT PENELITIAN<br />Manfaat penelitian bagi guru, sekolah, siswa, maupun orang lain.<br />8. KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN<br />Landasan teori tentang objek penelitian, kerangka berpikir, serta alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk dapat mengatasi masalah.<br />9. METODOLOGI PENELITIAN<br />Lokasi penelitian<br />• Nama sekolah<br />• Alamat<br />• Kelas<br />• Lingkungan fisik dan sosial<br />Karakteristik subyek penelitian<br />• Komposisi siswa<br />• Kemampuan akademik<br />• Latar belakang sosial ekonomi keluarga<br />• Motivasi belajar<br />• Dll.<br />10. VARIABEL YANG DI TELITI ANTARA LAIN:<br />o Variabel input, yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran,sumber belajar, lingkungan belajar,dsb.<br />o Variabel proses, yang terkait dengan proses pembelajaran ,ketrampilan mengajar, implementasi metode pengajaran, dsb.<br />o Variabel output, seperti minat siswa, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, dsb.<br />11. RANCANGAN TINDAKAN<br />o Perencanaan tindakan<br />Memuat langkah-langkah persiapan/perencanaan tindakan antara lain<br />1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai rencana tindakan yang akan dilakukan.<br />2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan seperti gambar-gambar, alat peraga, dsb.<br />3. Mempersiapakan instrumen penelitaian yang diperlukan, seperti format, pengamatan, kuisioner, pedoman wawancara, tes prestasi dan sebagainya.<br />4. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlakasanaan rancangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan nantinya.<br />o Tindakan<br />Memuat langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan secara terperinci, termasuk kegiatan penilaiannya.<br />o Observasi<br />Berisi prosedur pengumpulan data baik pada saat pelaksanaan tindakan dan terdapat komponen lain mendukungnya.<br />o Refleksi<br />Berisi prosedur analisis terhadap hasil pemantauan/observasi dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilakukan.<br />12. PENGUMPULAN DATA<br />o Jenis data<br />Misal : format/lembar pengamatan, pedoman wawancara, alat evaluasi/soal, check list.<br />o Teknik pengumpulan data<br />Misal : observasi, wawancara, pre test dan post test, mencatat dokumen.<br />13. TIM PENELITI DAN TUGASNYA<br />14. INDIKATOR KINERJA<br />Merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.<br />15. JADWAL PENELITIAN<br />16. RENCANA PEMBIAYAAN(apabila memperoleh bantuan dana).<br />17. DAFTAR PUSTAKA<br />Meskipun PTK lebih fleksibel dibanding penelitian lain namun tetap tidak diperkenankan mengabaikan kaidah-kaidah keilmuan.<br /><br /><br />F. LAPORAN PTK<br />Dilihat dari prosesnya tahap penulisan laporan penelitian terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :<br />1. Perencanaan : dituangkan dalam rancangan atau proposal penelitian.<br />2. Pelaksanaan : berisi kegiatan pengumpulan dan analisis data<br />3. Pelaporan : berisi kegiatan pengkomunikasian prosedur dan temuan penelitian.<br />Fungsi pokok dari penulisan laporan penelitian adalah :<br />1. sebagai pertanggungjawaban ilmiah.<br />2. sebagai media informasi ilmiah.<br />3. sebagai masukan bagi pengambil kebijakan atau orang yang berkepentingan.<br />4. sebagai media sosialisasi informasi bagi masyarakat luas.<br />5. sebagai pertanggungjawaban administratif bagi pemberi dana penelitian<br />Model laporan PTK dapat menggunakan format penelitian sebagaimana biasanya, namun ada hal khusus yang terletak pada hasil penelitian yang berulang-ulang(sesuai jumlah siklusnya). Laporan didasarkan pada proposal penelitian dan berkembang sesuai dengan hasil penelitian dilapangan. Untuk PTK, format laporan dapat berbentuk sebagai berikut.<br /><br /><br /><br />Halaman judul<br />Halaman Pengesahan<br />Kata Pengantar<br />Daftar Isi<br />Daftar Lampiran<br />Abstrak<br />BAB I : PENDAHULUAN<br />A. Latar belakang masalah<br />B. Rumusan masalah<br />C. Tujuan dan manfaat<br />BAB II : KAJIAN PUSTAKA/TEORITIS<br />A. Kajian teoritik<br />B. Hipotesis tindakan<br />C. Analisis penyebab<br />D. Kerangka berpikir<br />BAB III : METODOLOGI PENELITIAN<br />A. Metode Penelitian<br />B. Prosedur Penelitian<br />C. Instrumen Penelitian<br />D. Kerangka Analisis data<br />E. Subyek dan Waktu Penelitian<br />BAB 1V. : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN<br />A. Hasil Penelitian Siklus Pertama<br />B. Hasil Penelitian Siklus kedua<br />C. Hasil Penelitian Siklus Ketiga<br />BAB V . : KESIMPULAN DAN SARAN<br />DAFTAR PUSTAKA<br />LAMPIRAN<br /><br />G. PENUTUP<br />Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam penerapan PTK antara lain adalah :<br />o Memiliki kemauan untuk memperbaiki kinerja sendiri.<br />o Memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritk terhadap kelemahan penampilan.<br />o Memandang kolaborator bukan sebagai hakim, polisi atau pengawas, tetapi sebagai pendamping guru(team –teaching).<br />Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi guru dengan harapan :<br />o Guru terbiasa melakukan perbaikan kerja.<br />o Guru memiliki konsesi menjadi peneliti.<br />o Guru bebas mengembangkan sikap inovatif secara kreatif.<br />o Guru terbiasa membuat alat bantu pembelajaran.<br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />Depdikbud, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta : Dirjen Dikti.<br /><br />Nurul Zuriah, 2003 .Penelitian Tindakan Di Bidang Pendidikan Dan Sosial. Malang : Banyumedia Publishing.<br /><br />Sudarsono, FX , 1997. Rencana, Desain dan Implementasi. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : UP3SD-BP3SD-UKMP.SD.<br /><br />Sukaryana. I Wayan , 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : PPPG IPS dan PMP.<br /><br />Wahyu, dkk. 2000. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.<br /><br /><br />Lampiran 1 :<br />KERANGKA PIKIR DALAM PTK<br /><br />JUDUL : Upaya meningkatkan minat belajar geografi melalui penampilan model-model peta pada siswa kelas IA SLTP I<br /><br />• Nilai rata-rata Geografi rendah<br />• Diduga minat belajar rendah<br /><br /><br />PERENCANAAN<br /><br /><br /><br />TINDAKAN<br /><br /><br /><br />PENGAMATAN<br /><br /><br />REFLEKSI<br /><br /><br />Lampiran 2 :<br /><br />PELAKSANAAN SIKLUS DALAM PTK<br />PERENCANAAN :<br />1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik.<br />2. PBM menggunakan metode demonstrasi.<br />3. Menyiapkan model peta sederhana (denah).<br />4. Menyiapkan materi tentang pengetahuan peta, atlas dan globe.<br />5. Merancang penilaian.<br /><br /><br />PELAKSANAAN :<br />1. Melaksanakan pre test.<br />2. Memberi sedikit informasi mengenai peta, atlas dan globe.<br />3. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.<br />4. Masing-masing kelompok diberi contoh peta sederhana (denah).<br />5. Menugaskan siswa untuk membuat peta sederhana.<br />6. Melakukan bimbingan selama pembuatan peta<br />7. Melakukan post test.<br /><br /><br />OBSERVASI :<br />1. Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran.<br />2. Mengamati pelaksanaan proses pembelajaran :<br />o Penerapan metode demonstrasi<br />o Pelaksanaan bimbingan.<br />o Upaya menarik minat siswa melalui penampilan model peta<br />o Upaya memotivasi siswa.<br />3. Wawancara singkat dengan guru dan siswa setelah selesai tindakan.<br /><br /><br /><br />REFLEKSI :<br />o Temuan-temuan pada siklus 1 akan dianalisis dan dideskripsikan untuk merivisi rencana siklus selanjutnya.<br />Diposting oleh Bulan Purnama di 19:54 <br />0 komentar: <br />Posting sebuah Komentar <br />Posting Lama Halaman Muka <br />Berlangganan: Posting Komentar (Atom) <br />Ads Powered by:KumpulBlogger.com<br /><br /> <br />Pasang iklan <br />Mini Banner di sini <br />, Komisi 3% untuk BloggerPENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-37087121066667889072009-07-16T15:14:00.000+07:002009-07-16T15:18:50.202+07:00PEMBINAAN KEPERIBADIAN GURU BERBASIS NILAI MELALUI PTKPEMBINAAN KEPERIBADIAN GURU BERBASIS NILAI MELALUI PTK<br />OLEH SOFYAN SAURI<br /> <br />A. PENDAHULUAN<br /> Guru adalah sosok manusia yang patut ditiru dan digugu, demikianlah pribahasa yang sering kita dengar dari berbagai penyaji makalah dalam seminar-seminar atau dalam pembekalan kepada para guru dalam mengawali tugasnya dilapangan. Penampilan seorang guru di dalam kelas maupun di luar kelas menjadi pusat perhatian semua orang terlebih para murid-muridnya. Mulai dari menyisir rambut memakai baju, celana, sepatu, kaus kaki, tas yang disandangnya, ucapannya, jalannya, dan lain-lain menjadi pusat perhatian dalam kehidupannya sehari-hari. <br /> Apa yang diucapkan guru di dalam kelas maupun di luar kelas, menjadi pusat perhatian para pendengarnya. Ucapan guru selalu bermakna dan kaya ilmu, ucapan guru tidak menimbulkan arogan, sombong, egois ingin kapuji para pendengarnya. Walaupun ada seperti itu hanya sebuah kasus dari sosok guru yang tidak memiliki keperibadian yang terpuji. Tugas mendidik dan mengajar merupakan amalan yang sangat menyenangkan tanpa henti, selama dua puluh empat jam sehari semalam guru berupaya sekuat tenaganya memikul tugas mulia para anak didiknya di mana pun berada.<br /> Guru berupaya sekuat tenaga untuk menanam pohon yang dapat menghasilkan manfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, dan sekolah. Diharapkan pohon yang dicita-citakannya, akan menjadi pohon yang kuat akar-akarnya, banyak dahannya, rindang daunnya, manis buahnya, dan melindungi orang yang berteduh di bawahnya. Sehinga pohon itu dipelihara bukan hanya oleh guru sendiri, tetapi semua orang memberikan perhatian yang maksimal kepadanya. <br /> Pohon yang dimaksud adalah jadidiri seorang pendidik, yang akakr-akarnya kuat digambarkan sisi keilmuan yang dimilkinya sangat dalam dan luas. Apabila berargumen dengan yang seilmu selalu bijaksana, tidak mudah tersinggung, selalu mengedepankan hormat pada orang lain yang tidak sependapat, dan mengingatkan siapapun yang salah dengan bahasa sntun, yakni pilihan kata yang digunakaknnya dengan penuh pertimbangan sehingga kedengarannya menjadi obat penyejuk dalam kehidupannya. <br /> Tangkai pohon yang banyak menggambarkan, sosok guru yang sangat bermanfaat dalam kehidupan pada masyarakat. Setiap ada kegiatan apapun makan yang menjadi sasaran dan kepercayaan adalah guru. Tantkala camat menentukan ketua panitia 17 agustusan, ketika memilih ketua lomba kebersihan lingkungan, ketika ada upacara hari-hari besar agama dan umum, yang terpilih siapa lagi kalau bukan guru. <br />Landasan legal guru dalam penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut; Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaga Negera Republik Indonesia tahun 2003 nomor 78, tambahan Lembaga Negara RI no 4301) pasal 39 ayat (2) yang menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran , menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan latihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat , terutama pendidik pada PT. <br /> Guru adalah hamba Allah yang paling mulia dihadapn-Nya, tuganya sebagai kholifah fil ardi, yang dapat merubah peradaban manusia secara menyeluruh, dari tidak memilki kemampuan untuk berbuat menjadi dapat berkiprah sebagaimana yang diharapkan. Tidak membaca dirubah menjadi mampu membaca, tidak berperilaku santun dibimbing untuk menjadi santun, sabar, ulet, terampil, cerdas dan taqwa.<br /> Saat menyusun makalah tergambarlah dalam pikiran, apabila guru memiliki profil sebagaimana yang digambarkan di atas, maka akan dengan keperibadian guru yang secara lestari digulirkan kepada anak didiknya, baik melalui pembelajaran secara langsung atau melalui penelitisn tindakan kelas, maka diprediksi, Indonesia yang sedang berada dalam level pendidikan di dunia yang sangat rendah, akan mampu bangkit, menggeliat secara teratur dan ilmiah merubah peradaban kea rah yang lebih baik, posistif, terhormat di mata dunia. Akhirnya timbul permasalahan “Bagaimana pembinaan keperibadian guru berbasis nilai dalam penelitian tindakan kelas (PTK)?<br /> Pembinaan agar keperibadan guru yang terpuji tetap terjaga, maka perlu dilakukan pembinaan secara kontinu antara lain: (1) pertemuan silaturahmi secara periodic yang diseponsori oleh pimpinan langsung setiap daerah; (2) pengajian rutin dengan menghadirkan kiai dari dalam dan luar kelompok guru; (3) diskusi peningkatan wawasan guru dalam era global (4) anjang sana ke pada keluarga guru; (5) mennengok kepada keluarga guru yang terkena musibah; (6) silaturahmi guru dan orang tua muridsecara terjadwal, (7) mengikuti seminar dan pelatihan ISQ..<br /><br />B. GURU PERLU MEMAHAMI TUJUAN HIDUP <br />Seorang manusia yang telah jelas visi hidupnya, maka selalu misinya mendukung apa yang terlukis dalam visinya. Sebuah visi terwujud tidak terlepas dari tujuan yang diinginkan sebelumnya. Misalnya menginginkan Indonesia kedepan adalah menjadi suatu Negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur , yakni Negara yang aman, subur makmur gemah ripah lohjinawi. Artinya egara yang menjadi dambaan semua rakyatnya. Ungkapan di atas tadi seolah-olah sebagai visi ke depan.<br />Visi yang paling mendasar dan menjadi dambaan manusia yang beriman, adalah tertuang dalam Q.S Al Qosos 77, Dan hendaklah kami memraih kebahagiaan yang Allah siapkan di akhirat kelak dan jangan melupakakn bagianmu di dunia, dan berbuat baiklah kamu kepada Allah sebagaimana Allah telah berbat baik kepadamu. Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang berbuat kebaikan. Dari ayat tersebut terungkap bahwa segala perbuatan yang dilakukan di alam dunia ini harus selalu berdasar kepada pedoman yang paling mendasar yakni ayat tersebut di atas. alangkah indahnya guru yang memiliki keimanan yang kuat dan pemahaman Al Quran yang hebat. <br />Tujuan ke depan dalam ayat tersebut meraih kebahagiaan yang hakiki, melalui kegiatan amalan setiap hari menjadi pendidik, dan pengajar para muridnya , dengan selalu berbuat yang paling baik dari sebelumnya. Hal ini diperkuat hadis nabi, bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari besok harus lebih baik dari hari ini. Dan diperjelas lagi bahwa tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana terungkap, bahwa tujuan pendidikan tertuang dalan undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3 sebagai berikut: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”<br />Adanya kata-kata mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat tentunya perlu diupayakan melalui formulasi pendidikan nasional yang tepat. Indikator watak dan peradaban bermartabat itu sendiri tentunya adalah ketika terbentuk gererasi yang betul-betul menghargai dan menghormati sistem nilai bangsanya. Watak dan peradaban yang bermartabat hanya dapat diraih oleh pendidikan yang betul-betul mengintegrasikan sistem nilai yang anut bangsanya ke dalam seluruh komponan pendidikan. Dengan demikian, jelaslah bahwa upaya pengembangan pendidikan yang berbasis kepada nilai etika suatu bangsa menjadi sangat penting.<br />C. PENDIDIKAN NILAI ETIKA<br />Ada pengamatan yang sangat tajam dilengkapi dengan hasil penelitian, dan diungkapkan oleh para ahli pendidikan nilai dewasa ini, bahwa pendidikan di Indonesia belum menghasilkan tujuan pendididikan nasional dengan maksimal. Hal ini terungkap bahwa penekanan pendidikan yang sekarang dan tempo dulu masih lebih ke arah kognisi yang paling diutamakan. Sedangkan pendidikan hati atau afeksi masih diabaikan, bahkan kalau boleh dikatakan belum menjadi bagian yang diseimbangkan. Untuk hal itu maka pendidikan nilai harus menjadi basis dalam semua kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. <br /> Dalam perspektif sejarah filsafat, nilai merupakan suatu tema filosofis yang berumur masih muda. Baru pada akhir abad ke-19 nilai mendapat kedudukan mantap dalam kajian filsafat akademis secara eksplisit. Namun secara implisit, nilai sudah lama memegang peranan dalam pembicaraan filsafat, yaitu sejak Plato menempatkan ide ‘baik’ paling atas dalam hierarki nilai-nilai (Bartens, 2004:12). Kurt Baier (UIA, 2003: 10) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kecenderungan perilaku yang berawal dari gejala-gejala psikologis seperti hasrat, motif, sikap, kebutuhan dan keyakinan yang dimiliki secara individual sampai pada wujud tingkah lakunya yang unik. Sedangkan Allport menyatakan bahwa nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya. Bagi Allport nilai terjadi pada wilayah psikologis kepribadian (Allport, 1964:4). <br />Adapun Kluckhon dalam Mulyana (2004:5) lebih panjang merumuskan tentang nilai. Ia mendefinisikan nilai sebagai konsepsi dari apa yang diinginkan, yang memengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir tindakan. Sementara Bramel dalam Mulyana (2004:5) mengungkapkan bahwa definisi itu memiliki banyak implikasi terhadap pemaknaan nilai-nilai budaya, dalam pengertian lebih spesifik implikasi yang dimaksud adalah.<br />• Nilai merupakan konstruk yang melibatkan proses kognitif (logis dan rasional) dan proses katektik (ketertarikan atau penolakan menurut kata hati).<br />• Nilai selalu berfungsi secara potensial, tetapi selalu tidak bermakna apabila diverbalisasi.<br />• Apabila hal itu berkenan dengan budaya, nilai diungkapkan dengan cara yang unik oleh individu atau kelompok.<br /> Deskripsi pendidikan berbasis nilai mencakup keseluruhan dimensi pendidikan. Tujuan pendidikan nilai yang ideal adalah membentuk kepribadian manusia seutuhnya. Tujuan ini diarahkan untuk mencapai manusia seutuhnya yang berimplikasi pada pendidikan nilai sebagai keseluruhan praktek pendidikan di lingkungan satuan pendidikan. Karena itu, pendidikan nilai berarti keseluruhan dimensi pendidikan yang dilakukan melalui kegiatan pengembangan, baik kegiatan kurikulum, ektrakurikuler, dan seluruh kegiatan belajar mengajar yang dikatakan sebagai upaya penanaman nilai dalam pendidikan. <br />Pendidikan nilai dapat menjadi sarana ampuh dalam menangkal pengaruh-pengaruh negatif yang terjadi dalam kehidupan masyarakat global dewasa ini. Sejalan dengan derap laju pembangunan dan laju perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta arus reformasi sekarang ini, pendidikan nilai semakin dirasa penting sebagai salah satu alat pengendali bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional secara utuh. <br />Kaitanya dengan nilai etika, kata etika atau ethics (bahasa Inggris) itu sendiri memiliki banyak arti, secara etimologi istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos yang mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Adapun dalam bentuk jamaknya ta etha yang artinya adat kebiasaan. Ta etha menjadi latar belakang terbentuknya istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (384-322) sudah dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Jika dilihat dari asal-usul kata etika, maka etika dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. <br />Selain secara etimologis, kita dapat melihat pengertian etika dari kamus, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang lama (Peoerwadarmita,1953), etika dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan dalam tiga arti sebagai berikut:<br />• Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).<br />• Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.<br />• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.<br />Menanggapi tiga pengertian etika di atas, Bertens (2004:5) mengemukakan bahwa urutan tiga arti tersebut kurang kena, sebaiknya arti ketiga ditempatkan di depan karena lebih mendasar daripada yang pertama dan rumusannya juga bisa dipertajam lagi. Dengan demikian, menurut Bertens (2004:6) tiga arti Etika dapat dirumuskan sebagai berikut :<br />• Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini disebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Misalnya etika orang Jawa dan etika agama Budha.<br />• Etika dipakai dalam arti kumpulan asas atau nilai moral.Yang dimaksud disini adalah kode etik, misalnya Kode Etik Advokat Indonesia.<br />• Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Arti etika di sini sama dengan filsafat moral.<br />Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga sering mendengar istilah descriptive ethics, normative ethics dan philosophy ethics. Descriptive ethics, ialah gambaran atau lukisan tentang etika, Normative ethics, ialah norma-norma tertentu tentang etika agar seseoarang dapat dikatakan bermoral sedangkan philosophy ethics ialah etika sebagai filsafat, yang menyelidiki kebenaran.<br /> Pengertian Etika juga dikemukakan oleh Sumaryono (1995), menurutnya bahwa Etika berasal dari istilah Yunani ethos yang mempunyai arti adat-istiadat atau kebiasaan yang baik. Bertolak dari pengertian tersebut etika berkembang menjadi studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu, Etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia. <br />Menurut Wiramiharja (2006 : 158) pada dasarnya etika meliputi empat pengertian: <br />• Etika merupakan sistem nilai kebiasaan yang penting dalam kehidupan kelompok khusus manusia. <br />• Etika digunakan pada suatu di antara sistem-sistem khusus tersebut yaitu “moralitas” yang melibatkan makna dari kebenaran dan kesalahan, seperti salah dan malu.<br />• Etika adalah sistem moralitas itu sendiri mengacu pada prinsip-prinsip moral aktual.<br />• Etika adalah suatu daerah dalam filsafat yang memperbincangkan telaahan etika dalam pengertian-pengertian lain.<br />Etika baru menjadi ilmu bila disusun secara metodis dan sistematis yang terdiri dari asas-asas dan nilai baik buruk. Jadi etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dinilai jelek dengan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat dicerna akal pikiran. Pengertian etika sebagai ilmu merupakan suatu studi yang mempelajari tentang segala soal kebaikan dalam hidup manusia semuanya, mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan perasaan sampai mengenai tujuannya. Beberapa ahli yang menyatakan bahwa etika sebagai ilmu antara lain;<br />• Ahmad Yamin, Etika diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik-buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.<br />• Soegarda Poerbakawatja, etika adalah sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik-buruk, berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri.<br />• Ki Hajar Dewantara mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak-gerik pikiran, rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan rasa perasaan sampai menguasai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.<br />• Austin Fogothey mengartikan etika sebagai ilmu yang berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan ilmu masyarakat yang erat hubungannya dengan antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan ilmu hukum.<br />• Ahmad Zubair mengartikan etika sebagai cabang filsafat, yaitu filsafat etika atau pemikiran filsafat tentang moralis, problem moral dan pertimbangan moral.<br />• H. Devos mengartikan etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai kesusilaan secara ilmiah.<br />• Asmaran AS mengartikan etika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia untuk menentukan nilai-nilai perbuatan tersebut baik dan buruk, sedangkan ukuran untuk menetapkan nilainya adalah akal pikiran manusia.<br />• Hamzah Ya’kub menyatakan etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.<br />• Burhanudin Salam mengartikan etika sebagai sebuah refleksi kritis dan rasional menyamai nilai-nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun secara kelompok.<br />• Surahwaldi Lubis mengartikan etika sebagai ilmu filsafat tentang nilai-nilai kesusilaan, tentang baik dan buruk.<br />• Pudjawijatna mengartikan etika sebagai ilmu yang mencari kebenaran. Ia mencari keterangan benar sedalam-dalamnya. Tugas etika adalah mencari ukuran baik buruknya tingkah laku manusia.<br />• Lewis Mustofa Adam mengartikan etika sebagai ilmu tentang filsafat, tidak mengenai fakta, tetapi tentang nilai-nilai, tidak mengenai sifat tindakan manusia tetapi tentang idenya.<br />• M. Yatimin Abdullah mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari tentang baik-buruk. Jadi etika bisa berfungsi sebagai teori perbuatan baik dan buruk (ethics atau ilm al-akhlak al-karimah) praktiknya dapat dilakukan dalam disiplin filsafat. <br />• Magnis Suseno mengartikan etika bukan suatu sumber tambahan bagi ajaran moral, melainkan merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. <br />• Sumantri mengartikan Etika sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran yang dapat dipakai untuk menanggapi dan menilai perbuatan manusia yang berhubungan dengan perbuatan kesusilaan yang benar (normative).<br />• Socrates mengungkapkan bahwa etika membahas baik-buruk, benar-salah dalam tingkah laku, tindakan manusia, dan menyoroti kewajiban-kewajiban manusia.<br /> Berdasarkan penjelasan di atas, sesungguhnya etika dapat dibedakan menjadi tiga macam pemahaman yaitu:<br />• Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang.<br />• Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.<br />• Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.<br />Menurut Suseno (1991:15) sekurang-kurangnya terdapat empat alasan, mengapa etika pada zaman sekarang semakin perlu. <br />• Kita hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik, juga dalam bidang moralitas. Dan kita sering dihadapkan dengan sekian banyak pandangan moral, sehingga kadang bingung mana yang akan kita ikuti.<br />• Kita hidup dalam masa transfortasi masyarakat yang tanpa tanding. Perubahan itu terjadi di bawah hantaman kekuatan yang mengenai semua segi kehidupan kita, yaitu gelombang modernisasi. Dalam transfortasi ekonomi, sosial, intelektual dan budaya itu nilai-nilai budaya yang tradisional ditantang semuanya. <br />• Dalam hal ini etika membantu agar kita tidak kehilangan orientasi, dapat membedakan antara yang hakiki dan apa saja yang boleh berubah, sehingga kita kita tetap saggup mengambil sikap-sikap yang dapat dipertanggungjawabkan.<br />• Tidak mengherankan bahwa proses perubahan sosial budaya dan moral yang kita alami kini dipergunakan oleh berbagai pihak untuk memancing di air keruh. <br /> Dengan demikian etika dapat membuat kita sanggup untuk menghadapi ideologi-ideologi itu secara kritis dan objektif dan untuk penilaian sendiri, agar kita tidak terlalu mudah terpancing. Etika juga berguna membantu kita agar tidak naïf atau ektrim. Etika diperlukan oleh kaum beragama yang disatu pihak menemukan dasar kemantapan mereka dalam iman kepercayaan mereka di lain pihak sekaligus mau berpartisifasi tanpa takut-takut dan dengan tidak menutup diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang berubah. Etika mau membantu, agar kita lebih mampu untuk mempertanggungjawabkan kehidupan kita.<br />Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik, melainkan etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis untuk berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme. Pluralisme moral diperlukan karena pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan, modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional, berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.<br />Mengingat sangat strategisnya posisi sistem nilai etika dalam kehidupan, terlebih tantangan dewasa ini semakin besar, maka pendidikan sebagai core program dalam upaya membentuk generasi harapan masa depan bangsa, wajib hukumnya untuk diintegrasikan dengan seperangkat nilai yang terformulasikan dalam konsep etika. Hal ini perlu di jabarkan oleh para praktisi pendidikan ke dalam seluruh komponen pendidikan, lebih spesipiknya dalam komponen-komponen pembelajaran seperti tujuan, materi, metode, media, sumber dan evaluasi.<br />Dengan mengembangkan pendidikan yang berbasis pada nilai etika, maka diharapkan dapat terbentuk generasi yang kokoh idiologinya, mantap sikap mentalnya dan memiliki pondasi yang kuat dalam menghadapi serangan nilai luar yang datang bersamaan dengan derasnya arus global. Generasi yang mampu melihat secara tegas tentang apa yang baik dan apa yang buruk, hak dan kewajiban moral (akhlak), mampu mengejawantahkan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, serta memegang teguh sistem nilai mengenai benar dan salah yang dianut bangsanya<br /><br />D. PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR MELALUI PTK<br /> PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau Classroom Action Research berkembang di beberapa Negara maju, antara lain Inggris, Amerika, Australia, dan Canada. Penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar-mengajar di kelas. McNiff (1992;1) dalam bukunya menjelaskan bahwa PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri, hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan lain sebagainya.<br />Dengan PTK, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya di kelas, guru dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK, guru dan dosen secara kolaboratif dapat melakukan penelitian terhadap proses dan atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Dengan demikian, PTK dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran menjadi efektif.<br />Apabila proses kegiatan pendidikan di kelas yang disebut dengan pembelajaran dilakukan penelitian tindakan kelas, akan memunculkan reaksi tertentu baik dari siswa maupun guru lainnya, sehingga situasi pendidikan tidak menjadi original, tetapi berubah menjadi situasi yang dibuat-buat, seolah ada rekayasa yang tidak pas dengan situasi pembelajaran. Oleh karena itu, melakukan PTK harus didasari oleh asumsi-asumsi yang mencakup berbagai pendekatan, baik pendekatan filosofis maupun pendekatan ilmiah dan pendekatan yang memadukan kedua pendekatan tersebut.<br />Salah satu pendekatan yang mendasari bagaimana PTK dilakukan dengan benar adalah pendekatan filosofis. Dalam pendekatan ini, ada tiga aspek yang menjadi kajian sebuah pendekatan filsafiah, yaitu aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis.<br />Ontologis keilmuan membahas dan menelaah tentang obyek kajian yang menjadi pembahasannya. Epistemologis keilmuan membahas dan menelaah tentang metodologi telaahan untuk mencapai kebenaran obyektif. Sedangkan aksiologis keilmuan membahas tentang nilai kegunaan dari hasil kajian dan metodo- loginya. <br /> PTK sebagai penelitian yang bersifat reflektif, melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan prktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Oleh karena itu, PTK terkait erat dengan permasalahan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Apabila praktek yang dilakukan hanya bertumpu pada tindakan-tindakan yang tanpa nilai dan tidak berorientasi pada keunggulan martabat manusia, maka PTK menjadi tidak memiliki nilai dan arti dalam pendidikan di sekolah.<br />Kajian obyek PTK secar material, adalah bagaimana peserta didik dapat difahami sebagai subyek yang ikut menentukan proses pembelajaran dan tercapai atau tidaknya tujuan yang ditetapkan. Secara formal, PTK lebih memfokuskan pada situasi komunikasi/pergaulan pendidikan di kelas dengan berbagai tindakan guru untuk mempengaruhi siswa untuk memahami pesan komunikasinya. Situasi pendidikan berbeda dengan situasi bermain sandiwara, yang sudah diketahui apa yang akan terjadi setelah permainan selesai, karena semua direkayasa dan semua pemain tahu harus melakukan apa, berkata apa, dan kapan peserta mengakhiri permainannya. Tidak ada pengaruh berarti dalam kehidupan sandiwara. Situasi ini berbeda dengan situasi pendidikan, yang mencoba merekayasa persiapannya, teknologinya, system penilaiannya, dan tehnik pengembangannya, tetapi tidak mengetahui apa yang terjadi pada siswa, apa mereka ada perubahan atau belum?<br />Dengan demikian, dibutuhkan berbagai pendekatan yang tepat untuk dapat memprediksi perilaku-perilaku peserta didik dan juga guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang mendidik. Oleh karena itu, dibutuhkan refleksi dalam setiap tindakan yang berbasis analisis keilmuan, apakah aspek psikologisnya, sosio- logisnya, antropologisnya, aspek metodologisnya, aspek politisnya, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.<br />Mengapa PTK dibutuhkan oleh guru? Masih banyak guru yang dibawah standar kompetensi professional dalam melakukan proses pembelajaran, sehingga banyak tindakan guru yang sia-sia karena tidak mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mengetahui tindakan apa yang keliru dalam pembelajaran, mengapa siswa tidak bergairah dalam belajar, dan mengapa tujuan pembelajaran tidak tercapai, dibutuhkan PTK sebagai salah satu upaya yang dapat memperbaiki kinerja guru di kelasnya.<br />TUJUAN PENELITIAN KELAS<br />1.PTK merupakan upaya perbaikan, peningkatan dan perubahan kearah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah dalam praktek pembelajaran secara berkesinambungan.<br />2.PTK merupakan salah satu langkah strategis guru untuk meningkatkan layanan kependidikan secara keseluruhan.<br />3.PTK sebagai sarana pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas.<br />4.PTK merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.<br /><br /> KARAKTERISTIK PTK<br />Dibandingkan penelitian lain, penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya, yakni:<br />1.Situasional, artinya kegiatan PTK berangkat dari permasalahan yang terjadi dalam tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas.<br />2.kontekstual, artinya upaya pemecahan masalah baik yang berupa model atau prosedur tindakan tidak terlepas dari konteks (sosial,politik,budaya) dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.<br />3.Kolaboratif, artinya PTK dilakukan dengan beberapa guru/teman sejawat baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan profesi(KKG/MGMP).<br />4.Self-reflektive dan self-evaluative, dimana pelaksana dan pelaku tindakan melakukan refleksi da evaluasi diri terhadap hasil/perubahan yang dicapai, karena PTK memiliki langkah-langkah dalam suatu daur/siklus mulai : perencanaan,tindakan , pengamatan dan refleksi.<br />5.Fleksibel, dalam arti PTK memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Contoh satu kelas yang di ajar sendiri.<br /><br /> E. PROSDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS<br />Prosedur pelakasanaan PTK mencakup : (1). Penetapan fokus masalah penelitian, (2). Perencanaan tindakan, (3). Pelaksanaan tindakan dan observasi, (4). Analisis dan refleksi, (5). Perencanaan dan tindak lanjut.<br />1. Penetapan fokus masalah penelitian<br />a.Ketika guru sedang atau telah melaksanakan pembelajaran, pasti pernah terbersit perasaan tidak puas terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya, bahwa masih ada sisi-sisi kelemahan dalam implementasi pembelajarannya<br />b.Identufikasi masalah<br />Bertolak dari adanya masalah maka guru dapat mengidentifikasi permasalahan, seperti misalnya:<br />o Hasil rata-rata nilai geografi rendah.<br />o Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran geografi<br />o Kurang adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam roses pembelajaran<br />o Kurangnya pemanfaatan media/alat peraga.<br />c.Perumusan masalah<br />Dari beberapa permasalahan yang timbul, perlu dilakukan pemilahan masalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:<br />o Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori dengan kondisi ideal yang sebenaranya yang dihsdspi guru dalamproses pembelajaran.<br />o Adanya kemungkinan dicarikan solusinya melalui tindakan yang konkrit yang dapat dilakukan guru jangan memilih masalah yang berada diluar kemampuan/kekuasaan guru untuk mengatasinya.<br />o Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuslkan alternatif pemecahannya.<br />o Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru dalam aktivitas yang diprogramkan sekolah.<br />o Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas.<br />o Kaitksn PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.<br />Selanjutnya setelah menetapkan fokus permasalahan, maka perlu merumuskannya secara lebih jelas, spesifik dan operasional, yang akan membuka peluang guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.<br />Contoh perumusan masalah :<br />Apakah dengan menampilakan model peta dari yang sederhana sampai yang lengkap dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar geografi?<br />2.Perencanaan Tindakan<br />Berbeda dengan hipotesis penelitian tindakan umumnya, hipotesis tindakan yang dilakukan dalam PTK merupakan suatu solusi yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang diteliti. Menurut Soedarsono (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yakni :<br />o Alternatif tindakan dirumuskan berdasarkan hasil kajian sehingga mempunyai landasan yang mantap secara teoritis atau konseptual.<br />o Alternatif tindakan perlu dipertimbangkan, dikaji ulang baik dari segi relevansinya dengan tujuan, bentuk tindakan dan prosedurnya, kepraktisan dan optimalisasi hasil serta cara penilaiannya.<br />o Pilih alternatif tindakan yang dinilai paling menjanjikan hasil yang optimal namun tetap dalam jangkauan kemampuan guru sesuai situasi dan kondisi sekolah.<br />o Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.<br />o Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa telah terjadi <br />perubahan, perbaikan atau peningkatan meyakinkan.<br />Untuk merumuskan tindakan, peneliti dapat melakukan kajian terhadap :<br />• Teori pembelajaran danpendidikan <br />• Hasil penelitian yang relevan<br />• Hasil diskusi dengan rekan sejawat maupun pihak lain.<br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />Abdul Hakam, Kama, (2002), Pendidikan Nilai, Bandung, Value Press <br />Bartens, K. (2004), Etika, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. <br />Barnadib, Imam, (1988), Ke Arah Perspektif Baru Pendidikan, Jakarta. Depdiknas.<br />Bachtiar, Harsya W. (1987), Budaya dan Manusia Indonesia, Yogyakarta: PT Hanindata Graha Widya.<br />Friedman, Thomas L. (2002), Memahami Globalisasi, Bandung:Penerbit ITB.<br />Haricahyono, Cheppy. (1995). Dimensi-dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press.<br />Hers. Richard H. et al. (1980). Model of Moral Education: An Appraisal. New York: Longman Inc.<br /><br />Maksum, Ali dan Luluk YR, (2004), Paradigma Pendidikan Universal di Era Modern dan Post Modern, Yogyakarta: Irgi.<br />Martin, Hans, dan Harald Schuman, (2005), Jebakan Global, Hasta Mitra-Institute For Global Justice.<br />Magnis Susesno Frans, (1987), Etika Dasar; Masalah-masalah pokok Filsafat Moral, Jakarta, Kanisiu<br />Mahmud Shubhi Ahmad, (2001), Filsafat Etika; Tanggapan Kaum Rasionalis dan Intuisionalis. Jakarta, Serambi<br />Mangunhardjana A, (1996), Isme-isme dalam Etika dari A-Z, Yogyakarta, Kanisius<br />Mackie, 1981, Ethics Inventing Right and Wrong, England, Penguin Book.<br />Mulyana, Rohmat, (2004), Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung, Alfabeta.<br />Nadraha, Taliziduhu (1997), Budaya Organisasi, Jakarta, Rineka Cipta<br />Naisbitt, John, (2002), Hig tech high touch, Pencarian Makna di tengah perkembangan pesat teknologi, Bandung:Mizan<br />Ohmae, Kenichi, 2005), The Next Global Stage, jakarta: Indecs<br />Piliang, Yasraf Amir, (2003), Paradoks Globalisasi: Kritik globalisasi di Indonesia dan perspektif Sosial Budaya, Jurnal Dialektika, Vol 3 No 1-2003<br />Pulungan, Amalia dan Abimanyu, (2005), Bukan sekedar Anti Globalisasi, Jakarta : walhi.<br />Steger, Manfred B, (2006), Globalisme Bangkitnya Ideologi Pasar, Yogyakarta: Lafadly Pustaka<br />Sumaatmadja, Nursid, (2002), Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi, Bandung: Alfabeta.<br />Suwito, (2004), Filsafat Pendidikan Etika Ibnu Miskawaih, YogyakartaPENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-57367869910632424442009-07-16T15:12:00.001+07:002009-07-16T15:13:34.860+07:00ORASI ILMIAH MENUJU TENAGA KEPENDIDIKAN PROFESIONALMENUJU TENAGA KEPENDIDIKAN PROFESIONAL<br />Disajikan pada Orasi Ilmiah Wisuda Sarjana Strata Satu STAI Lantabur Jakarta<br />Pada tanggal 6 agustus 2009 <br />Oleh Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<br /><br />Terlebih dahulu marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan panjang umur , sehat wal a’fiat, sehingga kita bisa menghadiri upacara wisuda yang mulya ini. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga sahabat dan kita beserta keluarga hingga aklhir jaman.<br />Yang terhormat Bapak Ketua DPR <br />Yang terhormat Bapak Wali Kota Jakarta Pusat<br />Yang terhormat Bapak Ketua Yayasan Lantabur<br />Yang terhormat Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Lantabur <br />Yang terhormat para dosen, panitia, karyawan, orang tua, wisudawan, dan mahasiswa/i yang saya banggakan.<br />Dalam kesempatan ini saya menghaturkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Bapak Ketua STAI Lantabur Jakarta Pusat dan kepada semua yang hadir, yang telah mengundang saya untuk berorasi ilmiah di hadapan para tamu undangan, dan para wisudawan yang dimuliakan dan dibanggakan Allah SWT. dengan judul “Menuju Tenaga Kependidikan Profesional”.<br />Hadirin hadirat yang dimulyakan Allah SWT<br />Pendidikan di Indonesia saat ini masih kurang memberikan kegembiraan yang sangat memuaskan untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam <br />UU No 20 Tahun 2003 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Pasal tersebut mengisyaratkan bahwa, tujuan pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan manusia utuh, bukan kecakapan intelektual saja, tetapi juga kepribadian dan keterampilan, atau dalamhasil tafakkur penulis dapat melahirkan insan yang cerdas otaknya, lembut hatinya dan terampil tangannya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu dipersiapkan calon guru yang profesional. <br />Hadirin Undangan yang dibanggakan Allah SWT<br /> Saya mengajak hadirin untuk mencermati hal-hal berikut: <br />1. Tenaga pendidik (guru) kurang profesional berakibat pada rendahnya mutu sumber daya manusia.<br />Sudah menjadi rahasia umum bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mutu pendidikan di negara kita jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, lebih-lebih jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Data UNDP PBB tahun 2000 mengemukakan, bahwa kualitas SDM Indonesia berada di peringkat 109 ( di bawah Bangladesh) dari 174 negara (Malaysia,61; Thailand, 67; Philipina, 77). Sedangkan hasil survey Institute for Management Developmental tahun 1999, kualitas SDM Indonesia berada pada urutan 44 dari 46 negara.<br />Berbagai upaya telah banyak dilakukan oleh semua pihak, untuk menuju perbaikan mutu pendidikan. Upaya tersebut antara lain, dengan dikeluarkannya UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No.28 tahun 1990, Kurikulum 1994 Suplemen 1999, Sistem Pembinaan Profesional Guru, UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), Kepmendiknas no. 044/U/2002 tahun 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan Program Wajib Belajar 9 tahun dengan sasaran semua anak usia 7 hingga 15 tahun, untuk mengikuti pendidikan 6 tahun di sekolah dasar dan 3 tahun di sekolah lanjutan pertama.<br />Dari berbagai upaya sudah dilakukan, mutu pendidikan khususnya di tingkat SMP negeri/swasta berdasarkan data Nilai Ujian Akhir Nasional (NUAN) tahun 2002/2003 menunjukkan bahwa rerata Nilai UAN untuk seluruh mata pelajaran secara nasional relatif cukup tinggi, yaitu 5,93 (Ditjen Dikdasmen, 2004). Tingkat pencapaian ini dapat ditafsirkan bahwa secara rerata, lulusan SMP menguasai 59,30% dari seluruh materi yang seharusnya dikuasai. <br />Hasil UAN seyogyanya dijadikan oleh pemerintah daerah, untuk memetakan mutu pendidikan di wilayahnya, terutama menyangkut mutu hasil belajar siswa dan faktor-faktor yang berhubungan dengan guru. Dengan demikian, khususnya penyebaran tenaga guru, tidak semata-mata pada perhitungan kuantitas, tetapi juga aspek kualitas. Hasil UAN juga hendaknya memberi makna terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan. Daerah-daerah mestinya sudah bisa membuat peta sekolah mana yang siswanya paling banyak lulus atau gagal UAN. Dari situ bisa dievaluasi, faktor kualitas sekolah termasuk kuantitas atau kualitas gurunya.<br />Berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di sekolah, maka para peneliti pengambil kebijakan yang banyak terlibat dalam reformasi sekolah, mengajukan pertanyaan baru tentang pentingnya berbagai usaha terhadap hubungan antara faktor-faktor pendidikan dengan hasil-hasil belajar, seperti, kualifikasi guru (Ferguson,1991), kualitas guru (National Comissions on Teaching and America’s Future, 1996; National Education Goals Panel, 1998; dalam Darling dan Hammond, 2000), kompetensi guru mengajar dan kebijakan terhadap standar pengangkatan calon guru (Hammond, 2000), standar keterampilan mengajar guru (Wenglinsky ,2002), keterampilan akademik (Wayne, 2002), kualitas dan orientasi pelatihanan guru (McGin dan Borden,1995; Zafeirakou 2005).<br />Standar-standar baru untuk belajar siswa telah dikenalkan di seluruh dunia, standar-standar tersebut memberikan perhatian terbesar bahwa kualitas guru memainkan peranan penting terhadap prestasi siswa ( NCTA, 1996; NEGP, 1998, dalam Darling dan Hammond, 2000). Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 25 negara telah menetapkan undang-undang untuk meningkatkan rekruitmen, pendidikan, sertifikasi atau pengembangan provesional guru ( Darling dan Hammond, 1997a). Selanjutnya Darling dan Hammond, (2000) mengemukakan pada berbagai bukti memperlihatkan bahwa guru yang berkualifikasi lebih baik, akan membuat perbedaan terhadap belajar siswa di kelas, sekolah dan di tingkat distrik, bahkan kualifikasi guru dan faktor input-input sekolah, seperti luas kelas, berhubungan dengan prestasi siswa.<br />Kualifikasi guru berkaitan erat dengan kompetensi yang dimiliki guru, baik kompetensi tingkat pendidikan, keilmuan dan profesional. Kompetensi tingkat pendidikan merupakan tingkat pendidikan yang dipersyaratkan bagi seorang guru, untuk mengajar di tingkat sekolah tertentu. Sedangkan kompetensi keilmuan adalah kesesuaian antara basis keilmuan yang diperoleh selama di perguruan tinggi dengan mata pelajaran yang diajarkan. Kompetensi profesi adalah pelatihan-pelatihan yang diikuti dan berguna untuk memperkuat kemampuan profesinya, dan lazimnya dibuktikan dengan uji kompetensi, lisensi, dan sertifikasi, sehingga dapat menggambarkan ”trickrecord” guru yang bersangkutan dalam perjalanan aspek profesionalnya.<br />Terhadap kompetensi guru, Wayne (2002) mengindikasikannya dengan sebutan ”teacher’s academic skills”. Shulman (1987) mengkonseptualisasikan kualitas guru berkaitan dengan sejumlah pengetahuan spesifik dan keterampilan-keterampilan. Kualitas guru itu dapat dilihat indikatornya melalui variabel pengalaman guru, sertifikasi dan tingkatan penguasaan yang dimiliki, seperti pengetahuan pedagogis dan materi ajar. Sedangkan Darling dan Hammond (2000) menunjukkan indikator kompetensi guru yang berkaitan dengan belajar siswa adalah kemampuan akademik, lamanya waktu studi di perguruan tinggi, lamanya pengalaman mengajar, penguasaan materi ajar dan pengetahuan mengajar, status sertifikasi, dan perilaku mengajar di kelas. Selanjutnya seecara khusus Darling dan Hammond (2000) mempaparkan variabel-variabel yang berkaitan dengan kualitas guru, yaitu intelegensi dan kemampuan umum akademik, pengetahuan materi ajar, pengetahuan tentang mengajar dan belajar, pengalaman mengajar, status sertifikasi atau lisensi mengajar, praktek-praktek dan perilaku-perilaku mengajar di kelas.<br /><br />Para Undangan dan Wisudawan yang Amat Terpelajar<br />2. SDM yang lemah intelektual, skill dan kecerdasan sosial tidak mampu bersaing terutama dalam era globalisasi.<br />Dalam era global saat ini, jika seorang guru tidak memiliki intelektual yang maksimal, skill yang cukup dan kecerdasan sosial yang memadai, maka ia akan terpuruk, sehingga dia tidak mampu bersaing secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari peserta didik, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.<br />Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pengajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitiaan guru tidak terjebak pada praktek pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namun kenyataannya justru mematikan kreativitas para peserta didiknya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung, sehingga diharapkan guru akan berperan lebih profesional sesuai dengan tugas dan kewajibannya sebagai salah satu penentu kehidupan bangsa yang akan datang dalam menghadapi globalisasi saat ini.<br />Jika memperhatikan kualitas guru di Indonesia memang jauh berbeda dengan guru-guru yang ada di Amerika Serikat atau Inggris. Di Amerika Serikat misalnya sebagaimana diuraikan dalam jurnal Educational Leadership 1993 (dalam Supriadi, 1998) dijelaskan bahwa untuk menjadi profesional seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal: (1) Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya; (2) Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada siswa; (3) Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi; (4) Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya; (5) Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.<br /><br />Hadirin Wal Hadirat Rohima Kumulloh<br /><br />3. Ciri-ciri guru profesional.<br />Guru yang profesional dituntut untuk memiliki kompetensi dalam profesi kependidikan yang menjadi tugas pokoknya. Adapun kompetensi yang harus dimiliki seorang guru professional menurut Undang-Undang no. 14 tahun 2005 adalah sebagai berikut:<br />1. Kompetensi Pedagogik. Kompetensi pedagogik meliputi: <br />a. Pemahaman terhadap peserta didik dengan indikator esensial: memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, kepribadian dan mengidentifikasi bekal/ajar awal peserta didik.<br />b. Rancangan pembelajaran dengan indikator esensial: memahami landasan kependidikan, menerapkan teori belajar, dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.<br />c. Pembelajaran dengan indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.<br />d. Perancangan dan pelaksanaan evaluasi belajar, dengan indikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.<br />e. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, dengan indiaktor esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.<br /><br />2. Kompetensi Profesional<br />Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. <br />3. Kompetensi Sosial<br />Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.<br />4. Kompetensi Kepribadian<br />Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. <br />Secara konseptual menurut Sa’ud U.S dalam buku 50 tahun Kiprah Mencerdaskan Bangsa menyatakan bahwa standar pendidikan guru profesional itu berfungsi sebagai alat untuk menjamin program-program pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi kemampuan yang harus dipenuhi oleh calon sebelum masuk ke dalam profesi yang bersangkutan. Standar suatu profesi merupakan alat untuk mengarahkan upaya-upaya peningkatan kualitas program pendidikan dan pelatihan profesional secara kontinu, sehingga terdapat keterpaduan dan sinergitas dalam out-come and program improvement pengembangan kualitas profesi tersebut. Ini berarti bahwa standar mutu suatu profesi dapat mengarahkan program pendidikan atau pelatihan calon anggota profesi yang bersangkutan untuk selalu mengutamakan kualitas kemampuan yang tinggi dalam proses pendidikannya. Dengan cara ini, maka standar program dan lulusannya secara tidak langsung akan meningkatkan posisi profesi tersebut di dalam kehidupan masyarakat maupun dengan profesi lainnya. <br /> Penggunaan standarisasi lulusan program dalam pendidikan pra jabatan guru bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Pertama, standar dapat dijadikan titik berangkat (starting point) untuk menetapkan kemampuan dasar minimum yang harus dikuasai calon guru dari aspek profesional knowledge/based of teaching sebelum memasuki jabatan guru. Kemampuan-kemampuan dasar apakah yang harus dikuasai calon guru sebelum memasuki pekerjaan mengajar? Kriteria apakah yang digunakan untuk mengukur penguasaan calon guru terhadap kemampuan-kemampuan tersebut? Misalnya teori yang dipilih Shulman (1986) mengusulkan bahwa untuk menjadi guru profesional yang efektif, seorang kandidat guru harus menguasai tiga pengetahuan pokok yang berkaitan dengan knowledge based of teaching yaitu:<br />1. Pengetahuan tentang materi bidang studi<br />2. Pengetahuan tentang ilmu mendidik umum<br />3. Pengetahuan tentang ilmu mendidik khusus.<br /><br />4. Peran guru dan pengembangan profesionalismenya di era globalisasi<br />Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Berikut ini beberapa peran guru yang perlu dicermati dalam upaya mengembangkan profesionalismenya di era globalisasi menurut Syamsuddin A dengan mengutip pemikiran Gagne dan Berliner, yakni :<br />1. Guru yang profesional dalam pengertian pendidikan secara luas yaitu seorang guru yang ideal yang dapat berperan sebagai :<br />pertama Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan; kedua Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan; ketiga Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik; keempat Transformator (penterjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik; dan kelima Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang menciptakannya).<br />2. Guru yang profesional dalam pengertian pendidikan secara terbatas yaitu dalam proses pembelajaran peserta didik, seorang guru berperan sebagai : (a) Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems); (b) Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai seorang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems); (c) Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.<br />3. Peran guru yang berhubungan dengan aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan, diri pribadi (self oriented), dan dari sudut pandang psikologis. Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan, guru berperan sebagai : (a) pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan; (b) wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan; (c) seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang harus diajarkannya; (d) penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin; (e) pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik; (f) pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan; dan (g) penterjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.<br />4. Peran guru dari segi diri-pribadinya (self oriented), berperan sebagai : (a) Pekerja sosial (social worker), yaitu seorang yang harus memberikan pelayanan kepada masyarakat; (b) Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus menerus untuk mengembangkan penguasaan keilmuannya; (c) Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi setiap peserta didik di sekolah; (d) Model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh oleh para peserta didik; dan (e) Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik. Peserta didik diharapkan akan merasa aman berada dalam didikan gurunya.<br />5. Peran guru ditinjau dari sudut pandang secara psikologis sebagai : (a) pakar psikologi pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami psikologi pendidikan dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik; (b) seniman dalam hubungan antar manusia (artist in human relations), artinya guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan antar manusia, khususnya dengan para peserta didik, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan; (c) pembentuk kelompok (group builder), yaitu mampu membentuk, menciptakan kelompok dan aktivitasnya sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan; (d) catalyc agent atau inovator, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu menciptakan suatu pembaharuan untuk membuat suatu hal yang baik; dan (e) petugas kesehatan mental (mental hygiene worker), artinya guru bertanggung jawab bagi terciptanya kesehatan mental para peserta didik.<br />Sementara itu, menurut Doyle sebagaimana dikutip oleh Sudarwan Danim (2002) mengemukakan dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating learning). Yang dimaksud keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar, prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar, dan lain-lain.<br />Demikianlah dapat disimpulkan bahwa memperhatikan profesionalisme guru dan perannya sebagai salah satu faktor determinan bagi keberhasilan pendidikan, maka keberadaan dan peningkatan profesi guru menjadi wacana yang sangat penting. Pendidikan di era globalisasi ini menuntut adanya manajemen pendidikan modern dan profesional dengan bernuansa pendidikan. <br />Kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. <br />Guru yang profesional pada dasarnya ditentukan oleh attitudenya yang berarti pada tataran kematangan yang mempersyaratkan willingness dan ability, baik secara intelektual maupun pada kondisi yang prima. Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Usaha meningkatkan profesionalisme guru merupakan tanggung jawab bersama antara LPTK sebagai pencetak guru, instansi yang membina guru (dalam hal ini Depdiknas atau yayasan swasta), PGRI dan masyarakat.<br />5. Konsep yang ditawarkan<br />1. Lembaga pencetak calon guru dan pribadi yang ingin menjadi guru harus paham tentang landasan normative (UUD) yang menjelaskan syarat, tugas, dan fungsi guru profesional<br />2. Berupaya untuk internalisasi nilai dan penyadaran diri bahwa menjadi guru tugas yang amat mulai (tugas kholifah fil ardhi, sebagai ibadah, contoh guru yang sukses, dan murid yang berhasil)<br />3. Guru harus berupaya mengembangkan kualitas diri (kognitif, afektif, dan psikomotorik)agar implementasi ilmu yang telah dimiliki dapat ditrerapkan dalam pembelajaran baik melalui pendidikan formal, infoermal , dan non formal)<br />4. Guru dan calon guru harus berupaya melakukan pemantapan diri melalui proses dan kegiatan belajar sepanjang hayat dan belajar tuntas (mastery learning), dengan cara melanjutkan pendidikan berjenjang yang lebih tinggi. <br />Hadirin wal hadirot, para wisudawan yang terpelajar<br />Untuk mengakhiri orasi ilmiah ini saya mengajak kepada para guru dan calon guru untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui meneruskan pendidikan ke jenjang magister S2 dan ataupun doctor S3. Saya sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Umum/Nilai Sekolah Pasaca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia membuka kesempatan bekerja sama dengan berbagai intansi, pemerintah tingkat I dan II untuk sekolah di UPI di Bandung.<br />Semoga orasi ini memberikan gambaran, informasi bagi para wisudawan khususnya calon guru dan para guru yang sudah mengamalkan ilmunya di masyarakat, dan semua yang hadir. Semoga Allah memberikan kekuatan iman dan Islam dan selalu memperoleh ilmu yang bermanfaat, dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa Negara dan agam yang diridhoi Allah SWT.<br />Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilapan, wabillahitaufiq wal hidayah.<br />Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatu. <br />Daftar Rujukan <br /><br />Arifin, I. 2000. Profesionalisme Guru: Analisis Wacana Reformasi Pendidikan dalam Era Globalisasi. Simposium Nasional Pendidikan di Universitas Muham-madiyah Malang, 25-26 Juli 2001. <br /><br />Dahrin, D. 2000. Memperbaiki Kinerja Pendidikan Nasional Secara Komprehensip: Transformasi Pendidikan. Komunitas, Forum Rektor Indonesia. Vol.1 No. Hlm 24. <br /><br />Degeng, N.S. 1999. Paradigma Baru Pendidikan Memasuki Era Desentralisasi dan Demokrasi. Jurnal Getengkali Edisi 6 Tahun III 1999/2000. Hlm. 2-9. <br /><br />Galbreath, J. 1999. Preparing the 21st Century Worker: The Link Between Computer-Based Technology and Future Skill Sets. Educational Technology Nopember-Desember 1999. Hlm. 14-22. <br /><br />Maister, DH. 1997. True Professionalism. New York: The Free Press. <br /><br />Makagiansar, M. 1996. Shift in Global paradigma and The Teacher of Tomorrow, 17th. Convention of the Asean Council of Teachers (ACT); 5-8 Desember, 1996, Republic of Singapore. <br /><br />Naisbitt, J. 1995. Megatrend Asia: Delapan Megatrend Asia yang Mengubah Dunia, (Alih bahasa oleh Danan Triyatmoko dan Wandi S. Brata): Jakarta: Gramdeia. <br /><br />Nasanius, Y. 1998. Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang Berperan Besar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan. (Online) (http://www.suara pembaharuan.com/News/1998/08/230898, diakses 7 Juni 2001). Hlm. 1-2. <br /><br />NRC. 1996. Standar for Professional Development for Teacher Sains. Hlm. 59-70 <br /><br />Pantiwati, Y. 2001. Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Program Sertifikasi Guru Bidang Studi (untuk Guru MI dan MTs). Makalah Dipresentasikan. Malang: PSSJ PPS Universitas Malang. Hlm.1-12. <br /><br />Journal PAT. 2001. Teacher in England and Wales. Professionalisme in Practice: the PAT Journal. April/Mei 2001. (Online) (http://members. aol.com/PTRFWEB/journal1040.html, diakses 7 Juni 2001) <br /><br />Semiawan, C.R. 1991. Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI. Jakarta: Grasindo. <br /><br />Stiles, K.E. dan Loucks-Horsley, S. 1998. Professional Development Strategies: Proffessional Learning Experiences Help Teachers Meet the Standards. The Science Teacher. September 1998. hlm. 46-49). <br /><br />Sumargi. 1996. Profesi Guru Antara Harapan dan Kenyataan. Suara Guru No. 3-4/1996. Hlm. 9-11. <br /><br />Supriadi, D. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Jakarta: Depdikbud. <br /><br />Surya, H.M. 1998. Peningkatan Profesionalisme Guru Menghadapi Pendidikan Abad ke-21n (I); Organisasi & Profesi. Suara Guru No. 7/1998. Hlm. 15-17. <br /><br />Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Indonesia Tera. <br /><br />Trilling, B. dan Hood, P. 1999. Learning, Technology, and Education Reform in the Knowledge Age or "We're Wired, Webbed, and Windowed, Now What"? Educational Technology may-June 1999. Hlm. 5-18. <br />Mulyasa, 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. <br /><br />Ronnie M. Dani, 2005. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta: Alex Media Komputindo. <br /><br />R. Tantiningsih, 2005. Guru Cengkiling dan Amoral. Koran Harian Sore Wawasan. 14 Mei 2005. <br /><br />Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: BP. Media Pustaka Mandiri. <br /><br />Walgito, Bimo 1990. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-91549473795664155002009-07-16T15:10:00.001+07:002009-07-16T15:11:08.335+07:00NILAI BAHASA AL QURANNILAI-NILAI MORAL ALQURAN<br />Nilai-nilai moral masyarakat di mana kita tinggal sudah menyesatkan. Prinsip-prinsip moral ini yang merupakan hasil dari hasrat mementing-kan diri sendiri serta keserakahan masyarakat, kemudian berubah menjadi keegoisan, kesom-bongan, kesinisan, kekerasan, dan kebrutalan dalam masyarakat. Masyarakat percaya bahwa untuk meningkatkan standar hidup, mereka harus mencurangi dan mengalahkan yang lainnya.<br />Hal ini bukanlah nilai-nilai moral yang Allah tetapkan bagi kehidupan manusia bersama dengan apa yang telah Dia ciptakan. Al-Qur'an menyuruh manusia menjadi bermartabat, rendah hati, dapat dipercaya, baik budi, beriman, dewasa, dan mau mendengarkan. Al-Qur'an bahkan menggambar-kan jalan yang seharusnya kita tempuh, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya, Allah tidak me-nyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (Luqman :18)<br />Karenanya, tugas bagi orang yang beriman adalah menjalankan prinsip-prinsip mulia ini yang Allah telah tetapkan.<br />Akan tetapi, sekarang ini, orang-orang ber-iman tinggal bersama dalam masyarakat yang penuh dengan kekejian, di mana etika-etika moral dalam Al-Qur'an telah ditinggalkan. Untuk alasan itu, kita harus lebih berhati-hati melawan pe-ngaruh buruk budaya yang menyesatkan ini. Me-reka harus terus-menerus mengawasi diri mereka sendiri bersama masyarakat ini agar tidak terpengaruh oleh budaya merusak dan mereka dapat mengamalkan nilai-nilai moral Al-Qur'an.<br />Hasil karya ini disiapkan untuk membantu orang-orang beriman agar tidak melupakan ajaran dasar Al-Qur'an yang seharusnya selalu kita jalankan.<br />Pada bahasan-bahasan berikutnya, nilai-nilai moral dan ibadah-ibadah yang tampaknya terlupakan oleh orang-orang beriman akan dibahas dalam penjabaran yang berhubungan dengan ayat-ayat Al-Qur'an.<br />Apa manfaat ketaatan pada nilai-nilai moral Al Quran bagi keluarga?<br />Nilai-nilai moral dalam Al Quran menekankan adanya penghargaan pada ibu dan ayah. Allah berfirman dalam Al Quran: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14).<br />Dalam sebuah rumah yang didalamnya nilai-nilai moral Al Quran dilaksanakan, tidak terdapat pertengkaran, perselisihan ataupun konflik. Sikap saling menghargai yang tinggi akan muncul di antara ibu, ayah dan anggota keluarga yang lainnya. Setiap orang hidup dalam suasana yang menyenangkan dan membahagiakan.<br />Apa manfaat ketaatan pada nilai-nilai moral Al-Quran bagi sistem negara?<br />Allah berfirman dalam Al-Quran bahwa ketaatan adalah suatu sifat yang positif. Seseorang yang memiliki nilai-nilai moral Al-Quran akan menghargai dan patuh pada negaranya. Dalam masyarakat Islam, semua bergiat untuk kesejahteraan negara dan bangsa. Tidak pernah ada pemberontakkan terhadap negara. Sebaliknya, yang ada dukungan secara materi dan spiritual.<br />Dalam suatu masyarakat yang dibentuk oleh ketaatan pada Allah, kasus pelanggaran hukum hampir tidak pernah sampai ke pengadilan. Juga tidak terjadi ribuan pelanggaran hukum yang biasanya muncul dalam masyarakat.<br />Pengaturan negara menjadi lebih mudah. Ketika negara tidak perlu berurusan dengan kasus anarki, terorisme, kekacauan dan pembunuhan, seluruh kekuatannya akan dipusatkan pada pembangunan dan kesadaran akan potensi tanah air, meliputi urusan di dalam negeri maupun yang berhubungan dengan dunia luar. Ini akan menghasilkan negara yang sangat kuat.<br />Apa manfaat ketaatan pada nilai-nilai moral Al-Quran bagi seni?<br />Orang yang dilingkupi nilai-nilai moral Al-Quran akan menghargai satu sama lain, dan berusaha membuka peluang bagi setiap orang untuk hidup dalam lingkungan yang menyenangkan dan indah. Karena merasa jauh dari surga, maka segala kemampuan dikerahkan untuk menciptakan suasana paling menyenangkan dan segar, yang membawa mata, telinga, serta segala rasa pada nuansa yang paling indah. Itulah sebabnya seni dan estetika ditumbuhkan dalam berbagai aspek.<br />Lebih-lebih lagi, seorang yang relijius memiliki hati nurani yang bersih. Sekaligus tidak ada tekanan dalam pikirannya dan ia dapat menghasilkan karya seni yang indah, unik dan original. Dan, mereka yang bekerja dengan dorongan untuk menyenangkan serta menghasilkan berbagai hal yang indah bagi masyarakat religius lainnya, kan bertindak sungguh-sungguh dan penuh semangat.<br />Apa manfaat ketaatan pada nilai-nilai moral Al-Quran bagi sistem di sekolah?<br />Yang paling awal dari semuanya, menghidupkan nilai-nilai moral Al Qur’an akan memunculkan kedewasaan dan kebijaksanaan bagi anak-anak dan para pemuda. Ketidaksensitifan dan ketidakpedulian yang biasa dimiliki tidak muncul dalam diri anak muda yang diisi oleh nilai Al Qur’an. Mereka menjadi generasi yang bersifat baik, taat, berwawasan luas, berani berkorban dan produktif. Kedinamisan, kegembiraan dan sifat agresif mereka ditujukan untuk menghasilkan hal-hal yang baik. Mereka juga menerapkan kesungguh-sungguhan dan kekuatan intelektual. Dalam lingkungan demikian, murid-murid sangat menghargai pendidikan mereka tidak hanya agar lulus ujian atau terhindar dari hukuman, tapi agar turut menyumbangkan potensinya untuk negara dan bangsa.<br />Peristiwa yang menyebabkan perlunya tindakan disipliner di sekolah tak akan ada. Terbentuk lingkungan pendidikan yang sangat damai, mendukung dan produktif. Kerjasama yang dibangun antara para guru dan murid-murid didasari pada kepatuhan, rasa hormat dan toleransi. Dan, siswa menjadi sangat hormat serta patuh pada negara dan polisi. Para siswa menunjukkan kesadaran untuk tidak memberi “tempat” pada hal-hal yang tidak ada manfaatnya.<br />Apa manfaat ketaatan pada nilai-nilai moral Al-Quran bagi lingkungan kerja?<br />Dalam suatu masyarakat yang orang-orangnya hidup berdasarkan nilai moral Al-Quran, akan ada rasa saling percaya, kerjasama dan keadilan dalam lingkungan kerja. Para majikan peduli pada kesehatan karyawannya dan memberikan lingkungan kerja yang sangat memenuhi standar kesehatan. Mereka membangun tempat kerja yang bernuansa estetis dan menarik yang menenangkan pikiran, hingga para pekerja dengan sendirinya akan bekerja di tempat itu dalam waktu lama.<br />Mereka juga membayar para pekerja tepat sesuai yang layak didapatkan. Mereka tidak akan membiarkan satu pekerja pun teraniaya. Mereka akan selalu mencari tahu kondisi keluarga para pekerja. Mereka akan bertindak hati-hati dan menjamin keselamatan para pekerjanya. Sebuah situasi di mana yang kuat menekan yang lemah tidak akan muncul. Juga perilaku tak bermoral seperti pergunjingan, kecenderungan untuk mencegah orang lain sukses tak akan ada.<br />Hubungan antara majikan dan pekerja akan terwujud tidak hanya berdasarkan pada kepentingan pribadi dan kepura-puraan, tapi berdasarkan kerjasama dan kepercayaan. Pekerja akan peduli pada kepentingan perusahaannya. Dia tidak akan berlaku boros, dan berpikir, “Toh sang majikan yang akan membayarnya.” Dia akan selalu memberikan kemampuannya yang terbaik, dan tidak akan berkhianat karena dirinya memiliki moral yang baik.<br /> <br /><br />Al-Qur'an menginformasikan kepada kita tentang kebenaran sifat-sifat Allah,<br /><br />"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." (al-Baqarah: 255)<br /><br />"Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." (ath-Thalaaq: 12)<br /><br />Akan tetapi, banyak orang yang tidak menerima keberadaan Allah swt. seperti yang telah dijelaskan dalam ayat-ayat tersebut. Mereka tidak memahami kekuasaan dan kebesaran-Nya yang abadi. Mereka memercayai kebohongan bahwa merekalah yang mengatur diri mereka sendiri dan berpikir bahwa Allah berada di suatu tempat yang jauh di alam semesta dan jarang mencampuri "perkara keduniaan". Pemahaman terbatas orang-orang ini disebutkan dalam Al-Qur'an, "Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya, Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahakuasa." (al-Hajj: 74)<br /><br />Memahami kekuasaan Allah swt. dengan baik merupakan ikatan awal dalam rantai keimanan. Sesungguhnya, seorang mukmin akan meninggalkan pandangan masyarakat yang menyimpang tentang kekuasaan Allah swt. dan menolak keyakinan sesat dengan mengatakan, "Dan bahwasanya Orang yang kurang akal dari kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah." (al-Jin: 4)<br /><br />Kaum muslimin memercayai Allah swt. sesuai dengan penjelasan Al-Qur'an. Mereka melihat tanda-tanda keberadaan Allah pada dunia nyata dan alam gaib, kemudian mulai memercayai keagungan seni dan kekuasaan Allah.<br />Akan tetapi, jika umat berpaling dari Allah serta gagal bertafakur kepada Allah dan ciptaan-Nya, mereka akan mudah terpengaruh oleh keyakinan-keyakinan yang menyesatkan pada saat ditimpa kesusahan. Allah menyebutnya sebagai bahaya yang potensial, dalam surah Ali Imran: 154, mengenai umat yang menyerah dalam berperang, "... sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah...."<br />Seorang muslim seharusnya tidak melakukan kesalahan seperti itu. Karena itu, dia harus membebaskan hatinya dari segala sesuatu yang dapat memunculkan sangkaan jahiliah dan menerima keimanan yang nyata dengan segenap jiwa sebagaimana penjelasan dalam Al-Qur'a<br /><br /><br /><br />Taqwa kepada Allah Sesuai Kesanggupan<br /><br />Bertaqwa kepada Allah adalah awal dari segalanya. Semakin tebal ketaqwaan seseorang kepada Allah, semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Al-Qur'an memberikan contoh beberapa rasul yang dapat kita bandingkan dengan diri kita sehingga paham bahwa kita dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt..<br />Allah swt. menginginkan manusia agar bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Berbagai cara untuk menunjukkan penghormatan kepada Yang Mahakuasa dapat dilakukan, sebagai contoh: berjalan di jalan Allah, melakukan perbuatan baik, mengikuti contoh-contoh yang diberikan para rasul, menaati serta memperhatikan ajaran-ajaran Allah, dan sebagainya.<br /><br />"Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (at-Taghaabun: 16)<br /><br />"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (Ali Imran: 102)<br /><br /><br />Takdir<br /><br />Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an, "... Allah mengatur urusan (makhluk-Nya)...." (ar-Ra'd: 2) Dalam ayat lain dikatakan, "... dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)...." (al-An'aam: 59) Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an,PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-36025641470214210032009-07-16T15:06:00.001+07:002009-07-16T15:07:40.151+07:00MODEL IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI BERBASIS PORTOFOLIOIMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI <br />DALAM PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERBASIS PORTOFOLIO<br />Oleh: Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<br /><br /><br />A. Pendahuluan<br />Igor Panarin seorang ilmuwan Rusia mengungkapkan bahwa tahun 2010 Amerika akan mengalami kejatuhan, salah satu penyebabnya karena moral warga Amerika sudah jatuh (Pikiran Rakyat, 5 Maret 2009). Demikian halnya dengan di Indonesia, banyaknya fenomena-fenomena asusila dan amoral dewasa ini menunjukkan masyarakat sudah mengalami pergeseran nilai, disisi lain hal tersebut menunjukkan bahwa praktek pendidikan tidak bersandar kepada amanah undang-undang yang mengisyaratkan pendidikan berbasis kepada seperangkat nilai.<br />UU No 20 tahun 2003 bab II pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.<br />Adanya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam tujuan pendidikan nasional di atas, menandakan bahwa yang menjadi bahan dalam praktek pendidikan hendaknya berbasis kepada seperangkat nilai sebagai paduan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Bahkan, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketakwaan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa core value pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya, semua proses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakininya. <br />Praktek pendidikan pada jalur formal dewasa ini justru cenderung kurang memperhatikan esensi dari tujuan pendidikan nasional di atas, hal ini terbukti dengan kurang memadukannya nilai-nilai esensial dalam proses pembelajaran yang dilaksanakannya, ironisnya justru lebih banyak berorientasi kepada pengembangan struktur kognitif semata. Fenomena tersebut tentunya sangat bertentangan dan membuat jarak antara tujuan dan hasil pendidikan nasional semakin jauh.<br />Ketertarikan masyarakat pendidikan terhadap perlunya pembinaan nilai mulai tampak setelah terjadi berbagai masalah demoralisasi di masyarakat. Sebagian mereka mulai mempertautkan kembali pendidikan dengan nilai, padahal pendidikan pada hakikatnya tidak pernah lepas dari nilai. Gaffar (2004:8) menyebutkan bahwa pendidikan bukan hanya sekedar menumbuhkan dan mengembangkan keseluruhan aspek kemanusiaan tanpa diikat oleh nilai, tetapi nilai itu merupakan pengikat dan pengarah proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut.<br /><br />B. Hakikat Pendidikan Nilai dan Pendekatan-Pendekatannya<br />Pendidikan nilai merupakan proses penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Adapun Hakam (2000:05) mengungkapkan bahwa pendidikan nilai adalah pendidikan yang mempertimbangkan objek dari sudut moral dan sudut pandang non moral, meliputi estetika, yakni menilai objek dari sudut pandang keindahan dan selera pribadi, dan etika yaitu menilai benar atau salahnya dalam hubungan antarpribadi. Pendidikan nilai dapat dimaknai juga sebagai proses bimbingan melalui suritauladan pendidik yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kehidupan yang di dalamnya mencakup nilai agama, budaya, etika, dan estetika menuju pembentukan pribadi peserta didik yang memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang utuh, berakhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan negara.<br />Sementara Winecoff (1988:1-3) mengungkapkan bahwa:<br />Values education-pertains to questions of both moral and nonmoral judgement toward object; includes both aesthetics (ascribing value 10 objects of beauty and personal taste) and ethics (ascribing avlues ofrighl and wrong in the interpersonal realm).<br />Arti dari value education atau pendidikan nilai di atas adalah pendidikan yang mempertimbangkan objek dari sudut moral dan sudut nonmoral, yang meliputi estetika yaitu menilai objek dari sudut pandang keindahan dan selera pribadi dan etika yaitu menilai benar atau salahnya dalam hubungan antar pribadi.<br />Sasaran yang hendak dituju dalam pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai luhur ke dalam diri peserta didik. Berbagai metoda pendidikan dan pengajaran yang digunakan dalam berbagai pendekatan lain dapat digunakan juga dalam proses pendidikan dan pengajaran pendidikan nilai. Hal tersebut penting untuk memberi variasi kepada proses pendidikan dan pengajarannya, sehingga lebih menarik dan tidak membosankan. <br />Minimal terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan nilai dalam proses pembelajaran berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 tahun 2003:<br /> Pertama, UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang bercirikan desentralistik menunjukkan bahwa pengembangan nilai-nilai kemanusiaan terutama yang dikembangkan melalui demokratisasi pendidikan menjadi hal utama. Desenteralisasi tidak hanya dimaknai sebagai pelimpahan wewenang pengelolaan pendidikan pada tingkat daerah atau sekolah, tetapi sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan nilai secara otonom bagi para pelaku pendidikan.<br /> Kedua, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketaqwaan. Ini mengisyaratkan bahwa core value pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya bahwa semua peroses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakini. <br /> Ketiga, disebutkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada UUSPN No. 20 Tahun 2003 menandakan bahwa nilai-nilai kehidupan peserta didik perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar mereka. Kebutuhan dan kemampuan peserta didik hanya dapat dipenuhi kalau proses pembelajaran menjamin tumbuhnya perbedaan individu. Oleh karena itu, pendidikan dituntut mampu mengembangkan tindakan-tindakan edukatif yang deskriptif, kontekstual dan bermakna. <br /> Keempat, perhatian UUSPN No. 20 Tahun 2003 terhadap usia dini (PAUD) memiliki misi nilai yang amat penting bagi perkembangan anak. Walaupun persepsi nilai dalam pemahaman anak belum sedalam pemahaman orang dewasa, namun benih-benih untuk mempersepsi dan mengapresiasi dapat ditumbuhkan pada usia dini. Usia dini adalah masa pertumbuhan nilai yang amat penting karena usia dini merupakan golden age. Di usia ini anak perlu dilatih untuk melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan seperti menyanyi, bermain, menulis, dan menggambar agar pada diri mereka tumbuh nilai-nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, toleransi, keindahan, dan tanggung jawab dalam pemahaman nilai menurut kemampuan mereka.<br />Penerapan konsep-konsep pendidikan nilai pernah diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan di Thailand, yaitu di sekolah dan Institute of Sathya Sai Education yang didirikan oleh Dr.Art-Ong Jumsai Na-Ayudha, B.A.,M.A.,D.I.C. Bahkan beliau pernah datang ke Indonesia untuk mengisi sebuah seminar internasional yang bertema "Membangun Bangsa melalui Pendidikan Hati" yang diselenggarakan atas kerjasama Prodi Pendidikan Umum/Nilai dengan Yayasan Pendidikan Sthya Sai Indonesia. Dalam makalahnya yang berjudul "Human Values Integrated Instructional Model" (Model Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusian Terpadu), Dr.Art-Ong menuliskan sebuah konsep tentang tujuan model pembelajaran yang menerapkan konsep pendidikan nilai dengan menggunakan suku kata dalam kata EDUCATION yang bermakna sebagai berikut:<br />E--- singkatan untuk Enlightenment (pencerahan). Ini adalah proses pencapaian pemahaman dari dalam diri atau bathin melalui peningkatan kesadaran menuju pikiran super sadar yang akan memunculkan intuisi, kebijaksanaan, dan pemahaman.<br />D--- singkatan untuk Duty and Devotion (tugas dan pengabdian). Pendidikan harus membuat siswa menyadari tugasnya dalam hidup. Selain memiliki tugas atau kewajiban yang terhadap orang tua dan keluarga, siswa juga memiliki kewajiban yang berlandaskan cinta kasih dan belas kasih untuk melayani dan menolong semua orang di masyarakat dan di dunia.<br />U--- singkatan untuk Understanding (pemahaman). Ini bukan hanya mengenai pemahaman terhadap mata pelajaran yang diberikan dalam kurikulum nasional tetapi juga penting untuk memahami diri sendiri.<br />C--- singkatan untuk Character (karakter). Guru mesti membentuk karekter yang baik pada diri siswa. Seorang yang berkarakter adalah seorang yang memiliki kekuatan moral dan lima nilai kemanusiaan yaitu Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, Kasih sayang dan tanpa Kekerasan. Nilai-nilai kemanusiaan tersebut harus terpadu dalam pembelajatran di kelas.<br />A--- singkatan untuk Action (tindakan). Para siswa kini belajar dengan giat dan menuangkan pengetahuan yang dipelajarinya dalam ruang ujian dan keluar dengan kepala kosong. Pengetahuan yang mereka peroleh tidak diterapkan dalam tindakan. Pendidikan seperti itu tak berguna. Apapun yang dipelajari siswa mesti diterapkan dalam praktek. Model pembelajaran yang baik mesti membuat hubungan anatara yang dipelajari dan situasi nyata dalam hidup. Hal ini akan memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuan ke dalam hidup mereka sendiri.<br />T--- singkatan untuk Thanking (berterima kasih). Siswa mesti belajar berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu mereka. Di atas segalanya adalah orang tua yang telah melahirkan dan mengasuh mereka. Siswaharus mengasihi dan menghormati orang tua mereka. Selanjutnya siswa harus berterima kasih kepada guru-guru, karena siswa memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan melalui guru-guru. Maka siswa mesti mengasihi dan menghormati guru. Demikian pula, siswa telah mendapatkan banyak hal dari masyarakat, dari bangsa, dari dunia, dan alam. Siswa mesti selalu berterima kasih kepada semua hal.<br />I--- singkatan untuk Integrity (Integritas). Integritas adalah sifat jujur dan karakter menjunjung kejujuran (hornby 1968). Siswa mesti tumbuh menjadi sesorang yang memiliki integritas, yang bisa dipercaya unutk menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing.<br />O--- singkatan untuk Oneness (kesatuan). Pendidikan mesti membantu siswa melihat kesatuan dalam kemajemukan. Apakah kita memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda, warna kulit dan ras yang berbeda. Kita mesti belajar hidup damai dan harmonis dengan alam.<br />N--- singkatan untuk Nobility (kemuliaan). Kemuliaan adalah sifat yang muncul karena memiliki karakter yang tinggi atau mulia. Kemuliaan tidak timbul dari lahir tetapi muncul dari pendidikan. Jadi, kemuliaan terdiri dari semua nilai-nilai yang dijelaskan di atas.<br />Implikasi pendidikan nilai dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan sebagai berikut:<br />1. Pendekatan Penanaman Nilai<br />Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) adalah suatu pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai sosial dalam diri siswa. Tujuan pendidikan nilai menurut pendekatan ini adalah: Pertama, diterimanya nilai-nilai sosial tertentu oleh siswa; Kedua, berubahnya nilai-nilai siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan. Adapun metoda yang digunakan dalam proses pembelajaran menurut pendekatan ini antara lain: keteladanan, penguatan positif dan negatif, simulasi, permainan peranan, dan lain-lain. <br />Para penganut agama memiliki kecenderungan yang kuat untuk menggunakan pendekatan ini dalam pelaksanaan program-program pendidikan agama. Bagi penganut-penganutnya, agama merupakan ajaran yang memuat nilai-nilai ideal yang bersifat global dan kebenarannya bersifat mutlak. Nilai-nilai itu harus diterima dan dipercayai. Oleh karena itu, proses pendidikannya harus bertitik tolak dari ajaran atau nilai-nilai tersebut. Seperti dipahami bahwa dalam banyak hal batas-batas kebenaran dalam ajaran agama sudah jelas, pasti, dan harus diimani. Ajaran agama tentang berbagai aspek kehidupan harus diajarkan, diterima, dan diyakini kebenarannya oleh pemeluk-pemeluknya. Keimanan merupakan dasar penting dalam pendidikan agama. <br /> <br />2. Pendekatan perkembangan kognitif<br />Pendekatan ini dikatakan pendekatan perkembangan kognitif karena karakteristiknya memberikan penekanan pada aspek kognitif dan perkembangannya. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang masalah-masalah moral dan dalam membuat keputusan-keputusan moral. Perkembangan moral menurut pendekatan ini dilihat sebagai perkembangan tingkat berpikir dalam membuat pertimbangan moral, dari suatu tingkat yang lebih rendah menuju suatu tingkat yang lebih tinggi.<br />Tujuan yang ingin dicapai oleh pendekatan ini ada dua hal yang utama. Pertama, membantu siswa dalam membuat pertimbangan moral yang lebih kompleks berdasarkan kepada nilai yang lebih tinggi. Kedua, mendorong siswa untuk mendiskusikan alasan-alasannya ketika memilih nilai dan posisinya dalam suatu masalah moral. Proses pengajaran nilai menurut pendekatan ini didasarkan pada dilema moral, dengan menggunakan metoda diskusi kelompok. Diskusi itu dilaksanakan dengan memberi perhatian kepada tiga kondisi penting. Pertama, mendorong siswa menuju tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi. Kedua, adanya dilema, baik dilema hipotetikal maupun dilema faktual berhubungan dengan nilai dalam kehidupan keseharian. Ketiga, suasana yang dapat mendukung bagi berlangsungnya diskusi dengan baik. Proses diskusi dimulai dengan penyajian cerita yang mengandung dilema. Dalam diskusi tersebut, siswa didorong untuk menentukan posisi apa yang sepatutnya dilakukan oleh orang yang terlibat, apa alasan-alasannya. Siswa diminta mendiskusikan tentang alasan-alasan itu dengan teman-temannya.<br />3. Pendekatan analisis nilai <br />Pendekatan analisis nilai (values analysis approach) memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan siswa untuk berpikir logis, dengan cara menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial. Jika dibandingkan dengan pendekatan perkembangan kognitif, salah satu perbedaan penting antara keduanya bahwa pendekatan analisis nilai lebih menekankan pada pembahasan masalah-masalah yang memuat nilai-nilai sosial. Adapun pendekatan perkembangan kognitif memberi penekanan pada dilema moral yang bersifat perseorangan.<br />Terdapat dua tujuan utama pendidikan moral menurut pendekatan ini. Pertama, membantu siswa untuk menggunakan kemampuan berpikir logis dan penemuan ilmiah dalam menganalisis masalah-masalah sosial, yang berhubungan dengan nilai moral tertentu. Kedua, membantu siswa untuk menggunakan proses berpikir rasional dan analitik, dalam menghubung-hubungkan dan merumuskan konsep tentang nilai-nilai mereka. Selanjutnya, metoda-metoda pengajaran yang sering digunakan adalah: pembelajaran secara individu atau kolompok tentang masalah-masalah sosial yang memuat nilai moral, penyelidikan kepustakaan, penyelidikan lapangan, dan diskusi kelas berdasarkan kepada pemikiran rasional.<br />4. Pendekatan klarifikasi nilai<br />Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach) memberi penekanan pada usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai mereka sendiri.<br />Tujuan pendidikan nilai menurut pendekatan ini ada tiga. Pertama, membantu siswa untuk menyadari dan mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri serta nilai-nilai orang lain; Kedua, membantu siswa, supaya mereka mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan orang lain, berhubungan dengan nilai-nilainya sendiri; Ketiga, membantu siswa, supaya mereka mampu menggunakan secara bersama-sama kemampuan berpikir rasional dan kesadaran emosional, untuk memahami perasaan, nilai-nilai, dan pola tingkah laku mereka sendiri. Dalam proses pengajarannya, pendekatan ini menggunakan metoda: dialog, menulis, diskusi dalam kelompok besar atau kecil, dan lain-lain <br />5. Pendekatan pembelajaran berbuat<br />Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach) memberi penekanan pada usaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam suatu kelompok. <br />Terdapat dua tujuan utama pendidikan moral berdasarkan kepada pendekatan ini. Pertama, memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama, berdasarkan nilai-nilai mereka sendiri; Kedua, mendorong siswa untuk melihat diri mereka sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam pergaulan dengan sesama, yang tidak memiliki kebebasan sepenuhnya, melainkan sebagai warga dari suatu masyarakat, yang harus mengambil bagian dalam suatu proses demokrasi. <br />Metoda-metoda pengajaran yang digunakan dalam pendekatan analisis nilai dan klarifikasi nilai digunakan juga dalam pendekatan ini. Metoda-metoda lain yang digunakan juga adalah projek-projek tertentu untuk dilakukan di sekolah atau dalam masyarakat, dan praktek keterampilan dalam berorganisasi atau berhubungan antara sesama.<br /><br /> <br />C. Hakikat Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio<br />1. Pembelajaran Berbasis Portofolio<br />Portofolio dapat dimaknai sebagai suatu wujud benda fisik, suatu proses sosial pedadogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya tugas-tugas, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes, wawancara, dll. Sebagai suatu proses sosial pedadogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, pada umumnya disandingkan dengan konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio (portfolio based learning) dan dapat disandingkan dengan konsep penilaian yang dikenal dengan istilah penilaian berbasis portofolio (portfolio based assessment).<br />Sebagai suatu inovasi, model pembelajaran berbasis portofolio dilandasi dengan landasan pemikiran sebagai berikut:<br />a. Empat pilar pendidikan<br />• Learning todo, peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungan fisik,sosial maupun budaya.<br />• Learning to know, peserta didik harus mampu membangun pemahaman dan pengetahuannyaterhadap dunia sekitarnya.<br />• Learning to be, peserta didik harus mampu membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya.<br />• Learning to live together, kesempatan berinteraksi dengan kelompok yang bervariasi akan membentuk kepri diannya untuk memahami kemajemukkan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.<br />b. Pandangan konstruktivisme<br />Pandangan ini sebagai filosofi pendidikan mutakhir menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi memiliki gagasan/pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa/gejalanya, gagasan ini sering kali naïf dan miskonsepsi tetapi gagasan ini dipertahankan karena sudah dibangun dalam wujud “schemata” (struktur kognitif). <br />Para ahli pendidikan berpendapat bahwa inti kegiatan pendidikan adalah memulai pelajaran dari “apa yang diketahui peserta didik” dan guru hanya berperan sebagai “fasilisator dan penyedia kondisi”.<br /><br />c. Democratic teaching<br />Suatu bentuk upaya menjadikan sekolah sebagai pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan dan memperhatikan keragaman peserta didik.<br /><br />Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP) mengacu pada prinsip dasar pembelajaran, yaitu:<br />a. Prinsip belajar siswa aktif (student active learning)<br />Proses pembelajaran dengan menggunakan MPBP berpusat pada siswa dimana hampir seluruh aktivitas siswa dimulai dari fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan dan pelaporan.<br />b. Kelompok belajar kooperatif (cooperative learning)<br />Proses pembelajaran berbasis kerjasama antarsiswa dan antar komponen-komponen lain, seperti orang tua siswa dan lembaga terkait.<br />c. Pembelajaran partisipatorik<br />Prinsip ini termasuk salah satu dari MPBP, sebab melalui model ini siswa belajar melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah siswa belajar hidup berdemokrasi.<br />d. Mengajar yang reaktif (reactive teaching)<br />MPBP ini mensyaratkan guru yang reaktif agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ciri guru yang reaktif adalah sebagai berikut:<br />• Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar.<br />• Pempelajaran dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa.<br />• Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelajaran sebagai suatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan.<br />• Segera mengenali materi dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan. Bila hal ini ditemui harus segera ditanggulanginya.<br /><br /> <br />Adapun praktek pembelajaran berbasis portofolio langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:<br />a. Mengidentifikasi masalah<br />Salah satu ciri warga negara yang baik adalah peka terhadap masalah-masalah yang terjadi dilingkungannya. Untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah, maka para guru menjadikan masalah sebagai sumber belajar.<br />b. Kegiatan kelompok kecil<br />Perlu diperhatikan bahwa dalam kehidupan sehari-hari seringkali dihadapkan sejumlah masalah yang terjadi di masyarakat kita. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, seluruh siswa hendaknya membaca dan mendiskusikannya dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, kemudian membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diidentifikasi dan dianalisis.<br />c. Pekerjaan rumah<br />Untuk menentukan masalah mana yang akan dikaji di kelas, memerlukan informasi yang cukup,terutama mengenai kelayakan masalah tersebut untuk dikaji dan ketersediaan sumber-sumber infomasi yang akan dijadikan rujukan untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, para siswa diberi pekerjaan rumah yang terdiri dari dua hal yaitu, Pertama, menemukan lebih banyak masalah yang ada di masyarakat. Kedua, menemukan kebijakan-kebijakan yang dirancang untuk memecahkan masalah tersebut. Tugas pekerjaan rumah yang harus dilakukan meliputi tiga tugas pokok, yaitu tugas wawancara, tugas mencari informasi dari sumber-sumber media massa cetak, dan tugas mencari informasi melalui media masa elektronik. <br />d. Memilih masalah untuk kajian kelas <br />Apabila telah memiliki cukup informasi, kemudian pilih masalah yang akan dikaji dan pastikan informasi berkenaan dengan masalah tersebut dapat dikumpulkan untuk membuat sebuah portofolio yang baik. Dalam hal pemilihan masalah, terdapat langkah-langkah yang dapat ditempuh sbb:<br />1. Membuat daftar masalah.<br />Misalnya satu kelas memiliki lima belas kelompok kecil yang kemudian masing-masing kelompok menetapkan satu masalah sehingga kelas memiliki lima belas masalah.<br /> 2. Melakukan pemungutan suara (voting), dilakukan dua tahap:<br />• Setiap siswa menentukan tiga pilihan secara terbuka<br />• Setiap siswa diharapkan hanya memilih salah satu dari ketiga masalah yang paling banyak terpilih dari lima belas masalah yang dimiliki. <br />e. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji di kelas<br />Dalam konteks pendidikan nilai, pendekatan-pendekatan dalam pendidikan nilai dapat diintegrasikan ke dalam lima langkah pembelajaran berbasis portofolio di atas, seperti dalam tahap kegiatan kelompok kecil dan memilih masalah untuk di kaji di kelas, pendekatan perkembangan kognitif, pendekatan klarifikasi nilai dan pendekatan analisis nilai dapat menjadi pilihan. Sementara dalam tahapan pekerjaan rumah dan pengumpulan informasi tentang masalah yang akan di kaji di kelas, dapat digunakan pendekatan pembelajaran berbuat dan pendekatan penanaman nilai.<br />Pemetaan masalah-masalah yang akan dikaji di kelas serta yang akan dicari informasi pendukungnya di lapangan oleh siswa, dapat dikaitkan dengan masalah-masalah yang mengandung nilai-nilai esensial, sehingga melalui pengalaman belajarnya siswa dapat memilih nilai dan mengintegrasikannya ke dalam kepribadiannya. Hal tersebut relevan dengan apa yang diungkapkan oleh Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) bahwa pendidikan nilai merupakan bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya atau sebagimana diungkapkan oleh Mulyana (2004:119) yang mengartikan pendidikan nilai sebagai penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Tujuannya agar seperangkat nilai yang ditanamkan tersebut terintegrasi kedalam pribadi peserta didik.<br /><br /><br />2. Penilaian Berbasis Portofolio<br />Penilaian atau assessment biasanya diberikan pada akhir suatu program pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan tersebut telah dikuasai oleh pesertanya atau belum, dengan kata lain apakah sejumlah pengalaman belajar yang sebelumnya dirumuskan dalam tujuan pendidikan sudah tercapai atau belum. <br />Penilaian hendaknya dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dengan memperhatikan segala aspek dari peserta didik. Misalnya dalam menentukan nilai rapor dilakukan penilaian dari rata-rata hasil ulangan harian, ulangan umum, tugas-tugas, catatan perilaku harian siswa (anecdotal record), dan laporan yang menunjang kegiatan belajar. Semua indikator proses dan hasil belajar siswa tersebut didokumentasikan dalam bundel (portofolio), sehingga sistem penilaian ini dikenal dengan nama model penilaian berbasis portofolio (Portofolio Based Assessment).<br />Model penilaian berbasis portofolio (Portofolio Based Assessment) adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh, tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik yang bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya.<br />Sebagai suatu inovasi, model penilaian berbasis portofolio dilandasi oleh beberapa landasan pemikiran sebagai berikut:<br />a. Membelajarkan kembali (Re-edukasi)<br />Menurut cara berpikir yang baru, menilai itu bukan memvonis siswa dengan harga mati, lulus atau gagal. Menilai adalah mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik dan informasi tersebut digunakan sebagai balikan (feedback) untuk membelajarkan mereka kembali.<br />b. Merefleksi pengalaman belajar<br />Merupakan suatu gagasan yang baik apabila penilaian dijadikan media untuk merefleksi (bercermin) pada pengalaman yang telah siswa miliki dan kegiatan yang telah mereka selesaikan. Refleksi pengalaman belajar merupakan satu cara untuk belajar, menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan untuk meningkatkan kinerja.<br /><br />Adapun prinsip dasar dalam penilaian berbasis protofolio adalah sebagai berikut:<br />a. Prinsip penilaian proses dan hasil<br />Ada pernyataan bahwa “jika ingin berhasil dalam ujian belajarlah jauh-jauh hari jangan belajar hanya semalam”, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa berhasil itu tergantung dari prosesnya. Jika prosesnya baik dan sempurna, maka kita dapat berharap akan menuai hasil yang baik pula. Dari pernyataan tersebutlah, model penilaian berbasis portofolio menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil sekaligus.<br />Proses belajar yang dinilai adalah catatan perilaku harian mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran, dan sebagainya.<br />b. Prinsip penilaian berkala dan sinambung<br />Penilaian secara berkala bertujuan untuk memudahkan mengorganisasikan hasil-hasilnya dan secara sinambung bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan pengalaman belajar peserta didik.<br />c. Prinsip penilaian yang adil<br />Penilaian yang baik hendaknya memperhatikan kondisi dan perbedaan-perbedaan individual tersebut dijadikan indikator dalam penilaian, baik dalam menilai hasil maupun proses yang diperhitungkan dan masing-masing diberi bobot. Sehingga hasil itu benar-benar menggambarkan prosesnya, sehingga penilaian yang adil dapat terwujud.<br />Ada dua cara memperbaiki proses belajar manakala ada indikasi yang kurang baik, yaitu pertama siswa sendiri yang meminta untuk memperbaiki kinerjanya (stelsel aktif) dan kedua guru yang memprakarsai dengan memanggil para siswa secara informal dengan mendiskusikan cara-cara mereka memperbaiki kinerjanya itu.<br />d. Prinsip penilaian implikasi sosial belajar<br />Belajar itu hendaknya melahirkan implikasi sosial, yakni pengaruh proses dan hasil belajar bagi kehidupan orang lain. Model penilaian berbasis portofolio tidak hanya menilai kemampuan kognitif saja, tetapi juga kemampuan yang lain, termasuk menilai implikasi sosial belajar. Pengalaman belajar secara fungsional diperlukan dalam kehidupan nyata (real life), sehingga diperlukan sejumlah perbekalan untuk dapat berkiprah dalam sistem kehidupan nyata (Real Life System/RLS).<br />RLS yang bergerak secara global menghadapkan individu, organisasi dan alam, bukan saja ke dalam suatu keteraturan dan kerja sama, tetapi juga dalam perlombaan, keunggulan, kompleksitas dan kesemrawutan sehingga dituntut untuk memilih second curvel. Itulah sebabnya, system penilaian multidimensi berbasis portofolio semakin penting keberadaannya.<br /><br />Dalam proses penilaian, perlu ditetapkan seperangkat indikator penilaian. Indikator penilaian adalah unsur-unsur pokok yang dapat menjelaskan kemampuan peserta didik setelah menyelesaikan satu satuan pendidikan tertentu. Indikator penilaian terdiri atas:<br />• Tes formatif (ulangan harian) dan sumatif (ulangan umum)<br />• Tugas-tugas terstruktur<br />• Catatan perilaku harian<br />• Laporan aktivitas di luar sekolah<br />Setelah jelas indikator yang dijadikan acuan dalam proses penilaian, maka perlu dilakukan pengorganisasian dengan baik agar penilaian dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pengorganisasian model penilaian berbasis portofolio adalah kegiatan mensiasati proses penilaian pembelajaran dengan perancangan terhadap unsur-unsur instrumental melalui upaya pengorganisasian penilain yang rasional, demokratis dan menyeluruh. Kronologis pengorganisasian penilaian pembelajaran itu mencakup empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, penyimpanan dan penggunaan.<br /><br />Dalam konteks pendidikan nilai, model penilaian berbasis portofolio ini sangat relevan dan efektif. Karena evaluasi pendidikan nilai menitikberatkan kepada aspek keutuhan ranah yang menjadi sasaran penilaian. Dengan kata lain, pendidikan nilai menghendaki proses penilaian yang komprehenship, multidimensi, dan terintegrasi antara berbagai potensi peserta didik yang menjadi sasaran pendidikan. <br />Model penilaian berbasis portofolio tidak hanya menilai kemampuan kognitif saja, tetapi juga kemampuan yang lain, termasuk menilai implikasi sosial belajar. Itulah paradigma baru yang harus dibudayakan dan menjadi titik relevansi antara konsepsi pendidikan nilai dengan model penilaian berbasis portofolio. Fenomena dewasa ini justru indikator kognitif yang lebih menjadi parameter utama kelulusan peserta didik. Padahal proses pendewasaan peserta didik tidak hanya dapat dilakukan dengan pengembangan ranah kognitifnya saja, melainkan afektif dan psikomotor harus terintegrasi. Pendidikan bukan sekedar transformation of knowledge, melainkan transformation of value.<br />Tes formatif (ulangan harian) dan sumatif (ulangan umum), tugas-tugas terstruktur, catatan perilaku harian dan laporan aktivitas di luar sekolah yang biasa menjadi indikator penilaian berbasis portofolio dari segi perencanaan, pengorganisasian, isi (content) dari masing-masing indikator tersebut, serta parameter ketercapaian tujuan pembelajaran yang menjadi salah satu tujuan proses penilaian, tidak sekedar menyentuh potensi-potensi kognitif saja, melainkan ketrepaduan antara kognitif, afektif, dan psikomotor. Sehingga sosok insan paripurna, insan kamil, manusia utuh, manusia kaffah, atau warga Negara yang baik sebagai target akhir dari pendidikan nilai dapat terukur melalui proses penilaian berbasis portofolio.<br /><br /><br /><br /><br /> <br />Contoh<br />PORTOFOLIO<br /><br /><br /><br /><br />Mata Pelajaran<br />Bahasa dan Sastra Indonesia<br />SEMESTER I<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Nama Siswa<br />Karlina Rizki Ayu Nuraeni<br />Kelas IA<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI MERDEKA 91<br />GARUT<br />2009<br /><br /><br /><br />DAFTAR ISI<br /><br />I. DOKUMENTASI PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF (TF-S)<br />II. DOKUMENTASI PENILAIAN TUGAS TERSTRUKTUR (TT)<br />III. DOKUMENTASI PENILAIAN PERILAKU HARIAN (PH)<br />IV. DOKUMENTASI PENILAIAN LAPORAN AKTIVITAS DI LUAR SEKOLAH (ALS)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br />I. DOKUMENTASI PENILAIAN FORMATIF DAN SUMATIF (TF-S)<br />Jenis Tes No Tgl. Pokok Bahasan Nilai Paraf Guru Ket<br />Formatif (A) 1. Kalimat Sapaan <br /> 2. Bercerita pengalaman yang lucu <br /> 3. Menceritakan kembali novel dan Drama <br /> 4. Memberikan tanggapan berita di Surat kabar, majalah, radio, dan televise <br /> 5. Mendeskripsikan secara lisan keindahan alam atau suasana alam <br /> 6. Pembacaan puisi dan cerpen <br /> 7. Berekspresi melisankan hasil sastra <br /> 8. Membaca cepat <br /> Jumlah <br /> Rata-rata <br />Sumatif (B) Semester 1 Bahan Semester 1 <br />Jumlah A dan B <br />Rata-rata A dan B <br /><br />II. DOKUMENTASI PENILAIAN TUGAS TERSTRUKTUR (TT)<br />No. Jenis Tugas Aspek Penilaian Nilai Paraf guru Ket.<br />1. Mengerjakan LKS: Kalimat Sapaan Pemahaman<br />Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap soal-soal yang dikerjakan <br /> Argumentasi:<br />Seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab persoalan-persoalan dalam Lembar Kerja Siswa tersebut <br /> Kejelasan :<br />• Tersusun dengan baik<br />• Tertulis dengan baik<br />• Mudah difahami <br /> Informasi:<br />• Akurat<br />• Memadai<br />• Penting <br />2. Memberikan tanggapan berita di Surat kabar, majalah, radio, atau televisi Pemahaman: <br /> Argumentasi: <br /> Kejelasan: <br /> Informasi: <br />3. Menceritakan kembali novel atau drama yang dibaca Pemahaman: <br /> Argumentasi: <br /> Kejelasan: <br /> Informasi: <br />4. Menuliskan hasil bacaan sastra Pemahaman: <br /> Argumentasi: <br /> Kejelasan: <br /> Informasi: <br />5. Menulis <br />Intisari <br />Bacaan Pemahaman:<br />Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap bacaan <br /> Argumentasi:<br />Seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab persoalan-persoalan dalam masyarakat yang tertuang dalam bacaan <br /> Kejelasan :<br />• Tersusun dengan baik<br />• Tertulis dengan baik<br />• Mudah difahami <br /> Informasi:<br />• Akurat<br />• Memadai<br />• Penting <br /><br />III. DOKUMENTASI PENILAIAN PERILAKU HARIAN (PH)<br />No. Perilaku yang Muncul Penilaian Paraf Guru Ket.<br /> Positif Negatif <br />1. Antusias dalam menerima pelajaran <br />2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru <br />3. Gemar membaca di perpustakaan pada saat jam istirahat <br />4. Sedikit urakan dalam perilaku sehari-hari <br />5. Berbicara sopan santun <br />6. Agak sombong <br />7. Sikapnya agak nyentrik <br />8. Agak sulit diatur orang lain <br />9. Dll. <br /><br />IV. DOKUMENTASI PENILAIAN LAPORAN AKTIVITAS DI LUAR SEKOLAH (ALS)<br />No. Jenis Aktifitas Aspek penilaian Nilai Paraf guru Ket.<br />1. Aktif menjadi anggota vocal group sekolah Signifikasi:<br />Seberapa besar tingkat kebermaknaan aktivitas tersebut bagi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia <br /> Intensitas:<br />Seberapa intensif aktivitas tersebut dilakukan <br /> Frekuensi:<br />Seberapa sering aktifitas tersebut dilakukan <br />2. Aktif menulis puisi pada harian yang terbit di daerahnya Signifikasi: <br /> Intensitas: <br /> Frekuensi: <br />3. Rajin menulis puisi dan cerpen atau sekedar catatan kecil yang dimuat di madding sekolah Signifikasi: <br /> Intensitas: <br /> Frekuensi: <br />4. Menjadi juara dalam lomba karya tulis ilmiah di daerahnya Signifikasi: <br /> Intensitas: <br /> Frekuensi: <br />5. Dll. <br />Catatan.<br />Bukti fisik kegiatan disimpan dalam map yang sama dan disusun berdasarkan urutan dokumentasi penilaian.PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-50268179321350341122009-07-16T15:01:00.001+07:002009-07-16T15:06:05.172+07:00MENGGALI PEMAHAMAN DAN PEMANTAPAN<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footnote text"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footnote reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:256138640; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1590911624 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:337542846; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-159061150 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:549805078; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:124672104 67698713 67698703 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:1404181864; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1691125272 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4 {mso-list-id:1578401035; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1213781978 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="2049"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">MENGGALI PEMAHAMAN DAN PEMANTAPAN<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">NILAI LOKAL REGIONAL DALAM PENDIDIKAN UMUM<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">(Analisis Pendidikan Multikultural)<sup> *)<o:p></o:p></sup></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">Oleh<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">Sudardja Adiwikarta<sup> **)<o:p></o:p></sup></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">Abstrak<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span>Masyarakat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> adalah masyarakat multikultur yang menghadapi permasalahan multikultur yang cukup serius. Untuk menangani dan mengantisipasi berkembangnya masalah multikultur, dikembangkan pendidikan multikultural yang punya dua tahapan atau dimensi yaitu multikultur deskriptif yang berisi pemahaman adanya keragaman budaya, dan multikultur normatif<span style=""> </span>yang memuat pembentukan itikad untuk bersatu dalam keragaman budaya. <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> masih menghadapi berbagai kendala dalam melaksanakan pendidikan multikultural. Pengembangan pelaksanaan pendidikan multikultural di <st1:country-region st="on">USA</st1:country-region> dan <st1:country-region st="on">Australia</st1:country-region> bisa dijadikan acuan dalam pengembangan pendidikan multikultural di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">1.<span style=""> </span>Perlunya Pendidikan Multikultural<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style=""> </span>‘</b>Nilai lokal regional’ di sini dimaknai secara etnografis (bukan geografis) yaitu nilai anutan suatu kelompok etnis tertentu yang tinggal di suatu wilayah geografis, misalnya orang Sasak di P. <st1:place st="on">Lombok</st1:place> atau Minangkabau di Sumatra Barat. Sebagaimana dimaklumi, masyarakat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> adalah masyarakat multikultur atau multietnis yang terdiri atas ratusan masyarakat lokal regional atau suku bangsa (etnis) yang masing2 memiliki budaya sendiri. <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Multikulturalitas bangsa <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> telah ada jauh sebelum hadirnya kolonialisme dan inperialisme Eropa. Sejarah menunjukkan bahwa pada zaman itu sering terjadi konflik antar etnis. Oleh penerapan <span style=""> </span>politik <span style=""> </span>‘divide <span style=""> </span>et <span style=""> </span>impera’ <span style=""> </span>atau <span style=""> </span>politik <span style=""> </span>‘adu <span style=""> </span>domba’ <span style=""> </span>yang <sup><span style="font-size: 20pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></sup></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">dilakukan kaum imperialis/kolonialis yang ingin menguasai wilayah dan merebut sumber</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">daya<span style=""> </span>alam<span style=""> </span><st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>,<span style=""> </span>situasi<span style=""> </span>multikultural<span style=""> </span>menjadi<span style=""> </span>lebih<span style=""> </span>parah.<span style=""> </span>Perpecahan<span style=""> </span>bahkan<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">-----------------------</p> <p class="MsoNormal"><sup><span style=""> </span>*)</sup>Disajikan pada seminar lokakarya pendidikan nilai di Universitas <span style=""> </span>Tanjungpura <span style=""> </span>tanggal<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span>8-9 Juni 2009</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><sup><span style=""> </span>**)</sup>Prodi Pendidikan Umum Universitas Pendidikan Indonesia</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span><span style=""> </span>permusuhan antar etnis/kelompok budaya lokal berkembang menjadi lebih berbahaya bagi persatuan dan kesatuan <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Gerakan kebangsaan yang berkembang pada awal abad ke 20 menunjukkan puncak2 aktivitas dan keberhasilannya pada peristiwa sumpah pemuda (1928), proklamasi kemerdekaan yang melahirkan NKRI, lahirnya semboyan ‘bhineka tunggal ika’, yang dalam konteks ini bisa dipandang sebagai perjuangan multikulturalisme di Indonesia.<b style=""><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span><span style=""> </span>Keberadaan masyarakat lokal regional atau kelompok etnis dalam masyarakat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> mudah dikenali dari bahasa daerah yang digunakan, karena setiap kelompok etnis mempunyai bahasa daerah sendiri. Bahasa daerah masih merupakan komponen atau indikator budaya lokal yang paling penting, meskipun ada kecenderungan menurunnya pengguna bahasa2 daerah. Kelompok etnis itu juga bisa dikenal dari penampilan fisik warganya. Akan tetapi karakteristik fisikal itu pun tidak merupakan faktor pembeda yang efektif karena ada beberapa kelompok etnis yang memiliki karakteristik fisikal yang sama atau hampir sama. <span style=""> </span>Hal <span style=""> </span>lain yang menggambarkan perbedaan antar kelompok etnis adalah budaya asli, yang terdiri atas komponen2 yang mudah diamati (pakaian adat, bentuk rumah tradisional, cara2 pergaulan) dan komponen2 yang tidak mudah diamati (adapt atau tata kelakuan yang meliputi nilai, norma dan pranata2 hidup bermasyarakat). Indikator ini pun tidak efektif lagi sebagai karakteristik yang membedakan kelompok etnis satu sama lain. Hal itu bisa terjadi karena kita telah hidup bersama selama lebih dari 60 tahun dalam satu negara merdeka yang berhasil secara signifikan dalam pembangunan berbagai segi kehidupan. Sekarang, semua orang <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> telah memiliki kesamaan bahasa (bahasa Indonesia), kesamaan tata busana (menggunakan model2 pakaian yang sama seperti pakaian muslim, pakaian pramuka, atau pakaian sipil resmi), kesamaan bentuk rumah (menggunakan pola arsitektur perumahan yang sama), kesamaan jenis makanan (mengolah dan mengkonsumsi jenis makanan yang sama), kesamaan norma bermasyarakat dan bernegara ( undang-undang) kesamaan penggunaan fasilitas sosial, dsb. Dengan demikian, makin tidak gampang mengidentifikasi latar belakang kultural atau latar belakang etnis seseorang. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Sementara itu, di sisi lain muncul kepentingan untuk mengenali bahkan menonjolkan identitas kultural suatu masyarakat lokal atau regional, baik untuk kepentingan sosial, ekonomi, akademik, pariwisata, maupun untuk kepentingan praksis tertentu. Sebenarnya, di samping adanya kepentingan2 itu, masyarakat kita juga masih menghadapi banyak masalah laten berkaitan dengan multikulturalisme ini, yang kadang2 menampilkan diri secara eksplosif dalam bentuk gesekan2 sosial atau konflik. Pembentukan otonomi pemerintahan yang mulai dilaksanakan pada penghujung abad ke 20, yang sesungguhnya ditujukan untuk menjembatani kesenjangan dalam keberhasilan pembangunan antar wilayah regional, ternyata punya dampak2 yang merugikan (eksesif). Yang menjadi permasalahan dan tantangan adalah bahwa upaya untuk mempersatukan, malah berdampak negatif dalam bentuk perpecahan dan kekerasan (Hefner 2007). Kita sering kebablasan, bergerak bukan ke arah pembentukan jiwa demokratis, toleran, dan empati, yang diperlukan oleh masyarakat multicultural, melainkan ke arah munculnya hal2 yang sehaarusnya dihindari, yaitu etnosentrisme, isolasionisme, dan egosentrisme kultural, yang berdampak pada berkembangnya potensi2 konflik sosial yang merugikan, baik antar daerah atau antar kelompok etnis. Untuk menghadapi atau mengantisipasi kehadiran masalah2 tersebut diperlukan pengembangan konsep dan budaya multikultur yang mengkaji permasalahan hubungan antar etnis <i style="">(ethnic relation)</i> dalam system pendidikan kita. Dengan lain perkataan, untuk mengatasi masalah2 multikultur diperlukan terselenggaranya pendidikan multikultural yang akan melahirkan manusia2 yang berjiwa multiultural. Jadi, permasalahan pokok dan tantangan multikulturalisme yang kita hadapi dewasa ini adalah bagaimana membangkitkan pemahaman akan multikulturalitas budaya dan pemantapan nilai2 budaya lokal, agar menjadi sarana dan media pembangunan nasional, dalam rangka membangun integritas bangsa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seraya menghindari ekses2 yang problematis. Pertanyaan2 inilah yang akan menjadi fokus pembahasan selanjutnya dalam tulisan ini. Masalah2 lain bisa berkembang dalam diskusi. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">2.<span style=""> </span>Pendidikan Multikultural dan Permasalahannya<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style=""> </span></b><span style=""> </span>Yang menjadi fokus kajian ini adalah persoalan multikultur. Masyarakat kita adalah masyarakat multikultur, tetapi warganya belum berjiwa multikultur. Multikulturalitas bangsa kita itu masih banyak mengandung masalah yang serius yang bisa menghambat integritas bangsa dan upaya pengembangan diri untuk menjadi bangsa, adil dan makmur serta mendapat ridho Allah SWT. Oleh karena itu yang menjadi persoalan adalah bagaimana multikulturalisme dikembangkan dan dimantapkan. Multikulturalisme adalah faham atau pandangan yang menerangkan bahwa dunia dan masyarakat terdiri atas beragam komuniti dengan budaya yabg berbeda, tetapi sederajat. Konsep ‘berbeda’ dan ‘sederajat’ merupakan dua kata kunci atau komponen konseptual yang mengusung multikulturalisme. Multikulturalisme bukan sekedar pengakuan dan pemahaman atas keberbedaannya, melainkan juga pengakuan atas kesederajatannya. Oleh karena itu, secara teoretik, ada dua jenis / jenjang atau dimensi multikulturalisme, yaitu : multikulturalisme deskriptif dan multikulturalisme normatif (Tilaar, 2004 : 177). Multikulturalisme deskriptif mengembangkan pengetahuan / pemahaman tentang adanya keberagaman dalam masyarakat, sedang multikulturalisme normatif berisi pembentukan dan pengembangan itikad untuk bersatu dalam keberagaman itu. Multikulturalisme baru dikatakan sempurna jika kedua komponennya terpenuhi. Orang tidak cukup hanya mengakui atau memahami adanya keberagaman tanpa memiliki itikad untuk bersatu dalam keberagaman tsb. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Dalam pengertian itulah judul tulisan ini harus difahami, yaitu (1) mengembangkan pemahaman akan adanya pluralitas (nilai) budaya yang dianut oleh berbagai kelompok etnis di Indonesia, dan (2) memandang perlu adanya upaya pembentukan itikad untuk bersatu dalam keberagaman itu (pemantapan). Dalam pendidikan, kedua dimensi itu saling berhubungan, dalam arti pembentukan itikad untuk bersatu harus diawali dengan adanya pemahaman. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Untuk mewujudkan manusia2 yang berjiwa multikultural itu diperlukan pendidikan, yaitu <span style=""> </span>pendidikan multikultural, yang meliputi pendidikan tentang kedua dimensi multikulturalisme.<span style=""> </span><st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> beberapa masalah yang perlu diantisipasi dalam mengembangkan pendidikan mutikultural ini. <b style="">Pertama,</b> mengenai kurikulum. Pertanyaannya, adakah ruang dalam kurikulum sekolah untuk melaksanakan hal yang amat urgen ini? Oleh karena masalah multikulturalisme di dalam system pendidikan kita merupakan masalah baru, dapat dipastikan bahwa hal itu belum termuat dalam kurikulum sekolah. Bahkan, jangankan dalam kurikulum, dalam kebijakan pendidikan yang lebih makro pun belum tampak. Undang2 No 20 tahun 2003 belum memuatnya secara eksplisit. Oleh karena itu, <span style=""> </span>Tilaar (2004) menyarankan untuk memasukkanya ke dalam UUSPN yang akan datang. Sesungguhnya, meskipun belum termuat secara eksplisit dalam UUSPN, apabila memang diperlukan, telah dibuka kemungkinan yang bisa dipertanggungjawabkan, yaitu dalam bentuk pengembangan KTSP, mungkin dalam matapelajaran Kewarganegaraan atau IPS. Masalah <b style="">kedua,</b> berkisar sekitar kompetensi guru. Sehubungan dengan pendidikan multikultur ini merupakan hal baru, mungkin sekali belum tercakup dalam wilayah kompetensi guru, sama halnya pembaharuan2 lain di bidang pendidikan seperti penerapan MBS dan KBK. Sebenarnya telah terbuka kesempatan untuk melakukan hal2 itu misalnya melalui forum Musawarah Guru Bidang Studi (MGBS). Masalah berikutnya, yang <b style="">ketiga</b>, adalah mengenai reduksi pendidikan menjadi pengajaran. Seperti telah dikemukakan bahwa pendidikan multikultural meliputi dua tahapan kerja, yaitu membangun pemahaman akan keberagaman budaya (multikulturalisme deskriptif) dan membangun itikad bersatu dalam keberagaman (multikulturalisme normatif). Dalam sistim pendidikan kita ada kecenderungan umum bahwa pendidikan nilai direduksi menjadi pengajaran nilai, berhenti pada selesainya tahap pertama,<span style=""> </span>mengabaikan tahap kedua. Tekanan pada aspek kognisi sambil mengabaikan aspek afektif sudah merupakan kebiasaan pendidikan kita. Masalah selanjutnya, yang <span style=""> </span><b style="">keempat, </b>berkisar sekitar pelaksanaan pendidikan multikultural itu sendiri, sebagai berikut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span><span style=""> </span>Masalah multikulturalitas, heterogenitas, atau <span style=""> </span>pluralitas budaya tidak hanya dihadapi oleh masyarakat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Banyak negara yang sejak awal <span style=""> </span>memiliki banyak kelompok etnis/budaya. Selain itu, dewasa ini banyak negara maju yang menjadi tujuan migrasi internasional, terutama untuk mencari lapangan kerja. Negara2 itu kedatangan pencari kerja asal negara dan budaya lain yang jumlahnya tidak sedikit (pada saat ini tidak kurang dari sejuta TKI tersebar di berbagai negara2 <st1:place st="on">Asia</st1:place>). Oleh karena itu negara2 maju, seperti USA, Inggris, Kanada, Australia, Jerman dan lain2 dewasa ini menghadapi permasalahan multikutural yang tidak kalah pelik oleh Indonesia. Perbedaannya adalah bahwa mereka punya kelebihan berupa pemilikan perhatian khusus untuk menangani masalah multikultural ini dalam berbagai segi kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Jadi berbicara tentang pendidikan multikultur sebenarnya telah banyak model yang bisa dijadikan acuan, tinggal menguji kecocokannya. Itulah hal-hal penting mengenai pendidikan multikultural. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">3. Model Pendidikan Multikultural <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Pada bagian yang lalu telah dibicarakan bahwa<span style=""> </span>pendidikan multikultural meliputi dua tahapan yaitu multikulturalisme deskriptif dan multikulturalisme normatif. Yang pertama bertujuan menghasilkan kesadaran / pengetahuan akan adanya keragaman budaya dalam masyarakat, sedang yang kedua membentuk itikad untuk bersatu atau kesiapan hidup bersama dalam keberagaman yang didasari toleransi, demokrasi dan empati. Yang pertama menekankan pada aspek kognisi sedang yang kedua lebih kepada pembentukan mental-afektif. Jadi, tujuan utama pendidikan multikultural adalah lahir atau terbentuknya mentalitas multikultural di kalangan peserta didik yang didukung oleh sikap toleran, demokratis dan empati sehingga masalah2 sosial yang berkembang akibat adanya perbedaan budaya lokal dapat diatasi.<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Seperti telah dikemukakan juga, di Negara kita pendidikan multikultural ini masih merupakan hal baru, sehingga kita masih mencari pola pelaksanaannya. Berikut ini adalah pola atau model pendidikan multikultural yang diterapkan di Amerika Serikat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Dalam konteks pengembangan pendidikan multikultural, Pendidikan di Amerika Serikat berkembang melalui 4 tahapan berikut (Tilaar, 2004: 132 - 140):</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pendidikan yang bersifat segregatif</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pendidikan mengikuti model ‘salad bowl’</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pendidikan mengikuti konsep ‘melting pot’</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pendidikan multikultural.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Pada <span style=""> </span>pendidikan <span style=""> </span>yang <span style=""> </span>bersifat <span style=""> </span>segregatif <span style=""> </span><span style=""> </span>(pengucilan) <span style=""> </span>di <span style=""> </span><st1:place st="on"><st1:country-region st="on">USA</st1:country-region></st1:place>, <span style=""> </span><span style=""> </span>kelompok <span style=""> </span>kulit </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">berwarna mendapat pendidikan ala kadarnya untuk kepentingan orang kulit putih yang berkuasa. Dalam pendidikan model ‘salad bowl’ penyelenggaraan pendidikan lebih maju sedikit dari yang pertama. Di sini kelompok minoritas boleh menyelenggarakan pendidikan sendiri, secara berdampingan. Pada tahapan <span style=""> </span>melting pot kelompok2 budaya yang beraneka ragam itu meleburkan diri menempuh pendidikan bersama sehingga budaya kelompoknya hilang. Mereka tidak lagi menggunakan bahasa dan budayanya<span style=""> </span>yang asli. Mereka betul2 telah mengalami proses Amerikanisasi. Pada tingkat pendidikan multikultural, timbul keinginan untuk menghidupkan kebudayaan yang justru beraneka ragam (pluralistik) itu. Untuk itu kelompok2 etnis diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan sendiri sesuai dengan kepentingan pengembangan budaya kelompok masing2, dengan biaya yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mengenai program pendidikannya yang bersifat multikultural meliputi dimensi2 sbb: <span style=""> </span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Integrasi pendidikan dalam kurikulum :<span style=""> </span>perluasan kajian mengenai budaya etnik dan perluasan kerjasama antar etnis dalam kelompok</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Perubahan konstruksi ilmu pengetahuan : Kajian mengenai sejarah barat selengkap mungkin untuk mendapat tanggapan dan reaksi dari kelompok etnis lain.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pengurangan prasangka: Pengembangan sikap positif terhadap warga kelompok etnis lain. Kerja kelompok dan peringatan akan pahlawan2 tanpa pembedaan ras, agama, jender.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pedagogik kesetaraan : memberikan pelayanan yang sama dan perhatian khusus kepada lapisan sosial rendah</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pemberdayaan budaya sekolah : sekolah merupakan motor penggerak perubahan struktur masyarakat.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Demikian perkembangan terkini dari pendidikan multikultural di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">USA</st1:country-region></st1:place>. Di sini jelas adanya upaya<span style=""> </span>pengembangan kedua tahap atau dimensi pendidikan multikultural, baik yang bersifat deskriptif maupun normatif.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Berikut <span style=""> </span>ini <span style=""> </span>adalah <span style=""> </span>strategi pendidikan multikultural yang dikembangkan di Autralia, </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">suatu negara yang penduduk dan budayanya amat pluralistik / multikultural.<span style=""> </span>Pada tahun 1983, <i style="">Department of Education, New South Wales,</i> mengeluarkan <i style="">Multicultural Education Policy Statement</i> yang menyatakan bahwa pendidikan multikultural di Australia bertujuan untuk mengembangkan pada peserta didiknya karakteristik dan sikap-sikap sbb (Tilaar, 2004: 156 – 162) :</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pemahaman dan penghargaan bahwa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region> dalam sejarahnya adalah masyarakat multikultural.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Membangun kesadaran dan kontribusi untuk membangun <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region>.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Melakukan kajian2 antar budaya mengenai tingkah laku, kepercayaan, nilai2 dll.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Memiliki tingkahlaku yang memperkuat keselarasan antar etnis.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mengembangkan sikap menerima identitas nasional <st1:country-region st="on">Australia</st1:country-region> di samping identitas khusus dalam masyarakat multikultural <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Australia</st1:place></st1:country-region>.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Itulah rumusan tentang pelaksanaan pendidikan multikultural di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Australia</st1:country-region></st1:place>. Tentu saja ini memerlukan penjabaran lebih lanjut ke dalam program2 pendidikan yang akan dilaksanakan. Di sini pun jelas adanya relevansi dengan kedua dimensi multikulturalisme. <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Atas dasar informasi mengemai kedua model pendidikan multikultural yang diajukan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pemahaman dan pemantapan budaya lokal <span style=""> </span>sebagai berikut:</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Dalam rangka memperluas dan memperkuat pemahaman tentang keanekragaman budaya dilakukan (1) perluasan kajian budaya etnis yang ada dalam masyarakat masing2, (2 mengembangkan keterbukaan akan kritik dan kemampuan mengajukan kritik (3) mengurangi prasangka negatif dan mengembangkan sikap positif <span style=""> </span>terhadap budaya kelopok etnis lain</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="2" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Dalam rangka membangun itikad bersatu dalam keragaman dikembangkan (multikulturalisme normatif): (1) sikap positif terhadap kepentingan nasional di atas budaya lokal (2) metode belajar berkelompok antar peserta didik secara lintas budaya lokal </li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">4.<span style=""> </span>Kesimpulan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sbb.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Masyarakat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> menghadapi banyak masalah multikultural yang serius sebagai dampak dari multikulturalitas sosial budayanya yang tinggi. Untuk menanggulangi dan mengantisipasi masalah2 itu diperlukan hadirnya pendidikan multikultural (deskriptif dan normatif) yang mampu membentuk manusia berjiwa multikultural. Oleh karena pendidikan multikultural itu merupakan hal baru bagi system pendidikan kita, maka perlu dimulai dengan pengkajian aturan / perundangan, peninjauan kurikulum dan materi subyek, penyediaan guru, serta metode pembelajaran. Dalam banyak hal kita bisa mengadopsi pengalaman yang dimiliki oleh bangsa lain yang telah menyelenggarakannya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">5.<span style=""> </span>Catatan akhir<o:p></o:p></b></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Dikatakan bahwa masyarakat <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> merupakan masyarakat heterogen, multikultur atau multietnis, terdiri atas ratusan kelompok etnis yang masing2 memiliki budaya sendiri.<span style=""> </span>Dengan demikian masalah sosial yang muncul akibat multikulturalitas itu di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> akan lebih kompleks ketimbang pada masyarakat yang multikulturalitasnya rendah. Pernyataan itu bisa diterima, tetapi ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa intensitas masalah multikultural itu dipengaruhi juga oleh beberapa faktor lain seperti geografi, demografi,<span style=""> </span>sarana transportasi, dan sarana komunikasi. Sekolah yang berada di <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> mungkin dikunjungi oleh siswa dari berbagai kelompok etnis yang memiliki budaya berbeda, sedang yang ada di desa mungkin monoetnisitas. Dengan demikian masalah multikultural dan kepentingan untuk menangani serta mengantisipasinya akan berbeda. Oleh karena itu pendidikan multikultural dan intensitasnya harus memperhatikan kondisi2 tersebut. </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Penyelenggaraan pendidikan multikultural harus memperhatikan kurikulum sekolah. Apakah masih ada ruang dalam kurikulum sekolah untuk pelaksanaan pendidikan multikultural ini ? Apakah matapelajaran baru atau merupakan sebuah pokok bahasan dari matapelajaran yang sudah ada, seperti pendidikan IPS atau Kewarganegaraan.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Penyelenggaraan pendidikan multikultural juga harus memperhatikan kompetensi dan kualifikasi guru, khususnya yang berkaitan dengan materi subyek yang harus disediakan. Pengalaman pada penyelenggaraan pendidikan muatan lokal, CBSA, KBK, MBS dll, perlu dijadikan pelajaran. Kondisi ini harus medapat perhatian LPTK. </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Suatu model pendidikan yang hampir sejalan dengan pendidikan multikultural adalah pendidikan akademik yang berorientasi budaya, yaitu proses pembelajaran yang memperhatikan kondisi sosial budaya peserta didik.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style="">DAFTAR ACUAN<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Banks, James A. and Cherry A. McGee Banks (Eds.). 1989. <b style="">Multicultural Education:</b> <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span><b style="">Issues and Perspectives.</b> <st1:city st="on">Boston</st1:city>, <st1:city st="on">London</st1:city>, <st1:city st="on">Sydney</st1:city>, <st1:city st="on"><st1:place st="on">Toronto</st1:place></st1:city>. Allyn and Bacon.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Gollnick, Donna M. and Philip C. Chinn. 1986. <b style="">Multicultural Education in A. <span style=""> </span><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style=""> </span>Pluralistic</b> <b style="">Society.</b> <st1:city st="on">Columbus</st1:city>, <st1:city st="on">Toronto</st1:city>, <st1:city st="on">London</st1:city>, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Sydney</st1:city></st1:place> : Charles E. Merill </p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>Publishing Company.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Hefner Robert W. (Ed.). 2007. <b style="">Polittik Multikulturalisme : Menggugat Realitas</b> </p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span><b style="">Kebangsaan.</b> <st1:place st="on">Yogyakarta</st1:place> : Kanisius.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Nieto, Sonia. 1992. <b style="">Affirming Diversity : The Sociopolitical context of Multicultural</b> <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span><b style="">Education.</b> <st1:state st="on">New York</st1:state>, <st1:place st="on"><st1:city st="on">London</st1:city></st1:place> : Longman</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Tilaar H.A.R. 2004. <b style="">Multikulturalisme : Tantangan-tantangan Global Masa Depan <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style=""> </span>dalam</b> <b style="">Transformasi Pendidikan Nasional.</b> <st1:place st="on"><st1:city st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> : PT Gramedia Widiasarana </p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style=""> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-87717847824088167752009-07-16T14:54:00.001+07:002009-07-16T14:56:34.266+07:00MEMBANGUN SEKOLAH BERBASISI SIRAH NABAWIYYA<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footnote text"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footnote reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627400839 -2147483648 8 0 66047 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} @font-face {font-family:"Traditional Arabic"; panose-1:2 1 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:178; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:8193 0 0 0 64 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Footnote Text Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic";} span.MsoFootnoteReference {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; vertical-align:super;} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Verdana","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Verdana; mso-hansi-font-family:Verdana; color:blue; mso-text-animation:none; text-decoration:none; text-underline:none; text-decoration:none; text-line-through:none;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} span.inactive4 {mso-style-name:inactive4; mso-style-unhide:no; color:#8A8A8A;} span.FootnoteTextChar {mso-style-name:"Footnote Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Footnote Text"; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} /* Page Definitions */ @page {mso-footnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fs; mso-footnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") fcs; mso-endnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") es; mso-endnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/user/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_header.htm") ecs;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">MEMBANGUN SEKOLAH BERBASISI SIRAH NABAWIYYA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Akhlak</span></b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"> <b>Rasulullah saw<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Rasulullah SAW adalah manusia yang <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">paling p</span><span style="color: red;">emberan</span></b>i. </span><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Ali bin Abi Thalib bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada Rasulullah saw“.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Beliau orang yang <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">paling dermawan</span></b>. Tak pernah menolak permintaan orang lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE"><span style=""> </span>Orang yang <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">paling lembut</span></b>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE"><span style=""> </span>Orang yang <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">pemalu</span></b>, lebih pemalu dari seorang gadis yang dipingit. Pandangan tidak tertuju hanya pada satu orang. Tidak pernah balas dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek orang padanya; kecuali jika hukum-hukum Allah SWT dilanggar, maka balas dendam yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT. Bila marah karena Allah<span style=""> </span>SWT tiada seorang pun yang berani membantah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: rgb(192, 0, 0);" lang="DE">Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan sama olehnya</span></b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Tidak pernah <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">mencela makanan</span></b>; bila menghendaki, beliau makan; bila tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak pernah makan <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">dengan bersandar</span></b>, atau pun di meja makan. Tidak pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan; bila hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging panggang beliau makan, atau hanya roti dari gandum, beliau makan seadanya. Bila ada susu, cukup beliau minum itu saja.Pernah<span style=""> </span>makan semangka basah. Beliau menyukai manisan dan madu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">tidak merasa<span style=""> </span>pernah kenyang</span></b>, meski hanya dengan roti gandum“<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">tiga bulan, tiada nyala api</span></b> di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: rgb(192, 0, 0);">Menerima dan makan hadiah</span></b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">, serta membalasnya; dan <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">tidak menerima sedekah</span></b>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">berpakaian dan makan seadanya</span></b>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Menambal sandal dan baju sendiri, <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">membantu aktifitas rumah tangganya</span></b>. <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">Menjenguk orang sakit.<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: rgb(192, 0, 0);" lang="DE">Sangat tawadhu’</span></b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">. <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">Menghadiri<span style=""> </span>undangan siapa saja</span></b> baik kaya, fakir, orang berada maupun orang rendahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: rgb(192, 0, 0);" lang="DE">Mencintai orang-orang miskin</span></b><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">; <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">menjenguk mereka yang sakit dan melayat jenazah</span></b> mereka. <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya</span></b> dan <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">tidak takut pada penguasa karena kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai, dan bagal</span></b>. Memboncengkan budak atau yang lainnya. <b><span style="color: red;">Tidak membiarkan orang lain berjalan di belakangnya</span></b> seraya berkata:“Biarkan di belakangku untuk para Malaikat“<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Mengenakan <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">kain wol</span></b>, memakai <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">sandal yang ditambal</span></b>. Pakaian yang amat beliau sukai adalah jubah yang terdapat <b><span style="color: red;">warna merah dan putih</span></b>,<span style=""> </span>terbuat dari kain Yaman<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Cincin dan matanya terbuat dari <span style="color: rgb(192, 0, 0);">Perak.</span>Dipakai di jari manis kanan, dan terkadang di sebelah kiri. Pernah <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">mengganjal perutnya dengan batu</span></b> karena menahan lapar, padahal Allah telah memberikan kunci -kunci pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih memilih akherat. </span><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Ia banyak <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">berdzikir</span></b> dan sedikit <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">main-main</span></b>. <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">Memanjangkan shalat dan menyingkat khutbah</span></b>. Paling <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">murah senyum</span></b>, berseri-seri wajahnya padahal ia selalu sedih dan banyak pikiran. <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">Menyukai wangi-wangian</span></b>, <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">membenci bau yang tidak sedap</span></b>. Bersahabat dan <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">menghormati orang-orang mulia</span></b>, tidak pernah <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">bermuka masam</span></b> dan ramah pada siapapun. Mentolerir permainan yang tidak dilarang, bergurau, dan tetap berkata benar dalam gurauannya, memaafkan orang-orang yang meminta maaf.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>Memiliki budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan makanannya tidak pernah melebihi mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Waktunya hanya dihabiskan <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">untuk ibadah pada Allah</span></b>, atau memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.Menggambalakan kambing, dan berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala kambing“<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Aisah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun menjawab:”<b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">Akhlak beliau adalah alQur’an”. Marah dan ridhanya berpijak padanya</span></b>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Tidak pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus dari telapak tangan Rasulullah saw, dan tidak pernah aku mencium bau yang lebih harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun, tak pernah sekalipun ia berkata:“cih“. Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa yang kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa yang tidak kulakukan:“Mengapa tidak kau lakukan itu?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">Allah telah mengumpulkan dalam dirinya <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">kesempurnaan akhlak, keindahan perilaku</span></b>. Allah memberikan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang<a style="" href="#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>, yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan keselamatan.Padahal ia adalah ummi, tidak bisa membaca dan menulis dan <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">tidak memiliki guru dari kalangan manusia</span></b>. Tumbuh di negeri yang <b><span style="color: rgb(192, 0, 0);">tandus dan terbelakang</span></b>. Allah memberikannya sesuatu yang tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara makhluk-makhlukNya, baik yang lalu maupun yang akan datang.Semoga Allah selalu memberikan shalawat kepadanya hingga hari akhir.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt;" lang="DE"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt;" lang="DE"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 14.5pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(85, 118, 31);">Sirah dan Keutamaan Rasulullah saw<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 14.5pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(85, 118, 31);">Oleh: Ruhullah Syams<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Sejarah melukiskan berbagai peristiwa dan kejadian yang telah berlalu dan mencatat pelaku-pelakunya sebagai manusia-manusia yang telah mempengaruhi jalannya dan bahkan perjalanannya kini dan akan datang. Sejarah yang tersusun atau peristiwa dan kejadian yang memiliki wujud tertulis, terkadang mencatat peristiwa dan kejadian yang terpisah-pisah dan bercerai-berai dalam satu rekaman tulisan, tetapi peristiwa-peristiwa ini hanya berhubungan satu dengan lainnya dalam konsepsi, tidak dalam dunia luar. Akan tetapi teks peristiwa-peristiwa alam, dari dimensi mereka diatur berasaskan sistem kausalitas maka mereka satu dengan lainnya saling berkaitan. Oleh karena itu, di alam luar yang merupakan kitab takwini dan dimensinya adalah dimensi realitas, setiap yang akan datang niscaya merupakan natijah yang telah lalu. Karena itu dalam masalah yang berkaitan pelaku sejarah, setiap nabi menjadi mukaddimah bagi nabi lainnya atau dengan kata lain setiap hak dan kebenaran menjadi mukaddimah hak dan kebenaran berikutnya. Prinsip ini merupakan prinsip asli dan tetap serta dipandang sebagai prinsip yang berkuasa atas masyarakat manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dengan demikian, peristiwa dan kejadian yang ada dalam teks alam takwini tidak terjadi begitu saja dan berasaskan kebetulan. Yakni tidaklah demikian bahwa berasaskan kebetulan tanpa adanya prinsip asalah yang berlaku, terkadang yang berkuasa atas alam adalah tauhid dan terkadang syirik, terkadang para nabi dan terkadang para fir’aun yang memerintah masyarakat, sehingga dipandang bahwa tauhid dan nubuwwah tidak ubahnya syirik dan fir’auniyyah. Sama sekali tidaklah demikian, tetapi di alam tidak ada sesuatu yang berkuasa kecuali hak, wahdâniyyah, dan kepengaturan Tuhan alam semesta. Kendati pun syirik juga tumbuh dalam bentuk rumput alang-alang di samping tauhid. Karena itu syirik dan fir’auniyyah ini perlu dibabat dan dimusnahkan dari akarnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Di dalam al-Qur’an, Allah Swt memperkenalkan diri-Nya sebagai yang menumbuhkan masyarakat manusia: “Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur)” (Qs. Nuh [71]: 17) dan Dia menjadikan bumi sebagai tempat khalifah-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” (Qs. al-Baqarah [2]: 30) Karena itu, manusia adalah khalifah Tuhan di bumi. Dan prinsip kekhalifahan ini ibarat sebuah pohon yang kokoh dan kuat yang penuh buah dan setiap saat akan memberikan buahnya. Kendati pun demikian, terkadang syirik dan fir’auniyyah juga tumbuh di tengah-tengah masyarakat; sebab kemestian dari alam materi ini adalah gerak dan tazâhum (perbenturan). Tapi yang asalah adalah tauhid, nubuwwah, dan kekhalifahan. Adapun syirik, thagut, dan fir’auniyyah, ibaratnya rumput alang-alang di masyarakat yang tumbuh di samping pohon tauhid yang mesti dihancurkan dan dimusnahkan sampai ke akar-akarnya : “…maka Kami jadikan mereka bahan pembicaraan dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya.” (Qs. Saba’: 19)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(132, 87, 12);">Mengenal Rasulullah Saw<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Tidak diragukan, untuk mengenal Nabi Saw haruslah mengenal al-Qur’an. Akan tetapi sebagaimana hakikat al-Qur’an tidak diketahui kecuali di antara beberapa orang saja, maka mengetahui hakikat Rasulullah Saw juga seperti demikian. Diriwayatkan dalam hadits: Tak seorang pun yang mengenal Rasulullah Saw kecuali Allah Swt dan Ali bin Abi Thalib As.<a name="b1"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a1"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[1]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> Tentang hal ini dapat dijelaskan seperti berikut, selama seseorang tidak sampai pada makam mengenal ummul kitab maka dia tidak akan mampu mengenal Nabi Saw. Sebab Rasulullah Saw, sebagaimana dia dalam dimensi katsrah (kejamakan) mempelajari al-Qur’an dari Tuhan dalam tingkatan arab mubin, dalam dimensi wahdah (ketunggalan) mendapatkannya dari Tuhan dalam tingkatan ummul kitab. Oleh karena itu, Rasulullah Saw memiliki seluruh ilmu dan makrifat al-Qur’an. Dan seseorang tidak mungkin mengetahui hakikat beliau tanpa mengetahui seluruh tingkatan-tingkatan al-Qur’an, khususnya tingkatan ummul kitab.<a name="b2"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a2"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[2]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Namun demikian, ini tidak berarti bahwa beliau sama sekali tidak dapat dikenali oleh orang yang berupaya mengenalinya. Setiap orang seukuran jalan yang dilewatinya dalam mengenal al-Qur’an, seukuran itu makrifatnya terhadap Rasulullah Saw. Dan setiap orang sebatas pengenalan dan pengamalannya terhadap shirath mustaqim -di mana batasnya adalah sebagian arab mubin dan sebagian lainnya adalah ummul kitab- seukuran itu dia mengenal Nabi Saw dan dekat kepada Allah Swt. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Oleh karena itu, mengenal Nabi Saw merupakan suatu kemestian bagi seluruh umat manusia yang mencintai kesempurnaan dan menginginkan kebahagiaan. Dan meneladani serta bersuluk sesuai dengan sirah dan sunnahnya akan menyampaikan manusia kepada kedekatan kepada Tuhan, kesempurnaan, dan kebahagiaan hakiki : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Qs. al-Ahzab [33]: 21) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Kendatipun tidak semua pesuluk sirah dan sunnah beliau Saw akan sampai kepada makrifat tingkatan ummul kitab, tapi dalam qaus shu’ud (busur naik) semuanya akan bergerak ke sisi Tuhan, sebagaimana dalam qaus nuzul (busur turun), semuanya juga datang dari sisi Tuhan: “Sesungguhnya kita berasal dari Tuhan dan kepada-Nya kita kembali semua.” (Qs. al-Baqarah [2]: 156)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(132, 87, 12);">Basyârat Hadhrat Isa Al-Masih As <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Tuhan dengan perantaraan lisan Nabi Isa As menyampaikan berita kedatangan Nabi Islam Saw dengan firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (Qs. as-Saff [61]: 6)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Nabi Isa As menyampaikan basyârat (kabar gembira) tentang kedatangan seorang nabi yang membawa matlab baru bagi ummatnya dan bagi yang lainnya. Jika nabi yang akan datang itu berada dalam tingkatan nabi-nabi sebelumnya atau berbicara dalam tingkatan risalahnya; pertama, tidak butuh kedatangan nabi baru. Kedua, bukan tempatnya untuk memberi basyârat, sebab nabi baru itu tidak membawa suatu matlab baru yang mengharuskan Nabi Isa As memberi basyârat tentang kedatangannya. Dengan adanya pemberitaan al-Qur’an dalam surah as-Saff yang menyatakan, Isa al-Masih berkata kepada kaumnya, sesungguhnya aku membenarkan kitab-kitab suci yang turun sebelumku dan memberi basyârat tentang kedatangan seorang nabi yang bernama Ahmad; dari matlab ini dapat diketahui bahwa Nabi Islam Saw lebih utama dari Nabi Isa As, kitab suci al-Qur’an lebih tinggi dari kitab suci Injil, dan jalan suluk kepada Allah Swt yang dibawa Nabi Islam lebih sempurna dari jalan suluk yang dibawa nabi Isa As. Jadi, berasaskan basyârat Nabi Isa As ini, Nabi khâtam (nabi pamungkas) Rasulullah Saw memiliki seluruh keutamaan dan kesempurnaan nabi-nabi sebelumnya dan juga seluruh keutamaan dan kesempurnaan khusus Nabi Isa As.<a name="b3"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a3"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[3]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(132, 87, 12);">Keutamaan Kitab Suci Rasulullah Saw<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Seluruh nabi membawa kebenaran dan membuktikannya dengan mukjizat dari Tuhan. Di samping itu Tuhan menganugerahi sebagian di antara mereka kitab suci dan syariat. Akan tetapi kitab suci para nabi terdahulu berada di bawah penjagaan dan pemeliharaan kitab suci Nabi Islam al-Qur’anul Karim. Mengapa kitab suci al-Qur’an menjadi muhaimin (penjaga, pemelihara, pelindung) kitab-kitab suci para nabi terdahulu? Sebab seluruh kesempurnaan ilmu dan makrifat setiap nabi terdahulu yang ada dalam kitab suci mereka serta kesempurnaan ilmu dan makrifat Rasulullah Saw, seluruhnya memanifestasi dalam kitab suci al-Qur’an. Oleh karena itu, kehadiran dan kedatangan Rasulullah Saw beserta mukjizat al-Qur’an yang dibawanya telah menjaga dan menyempurnakan risalah Ilahiah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Berasaskan ini dapat diketahui bahwa makam dan kedudukan maknawi setiap nabi bertajalli dalam kitab sucinya. Makam dan kedudukan Nabi Musa Kalimullah As berada dalam batas tingkatan kitab suci Taurat, dan makam serta kedudukan Nabi Isa Ruhullah As bertajalli dalam batas tingkatan kitab suci Injil. Dan para nabi terdahulu lainnya juga bertajalli dalam batas tingkatan suhuf serta kitab-kitab suci mereka. Ketika keutamaan al-Qur’an atas seluruh kitab-kitab suci nabi terdahulu terafirmasikan maka keutamaan Rasulullah Saw atas para nabi-nabi lainnya juga tertetapkan. Sebab makam dan kedudukan Rasulullah Saw bertajalli dalam batas tingkatan al-Qur’an, sementara al-Qur’an adalah muhaimin atas seluruh kitab-kitab suci para nabi terdahulu maka Nabi Islam juga adalah muhaimin atas para nabi-nabi sebelumnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Perlindungan dan penjagaan Rasulullah Saw terhadap nabi-nabi sebelumnya (baik itu kebenarannya dan risalahnya) tentulah bukan perlindungan dan penjagaan yang berbentuk materi, akan tetapi berbentuk maknawi. Dalam hal ini adalah akidah, akhlak, ilmu, dan makrifat. Tuhan dalam melukiskan makna ini, setelah menyebutkan Nabi Musa As dengan kitab Tauratnya serta Nabi Isa As dengan Injilnya, berfirman: “Dan Kami telah menurunkan kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, … .” (Qs. al-Maidah [5]: 48) Oleh karena itu, al-Qur’an menjaga kitab-kitab sebelumnya dari kemurnian dan keorisinalannya dari Tuhan dan membetulkan mereka dari tahrif-tahrif manusia. Yakni ketika ayat-ayat yang telah ditahrif tersebut diperhadapkan dengan al-Qur’an maka dengan baik dapat ditentukan serta dikeluarkan mereka dari tahrifnya. Karena itu al-Qur’an menjadi ukuran untuk menentukan benar dan tidaknya ayat-ayat yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya. Dan dengan perantaraannya, kitab-kitab suci para nabi terdahulu dapat diketahui mana kandungannya yang benar dan mana kandungannya yang telah ditahrif oleh tangan-tangan kotor manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(132, 87, 12);">Khâtamiyyah Rasulullah Saw<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Salah satu kelebihan dan kesempurnaan lain Nabi Islam Saw dibanding dengan nabi-nabi pendahulunya, beliau adalah khâtam al-anbiyâ, sebagaimana al-Qur’an dalam hal ini memberitakan: “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi.” (Qs. al-Ahzab [33]: 40) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Kata khâtamiyyah merupakan derivasi dari kata khâtam dan berasal dari akar kata khatm yang bermakna akhir atau penutup. Ayatullah Jawadi Amuly berkata: Kata khâtam (dengan fatah huruf Ta) dan khâtim (dengan kasrah huruf Ta) menunjukkan bahwa pintu kenabian telah ditutup dan telah diberi cap stempel, karena itu tidak akan datang lagi nabi lain dengan syariat baru. Sebagaimana juga derivasi-derivasi kata khatm dalam al-Qur’an –seperti nakhtamu, makhtûm, dan khitâm- memiliki pengertian seperti demikian ini; yakni menunjukkan makna akhir, mencapai akhir, diberi cap stempel, dan mendapatkan akhir.<a name="b4"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a4"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[4]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> Berdasarkan ini, ulama irfan dalam mendefinisikan khâtam mengatakan, khâtam, yakni nabi khâtam adalah nabi yang melewati seluruh tingkatan-tingkatan kesempurnaan dan tidak ada lagi tersisa satu tingkatan pun yang tidak dilewatinya sehingga dengan perantaraan orang lain jalan itu akan terlewati, dan dia juga mengajarkan kepada manusia jalan dan cara melewatinya.<a name="b5"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a5"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[5]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> Dalam definisi ini tidak hanya dijelaskan bahwa khâtamiyyah adalah tidak akan datang lagi nabi dan syariat sesudahnya, tetapi juga disebutkan sebab mengapa tidak akan datang lagi nabi pemilik syariat baru. Menurut Syahid Muthahari, jika yang akan diberitakan kepada manusia tidak tersisa lagi, tingkatan yang akan dilewati sudah terlewati semua, yakni seluruh tingkatan dalam bagian ini sudah mencapai final maka dengan sendirinya nubuwwah juga mencapai puncak dan akhirnya.<a name="b6"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a6"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[6]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Oleh karena itu, khâtam al-anbiyâ yang merupakan salah satu dari laqab Nabi Islam Saw bermakna bahwa beliau adalah paling akhir dan sempurnanya nabi Tuhan dan dengan perantaraan beliau kenabian berakhir serta dengan perantaraan beliau risalah Ilahi mencapai puncak kesempurnaannya. Dengan demikian, Rasulullah Saw adalah nabi dan utusan Tuhan yang paling akhir dan paling sempurna dan setelah beliau tidak akan ada lagi seorang pun yang dipilih dan diangkat sebagai nabi dari sisi Tuhan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Di samping itu, terdapat dalil-dalil yang jelas yang juga menunjukkan bahwa lembaran kenabian para nabi berakhir dan sempurna dengan perantaraan Rasulullah Saw. Dan maksud dari kepamungkasan kenabian ini adalah kepenutupan dan keberakhiran ditinjau secara zaman dan juga kepenutupan dan kesempurnaan ditinjau secara tingkatan dan qaus shu’udi. Oleh karena itu, sebagaimana Rasulullah Saw dalam qaus nuzul menjadi pangkal silsilah manusia-manusia sempurna –sesuai dengan hadits awwalu maa khalaqallahu nuurii<a name="b7"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a7"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[7]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span>- maka dalam qaus shu’ud juga beliau adalah puncak dan mahkota manusia-manusia sempurna; sebab beliau adalah khâtam al-anbiyâ.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Berasaskan uraian ini, dapat dipahami bahwa Rasulullah saw tidak hanya mempunyai keutamaan dan kesempurnaan yang sama di antara para nabi dan memiliki keutamaan dan kesempurnaan khusus dari setiap nabi, tetapi beliau juga memiliki keutamaan dan kesempurnaan khusus yang tidak dimiliki satu pun oleh nabi-nabi sebelumnya. Selain dari itu juga dipahami bahwa tidak akan ada satu orang pun yang akan datang sesudahnya yang lebih utama dan lebih sempurna darinya: sebab beliau adalah paling sempurnanya manusia sempurna. Dan jika ada yang lebih utama dan lebih sempurna dari beliau, tentulah orang itu yang akan menduduki makam awwalu maa khalaqallahu nuuri dan khâtam al-anbiyâ, bukan Nabi Islam Saw.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Menetapkan matlab ini bisa dijabarkan dalam bentuk qiyâs istitsnâi (syllogisme hypothetique) berikut ini: Jika seseorang lebih utama dari nabi khâtam akan zuhur dan datang hingga hari kiamat, niscaya Nabi Islam bukanlah nabi khâtam; sebab jika Tuhan menciptakan manusia yang lebih utama dan lebih sempurna ilmu dan amalnya dari Nabi Islam, selamanya manusia yang lebih utama dan lebih sempurna tidak akan mengikuti manusia yang utama dan sempurna dan dia tidak akan menjadi ummatnya. Sebab jika seseorang memiliki kesempurnaan yang lebih tinggi maka dia akan diikuti dan ditaati dan dia akan menuntun juga orang lain kepada makamnya dan kesempurnaan lebih tinggi tersebut, dan dia mesti syâhid (saksi) seluruh penduduk alam dan teladan seluruh umat, bukannya Nabi Islam! Oleh karena itu, jika hingga hari kiamat seseorang yang lebih utama dan lebih sempurna dari Nabi Islam Saw akan datang dan zuhur maka Rasulullah Saw bukanlah khâtam al-anbiyâ. Dan karena beliau secara yakin dan pasti adalah khâtam para nabi As maka tidak akan datang dan zuhur orang yang lebih utama dan lebih sempurna dari beliau Saw. <a name="b8"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a8"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[8]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Adapun hadits “awwalu maa khalaqallahu nurii”, hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah Saw tidak hanya paling sempurnanya manusia dari seluruh manusia, bahkan beliau Saw adalah paling sempurnanya makhluk dari seluruh makhluk ciptaan Tuhan atau paling sempurnanya maujud mumkin dari seluruh maujud-maujud mumkin. Sebab di dalam filsafat dibuktikan bahwa maujud yang paling awal shâdir (emanasi) dari wajibul wujud mestilah wujud yang paling dekat kesempurnaannya terhadap wajibul wujud. Dan karena beliau Saw secara qaus nuzuli adalah yang paling awal shâdir (emanasi) maka beliau Saw yang paling dekat kesempurnaannya kepada wajibul wujud.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dengan keutamaan dan kesempurnaan yang dimiliki Rasulullah Saw yang melebihi seluruh manusia dan bahkan melebihi seluruh makhluk alam imkân maka beliau layak menjadi manifestasi “laisa kamitslihi syai”<a name="b9"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a9"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[9]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> dan mazhar “walam yakun lahu kufuwan ahad”<a name="b10"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a10"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[10]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> nya Tuhan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Setiap nama dari nama-nama Tuhan menuntut mazhar dan zuhur di antara manusia serta wujud-wujud lainnya. Karena wujud Rasulullah Saw adalah manusia sempurna dan bahkan paling sempurnanya manusia sempurna maka beliau Saw menjadi mazhar “laisa kamitslihi syai” nya Allah Swt.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Seluruh nabi merupakan ayat-ayat Ilahi dan pancaran “Allahu nûrussamâwâti wal ardh”<a name="b11"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a11"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[11]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span>, tetapi Nabi Islam Saw manifestasi nama Tuhan dan memperlihatkan wajah cerminan yang lebih sempurna dari “walam yakun lahu kufuwan ahad” (dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia). Oleh karena itu, wujud Rasulullah Saw dari dimensi kedua mazhar ini dapat menjadi muhaimin dan khâtam atas seluruh nabi-nabi pendahulunya serta memiliki sirah makrifat dan ilmu yang tidak dimiliki oleh nabi-nabi sebelumnya dan seluruh manusia yang akan datang hingga hari kiamat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(132, 87, 12);">Ubudiyyah Rasulullah Saw<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dalam mantiq wahyu al-Qur’an kata ‘abd (hamba) adalah kata yang mempunyai keutamaan dan kebanggaan jika diidhafakan dengan kata Allah, nama-nama Allah lainnya, dan kata ganti Allah, seperti ayat: “Dan ingatlah hamba-hamba Kami Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi)”. (Qs. Sâd [38]: 45) Berbeda misalnya dalam penggunaan istilah sosial dan lainnya, seperti hamba thagut, hamba fulan, hamba harta, hamba syahwat, dan sebagainya. Semuanya mempunyai konotasi rendah atau jelek.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dalam alam mikrokosmos, sebagian manusia berada di bawah kepengelolaan dan mazhar partikular Tuhan. Misalnya, sebagian hakikatnya merupakan ‘abdurrazzâq, ‘abdul bâsith, ‘abdul qâbidh, atau ‘abdul karîm. Akan tetapi hakikat Rasulullah Saw adalah ‘abduhu (hamba-Nya) dan Tuhan menjadi mudabbir dan murabbi individualnya (pengelola dan pengaturnya), sehingga dalam hal ini beliau memiliki paling akhir dan puncaknya makam dan tingkatan ‘indallah (di sisi Allah). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dalam makam qaus shu’ud, tidak ada makam yang lebih tinggi dari makam marbubiyyah pribadi Rasulullah Saw, dan beliau berada di bawah kepengaturan paling tingginya ism (nama) dari asmâ’ul husna Tuhan, yakni ‘Huwa’ (Dia) yang tidak lain adalah huwiyyah (identitas) mutlak. Sebab beliau pemilik paling sempurnanya ‘ubudiyyah (kehambaan) maka Tuhan memberi kepadanya paling sempurnanya kalimah-Nya. Dan dalam makam qaus nuzul, Rasulullah Saw dari sisi makam itu juga diutus, dan dalam makam ini huwiyyah mutlak merupakan pangkal penurunan dan pengutusan beliau Saw<a name="b12"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a12"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[12]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span>: “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (Qs. at-Taubah [9]: 33)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Al-Qur’an, ketika menggunakan ungkapan ‘abd (hamba) yang dinisbahkan kepada nabi-nabi lainnya, senantiasa mengungkapkannya dengan menyebut nama mereka, seperti: “…dan ingatlah akan hamba Kami Dawud yang mempunyai kekuatan…” (Qs. Sad [38]: 17), “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya…” (Qs. Sad [38]: 41), “…maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh)…” (Qs. al-Qamar [54]: 9) Akan tetapi Rasulullah Saw disebut (oleh al-Qur’an) tanpa diungkapkan namanya, yakni ‘abd (hamba) mutlak, yang mana ungkapan ini akan senantiasa mengarah kepada pribadi sempurna beliau Saw, seperti: “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa…” (Qs. al-Isra’ [17): 1), “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepada hamba-Nya…” (Qs. al-Kahfi [18]: 1), dan “Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (al-Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (Qs. al-Furqan [25]: 1). Kendatipun kitab Taurat Nabi Musa As juga adalah Furqan: “Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan kepada Musa Kitab dan Furqan, agar kamu memperoleh petunjuk.” (Qs. al-Baqarah [2]: 53), tetapi ketika ‘abd mutlak yang disebutkan maka yang terlintas dalam akal adalah ‘abd sempurna dan itu adalah Rasulullah Saw. Al-Qur’an mengatakan, Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan atas hamba-Nya. Dan dalam pengungkapan kalimat ini tidak disebutkan nama Nabi Saw sebelum dan sesudah kata hamba-Nya sehingga bisa ditafsirkan bahwa nama Nabi Muhammad Saw mahdzuf (dihapus) dengan karinah. Dan al-Qur’an tidak juga mengatakan, hamba Kami, yang memandang kepada katsrah (makam kejamakan), tetapi mengatakan, hamba-Nya, yang memandang kepada makam wahdah. Kalimat ini lebih tinggi dari ‘abd Allah (hamba Allah), sebab ubudiyyah ini mengisahkan tentang huwiyyah mutlak, di mana makamnya lebih tinggi dari makam uluhiyyah.<a name="b13"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a13"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[13]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(132, 87, 12);">Paling Awal Shâdir (Emanasi)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Sebelumnya telah kami isyaratkan tentang Rasulullah Saw sebagai makhluk paling sempurna dikarenakan cahaya beliau merupakan ciptaan paling awal Tuhan. Dalam sebuah hadits diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda: Awal yang diciptakan Allah adalah cahayaku.<a name="b14"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a14"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[14]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> Diriwayatkan pula bahwa Amirul Mukminin Ali As berkata: Sesungguhnya Allah Tabâraka wa Ta’âlâ menciptakan nur (cahaya) Muhammad Saw sebelum Dia menciptakan langit dan bumi, ‘arsy dan kursi, lauh dan kalam, surga dan neraka, dan sebelum Dia menciptakan Adam, Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub, Musa, Isa, Dawud, dan Sulaiman (Alaihumussalâm).<a name="b15"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a15"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[15]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Perkara dan ungkapan ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw, kendatipun dalam alam syahadah diutus Tuhan sebagai paling akhirnya nabi, tetapi dalam alam batin beliau adalah paling awalnya nabi dan bahkan paling awalnya makhluk. Dalam sebuah riwayat juga Rasulullah Saw bersabda: Saya sudah nabi dalam keadaan Adam As masih di antara air dan tanah. Juga terdapat riwayat: Sekiranya bukan karena engkau (Muhammad) tidaklah aku ciptakan aflâk.<a name="b16"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a16"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[16]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> Oleh karena itu, sesuai tafsiran ustad Jawadi Amuly, perkara ini menyebabkan Tuhan memerintahkan kepada nabi-Nya untuk mengatakan, saya paling awalnya orang yang berserah diri: “Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.” (Qs. al-An’am [6]: 163) Maksud dari paling pertama berserah diri adalah paling pertamanya dzat (dari dzat makhluk), di mana ke-awal-an ini juga terkadang disebut ke-awal-an tingkatan atau martabat.<a name="b17"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#a17"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[17]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span> Tuhan sama sekali tidak menunjukkan ungkapan awwalul muslimin (pertama-tama yang berserah diri) bagi nab-nabi-Nya yang lain. Kendatipun Nabi Ibrahim As yang memiliki kedahuluan zaman dan merupakan pilar dari silsilah agama Ibrahimi, dan beliau bermohon kepada Tuhan: “Ya Tuhan Kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka.” (Qs. al-Baqarah [2], ayat 129), dan Rasulullah Saw sendiri sesuai sebagian dari nakl mengatakan, saya putra nabi dzabihin (yang disembelih), yakni putra Nabi Ismail As yang merupakan putra Nabi Ibrahim As. Dengan berbagai keutamaan yang dimiliki Nabi Ibrahim As ini, Tuhan tidak berkata kepadanya, katakanlah saya orang pertama-tama yang berserah diri. Bahkan kepada Nabi Nuh As yang merupakan syaikh para nabi dan Nabi Adam As yang menjadi abul basyar (bapak manusia), tidak dialamatkan ungkapan awwalul muslimin kepada mereka. Jadi, satu-satunya orang yang al-Qur’an sebutkan sebagai awwalul muslimin hanyalah Rasulullah Saw.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dari matlab ini dapat diketahui bahwa ke-awal-an yang dimaksud di sini bukanlah ke-awal-an zaman dan historis. Sebab jika yang dimaksud ke-awal-an zaman maka setiap nabi dinisbahkan kepada kaumnya adalah awwalul muslimin dan para nabi terdahulu juga secara lebih cocok dipandang sebagai misdak dari ke-awal-an zaman dan historis ini. Dengan demikian, kalam Tuhan yang hanya ditujukan kepada Nabi Islam dengan mengatakan, “katakanlah bahwa saya awwalul muslimin” (saya adalah orang yang pertama berserah diri), dikarenakan beliau adalah awal emanasi atau awal zâhir (manifestasi). Yakni dalam tingkatan eksistensialnya, tidak seorangpun yang menempatinya dan menyamainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dalam surah al-An’am, Tuhan memerintahkan kepada nabi-Nya Rasulullah Saw: “Katakanlah (Muhammad)! Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim).” (Qs. al-An’am [6]: 162-163) Tuhan memerintahkan kepada Rasulullah Saw untuk mengumumkan bahwa segala aktivitas dan ibadah serta hidup dan matinya hanya diperuntukkan bagi-Nya dan setiap orang yang ingin mencapai atau dekat kepada makamnya, mestinya mengikutinya dan menapaki jalan seperti yang dilaluinya. Dan bertauhidlah sebagaimana tauhidnya yang murni dan sejati, yakni tidak ada secuilpun kebatilan yang mendatanginya baik secara teoritis maupun secara amali. Dengan itu beliau memiliki makam awwalul muslimin, dimana makam ini mencakup serangkaian makam ke-awal-an lainnya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw layak mengumumkan kepada seluruh makhluk dan manusia bahwa “awwalu maa khalaqallah nuurii” (yang pertama diciptakan Allah Swt adalah cahayaku) maka yang pertama shâdir (emanasi) dan yang pertama zâhir (manifestasi) adalah beliau Saw, karena itu hanya beliau yang menduduki makam awwalul muslimin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Berasaskan ini, kedudukan dan kemuliaan Rasulullah Saw tidak tertandingi oleh satu pun di antara seluruh makhluk dan manusia, baik itu para malaikat, para nabi, apatah lagi makhluk dan manusia lainnya. Karena itu, dari sudut pangkal penciptaan makhluk dan manusia, tidak satupun maujud yang telah datang seperti beliau dan dia adalah yang paling utama dan sempurna, dan dari sudut sejarah manusia, tidak satupun manusia yang telah datang dan akan datang yang seperti keutamaan dan kesempurnaannya. Dia adalah paling akhir dan puncaknya kesempurnaan manusia, sebab dia adalah khâtam al-anbiyâ. Dengan demikian, setiap orang yang berjalan di atas jalannya, orang itu telah memilih jalan yang terbaik baginya dan setiap orang yang menjadikannya pemimpin dan teladan hidup dan matinya, niscaya dia telah memilih jalan hidup dan mati yang paling baik dan paling sempurna.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(132, 87, 12);">Teladan Manusia dan Para Pesalik<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Mengambil teladan dan uswah dalam menapaki jalan hidup, dimana ia merupakan medan pengumpulan bekal untuk hari akhirat dan kehidupan abadi, sangatlah penting dan daruri bagi setiap manusia. Sebaik-baik uswah hidup, para nabi dan wali Tuhan. Dan paling utama serta sempurna di antara mereka adalah Nabi Islam Saw. Tuhan dalam al-Qur’an memperkenalkan Rasulullah Saw sebagai teladan dan uswah manusia dengan firman-Nya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Qs. al-Ahzab [33]: 21) Tentang kebesaran Nabi Islam Saw cukuplah kita lihat ayat al-Qur’an di mana Tuhan berfirman: “Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat (al-Fatihah) yang (dibaca) berulang-ulang dan al-Qur’an yang agung.” (Qs. al-Hijr [15]: 87) Sedangkan kitab ini (al-Qur’an) jika diturunkan kepada gunung maka gunung akan hancur luluh: “Sekiranya Kami turunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.” (Qs. al-Hasyr [59]: 21) Yakni jika hakikat tersebut diturunkan kepada gunung maka gunung tersebut akan terpecah belah dan hancur luluh dikarenakan tidak mampu menanggungnya, tetapi Rasulullah Saw dengan baik mampu memikul dan menanggungnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Mereka yang tidak memberikan reaksi dalam berhadapan dengan al-Qur’an dikarenakan hatinya tidak terpaut dengan wahyu al-Qur’an; sebab jika dia orang mukmin yang terpikat hatinya kepada al-Qur’an, niscaya ketika disebut nama Allah akan bergetar hatinya dan ketika al-Qur’an dibacakan kepadanya maka bertambahlah keimanannya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal.” (Qs. al-Anfal [8]: 2) Jika dengan mengingat nama Tuhan hati kita tidak bergetar dan berguncang, itu dikarenakan hati kita belum terpaut dan terpikat kepada-Nya. Sebab seseorang apabila mencintai sesuatu, apakah itu kedudukan, kemasyhuran, perempuan, atau lainnya, jika disebutkan kepadanya maka hatinya akan bergetar dan berguncang. Itu pun sebenarnya hanya cinta imitasi yang cepat pudar dengan berlalunya masa atau hilang dikarenakan sesuatu yang lain yang dianggap lebih tinggi nilai dan harganya dibanding dengan mereka. Tetapi adakah yang lebih tinggi dari Allah dan Rasul-Nya? Oleh karena itu, untuk mendapatkan cinta hakiki dan abadi, mestilah manusia hanya mencintai Allah Swt dan wali serta kekasih-Nya: “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” (Qs. Ali Imran [3]: 31) Mencintai Allah mestilah mengejawantah dalam bentuk tauhid dzat, sifat, dan perbuatan. Sedangkan mencintai Rasulullah Saw haruslah berbentuk mengikuti dan meneladani segala ajaran, sunnah, risalah, dan sirahnya. Dan orang yang memalingkan dirinya dari menaati Allah dan Rasul-Nya serta menyandingkan kecintaan kepada selain-Nya, niscaya dia tidak akan pernah menemukan kesempurnaan dan kebahagiaan hakiki serta tidak akan mendapatkan kecintaan dari Tuhan: “Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Qs. Ali Imran [3]: 32)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Oleh karena itu, jika nama Allah Swt (sang kekasih mutlak) disebut, hati kita tidak berguncang dan bergetar maka jelaslah hati kita ini belum terpaut dan terpikat kepada-Nya. Kita hanya mengingat dan menyebut-Nya dengan lafazh, belum mengingat dan menyebut-Nya dengan kalbu. Sebab kalbu yang mendapatkan jalan mengingat Allah, niscaya akan bergetar dalam berhadapan dengan mahbub mutlak. Kekhususan kalbu yang mengingat Tuhan, pertama disertai dengan keguncangan, kemudian uns, dan selanjutnya ketenangan yang dibarengi kelezatan. Dan setiap kali kapasitas kalbu bertambah maka ketertarikan kepada al-Qur’an juga semakin bertambah, di mana ini akan diikuti dengan peningkatan ketahanan dan ketenangan dalam hamparan pancarannya. Oleh karena itu, kendatipun al-Qur’an ini jika diturunkan kepada gunung maka gunung akan luluh lantak, akan tetapi al-Qur’an yang telah diturunkan kepada kalbu Rasulullah Saw, secuil pun tidak memberikan kegalauan dan kegelisahan kepadanya, tetapi beliau tetap dalam keadaan tenang dan berseri: “Dan sungguh, (al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam. Yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (malaikat Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan.” (Qs. asy-Syu’ara [26]: 192-194)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Dengan demikian, Tuhan menjadikan Rasulullah Saw sebagai uswah dan teladan hidup manusia dalam seluruh dimensi kehidupan dan berbentuk absolut. Dalam artian bahwa tidak mungkin suatu maujud atau seseorang berada selamanya dalam shirat mustaqim, jika sebagian dari perbuatan dan prilakunya tidak pantas untuk diikuti dan diteladani. Khususnya Rasulullah Saw yang hatta dari perbuatan dan prilaku masykuk (diragukan) juga suci dan bersih. Karena itu, beliau adalah paling layaknya manusia untuk dijadikan uswah dan teladan oleh para pesalik jalan hakikat tanpa sedikit pun kait dan syarat. Tentunya dalam hal-hal spesifik dan individual Rasulullah Saw keluar dari konteks bahasan kita, seperti beliau boleh memiliki empat istri dan bagi beliau salat lail itu wajib baginya. Kesimpulannya, manusia untuk meraih kesempurnaan, keselamatan, dan kebahagiaan, mestilah menjadikan Rasulullah Saw sebagai uswah dan teladan hidupnya. Dan hakikat mengikuti al-Qur’an serta agama Nabi Islam Saw adalah mengikuti paling sempurnanya ajaran, undang-undang, aturan hidup, dan agama Tuhan; sebab sebagaimana sebelumnya diisyaratkan, kitab dan nabi ini merupakan muhaimin dari seluruh kitab suci dan muhaimin semua nabi-nabi Tuhan. Dan bagi pesalik ke jalan hakikat, tidak ada jalan yang paling lempang dan lurus untuk bertemu dan berkasih-kasihan dengan mahbub mutlak, kecuali jalan syariat, tariqat, dan jalan hakikat yang diwariskan oleh Nabi Islam Muhammad Saw. [Sumber: wisdoms4all.com]<o:p></o:p></span></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> <hr align="center" size="1" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a1"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b1"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[1]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Allamah Majlisi, Biharul Anwar, Jld. 39, Hal. 84. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a2"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b2"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[2]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Jawadi Amuly, Sirah Rasul Akram Saw dar Qur’an, Hal. 50. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a3"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b3"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[3]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Jawadi Amuly, Sirah Rasul Akram dar Qur’an, hal. 21. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a4"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b4"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[4]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Jawâdi Amuly, Wahy wa Nubuwwat Dar Qurân, Hal. 400. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a5"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b5"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[5]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Syahid Muthahari, Khâtamiyyat, Hal. 57.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a6"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b6"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[6]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Syahid Muthahari, Khâtamiyyat, Hal. 58.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a7"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b7"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[7]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Rasulullah Saw bersabda: Awal yang diciptakan Allah adalah cahayaku, Allamah Majlisi, Biharul Anwar, Jld. 1, Hal. 97.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a8"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b8"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[8]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Jawadi Amuly, Sirah Rasul Akram dar Qur’an, hal. 24.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a9"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b9"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[9]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, Qs. asy-Syûrâ, ayat 11.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a10"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b10"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[10]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia, Qs. al-Ikhlas, ayat 4.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a11"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b11"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[11]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi, Qs. an-Nur, ayat 35. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a12"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b12"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[12]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Jawadi Amuly, Sirah Rasul Akram dar Qur’an, hal. 26.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a13"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b13"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[13]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Jawadi Amuly, Sirah Rasul Akram dar Qur’an, hal. 27.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a14"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b14"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[14]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Allamah Majlisi, Biharul Anwar, Jld. 1, Hal. 97.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a15"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b15"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[15]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Allamah Majlisi, Biharul Anwar, Jld. 15, Hal. 4.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a16"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b16"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[16]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Ibid, Jld. 25, Hal. 28. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 22.5pt; line-height: normal;"><a name="a17"></a><a href="http://www.al-shia.org/html/id/etrat/muhammad/01.html#b17"><span style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">[17]</span></span><span style=""></span></a><span style=""></span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: rgb(51, 102, 153);"> Jawadi Amuly, Sirah Rasul Akram dar Qur’an, hal. 30.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 100%;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr style=""> <td style="border: medium none ; padding: 0cm;" width="6"><p class="MsoNormal"> </p></td> <td colspan="2" style="padding: 0cm;" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 14.4pt;"><b><span style="font-size: 13pt; font-family: "Arial","sans-serif";">SIRAH NABAWIYAH; Nasab, Kelahiran dan Penyusuan Nabi Saw (2)<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td colspan="2" style="padding: 0cm;" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; line-height: 14.4pt;" align="right"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><a href="http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/messages/18547?xm=1&m=p&tidx=1"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Topic List</span></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><a href="http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/message/18546?var=1"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";"> | </span><a href="http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/message/18548?var=1"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Next Topic ></span></a><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td colspan="2" style="padding: 3pt; background: rgb(232, 247, 247) none repeat scroll 0% 0%; width: 20%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" valign="top" width="20%" nowrap="nowrap"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 14.4pt;"><a href="http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/post?act=reply&messageNum=18547"><span style="font-size: 7.5pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">Reply</span></a><span style="font-size: 7.5pt; font-family: "Verdana","sans-serif";"> | </span><a href="http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/post?act=forward&messageNum=18547"><span style="font-size: 7.5pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">Forward</span></a><span style="font-size: 7.5pt; font-family: "Verdana","sans-serif";"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td colspan="2" style="padding: 3pt; background: rgb(232, 247, 247) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 14.4pt;" align="center"><span class="inactive4"><span style="font-size: 7.5pt; font-family: "Verdana","sans-serif";"><></span><span style="font-size: 7.5pt; font-family: "Verdana","sans-serif";"> | <span class="inactive4">Next Message > </span> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 3pt; background: rgb(232, 247, 247) none repeat scroll 0% 0%; width: 20%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" valign="top" width="20%"></td> </tr> <!--[if !supportMisalignedColumns]--> <tr height="0"> <td style="border: medium none ;" width="3"></td> <td style="border: medium none ;" width="146"></td> <td style="border: medium none ;" width="257"></td> <td style="border: medium none ;" width="192"></td> <td style="border: medium none ;" width="150"></td> </tr> <!--[endif]--> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; line-height: 14.4pt; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif"; display: none;"><o:p> </o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 100%;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm;" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 14.4pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif";">SIRAH NABAWIYAH
<br />
<br /> (Dr. Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthy)
<br />
<br />
<br /> Nasab, Kelahiran dan Penyusuan Nabi Saw (2)
<br />
<br />
<br /> Beberapa 'Ibrah
<br />
<br />
<br /> Dari bagian Sirah Nabi Saw di atas dapat diambil beberapa prinsip dan pelajaran
<br /> yang penting antara lain:
<br />
<br />
<br />
<br /> 1.. Di dalam nasab Nabi Saw yang mulia tersebut terdapat beberapa dalil yang
<br /> jelas, bahwa Allah mengutamakan bangsa Arab dari semua manusia dan mengutamakan
<br /> Quraisy dari semua kabilah yang lain. Hal ini dengan jelas dapat kita baca pula
<br /> di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Juga terdapat hadits-hadis lain
<br /> yang semakna, diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Nabi Saw
<br /> pernah berdiri di atas mimbar kemudian bersabda
<br />
<br /> " Siapakah aku?) Para sahabat menjawab,"Engkau adalah Rasul Allah, semoga
<br /> keselamatan atasmu."Nabi Saw bersabda,"Aku adalah Muhammad bin Abdul-Muththalib.
<br /> Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk (manusia), kemudian Dia menjadikan mereka
<br /> dua kelompok, lalu menjadikan aku di dalam kelompok yang terbaik, kemudian Dia
<br /> menjadikan mereka beberapa kabilah, dan menjadikan aku di dalam kabilah yang
<br /> terbaik, kemudian Dia menjadikan mereka beberapa rumah, dan menjadikan aku di
<br /> dalam rumah yang terbaik dan paling baik jiwanya." (At Tirmidzi, IX/236, Kitabul
<br /> Manaqib)
<br />
<br />
<br /> Ketahuilah, bahwa di antara konsekuensi mencintai Rasulullah Saw ialah
<br /> mencintai kaum dan kabilah di mana Rasulullah Saw lahir. Bukan dari segi
<br /> individu dan jenis tetapi dari segi hakikat semata. Ini karena hakikat Arab
<br /> Quraisy telah mendapatkan kehormatan dengan bernasabnya Rasulullah Saw kepada
<br /> kabilah tersebut.
<br />
<br />
<br /> Hal ini tidaklah bertentangan dengan adanya orang-orang Arab atau Quraisy yang
<br /> menyimpang dari jalan Allah, dan merosot tingkat kehormatan Islamnya. Karena
<br /> penyimpangan atau kemerosotan ini secara otomatis akan memutuskan dan
<br /> menghapuskan kaitan nisbat antara mereka dan Rasulullah Saw.
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /> 2.. Bukan suatu kebetulan jika Rasulullah Saw dilahirkan dalam keadaan yatim,
<br /> kemudian tidak lama kehilangan kakeknya juga, sehingga pertumbuhan pertama
<br /> kehidupannya jauh dari asuhan bapak dan tidak mendapat kasih sayang dari ibunya.
<br />
<br />
<br /> Allah telah memilihkan pertumbuhan ini untuk Nabi-Nya karena beberapa hikmah.
<br /> Diantaranya, agar musuh Islam tidak mendapatkan jalan untuk memasukkan keraguan
<br /> ke dalam hati, atau menuduh bahwa Muhammad Saw telah mereguk "susu" dakwah dan
<br /> rislahnya semenjak kecilnya, dengan bimbingan dan arahan bapak dan kekakenya.
<br /> Sebab kakek Abdul Muththalib adalah seorang tokoh di antara kaumnya.
<br /> Kepadanyalah tanggung jawab memberikan jamuan makan dan minum para hujjaj
<br /> diserahkan (Tradisi orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah adalah bahwa setiap
<br /> orang diharuskan mengumpulkan dana sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk
<br /> membeli makanan dan minuman yang disiapkan untuk para tamu yang datang di musim
<br /> haji). Adalah wajar bila seorang kakek atau bapak membimbing dan mengarahkan
<br /> cucu atau anaknya kepada "warisan" yang dimilikinya.
<br />
<br />
<br /> Hikmah Allah telah menghendaki agar musuh-musuh Islam tidak menemukan jalan
<br /> kepada keraguan seperti itu, sehingga Rasul-Nya tumbuh dan berkembang jauh dari
<br /> tarbiyah (asuhan) bapak, ibu dan kakenya. Bahwa masa kanak-kanaknya yang
<br /> pertama, sesuai dengan kehendak Allah, harus dijalani di pedalaman Bani Sa'd,
<br /> jauh dari keluarganya. Ketika kakeknya meninggal, ia berpindah kepada asuhan
<br /> pamannya, Abu Thalib, yang hidup sampai tiga tahun sebelum hijrah.Sampai akhir
<br /> kehidupannya, pamannya tidak pernah menyatakan diri masuk Islam. Ini juga
<br /> termasuk hikmah lain, agar tidak muncul tuduhan bahwa pamannya memiliki "saham"
<br /> di dalam dakwahnya dan bahwa persoalannya adalah persoalan kabilah, keluarga,
<br /> kepemimpinan dan kedudukan.
<br />
<br />
<br /> Demikianlah hikmah Allah menghendaki agar Rasul-Nya tumbuh sebagai anak yatim,
<br /> dipelihara oleh 'inayah Allah semata, jauh dari tangan-tangan yang memanjakannya
<br /> dan harta yang akan membuatnya hidup dalam kemegahan, agar jiwanya tidak
<br /> cenderung kepada kemewahan dan kedudukan. Bahkan agar tidak terpengaruh oleh
<br /> arti kepemimpinan dan ketokohan yang mengitarinya, sehingga orang-orang akan
<br /> mencampur adukkan kesucian nubuwwah dengan kemegahan dunnia dan agar orang-orang
<br /> tidak menuduhnya telah mendakwahkan nubuwwah demi mencapai kemegahan dunia.
<br /> (bersambung)<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></b></p> <div style=""><!--[if !supportFootnotes]-->
<br /> <hr align="left" size="1" width="33%"> <!--[endif]--> <div style="" id="ftn1"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;"><a style="" href="#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="" lang="DE"> Kalimat ini sangat global dan umum, andai hanya disebutkan dengan:” Dikaruniai Allah sesuatu yang tidak<span style=""> </span>diberikan siapapun“, atau semacam ini, maka lebih baik.Karena sesungguhnya<span style=""> </span>diantara ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang ada<span style=""> </span>yang tidak diketahui oleh Nabi saw, bahkan hal-hal yang terjadi pada zaman Rasulullah saw sendiri. Bukti ini sangat jelas , diantaranya Nabi ditanya tentang roh, maka Allah mewahyukan. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku. Dan ketika ditanya tentang Penghuni goa (ashabul Kahfi) Rasul<span style=""> </span>menjawab:“akan kuberitahu besok“<span style=""> </span>akan tetapi wahyu tidak segera turun.Maka beliau pun sedih. Lalu turunlah wahyu yang menerangkan tentang<span style=""> </span>Ashabul Kahfi dengan FirmanNya:. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;"><span style="" lang="DE">kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah (alKahfi:23-24). Dan ketika ditanya tentang hari kiamat, beliau mengakui akan ketidaktahuannya dengan perkataan:“ Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang bertanya“.Firman Allah: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". (al Ahzab:63).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;"><span style="" lang="DE">Dan dalam kisah tentang penetapan syariat tayammum dalam Shahih Bukhari no 334, tatkala para Shahbat mencari kalung Aisyah ra, dan mereka tidak menemukannya sementara Rasulullah bersama mereka. Mereka baru menemukan dibawah unta saat unta tersebut berdiri. Kesimpulannya Rasulullah saw tidak mengetahui sesuatu kecuali ditunjuki oleh Allah, baik ilmu, hikmah, keistimewaan,kemuliaan, dan segala hal yang tidak diberikan pada siapapun. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah padanya hingga hari kiamat. Barangkali ini yang dimaksud Penulis dengan kalimat tersebut. Dan saya tandaskan lagi bahwa kalimat ini sangat gloabal, sementara ada sebagian orang-orang bodoh meyakini bahwa Rasulullah mengetahui hal-hal ghaib sekalipun tidak ditunjuki Allah. ( komentator: Syeikh Khalid as-Syayi’)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;"><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;"><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> </div> </div> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-9404236121095209562009-05-22T15:51:00.000+07:002009-05-22T15:53:42.228+07:00UNDANG-UNDANG PORNOGRAFI<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h2 {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 2 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:12.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:2; font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; font-style:italic;} p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Header Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoTitle, li.MsoTitle, div.MsoTitle {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Title Char"; margin-top:5.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:5.0pt; margin-left:0cm; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoBodyText2, li.MsoBodyText2, div.MsoBodyText2 {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text 2 Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:36.0pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} span.Heading2Char {mso-style-name:"Heading 2 Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 2"; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial; font-weight:bold; font-style:italic;} span.HeaderChar {mso-style-name:"Header Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Header; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} span.TitleChar {mso-style-name:"Title Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Title; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial;} span.BodyText2Char {mso-style-name:"Body Text 2 Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:4.0cm 3.0cm 3.0cm 4.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-page-numbers:190; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:877552440; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1509119230 265732786 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Courier New";} @list l0:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l0:level4 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;} @list l0:level5 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Courier New";} @list l0:level6 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l0:level7 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;} @list l0:level8 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Courier New";} @list l0:level9 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:1008485144; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-152515454 1358472298 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:1025137570; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-877220764 67698709 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:1642029716; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1199745998 847681160 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l3:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l3:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l4 {mso-list-id:1865245267; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-805917430 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5 {mso-list-id:1866747807; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1954379256 847681160 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l5:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l5:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1035"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="line-height: 150%;font-size:20;" >Undang-undang Pornografi dalam Perspektif Pendidikan Umum/Nilai<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center">Oleh: Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center">Makalah ini disajikan pada seminar nasional yang diselenggarakan atas kerjasama Kedeputian Bidang Koordinasi Pendidikan, Agama, dan Aparatur Negara, Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dengan Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI pada tanggal 27 November 08 dilaksanakan di Ruang Serbaguna Masjid Al Furqan UPI <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><span style="">A.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Ditetapkannya undang-undang pornografi dewasa ini yang dilatarbelakangi oleh fenomena semakin merosotnya moral bangsa serta pergeseran nilai yang sudah sangat jauh dari jati diri bangsa yang menjungjung tinggi nilai-nilai transendental, menjadi salah satu isu terpenting di akhir tahun 2008.<span style=""> </span>Seperti halnya disampaikan dalam penjelasan Undang-undang Pornografi bahwa globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, telah memberikan andil terhadap meningkatnya pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi yang memberikan pengaruh buruk terhadap modal dan kepribadian luhur bansga Indonesia, sehingga mengancam kehidupan dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Berkembangnya pornografi di tengah masyarakat juga mengakibatkan meningkatnya tindakan asusila dan pencabulan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dalam persfektif pendidikan nilai, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) -terutama teknologi informasi dan komunikasi- memberikan dampak yang signifikan terhadap paradigma berfikir, kepribadian dan pola hidup manusia dewasa ini. Paradigma, pola hidup dan kepribadian seseorang sesungguhnya mencerminkan nilai-nilai yang diyakininya. Dengan demikian, hal pertama yang ikut tergeser akibat dari perkembangan IPTEK adalah nilai-nilai, baik nilai budaya, adat istiadat, maupun nilai yang bersumber dari agama. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih telah menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga dunia seakan menyatu dalam suatu kampung global (<i>global village</i>). Pertukaran informasi termasuk nilai antarbangsa berlangsung secara cepat dan penuh dinamika sehingga mendorong terjadinya proses perpaduan nilai, kekaburan nilai,<span style=""> </span>bahkan terkikisnya nilai-nilai asli yang sebelumnya sakral dan menjadi identitas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada saat nilai-nilai <i>advantage </i>dari globalisasi digembor-gemborkan oleh para pencetus dan pendukungnya, saat itu pula terjadi proses penggiringan nilai-nilai budaya masyarakat yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya <i>split </i>dan kegamangan nilai.<i> </i>Kegamangan nilai yang dialami masyarakat sekarang merupakan akibat manusia lebih mengutamakan kemampuan akal dan memarginalkan peranan agama atau nilai-nilai <i>Ilahiyah</i>. Akibatnya, manusia kehilangan ruh kemanusiaan dan kosong dari nilai-nilai spiritual. Kemampuan otak dan rasionalitas telah mencapai titik puncak, tetapi tidak dibarengi dengan kekuatan ruhaniah, akibatnya hidup menjadi kehilangan makna dan salah satu indikatornya pornografi tersebar luas di negeri ini, dari mulai anak-anak sampai dewasa dengan mudahnya mengakses hal-hal yang berbau pronografi serta melakukannya seakan tanpa merasa berdosa. Inilah yang penulis sebut sebagai kekosongan makna hidup yang menjauhkan manusia dari fitrahnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Beberapa fenonema yang acapkali terekspos di media massa menjadi indikator tentang pergeseran nilai yang terjadi dan salah satunya melahirkan sikap, prilaku dan perbuatan yang menentang fitrah kemanusiaan. Beberapa indikator yang menunjukan gejala kemerosotan moral sebagai akibat terajadinya pergeseran nilai di antaranya dari laporan hasil polling <i>Indonesia Foundation</i> (<i>Pikiran Rakyat</i>, 29 Juli 2005) menyebutkan bahwa sedikitnya 38.288 orang remaja di Kabupaten Bandung diduga pernah melakukan seks pra-nikah. Jika jumlah remaja di Kabupaten Bandung mencapai 765.762 orang, maka berarti mereka yang telah melakukan pelanggaran seksual sebesar 50,56%. Sementara Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat mengatakan bahwa aborsi di Indonesia terjadi 2-2,6 juta kasus per tahun dan dilakukan oleh penduduk usia 15-24 tahun (<i>Pikiran Rakyat</i>, 6 April 2006). Kejadian-kejadian tersebut dan kejadian lainnya seperti ayah memperkosa anak kandungnya, anak di bawah umur melakukan pencabulan kepada sesamanya, dan sejenisnya yang kerapkali terdengar di negeri ini, merupakan akibat dari terlalu mudahnya orang mengakses hal-hal yang berbau pornografi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Fenomena-fenomena di atas, jika dibiarkan akan menjadi bom waktu dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta terjadinya kemunduran dalam pelaksanaan etika kehidupan berbangsa. Hal tersebut sesuai dengan yang diisyaratkan dalam Ketetapan MPRI RI Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Beragama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><span style=""> </span>Penyebarluasan pornografi menjadi ancaman jangka panjang yang dapat memporakporandakan nilai-nilai peradaban bangsa, terlebih sudah menjadi suatu kebiasaan yang menghilangkan sensitifitas ummat terhadap hal yang berbau pornografi, maka pada saat itulah harkat dan martabat ummat terkelupas dan kehancuran peradaban ummat tinggal menunggu waktu. Oleh karenanya, terlepas dari pro dan kontra terhadap undang-undang pornografi, dalam persfektif pendidikan nilai, adanya undang-undang tersebut memberikan pencerahan tentang semakin pentingnya proses pendidikan nilai dan perbaikan akhlak bangsa. Dengan harapan agar fenomena semakin terperosoknya ummat ke dalam demoralisasi dapat terpangkas,<span style=""> </span>pada akhirnya dapat mengembalikan ummat kepada fitrahnya dengan sosok pribadi dan akhlak mulia serta menjadi insan kaffah/manusia seutuhnya sebagaimana yang cita-citakan oleh pendidikan umum/nilai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV"><span style="">B.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Ikhtisar Undang-undang Pornografi </span></b><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dengan menjungjung tinggi nilai-nilai moral, etika, akhlak mulia, dan kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta melindungi harkat dan martabat setiap warga negara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pengaturan pornografi yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang ada, seperti kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Pers, Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, kurang memadai dan belum memenuhi kebutuhan hukum serta perkembangan masyarakat sehingga perlu dibuat undang-undang baru yang secara khusus mengatur pronografi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pengaturan pornografi berasasakan Ketuhanan Yang Maha Esa, penghormatan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan, kebhinekaan, kepastian hukum, nondiskrimainasi, dan perlindungan terhadap warga Negara. Hal tersebut berarti bahwa ketentuan yang mengatur dalam undang-undang pronografi adalah:</p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV"><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV">Menjungjung tinggi nili-nilai moral yang bersumber pada ajaran agama<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV"><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV">Memberikan ketentuan yang sejelas-jelasnya tentang batasan dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara serta menentukan jenis sanksi bagi yang melanggar, dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV"><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV">Melindungi setiap warga negara, khususnya perempuan, anak, dan generasi muda dari pengaruh buruk dan korban pronografi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pengaturan pornografi dalam undang-undang ini meliputi. 1) pelarangan dan pembatasan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi, 2) perlindungan anak dari pengaruh pornografi, dan 3) pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi, termasuk peran serta masyarakat dalam pencegahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pornografi menurut Undang-undang Pornografi adalah gambar sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan dimuka umum, yang memuat kecabulan atau eskloitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. </span>Adapun tujuan dari undang-undang pornografi adalah sebagai berikut:</p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika berkpribadian luhur, menjungjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Menghormati, melindungi, dan melestarikan nilai seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan masyarakat Indonesia yang majemuk.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><span style="">3.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><span style="">4.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga Negara dari pornografi, terutama bagi anak dan perempuan, dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><span style="">5.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Mencegah berkembangnya pornografi dan komersialisasi seks di masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV"><span style="">C.<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >UU Pornografi dalam Perspektif Pendidikan Nilai</span></b><b style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Fenomena-fenomena negatif tentang prilaku amoral yang kian mengkhawatirkan di kalangan masyarakat dewasa ini menunjukan semakin akutnya dampak negatif dari penyebarluasan pornografi serta pembinaan nilai yang kurang mendapatkan perhatian, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Orientasi keberhasilan pendidikan hanya diukur oleh tingkat intelektualitas siswa, sementara pembinaan nilai yang membentuk pribadi siswa kurang mendapatkan perhatian. Hal tersebut sesungguhnya sangat kontra produktif dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="SV">”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Adanya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam tujuan pendidikan nasional di atas menandakan bahwa pembelajaran di lembaga pendidikan seharusnya memperhatikan aspek nilai. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Ketertarikan masyarakat pendidikan terhadap perlunya pembinaan nilai mulai tampak setelah terjadi berbagai masalah demoralisasi di masyarakat yang salah satu penyebab utamanya adalah akibat penyebarluasan pornografi. Sebagian masyarakat ilmiah mulai mempertautkan kembali pendidikan dengan nilai, padahal pendidikan pada hakikatnya tidak pernah lepas dari nilai. Gaffar (2004:8) menyebutkan bahwa pendidikan bukan hanya sekedar menumbuhkan dan mengembangkan keseluruhan aspek kemanusiaan tanpa diikat oleh nilai, tetapi nilai itu merupakan pengikat dan pengarah proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoTitle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="IN">Mulyana (2004:119) mengartikan pendidikan nilai sebagai penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Implementasi pendidikan nilai dalam tripusat pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat) memerlukan suatu model dan strategi, hal tersebut dimaksudkan agar tujuan akhir dari proses pendidikan nilai itu sendiri yakni melahirkan manusia yang memiliki pengetahuan komprehenship dan kepribadian utuh dapat tercapai. Model pendidikan nilai dimaksud sebagai pendekatan untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar serta mendidik mengenai nilai dan moral. Lahirnya UU tentang Pornografi dapat menjadi instrumen dan referensi dalam </span>implementasi <span style="" lang="IN">proses pendidikan nilai di</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">lingkungan tripusat pendidika</span>n<span style="" lang="IN">.</span></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="IN">Pendidikan nilai dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu menempatkannya secara integral dalam kehidupan. Untuk sampai pada tujuan dimaksud, tindakan-tindakan pendidikan yang mengarah pada perilaku yang baik dan benar perlu diperkenalkan oleh para pendidik yang salah satu referensi yuridisnya dapat menggunakan UU Pornografi. Sasaran yang hendak dituju dalam pendidikan nilai adalah<span style=""> </span>penanaman nilai-nilai luhur ke dalam diri peserta didik. Hal ini relevan dengan tujuan yang diharapkan dari lahirnya UU Pornografi yang diantaranya dalam rangka mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika berkpribadian luhur, menjungjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan, menghormati, melindungi, dan melestarikan nilai seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan masyarakat Indonesia yang majemuk serta memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="IN">Sementara Phenix (1964:5) berargumen bahwa pendidikan nilai harus dikembangkan pada diri setiap orang, karena bersifat umum untuk setiap orang. Pendidikan nilai merupakan proses membina makna-makna yang esensial, karena hakikatnya manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk mempelajari dan menghayati makna esensial yang sangat penting bagi keberlangsungan hidupnya. Pendidikan nilai membimbing pemenuhan kehidupan manusia melalui perluasan dan pendalaman makna yang menjamin kehidupan yang bermakna manusiawi. Pendidikan nilai membina pribadi yang utuh, terampil berbicara menggunakan lambang dan isyarat yang secara faktual diinformasikan dengan baik, mampu berkreasi dan menghargai hal-hal yang secara meyakinkan memenuhi estetika, ditunjang oleh kehidupan yang penuh disiplin dalam hubungan pribadi dengan pihak lain, memiliki kemampuan membuat keputusan yang benar terhadap yang salah, serta memiliki wawasan yang integral, memiliki kemampuan dan wawasan yang luas tentang kehidupan manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" >Memanusiakan manusia, manusia utuh, berkepribadian, dan<span style=""> </span>akhlak mulia<span style=""> </span>menjadi kata kunci dari tujuan pendidikan umum/nilai. Undang-undang pornografi lahir dengan cita-cita tersebut, sehingga jelaslah bahwa terdapat irisan yang jelas antara misi pendidikan umum/nilai dengan perasan-pesan yang tersirat dalam undang-undang pornografi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Lahirnya Undang-Undang Pornografi yang diantaranya bertujuan untuk mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika berkpribadian kuhur, menjungjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan maratabat kemanusiaan serta menghormati, melindungi, dan melestarikan niali seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan masyaraka Indonesia yang majemuk dan memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat, menjadi angin segar bagi terkobarkannya pendidikan nilai di lingkungan masyarakat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Undang-undang pornografi dapat menjadi kontrol sosial dan instrument terpenting dalam melakukan proses pendidikan nilai bagi masyarakat, dengan harapan nilai-nilai moral dan akhlak mulia terpatri dalam tatanan kehidupan berbangsa dan beragama. Ditetapkannya undang-undang pornografi tersebut tentunya belum menyelesaikan agenda bangsa dalam memberantas pornografi. Agar lahirnya undang-undang tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perbaikan moral bangsa, maka kata kuncinya adalah komitment dan konsistensi dari seluruh perangkat bangsa, termasuk dari masyarakat sebagai konstituen, objek dan subyek dari penegakan pesan yang tersirat dalam undang-undang pornografi tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Setidaknya kini terdapat referensi atau payung hukum yang jelas ketika masyarakat menghendaki proses pendidikan nilai dan perbaikan akhlak bangsa. Dengan demikian, tak perlu lagi ormas-ormas Islam turun ke jalan atau masyarakat berdemo untuk memberantas hal-hal yang berbau pornografi, kini pemerintah memiliki tanggungjawab dan amanah dari rakyat untuk menjalankan misi pemberantasan hal-hal yang berbau pornografi. Dengan harapan nilai-nilai moral dan perwujudan akhlak mulia tercermin dalam tatanan kehidupan berbangsa dan beragama, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang bermartabat dan mencerminkan nilai-nilai masyarakat madani.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Dalam tataran implementasi, undang-undang pornografi pasal 18 dan 19 menyebutkan bahwa untuk melakukan pencegahan, pemerintah berwenang melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar negeri, dalam pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi. Selain itu, pemerintah daerah<span style=""> </span>juga berwenang melakukan hal serupa serta mengembangkan sistem koordinasi, informasi, dan edukasi dalam rangka pencegahan pornografi di wilayahnya. Program studi pendidikan umum/nili SPS UPI sebagai bagai integral dari masyarakat pendidikan, mendukung penuh dan konsen dengan upaya-upaya perbaikan akhlak bangsa serta upaya pencegahan yang mengarah kepada pengrusakan moral bangsa. Oleh karenanya dengan visi dan misi yang dikembangkannya, Pordi PU/Nilai SPS UPI senantiasa siap untuk melakukan sinergitas dengan berbagai pihak. Adapun visi dan misi yang dikembangkan adalah sebagai berikut:</p> <span style=";font-family:";font-size:12;" >
<br /></span> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="IN">Visi </span></b><b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="SV">Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI</span></b><b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" lang="IN">“Membentuk dan mengembangkan kepribadian manusia secara utuh (kafah), berlandaskan perangkat tatanan nilai-moral dan norma luhur yang ada dan berlaku secara universal maupun partikular<span style=""> </span>sehingga terbina peri kehidupan yang agamis, berbudaya, dan berdaya guna bagi khalayak umum, bangsa dan negara”<span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3pt; text-align: justify; text-indent: 33pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Program Studi PU SPS UPI berkehendak untuk tetap menjadi yang terbaik dalam bidangnya sehingga mampu memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan nasional disertai dengan upaya-upaya pengembangan. Pengembangan itu pada dasarnya mengarah kepada perluasan visi dan perspektif Pendidikan Umum sebagai ilmu dan profesi</span><span style="">.</span><span style="" lang="IN"> Visi dimaksud diarahkan agar Program Studi Pendidikan Umum terbuka bagi lulusan S1 yang berkeinginan mengembangkan berbagai program/spesialisasi: Sosiologi Pendidikan, Ilmu Pendidikan Agama, Pendidikan Nilai dan Filsafat Pendidikan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Perluasan visi ini didasari kepercayaan <i>(belief)</i> bahwa dalam konteks lingkungan persekolahan dan sosial manapun dan bagaimanapun, Pendidikan Umum ditujukan bagi peningkatan harkat dan martabat manusia dengan cara memfasilitasi perkembangan individu dan kelompok sesuai dengan kekuatan kemampuan potensial dan aktual serta peluang-peluang yang dimilikinya. Di samping itu, program studi PU<span style=""> </span>membantu peserta didik agar berkembang sebagai pribadi utuh, mampu mempribadikan nilai-nilai ilahiyah dan ilmiah, serta memiliki gagasan dan pandangan yang luas dalam upaya mengimplementasikan filsafat hidup yang kokoh. Dengan dasar kepercayaan tersebut, maka program studi PU berperan sebagai fasilitator perkembangan individu agar tampil sebagai warga negara yang baik dan memiliki kepribadian seutuhnya <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-top: 12pt; text-indent: 0cm;"><b><span style="" lang="IN">Misi dan Tugas Pokok</span></b><b><span style="" lang="IN"> </span></b><b><span style="" lang="SV">Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI</span></b><b><span style=""><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Pendidikan Umum menekankan perhatiannya pada berbagai segi perkembangan kepribadian individu secara utuh dan pada<span style=""> </span>pola hubungan individu dengan lingkungan sosial-budayanya. Dengan kata lain, aktualisasi nilai, moral dan norma dikaji dalam PU melalui sudut pandang disiplin ilmu secara inter- dan trans-disipliner yang mencakup pendekatan psikologis, sosiologis, pendidikan nilai-moral. <o:p></o:p></span></p> <span style=";font-family:";font-size:12;" lang="SV">
<br /></span> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2"><span style="" lang="SV">Bekenaan dengan visi di atas maka dirumuskan misi Program Pendidikan Umum sebagai berikut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-bottom: 6pt; text-indent: 0cm;"><b><span style="" lang="SV">Misi Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">(1)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Membentuk dan membina jatidiri dan pribadi manusia agar lebih manusiawi sesuai dengan harapan dan tujuan Pendidikan Umum (<i>general education</i>);<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">(2)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Membelajarkan Pendidikan Nilai–Moral Umum maupun bidang studi atau okupasi tertentu untuk memanusiakan, membudayakan dan memberdayakan manusia dan kehidupannya;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">(3)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Mempribadikan<i> (personalizing) </i>perangkat tatanan nilai–moral dan norma luhur dalam rangka membentuk manusia seutuhnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">(4)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Mengembangkan Ilmu Pedagogik umum maupun khusus, teoretik maupun praktis dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan profesional lulusan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">(5)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Mengembangkan PU sebagaimana harapan yang dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 tahun 2003.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Tugas Pokok Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI</span></b><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">(1)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="">Mengembangkan pembelajaran yang berasaskan demokrasi melalui pengembangan nilai-nilai humanistik dan pendekatan belajar bermakna (<i>meaningful learning</i>). </span><span style="" lang="SV">Dalam pengembangan pembelajaran tersebut,<span style=""> </span>dosen berperan sebagai fasilitator, motivator dan director pembelajaran. Minat, kebutuhan, masalah para siswa dan okupasi atau profesi siswa ditumbuhkembangkan melalui proses pembelajaran yang dialogis dan berbasis masalah (<i>problem-based</i>). </span><span style="" lang="DE">Sumber literatur, nara sumber dan informasi pengetahuan dari internet menjadi media andalan utama. </span><span style="">Target pembelajaran diarahkan kepada: <i>Learning about, learning to be, learning to do, learning to live together.</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">(2)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="">Mengembangkan pola evaluasi yang berkesinambungan (<i>continuous evaluation</i>) sebagai pola umum perkuliahan, sehingga penilaian portfolio<span style=""> </span>dapat dicobakan secara bertahap oleh para dosen yang sudah memahami atau mahir menggunakan model ini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 12pt; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Sasaran Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Program studi PU berupaya untuk mengembangkan dan<span style=""> </span>meningkatkan kompetensi mahasiswa agar menjadi individu yang berkualitas dalam peranannya sebagai dosen atau pakar pengembang ilmu dan filsafat pendidikan. Karena itu,<span style=""> </span>para lulusan dituntut untuk menguasai: (1) Landasan akademik dan professional;<span style=""> </span>(2) Materi akademik dan professional;<span style=""> </span>(3) Proses-proses yang diperlukan;<span style=""> </span>dan (4)Penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja akademik danprofesional, yang dilandasi oleh kepribadian sehat yang mencakup sikap-sikap pribadi utuh yang matang dan sistem nilai yang dianutnya, serta moral dan etika dalam melaksanakan tugasnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: -1.45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Sasaran program studi ini adalah dosen atau calon dosen yang memiliki keinginan untuk mempelajari area nilai, moral, dan norma sebagai pemberi makna atas latar belakang disiplin ilmu yang mereka miliki. Sementara itu, bentuk penguasaan dan kemampuan lulusan Program Studi PU yang diharapkan adalah terbentuknya profil dosen atau calon dosen program studi S1 PU, dan atau pakar pengembang ilmu dan teknologi, dan tenaga ahli profesional dalam bidang Pendidikan Umum yang dijabarkan pada halaman berikut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:group id="_x0000_s1026" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;" coordorigin="864,2304" coordsize="6300,4860"> <v:shapetype id="_x0000_t5" coordsize="21600,21600" spt="5" adj="10800" path="m@0,l,21600r21600,xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="val #0"> <v:f eqn="prod #0 1 2"> <v:f eqn="sum @1 10800 0"> </v:formulas> <v:path gradientshapeok="t" connecttype="custom" connectlocs="@0,0;@1,10800;0,21600;10800,21600;21600,21600;@2,10800" textboxrect="0,10800,10800,18000;5400,10800,16200,18000;10800,10800,21600,18000;0,7200,7200,21600;7200,7200,14400,21600;14400,7200,21600,21600"> <v:handles> <v:h position="#0,topLeft" xrange="0,21600"> </v:handles> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1027" type="#_x0000_t5" style="'position:absolute;"> <v:shapetype id="_x0000_t202" coordsize="21600,21600" spt="202" path="m,l,21600r21600,l21600,xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" connecttype="rect"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1028" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1028'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'"><span style="';font-size:10.0pt';">Kinerja<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1029" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1029'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'"><i><span style="';font-size:9.0pt';">Didukung Penguasaan:<o:p></o:p></span></i></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1030" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'layout-flow:vertical;mso-layout-flow-alt:bottom-to-top;"> <![if RotText]><![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="';font-size:9.0pt';">Profesional Akademik<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'layout-flow:vertical;mso-layout-flow-alt:bottom-to-top;"> <![if RotText]><![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="';font-size:9.0pt';">Materi Akademik dan Profesional<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1032" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'layout-flow:vertical;mso-layout-flow-alt:bottom-to-top;"> <![if RotText]><![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="';font-size:9.0pt';">Keterampilan Proses Kerja<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1033" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'layout-flow:vertical;mso-layout-flow-alt:bottom-to-top;"> <![if RotText]><![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="';font-size:8.0pt';">Penyesuaian Interaksional<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]><![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1034" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1034'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'"><i><span style="';font-size:10.0pt';">Dilandasi:<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'"><span style="';font-size:10.0pt';">Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Kepribadian Utuh Mencakup Sikap, Nilai, Moral dan Etika<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape></v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="70" height="4">
<br /></td> </tr> <tr> <td>
<br /></td> <td><span style="position: absolute; z-index: 251658240; margin-left: 109px; margin-top: 101px; width: 51px; height: 109px;"><!--[endif]--><!--[if !RotText]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="Text Box: Profesional Akademik" shapes="_x0000_s1030" class="shape" dpi="96" width="51" height="109" /><!--[endif]--><!--[if !vml]--></span><span style="position: absolute; z-index: 251658240; margin-left: 154px; margin-top: 101px; width: 61px; height: 109px;"><!--[endif]--><!--[if !RotText]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="Text Box: Materi Akademik dan Profesional" shapes="_x0000_s1031" class="shape" dpi="96" width="61" height="109" /><!--[endif]--><!--[if !vml]--></span><span style="position: absolute; z-index: 251658240; margin-left: 209px; margin-top: 101px; width: 52px; height: 109px;"><!--[endif]--><!--[if !RotText]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" alt="Text Box: Keterampilan Proses Kerja" shapes="_x0000_s1032" class="shape" dpi="96" width="52" height="109" /><!--[endif]--><!--[if !vml]--></span><span style="position: absolute; z-index: 251658240; margin-left: 255px; margin-top: 101px; width: 51px; height: 109px;"><!--[endif]--><!--[if !RotText]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" alt="Text Box: Penyesuaian Interaksional" shapes="_x0000_s1033" class="shape" dpi="96" width="51" height="109" /><!--[endif]--><!--[if !vml]--></span><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1027 _x0000_s1028 _x0000_s1029 _x0000_s1034" width="424" height="271" /></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: -1.45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: -1.45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: -1.45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: -1.45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: -1.45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p>
<br /> <h2 style="text-align: center;" align="center"><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="SV">Bagan 1<span style=""> </span>Rangkuman Tujuan Program Studi dalam Bentuk Perilaku yang Diharapkan<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="">Bagan di atas dikembangkan berdasarkan ungkapan Charles Johnson dalam tulisannya yang berjudul <i>"Answers to Some Basic Questions about Teacher Competency and CBTE",</i> Georgia University, Atlanta, (1980:12.)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style=""><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="">Tujuan Penidikan Umum<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="">Misi dan tugas pokok yang dikemukakan di atas secara umum dijabarkan dalam tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh Program Pendidikan Umum SPS UPI.<span style=""> </span>Program studi ini diharapkan melahirkan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="">Pakar Pendidikan Umum yang terdidik, terlatih dan handal sebagai pemikir, perencana, peneliti, dan pengembangan serta praktisi pendidikan yang mampu memanusiakan manusia, membudayakan dan memberdayakan manusia serta lingkungan hidupnya secara manusiawi, layak dan berahlak mulia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="">Pelaksana, pemikir dan peneliti pendidikan, pembelajaran dan kehidupan demokratis, manusiawi, tepat guna serta membentuk manusia yang berkepribadian utuh, cerdas, demokratis, humanis dan berdaya guna serta religius dalam menyongsong kehidupan masyarakat bangsa Indonesia baru (madaniah) yang modern namun tetap berbudaya Indonesia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IT">Visi, misi dan sasaran di atas mengandung muatan yang <i>holistik</i>, karena peserta didik sebagai objek didik bukan hanya sekedar mengetahui nilai dan sumber nilai, melainkan dibina ke arah nilai-nilai luhur yang perlu diaktualisasikan dalam kehidupan pribadinya, di keluarga, masyarakat, negara dan percaturan dunia. Ia juga harus menyadari nilai orang lain, nilai masyarakat, nilai agama orang lain, bangsa lain serta mampu hidup arif dan bijak dalam perbedaan nilai tersebut sehingga tercipta kerukunan hidup. Lahirnya UU Pornografi diharapkan dapat memberikan daya dukung positif bagi tegaknya visi dan misi yang diemban oleh Porgram Studi Pendidikan Umum/Nilai Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Semoga!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="" lang="SV">Daftar Pustaka<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Alisjahbana S Takdir. 1974. <i>Value as Integrating Forces in Personality, Society and Culture</i>. Kualalumpur. University of Malaya Press</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="DE">Berkowitz Marvin w. Oser Fritz. </span>1985. <i>Moral Education Theory and Application</i>. Lawrence Erbaum Association Publisher London.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bayless Michael D. 1981. <i>Ethics</i>. Wadsworth Publishing Company. Belmont. California.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Charles R Kniker. </span>1977. <i>You and Value Education</i>. Charles E Merrill Publishing Company.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Chepy HC. 1988. <i>Pendidikan Moral dalam Beberapa Pendekatan</i>. Depdikbud. <span style="" lang="SV">Jakarta<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Darmadi Hamid. 2007.<i>Dasar Konsep Pendidikan Moral; Landasan Konsep Dasar dan Implementasi</i>. </span>Alfabeta. Bandung</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dewy Jhon. 1975. <i>Moral Principles in Education</i>. Sounthern Illinois University Press. Canbandale and Edwarsulle Feffer & Simons inc. London and Amsterdam</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Depdikbud. <span style="" lang="FI">1997. <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia. </i>Jakarta. Balai Pustaka<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Durkheim, Emile. (1973). <i>Moral Education, A Study in The Theory and Application of The Sociology of Education</i>. Translated by Evertt K. Wilson and Herman Schnurer. New York: The Free Prees.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -117pt; line-height: 200%;">Frondizi Risieri. 2001. <i>Pengantar Filsafat Nilai</i>. <span style="" lang="SV">Yogyakarta. Pustaka Pelajar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hersh, Ricard H., et.al. (1980). <i>Models of Moral Education, An Appraisal</i>. NewYork: Longman, Inc.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kuhmeker. Erickson. Mentkonsky. 1980. <i>Evaluiting Moral Develeopment</i>. Character Research Press New York</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kurtines William N. Gerwitz Jacob I (Penerjemah M.I.Soelaeman & M.D. Dahlan.) 1984. <i>Moralitas, Perilaku Moral dan Perkembangan Moral.</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kurtines, William M.; Gewirtz, JacobL., ed. (1984). <i>Morality Moral Behavior, and Moral Development</i>. New York: john Wiley dan Sons.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="" lang="SV">Mulyana Rahmat, 2004, <i>Mengartikulasikan Pendidikan Nilai</i>, Bandung, Alfabeta.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Meriel Downey & A.V. Kelly. <i>Moral Education Theory and Practice</i>. Harper & Row Publishers New York</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Milton Rokeach. 1980. <i>Beliefs Attitudes and Value</i>. Bass Publishers. San Francisco Warshngton </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Poespoprodjo. 1999. <i>Filsafat Moral; Kesusilaan dalam Teori dan Praktek</i>. Bandung. Pustaka Grafika</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Purpel David. Ryan Kevin. 1976. <i>Moral Education it Comes With The Territory</i>. <span style="" lang="SV">A Phi Delta Kappa Publication.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Phenix Philip H. <i>Realms of Meaning</i>. McGraw-Hill Book Company. New York San Francisco Toronto London</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Raths Louis E. Harmin Merrill. Simon Sidney B. 1978. <i>Values and Teaching; Working with Values in the Classroom</i>. Charles E Merrill Publishing Company. Columbus. Toronto. London. Sydney</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Richart H Hers. 1980. <i>Models of Moral Education an Appraisal</i>. Longman. Inc New York</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ronald Galbraith Thomas M Jines.<span style=""> </span>1976. <i>Moral Reasoning</i>. Greenharen Press inc.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Shubshi Ahmad Mahmud. 2001. <i>Filsafat Etika</i>. Serambi. Jakarta<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -81pt;">Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pronografi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-57794849294213724862009-05-22T15:47:00.001+07:002009-05-22T15:49:24.863+07:00<span style="font-weight: bold;">Undang-undang Pornografi dalam Perspektif Pendidikan Umum/Nilai<br /></span>Oleh: Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<br /><br />Makalah ini disajikan pada seminar nasional yang diselenggarakan atas kerjasama Kedeputian Bidang Koordinasi Pendidikan, Agama, dan Aparatur Negara, Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dengan Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI pada tanggal 27 November 08 dilaksanakan di Ruang Serbaguna Masjid Al Furqan UPI <br /><br />A. Pendahuluan<br />Ditetapkannya undang-undang pornografi dewasa ini yang dilatarbelakangi oleh fenomena semakin merosotnya moral bangsa serta pergeseran nilai yang sudah sangat jauh dari jati diri bangsa yang menjungjung tinggi nilai-nilai transendental, menjadi salah satu isu terpenting di akhir tahun 2008. Seperti halnya disampaikan dalam penjelasan Undang-undang Pornografi bahwa globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, telah memberikan andil terhadap meningkatnya pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi yang memberikan pengaruh buruk terhadap modal dan kepribadian luhur bansga Indonesia, sehingga mengancam kehidupan dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Berkembangnya pornografi di tengah masyarakat juga mengakibatkan meningkatnya tindakan asusila dan pencabulan.<br />Dalam persfektif pendidikan nilai, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) -terutama teknologi informasi dan komunikasi- memberikan dampak yang signifikan terhadap paradigma berfikir, kepribadian dan pola hidup manusia dewasa ini. Paradigma, pola hidup dan kepribadian seseorang sesungguhnya mencerminkan nilai-nilai yang diyakininya. Dengan demikian, hal pertama yang ikut tergeser akibat dari perkembangan IPTEK adalah nilai-nilai, baik nilai budaya, adat istiadat, maupun nilai yang bersumber dari agama.<br />Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih telah menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga dunia seakan menyatu dalam suatu kampung global (global village). Pertukaran informasi termasuk nilai antarbangsa berlangsung secara cepat dan penuh dinamika sehingga mendorong terjadinya proses perpaduan nilai, kekaburan nilai, bahkan terkikisnya nilai-nilai asli yang sebelumnya sakral dan menjadi identitas.<br />Pada saat nilai-nilai advantage dari globalisasi digembor-gemborkan oleh para pencetus dan pendukungnya, saat itu pula terjadi proses penggiringan nilai-nilai budaya masyarakat yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya split dan kegamangan nilai. Kegamangan nilai yang dialami masyarakat sekarang merupakan akibat manusia lebih mengutamakan kemampuan akal dan memarginalkan peranan agama atau nilai-nilai Ilahiyah. Akibatnya, manusia kehilangan ruh kemanusiaan dan kosong dari nilai-nilai spiritual. Kemampuan otak dan rasionalitas telah mencapai titik puncak, tetapi tidak dibarengi dengan kekuatan ruhaniah, akibatnya hidup menjadi kehilangan makna dan salah satu indikatornya pornografi tersebar luas di negeri ini, dari mulai anak-anak sampai dewasa dengan mudahnya mengakses hal-hal yang berbau pronografi serta melakukannya seakan tanpa merasa berdosa. Inilah yang penulis sebut sebagai kekosongan makna hidup yang menjauhkan manusia dari fitrahnya.<br />Beberapa fenonema yang acapkali terekspos di media massa menjadi indikator tentang pergeseran nilai yang terjadi dan salah satunya melahirkan sikap, prilaku dan perbuatan yang menentang fitrah kemanusiaan. Beberapa indikator yang menunjukan gejala kemerosotan moral sebagai akibat terajadinya pergeseran nilai di antaranya dari laporan hasil polling Indonesia Foundation (Pikiran Rakyat, 29 Juli 2005) menyebutkan bahwa sedikitnya 38.288 orang remaja di Kabupaten Bandung diduga pernah melakukan seks pra-nikah. Jika jumlah remaja di Kabupaten Bandung mencapai 765.762 orang, maka berarti mereka yang telah melakukan pelanggaran seksual sebesar 50,56%. Sementara Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat mengatakan bahwa aborsi di Indonesia terjadi 2-2,6 juta kasus per tahun dan dilakukan oleh penduduk usia 15-24 tahun (Pikiran Rakyat, 6 April 2006). Kejadian-kejadian tersebut dan kejadian lainnya seperti ayah memperkosa anak kandungnya, anak di bawah umur melakukan pencabulan kepada sesamanya, dan sejenisnya yang kerapkali terdengar di negeri ini, merupakan akibat dari terlalu mudahnya orang mengakses hal-hal yang berbau pornografi.<br />Fenomena-fenomena di atas, jika dibiarkan akan menjadi bom waktu dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta terjadinya kemunduran dalam pelaksanaan etika kehidupan berbangsa. Hal tersebut sesuai dengan yang diisyaratkan dalam Ketetapan MPRI RI Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Beragama.<br /> Penyebarluasan pornografi menjadi ancaman jangka panjang yang dapat memporakporandakan nilai-nilai peradaban bangsa, terlebih sudah menjadi suatu kebiasaan yang menghilangkan sensitifitas ummat terhadap hal yang berbau pornografi, maka pada saat itulah harkat dan martabat ummat terkelupas dan kehancuran peradaban ummat tinggal menunggu waktu. Oleh karenanya, terlepas dari pro dan kontra terhadap undang-undang pornografi, dalam persfektif pendidikan nilai, adanya undang-undang tersebut memberikan pencerahan tentang semakin pentingnya proses pendidikan nilai dan perbaikan akhlak bangsa. Dengan harapan agar fenomena semakin terperosoknya ummat ke dalam demoralisasi dapat terpangkas, pada akhirnya dapat mengembalikan ummat kepada fitrahnya dengan sosok pribadi dan akhlak mulia serta menjadi insan kaffah/manusia seutuhnya sebagaimana yang cita-citakan oleh pendidikan umum/nilai.<br /><br />B. Ikhtisar Undang-undang Pornografi<br />Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dengan menjungjung tinggi nilai-nilai moral, etika, akhlak mulia, dan kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta melindungi harkat dan martabat setiap warga negara.<br />Pengaturan pornografi yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang ada, seperti kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Pers, Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, kurang memadai dan belum memenuhi kebutuhan hukum serta perkembangan masyarakat sehingga perlu dibuat undang-undang baru yang secara khusus mengatur pronografi.<br />Pengaturan pornografi berasasakan Ketuhanan Yang Maha Esa, penghormatan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan, kebhinekaan, kepastian hukum, nondiskrimainasi, dan perlindungan terhadap warga Negara. Hal tersebut berarti bahwa ketentuan yang mengatur dalam undang-undang pronografi adalah:<br />1. Menjungjung tinggi nili-nilai moral yang bersumber pada ajaran agama<br />2. Memberikan ketentuan yang sejelas-jelasnya tentang batasan dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara serta menentukan jenis sanksi bagi yang melanggar, dan<br />3. Melindungi setiap warga negara, khususnya perempuan, anak, dan generasi muda dari pengaruh buruk dan korban pronografi.<br />Pengaturan pornografi dalam undang-undang ini meliputi. 1) pelarangan dan pembatasan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi, 2) perlindungan anak dari pengaruh pornografi, dan 3) pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi, termasuk peran serta masyarakat dalam pencegahan.<br />Pornografi menurut Undang-undang Pornografi adalah gambar sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan dimuka umum, yang memuat kecabulan atau eskloitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Adapun tujuan dari undang-undang pornografi adalah sebagai berikut:<br />1. Mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika berkpribadian luhur, menjungjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan.<br />2. Menghormati, melindungi, dan melestarikan nilai seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan masyarakat Indonesia yang majemuk.<br />3. Memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat.<br />4. Memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga Negara dari pornografi, terutama bagi anak dan perempuan, dan<br />5. Mencegah berkembangnya pornografi dan komersialisasi seks di masyarakat.<br /><br />C. UU Pornografi dalam Perspektif Pendidikan Nilai<br />Fenomena-fenomena negatif tentang prilaku amoral yang kian mengkhawatirkan di kalangan masyarakat dewasa ini menunjukan semakin akutnya dampak negatif dari penyebarluasan pornografi serta pembinaan nilai yang kurang mendapatkan perhatian, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Orientasi keberhasilan pendidikan hanya diukur oleh tingkat intelektualitas siswa, sementara pembinaan nilai yang membentuk pribadi siswa kurang mendapatkan perhatian. Hal tersebut sesungguhnya sangat kontra produktif dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:<br />”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” <br />Adanya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam tujuan pendidikan nasional di atas menandakan bahwa pembelajaran di lembaga pendidikan seharusnya memperhatikan aspek nilai.<br />Ketertarikan masyarakat pendidikan terhadap perlunya pembinaan nilai mulai tampak setelah terjadi berbagai masalah demoralisasi di masyarakat yang salah satu penyebab utamanya adalah akibat penyebarluasan pornografi. Sebagian masyarakat ilmiah mulai mempertautkan kembali pendidikan dengan nilai, padahal pendidikan pada hakikatnya tidak pernah lepas dari nilai. Gaffar (2004:8) menyebutkan bahwa pendidikan bukan hanya sekedar menumbuhkan dan mengembangkan keseluruhan aspek kemanusiaan tanpa diikat oleh nilai, tetapi nilai itu merupakan pengikat dan pengarah proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut.<br />Mulyana (2004:119) mengartikan pendidikan nilai sebagai penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.<br />Implementasi pendidikan nilai dalam tripusat pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat) memerlukan suatu model dan strategi, hal tersebut dimaksudkan agar tujuan akhir dari proses pendidikan nilai itu sendiri yakni melahirkan manusia yang memiliki pengetahuan komprehenship dan kepribadian utuh dapat tercapai. Model pendidikan nilai dimaksud sebagai pendekatan untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar serta mendidik mengenai nilai dan moral. Lahirnya UU tentang Pornografi dapat menjadi instrumen dan referensi dalam implementasi proses pendidikan nilai di lingkungan tripusat pendidikan.<br />Pendidikan nilai dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu menempatkannya secara integral dalam kehidupan. Untuk sampai pada tujuan dimaksud, tindakan-tindakan pendidikan yang mengarah pada perilaku yang baik dan benar perlu diperkenalkan oleh para pendidik yang salah satu referensi yuridisnya dapat menggunakan UU Pornografi. Sasaran yang hendak dituju dalam pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai luhur ke dalam diri peserta didik. Hal ini relevan dengan tujuan yang diharapkan dari lahirnya UU Pornografi yang diantaranya dalam rangka mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika berkpribadian luhur, menjungjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan, menghormati, melindungi, dan melestarikan nilai seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan masyarakat Indonesia yang majemuk serta memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat.<br />Sementara Phenix (1964:5) berargumen bahwa pendidikan nilai harus dikembangkan pada diri setiap orang, karena bersifat umum untuk setiap orang. Pendidikan nilai merupakan proses membina makna-makna yang esensial, karena hakikatnya manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk mempelajari dan menghayati makna esensial yang sangat penting bagi keberlangsungan hidupnya. Pendidikan nilai membimbing pemenuhan kehidupan manusia melalui perluasan dan pendalaman makna yang menjamin kehidupan yang bermakna manusiawi. Pendidikan nilai membina pribadi yang utuh, terampil berbicara menggunakan lambang dan isyarat yang secara faktual diinformasikan dengan baik, mampu berkreasi dan menghargai hal-hal yang secara meyakinkan memenuhi estetika, ditunjang oleh kehidupan yang penuh disiplin dalam hubungan pribadi dengan pihak lain, memiliki kemampuan membuat keputusan yang benar terhadap yang salah, serta memiliki wawasan yang integral, memiliki kemampuan dan wawasan yang luas tentang kehidupan manusia.<br />Memanusiakan manusia, manusia utuh, berkepribadian, dan akhlak mulia menjadi kata kunci dari tujuan pendidikan umum/nilai. Undang-undang pornografi lahir dengan cita-cita tersebut, sehingga jelaslah bahwa terdapat irisan yang jelas antara misi pendidikan umum/nilai dengan perasan-pesan yang tersirat dalam undang-undang pornografi.<br />Lahirnya Undang-Undang Pornografi yang diantaranya bertujuan untuk mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika berkpribadian kuhur, menjungjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan maratabat kemanusiaan serta menghormati, melindungi, dan melestarikan niali seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual keagamaan masyaraka Indonesia yang majemuk dan memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat, menjadi angin segar bagi terkobarkannya pendidikan nilai di lingkungan masyarakat.<br />Undang-undang pornografi dapat menjadi kontrol sosial dan instrument terpenting dalam melakukan proses pendidikan nilai bagi masyarakat, dengan harapan nilai-nilai moral dan akhlak mulia terpatri dalam tatanan kehidupan berbangsa dan beragama. Ditetapkannya undang-undang pornografi tersebut tentunya belum menyelesaikan agenda bangsa dalam memberantas pornografi. Agar lahirnya undang-undang tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perbaikan moral bangsa, maka kata kuncinya adalah komitment dan konsistensi dari seluruh perangkat bangsa, termasuk dari masyarakat sebagai konstituen, objek dan subyek dari penegakan pesan yang tersirat dalam undang-undang pornografi tersebut.<br />Setidaknya kini terdapat referensi atau payung hukum yang jelas ketika masyarakat menghendaki proses pendidikan nilai dan perbaikan akhlak bangsa. Dengan demikian, tak perlu lagi ormas-ormas Islam turun ke jalan atau masyarakat berdemo untuk memberantas hal-hal yang berbau pornografi, kini pemerintah memiliki tanggungjawab dan amanah dari rakyat untuk menjalankan misi pemberantasan hal-hal yang berbau pornografi. Dengan harapan nilai-nilai moral dan perwujudan akhlak mulia tercermin dalam tatanan kehidupan berbangsa dan beragama, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang bermartabat dan mencerminkan nilai-nilai masyarakat madani.<br />Dalam tataran implementasi, undang-undang pornografi pasal 18 dan 19 menyebutkan bahwa untuk melakukan pencegahan, pemerintah berwenang melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar negeri, dalam pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi. Selain itu, pemerintah daerah juga berwenang melakukan hal serupa serta mengembangkan sistem koordinasi, informasi, dan edukasi dalam rangka pencegahan pornografi di wilayahnya. Program studi pendidikan umum/nili SPS UPI sebagai bagai integral dari masyarakat pendidikan, mendukung penuh dan konsen dengan upaya-upaya perbaikan akhlak bangsa serta upaya pencegahan yang mengarah kepada pengrusakan moral bangsa. Oleh karenanya dengan visi dan misi yang dikembangkannya, Pordi PU/Nilai SPS UPI senantiasa siap untuk melakukan sinergitas dengan berbagai pihak. Adapun visi dan misi yang dikembangkan adalah sebagai berikut:<br /> <br /><br />Visi Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI<br />“Membentuk dan mengembangkan kepribadian manusia secara utuh (kafah), berlandaskan perangkat tatanan nilai-moral dan norma luhur yang ada dan berlaku secara universal maupun partikular sehingga terbina peri kehidupan yang agamis, berbudaya, dan berdaya guna bagi khalayak umum, bangsa dan negara” <br />Program Studi PU SPS UPI berkehendak untuk tetap menjadi yang terbaik dalam bidangnya sehingga mampu memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan nasional disertai dengan upaya-upaya pengembangan. Pengembangan itu pada dasarnya mengarah kepada perluasan visi dan perspektif Pendidikan Umum sebagai ilmu dan profesi. Visi dimaksud diarahkan agar Program Studi Pendidikan Umum terbuka bagi lulusan S1 yang berkeinginan mengembangkan berbagai program/spesialisasi: Sosiologi Pendidikan, Ilmu Pendidikan Agama, Pendidikan Nilai dan Filsafat Pendidikan.<br />Perluasan visi ini didasari kepercayaan (belief) bahwa dalam konteks lingkungan persekolahan dan sosial manapun dan bagaimanapun, Pendidikan Umum ditujukan bagi peningkatan harkat dan martabat manusia dengan cara memfasilitasi perkembangan individu dan kelompok sesuai dengan kekuatan kemampuan potensial dan aktual serta peluang-peluang yang dimilikinya. Di samping itu, program studi PU membantu peserta didik agar berkembang sebagai pribadi utuh, mampu mempribadikan nilai-nilai ilahiyah dan ilmiah, serta memiliki gagasan dan pandangan yang luas dalam upaya mengimplementasikan filsafat hidup yang kokoh. Dengan dasar kepercayaan tersebut, maka program studi PU berperan sebagai fasilitator perkembangan individu agar tampil sebagai warga negara yang baik dan memiliki kepribadian seutuhnya<br />Misi dan Tugas Pokok Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI<br />Pendidikan Umum menekankan perhatiannya pada berbagai segi perkembangan kepribadian individu secara utuh dan pada pola hubungan individu dengan lingkungan sosial-budayanya. Dengan kata lain, aktualisasi nilai, moral dan norma dikaji dalam PU melalui sudut pandang disiplin ilmu secara inter- dan trans-disipliner yang mencakup pendekatan psikologis, sosiologis, pendidikan nilai-moral.<br /> <br />Bekenaan dengan visi di atas maka dirumuskan misi Program Pendidikan Umum sebagai berikut :<br />Misi Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI<br />(1) Membentuk dan membina jatidiri dan pribadi manusia agar lebih manusiawi sesuai dengan harapan dan tujuan Pendidikan Umum (general education);<br />(2) Membelajarkan Pendidikan Nilai–Moral Umum maupun bidang studi atau okupasi tertentu untuk memanusiakan, membudayakan dan memberdayakan manusia dan kehidupannya;<br />(3) Mempribadikan (personalizing) perangkat tatanan nilai–moral dan norma luhur dalam rangka membentuk manusia seutuhnya<br />(4) Mengembangkan Ilmu Pedagogik umum maupun khusus, teoretik maupun praktis dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan profesional lulusan;<br />(5) Mengembangkan PU sebagaimana harapan yang dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 tahun 2003.<br />Tugas Pokok Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI<br />(1) Mengembangkan pembelajaran yang berasaskan demokrasi melalui pengembangan nilai-nilai humanistik dan pendekatan belajar bermakna (meaningful learning). Dalam pengembangan pembelajaran tersebut, dosen berperan sebagai fasilitator, motivator dan director pembelajaran. Minat, kebutuhan, masalah para siswa dan okupasi atau profesi siswa ditumbuhkembangkan melalui proses pembelajaran yang dialogis dan berbasis masalah (problem-based). Sumber literatur, nara sumber dan informasi pengetahuan dari internet menjadi media andalan utama. Target pembelajaran diarahkan kepada: Learning about, learning to be, learning to do, learning to live together.<br />(2) Mengembangkan pola evaluasi yang berkesinambungan (continuous evaluation) sebagai pola umum perkuliahan, sehingga penilaian portfolio dapat dicobakan secara bertahap oleh para dosen yang sudah memahami atau mahir menggunakan model ini.<br /><br />Sasaran Pendidikan Umum/Nilai SPS UPI<br /> Program studi PU berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi mahasiswa agar menjadi individu yang berkualitas dalam peranannya sebagai dosen atau pakar pengembang ilmu dan filsafat pendidikan. Karena itu, para lulusan dituntut untuk menguasai: (1) Landasan akademik dan professional; (2) Materi akademik dan professional; (3) Proses-proses yang diperlukan; dan (4)Penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja akademik danprofesional, yang dilandasi oleh kepribadian sehat yang mencakup sikap-sikap pribadi utuh yang matang dan sistem nilai yang dianutnya, serta moral dan etika dalam melaksanakan tugasnya.<br /> Sasaran program studi ini adalah dosen atau calon dosen yang memiliki keinginan untuk mempelajari area nilai, moral, dan norma sebagai pemberi makna atas latar belakang disiplin ilmu yang mereka miliki. Sementara itu, bentuk penguasaan dan kemampuan lulusan Program Studi PU yang diharapkan adalah terbentuknya profil dosen atau calon dosen program studi S1 PU, dan atau pakar pengembang ilmu dan teknologi, dan tenaga ahli profesional dalam bidang Pendidikan Umum yang dijabarkan pada halaman berikut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Bagan 1 Rangkuman Tujuan Program Studi dalam Bentuk Perilaku yang Diharapkan<br /><br />Bagan di atas dikembangkan berdasarkan ungkapan Charles Johnson dalam tulisannya yang berjudul "Answers to Some Basic Questions about Teacher Competency and CBTE", Georgia University, Atlanta, (1980:12.)<br /><br />Tujuan Penidikan Umum<br />Misi dan tugas pokok yang dikemukakan di atas secara umum dijabarkan dalam tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh Program Pendidikan Umum SPS UPI. Program studi ini diharapkan melahirkan:<br />1) Pakar Pendidikan Umum yang terdidik, terlatih dan handal sebagai pemikir, perencana, peneliti, dan pengembangan serta praktisi pendidikan yang mampu memanusiakan manusia, membudayakan dan memberdayakan manusia serta lingkungan hidupnya secara manusiawi, layak dan berahlak mulia.<br />2) Pelaksana, pemikir dan peneliti pendidikan, pembelajaran dan kehidupan demokratis, manusiawi, tepat guna serta membentuk manusia yang berkepribadian utuh, cerdas, demokratis, humanis dan berdaya guna serta religius dalam menyongsong kehidupan masyarakat bangsa Indonesia baru (madaniah) yang modern namun tetap berbudaya Indonesia.<br /><br />Visi, misi dan sasaran di atas mengandung muatan yang holistik, karena peserta didik sebagai objek didik bukan hanya sekedar mengetahui nilai dan sumber nilai, melainkan dibina ke arah nilai-nilai luhur yang perlu diaktualisasikan dalam kehidupan pribadinya, di keluarga, masyarakat, negara dan percaturan dunia. Ia juga harus menyadari nilai orang lain, nilai masyarakat, nilai agama orang lain, bangsa lain serta mampu hidup arif dan bijak dalam perbedaan nilai tersebut sehingga tercipta kerukunan hidup. Lahirnya UU Pornografi diharapkan dapat memberikan daya dukung positif bagi tegaknya visi dan misi yang diemban oleh Porgram Studi Pendidikan Umum/Nilai Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Semoga!<br /><br /><br />Daftar Pustaka<br /><br /><br />Alisjahbana S Takdir. 1974. Value as Integrating Forces in Personality, Society and Culture. Kualalumpur. University of Malaya Press<br /><br />Berkowitz Marvin w. Oser Fritz. 1985. Moral Education Theory and Application. Lawrence Erbaum Association Publisher London.<br /><br />Bayless Michael D. 1981. Ethics. Wadsworth Publishing Company. Belmont. California.<br /><br />Charles R Kniker. 1977. You and Value Education. Charles E Merrill Publishing Company.<br /><br />Chepy HC. 1988. Pendidikan Moral dalam Beberapa Pendekatan. Depdikbud. Jakarta<br /><br />Darmadi Hamid. 2007.Dasar Konsep Pendidikan Moral; Landasan Konsep Dasar dan Implementasi. Alfabeta. Bandung<br /><br />Dewy Jhon. 1975. Moral Principles in Education. Sounthern Illinois University Press. Canbandale and Edwarsulle Feffer & Simons inc. London and Amsterdam<br /><br />Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka<br /><br />Durkheim, Emile. (1973). Moral Education, A Study in The Theory and Application of The Sociology of Education. Translated by Evertt K. Wilson and Herman Schnurer. New York: The Free Prees.<br /><br />Frondizi Risieri. 2001. Pengantar Filsafat Nilai. Yogyakarta. Pustaka Pelajar<br />Hersh, Ricard H., et.al. (1980). Models of Moral Education, An Appraisal. NewYork: Longman, Inc.<br /><br />Kuhmeker. Erickson. Mentkonsky. 1980. Evaluiting Moral Develeopment. Character Research Press New York<br /><br />Kurtines William N. Gerwitz Jacob I (Penerjemah M.I.Soelaeman & M.D. Dahlan.) 1984. Moralitas, Perilaku Moral dan Perkembangan Moral.<br /><br />Kurtines, William M.; Gewirtz, JacobL., ed. (1984). Morality Moral Behavior, and Moral Development. New York: john Wiley dan Sons.<br /><br />Mulyana Rahmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung, Alfabeta.<br />Meriel Downey & A.V. Kelly. Moral Education Theory and Practice. Harper & Row Publishers New York<br /><br />Milton Rokeach. 1980. Beliefs Attitudes and Value. Bass Publishers. San Francisco Warshngton<br /><br />Poespoprodjo. 1999. Filsafat Moral; Kesusilaan dalam Teori dan Praktek. Bandung. Pustaka Grafika<br /><br />Purpel David. Ryan Kevin. 1976. Moral Education it Comes With The Territory. A Phi Delta Kappa Publication.<br /><br />Phenix Philip H. Realms of Meaning. McGraw-Hill Book Company. New York San Francisco Toronto London<br /><br />Raths Louis E. Harmin Merrill. Simon Sidney B. 1978. Values and Teaching; Working with Values in the Classroom. Charles E Merrill Publishing Company. Columbus. Toronto. London. Sydney<br /><br />Richart H Hers. 1980. Models of Moral Education an Appraisal. Longman. Inc New York<br /><br />Ronald Galbraith Thomas M Jines. 1976. Moral Reasoning. Greenharen Press inc.<br /><br />Shubshi Ahmad Mahmud. 2001. Filsafat Etika. Serambi. Jakarta<br /><br />Undang-Undang Republik Indonesia tentang PronografiPENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-75080505881721858472009-05-22T15:35:00.001+07:002009-05-22T15:47:36.675+07:00STRATEGI PEMBELAJARAN IPS<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves>false</w:TrackMoves> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="header"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627400839 -2147483648 8 0 66047 0;} @font-face {font-family:"Arial Narrow"; panose-1:2 11 6 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 2048 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} h4 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 4 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:4; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader {mso-style-link:"Header Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 234.0pt right 468.0pt; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 234.0pt right 468.0pt; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoTitle, li.MsoTitle, div.MsoTitle {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Title Char"; margin-top:5.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:5.0pt; margin-left:0cm; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Body Text Char"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:6.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-indent:36.0pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoBodyText2, li.MsoBodyText2, div.MsoBodyText2 {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-link:"Body Text 2 Char"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:6.0pt; margin-left:0cm; line-height:200%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2 {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-link:"Body Text Indent 2 Char"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:6.0pt; margin-left:18.0pt; line-height:200%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoAcetate, li.MsoAcetate, div.MsoAcetate {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-link:"Balloon Text Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:8.0pt; font-family:"Tahoma","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} span.Heading4Char {mso-style-name:"Heading 4 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 4"; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} span.BodyTextIndentChar {mso-style-name:"Body Text Indent Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} span.BodyText2Char {mso-style-name:"Body Text 2 Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text 2";} span.HeaderChar {mso-style-name:"Header Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Header;} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer;} span.BodyTextChar {mso-style-name:"Body Text Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text";} span.TitleChar {mso-style-name:"Title Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Title; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial;} span.BalloonTextChar {mso-style-name:"Balloon Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Balloon Text"; mso-ansi-font-size:8.0pt; mso-bidi-font-size:8.0pt; font-family:"Tahoma","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Tahoma; mso-hansi-font-family:Tahoma; mso-bidi-font-family:Tahoma;} span.BodyTextIndent2Char {mso-style-name:"Body Text Indent 2 Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent 2";} p.A1, li.A1, div.A1 {mso-style-name:"A\.1\."; mso-style-unhide:no; mso-style-parent:"A\. isi"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:-18.0pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black; mso-ansi-language:SV;} p.Aisi, li.Aisi, div.Aisi {mso-style-name:"A\. isi"; mso-style-unhide:no; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:18.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black; mso-ansi-language:SV;} p.Default, li.Default, div.Default {mso-style-name:Default; mso-style-unhide:no; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:none; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black;} p.CM18, li.CM18, div.CM18 {mso-style-name:CM18; mso-style-unhide:no; mso-style-parent:Default; mso-style-next:Default; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:12.4pt; margin-left:0cm; mso-pagination:none; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.Ajdl, li.Ajdl, div.Ajdl {mso-style-name:"A\. jdl"; mso-style-unhide:no; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:18.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; color:black; mso-ansi-language:SV; font-weight:bold; mso-bidi-font-weight:normal;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:21.0cm 841.95pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:2246034; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1410688110 215248476 67698703 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l0:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l0:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l1 {mso-list-id:80837980; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:574113386 67698711 67698703 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l1:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l1:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l2 {mso-list-id:93525954; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1805519224 -1462329374 1245375472 474119012 1285701636 1228039806 2021587478 -1380924214 379752320 -1590378910;} @list l3 {mso-list-id:105126618; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-860038944 -1459317904 -807761812 453928134 1805521474 -458864560 -2090984344 321013786 1997694718 -2031707984;} @list l4 {mso-list-id:121193635; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1059155298 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l5 {mso-list-id:158814370; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:567548056 -23312800 1629662352 -1978359794 -1294048640 525230550 -1322715376 -1387868554 1065545958 1862562084;} @list l6 {mso-list-id:200097910; mso-list-template-ids:1972418188;} @list l6:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level2 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level3 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level4 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l6:level5 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l6:level6 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l6:level7 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l6:level8 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l6:level9 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l7 {mso-list-id:268659528; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-94317396 1768351852 703366980 -981288320 1091605316 758954344 1885917422 -165090156 -1901183450 -1212780132;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level2 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l7:level3 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l7:level4 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l7:level5 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l7:level6 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l7:level7 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l7:level8 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l7:level9 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l8 {mso-list-id:269245529; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:565709764 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l9 {mso-list-id:270818695; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2080259326 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l9:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l9:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l9:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l10 {mso-list-id:291404497; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:185889144 -167998714 -1306363326 67698705 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l10:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:84.75pt; mso-level-number-position:left; margin-left:84.75pt; text-indent:-48.75pt;} @list l10:level2 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level3 {mso-level-text:"%3\)"; mso-level-tab-stop:135.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:135.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l11 {mso-list-id:436100878; mso-list-template-ids:-1109874094;} @list l11:level1 {mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l11:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l11:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l11:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l11:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l11:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l12 {mso-list-id:436103576; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1552738092 67698713 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l12:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:"Courier New";} @list l12:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:126.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l12:level4 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;} @list l12:level5 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:"Courier New";} @list l12:level6 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:234.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l12:level7 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;} @list l12:level8 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:"Courier New";} @list l12:level9 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:342.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings; mso-bidi-font-family:Wingdings;} @list l13 {mso-list-id:442765887; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1279301966 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l13:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14 {mso-list-id:450126519; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1273281754 67698709 435970242 -1431251154 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l14:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level3 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level4 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l15 {mso-list-id:454642558; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1195450170 -1123898284 -1042895138 316938476 1594138376 1959685934 -1560382642 -391478010 -798982338 249092948;} @list l16 {mso-list-id:467473097; mso-list-template-ids:-653600802;} @list l16:level1 {mso-level-start-at:3; mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l16:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:17.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:17.1pt; text-indent:-18.0pt;} @list l16:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:34.2pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.2pt; text-indent:-36.0pt;} @list l16:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:33.3pt; mso-level-number-position:left; margin-left:33.3pt; text-indent:-36.0pt;} @list l16:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:50.4pt; mso-level-number-position:left; margin-left:50.4pt; text-indent:-54.0pt;} @list l16:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:49.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:49.5pt; text-indent:-54.0pt;} @list l16:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:66.6pt; mso-level-number-position:left; margin-left:66.6pt; text-indent:-72.0pt;} @list l16:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:65.7pt; mso-level-number-position:left; margin-left:65.7pt; text-indent:-72.0pt;} @list l16:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:82.8pt; mso-level-number-position:left; margin-left:82.8pt; text-indent:-90.0pt;} @list l17 {mso-list-id:504168489; mso-list-template-ids:388015678;} @list l17:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-tab-stop:17.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:17.1pt; text-indent:-18.0pt;} @list l17:level2 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l17:level3 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l17:level4 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l17:level5 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l17:level6 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l17:level7 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l17:level8 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l17:level9 {mso-level-legal-format:yes; mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l18 {mso-list-id:508759813; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1519064860 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l18:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l19 {mso-list-id:508830113; mso-list-template-ids:652882236;} @list l19:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l19:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l19:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l19:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l19:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l19:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l19:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l19:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l19:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l20 {mso-list-id:515312320; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-699608084 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l20:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l20:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l21 {mso-list-id:534655050; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1743613378 67698713 67698703 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l21:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l21:level2 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l21:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l21:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l21:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l21:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l21:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l22 {mso-list-id:538860919; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-845379014 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l22:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l22:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l22:level4 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l22:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l23 {mso-list-id:600721014; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-481909556 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l23:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l24 {mso-list-id:656957643; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2118180694 67698705 1993620636 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l24:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l24:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l24:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l24:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l24:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l24:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l24:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l25 {mso-list-id:694691129; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1087454784 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l25:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l25:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l25:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l25:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l25:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l25:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l25:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l26 {mso-list-id:697507398; mso-list-template-ids:490087234;} @list l26:level1 {mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:17.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:17.1pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:34.2pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.2pt; text-indent:-36.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:33.3pt; mso-level-number-position:left; margin-left:33.3pt; text-indent:-36.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:50.4pt; mso-level-number-position:left; margin-left:50.4pt; text-indent:-54.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:49.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:49.5pt; text-indent:-54.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:66.6pt; mso-level-number-position:left; margin-left:66.6pt; text-indent:-72.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:65.7pt; mso-level-number-position:left; margin-left:65.7pt; text-indent:-72.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l26:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:64.8pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.8pt; text-indent:-72.0pt; mso-ansi-font-size:11.0pt;} @list l27 {mso-list-id:697896630; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1096151660 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l27:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l27:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l27:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l27:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l27:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l27:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l27:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l28 {mso-list-id:706491694; mso-list-template-ids:-1449522116;} @list l28:level1 {mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l28:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:17.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:17.1pt; text-indent:-18.0pt;} @list l28:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:34.2pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.2pt; text-indent:-36.0pt;} @list l28:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:33.3pt; mso-level-number-position:left; margin-left:33.3pt; text-indent:-36.0pt;} @list l28:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:32.4pt; mso-level-number-position:left; margin-left:32.4pt; text-indent:-36.0pt;} @list l28:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:49.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:49.5pt; text-indent:-54.0pt;} @list l28:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:48.6pt; mso-level-number-position:left; margin-left:48.6pt; text-indent:-54.0pt;} @list l28:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:65.7pt; mso-level-number-position:left; margin-left:65.7pt; text-indent:-72.0pt;} @list l28:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:64.8pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.8pt; text-indent:-72.0pt;} @list l29 {mso-list-id:750665777; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:313302786 67698703 -1680946454 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l29:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l29:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"\(%2\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:108.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l30 {mso-list-id:783842680; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1582957908 -86761188 -1436109236 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l30:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:57.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:57.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l30:level2 {mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:93.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:93.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l30:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:129.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:129.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l30:level4 {mso-level-tab-stop:165.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:165.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l30:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:201.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:201.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l30:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:237.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:237.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l30:level7 {mso-level-tab-stop:273.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:273.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l30:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:309.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:309.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l30:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:345.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:345.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l31 {mso-list-id:803734241; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1189259946 -414544188 -1670070798 -2053888692 1050674326 757111062 1253862502 -500025142 273694830 583584964;} @list l32 {mso-list-id:857238600; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1417149268 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l32:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l32:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l32:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l32:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l32:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l32:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l32:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l33 {mso-list-id:872500191; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1898943282 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l33:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l33:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l33:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l33:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l33:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l33:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l33:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l34 {mso-list-id:876703404; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1063390226 1883529750 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l34:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l35 {mso-list-id:1003554281; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-26709312 67698705 -1979288906 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l35:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l35:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l35:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l35:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l35:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l35:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l35:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l36 {mso-list-id:1006322591; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-280320518 -1612799392 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l36:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l36:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l36:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:126.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l36:level4 {mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l36:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l36:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:234.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l36:level7 {mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l36:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l36:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:342.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l37 {mso-list-id:1012269265; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-910283436 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l37:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l37:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l38 {mso-list-id:1058818586; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-879852674 870591788 471731678 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l38:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l38:level2 {mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l38:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:126.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l38:level4 {mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l38:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l38:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:234.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l38:level7 {mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l38:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l38:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:342.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l39 {mso-list-id:1061247027; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-941203484 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l39:level1 {mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l39:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l39:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l39:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l39:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l39:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l39:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l40 {mso-list-id:1123695429; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:459021230 67698713 1611176224 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l40:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l40:level2 {mso-level-start-at:4; mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l40:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l40:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l40:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l40:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l40:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l41 {mso-list-id:1134103897; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1613430938 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l41:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l42 {mso-list-id:1163740046; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1214156966 -1460476622 1665201584 302042724 2042013792 419999420 -423317838 -1764735778 1270527956 -169561852;} @list l42:level1 {mso-level-tab-stop:20.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:20.1pt; text-indent:-18.0pt;} @list l42:level2 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l42:level3 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l42:level4 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l42:level5 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l42:level6 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l42:level7 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l42:level8 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l42:level9 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:none; mso-level-text:""; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:0cm; text-indent:0cm;} @list l43 {mso-list-id:1190100741; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1667990352 1662049094 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l43:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l43:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:right; margin-left:126.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l44 {mso-list-id:1221013925; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-161846480 900339674 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l44:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l45 {mso-list-id:1276205719; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1837588638 67698705 85890562 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l45:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l45:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l45:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l45:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l45:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l45:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l45:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l46 {mso-list-id:1366104411; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1675778836 67698711 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l46:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l46:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l46:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l46:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l46:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l46:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l46:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l47 {mso-list-id:1423144219; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1037176788 67698705 -2133395972 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l47:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l47:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l47:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l47:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l47:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l47:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l47:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l48 {mso-list-id:1470170798; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1642019628 -1154204250 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l48:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l49 {mso-list-id:1478454695; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-375908356 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l49:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l49:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l49:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l49:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l49:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l49:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l49:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l50 {mso-list-id:1536768249; mso-list-template-ids:-1169919290;} @list l50:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l50:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:17.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:17.1pt; text-indent:-18.0pt;} @list l50:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:16.2pt; mso-level-number-position:left; margin-left:16.2pt; text-indent:-18.0pt;} @list l50:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:33.3pt; mso-level-number-position:left; margin-left:33.3pt; text-indent:-36.0pt;} @list l50:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:32.4pt; mso-level-number-position:left; margin-left:32.4pt; text-indent:-36.0pt;} @list l50:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:49.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:49.5pt; text-indent:-54.0pt;} @list l50:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:48.6pt; mso-level-number-position:left; margin-left:48.6pt; text-indent:-54.0pt;} @list l50:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:47.7pt; mso-level-number-position:left; margin-left:47.7pt; text-indent:-54.0pt;} @list l50:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:64.8pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.8pt; text-indent:-72.0pt;} @list l51 {mso-list-id:1646818385; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:243855780 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l51:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l52 {mso-list-id:1672443748; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1469251036 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l52:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l53 {mso-list-id:1694111850; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1490544658 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l53:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l54 {mso-list-id:1718823331; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1303667422 812527926 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l54:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l55 {mso-list-id:1741365895; mso-list-template-ids:-1420927940;} @list l55:level1 {mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l55:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l55:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l55:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l55:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l55:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l55:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l55:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l55:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l56 {mso-list-id:1804957760; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:410058230 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l56:level1 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l56:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:108.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l56:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:144.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l56:level4 {mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:180.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l56:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:216.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l56:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:252.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l56:level7 {mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:288.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l56:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:324.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l56:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:360.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:360.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l57 {mso-list-id:1834371656; mso-list-template-ids:-746397724;} @list l57:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l57:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:17.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:17.1pt; text-indent:-18.0pt;} @list l57:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:34.2pt; mso-level-number-position:left; margin-left:34.2pt; text-indent:-36.0pt;} @list l57:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:33.3pt; mso-level-number-position:left; margin-left:33.3pt; text-indent:-36.0pt;} @list l57:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:32.4pt; mso-level-number-position:left; margin-left:32.4pt; text-indent:-36.0pt;} @list l57:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:49.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:49.5pt; text-indent:-54.0pt;} @list l57:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:48.6pt; mso-level-number-position:left; margin-left:48.6pt; text-indent:-54.0pt;} @list l57:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:65.7pt; mso-level-number-position:left; margin-left:65.7pt; text-indent:-72.0pt;} @list l57:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:64.8pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.8pt; text-indent:-72.0pt;} @list l58 {mso-list-id:1870143772; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1261276404 1814837574 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l58:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l59 {mso-list-id:1882085923; mso-list-template-ids:1545346800;} @list l59:level1 {mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l59:level2 {mso-level-text:"%1\.%2"; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l59:level3 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l59:level4 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-36.0pt;} @list l59:level5 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l59:level6 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-54.0pt;} @list l59:level7 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l59:level8 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l59:level9 {mso-level-text:"%1\.%2\.%3\.%4\.%5\.%6\.%7\.%8\.%9"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-72.0pt;} @list l60 {mso-list-id:1908608058; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1950157762 67698711 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l60:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l60:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l60:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l60:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l60:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l60:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l60:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l61 {mso-list-id:1919437833; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1867888332 2032933824 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l61:level1 {mso-level-tab-stop:53.85pt; mso-level-number-position:center; margin-left:68.05pt; text-indent:-17.0pt;} @list l61:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l61:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l61:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l61:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l61:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l61:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l62 {mso-list-id:1925188519; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1916048526 -167998714 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l62:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l62:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l63 {mso-list-id:1927179830; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-2110342988 -1087835702 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l63:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l63:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l63:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:126.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l63:level4 {mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l63:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l63:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:234.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l63:level7 {mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l63:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l63:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:342.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l64 {mso-list-id:1966885234; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1247540346 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l64:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l65 {mso-list-id:1968657213; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:184026962 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l65:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l65:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l65:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l65:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l65:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l65:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l65:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l66 {mso-list-id:2008287336; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:970638692 29936004 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l66:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l66:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l66:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l66:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l66:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l66:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l66:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l67 {mso-list-id:2035693738; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1063682238 320009830 2134917128 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l67:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l67:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l67:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l67:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l67:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l67:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l67:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l68 {mso-list-id:2066834592; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:302681526 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l68:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l68:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l68:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l68:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l68:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l68:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l69 {mso-list-id:2069451508; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1548648322 67698705 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l69:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l69:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; border:solid black 1.0pt; mso-border-themecolor:text1; mso-border-alt:solid black .5pt; mso-border-themecolor:text1; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid black; mso-border-insideh-themecolor:text1; mso-border-insidev:.5pt solid black; mso-border-insidev-themecolor:text1; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="2050"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> <o:rules ext="edit"> <o:r id="V:Rule1" type="connector" idref="#_x0000_s1074"> <o:r id="V:Rule2" type="connector" idref="#_x0000_s1067"> <o:r id="V:Rule3" type="connector" idref="#_x0000_s1043"> <o:r id="V:Rule4" type="connector" idref="#_x0000_s1038"> <o:r id="V:Rule5" type="connector" idref="#_x0000_s1069"> <o:r id="V:Rule6" type="connector" idref="#_x0000_s1042"> <o:r id="V:Rule7" type="connector" idref="#_x0000_s1068"> <o:r id="V:Rule8" type="connector" idref="#_x0000_s1039"> <o:r id="V:Rule9" type="connector" idref="#_x0000_s1040"> <o:r id="V:Rule10" type="connector" idref="#_x0000_s1041"> <o:r id="V:Rule11" type="connector" idref="#_x0000_s1073"> <o:r id="V:Rule12" type="connector" idref="#_x0000_s1064"> <o:r id="V:Rule13" type="connector" idref="#_x0000_s1076"> <o:r id="V:Rule14" type="connector" idref="#_x0000_s1072"> <o:r id="V:Rule15" type="connector" idref="#_x0000_s1070"> <o:r id="V:Rule16" type="connector" idref="#_x0000_s1037"> <o:r id="V:Rule17" type="connector" idref="#_x0000_s1065"> <o:r id="V:Rule18" type="connector" idref="#_x0000_s1036"> </o:rules> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">STRATEGI PEMBELAJARAN IPS <span style=""></span><span style=""></span><span style=""></span>DENGAN
<br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">PENDEKATAN KOMPREHENSHIF<span style="">
<br /></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""></span><span style=""></span></span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Oleh: Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Berbicara tentang pendidikan, maka akan berbicara tentang dua aspek<span style=""> </span>penting, yaitu praktek pendidikan dan teori pendidikan. Praktek pendidikan dapat diartikan sebagai seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan (Sadulloh,2003:1-2). Praktek pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan, aspek proses kegiatan dan aspek dorongan atau motivasi. Adapun teori pendidikan dapat diartikan seperangkat konsep yang sudah tersusun secara sistematis dan teruji secara empirik yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam praktek pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam paradigma baru tentang pendidikan, baik dalam konteks teori maupun praktek, istilah pembelajaran lebih banyak dikembangkan. Menurut </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Djahiri (2007:1) </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">pembelajaran itu sendiri dapat dimaknai secara prosedural maupun programatik. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Secara programatik pembelajaran dimaknai sebagai seperangkat komponen rancangan pelajaran yang memuat hasil pilihan dan ramuan profesional perancang/guru untuk dibelajarkan kepada peserta didiknya. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Rancangan tersebut meliputi 5 komponen (M3SE) yakni; (1) Materi atau bahan pelajaran, (2) Metode atau kegiatan belajar-mengajar, (3) Media pelajaran atau alat bantu, (4) Sumber sub 1-2-3, (5) Pola Evaluasi atau penilaian perolehan belajar. Adapun secara prosedural, pembelajaran adalah proses interaksi/interadiasi antara kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru serta dengan lingkungan belajarnya (<i>learning environment</i>).</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bagian integral dari kurikulum <span style=""> </span>pembelajaran di persekolahan, selayaknya disampaikan secara menarik dan penuh makna dengan memadukan seluruh komponen pemebalajaran secara efektif. Selain itu, IPS sebagai disiplin ilmu yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap dinamika perkembangan masyarakat. Dalam praktek pembelajarannya harus senantiasa memperhatikan konteks yang berkembang. Pendekatan-pendekatan pembelajaran efektif yang di ramu dari teori pendidikan modern menjadi salah satu intrumen penting untuk diperhatikan agar pembelajaran tetap menarik bagi peserta didik serta senantiasa relevan dengan konteks yang berkembang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk mencapai tujuan di atas, diperlukan strategi yang memadukan setiap komponen pembelajaran secara <i style="">integrated</i> dan koheren. Penentuan materi yang tepat, metode yang efektif, media dan sumber pembelajaran yang<span style=""> </span>relevan serta proses evaluasi yang dapat mengukur tingkat pencapaian proses dan hasil terhadap tujuan pembelajaran menjadi pekerjaan utama para aktor pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Peran pendidik yang kini mengalami pergeseran dari <i style="">teacher centered</i> menuju <i style="">student centered </i>merupakan suatu fenomena yang memiliki makna filosofis terhadap praktek pembelajaran di persekolahan. Oleh karenanya, guru abad sekarang harus mampu meningkatkan profesionalismenya serta senantiasa beradaptasi dengan dinamika perkembangan dunia pendidikan pada khususnya dan dinamika global pada umumnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Berangkat dari uraian di atas, dalam makalah ini penulis akan mendeskprisikan tentang konsep pembelajaran IPS beserta beberapa pendekatan yang dinilai cukup efektif untuk diterapkan. Selain itu, dihubungkan pula dengan konteks pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai <i style="">trend</i> terbaru dalam kebijakan pengembangan kurikulum pada tingkat persekolahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial</span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:group id="_x0000_s1026" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;" coordorigin="2000,2740" coordsize="7520,3840"> <v:shapetype id="_x0000_t202" coordsize="21600,21600" spt="202" path="m,l,21600r21600,l21600,xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" connecttype="rect"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1027" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1027'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal">Sosiologi</p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1028" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1028'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal">Geografi</p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1029" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1029'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'">Sejarah</p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1030" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1030'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Antropologi<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1031'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;line-height:115%'">Ilmu Politik<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1032" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1032'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'">Ekonomi</p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1033" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1033'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'">Psikologi Sosial</p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1034" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1034'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'">Filsafat</p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:oval id="_x0000_s1035" style="'position:absolute;left:4740;top:3680;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1035'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" style="'text-align:center'">Ilmu Pengetahuan Sosial</p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:oval><v:shapetype id="_x0000_t32" coordsize="21600,21600" spt="32" oned="t" path="m,l21600,21600e" filled="f"> <v:path arrowok="t" fillok="f" connecttype="none"> <o:lock ext="edit" shapetype="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1036" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1037" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1038" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1039" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1040" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1041" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1042" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1043" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:stroke endarrow="block"> </v:shape></v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="78" height="7"></td> </tr> <tr> <td></td> <td><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1027 _x0000_s1028 _x0000_s1029 _x0000_s1030 _x0000_s1031 _x0000_s1032 _x0000_s1033 _x0000_s1034 _x0000_s1035 _x0000_s1036 _x0000_s1037 _x0000_s1038 _x0000_s1039 _x0000_s1040 _x0000_s1041 _x0000_s1042 _x0000_s1043" width="508" height="202" /></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p>
<br /> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Gambar 1: Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial</span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Karateristik mata pelajaran IPS antara lain sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar <i>survive </i>seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 8pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span>Tabel 1. Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia<o:p></o:p></span></p> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; margin-left: 54pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dimensi dalam kehidupan manusia<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ruang<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Waktu<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Norma/Nilai<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Area dan substansi pembelajaran<b><o:p></o:p></b></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Alam sebagai tempat dan penyedia potensi sumber daya<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Alam dan kehidupan yang selalu berproses, masa lalu, saat ini, dan yang akan datang<b><o:p></o:p></b></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kaidah atau aturan yang menjadi perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan alam<b><o:p></o:p></b></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Contoh Kompetensi Dasar yang dikembang-kan<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Adaptasi spasial dan eksploratif<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Berpikir kronologis, prospektif, antisipatif<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Konsisten dengan aturan yang disepakati dan kaidah alamiah masing-masing disiplin ilmu<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Alternatif penyajian dalam mata pelajaran<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Geografi<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sejarah<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 119.7pt;" valign="top" width="160"> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ekonomi, Sosiologi/Antropologi<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Menurut Awan Mutakin (1998), berdasarkan rumusan tujuan umum tersebut dapat dirinci sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar <i>survive </i>yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai-nilai yang dikembangkan dalam IPS<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai-nilai yang dikembangkan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial diantaranya adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai Ketuhanan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Materi pembelajaran apapun dalam pendidikan IPS wajib berlandaskan kepada nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan merupakan nilai transendental yang menjadi <i style="">core value</i> dari sistem nilai yang ada.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai Edukatif<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS adalah adanya perubahan tingkah laku sosial peserta didik kearah yang lebih baik. Proses pembelajaran IPS tiidak hanya terbatas di kelas dan sekolah pada umumnya melainkan lebih jauh dari itu dilaksanakan dalam kekhidupan sehari-hari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai Praktis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pembelajaran tidak memiliki makna yang dalam jika tidak memiliki nilai praktis. Pokok bahasan IPS tidak hanya konsep teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-hari yang bersifat kontekstual.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai Teoritis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pembelajaran IPS tidak hanya menyajikan fakta dan data yang terlepas dari kerangka teoritis, melainkan dibina dan dikembangkan kemampuan nalar kearah <i style="">sense of rality</i>,<i style=""> sense of discovery, sense of inquiry</i>, serta kemampuan mengajukan hipotesis terhadap suatu masalah.<b style=""><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai Filsafat<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menumbuhkan kemampuan merenung tentang eksistensi dan pernannya di tengah masyarakat, sehingga tumbuh kesadaran mereka selaku anggota masyarakat dan sebagai <span style=""> </span>makhluk sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai Kemanusiaan.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, tanggung jawab, kejujuran, kedamaian, tanpa kekerasan, dan sebagainya perlu disaampaikan secara terpadu dalam pembelajaran IPS, sehingga dihasilkan kualitas lulusan yang unggul (<i style="">human excellence</i>) atau manusia utuh/kaffah sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Salah satu di antaranya adalah memadukan Kompetensi Dasar. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Dengan pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Dalam pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Model-model Pembelajaran IPS Terpadu<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Model Integrasi Berdasarkan Topik<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Dalam pembelajaran IPS, keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait, misalnya ‘Kegiatan Ekonomi penduduk’. Kegiatan ekonomi penduduk dapat ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam IPS. Kegiatan ekonomi penduduk dapat dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis-geografis yang tercakup dalam disiplin Geografi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Secara sosiologi, kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat atau sebaliknya. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Selanjutnya penguasaan konsep tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi sampai pada taraf mampu menumbuhkan krteatifitas dan kemandirian dalam melakukan tindakan ekonomi dapat dikembangkan melalui kompetensi yang berkaitan dengan ekonomi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">b. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah setempat; sebagai contoh, “Potensi Bali Sebagai Daerah Tujuan Wisata”. Dalam pembelajaran yang dikembangkan dalam Kebudayaan Bali dikaji dan ditinjau dari faktor alam, historis kronologis dan kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan. Melalui kajian potensi utama yang terdapat di daerahnya, maka peserta didik selain dapat memahami kondisi daerahnya juga sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat pada beberapa disiplin yang tergabung dalam IPS .<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">c. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan yang ada, contohnya adalah “Tenaga Kerja Indonesia”. Pada pembelajaran terpadu, Tenaga Kerja Indonesia ditinjau dari beberapa faktor sosial yang mempengaruhinya. Di antaranya adalah faktor geografi, ekonomi, sosiologi, dan historis.<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">
<br /> </span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pendekatan-Pendekatan yang Efektif dalam Pembelajaran IPS<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 36.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pendekatan Kontekstual<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">Mengapa Pendekatan Kontekstual<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dialaminya, bukan sekedar “mengetahui”-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dari kompetensi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang, pendekatan kontekstual (<i style="">contextual teaching and learning</i>/CTL) adalah suatu pendekatan pengajaran yang diharapkan dapat memenuhi harapan bahwa anak sampai pada fase mampu mengalami dan mampu menanggapi fenomena-fenomena kotekstual dalam kehidupan sehari-harinya.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Terdapat beberapa alasan mengapa pembelajaran kontekstual dikembangkan dewasa ini:</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Penerapan kontek budaya dalam pengembangan silabus, penyusunan buku pedoman guru, dan buku teks akan mendorong sebagian siswa untuk tetap tertarik dan terlibat dalam kegiatan pendidikan.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Penerapan konteks sosial dalam pembangunan silabus, penyusunan buku pedoman, dan buku teks yang dapat meningkatkan kekuatan masyarakat memungkinkan banyak anggota masyarakat untuk mendiskusikan berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Penerapan konteks personal yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, akan membantu lebih banyak siswa untuk secara penuh terlibat dalam kegiatan pendidikan dan masyarakat.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Penerapan konteks ekonomi akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan sosial politik serta dapat meningkatkan kesejahteraan sosial.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Penerapan konteks politik dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">6)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna. Pendekatan konstektual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">
<br /> </span> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;">IPS merupakan ilmu yang berangkat dari fenomena keseharian, dan tidak bisa dilepaskan dari dinamika perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah, dinamika dan perubahan tersebut memiliki kekhasan sesuai dengan lingkungan masyarakat berada. Oleh karenanya, pembelajaran IPS bagi anak menjadi keniscayaan untuk selalu dihubungkan dengan konteksnya, sehingga apa yang diperoleh anak tidak hanya berada dalam wilayah kognisi, melainkan sampai kepada tataran dunia nyata yang ia jalani sehari-hari. Apa yang ia dapatkan di sekolah merupakan apa yang ia jalani dan butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak demikian, maka apa yang diperolehnya di sekolah hanya akan menjadi barang kadaluarsa yang tidak bernilai guna.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">Pengertian Pendekatan Kontekstual <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Bagi disiplin ilmu sosial, pendekatan ini sangat cocok karena fenomena sosial senantiasa mengalami perubahan sehingga apa yang siswa pelajari betul-betul selalu <i style="">up to date</i> dan relevan dengan apa yang ia alami sehari-hari.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Definisi yang mendasar tentang pembelajaran kontekstual (<i style="">Contextual Teaching and Learning</i>) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><i style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Contextual Teaching and Learning</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"> (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam CTL diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu, siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ilmu pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya, pendekatan ini menjadi pendekatan yang sangat cocok dan menjadi keniscayaan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">Kunci Dasar Pembelajaran Kontekstual<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style="">The Northwest Regional Education Laboratory</i> USA mengungkapkan bahwa terdapat enam kunci dasar dari pembelajaran kontekstual, sebagai berikut:</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Pembelajaran bermakna; pemahaman, dan penalaran pribadi sangat terkait dengan kepentingan siswa dalam mempelajari isi materi pelajaran.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Penerapan pengetahuan; adalah kemampuan siswa untuk memahami apa yang dipelajari dan diterapkan dalam tataran kehidupan dan fungsi dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Berfikir tingkat tinggi; siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berfikir kreatifnya dalam pengumpulan data, pemahaman suatu isu dan pemecahan suatu masalah.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar; isi pembelajaran harus dikaitkan dengan standar lokal, provinsi, nasional, perkembangan <span style="text-transform: uppercase;">Iptek</span> serta dunia kerja.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Responsif terhadap budaya; guru harus memahami dan menghargai nilai, kepercayaan, dan kebiasaan siswa, teman, pendidik dan masyarakat tempat ia mendidik</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Penilaian autentik; penggunaan berbagai strategi penalarannya yang akan merefleksikan hasil belajar sesungguhnya.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Penerapan CTL dalam Pembelajaran IPS<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. Kembangkan sifat keingintahuan siswa dengan cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Praktek pendidikan dewasa ini, masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga ceramah menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar dan sering mengabaikan potensi siswa. Untuk itu, diperlukan suatau pendekatan belajar yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah pendekatan kontekstual (CTL) sebagaimana yang sudah diuraikan di atas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">CTL dikembangkan oleh <i style="">The Washington State Concortium for Contextual Teaching and Learning</i>, melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan lembaga-lembaga<span style=""> </span>yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di Amerika Serikat, melalui Direktorat SLTP Depdiknas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pendekatan Kontekstual<i style=""> </i>atau<i style=""> </i>CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (<i style="">US Departement of Education,</i> 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menhadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai bekal hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru hanya megelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai <i style="">Student Centered</i> daripada <i style="">Teacher Centered</i>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaitkan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual. 4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refleksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (<i style="">relating</i>), mengalami (<i style="">experiencing</i>), menerapkan (<i style="">applying</i>), bekerjasama (<i style="">cooperating</i>) dan mentransfer (<i style="">transferring</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahuan sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang <i style="">realistic</i> dan relevan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut Blanchard, ciri-ciri kontekstual adalah sebagai berikut 1) Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah. 2) Kegiatan belajar dilakukan dalam<span style=""> </span>berbagai konteks 3) Kegiatan belajar dipantau dan diarahkan<span style=""> </span>agar siswa dapat belajar mandiri. 4) Mendorong siswa untuk belajar dengan temannya dalam kelompok atau secara mandiri. 5) Pelajaran menekankan pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda. 6) Menggunakan penilaian otentik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Adapun menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuah komponen utama, yaitu konstruktivisme (<i style="">Constructivism</i>), menemukan (<i style="">Inquiry</i>), bertanya (<i style="">Questioning</i>), masyarakat-belajar (<i style="">Learning Community</i>), pemodelan (<i style="">modeling</i>), refleksi (<i style="">reflection</i>), dan penilaian yang sebenarnya (<i style="">Authentic</i>). Ketujuh komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Konstruktivisme (<i style="">Constructivism</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menemukan (<i style="">Inquiry</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual Karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (<i style="">inquiry</i>) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (<i style="">observation</i>), bertanya (<i style="">questioning</i>), mengajukan dugaan (<i style="">hipotesis</i>), pengumpulan data (<i style="">data</i> <i style="">gathering</i>), penyimpulan (<i style="">conclusion</i>). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bertanya (<i style="">Questioning</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk: 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, 8) untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Masyarakat Belajar (<i style="">Learning Community</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘<i style="">sharing’</i> antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pemodelan (<i style="">Modeling</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan malakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">6)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Refleksi (<i style="">Reflection</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">
<br /> </span> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">7)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Penilaian yang sebenarnya (<i style="">Authentic Assessment</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual, penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">Pendekatan Kompetensi<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Kompetensi menunjukkan kepada kemampuan melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan. Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi merujuk kepada perbuatan (<i style="">performance</i>) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Kompetensi merupakan indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang dapat diamati, dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta tahapa-tahap pelaksanaannya secara utuh.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Terdapat dua landasan teoretis yang mendasari pendidikan berdasarkan pendekatan kompetensi.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Adanya pergeseran dari pembelajaran kelompok kearah pembelajaran individual. Melalui pembelajaran individual peserta didik diharapkan dapat belajar sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Setiap peserta didik dapat belajar dengan cara dan berdasarkan kemampuan masing-masing. Hal ini membutuhkan pengaturan kelas yang fleksibel, baik sarana maupun waktu, karena dimungkinkan peserta didik belajar dengan kecepatan yang berbeda, penggunaan alat yang berbeda, serta mempelajari bahan ajar yang berbeda pula.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Pengembangan konsep belajar tuntas (<i style="">mastery learning</i>) atau belajar sebagai penugasan (<i style="">learning for mastery</i>) adalah suatu filsafat tentang pembelajaran yang mengatakan bahwa dengan sistem pembelajaran yang tepat semua peserta didik akan dapat belajar dengan hasil baik dari seluruh bahan yang diberikan.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Menurut Mulyasa (2007:97), implikasi pendekatan kompetensi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Pembelajaran<span style=""> </span>perlu lebih menekankan pada pembelajaran individual, meskipun dilaksanakan secara klasikal, dalam pembelajaran perlu diperhatikan perbedaan peserta didik.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Perlu diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan metode dan media bervariasi yang memungkinkan setiap peserta didik mengikuti kegiatan belajar tenang dan menyenangkan.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Dalam pembelajaran pelu diberikan waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian tugas/praktek pembelajaran agar setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas belajar dengan baik. Apabila waktu yang tersedia di sekolah tidak mencukupi, berilah kebebasan kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di luar kelas.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Adapun menurut Ashan dalam Mulyasa (2007:97) bahwa terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran dengan pendekatan kompetensi, yaitu menetapkan kompetensi yang ingin dicapai, mengembangkan strategi untuk mencapai kompetensi, dan evaluasi.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">Pendekatan Lingkungan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pemberdayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaidah bagi lingkungannya.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Dalam pendekatan lingkungan, pelajaran disusun sekitar hubungan dan faidah lingkungan. Isi dan prosedur disusun hingga mempunyai makna dan ada hubungannya antara peserta didik dengan lingkungannya. Pengetahuan yang diberikan harus memberi jalan ke luar bagi peserta didik dalam menanggapi lingkungannya. Pemilihan tema seyogyanya ditentukan oleh kebutuhan lingkungan peserta didik.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""> </span>UNISCO (1980) mengemukakan jenis-jenis lingkungan yang dapat didayagunakan oleh peserta didik untuk kepentingan pembelajaran sebagai berikut:</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Lingkungan yang meliputi fator-faktor fisik, biologi, sosiao-ekonomi, dan budaya yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung, dan berinteraksi dengan kehidupan peserta didik.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Sumber masyarakat yang meliputi setiap unsur atau fasilitas yang ada dalam suatu kelompok masyarakat.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Ahli-ahli setempat yang meliputi tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan khusus dan berkaitan dengan kepentingan pembelajaran.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode-metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber tiruan, seperti model dan gambar.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">Pendekatan Keterampilan Proses<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian tersebut, termasuk diantaranya keterlibatan fisik, mental, dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Indikator-indikator pendekatan keterampilan proses anatara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Menurut Mulyasa (2007:100), kemampuan yang menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat melalui partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut:</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan bertanya</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan melakukan pengamatan</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan hasil pengamatan</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan menafsirkan hasil identifikasi dan klasifikasi</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalamana secara langsung.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan merencanakan suatu kegiatan penelitian</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan menggunakan dan menerapkan konsep yang sudah dikuasai dalam situasi baru.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">h.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kemampuan menyajikan suatu hasil pengamatan dan atau hasil penelitian.</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">Pembelajaran IPS dengan Memadukan Komponen-Komponen Pedagogik <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pedagogik sebagai ilmu murni menelaah fenomena pendidikan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kajian tentang tindakan manusia dalam fenomena pendidikan memerlukan kajian ilmiah dan analisis yang mendalam atas data pedagogik (pendidikan anak) dan data andragogi (pendidikan orang dewasa). Adapun data itu mencakup fakta (<i style="">das sein</i>) dan nilai (<i style="">das sollen</i>) serta jalinan antara keduanya. Data faktual tidak berasal dari ilmu lain tetapi dari objek yang dihadapi (fenomena) yang ditelaah ilmuwan (<i style="">pedagogi dan andragogi</i>) secara empiris. Begitu pula data nilai (yang normative) tidak berasal dari filsafat tertentu melainkan dari pengalaman atas manusia secara hakiki. Itu sebabnya pedagogi dan andragogi memerlukan jalinan antara telaah ilmiah dan telaah filsafah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sebaliknya ilmu pendidikan khususnya pedagogik (teoritis) adalah ilmu yang menysusun teori dan konsep yang praktis serta positif, sebab setiap pendidik tidak boleh ragu-ragu atau menyerah kepada keragu-raguan prinsipil. Hal ini serupa dengan ilmu praktis lainnya yang mikro dan makro. Seperti kedokteran, ekonomi, politik dan hukum. Oleh karena itu, pedagogik (dan telaah pendidikan mikro) serta pedagogik praktis dan andragogi (telaah pendidikan makro) bukanlah filsafat pendidikan yang terbatas menggunakan atau menerapkan telaah aliran filsafat normative yang bersumber dari filsafat tertentu. Yang lebih diperlukan ialah penerapan metode filsafah yang radikal dalam menelaah hakikat peserta didik sebagai manusia seutuhnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Implikasinya jelas bahwa batang tubuh (<i style="">body of knowledge</i>) ilmu pendidikan haruslah sekurang-kurangnya secara mikro mencakup:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Relasi sesama manusia sebagai pendidik dengan terdidik (<i style="">person to person relationship</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pentingnya ilmu pendidikan mempergunakan metode fenomenologi secara kualitatif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Orang dewasa yang berperan sebagai pendidik (<i style="">educator</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Keberadaan anak manusia sebagai terdidik (<i style="">learner</i>, <i style="">student</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tujuan pendidikan (<i style="">educational aims and objectives</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tindakan dan proses pendidikan (<i style="">educative process</i>), dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Lingkungan dan lembaga pendidikan (<i style="">educational institution</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam pedagogic, terdapat kajian tentang faktor-faktor pendidikan yang meliputi: (a) tujuan hidup, (b) landasan falsafah dan yuridis pendidikan, (c) pengelolaan pendidikan, (d) teori dan pengembangan kurikulum, (e) pengajaran dalam arti pembelajaran (<i style="">instruction</i>) yaitu pelaksanaan kurikulum dalam arti luas di lembaga formal dan non formal terkait.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Komponen-Komponen Pedagogik dalam Praktek Pembelajaran IPS<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Pengertian Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0cm 5pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Dalam <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia</i>, pendidikan berasal dari kata dasar <i>didik </i>(mendidik), yang bermakna memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai <i>akhlak</i> dan <i>kecerdasan pikiran</i>. Pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Adapun Djahiri (1980:3) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung kontinu (terus menerus sepanjang hayat) ke arah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya <i>(civilized).</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Pendidikan merupakan upaya yang <i>terorganisir</i> memiliki makna bahwa pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar<span style=""> </span>dan<span style=""> </span>tujuan yang jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama dalam proses pendidikan itu. <i>Berencana</i> mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan. Adapun <i>berlangsung kontinu</i> artinya pendidikan itu terus menerus sepanjang hayat, yaitu selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan, kecuali apabila manusia sudah mati.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Adapun pembelajaran menurut Hamalik (1995:57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran adalah siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide dan film, audio, serta video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri atas ruangan kelas, perlengkapan audio visual, dan komputer. Sementara prosedur terdiri atas jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sementara Djahiri (2007:1) mengartikan pembelajaran secara programatik dan prosedural. Secara programatik pembelajaran dimaknai seperangkat komponen rancangan pelajaran yang memuat hasil pilihan dan ramuan profesional perancang/guru untuk dibelajarkan kepada peserta didiknya. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Rancangan ini meliputi 5 komponen (M3SE) yakni; (1) Materi atau bahan pelajaran, (2) Metode atau kegiatan belajar-mengajar, (3) Media pelajaran atau alat bantu, (4) Sumber sub 1-2-3, (5) Pola Evaluasi atau penilaian perolehan belajar. Secara prosedural, pembelajaran adalah proses interaksi/interadiasi antara kegiatan belajar siswa (KBS) dengan kegiatan mengajar guru (KMG) serta dengan lingkungan belajarnya (<i>learning environment</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Komponen-Komponen Pembelajaran IPS<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Komponen minimal yang harus ada dalam setiap proses pembelajaran adalah<span style=""> </span>tujuan, materi, metode, media, sumber dan evaluasi, guru, peserta didik, serta sarana dan prasarana.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Tujuan pendidikan menurut Hamalik (1995:3) adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yaitu bimbingan, pengajaran dan atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral. Tujuan pendidikan disusun secara bertingkat, mulai dari tujuan pendidikan yang sangat luas dan umum sampai ke tujuan pendidikan yang spesifik dan operasional. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tingkat-tingkat tujuan pendidikan itu meliputi <span style="">tujuan pendidikan nasional,</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"> tujuan institusional,</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"> <span style="">tujuan kurikulum dan</span> <span style="">tujuan pembelajaran (instruksional)</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Dalam konsep tujuan pendidikan, dikenal pula taksonomi tujuan pendidikan yakni suatu kategorisasi tujuan pendidikan yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Taksonomi tujuan terdiri atas domain-domain berikut ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Matra Kognitif<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Matra kognitif menitikberatkan pada proses intelektual. Bloom dalam Hamalik (1995:80) mengemukakan jenjang-jenjang tujuan kognitif sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Pengetahuan; Pengetahuan merupakan pengingatan bahan-bahan yang telah dipelajari, mulai dari fakta sampai ke teori yang menyangkut informasi yang bermanfaat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Pemahaman;Pemahaman adalah abilitet untuk menguasai pengertian. Pemahaman tampak pada alih bahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran, dan memperkirakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Penerapan (aplikasi); Penerapan adalah abilitet untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata, meliputi aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Analisis (pengkajian); Analisis adalah abilitet untuk merinci bahan menjadi bagian-bagian supaya struktur organisasinya mudah dipahami yang meliputi identifikasi bagian-bagian, mengkaji hubungan antara bagian-bagian, dan mengenali prinsip-prinsip organisasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sintesis; Sintesis adalah abilitet mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan yang baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">6)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Evaluasi;Evaluasi adalah abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kriteria eksternal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Matra Afektif<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Matra afektif adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang merupakan aspek aspek penting perkembangan siswa. Krathwohl, Bloom, dan Masia dalam Hamalik (1995:81) mengembangkan hirarki matra afektif yang terdiri atas:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Penerimaan (<i>receiving</i>), yaitu suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima, dan perhatian terpilih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sambutan (<i>responding</i>), yaitu suatu sikap terbuka ke arah sambutan, kemauan merespon, dan kepuasan yang timbul karena sambutan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Menilai (<i>valuing</i>), yaitu penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai, dan membuat kesepakatan dan komitmen sehubungan dengan nilai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Organisasi (<i>organization</i>), yaitu suatu konseptualisasi tentang suatu nilai dan suatu organisasi dari suatu sistem nilai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai, yaitu suatu formasi mengenai perangkat umum, suatu manifestasi dari kompleks nilai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Matra Psikomotor<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Matra psikomotorik adalah kategori ketiga tujuan pendidikan yang menunjuk pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik yang khusus.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Dalam konteks pembelajaran IPS, tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Terkait dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan dewasa ini, dimana kewenangan satuan pendidikan lebih besar dalam merumuskan dan mengembangkan tujuan dan kurikulum yang menjadi pegangannya.<span style=""> </span>Pemerintah menentapkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) bagi semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.<span style=""> </span>SK dan KD tersebut menjadi acuan sekolah dan guru dalam merumuskan <span style="">tujuan kurikulum dan</span> <span style="">tujuan pembelajaran (instruksional), secara operasional, hal tersebut dituangkan dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Termasuk di dalamnya Silabus dan RPP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Materi Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan ajar atau materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. </span><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">(</span></i><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="DE">National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="DE"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Bahan ajar atau materi pembelajaran pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-Undang Pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa ”Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional”. Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri atas bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Selain itu, materi kurikulum juga mengandung aspek-aspek tertentu yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Aspek-aspek tersebut menurut Hamalik (1995:25-26) meliputi:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Teori, yaitu seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling berhubungan, menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan-hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Konsep, yaitu suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dari kekhususan-kekhususan. Konsep adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Generalisasi, yaitu kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat, atau pembuktian dalam penelitian.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Prinsip, yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Prosedur, yaitu suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Fakta, yaitu sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri atas terminologi, orang dan tempat, serta kejadian.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Istilah, yaitu kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Contoh atau ilustrasi, yaitu suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Definisi, yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal atau suatu kata dalam garis besarnya.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Preposisi, yaitu suatu pernyataan atau <i>theorm</i>, atau pendapat yang tidak perlu diberi argumentasi. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Preposisi hampir sama dengan paradigma. <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Dalam konteks pendidikan IPS, materi yang dirumuskan dalam kurikulum merupakan realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial yakni sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Cabang-cabang tersebut diintegrasikan sehingga melahirkan bahan ajar IPS secara terpadu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan ajar memiliki peran yang penting dalam pembelajaran termasuk dalam pembelajaran terpadu. Oleh karena pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam ilmu-ilmu sosial, maka dalam pembelajaran ini memerlukan bahan ajar yang lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan pembelajaran monolitik. Dalam satu topik pembelajaran, dalam hal ini, diperlukan sejumlah sumber belajar yang sesuai dengan jumlah Standar Kompetensi yang merupakan jumlah bidang studi yang tercakup di dalamnya. Jika pembelajaran dalam satu topik tersebut mencakup seluruh SK (Standar Kompetensi), maka ia akan memerlukan bahan ajar yang mencakup empat bidang studi yakni Sosiologi/Antroplogi, Geografi, Sejarah, dan Ekonomi secara terpadu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Selain bahan ajar IPS secara terpadu, materi pembelajaran IPS hendakanya juga diintegrasikan dengan muatan pendidikan nilai, </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IN">Mulyana (2004:119) mengartikan pendidikan nilai sebagai penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.Sasaran yang hendak dituju dalam pendidikan nilai adalah<span style=""> </span>penanaman nilai-nilai luhur ke dalam diri peserta didik. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">
<br /> </span> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Tabel <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Materi Esensial IPS dan Humaniora dalam Konteks Pendidikan Nilai<o:p></o:p></span></p> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; background: silver none repeat scroll 0% 0%; width: 213.85pt; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Nilai dalam Cakupan Luas<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; background: silver none repeat scroll 0% 0%; width: 213.85pt; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Tujuan Kurikulum<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Persamaan dan Keadilan<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Untuk menanamkan rasa kejujuran dan persamaan kesempatan<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Tanggung jawab sebagai warga dan komitmen sosial<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Untuk mengembangkan kemampuan mengenal kehidupan suatu masyarakat dan menyadari saling ketergantungan kehidupan sosial<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Penghargaan terhadap warisan bahasa nasional<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan kebanggan terhadap aspek-aspek bangsa yang unggul<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Tanggung jawab lingkungan<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk mengembangkan pemahaman tentang saling ketergantungan manusia dengan lingkungan dan kebutuhan untuk melindungi warisan bangsa<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kesehatan<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk mengembangkan kebiasaan hidup sehat dan pencegahan terhadap penyakit<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kecermatan dalam menggunakan uang<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 213.85pt;" valign="top" width="285"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk mengembangkan kepedulian terhadap urusan dan pengetahuan tentang penggunaan uang secara bijaksana<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber : Mulyana (2004:193<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode dilaksanakan melalui prosedur tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama dibandingkan dengan keaktifan guru, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Karena itu, istilah metode yang digunakan lebih menekankan pada kegiatan guru diganti dengan istilah strategi pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa. Beberapa metode pengajaran yang dikenal secara umum, antara lain sebagai berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode ceramah, memberikan pengertian dan uaraian suatu masalah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode diskusi, memecahkan masalah dengan berbagai tanggapan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode eksperimen, mengetahui proses terjadinya suatu masalah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode demonstrasi, menggunakan praga untuk memperjelas sebuah masalah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode pemberian tugas, dengan cara memberi tugas tertentu secara bebas dan bertanggung jawab.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode sosiodrama, menunjukkan tingkah laku kehidupan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode drill, mengukur daya serap terhadap pelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">h.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode kerja kelompok, metode yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan nilai-nilai kerjasama dalam menyelasaikan suatu pekerjaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">i.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode tanya jawab, metode yang melatih peserta didik untuk berani menyampaikan ide atau gagasan serta apa yang dia belum pahami.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">j.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode proyek, memecahkan masalah dengan langkah-langkah ilmiah, logis, dan sistematis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">k.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode Inquiri, metode ini merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">l.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode Karyawisata, merupakan metode yang melibatkan suatu perjalanan<span style=""> </span>atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Adapun Arifin dalam Arief (2002:46) mengungkapkan beberapa metode modern ahli pendidikan dewasa ini, yaitu sebagai berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Metode situasional dan kondisional dalam pembelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Metode <i>tarhib</i> dan <i>targhib</i>, untuk mendorong minat belajar anak didik agar terlepas dari paksaan atau tekanan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Metode kebermaknaan, yaitu menjadikan anak bergairah belajar dengan menyadarkan bahwa pengetahuan itu bermakna dalam hidupnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode dialog, melahirkan sikap saling terbuka antara guru dan murid.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode pemberian contoh keteladanan yang baik, yang akan mempengaruhi tingkah laku dan sikap mental anak didik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode diskusi, memantapkan pengertian dan sikap anak terhadap suatu masalah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Meode induktif dan deduktif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">h.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode demonstrasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">i.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode eksperimen.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">j.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode hadiah dan hukuman.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">
<br /> </span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Prinsip-prinsip pelaksanaan metodologi pendidikan menurut Al-Saibany dalam Arief (2002:93), yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mengetahui motivasi, minat, dan kebutuhan anak didiknya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mengetahui pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mengetahui tahap kematangan, perkembangan, serta perubahan anak didik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mengetahui perbedaan-perbedaan individu di dalam anak didik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memperhatikan kepahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, integrasi pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan, dan kebebasan berfikir.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Menegakkan ”<i>uswah hasanah</i>.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Metode-metode tersebut di atas dapat menjadi metode pilihan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPS secara variatif. Tentunya tidak ada metode yang terbaik bagi semua situasi pembelajaran, melainkan setiap situasi<span style=""> </span>dan bahan ajar memiliki pilihan metode terbaik masing-masing. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Selain metode di atas, terdapat beberapa model pembelajaran kontemporer yang dapat membuat proses belajar mengajar lebih variatif dan menyenangkan bagi anak. Model tersebut diantarannya sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Examples Non Examples</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">. </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Langkah-langkah<span style=""> </span>yang dapat dilakukan sebagai berikut:</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kesimpulan<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">
<br /> </span></b> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Picture and Picture</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">: </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Langkah-langkah<span style=""> </span>yang dapat dilakukan sebagai berikut:</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Menyajikan materi sebagai pengantar <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kesimpulan/rangkuman <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Numbered Heads Together: </span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Langkah-langkah<span style=""> </span>yang dapat dilakukan sebagai berikut:</span><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kesimpulan <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Cooperatove Script</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">: Langkah-langkah<span style=""> </span>yang dapat dilakukan sebagai berikut:</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru membagi siswa untuk berpasangan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sementara pendengar :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Penutup <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Student Teams-Achievment Division: </span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Langkah-langkah<span style=""> </span>yang dapat dilakukan sebagai berikut:</span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru menyajikan pelajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Memberi evaluasi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kesimpulan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 9pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Media Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="">Media menurut Djamarah dan Zain (2002:137) adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Adapun Hamalik (1995:69) berpendapat bahwa pengadaan media pembelajaran<b> </b>dilakukan oleh guru, siswa sendiri, dan bantuan orangtua. Prosedur yang dapat ditempuhnya, yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memilih dan menggunakan alat bantuan yang tersedia di sekolah sesuai dengan rencana p</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">embelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Siswa memilih dan membuat sendiri alat bantuan yang diperlukannya berdasarkan petunjuk dan bantuan guru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Membeli di pasaran bebas seandainya alat-alat yang diperlukan itu ada di pasaran dan cocok untuk kegiatan belajar yang akan dilakukan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Sudjana dalam<i> </i>Djamarah dan Zain (2002:152-153) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan<span style=""> </span>situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaanya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti dapat digunakan<span style=""> </span>hanya sekedar<span style=""> </span>melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses<span style=""> </span>belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan<span style=""> </span>lama diingat siswa sehingga mempunyani nilai tinggi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Ketika fungsi-fungsi media pelajaran itu diaplikasikan kedalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah perannya sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media yang digunakan guru sebagai penjelas terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi<span style=""> </span>belajar siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan sifat media itulah akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar.<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">
<br /> </span> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Seiring dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bentuk media yang dapat dimanfaatkan sangat beragam<i> </i>Djamarah dan Zain (2002:140-142) berpendapat bahwa sangat banyak macam-macam media dan dapat dikategorisasikan menjadi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media Auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti <i>radio cassette recorder</i> dan piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media Visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film <i>strip</i> (film rangkai), <i>slides</i> (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol<span style=""> </span>yang bergerk seperti film kartun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media Audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Media ini dibagi lagi kedalam:</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (<i>sound slides</i>), film<span style=""> </span>rangkai suara, dan cetak suara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Audiovisual gerak, yaitu media yang menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan <i>video-cassette.</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film<span style=""> </span>gambar <i>video-cassette.</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Audiovisual tidak murni yaitu<span style=""> </span>yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari <i>slides proyektor</i> dan unsur suaranya bersumber dari tape<span style=""> </span><i>recorder</i> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="EN-GB"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="EN-GB">Contoh radio dan<span style=""> </span>televisi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="EN-GB"><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="EN-GB">Media dengan daya liput yang terbatas oleh runag dan waktu. Media ini penggunaannya membutuhkan<span style=""> </span>ruang dan tempat yang khusus seperti film, <i>sound slides</i>, film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="EN-GB"><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="EN-GB">Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Media yang termasuk kategori ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="EN-GB">3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya<span style=""> </span>murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></i><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Media kompleks<i>. </i>Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh, mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan<span style=""> </span>keterampilan yang memadai.<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, diantaranya dikemukakan oleh Djamarah dan Zain (2002:145-147) sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Objektivitas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Program pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sasaran program<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Situasi dan kondisi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kualitas teknik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Keefektifan dan afisiensi penggunaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Sumber Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Menurut Hamalik (1995:68) sumber-sumber yang dapat digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada hal-hal berikut ini.<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Pribadi guru sendiri pada dasarnya merupakan sumber tidak tertulis dan sangat kaya serta luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Sumber masyarakat juga merupakan sumber yang paling kaya bagi bahan ajar siswa. Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum terkuasai oleh guru, ternyata ada dalam masyarakat, yaitu berupa objek, kejadian, dan peninggalan sejarah.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">
<br /> </span> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Udin Saripudin dalam Djamarah dan Zain (2002:139) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi tiga kategori yaitu manusia, alam lingkungan dan media pendidikan, karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau untuk belajar seseorang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber belajar utama yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS dapat berbentuk teks tertulis seperti buku, majalah, brosur, surat kabar, poster dan informasi lepas, atau berupa lingkungan sekitar seperti: lingkungan alam, lingkungan sosial sehari-hari. Seorang guru yang akan menyusun materi perlu mengumpulkan dan mempersiapkan bahan kepustakaan atau rujukan (buku dan pedoman yang berkaitan dan sesuai) untuk menyusun dan mengembangkan silabus. Pencarian informasi ini, sebenarnya dapat pula memanfaatkan perangkat teknologi informasi mutakhir seperti multimedia dan internet.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan yang akan digunakan dapat berbentuk buku sumber utama Sosiologi/Antropologi, Geografi, Sejarah, dan Ekonomi maupun buku penunjang lainnya. Di samping itu, bahan bacaan penunjang seperti jurnal, hasil penelitian, majalah, koran, brosur, serta alat pembelajaran yang terkait dengan indikator dan Kompetensi Dasar ditetapkan. Sebagai bahan penunjang, dapat juga digunakan disket, kaset, atau CD yang berisi cerita atau tayangan yang berkaitan dengan bahan yang akan dipadukan. Guru, dalam hal ini, dituntut untuk rajin dan kreatif mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembelajaran. Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu tergantung pada wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan tingkat kreativitasnya dalam mengelola bahan ajar. Semakin lengkap bahan yang terkumpulkan dan semakin luas wawasan dan pemahaman guru terhadap materi tersebut maka berkecenderungan akan semakin baik pembelajaran yang dilaksanakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan yang sudah terkumpul selanjutnya dipilah, dikelompokkan, dan disusun ke dalam indikator dari Kompetensi Dasar. Setelah bahan-bahan yang diperlukan terkumpul secara memadai, seorang guru selanjutnya perlu mempelajari secara cermat dan mendalam tentang isi bahan ajar yang berkaitan dengan langkah kegiatan berikutnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Evaluasi Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi terdiri atas evaluasi pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar menurut Hamalik (1995:159) adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai pembelajaran yang telah ditetapkan.<span style=""> </span>Adapun evaluasi pembelajaran menurut Hamalik (1995: 171) adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara sistematik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen sistem pembelajaran yang meliputi komponen <i>input</i>, yaitu perilaku awal (<i>entry behavior</i>) siswa, komponen input instrumental, yaitu kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan, komponen kurikulun (program studi, metode, dan media), komponen administratif (alat, waktu, dan dana); komponen <i>proses</i>, yaitu prosedur pelaksanaan pembelajaran; dan komponen <i>output</i>, yaitu hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Menurut Hamalik (1995:159)<span style=""> </span>fungsi evaluasi hasil belajar meliputi:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Untuk diagnostik dan pengembangan. Hasil evaluasi menggambarkan kemajuan, kegagalan, dan kesulitan masing-masing siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Untuk seleksi. Hasil evaluasi dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon siswa dalam penerimaan siswa baru dan atau melanjutkan ke pendidikan berikutnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Untuk kenaikan kelas. Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana yang memenuhi ranking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan kelas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Untuk penempatan. Para lulusan yang ingin bekerja pada suatu instansi atau perusahaan perlu menyiapkan transkip program studi yang telah ditempuhnya, yang juga memuat nilai-nilai hasil evaluasi belajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Adapun tujuan evaluasi hasil belajar menurut Hamalik (1995:160) meliputi:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, mnetapkan kesulitan-kesulitannya, dan menyarankan kegiatan remedial (perbaikan).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">6)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat, dan bakatnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sasaran evaluasi pembelajaran adalah untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dinilai dalam sistem pembelajaran. Terdapat empat hal pokok yang dijadikan sebagai sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu sebagai berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi tujuan pembelajaran.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Menurut Hamalik (1995:173) evaluasi terhadap tujuan pembelajaran bertitik tolak dari tiga pertanyaan yang dapat dianggap sebagai kriteria evaluasi tujuan, yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Apakah tujuan pembelajaran menggambarkan perilaku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran? Perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang dapat tampak, dapat diamati, dan dapat diukur maupun perilaku yang tidak tampak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Apakah tujuan pembelajaran menggambarkan kondisi tertentu dimana siswa diharapkan mempertunjukkan kemampuannya setelah mengalami proses pembelajaran?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Apakah dalam rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan batas minimal (paling rendah) perilaku yang dapat diterima? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi unsur dinamis pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Unsur-unsur pembelajaran pada hakikatnya merupakan unsur penunjang dalam proses pembelajaran. Evaluasi unsur dinamis pembelajaran meliputi:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi terhadap motivasi belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui apakah dorongan belajar siswa memadai dan apakah upaya yang dilakukan guru untuk menggerakkan motivasi belajar itu sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang disarankan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi terhadap bahan pelajaran, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup, urutan, kedalaman, dan kesesuaian bahan pelajaran;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi terhadap alat bantu belajar, bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat ketepatan, kesesuaian, kedayagunaan, dan keampuhan alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi terhadap suasana belajar, bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan dan dukungan suasana belajar (khususnya lingkungan kelas) terhadap proses pembelajaran;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi terhadap keadaan subjek didik, bertujuan untuk mengetahui keadaan diri subjek peserta didik yang berperan dalam peoses pembelajaran; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Evaluasi pelaksanaan pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Aspek-aspek yang perlu dinilai terdiri atas:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Tahap permulaan pembelajaran yang meliputi aspek metode yang digunakan (ketepatan dan sistematika), penyampaian materi pelajaran, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan penggunaan unsur penunjang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Tahap inti pembelajaran, meliputi metode yang digunakan (ketepatan dan sistematika), materi yang disajikan, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan penggunaan unsur penunjang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Tahap akhir pembelajaran, meliputi kesimpulan yang dibuat mengenai materi, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan prosedur/teknik penilaian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Tahap tindak lanjut, meliputi kegiatan siswa, kegiatan guru, dan produk yang dihasilkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Evaluasi kurikulum<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Dalam hubungan ini, evaluasi berpijak pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Berapa banyak dan berapa luas/kedalaman tingkat ketercapaian tujuan yang telah ditentukan dalam GBPP?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Sejauh mana ruang lingkup dan urutan pokok bahasan/sub-sub pokok/topik telah disampaikan dan diserap oleh siswa?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Bagaimana tingkat pelaksanaan/penggunaan strategi pembelajaran yang telah digariskan dalam GBPP?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Hingga mana ketercapaian hasil belajar siswa?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">
<br /> </span> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="ES">Sasaran dari proses evaluasi hasil balajar meliputi:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Ranah Kognitif <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut perumusan secara lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikatagorikan sebagai konsep, prosedur, fakta, dan prinsip. Menurut Hamalik (1995:162), untuk menilai pengetahuan dapat digunakan pengujian sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sasaran penilaian aspek pengenalan (<i>recognition</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sasaran penilaian aspek mengingat kembali (<i>recal</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Sasaran penilaian aspek pemahaman (<i>komprehension</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Ranah Afektif<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sasaran ranah afektif (sikap dan nilai) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek penerimaan, yaitu kesadaran peka terhadap gejala dan stimulus serta menerima atau menyelesaikan stimulus atau gejala tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sambutan, yaitu aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala di samping menyadari/menerimanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek penilaian, yaitu perilaku yang konsisten, stabil, dan mengandung kesungguhan kata hati dan kontrol secara aktif terhadap perilakunya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek organisasi, yaitu perilaku menginternalisasi, mengorganisasi, dan memantapkan interaksi antara nilai-nilai dan menjadikannya sebagai suatu pendirian yang teguh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">e)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, yaitu menginternalisasi suatu nilai ke dalam sistem nilai dalam diri individu yang berperilaku konsisten dengan sistem nilai tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Ranah Keterampilan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Sasaran evaluasi keterampilan meliputi:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek keterampilan kognitif. Evaluasi dilakukan dengan metode-metode objektif tertutup.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek keterampilan psikomotorik dengan tes tindakan terdapat pelaksanaan tugas yang nyata atau yang disimulasikan, dan berdasarkan kriteria ketepatan, kecepatan, dan kualitas penerapan secara objektif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek keterampilan reaktif yang dilaksanakan secara langsung dengan pengamatan objektif terhadap tingkah laku pendekatan atau penghindaran; secara tidak langsung dengan kuesioner sikap.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Aspek keterampilan interaktif, secara langsung dengan menghitung frekuensi kebiasaan dan cara-cara baik yang dipertunjukkan pada kondisi tertentu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Prosedur yang dapat ditempuh dalam melakukan evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Persiapan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Pada tahap ini guru menyusun kisi-kisi (<i>blue print</i>). Blue print ini dianggap sebagai <i>guide</i> dalam pengembangan pola belajar lebih lanjut, melalui instrumen evaluasi yang direvisi terus sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Melalui cara ini, tes evaluasi dapat berfungsi sebagai bagian integral dalam sistem mengajar dan bersifat langsung. Bentuk item yang disusun dapat berupa pilihan berganda, essay, atau bentuk lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Penyusunan alat ukur<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Pada tahap ini, guru menentukan jenis alat ukur yang akan digunakan berdasarkan tujuan dari pengukuran tersebut dan aspek/ranah apa yang hendak diukur. Alat evaluasinya dapat berupa penilaian dengan tes dan penilaian bukan dengan tes. Penilaian dengan tes terdapat tiga macam, yaitu a) <i>educational test</i>, untuk mengukur kemampuan siswa di sekolah atau prestasi belajar; b) <i>mental test</i> atau tes intelegensi seseorang; dan c) <i>aptitude test</i> untuk mengetahui bakat seseorang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Tes lisan dan tertulis. Bentuk tes ini digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Keuntungan penggunaan tes lisan (<i>oral tes</i>) menurut Hamalik (1995:166), yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">memberikan pengalaman kepada siswa untuk melakukan ekspresi secara lisan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">siswa mendapat manfaat tertentu dengan mendengarkan respon/jawaban dari siswa lainnya;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">pertanyaan yang dijawab oleh siswa lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan yang ditulis;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">kesalahan yang dibuat siswa segera dapat diketahui dan diperbaiki pada saat itu juga;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">e)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">tes tertulis banyak menggunakan penglihatan yang sewaktu membaca dan menulis sesuatu jawaban; dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">f)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">pengaruh faktor dari luar pada waktu ujian, misalnya sulit menyatakan pendapat secara lisan dapat dihindari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Oleh karena pembelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan antara berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, maka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas. Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran, yakni Guru Mata Pelajaran IPS.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Di sekolah pada umumnya guru-guru yang tersedia terdiri atas guru-guru disiplin ilmu seperti guru Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah. Guru dengan latar belakang tersebut tentunya sulit untuk beradaptasi ke dalam pengintegrasian disiplin ilmu-ilmu sosial, karena mereka yang memiliki latar belakang Geografi tidak memiliki kemampuan yang optimal pada Ekonomi dan Sejarah, begitu pula sebaliknya. Di samping itu, pembelajaran IPS Terpadu juga menimbulkan konsekuensi terhadap berkurangnya beban jam pelajaran yang diemban guru-guru yang tercakup ke dalam IPS, sementara ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban atas beban jam mengajar untuk setiap guru masih tetap.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk itu, dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan dua cara, yakni: (1) <i>team teaching, </i>dan (2) guru tunggal. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">1. Team Teaching<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pembelajaran terpadu dalam hal ini diajarkan dengan cara team; satu topik pembelajaran dilakukan oleh lebih dari seorang guru. Setiap guru memiliki tugas masing-masing sesuai dengan keahlian dan kesepakatan. Kelebihan sistem ini antara lain adalah: (1) pencapaian KD pada setiap topik efektif karena dalam tim terdiri atas beberapa yang ahli dalam ilmu-ilmu sosial, (2) pengalaman dan pemahaman peserta didik lebih kaya daripada dilakukan oleh seorang guru karena dalam satu tim dapat mengungkapkan berbagai konsep dan pengalaman, dan (3) peserta didik akan lebih cepat memahami karena diskusi akan berjalan dengan narasumber dari berbagai disiplin ilmu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kelemahan dari sistem ini antara lain adalah jika tidak ada koordinasi, maka setiap guru dalam tim akan saling mengandalkan sehingga pencapaian KD tidak akan terpenuhi. Selanjutnya, jika kurang persiapan, penampilan di kelas akan tersendat-sendat karena skenario tidak berjalan dengan semestinya, sehingga para guru tidak tahu apa yang akan dilakukan di dalam kelas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk itu maka diperlukan beberapa langkah seperti berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KD dan SK yang harus dicapai dalam satu topik pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan berapa guru bidang studi IPS yang dapat dilibatkan dalam pembelajaran pada topik tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD yang termasuk dalam SK yang ia mampu, seperti misalnya SK-1 oleh guru dengan latar belakang Sosiologi/Antropologi, SK-2 oleh guru dengan latar belakang Geografi, dan seterusnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan semua guru yang termasuk ke dalam topik yang bersangkutan, sehingga setiap anggota memahami apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sebaiknya dilakukan simulasi terlebih dahulu jika pembelajaran dengan sistem ini merupakan hal yang baru, sehingga tidak terjadi kecanggungan di dalam kelas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Evaluasi dan remedial menjadi tanggung jawab masing-masing guru sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sehingga akumulasi nilai gabungan dari setiap Kompetensi Dasar dan Standar Kompetensi menjadi nilai mata pelajaran IPS.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">2. Guru Tunggal<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pembelajaran IPS dengan seorang guru merupakan hal yang ideal dilakukan. Hal ini disebabkan: (1) IPS merupakan satu mata pelajaran, (2) guru dapat merancang skenario pembelajaran sesuai dengan topik yang ia kembangkan tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru yang lain, dan (3) oleh karena tanggung jawab dipikul oleh seorang diri, maka potensi untuk saling mengandalkan tidak akan muncul.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran IPS terpadu yang dilakukan oleh guru tunggal, yakni: (1) oleh karena mata pelajaran IPS terpadu merupakan hal yang baru, sedangkan guru-guru yang tersedia merupakan guru bidang studi sehingga sangat sulit untuk melakukan penggabungan terhadap berbagai bidang studi tersebut, (2) seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu akan didominasi oleh bidang studi geografi, serta (3) jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk tercapainya pembelajaran IPS Terpadu yang dilakukan oleh guru tunggal tersebut, maka dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru-guru yang tercakup ke dalam mata pelajaran IPS diberikan pelatihan bidang-bidang studi di luar bidang keahliannya, seperti guru bidang studi Sejarah diberikan pelatihan tentang bidang studi Geografi dan Ekonomi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Koordinasi antarbidang studi yang tercakup dalam mata pelajaran IPS tetap dilakukan, untuk mereviu apakah skenario yang disusun sudah dapat memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan bidang studi di luar yang ia mampu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Disusun skenario dengan metode pembelajaran yang inovatif dan memunculkan nalar para peserta didik sehingga guru tidak terjebak ke dalam pemaparan yang parsial bidang studi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Persiapan pembelajaran disusun dengan matang sesuai dengan target pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru yang profesional menurut Mulyasa (2007:35-65) harus mampu melakukan peranan-peranan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pendidik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pengajar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pembimbing<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pelatih<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai penasehat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pembaharu/inovator<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai model dan teladan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">h.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai aktor<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">i.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai peneliti<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">j.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pendorong kreativitas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">k.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pembangkit pandangan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">l.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai evaluator<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">m.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai emansipator<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">n.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai pembawa cerita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">o.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Guru sebagai kulminator<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Adapun Usman (2001:6) berpendapat bahwa apabila dikelompokkan, maka terdapat tiga jenis tugas guru, yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Ketiga tugas tersebut terpetakan dalam bagan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:group id="_x0000_s1046" style="'position:absolute;" coordorigin="1695,3075" coordsize="7995,7989"> <v:shape id="_x0000_s1047" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">TUGAS GURU<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1048" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">PROFESI<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1049" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:8.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">KEMANUSIAANN<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1050" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Mendidik <o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1051" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Mengajara<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1052" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Melatih <o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1053" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Meneruskan dan Mengembangkan Nilai-nilai hidup<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1054" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Meneruskan dan Mengembangkan IPTEK<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1055" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" style="'line-height:normal'"><span style="'font-size:10.0pt;">Mengembangkan keterampilan dan penerapannya<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1056" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Menjadi orang tua kedua<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1057" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" style="'line-height:normal'"><span style="'font-size:9.0pt;">Auto-Pengertian:-homoludens, homopuber, homosapiens<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="'line-height:normal'"><span style="'font-size:9.0pt;"><o:p> </o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1058" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Transformasi diri<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1059" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Autoidentifikasi<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1060" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">KEMASYARAKATAN<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1061" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga Negara Indonesia yang bermoral pancasila<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1062" type="#_x0000_t202" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal"><span style="'font-size:10.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;">Mncerdaskan bangsa Indonesia<o:p></o:p></span></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1063" style="'position:absolute;left:1935;top:3480;" coordsize="585,6930" path="m30,l,6930r585,e" filled="f"> <v:path arrowok="t"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1064" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1065" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;left:1935;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1066" style="'position:absolute;left:3795;top:3825;" coordsize="360,1815" path="m360,15l,,,1815r360,e" filled="f"> <v:path arrowok="t"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1067" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1068" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;left:5295;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1069" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;left:5175;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1070" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;left:5295;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1071" style="'position:absolute;left:4575;top:6675;" coordsize="435,2310" path="m435,l15,,,2310r435,e" filled="f"> <v:path arrowok="t"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1072" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1073" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;left:4575;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1074" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;left:3915;" connectortype="straight"> <v:shape id="_x0000_s1075" style="'position:absolute;left:4680;top:10020;" coordsize="330,885" path="m330,l,,,885,330,870e" filled="f"> <v:path arrowok="t"> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1076" type="#_x0000_t32" style="'position:absolute;" connectortype="straight"> </v:group><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="16" height="25"></td> </tr> <tr> <td></td> <td><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" shapes="_x0000_s1046 _x0000_s1047 _x0000_s1048 _x0000_s1049 _x0000_s1050 _x0000_s1051 _x0000_s1052 _x0000_s1053 _x0000_s1054 _x0000_s1055 _x0000_s1056 _x0000_s1057 _x0000_s1058 _x0000_s1059 _x0000_s1060 _x0000_s1061 _x0000_s1062 _x0000_s1063 _x0000_s1064 _x0000_s1065 _x0000_s1066 _x0000_s1067 _x0000_s1068 _x0000_s1069 _x0000_s1070 _x0000_s1071 _x0000_s1072 _x0000_s1073 _x0000_s1074 _x0000_s1075 _x0000_s1076" width="539" height="539" /></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p>
<br /> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Peserta didik<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dilihat dari aspek peserta didik, pembelajaran IPS Terpadu memiliki peluang untuk pengembangan kreativitas akademik. Hal ini disebabkan model ini menekankan pada pengembangan kemampuan analitik, kemampuan asosiatif, serta kemampuan eksploratif dan elaboratif. Pembelajaran IPS Terpadu ini akan lebih dipahami peserta didik jika dalam penyajiannya lebih mengupas pada permasalahan sosial yang ada, terutama permasalahan sosial di lingkungan peserta didik itu sendiri. Dengan kata lain bersifat kontekstual.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selain itu, model pembelajaran IPS Terpadu dapat mempermudah dan memotivasi peserta didik untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa indikator dan Kompetensi Dasar. Dengan mempergunakan model pembelajaran IPS Terpadu, secara psikologik, peserta didik digiring berpikir secara luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-hubungan konseptual yang disajikan guru. Selanjutnya, peserta didik akan terbiasa berpikir terarah, teratur, utuh, menyeluruh, sistemik, dan analitik. Dengan demikian, pembelajaran model ini menuntun kemampuan belajar peserta didik lebih baik, baik dalam aspek intelegensi maupun kreativitas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sarana dan Prasarana<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sarana dan prasarana yang harus tersedia dalam pembelajaran IPS Terpadu pada dasarnya relatif sama dengan pembelajaran yang lainnya, hanya saja ia memiliki kekhasan tersendiri dalam beberapa hal. Dalam pembelajaran IPS Terpadu, guru harus memilih secara jeli media yang akan digunakan, dalam hal ini media tersebut harus memiliki kegunaan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang studi yang terkait dan tentu saja terpadu. Misalnya, peta yang digunakan tidak hanya peta yang dapat digunakan untuk Standar Kompetensi yang berkaitan dengan Geografi saja melainkan juga seyogianya dapat digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi yang lainnya. Dengan demikian, efisiensi pemanfaatan sarana dapat terlaksana dalam pembelajaran ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Namun demikian, dalam pembelajaran ini tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sarana yang relatif lebih banyak dari pembelajaran monolitik. Hal ini disebabkan untuk memberikan pengalaman yang terpadu, peserta didik harus diberikan ilustrasi dan demonstrasi yang komprehensif untuk satu topik tertentu. Guru dalam pembelajaran ini diharapkan dapat mengoptimalkan sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS Terpadu.</span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">E.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b>Implementasi Pembelajaran IPS dalam KTSP </b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="NO-BOK">KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 6pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK">KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK">Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK">Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 50.05pt; text-align: justify; text-indent: -50.05pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK">Beragam dan terpadu<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK">Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 50.05pt; text-align: justify; text-indent: -50.05pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Relevan dengan kebutuhan kehidupan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Pengembangan kurikulum dilakukan dengan<span style=""> </span>melibatkan pemangku kepentingan (<i>stakeholders</i>) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan<span style=""> </span>kemasyarakatan, dunia usaha dan<span style=""> </span>dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,<span style=""> </span>keterampilan<span style=""> </span>berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 50.05pt; text-align: justify; text-indent: -50.05pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Menyeluruh dan berkesinambungan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,<span style=""> </span>bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 45pt; text-indent: -45pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Belajar sepanjang hayat<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal<span style=""> </span>dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span>7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV">Salah satu rancangan operasional dalam KTSP adalah silabus. <span style="">Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV">Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="Object_x0020_2" spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style="'width:451.5pt;height:243.75pt;visibility:visible'" gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQC75UiUBQEAAB4CAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKSRvU7DMBSF dyTewfKKEqcMCKEmHfgZgaE8wMW+SSwc27JvS/v23KTJgkoXFsu+P+c7Ol5vDoMTe0zZBl/LVVlJ gV4HY31Xy4/tS3EvRSbwBlzwWMsjZrlprq/W22PELHjb51r2RPFBqax7HCCXIaLnThvSAMTP1KkI +gs6VLdVdad08ISeCho1ZLN+whZ2jsTzgcsnJwldluLxNDiyagkxOquB2Knae/OLUsyEkjenmdzb mG/YhlRnCWPnb8C898bRJGtQvEOiVxjYhtLOxs8AySiT4JuDystlVV4WPeM6tK3VaILeDZxIOSsu ti/jidNGNZ3/J08yC1dNv9v8AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEArTA/8cEAAAAyAQAACwAAAF9y ZWxzLy5yZWxzhI/NCsIwEITvgu8Q9m7TehCRpr2I4FX0AdZk2wbbJGTj39ubi6AgeJtl2G9m6vYx jeJGka13CqqiBEFOe2Ndr+B03C3WIDihMzh6RwqexNA281l9oBFTfuLBBhaZ4ljBkFLYSMl6oAm5 8IFcdjofJ0z5jL0MqC/Yk1yW5UrGTwY0X0yxNwri3lQgjs+Qk/+zfddZTVuvrxO59CNCmoj3vCwj MfaUFOjRhrPHaN4Wv0VV5OYgm1p+LW1eAAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAkxdlDZwMAADbuQAA HwAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWzsnd9zm0YQx9870/+B4bWTSvwGT5WO 7caZTJxGU7V9P8NJokagASzb/eu7e3cgJEu+xFiKU28eHCROx/HlgPvc7u3+8uvdIjNWvKzSIh+Z 1s9D0+B5XCRpPhuZf/158SY0japmecKyIucj855X5q9vf/zhF3YyK9lynsYG1JBXJ2xkzut6eTIY VPGcL1j1c7HkOeybFuWC1fCxnA2Skt1CzYtsYA+H/mDB0tx8u67qN1Yz46ZMn1BVVsTXPDln+YpV UGUWn3S/UW3M4v41s5N89b5cTpbjElse/74al0aajExQLmcLkMgcqB2qGHwcbP1qtq7gblousHwx nRp3opZ7/Cvq4He1EcOXoeuFIJhpxLDP9QLYViXi+Wf5O/mtaUABy7PdToF3mkqgbbINsNFpV7XE VuWrhydqOY7lNyf7ecUyw21PuSldLS/hglRGXpzPWT7jp2VZ3M45SypoH5aGg4F0srhQZ/1L0PPq 9lORgJTspi5EB9lSqXO2dhh5fiNHI5gVhVYrmOUHPgiijtrUtCyr+j0vFgZujEyeZemy4uJgbHVZ 1bKNTSnUoiqyNLlIs0x8KGdX51lpwOmPTMeJIsdRB9goluXG7ciMPNsTNW/sE/cJbyup7xphNkqV xU2eiN6A8r1T2zVLM7kN4mU5tohPpzyu25ZXqoPWdxNxJeu7syK5x4JX8D9ofAu378jM4a42DZbH 86IcmXFdykuZVfWkvs84lk/4dCw7O2z9Ab/M4IqCYvmbvybqnNdFslVmwZENls3geZKZRlmDQNB1 p0Ven4ovr5jSuVrGZ3wq1FzG47iWYjYXamPv6bR+pJzaq5p3zUt8lOH1F7/ZuGz4bNJqnrE6zY36 fsmnLIZueFqmDE4lnrOy4tBZmtuTdcr8tMjfcCbVi6utHXG1FgoUFN1fKYVNhE0bRVuw8rK5weGi kIRKf9R2j4Som5LQWUsYWS7e8SRh24UfkRB1UxK6awktJ7DwuUoafomGKJzS0OtoGNphSBp+4dMQ hVMa+msNbTuEbtjth/CY/5NdTf6F96q6zZt3DGeX+Vl5jUMMeEnBM1x9hF/jKARGnuObPIYHuGXi gb679wXKohQKOgoFriMGO+0L4/UqhLIohcK1QijP5vvg9SqEsiiFoo5CvhdsPu1fr0IoixyhdQbB YgyNesmbrB0oCy3LrUGxUcHDCSHMNK6ah83GoL7q0sOF+KcGiJ1iMLKHivFa1W9Pc5alVVohN8FI GHeJv7JZWObbtW3yYTD5eDl4kU37+Objbzsahiq2PHRT8cnyD2AniXwSmKCEJOBHOdhxGw4+BVKd zNmSG7atIKDBW6zpoDRsu04oOhvAv+OFFm4LYmxxWM0IiPkDJ7TU7ACc4x4aLtPZvBbMbmLfEkCM G7NEzXGw5B94x04XGUz74AyAB1Wqg3bL2N0yluP5bqj6uaoSmvBliH1x0RwBr0wX6SRii7MSjd3Y uXWjnZ/LVm7XsUhrDlybLmCuBY+jToWIG7ruTjIn4sa7eqc06ymN/+ekBRE37zvvQ8R90ltDIu7+ GhJxi+ndR+bGiLh1ChFx6xQi4tYptJ+4eZ6MWcl2W50AfmEg/zwg5zUgJwyatjDmdUyUB2c4J/Ll hAEy3NBFCtliuGiIkCVtwDDvGeDEsiTWPRDXy6R5cRHBP3WADaQik2Yz3UwmTbz/5Cy6nDCTxl+c KSCTZvvQ+1qrMAFWbzggwOoPBwRY/TUkwGqfgnv8NwiwdAoRYOkUIsDSKbQfsJ5qNhT2pfrthzxJ r1ldlIc0srXOph0j29FdTh3LdoWXxbaHbWtk6/qcBj6U1fCZ8OxEu+N+G1vXfGZH4Mj6ROuZ45yf k4MqmMwFmJCDKjmonhzLx5dojmgO1wjsce8/VjckmiOaO/yCBqI53UicaE6nENGcTqHnojlhTtrj oLq5TupqtmNtGsz9t/6pnxg40KU7IBD8+3DU/XWY+YwNG/PFFc/YP2BEzHc079nsh0FjP+wwqict eO06x4MbEf1hJNdKIKOuVz3C2kC1BnRjXSQxKi2ibKYowJeRXDrJpXOV0SLKkfmUpbxkcezPV8So /TUki6Nu9EyMqlOIGFWnEDGqTqEXyKgf+SyFAEO7MPC1UCoEc5IxijqU6h+dUi3X8SEgDsYqciMI ZuQ9cHXtRO8hSiVKJUqFKbSNeEivMVoSWVLJkkqWVBV9DCauv+M5O6JU3fiZKFWnEFGqTiGiVJ1C L5BSJzdgsCyfLZrOM5pSzxgEUTukDTXaQafC4/WoCzHtwBeRsIBOPceBWDpEpyLiLQWi7Yy49sR+ IRsq2VDJhoohk8mGuhWl7EghpcmGSjZU8vP99v72RKc69iI61Sn0Aul0zPM0Y+lBOdCFIDcPrJQi bujBOdAoC4wO7oahFQQySLjKy+JEnmWH4OULWGj7QWhZKkRQ41obRH6ERk1M0WL5HsRYVWs190Tn OUyIVXvoB6JhMD/8tSFWdYtEvcACSy16c2/EA6IQq5jphJKaUASgZ8sLQ5ZOsnSSpZMsnSJxFiU1 kYnEXm9CCmJJHSkRS+oU2s+Sxwqx6kLCiAdYJyKMHgvrQi9yXCcQCKOwznMCG1FNYF3gAsRtYR3s 9N2g5brQhu1Ho64ehutcSCH51NQZxHWUrBKWAPdNWoBRkyiy60YyQIrs2ubDPVYcG1pn2f9OJhth fw3Jg1U34iQPVp1CxHU6hYjrdAq9AK6DJH/bXOcon8kDh76R5jrbd13Hw3SEWbr8u8m32QAeptIA s5VYbOjZ3gPAi+xAACDa7eyh5VsifSOYz45qt7PcyG9CLJHdLp4X5chsc6xmnTysMAs4lhwi805A nud8RnxHfAdZSL95kE2y2/WeZSC+688mxHf9NSS+0408ie90ChHf6RQivtMp9AL4ztnBd4JVjmS3 8307CCEXIRofGm/MEJJtDCEvCEAbGO1C21KGxMYbM4IUimurne+HjfHsqFTngMukSFRC3pgGy4nq svTo9hKy2vVGEqK63hIS1fUnEqK6/hoS1enGm0R1OoWI6nQKEdXpFHoBVLcjqaJz9KSKPjhkNkkV HceK3Aful5RUkbPkXZ7IfJsUCrRZVfkdB78jJOvNE4RkvSUkJOuPE/9HJPsPAAD//+yY3W/iOBDA /xXLr6eqJOGz2lSi3HZfehUqu9rnwXEgh+NEtkvp/fU3Y5sSqrLVvpx0Ul4g2BPP+OfxfHBfKXX7 BW4UuEoz99rKEoTM+dxUoDgTWzBWupwP+DWJSejI/FHrKwlhQth3E8LSxDXcFLJ8Whr/qPZq1NIz 6turMT6yGsxDztN0Oh4MBpyB2uico2J86zusV//kfJYMhzRlnCIzmIQHfWd2OU8481bHnzi1Bb2p 9Gb5rAWanHBSFNSznTS4cJLiSjRqG1UVx71bsZW1XCjD9oA63CGJpp9J/VeECEskNOkQmgwzMr4n tFeEJRKanggRHu8ovQ8pwhIJzTqExqMJXrPehzD4EJYQk6xbuVclCVfrPzAqBRcSzoTg5lkaHFcY YHIu9dWPFWcWgxP6HPJcH4PNWcB4F1bWmw/CCsZHXJfUutu5anZgK/YTdu6ZIqfzBgYz0TQaOdw1 xSuJP1u5ap+kcCHIusMqSFi/h/Cp96voB+Jxj9ZXBdqZZcMJZxpqCvLPrlltoZUsG8Uw/vj2jm0f GrGzTDcLiqtybkzzspVQWNptUIvrBhVo20mbJZdbv/zVFKgDUAcniw+lqem7KUt2yPloOh0kBO81 59k4G4yTLJggD44JFJjN0mQ6xRSEAulgnE28iajouFBrrPsmm5rRQ85Ntdk6b6RXB/sHiwDhZlPE 3ULxN6aMslaQcwz0bIRnF9NaVybtymDCSGZp3G1cEk04qqb1z8/cbNZviSTLFovM7wpfORNTmr0g gkky+igddde4v18sgpXv16grJ9EjqzrnU9pJ3Aqd0Fdd+GztoFLhGV9WmqyVZYlOg2jCAdJR0XDw n66DrdHR8BhfDLQ5142WGDa02DYm52/3QnXuDubZZVgrZtzuXQnKTiJ4ARNykrdQfUzuZaPd3NcA a7DSH6RtxZ0sPelWLIULSdrvlpB0Z+elP3Ec+0guzv7vCgIiRdtHaClBCyXTcDQ5rwd6hFiOXqg6 iVtEmJ0QHivL3guPVT9V9BcQEreIcHhCmGST5Lyk6N3wMkMCFxlSHxRvcjJNMRd2y7Ke4WWGfQPp +/Nf3NS+gfyMUN9AfkaobyA/I3S5gZS6WIIB/NPrrF8MNfDv9HHXStwo7MFksQC9B+tbwA0W5NtK /AkOur9v/wUAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAOFRNx/PBgAA5hsAABoAAABjbGlwYm9hcmQvdGhl bWUvdGhlbWUxLnhtbOxZzW/cRBS/I/E/jHxvs9/NRt1U2c1uA23aKNkW9Thrz9rTjD3WzGzSvaH2 iISEKIgDlbhxQEClVuJS/ppAERSp/wJvZmyvJ+uQtI2gguaQtZ9/877fm6/LV+7FDB0QISlPel79 Ys1DJPF5QJOw590ajy6sekgqnASY8YT0vDmR3pX199+7jNd8RtMJxyIYRyQmCBglcg33vEipdG1l RfpAxvIiT0kC36ZcxFjBqwhXAoEPQUDMVhq1WmclxjTx1oGj0oyGDP4lSmqCz8SeZkNQgmOQfnM6 pT4x2GC/rhFyLgdMoAPMeh7wDPjhmNxTHmJYKvjQ82rmz1tZv7yC17JBTJ0wtjRuZP6ycdmAYL9h ZIpwUgitj1rdS5sFfwNgahk3HA4Hw3rBzwCw74OlVpcyz9Zotd7PeZZA9nGZ96DWrrVcfIl/c0nn br/fb3czXSxTA7KPrSX8aq3T2mg4eAOy+PYSvtXfGAw6Dt6ALL6zhB9d6nZaLt6AIkaT/SW0Duho lHEvIFPOtirhqwBfrWXwBQqyocguLWLKE3VSrsX4LhcjAGggw4omSM1TMsU+5OQAxxNBsRaA1wgu fbEkXy6RtCwkfUFT1fM+THHilSAvn33/8tkTdHT/6dH9n44ePDi6/6Nl5IzawklYHvXi28/+fPQx +uPJNy8eflGNl2X8rz988svPn1cDoXwW5j3/8vFvTx8//+rT3797WAHfEHhSho9pTCS6QQ7RLo/B MOMVV3MyEa82YhxhWh6xkYQSJ1hLqeA/VJGDvjHHLIuOo0efuB68LaB9VAGvzu46Cu9FYqZoheRr UewAtzlnfS4qvXBNyyq5eTxLwmrhYlbG7WJ8UCV7gBMnvsNZCn0zT0vH8EFEHDV3GE4UDklCFNLf +D4hFdbdodTx6zb1BZd8qtAdivqYVrpkTCdONi0GbdEY4jKvshni7fhm+zbqc1Zl9SY5cJFQFZhV KD8mzHHjVTxTOK5iOcYxKzv8OlZRlZJ7c+GXcUOpINIhYRwNAyJl1ZibAuwtBf0aho5VGfZtNo9d pFB0v4rndcx5GbnJ9wcRjtMq7B5NojL2A7kPKYrRDldV8G3uVoh+hzjg5MRw36bECffp3eAWDR2V Fgmiv8yEjiW0aqcDxzT5u3bMKPRjmwPn146hAT7/+lFFZr2tjXgD5qSqStg61n5Pwh1vugMuAvr2 99xNPEt2CKT58sTzruW+a7nef77lnlTPZ220i94KbVevG+yi2CyR4xNXyFPK2J6aM3JdmkWyhHki GAFRjzM7QVLsmNIIHrO+7uBCgc0YJLj6iKpoL8IpLLDrnmYSyox1KFHKJWzsDLmSt8bDIl3ZbWFb bxhsP5BYbfPAkpuanO8LCjZmtgnN5jMX1NQMziqseSljCma/jrC6VurM0upGNdPqHGmFyRDDZdOA WHgTFiAIli3g5Q7sxbVo2JhgRgLtdzv35mExUTjPEMkIBySLkbZ7OUZ1E6Q8V8xJAORORYz0Ju8U r5WkdTXbN5B2liCVxbVOEJdH702ilGfwIkq6bo+VI0vKxckSdNjzuu1G20M+TnveFPa08BinEHWp 13yYhXAa5Cth0/7UYjZVvohmNzfMLYI6HFNYvy8Z7PSBVEi1iWVkU8N8ylKAJVqS1b/RBreelwE2 019Di+YqJMO/pgX40Q0tmU6Jr8rBLlG07+xr1kr5TBGxFwWHaMJmYhdD+HWqgj0BlXA0YTqCfoFz NO1t88ltzlnRlU+vDM7SMUsjnLVbXaJ5JVu4qeNCB/NWUg9sq9TdGPfqppiSPydTymn8PzNFzydw UtAMdAR8OJQVGOl67XlcqIhDF0oj6o8ELBxM74BsgbNY+AxJBSfI5leQA/1ra87yMGUNGz61S0Mk KMxHKhKE7EBbMtl3CrN6NndZlixjZDKqpK5MrdoTckDYWPfAjp7bPRRBqptukrUBgzuef+57VkGT UC9yyvXm9JBi7rU18E+vfGwxg1FuHzYLmtz/hYoVs6odb4bnc2/ZEP1hscxq5VUBwkpTQTcr+9dU 4RWnWtuxlixutHPlIIrLFgOxWBClcN6D9D+Y/6jwmb1t0BPqmO9Cb0Vw0aCZQdpAVl+wCw+kG6Ql TmDhZIk2mTQr69ps6aS9lk/W57zSLeQec7bW7CzxfkVnF4szV5xTi+fp7MzDjq8t7URXQ2SPlyiQ pvlGxgSm6tZpG6doEtZ7Htz8QKDvwRPcHXlAa2haQ9PgCS6EYLFkb3F6XvaQU+C7pRSYZk5p5phW TmnllHZOgcVZdl+SUzrQqfQVB1yx6R8P5bcZsILLbj/ypupcza3/BQAA//8DAFBLAwQUAAYACAAA ACEAnGZGQbsAAAAkAQAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwu cmVsc4SPzQrCMBCE74LvEPZu0noQkSa9iNCr1AcIyTYtNj8kUezbG+hFQfCyMLPsN7NN+7IzeWJM k3ccaloBQae8npzhcOsvuyOQlKXTcvYOOSyYoBXbTXPFWeZylMYpJFIoLnEYcw4nxpIa0cpEfUBX NoOPVuYio2FBqrs0yPZVdWDxkwHii0k6zSF2ugbSL6Ek/2f7YZgUnr16WHT5RwTLpRcWoIwGMwdK V2edNS1dgYmGff0m3gAAAP//AwBQSwECLQAUAAYACAAAACEAu+VIlAUBAAAeAgAAEwAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQCtMD/xwQAAADIBAAAL AAAAAAAAAAAAAAAAADYBAABfcmVscy8ucmVsc1BLAQItABQABgAIAAAAIQCTF2UNnAwAANu5AAAf AAAAAAAAAAAAAAAAACACAABjbGlwYm9hcmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1sUEsBAi0AFAAG AAgAAAAhAOFRNx/PBgAA5hsAABoAAAAAAAAAAAAAAAAA+Q4AAGNsaXBib2FyZC90aGVtZS90aGVt ZTEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAJxmRkG7AAAAJAEAACoAAAAAAAAAAAAAAAAAABYAAGNsaXBi b2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9kcmF3aW5nMS54bWwucmVsc1BLBQYAAAAABQAFAGcBAAADFwAA AAA= "> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png" title="" cropbottom="-162f" cropright="-22f"> <o:lock ext="edit" aspectratio="f"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" shapes="Object_x0020_2" width="602" height="325" /><!--[endif]--></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV">Gambar<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV">Mekanisme Pengembangan Silabus<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="IN">Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">/diobservasi </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="IN">yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua)</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> <span style="">Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK</span>. <span style="">Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR">kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV">Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan,<span style=""> </span>dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV">Identifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan,</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="FI"> aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran,</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"> relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan dan alokasi waktu. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="IN">Penilaian merupakan serangkaian kegiatan u</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">n</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="IN">t</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">u</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="IN">k memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="IN"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV">Penilaian pencapaian kompetensi dasar pe-serta didik dilakukan berdasarkan indikator.Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">
<br /> </span> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:rect id="_x0000_s1045" style="'position:absolute;margin-left:-25.3pt;margin-top:-13.45pt;width:520.6pt;"><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: relative; z-index: -2;"><span style="position: absolute; left: -35px; top: -19px; width: 696px; height: 610px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" shapes="_x0000_s1045" width="696" height="610" /></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Format Silabus:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">SILABUS<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Nama Sekolah<span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">………………………………………………………………………….<b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Mata Pelajaran<span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> …………………………………………………………………………<b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kelas/Semester<span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> …………………………………………………………………………<b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Standar Kompetensi<span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> …………………………………………………………………………<b><o:p></o:p></b></span></p> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="637"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 32.4pt;" valign="top" width="43"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">No<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.5pt;" valign="top" width="42"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">KD<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 90pt;" valign="top" width="120"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Materi Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 81pt;" valign="top" width="108"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kegiatan Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 54pt;" valign="top" width="72"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Indikator<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Penilaian<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Alokasi Waktu<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: black black black -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Sumber/Bahan<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 32.4pt;" valign="top" width="43"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.5pt;" valign="top" width="42"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 90pt;" valign="top" width="120"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 81pt;" valign="top" width="108"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 54pt;" valign="top" width="72"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color black black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 32.4pt;" valign="top" width="43"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 31.5pt;" valign="top" width="42"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 90pt;" valign="top" width="120"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 81pt;" valign="top" width="108"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 54pt;" valign="top" width="72"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mengetahui,<span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>..............., .................2008<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Kepala sekolah<span style=""> </span><span style=""> </span>Guru Mata Pelajaran,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style=""> </span>..........................<span style=""> </span><span style=""> </span>(...........................................)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Oleh karenanya, setelah silabus dibuat, maka pedoman operasional lainnya bagi guru dalam proses pembelajaran adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali<span style=""> </span>pertemuan atau lebih.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR"> Komponen RPP minimal terdiri atas </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">tujuan pembelajaran, materi ajar,</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">metode pembelajaran, sumber belajar,</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">penilaian hasil belajar</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:rect id="_x0000_s1044" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;"><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: relative; z-index: -3;"><span style="position: absolute; left: -21px; top: -15px; width: 655px; height: 886px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" shapes="_x0000_s1044" width="655" height="886" /></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Fomat RPP sbb:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black; text-transform: uppercase;">Rencana Pelaksanaan Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black; text-transform: uppercase;">(RPP)</span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black; text-transform: uppercase;"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Mata Pelajaran<span style=""> </span><span style=""> </span>: …</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kelas/Semester <span style=""> </span>: …</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Pertemuan Ke-<span style=""> </span><span style=""> </span>: …</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Alokasi Waktu<span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>: …</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Standar Kompetensi<span style=""> </span><span style=""> </span>: …</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kompetensi Dasar<span style=""> </span>: …</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Indikator<span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>: …<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Tujuan Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Materi Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Metode Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Langkah-Langkah Pembelajaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kegiatan Awal<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kegiatan Inti<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Kegiatan Penutup<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Alat/Bahan/Sumber Ajar<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Penilaian<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 13pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mengetahui,<span style=""> </span><span style=""> </span>.........., ...................2008<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Kepala sekolah<span style=""> </span><span style=""> </span>Guru Mata Pelajaran,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style=""> </span>..........................<span style=""> </span><span style=""> </span>.....................................<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 120%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 120%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Langkah-langkah menyusun RPP adalah sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="FI"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Mengisi kolom identitas </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 18.7pt; text-indent: -18.7pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="" lang="IN">Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="Ajdl" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="FI">A. <span style=""> </span>Latar Belakang <o:p></o:p></span></p> <p class="Aisi" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="FI">Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang<i style=""> </i>diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. </span><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. <i style=""><o:p></o:p></i></span></p> <p class="Aisi" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.<o:p></o:p></span></p> <p class="Aisi" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.<o:p></o:p></span></p> <p class="Aisi" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="Ajdl" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">B.<span style=""> </span>Tujuan <o:p></o:p></span></p> <p class="Aisi" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. <o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">1.<span style=""> </span>Mengenal<span style=""> </span>konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan <span style=""> </span>masyarakat dan lingkungannya<o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">2.<span style=""> </span>Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,<span style=""> </span>inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="FI">3.<span style=""> </span>Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan <o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="FI">4.<span style=""> </span>Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.<i style=""> <o:p></o:p></i></span></p> <p class="Ajdl" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="Ajdl" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">C.<span style=""> </span>Ruang Lingkup <o:p></o:p></span></p> <p class="Aisi" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">1.<span style=""> </span>Manusia, Tempat, dan Lingkungan<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">2.<span style=""> </span>Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan<o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">3.<span style=""> </span>Sistem Sosial dan Budaya <o:p></o:p></span></p> <p class="A1" style="margin-top: 6pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">4.<span style=""> </span>Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></b></p> <b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%; font-family: "Calibri","sans-serif";" lang="DE">
<br /> </span></b> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="" lang="DE">D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas 1,<span style=""> </span>Semester<span style=""> </span>1<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.1pt; text-indent: -17.1pt;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. <span style=""> </span>Memahami identitas diri <span style=""> </span>dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 16.2pt; text-align: justify; text-indent: -16.2pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid none none; border-color: -moz-use-text-color windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt medium medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">1.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style=""> </span><span style="" lang="DE">Mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menceriterakan<span style=""> </span>pengalaman diri</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menceriterakan kasih sayang antar anggota keluarga</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.4<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga</p> </td> </tr> </tbody></table> <div style="border-style: solid none none; border-color: windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-width: 1pt medium medium; padding: 9pt 0cm 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="border: medium none ; padding: 0cm;"><b style="">Kelas 1,<span style=""> </span>Semester<span style=""> </span>2<o:p></o:p></b></p> </div> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.1pt; text-indent: -17.1pt;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"><span style=""> </span>2.<span style=""> </span>Mendeskripsikan lingkungan rumah <u><o:p></o:p></u></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 16.2pt; text-align: justify; text-indent: -16.2pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style=""> </span>Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga </p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mendeskripsikan letak rumah</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><i style=""><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas II, Semester 1<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 157.5pt;" valign="top" width="210"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 243pt;" valign="top" width="324"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 157.5pt;" valign="top" width="210"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 17.1pt; text-indent: -17.1pt;">1.<span style=""> </span>Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis </p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 243pt;" valign="top" width="324"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">1.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Memanfaatkan dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis</p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <h4><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kelas II, Semester 2<o:p></o:p></span></h4> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 157.5pt;" valign="top" width="210"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><span style=""> </span><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 243pt;" valign="top" width="324"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 157.5pt;" valign="top" width="210"> <p class="A1" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 17.1pt; text-align: left; text-indent: -17.1pt;" align="left"><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">2<span style=""> </span>Memahami kedudukan dan peran anggota dalam<i style=""> </i>keluarga dan lingkungan tetangga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 6pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 243pt;" valign="top" width="324"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -17.85pt;"><span style="" lang="DE">2.1 Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -17.85pt;"><span style="" lang="DE">2.2 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota<i style=""><span style=""> </span></i>keluarga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -17.85pt;"><span style="" lang="DE">2.3<span style=""> </span>Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas III,<span style=""> </span>Semester 1<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 149.4pt;" valign="top" width="199"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext black; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 149.4pt;" valign="top" width="199"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 12.6pt; text-indent: -12.6pt;"><span style="" lang="DE">1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">1.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">1.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">1.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">1.4<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoHeader"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoHeader"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b>Kelas III, Semester 2<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 149.4pt;" valign="top" width="199"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 149.4pt;" valign="top" width="199"> <p class="A1" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: left;" align="left"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt;" lang="SV">Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang<o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 12.6pt; text-indent: -12.6pt;"><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mengenal jenis-jenis pekerjaan</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Memahami pentingnya semangat kerja</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.4<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mengenal sejarah uang</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.85pt; text-indent: -17.85pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.5<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> <span style="font-size: 11pt; line-height: 115%; font-family: "Calibri","sans-serif";" lang="DE">
<br /> </span> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas IV, Semester 1<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="534"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 17.1pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi</p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 18pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 26.9pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana<o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 26.9pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial<span style=""> </span>dan budaya<o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 26.9pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat</span><span style="" lang="DE"><o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 26.9pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)<o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 26.9pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya<o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 26.9pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="DE"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas IV, Semester 2<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="534"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 17.1pt; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan<span style=""> </span>provinsi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 6pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mengenal<span style=""> </span>pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,<span style=""> </span>dan transportasi serta pengalaman menggunakannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">2.4<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mengenal permasalahan sosial di daerahnya</p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas V, Semester 1<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 20.1pt; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional<span style=""> </span>pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> </p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 17.1pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 10pt 17.1pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">1.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="color: black;">Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">1.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">1.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mengenal<span style=""> </span>keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;"><span style="">1.4<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -22.4pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="DE"><span style="">1.5<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas V, Semester 2<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="534"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 17.1pt; text-indent: -17.1pt;">2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> </p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa<span style=""> </span>penjajahan<span style=""> </span>Belanda dan Jepang<o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan</p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 21.55pt; text-indent: -21.55pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.4<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan<span style=""> </span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas VI, Semester 1<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="CM18" style="margin: 6pt 0cm 12.4pt 17.1pt; text-indent: -17.1pt; line-height: 12.4pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 12pt;">Memahami<span style=""> </span>perkembangan wilayah <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara<span style=""> </span>di Asia Tenggara, serta benua-benua<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.6pt; text-indent: -22.5pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: windowtext;"><span style="">1.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style=""> </span>Mendeskripsikan perkembangan<span style=""> </span>sistem administrasi wilayah <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> <span style="color: windowtext;"><o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.6pt; text-indent: -22.5pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: windowtext;" lang="DE"><span style="">1.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE"><span style=""> </span>Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga</span><span style="color: windowtext;" lang="DE"><o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 21.6pt; text-indent: -22.5pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: windowtext;"><span style="">1.3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE"><span style=""> </span></span>Mengidentifikasi<span style=""> </span>benua-benua<span style="color: windowtext;"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Kelas VI, Semester 2<o:p></o:p></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 0.9pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Standar Kompetensi<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt;" valign="top" width="336"> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm; text-align: center;" align="center"><b style="">Kompetensi Dasar<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid; height: 76pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt; height: 76pt;" valign="top" width="198"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.1pt; text-indent: -17.1pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Memahami gejala alam yang terjadi di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dan sekitarnya</p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.1pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt; height: 76pt;" valign="top" width="336"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="DE"><span style="">2.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="DE">Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 0.0001pt 17pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam</p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt -0.85pt;"><o:p> </o:p></p> </td> </tr> <tr style="page-break-inside: avoid; height: 102.5pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 148.5pt; height: 102.5pt;" valign="top" width="198"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.1pt; text-indent: -17.1pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Memahami<span style=""> </span>peranan bangsa <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> di era global </p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm;"><o:p> </o:p></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.1pt;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 252pt; height: 102.5pt;" valign="top" width="336"> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17.1pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.1<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Menjelaskan peranan <st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region> pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place></p> <p class="Default" style="margin: 6pt 0cm 6pt 17pt; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.2<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mengenal manfaat ekspor dan impor di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa</p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="margin: 6pt 0cm;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">E. Arah Pengembangan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><o:p> </o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Daftar Pustaka:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Usma, Moh Uzer. 2001. <i style="">Menjadi Guru Profesional</i>. Bandung: Rosda<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Mulyasa. 2008. <i style="">Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan</i>. Bandung: Rosda<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-27160581692929787172009-05-22T15:33:00.001+07:002009-05-22T15:34:29.192+07:00<span style="font-weight: bold;">STRATEGI PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN KOMPREHENSHIF</span> <br />Oleh: Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<br /><br />A. Pendahuluan<br />Berbicara tentang pendidikan, maka akan berbicara tentang dua aspek penting, yaitu praktek pendidikan dan teori pendidikan. Praktek pendidikan dapat diartikan sebagai seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan (Sadulloh,2003:1-2). Praktek pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tujuan, aspek proses kegiatan dan aspek dorongan atau motivasi. Adapun teori pendidikan dapat diartikan seperangkat konsep yang sudah tersusun secara sistematis dan teruji secara empirik yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam praktek pendidikan.<br />Dalam paradigma baru tentang pendidikan, baik dalam konteks teori maupun praktek, istilah pembelajaran lebih banyak dikembangkan. Menurut Djahiri (2007:1) pembelajaran itu sendiri dapat dimaknai secara prosedural maupun programatik. Secara programatik pembelajaran dimaknai sebagai seperangkat komponen rancangan pelajaran yang memuat hasil pilihan dan ramuan profesional perancang/guru untuk dibelajarkan kepada peserta didiknya. Rancangan tersebut meliputi 5 komponen (M3SE) yakni; (1) Materi atau bahan pelajaran, (2) Metode atau kegiatan belajar-mengajar, (3) Media pelajaran atau alat bantu, (4) Sumber sub 1-2-3, (5) Pola Evaluasi atau penilaian perolehan belajar. Adapun secara prosedural, pembelajaran adalah proses interaksi/interadiasi antara kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru serta dengan lingkungan belajarnya (learning environment).<br />Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bagian integral dari kurikulum pembelajaran di persekolahan, selayaknya disampaikan secara menarik dan penuh makna dengan memadukan seluruh komponen pemebalajaran secara efektif. Selain itu, IPS sebagai disiplin ilmu yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap dinamika perkembangan masyarakat. Dalam praktek pembelajarannya harus senantiasa memperhatikan konteks yang berkembang. Pendekatan-pendekatan pembelajaran efektif yang di ramu dari teori pendidikan modern menjadi salah satu intrumen penting untuk diperhatikan agar pembelajaran tetap menarik bagi peserta didik serta senantiasa relevan dengan konteks yang berkembang.<br />Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum.<br />Untuk mencapai tujuan di atas, diperlukan strategi yang memadukan setiap komponen pembelajaran secara integrated dan koheren. Penentuan materi yang tepat, metode yang efektif, media dan sumber pembelajaran yang relevan serta proses evaluasi yang dapat mengukur tingkat pencapaian proses dan hasil terhadap tujuan pembelajaran menjadi pekerjaan utama para aktor pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.<br />Peran pendidik yang kini mengalami pergeseran dari teacher centered menuju student centered merupakan suatu fenomena yang memiliki makna filosofis terhadap praktek pembelajaran di persekolahan. Oleh karenanya, guru abad sekarang harus mampu meningkatkan profesionalismenya serta senantiasa beradaptasi dengan dinamika perkembangan dunia pendidikan pada khususnya dan dinamika global pada umumnya.<br />Berangkat dari uraian di atas, dalam makalah ini penulis akan mendeskprisikan tentang konsep pembelajaran IPS beserta beberapa pendekatan yang dinilai cukup efektif untuk diterapkan. Selain itu, dihubungkan pula dengan konteks pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai trend terbaru dalam kebijakan pengembangan kurikulum pada tingkat persekolahan.<br /><br />B. Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.<br />1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).<br />Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 1: Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial<br /><br />2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Karateristik mata pelajaran IPS antara lain sebagai berikut:<br />a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.<br />b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.<br />c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.<br />d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.<br />e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.<br /><br /> Tabel 1. Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia<br />Dimensi dalam kehidupan manusia Ruang Waktu Norma/Nilai<br />Area dan substansi pembelajaran Alam sebagai tempat dan penyedia potensi sumber daya Alam dan kehidupan yang selalu berproses, masa lalu, saat ini, dan yang akan datang Kaidah atau aturan yang menjadi perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan alam<br />Contoh Kompetensi Dasar yang dikembang-kan Adaptasi spasial dan eksploratif Berpikir kronologis, prospektif, antisipatif Konsisten dengan aturan yang disepakati dan kaidah alamiah masing-masing disiplin ilmu<br />Alternatif penyajian dalam mata pelajaran Geografi Sejarah Ekonomi, Sosiologi/Antropologi<br /><br />3. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Menurut Awan Mutakin (1998), berdasarkan rumusan tujuan umum tersebut dapat dirinci sebagai berikut:<br />a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.<br />b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.<br />c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.<br />d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.<br />e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.<br /><br />4. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam IPS<br />Nilai-nilai yang dikembangkan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial diantaranya adalah sebagai berikut:<br />a. Nilai Ketuhanan<br />Materi pembelajaran apapun dalam pendidikan IPS wajib berlandaskan kepada nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan merupakan nilai transendental yang menjadi core value dari sistem nilai yang ada.<br />b. Nilai Edukatif<br />Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS adalah adanya perubahan tingkah laku sosial peserta didik kearah yang lebih baik. Proses pembelajaran IPS tiidak hanya terbatas di kelas dan sekolah pada umumnya melainkan lebih jauh dari itu dilaksanakan dalam kekhidupan sehari-hari<br />c. Nilai Praktis<br />Pembelajaran tidak memiliki makna yang dalam jika tidak memiliki nilai praktis. Pokok bahasan IPS tidak hanya konsep teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-hari yang bersifat kontekstual.<br />d. Nilai Teoritis<br />Pembelajaran IPS tidak hanya menyajikan fakta dan data yang terlepas dari kerangka teoritis, melainkan dibina dan dikembangkan kemampuan nalar kearah sense of rality, sense of discovery, sense of inquiry, serta kemampuan mengajukan hipotesis terhadap suatu masalah.<br />e. Nilai Filsafat<br />Menumbuhkan kemampuan merenung tentang eksistensi dan pernannya di tengah masyarakat, sehingga tumbuh kesadaran mereka selaku anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial<br /><br />f. Nilai Kemanusiaan.<br />Nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, tanggung jawab, kejujuran, kedamaian, tanpa kekerasan, dan sebagainya perlu disaampaikan secara terpadu dalam pembelajaran IPS, sehingga dihasilkan kualitas lulusan yang unggul (human excellence) atau manusia utuh/kaffah sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional.<br /><br />5. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)<br />Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Salah satu di antaranya adalah memadukan Kompetensi Dasar.<br />Dengan pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.<br />Dalam pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.<br /><br />6. Model-model Pembelajaran IPS Terpadu<br />a. Model Integrasi Berdasarkan Topik<br />Dalam pembelajaran IPS, keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait, misalnya ‘Kegiatan Ekonomi penduduk’. Kegiatan ekonomi penduduk dapat ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam IPS. Kegiatan ekonomi penduduk dapat dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis-geografis yang tercakup dalam disiplin Geografi.<br />Secara sosiologi, kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat atau sebaliknya. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Selanjutnya penguasaan konsep tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi sampai pada taraf mampu menumbuhkan krteatifitas dan kemandirian dalam melakukan tindakan ekonomi dapat dikembangkan melalui kompetensi yang berkaitan dengan ekonomi.<br /><br />b. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama<br />Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah setempat; sebagai contoh, “Potensi Bali Sebagai Daerah Tujuan Wisata”. Dalam pembelajaran yang dikembangkan dalam Kebudayaan Bali dikaji dan ditinjau dari faktor alam, historis kronologis dan kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan. Melalui kajian potensi utama yang terdapat di daerahnya, maka peserta didik selain dapat memahami kondisi daerahnya juga sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat pada beberapa disiplin yang tergabung dalam IPS .<br /><br />c. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan<br />Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan yang ada, contohnya adalah “Tenaga Kerja Indonesia”. Pada pembelajaran terpadu, Tenaga Kerja Indonesia ditinjau dari beberapa faktor sosial yang mempengaruhinya. Di antaranya adalah faktor geografi, ekonomi, sosiologi, dan historis.<br /> <br /><br />C. Pendekatan-Pendekatan yang Efektif dalam Pembelajaran IPS<br />1. Pendekatan Kontekstual<br />a. Mengapa Pendekatan Kontekstual<br />Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dialaminya, bukan sekedar “mengetahui”-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dari kompetensi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang, pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning/CTL) adalah suatu pendekatan pengajaran yang diharapkan dapat memenuhi harapan bahwa anak sampai pada fase mampu mengalami dan mampu menanggapi fenomena-fenomena kotekstual dalam kehidupan sehari-harinya.<br />Terdapat beberapa alasan mengapa pembelajaran kontekstual dikembangkan dewasa ini:<br />1) Penerapan kontek budaya dalam pengembangan silabus, penyusunan buku pedoman guru, dan buku teks akan mendorong sebagian siswa untuk tetap tertarik dan terlibat dalam kegiatan pendidikan.<br />2) Penerapan konteks sosial dalam pembangunan silabus, penyusunan buku pedoman, dan buku teks yang dapat meningkatkan kekuatan masyarakat memungkinkan banyak anggota masyarakat untuk mendiskusikan berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat.<br />3) Penerapan konteks personal yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, akan membantu lebih banyak siswa untuk secara penuh terlibat dalam kegiatan pendidikan dan masyarakat.<br />4) Penerapan konteks ekonomi akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan sosial politik serta dapat meningkatkan kesejahteraan sosial.<br />5) Penerapan konteks politik dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat.<br />6) Kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna. Pendekatan konstektual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.<br /><br /> <br />IPS merupakan ilmu yang berangkat dari fenomena keseharian, dan tidak bisa dilepaskan dari dinamika perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah, dinamika dan perubahan tersebut memiliki kekhasan sesuai dengan lingkungan masyarakat berada. Oleh karenanya, pembelajaran IPS bagi anak menjadi keniscayaan untuk selalu dihubungkan dengan konteksnya, sehingga apa yang diperoleh anak tidak hanya berada dalam wilayah kognisi, melainkan sampai kepada tataran dunia nyata yang ia jalani sehari-hari. Apa yang ia dapatkan di sekolah merupakan apa yang ia jalani dan butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak demikian, maka apa yang diperolehnya di sekolah hanya akan menjadi barang kadaluarsa yang tidak bernilai guna.<br /><br />b. Pengertian Pendekatan Kontekstual<br />Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Bagi disiplin ilmu sosial, pendekatan ini sangat cocok karena fenomena sosial senantiasa mengalami perubahan sehingga apa yang siswa pelajari betul-betul selalu up to date dan relevan dengan apa yang ia alami sehari-hari.<br />Definisi yang mendasar tentang pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.<br />Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.<br />Dalam CTL diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu, siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa.<br />Ilmu pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya, pendekatan ini menjadi pendekatan yang sangat cocok dan menjadi keniscayaan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).<br /><br />c. Kunci Dasar Pembelajaran Kontekstual<br />The Northwest Regional Education Laboratory USA mengungkapkan bahwa terdapat enam kunci dasar dari pembelajaran kontekstual, sebagai berikut:<br />1. Pembelajaran bermakna; pemahaman, dan penalaran pribadi sangat terkait dengan kepentingan siswa dalam mempelajari isi materi pelajaran.<br />2. Penerapan pengetahuan; adalah kemampuan siswa untuk memahami apa yang dipelajari dan diterapkan dalam tataran kehidupan dan fungsi dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang.<br />3. Berfikir tingkat tinggi; siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berfikir kreatifnya dalam pengumpulan data, pemahaman suatu isu dan pemecahan suatu masalah.<br />4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar; isi pembelajaran harus dikaitkan dengan standar lokal, provinsi, nasional, perkembangan IPTEK serta dunia kerja.<br />5. Responsif terhadap budaya; guru harus memahami dan menghargai nilai, kepercayaan, dan kebiasaan siswa, teman, pendidik dan masyarakat tempat ia mendidik<br />6. Penilaian autentik; penggunaan berbagai strategi penalarannya yang akan merefleksikan hasil belajar sesungguhnya.<br /><br />d. Penerapan CTL dalam Pembelajaran IPS<br />Siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. Kembangkan sifat keingintahuan siswa dengan cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.<br />Praktek pendidikan dewasa ini, masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga ceramah menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar dan sering mengabaikan potensi siswa. Untuk itu, diperlukan suatau pendekatan belajar yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah pendekatan kontekstual (CTL) sebagaimana yang sudah diuraikan di atas.<br />CTL dikembangkan oleh The Washington State Concortium for Contextual Teaching and Learning, melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di Amerika Serikat, melalui Direktorat SLTP Depdiknas<br />Pendekatan Kontekstual atau CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menhadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai bekal hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapainya.<br />Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru hanya megelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai Student Centered daripada Teacher Centered.<br />Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaitkan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual. 4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refleksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya.<br />Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying), bekerjasama (cooperating) dan mentransfer (transferring).<br />1) Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.<br />2) Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahuan sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.<br />3) Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.<br />4) Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata.<br />5) Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.<br /><br />Menurut Blanchard, ciri-ciri kontekstual adalah sebagai berikut 1) Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah. 2) Kegiatan belajar dilakukan dalam berbagai konteks 3) Kegiatan belajar dipantau dan diarahkan agar siswa dapat belajar mandiri. 4) Mendorong siswa untuk belajar dengan temannya dalam kelompok atau secara mandiri. 5) Pelajaran menekankan pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda. 6) Menggunakan penilaian otentik<br />Adapun menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuah komponen utama, yaitu konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Ketujuh komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />1) Konstruktivisme (Constructivism)<br />Kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya.<br />2) Menemukan (Inquiry)<br />Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual Karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hipotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion).<br />3) Bertanya (Questioning)<br />Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk: 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, 8) untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.<br />4) Masyarakat Belajar (Learning Community)<br />Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.<br />5) Pemodelan (Modeling)<br />Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan malakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.<br />6) Refleksi (Reflection)<br />Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.<br /> <br />7) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)<br />Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual, penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.<br /><br />2. Pendekatan Kompetensi<br />Kompetensi menunjukkan kepada kemampuan melakukan sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan latihan. Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi merujuk kepada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Kompetensi merupakan indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang dapat diamati, dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta tahapa-tahap pelaksanaannya secara utuh.<br />Terdapat dua landasan teoretis yang mendasari pendidikan berdasarkan pendekatan kompetensi.<br />a. Adanya pergeseran dari pembelajaran kelompok kearah pembelajaran individual. Melalui pembelajaran individual peserta didik diharapkan dapat belajar sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Setiap peserta didik dapat belajar dengan cara dan berdasarkan kemampuan masing-masing. Hal ini membutuhkan pengaturan kelas yang fleksibel, baik sarana maupun waktu, karena dimungkinkan peserta didik belajar dengan kecepatan yang berbeda, penggunaan alat yang berbeda, serta mempelajari bahan ajar yang berbeda pula.<br />b. Pengembangan konsep belajar tuntas (mastery learning) atau belajar sebagai penugasan (learning for mastery) adalah suatu filsafat tentang pembelajaran yang mengatakan bahwa dengan sistem pembelajaran yang tepat semua peserta didik akan dapat belajar dengan hasil baik dari seluruh bahan yang diberikan.<br />Menurut Mulyasa (2007:97), implikasi pendekatan kompetensi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:<br />a. Pembelajaran perlu lebih menekankan pada pembelajaran individual, meskipun dilaksanakan secara klasikal, dalam pembelajaran perlu diperhatikan perbedaan peserta didik.<br />b. Perlu diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan metode dan media bervariasi yang memungkinkan setiap peserta didik mengikuti kegiatan belajar tenang dan menyenangkan.<br />c. Dalam pembelajaran pelu diberikan waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian tugas/praktek pembelajaran agar setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas belajar dengan baik. Apabila waktu yang tersedia di sekolah tidak mencukupi, berilah kebebasan kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di luar kelas.<br /><br />Adapun menurut Ashan dalam Mulyasa (2007:97) bahwa terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran dengan pendekatan kompetensi, yaitu menetapkan kompetensi yang ingin dicapai, mengembangkan strategi untuk mencapai kompetensi, dan evaluasi.<br /><br />3. Pendekatan Lingkungan<br />Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pemberdayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaidah bagi lingkungannya.<br /> Dalam pendekatan lingkungan, pelajaran disusun sekitar hubungan dan faidah lingkungan. Isi dan prosedur disusun hingga mempunyai makna dan ada hubungannya antara peserta didik dengan lingkungannya. Pengetahuan yang diberikan harus memberi jalan ke luar bagi peserta didik dalam menanggapi lingkungannya. Pemilihan tema seyogyanya ditentukan oleh kebutuhan lingkungan peserta didik.<br /> UNISCO (1980) mengemukakan jenis-jenis lingkungan yang dapat didayagunakan oleh peserta didik untuk kepentingan pembelajaran sebagai berikut:<br />a. Lingkungan yang meliputi fator-faktor fisik, biologi, sosiao-ekonomi, dan budaya yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung, dan berinteraksi dengan kehidupan peserta didik.<br />b. Sumber masyarakat yang meliputi setiap unsur atau fasilitas yang ada dalam suatu kelompok masyarakat.<br />c. Ahli-ahli setempat yang meliputi tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan khusus dan berkaitan dengan kepentingan pembelajaran.<br /><br />Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:<br />a. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode-metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain<br />b. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber tiruan, seperti model dan gambar.<br /><br />4. Pendekatan Keterampilan Proses<br />Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian tersebut, termasuk diantaranya keterlibatan fisik, mental, dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan.<br />Indikator-indikator pendekatan keterampilan proses anatara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.<br />Menurut Mulyasa (2007:100), kemampuan yang menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat melalui partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut:<br />a. Kemampuan bertanya<br />b. Kemampuan melakukan pengamatan<br />c. Kemampuan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan hasil pengamatan<br />d. Kemampuan menafsirkan hasil identifikasi dan klasifikasi<br />e. Kemampuan menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalamana secara langsung.<br />f. Kemampuan merencanakan suatu kegiatan penelitian<br />g. Kemampuan menggunakan dan menerapkan konsep yang sudah dikuasai dalam situasi baru.<br />h. Kemampuan menyajikan suatu hasil pengamatan dan atau hasil penelitian.<br /><br />D. Pembelajaran IPS dengan Memadukan Komponen-Komponen Pedagogik<br />1. Pedagogik sebagai ilmu murni menelaah fenomena pendidikan<br />Kajian tentang tindakan manusia dalam fenomena pendidikan memerlukan kajian ilmiah dan analisis yang mendalam atas data pedagogik (pendidikan anak) dan data andragogi (pendidikan orang dewasa). Adapun data itu mencakup fakta (das sein) dan nilai (das sollen) serta jalinan antara keduanya. Data faktual tidak berasal dari ilmu lain tetapi dari objek yang dihadapi (fenomena) yang ditelaah ilmuwan (pedagogi dan andragogi) secara empiris. Begitu pula data nilai (yang normative) tidak berasal dari filsafat tertentu melainkan dari pengalaman atas manusia secara hakiki. Itu sebabnya pedagogi dan andragogi memerlukan jalinan antara telaah ilmiah dan telaah filsafah.<br />Sebaliknya ilmu pendidikan khususnya pedagogik (teoritis) adalah ilmu yang menysusun teori dan konsep yang praktis serta positif, sebab setiap pendidik tidak boleh ragu-ragu atau menyerah kepada keragu-raguan prinsipil. Hal ini serupa dengan ilmu praktis lainnya yang mikro dan makro. Seperti kedokteran, ekonomi, politik dan hukum. Oleh karena itu, pedagogik (dan telaah pendidikan mikro) serta pedagogik praktis dan andragogi (telaah pendidikan makro) bukanlah filsafat pendidikan yang terbatas menggunakan atau menerapkan telaah aliran filsafat normative yang bersumber dari filsafat tertentu. Yang lebih diperlukan ialah penerapan metode filsafah yang radikal dalam menelaah hakikat peserta didik sebagai manusia seutuhnya.<br />Implikasinya jelas bahwa batang tubuh (body of knowledge) ilmu pendidikan haruslah sekurang-kurangnya secara mikro mencakup:<br />• Relasi sesama manusia sebagai pendidik dengan terdidik (person to person relationship)<br />• Pentingnya ilmu pendidikan mempergunakan metode fenomenologi secara kualitatif.<br />• Orang dewasa yang berperan sebagai pendidik (educator)<br />• Keberadaan anak manusia sebagai terdidik (learner, student)<br />• Tujuan pendidikan (educational aims and objectives)<br />• Tindakan dan proses pendidikan (educative process), dan<br />• Lingkungan dan lembaga pendidikan (educational institution)<br /><br />Dalam pedagogic, terdapat kajian tentang faktor-faktor pendidikan yang meliputi: (a) tujuan hidup, (b) landasan falsafah dan yuridis pendidikan, (c) pengelolaan pendidikan, (d) teori dan pengembangan kurikulum, (e) pengajaran dalam arti pembelajaran (instruction) yaitu pelaksanaan kurikulum dalam arti luas di lembaga formal dan non formal terkait.<br /><br />2. Komponen-Komponen Pedagogik dalam Praktek Pembelajaran IPS<br />a. Pengertian Pembelajaran<br />Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yang bermakna memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Adapun Djahiri (1980:3) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung kontinu (terus menerus sepanjang hayat) ke arah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya (civilized).<br />Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir memiliki makna bahwa pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama dalam proses pendidikan itu. Berencana mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan. Adapun berlangsung kontinu artinya pendidikan itu terus menerus sepanjang hayat, yaitu selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan, kecuali apabila manusia sudah mati.<br />Adapun pembelajaran menurut Hamalik (1995:57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran adalah siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide dan film, audio, serta video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri atas ruangan kelas, perlengkapan audio visual, dan komputer. Sementara prosedur terdiri atas jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya. <br />Sementara Djahiri (2007:1) mengartikan pembelajaran secara programatik dan prosedural. Secara programatik pembelajaran dimaknai seperangkat komponen rancangan pelajaran yang memuat hasil pilihan dan ramuan profesional perancang/guru untuk dibelajarkan kepada peserta didiknya. Rancangan ini meliputi 5 komponen (M3SE) yakni; (1) Materi atau bahan pelajaran, (2) Metode atau kegiatan belajar-mengajar, (3) Media pelajaran atau alat bantu, (4) Sumber sub 1-2-3, (5) Pola Evaluasi atau penilaian perolehan belajar. Secara prosedural, pembelajaran adalah proses interaksi/interadiasi antara kegiatan belajar siswa (KBS) dengan kegiatan mengajar guru (KMG) serta dengan lingkungan belajarnya (learning environment).<br />b. Komponen-Komponen Pembelajaran IPS<br />Komponen minimal yang harus ada dalam setiap proses pembelajaran adalah tujuan, materi, metode, media, sumber dan evaluasi, guru, peserta didik, serta sarana dan prasarana.<br />1. Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran<br /> Tujuan pendidikan menurut Hamalik (1995:3) adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yaitu bimbingan, pengajaran dan atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral. Tujuan pendidikan disusun secara bertingkat, mulai dari tujuan pendidikan yang sangat luas dan umum sampai ke tujuan pendidikan yang spesifik dan operasional. Tingkat-tingkat tujuan pendidikan itu meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran (instruksional)<br />Dalam konsep tujuan pendidikan, dikenal pula taksonomi tujuan pendidikan yakni suatu kategorisasi tujuan pendidikan yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri atas domain-domain berikut ini.<br />a. Matra Kognitif<br />Matra kognitif menitikberatkan pada proses intelektual. Bloom dalam Hamalik (1995:80) mengemukakan jenjang-jenjang tujuan kognitif sebagai berikut:<br />1) Pengetahuan; Pengetahuan merupakan pengingatan bahan-bahan yang telah dipelajari, mulai dari fakta sampai ke teori yang menyangkut informasi yang bermanfaat.<br />2) Pemahaman;Pemahaman adalah abilitet untuk menguasai pengertian. Pemahaman tampak pada alih bahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran, dan memperkirakan.<br />3) Penerapan (aplikasi); Penerapan adalah abilitet untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata, meliputi aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori.<br />4) Analisis (pengkajian); Analisis adalah abilitet untuk merinci bahan menjadi bagian-bagian supaya struktur organisasinya mudah dipahami yang meliputi identifikasi bagian-bagian, mengkaji hubungan antara bagian-bagian, dan mengenali prinsip-prinsip organisasi.<br />5) Sintesis; Sintesis adalah abilitet mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan yang baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru.<br />6) Evaluasi;Evaluasi adalah abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kriteria eksternal.<br /><br />b. Matra Afektif<br />Matra afektif adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang merupakan aspek aspek penting perkembangan siswa. Krathwohl, Bloom, dan Masia dalam Hamalik (1995:81) mengembangkan hirarki matra afektif yang terdiri atas:<br />1) Penerimaan (receiving), yaitu suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima, dan perhatian terpilih.<br />2) Sambutan (responding), yaitu suatu sikap terbuka ke arah sambutan, kemauan merespon, dan kepuasan yang timbul karena sambutan.<br />3) Menilai (valuing), yaitu penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai, dan membuat kesepakatan dan komitmen sehubungan dengan nilai.<br />4) Organisasi (organization), yaitu suatu konseptualisasi tentang suatu nilai dan suatu organisasi dari suatu sistem nilai.<br />5) Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai, yaitu suatu formasi mengenai perangkat umum, suatu manifestasi dari kompleks nilai.<br /><br />c. Matra Psikomotor<br />Matra psikomotorik adalah kategori ketiga tujuan pendidikan yang menunjuk pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik yang khusus.<br />Dalam konteks pembelajaran IPS, tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik.<br />Terkait dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan dewasa ini, dimana kewenangan satuan pendidikan lebih besar dalam merumuskan dan mengembangkan tujuan dan kurikulum yang menjadi pegangannya. Pemerintah menentapkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) bagi semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. SK dan KD tersebut menjadi acuan sekolah dan guru dalam merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran (instruksional), secara operasional, hal tersebut dituangkan dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Termasuk di dalamnya Silabus dan RPP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).<br /><br />2. Materi Pembelajaran<br />Bahan ajar atau materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).<br />Bahan ajar atau materi pembelajaran pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-Undang Pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa ”Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional”. Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:<br />a. Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri atas bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.<br />b. Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan. Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut.<br />c. Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.<br />Selain itu, materi kurikulum juga mengandung aspek-aspek tertentu yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Aspek-aspek tersebut menurut Hamalik (1995:25-26) meliputi:<br />a. Teori, yaitu seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling berhubungan, menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan-hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.<br />b. Konsep, yaitu suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dari kekhususan-kekhususan. Konsep adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.<br />c. Generalisasi, yaitu kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat, atau pembuktian dalam penelitian.<br />d. Prinsip, yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.<br />e. Prosedur, yaitu suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.<br />f. Fakta, yaitu sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri atas terminologi, orang dan tempat, serta kejadian.<br />g. Istilah, yaitu kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.<br />h. Contoh atau ilustrasi, yaitu suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.<br />i. Definisi, yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal atau suatu kata dalam garis besarnya.<br />j. Preposisi, yaitu suatu pernyataan atau theorm, atau pendapat yang tidak perlu diberi argumentasi. Preposisi hampir sama dengan paradigma.<br /><br />Dalam konteks pendidikan IPS, materi yang dirumuskan dalam kurikulum merupakan realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial yakni sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). Cabang-cabang tersebut diintegrasikan sehingga melahirkan bahan ajar IPS secara terpadu.<br />Bahan ajar memiliki peran yang penting dalam pembelajaran termasuk dalam pembelajaran terpadu. Oleh karena pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam ilmu-ilmu sosial, maka dalam pembelajaran ini memerlukan bahan ajar yang lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan pembelajaran monolitik. Dalam satu topik pembelajaran, dalam hal ini, diperlukan sejumlah sumber belajar yang sesuai dengan jumlah Standar Kompetensi yang merupakan jumlah bidang studi yang tercakup di dalamnya. Jika pembelajaran dalam satu topik tersebut mencakup seluruh SK (Standar Kompetensi), maka ia akan memerlukan bahan ajar yang mencakup empat bidang studi yakni Sosiologi/Antroplogi, Geografi, Sejarah, dan Ekonomi secara terpadu.<br />Selain bahan ajar IPS secara terpadu, materi pembelajaran IPS hendakanya juga diintegrasikan dengan muatan pendidikan nilai, Mulyana (2004:119) mengartikan pendidikan nilai sebagai penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.Sasaran yang hendak dituju dalam pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai luhur ke dalam diri peserta didik.<br /> <br />Tabel<br />Materi Esensial IPS dan Humaniora dalam Konteks Pendidikan Nilai<br />Nilai dalam Cakupan Luas Tujuan Kurikulum<br />Persamaan dan Keadilan Untuk menanamkan rasa kejujuran dan persamaan kesempatan<br />Tanggung jawab sebagai warga dan komitmen sosial Untuk mengembangkan kemampuan mengenal kehidupan suatu masyarakat dan menyadari saling ketergantungan kehidupan sosial<br />Penghargaan terhadap warisan bahasa nasional Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan kebanggan terhadap aspek-aspek bangsa yang unggul<br />Tanggung jawab lingkungan Untuk mengembangkan pemahaman tentang saling ketergantungan manusia dengan lingkungan dan kebutuhan untuk melindungi warisan bangsa<br />Kesehatan Untuk mengembangkan kebiasaan hidup sehat dan pencegahan terhadap penyakit<br />Kecermatan dalam menggunakan uang Untuk mengembangkan kepedulian terhadap urusan dan pengetahuan tentang penggunaan uang secara bijaksana<br />Sumber : Mulyana (2004:193<br /><br />3. Metode Pembelajaran<br />Metode merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode dilaksanakan melalui prosedur tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama dibandingkan dengan keaktifan guru, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Karena itu, istilah metode yang digunakan lebih menekankan pada kegiatan guru diganti dengan istilah strategi pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa. Beberapa metode pengajaran yang dikenal secara umum, antara lain sebagai berikut.<br />a. Metode ceramah, memberikan pengertian dan uaraian suatu masalah.<br />b. Metode diskusi, memecahkan masalah dengan berbagai tanggapan.<br />c. Metode eksperimen, mengetahui proses terjadinya suatu masalah.<br />d. Metode demonstrasi, menggunakan praga untuk memperjelas sebuah masalah.<br />e. Metode pemberian tugas, dengan cara memberi tugas tertentu secara bebas dan bertanggung jawab.<br />f. Metode sosiodrama, menunjukkan tingkah laku kehidupan.<br />g. Metode drill, mengukur daya serap terhadap pelajaran.<br />h. Metode kerja kelompok, metode yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan nilai-nilai kerjasama dalam menyelasaikan suatu pekerjaan.<br />i. Metode tanya jawab, metode yang melatih peserta didik untuk berani menyampaikan ide atau gagasan serta apa yang dia belum pahami.<br />j. Metode proyek, memecahkan masalah dengan langkah-langkah ilmiah, logis, dan sistematis.<br />k. Metode Inquiri, metode ini merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan lainnya.<br />l. Metode Karyawisata, merupakan metode yang melibatkan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.<br /><br />Adapun Arifin dalam Arief (2002:46) mengungkapkan beberapa metode modern ahli pendidikan dewasa ini, yaitu sebagai berikut.<br />a. Metode situasional dan kondisional dalam pembelajaran.<br />b. Metode tarhib dan targhib, untuk mendorong minat belajar anak didik agar terlepas dari paksaan atau tekanan.<br />c. Metode kebermaknaan, yaitu menjadikan anak bergairah belajar dengan menyadarkan bahwa pengetahuan itu bermakna dalam hidupnya.<br />d. Metode dialog, melahirkan sikap saling terbuka antara guru dan murid.<br />e. Metode pemberian contoh keteladanan yang baik, yang akan mempengaruhi tingkah laku dan sikap mental anak didik.<br />f. Metode diskusi, memantapkan pengertian dan sikap anak terhadap suatu masalah.<br />g. Meode induktif dan deduktif.<br />h. Metode demonstrasi.<br />i. Metode eksperimen.<br />j. Metode hadiah dan hukuman. <br /><br /><br />Prinsip-prinsip pelaksanaan metodologi pendidikan menurut Al-Saibany dalam Arief (2002:93), yaitu sebagai berikut:<br />1. Mengetahui motivasi, minat, dan kebutuhan anak didiknya.<br />2. Mengetahui pendidikan.<br />3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan, serta perubahan anak didik.<br />4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu di dalam anak didik.<br />5. Memperhatikan kepahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, integrasi pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan, dan kebebasan berfikir.<br />6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik.<br />7. Menegakkan ”uswah hasanah.”<br /><br />Metode-metode tersebut di atas dapat menjadi metode pilihan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran IPS secara variatif. Tentunya tidak ada metode yang terbaik bagi semua situasi pembelajaran, melainkan setiap situasi dan bahan ajar memiliki pilihan metode terbaik masing-masing.<br />Selain metode di atas, terdapat beberapa model pembelajaran kontemporer yang dapat membuat proses belajar mengajar lebih variatif dan menyenangkan bagi anak. Model tersebut diantarannya sebagai berikut:<br />a. Examples Non Examples. Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:<br />1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran<br />2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP<br />3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar<br />4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas<br />5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya<br />6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai<br />7. Kesimpulan<br /><br /> <br />b. Picture and Picture: Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:<br />1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai<br />2. Menyajikan materi sebagai pengantar<br />3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi<br />4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis<br />5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut<br />6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai<br />7. Kesimpulan/rangkuman<br /><br />c. Numbered Heads Together: Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:<br />1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor<br />2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya<br />3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya<br />4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka<br />5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain<br />6. Kesimpulan<br /><br />d. Cooperatove Script: Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:<br />1. Guru membagi siswa untuk berpasangan<br />2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan<br />3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar<br />4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.<br />5. Sementara pendengar :<br />• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap<br />• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya<br />6. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.<br />7. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru<br />8. Penutup<br /><br />e. Student Teams-Achievment Division: Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:<br />1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)<br />2. Guru menyajikan pelajaran<br />3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.<br />4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu<br />5. Memberi evaluasi<br />6. Kesimpulan<br /><br /><br />4. Media Pembelajaran<br />Media menurut Djamarah dan Zain (2002:137) adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Adapun Hamalik (1995:69) berpendapat bahwa pengadaan media pembelajaran dilakukan oleh guru, siswa sendiri, dan bantuan orangtua. Prosedur yang dapat ditempuhnya, yaitu sebagai berikut:<br />a. Memilih dan menggunakan alat bantuan yang tersedia di sekolah sesuai dengan rencana pembelajaran.<br />b. Siswa memilih dan membuat sendiri alat bantuan yang diperlukannya berdasarkan petunjuk dan bantuan guru.<br />c. Membeli di pasaran bebas seandainya alat-alat yang diperlukan itu ada di pasaran dan cocok untuk kegiatan belajar yang akan dilakukan<br />Sudjana dalam Djamarah dan Zain (2002:152-153) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori sebagai berikut:<br />a. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.<br />b. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.<br />c. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaanya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.<br />d. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti dapat digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.<br />e. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.<br />f. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa sehingga mempunyani nilai tinggi.<br />Ketika fungsi-fungsi media pelajaran itu diaplikasikan kedalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah perannya sebagai berikut:<br />a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.<br />b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.<br />c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan sifat media itulah akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar.<br /> <br />Seiring dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bentuk media yang dapat dimanfaatkan sangat beragam Djamarah dan Zain (2002:140-142) berpendapat bahwa sangat banyak macam-macam media dan dapat dikategorisasikan menjadi sebagai berikut:<br />1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<br />a) Media Auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio cassette recorder dan piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.<br />b) Media Visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerk seperti film kartun.<br />c) Media Audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi kedalam:<br />1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak suara.<br />2) Audiovisual gerak, yaitu media yang menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.<br />3) Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film gambar video-cassette.<br />4) Audiovisual tidak murni yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder<br />2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<br />a) Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh radio dan televisi<br />b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh runag dan waktu. Media ini penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slides, film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.<br />c) Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Media yang termasuk kategori ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.<br />3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<br />a) Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.<br />a. Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh, mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.<br />Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, diantaranya dikemukakan oleh Djamarah dan Zain (2002:145-147) sebagai berikut:<br />1. Objektivitas<br />2. Program pengajaran<br />3. Sasaran program<br />4. Situasi dan kondisi<br />5. Kualitas teknik<br />6. Keefektifan dan afisiensi penggunaan<br /><br />5. Sumber Pembelajaran<br />Menurut Hamalik (1995:68) sumber-sumber yang dapat digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada hal-hal berikut ini.<br />a. Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu.<br />b. Pribadi guru sendiri pada dasarnya merupakan sumber tidak tertulis dan sangat kaya serta luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal.<br />c. Sumber masyarakat juga merupakan sumber yang paling kaya bagi bahan ajar siswa. Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum terkuasai oleh guru, ternyata ada dalam masyarakat, yaitu berupa objek, kejadian, dan peninggalan sejarah.<br /><br /> <br />Udin Saripudin dalam Djamarah dan Zain (2002:139) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi tiga kategori yaitu manusia, alam lingkungan dan media pendidikan, karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau untuk belajar seseorang.<br />Sumber belajar utama yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS dapat berbentuk teks tertulis seperti buku, majalah, brosur, surat kabar, poster dan informasi lepas, atau berupa lingkungan sekitar seperti: lingkungan alam, lingkungan sosial sehari-hari. Seorang guru yang akan menyusun materi perlu mengumpulkan dan mempersiapkan bahan kepustakaan atau rujukan (buku dan pedoman yang berkaitan dan sesuai) untuk menyusun dan mengembangkan silabus. Pencarian informasi ini, sebenarnya dapat pula memanfaatkan perangkat teknologi informasi mutakhir seperti multimedia dan internet.<br />Bahan yang akan digunakan dapat berbentuk buku sumber utama Sosiologi/Antropologi, Geografi, Sejarah, dan Ekonomi maupun buku penunjang lainnya. Di samping itu, bahan bacaan penunjang seperti jurnal, hasil penelitian, majalah, koran, brosur, serta alat pembelajaran yang terkait dengan indikator dan Kompetensi Dasar ditetapkan. Sebagai bahan penunjang, dapat juga digunakan disket, kaset, atau CD yang berisi cerita atau tayangan yang berkaitan dengan bahan yang akan dipadukan. Guru, dalam hal ini, dituntut untuk rajin dan kreatif mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembelajaran. Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu tergantung pada wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan tingkat kreativitasnya dalam mengelola bahan ajar. Semakin lengkap bahan yang terkumpulkan dan semakin luas wawasan dan pemahaman guru terhadap materi tersebut maka berkecenderungan akan semakin baik pembelajaran yang dilaksanakan.<br />Bahan yang sudah terkumpul selanjutnya dipilah, dikelompokkan, dan disusun ke dalam indikator dari Kompetensi Dasar. Setelah bahan-bahan yang diperlukan terkumpul secara memadai, seorang guru selanjutnya perlu mempelajari secara cermat dan mendalam tentang isi bahan ajar yang berkaitan dengan langkah kegiatan berikutnya.<br /><br />6. Evaluasi Pembelajaran<br />Evaluasi terdiri atas evaluasi pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar menurut Hamalik (1995:159) adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun evaluasi pembelajaran menurut Hamalik (1995: 171) adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara sistematik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen sistem pembelajaran yang meliputi komponen input, yaitu perilaku awal (entry behavior) siswa, komponen input instrumental, yaitu kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan, komponen kurikulun (program studi, metode, dan media), komponen administratif (alat, waktu, dan dana); komponen proses, yaitu prosedur pelaksanaan pembelajaran; dan komponen output, yaitu hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.<br />Menurut Hamalik (1995:159) fungsi evaluasi hasil belajar meliputi:<br />1) Untuk diagnostik dan pengembangan. Hasil evaluasi menggambarkan kemajuan, kegagalan, dan kesulitan masing-masing siswa.<br />2) Untuk seleksi. Hasil evaluasi dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon siswa dalam penerimaan siswa baru dan atau melanjutkan ke pendidikan berikutnya.<br />3) Untuk kenaikan kelas. Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana yang memenuhi ranking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan kelas.<br />4) Untuk penempatan. Para lulusan yang ingin bekerja pada suatu instansi atau perusahaan perlu menyiapkan transkip program studi yang telah ditempuhnya, yang juga memuat nilai-nilai hasil evaluasi belajar.<br /><br />Adapun tujuan evaluasi hasil belajar menurut Hamalik (1995:160) meliputi:<br />1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.<br />2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.<br />3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, mnetapkan kesulitan-kesulitannya, dan menyarankan kegiatan remedial (perbaikan).<br />4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.<br />5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.<br />6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat, dan bakatnya.<br />Sasaran evaluasi pembelajaran adalah untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dinilai dalam sistem pembelajaran. Terdapat empat hal pokok yang dijadikan sebagai sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu sebagai berikut.<br />a. Evaluasi tujuan pembelajaran.<br />Menurut Hamalik (1995:173) evaluasi terhadap tujuan pembelajaran bertitik tolak dari tiga pertanyaan yang dapat dianggap sebagai kriteria evaluasi tujuan, yaitu sebagai berikut:<br />1) Apakah tujuan pembelajaran menggambarkan perilaku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran? Perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang dapat tampak, dapat diamati, dan dapat diukur maupun perilaku yang tidak tampak.<br />2) Apakah tujuan pembelajaran menggambarkan kondisi tertentu dimana siswa diharapkan mempertunjukkan kemampuannya setelah mengalami proses pembelajaran?<br />3) Apakah dalam rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan batas minimal (paling rendah) perilaku yang dapat diterima?<br /><br />b. Evaluasi unsur dinamis pembelajaran<br />Unsur-unsur pembelajaran pada hakikatnya merupakan unsur penunjang dalam proses pembelajaran. Evaluasi unsur dinamis pembelajaran meliputi:<br />1) Evaluasi terhadap motivasi belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui apakah dorongan belajar siswa memadai dan apakah upaya yang dilakukan guru untuk menggerakkan motivasi belajar itu sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang disarankan;<br />2) Evaluasi terhadap bahan pelajaran, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup, urutan, kedalaman, dan kesesuaian bahan pelajaran;<br />3) Evaluasi terhadap alat bantu belajar, bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat ketepatan, kesesuaian, kedayagunaan, dan keampuhan alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran;<br />4) Evaluasi terhadap suasana belajar, bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan dan dukungan suasana belajar (khususnya lingkungan kelas) terhadap proses pembelajaran;<br />5) Evaluasi terhadap keadaan subjek didik, bertujuan untuk mengetahui keadaan diri subjek peserta didik yang berperan dalam peoses pembelajaran;<br />c. Evaluasi pelaksanaan pembelajaran<br />Aspek-aspek yang perlu dinilai terdiri atas:<br />1) Tahap permulaan pembelajaran yang meliputi aspek metode yang digunakan (ketepatan dan sistematika), penyampaian materi pelajaran, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan penggunaan unsur penunjang.<br />2) Tahap inti pembelajaran, meliputi metode yang digunakan (ketepatan dan sistematika), materi yang disajikan, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan penggunaan unsur penunjang.<br />3) Tahap akhir pembelajaran, meliputi kesimpulan yang dibuat mengenai materi, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan prosedur/teknik penilaian.<br />4) Tahap tindak lanjut, meliputi kegiatan siswa, kegiatan guru, dan produk yang dihasilkan.<br />d. Evaluasi kurikulum<br />Dalam hubungan ini, evaluasi berpijak pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:<br />1) Berapa banyak dan berapa luas/kedalaman tingkat ketercapaian tujuan yang telah ditentukan dalam GBPP?<br />2) Sejauh mana ruang lingkup dan urutan pokok bahasan/sub-sub pokok/topik telah disampaikan dan diserap oleh siswa?<br />3) Bagaimana tingkat pelaksanaan/penggunaan strategi pembelajaran yang telah digariskan dalam GBPP?<br />4) Hingga mana ketercapaian hasil belajar siswa?<br /><br /> <br />Sasaran dari proses evaluasi hasil balajar meliputi:<br />1) Ranah Kognitif<br />Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut perumusan secara lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikatagorikan sebagai konsep, prosedur, fakta, dan prinsip. Menurut Hamalik (1995:162), untuk menilai pengetahuan dapat digunakan pengujian sebagai berikut:<br />a) Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition).<br />b) Sasaran penilaian aspek mengingat kembali (recal).<br />c) Sasaran penilaian aspek pemahaman (komprehension).<br />2) Ranah Afektif<br />Sasaran ranah afektif (sikap dan nilai) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:<br />a) Aspek penerimaan, yaitu kesadaran peka terhadap gejala dan stimulus serta menerima atau menyelesaikan stimulus atau gejala tersebut.<br />b) Sambutan, yaitu aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala di samping menyadari/menerimanya.<br />c) Aspek penilaian, yaitu perilaku yang konsisten, stabil, dan mengandung kesungguhan kata hati dan kontrol secara aktif terhadap perilakunya.<br />d) Aspek organisasi, yaitu perilaku menginternalisasi, mengorganisasi, dan memantapkan interaksi antara nilai-nilai dan menjadikannya sebagai suatu pendirian yang teguh.<br />e) Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, yaitu menginternalisasi suatu nilai ke dalam sistem nilai dalam diri individu yang berperilaku konsisten dengan sistem nilai tersebut.<br />3) Ranah Keterampilan<br />Sasaran evaluasi keterampilan meliputi:<br />a) Aspek keterampilan kognitif. Evaluasi dilakukan dengan metode-metode objektif tertutup.<br />b) Aspek keterampilan psikomotorik dengan tes tindakan terdapat pelaksanaan tugas yang nyata atau yang disimulasikan, dan berdasarkan kriteria ketepatan, kecepatan, dan kualitas penerapan secara objektif.<br />c) Aspek keterampilan reaktif yang dilaksanakan secara langsung dengan pengamatan objektif terhadap tingkah laku pendekatan atau penghindaran; secara tidak langsung dengan kuesioner sikap.<br />d) Aspek keterampilan interaktif, secara langsung dengan menghitung frekuensi kebiasaan dan cara-cara baik yang dipertunjukkan pada kondisi tertentu.<br /><br />Prosedur yang dapat ditempuh dalam melakukan evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut:<br />1) Persiapan<br />Pada tahap ini guru menyusun kisi-kisi (blue print). Blue print ini dianggap sebagai guide dalam pengembangan pola belajar lebih lanjut, melalui instrumen evaluasi yang direvisi terus sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Melalui cara ini, tes evaluasi dapat berfungsi sebagai bagian integral dalam sistem mengajar dan bersifat langsung. Bentuk item yang disusun dapat berupa pilihan berganda, essay, atau bentuk lainnya.<br />2) Penyusunan alat ukur<br />Pada tahap ini, guru menentukan jenis alat ukur yang akan digunakan berdasarkan tujuan dari pengukuran tersebut dan aspek/ranah apa yang hendak diukur. Alat evaluasinya dapat berupa penilaian dengan tes dan penilaian bukan dengan tes. Penilaian dengan tes terdapat tiga macam, yaitu a) educational test, untuk mengukur kemampuan siswa di sekolah atau prestasi belajar; b) mental test atau tes intelegensi seseorang; dan c) aptitude test untuk mengetahui bakat seseorang.<br />Tes lisan dan tertulis. Bentuk tes ini digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Keuntungan penggunaan tes lisan (oral tes) menurut Hamalik (1995:166), yaitu sebagai berikut:<br />a) memberikan pengalaman kepada siswa untuk melakukan ekspresi secara lisan;<br />b) siswa mendapat manfaat tertentu dengan mendengarkan respon/jawaban dari siswa lainnya;<br />c) pertanyaan yang dijawab oleh siswa lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan yang ditulis;<br />d) kesalahan yang dibuat siswa segera dapat diketahui dan diperbaiki pada saat itu juga;<br />e) tes tertulis banyak menggunakan penglihatan yang sewaktu membaca dan menulis sesuatu jawaban; dan<br />f) pengaruh faktor dari luar pada waktu ujian, misalnya sulit menyatakan pendapat secara lisan dapat dihindari.<br /><br />7. Guru<br />Oleh karena pembelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan antara berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, maka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas. Seyogianya guru dalam pembelajaran IPS dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran, yakni Guru Mata Pelajaran IPS.<br />Di sekolah pada umumnya guru-guru yang tersedia terdiri atas guru-guru disiplin ilmu seperti guru Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah. Guru dengan latar belakang tersebut tentunya sulit untuk beradaptasi ke dalam pengintegrasian disiplin ilmu-ilmu sosial, karena mereka yang memiliki latar belakang Geografi tidak memiliki kemampuan yang optimal pada Ekonomi dan Sejarah, begitu pula sebaliknya. Di samping itu, pembelajaran IPS Terpadu juga menimbulkan konsekuensi terhadap berkurangnya beban jam pelajaran yang diemban guru-guru yang tercakup ke dalam IPS, sementara ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban atas beban jam mengajar untuk setiap guru masih tetap.<br />Untuk itu, dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan dua cara, yakni: (1) team teaching, dan (2) guru tunggal. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing.<br />1. Team Teaching<br />Pembelajaran terpadu dalam hal ini diajarkan dengan cara team; satu topik pembelajaran dilakukan oleh lebih dari seorang guru. Setiap guru memiliki tugas masing-masing sesuai dengan keahlian dan kesepakatan. Kelebihan sistem ini antara lain adalah: (1) pencapaian KD pada setiap topik efektif karena dalam tim terdiri atas beberapa yang ahli dalam ilmu-ilmu sosial, (2) pengalaman dan pemahaman peserta didik lebih kaya daripada dilakukan oleh seorang guru karena dalam satu tim dapat mengungkapkan berbagai konsep dan pengalaman, dan (3) peserta didik akan lebih cepat memahami karena diskusi akan berjalan dengan narasumber dari berbagai disiplin ilmu.<br />Kelemahan dari sistem ini antara lain adalah jika tidak ada koordinasi, maka setiap guru dalam tim akan saling mengandalkan sehingga pencapaian KD tidak akan terpenuhi. Selanjutnya, jika kurang persiapan, penampilan di kelas akan tersendat-sendat karena skenario tidak berjalan dengan semestinya, sehingga para guru tidak tahu apa yang akan dilakukan di dalam kelas.<br />Untuk itu maka diperlukan beberapa langkah seperti berikut.<br />a. Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KD dan SK yang harus dicapai dalam satu topik pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan berapa guru bidang studi IPS yang dapat dilibatkan dalam pembelajaran pada topik tersebut.<br />b. Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD yang termasuk dalam SK yang ia mampu, seperti misalnya SK-1 oleh guru dengan latar belakang Sosiologi/Antropologi, SK-2 oleh guru dengan latar belakang Geografi, dan seterusnya.<br />c. Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan semua guru yang termasuk ke dalam topik yang bersangkutan, sehingga setiap anggota memahami apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran tersebut.<br />d. Sebaiknya dilakukan simulasi terlebih dahulu jika pembelajaran dengan sistem ini merupakan hal yang baru, sehingga tidak terjadi kecanggungan di dalam kelas.<br />e. Evaluasi dan remedial menjadi tanggung jawab masing-masing guru sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sehingga akumulasi nilai gabungan dari setiap Kompetensi Dasar dan Standar Kompetensi menjadi nilai mata pelajaran IPS.<br /><br />2. Guru Tunggal<br />Pembelajaran IPS dengan seorang guru merupakan hal yang ideal dilakukan. Hal ini disebabkan: (1) IPS merupakan satu mata pelajaran, (2) guru dapat merancang skenario pembelajaran sesuai dengan topik yang ia kembangkan tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru yang lain, dan (3) oleh karena tanggung jawab dipikul oleh seorang diri, maka potensi untuk saling mengandalkan tidak akan muncul.<br />Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran IPS terpadu yang dilakukan oleh guru tunggal, yakni: (1) oleh karena mata pelajaran IPS terpadu merupakan hal yang baru, sedangkan guru-guru yang tersedia merupakan guru bidang studi sehingga sangat sulit untuk melakukan penggabungan terhadap berbagai bidang studi tersebut, (2) seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu akan didominasi oleh bidang studi geografi, serta (3) jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.<br />Untuk tercapainya pembelajaran IPS Terpadu yang dilakukan oleh guru tunggal tersebut, maka dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut.<br />a. Guru-guru yang tercakup ke dalam mata pelajaran IPS diberikan pelatihan bidang-bidang studi di luar bidang keahliannya, seperti guru bidang studi Sejarah diberikan pelatihan tentang bidang studi Geografi dan Ekonomi.<br />b. Koordinasi antarbidang studi yang tercakup dalam mata pelajaran IPS tetap dilakukan, untuk mereviu apakah skenario yang disusun sudah dapat memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan bidang studi di luar yang ia mampu.<br />c. Disusun skenario dengan metode pembelajaran yang inovatif dan memunculkan nalar para peserta didik sehingga guru tidak terjebak ke dalam pemaparan yang parsial bidang studi.<br />d. Persiapan pembelajaran disusun dengan matang sesuai dengan target pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan.<br />Guru yang profesional menurut Mulyasa (2007:35-65) harus mampu melakukan peranan-peranan sebagai berikut:<br />a. Guru sebagai pendidik<br />b. Guru sebagai pengajar<br />c. Guru sebagai pembimbing<br />d. Guru sebagai pelatih<br />e. Guru sebagai penasehat<br />f. Guru sebagai pembaharu/inovator<br />g. Guru sebagai model dan teladan<br />h. Guru sebagai aktor<br />i. Guru sebagai peneliti<br />j. Guru sebagai pendorong kreativitas<br />k. Guru sebagai pembangkit pandangan<br />l. Guru sebagai evaluator<br />m. Guru sebagai emansipator<br />n. Guru sebagai pembawa cerita<br />o. Guru sebagai kulminator<br />Adapun Usman (2001:6) berpendapat bahwa apabila dikelompokkan, maka terdapat tiga jenis tugas guru, yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Ketiga tugas tersebut terpetakan dalam bagan sebagai berikut:<br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />8. Peserta didik<br />Dilihat dari aspek peserta didik, pembelajaran IPS Terpadu memiliki peluang untuk pengembangan kreativitas akademik. Hal ini disebabkan model ini menekankan pada pengembangan kemampuan analitik, kemampuan asosiatif, serta kemampuan eksploratif dan elaboratif. Pembelajaran IPS Terpadu ini akan lebih dipahami peserta didik jika dalam penyajiannya lebih mengupas pada permasalahan sosial yang ada, terutama permasalahan sosial di lingkungan peserta didik itu sendiri. Dengan kata lain bersifat kontekstual.<br />Selain itu, model pembelajaran IPS Terpadu dapat mempermudah dan memotivasi peserta didik untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa indikator dan Kompetensi Dasar. Dengan mempergunakan model pembelajaran IPS Terpadu, secara psikologik, peserta didik digiring berpikir secara luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-hubungan konseptual yang disajikan guru. Selanjutnya, peserta didik akan terbiasa berpikir terarah, teratur, utuh, menyeluruh, sistemik, dan analitik. Dengan demikian, pembelajaran model ini menuntun kemampuan belajar peserta didik lebih baik, baik dalam aspek intelegensi maupun kreativitas.<br /><br />9. Sarana dan Prasarana<br />Sarana dan prasarana yang harus tersedia dalam pembelajaran IPS Terpadu pada dasarnya relatif sama dengan pembelajaran yang lainnya, hanya saja ia memiliki kekhasan tersendiri dalam beberapa hal. Dalam pembelajaran IPS Terpadu, guru harus memilih secara jeli media yang akan digunakan, dalam hal ini media tersebut harus memiliki kegunaan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang studi yang terkait dan tentu saja terpadu. Misalnya, peta yang digunakan tidak hanya peta yang dapat digunakan untuk Standar Kompetensi yang berkaitan dengan Geografi saja melainkan juga seyogianya dapat digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi yang lainnya. Dengan demikian, efisiensi pemanfaatan sarana dapat terlaksana dalam pembelajaran ini.<br />Namun demikian, dalam pembelajaran ini tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sarana yang relatif lebih banyak dari pembelajaran monolitik. Hal ini disebabkan untuk memberikan pengalaman yang terpadu, peserta didik harus diberikan ilustrasi dan demonstrasi yang komprehensif untuk satu topik tertentu. Guru dalam pembelajaran ini diharapkan dapat mengoptimalkan sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS Terpadu.<br /><br />E. Implementasi Pembelajaran IPS dalam KTSP<br />Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.<br />KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.<br />KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.<br />KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:<br />1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya<br />Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.<br />2. Beragam dan terpadu<br />Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. <br /><br /><br />3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni<br />Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.<br />4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan<br />Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.<br />5. Menyeluruh dan berkesinambungan<br />Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.<br />6. Belajar sepanjang hayat<br />Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.<br />7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah<br />Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).<br />Salah satu rancangan operasional dalam KTSP adalah silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.<br />Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.<br /><br />Gambar<br />Mekanisme Pengembangan Silabus<br /><br />Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur/diobservasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua) Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK. Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual. Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.<br />Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.<br />Identifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan dan alokasi waktu.<br />Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian pencapaian kompetensi dasar pe-serta didik dilakukan berdasarkan indikator.Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.<br /> <br />Format Silabus:<br />SILABUS<br />Nama Sekolah :………………………………………………………………………….<br />Mata Pelajaran : …………………………………………………………………………<br />Kelas/Semester : …………………………………………………………………………<br />Standar Kompetensi : …………………………………………………………………………<br />No KD Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber/Bahan<br /> <br /> <br /><br />Mengetahui, ..............., .................2008<br /> Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran,<br /><br /><br /> .......................... (...........................................)<br /><br /><br /><br />Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Oleh karenanya, setelah silabus dibuat, maka pedoman operasional lainnya bagi guru dalam proses pembelajaran adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).<br />Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP minimal terdiri atas tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar<br />Fomat RPP sbb:<br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br />(RPP)<br />Mata Pelajaran : …<br />Kelas/Semester : …<br />Pertemuan Ke- : …<br />Alokasi Waktu : …<br />Standar Kompetensi : …<br />Kompetensi Dasar : …<br />Indikator : …<br /><br />1. Tujuan Pembelajaran<br />2. Materi Pembelajaran<br />3. Metode Pembelajaran<br />4. Langkah-Langkah Pembelajaran<br />a. Kegiatan Awal<br />b. Kegiatan Inti<br />c. Kegiatan Penutup<br />5. Alat/Bahan/Sumber Ajar<br />6. Penilaian<br /><br />Mengetahui, .........., ...................2008<br /> Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran,<br /><br /><br /> .......................... .....................................<br />Langkah-langkah menyusun RPP adalah sebagai berikut:<br />1. Mengisi kolom identitas<br />2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan<br />3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun<br />4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan<br />5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran<br />6. Menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan<br />7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.<br />8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan<br />9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll<br /><br />Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)<br />A. Latar Belakang<br />Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.<br />Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.<br />Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.<br /><br />B. Tujuan<br />Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.<br />1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya<br />2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial<br />3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan<br />4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.<br /><br />C. Ruang Lingkup<br />Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.<br />1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan <br />2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan<br />3. Sistem Sosial dan Budaya<br />4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.<br /><br /><br />D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar<br />Kelas 1, Semester 1<br /><br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />1. Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga<br /> 1.1 Mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat<br />1.2 Menceriterakan pengalaman diri<br />1.3 Menceriterakan kasih sayang antar anggota keluarga<br />1.4 Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga<br />Kelas 1, Semester 2<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />2. Mendeskripsikan lingkungan rumah<br /> 2.1 Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga<br />2.2 Mendeskripsikan letak rumah<br />2.3 Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah<br /><br />Kelas II, Semester 1<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis 1.1 Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya<br />1.2 Memanfaatkan dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita<br />1.3 Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis<br /><br /><br /><br /><br />Kelas II, Semester 2<br /><br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />2 Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga<br /> 2.1 Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga<br />2.2 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga<br />2.3 Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga<br /><br />Kelas III, Semester 1<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah 1.1 Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah<br />1.2 Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah<br />1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah<br />1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa<br /><br /><br />Kelas III, Semester 2<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang<br /> 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan<br />2.2 Memahami pentingnya semangat kerja<br />2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah<br />2.4 Mengenal sejarah uang<br />2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan<br /><br /><br />Kelas IV, Semester 1<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi<br /> Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana<br /> Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya<br /> Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat<br /> Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)<br /> Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya<br /> Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya<br /><br />Kelas IV, Semester 2<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi<br /> 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya<br />2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat<br />2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya<br />2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya<br /><br />Kelas V, Semester 1<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia<br /><br /> 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia<br />1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia<br />1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya<br />1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia<br />1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia<br /><br />Kelas V, Semester 2<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang<br />2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia<br />2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan<br />2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan <br /><br />Kelas VI, Semester 1<br /><br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />1. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara, serta benua-benua 1.1 Mendeskripsikan perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia<br />1.2 Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga<br />1.3 Mengidentifikasi benua-benua<br /><br /><br />Kelas VI, Semester 2<br />Standar Kompetensi Kompetensi Dasar<br />2. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya<br /> 2.1 Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga <br />2.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam<br />3. Memahami peranan bangsa Indonesia di era global<br /><br /> 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia<br />3.2 Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa<br /><br />E. Arah Pengembangan<br />Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.<br /><br />Daftar Pustaka:<br />Usma, Moh Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda<br />Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: RosdaPENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-43000557306998224702009-05-22T15:17:00.001+07:002009-05-22T15:20:16.819+07:00LANDASAN FILOSOFI PENDIDIKAN UMUM/NILAI<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="header"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Rage Italic"; panose-1:3 7 5 2 4 5 7 7 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:Pristina; panose-1:3 6 4 2 4 4 6 8 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 1 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:1; mso-list:l3 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-font-kerning:0pt;} h2 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 2 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:2; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} h3 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 3 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:-18.0pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:3; mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} h4 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 4 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:4; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Header Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoTitle, li.MsoTitle, div.MsoTitle {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Title Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent Char"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:54.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:36.0pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.Heading1Char {mso-style-name:"Heading 1 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 1"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-weight:bold;} span.Heading2Char {mso-style-name:"Heading 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-weight:bold;} span.Heading3Char {mso-style-name:"Heading 3 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 3"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-weight:bold;} span.Heading4Char {mso-style-name:"Heading 4 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 4"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-weight:bold;} span.BodyTextIndentChar {mso-style-name:"Body Text Indent Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;} span.TitleChar {mso-style-name:"Title Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Title; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-weight:bold;} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;} span.HeaderChar {mso-style-name:"Header Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Header; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:108.0pt 90.0pt 108.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:445389801; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:518061472 -1675466672 -1356709440 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-style-link:"Heading 3"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:588805613; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1433024030 67698713 -2121897584 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-style:normal;} @list l1:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:1024211824; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-706558800 133853936 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:2000428199; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-28935116 -1377532162 -1292736018 1743146504 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-style-link:"Heading 1"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level3 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l4 {mso-list-id:2012641499; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:646867944 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoTitle">LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN UMUM/NILAI</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <h1 style=""><!--[if !supportLists]--><span style="">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Pendahuluan</h1> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Misi pendidikan umum/nilai<span style=""> </span>adalah mempersiapkan manusia yang bahagia dan sejahtera, sedangkan tujuannya adalah membuat <i>integrated person = a person as a person and as citizen </i>(Natawidjaya, 1999:11)<i>.</i> Makna pendidikan umum adalah membentuk manusia<span style=""> </span><i>integrated</i> yang bahagia sebagai individu maupun warga negara. Untuk itu Pendidikan umum/nilai memerlukan kepada landasan, baik filosofis, psikologis, sosial maupun landasan estetik.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Makalah yang kami sajikan akan membahas tentang landasan filosofis pendidikan umum/nilai. Landasan filosofis akan mengetengahkan akar pemikiran tentang hakekat manusia dari perspektif filsafat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <h3><!--[if !supportLists]--><span style="">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Pengertian Filosofis</h3> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Filosofis artinya berdasarkan filsafat (KBBI, 2005:317). Filsafat berasal dari Filsafat dari bahasa Yunani, <i>philoshophia </i>dan <i>philosophos. </i>Menurut bentuk kata, <i>philoshophia </i>dan <i>philosophos</i> berasal dari kata <i>philos dan shopia </i>atau<i> philos </i>dan<i> shopos. Philos </i>berarti cinta dan <i>shopia </i>atau<i> shopos </i>berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah<span style=""> </span>(Sumarna, 2006:37)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Nasution (dalam Sumarna, 2006:38) menyebutkan bahwa Filsafat berasal dari struktur kata <i><span style=""> </span>philos </i>dan <i>shopia, philos </i>dan <i>shopos </i>atau <i>philosopien. </i>Filsafat berasal dari dua bahasa, yaitu bahasa Yunani <i>(philein) </i>dalam arti cinta dan <i>(shopos) </i>dalam arti <i>wisdom/</i>bijaksana. Orang Arab memindahkan kata <i>philosopia </i>ke dalam bahasa mereka dengan menyesuaikan tabe’at kata-kata bahasa Arab, yaitu <i>filsafat </i>dengan pola (<i>wajan) fa’ala, fa’lalah, </i>dan <i>fi’al. </i>Berdasarkan <i>wajan </i>tersebut maka penyebutan kata filsafat dalam bentuk kata benda seharusnya disebut <i>falsafah</i> atau <i>filsaf. </i>Kata filsafat yang banyak dipakai oleh masyarakat indonesia, sebenarnya bukan murni berasal dari bahasa Arab seperti tidak murninya filsafat terambil dari bahasa Barat, <i>philophy.<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Filsafat terambil dari dua bahasa yaitu <i>fil</i> dari bahasa Inggris dan<b><i> </i></b><i>safah </i>dari bahasa Arab. Sehingga filsafat merupakan gabungan dari bahasa Inggris dan Arab. Filsafat artinya:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Pengetahuan tentang hikmah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Pengetahuan tentang prinsip atau dasar</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Mencari kebenaran</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Membahas dasar dari apa yang didengar</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Berbicara tentang filsafat maka akan membawa kita pada tiga pembahasan dalam filsafat itu, yaitu teori hakekat (<i>ontologi), </i>teori pengetahuan (<i>epistemologi), </i>dan teori nilai <i>(aksiologi).<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Landasan filosofis pendidikan umum/nilai artinya landasan pendidikan umum berdasarkan filsafat dari sudut ontology, epistemology, dan aksiologi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <h3><!--[if !supportLists]--><span style="">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Landasan Filosofis Pendidikan Umum/Nilai</h3> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Teori Hakekat <i>(Ontologi)<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoBodyTextIndent">Ilmuwan menyebut bahwa teori hakekat ini sama dengan ontology yang tugasnya memberikan jawaban atas pertanyaan<span style=""> </span>apa sebenarnya realitas sesuatu itu? Para ahli filsafat menjawab pertanyaan ini dengan </p> <p class="MsoBodyTextIndent">Karena dalam pendidikan yang menjadi pokok utama adalah manusia, maka landasan filosofis Pendidikan Umum/Nilai secara ontologis adalah untuk menjawab apa sebenarnya hakekat manusia.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Sebagian besar filsuf beranggapan bahwa hakekat manusia adalah hewan yang dapat didik <i>(animal educandum)</i>. Hakekat manusia ini didukung<span style=""> </span>oleh hakekat lainnya yang dikenal dalam sejarah pemikiran Eropa Barat sebagai <i>homo sapiens </i>(manusia yang mengetahui dan dibekali dengan akal), <i>homo ludens </i>(manusia yang bermain-main), <i>homo recens </i><span style=""> </span>(manusia yang membuat sejarah), <i>homo faber </i>(manusia teknis yang menggunakan alat-alat),<i> homo simbolicum </i>(manusia yang mengenal simbol-simbol bahasa), <i>homo concors</i> (manusia yang hidup seimbang antara dirinya dengan orang lain dan masyarakat sekitar), <i>homo economicus (</i>manusia sebagai makhluk ekonomi), dan <i>animal rational (</i>hewan yang rasional) (kartono dalam mulyana, 2004:125). Selain itu, ada pula pihak yang beranggapan bahawa hakekat manusia justru terletak pada semangat spiritualnya dalam menjalin hubungan dengan tuhannya. Menurut padnangan ini manusia yang paling hakiki adalah manusia yang beragama.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Sementara dalam pandangan Islam manusia memiliki kedudukan yang mulia, bukan sekedar sebagai binatang atau hewan yang dapat didik, manusia sebagai hewan yang berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal pikirannya (<i>the animals that reasons), </i>tetapi manusia dalam pandangan Islam adalah sebagai makhluk (ciptaan) Allah yang mengemban tugas sebagai <i>abid </i>(hamba) dan <i>khalifah</i> (pemimpin).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Sebagai makhluk Allah (<i>abid)</i> manusia diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya (QS. Adzdzariyat:56), dan sebagai khalifah, manusia mengemban amanah atau tanggung jawab <i>(responsibility) </i>untuk berinisiatif dan berpartisipasi aktif dalam menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang nyaman dan sejahtera; dan berupaya mencegah <i>(preventif)</i> terjadinya pelecehan nilai-nilai kemanusiaan dan perusakan lingkungan hidup <i>(regional global)</i> (Yusuf, 2007210).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pada hakekatnya manusia dituntut untuk berakhlak dan bertanggung jawab dengan melalui suatu proses atau tahapan kehidupan dan berfikir. Manusia harus memiliki akal yang cerdas sebagai cendikia dan menghasilkan keterampilan serta mempunyai etos kerja yang baik sebagai contoh dalam masyarakat yang berbudaya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Secara ontologis Pendidikan Umum/Nilai adalah pendidikan yang memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk dididik dengan bekal akal <i>(ratio) </i>yang menempatkan dirinya sebagai hamba Tuhan (baca Allah) dan memiliki tanggung jawab untuk memelihara nilai-nilai kemanusiaan di muka bumi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Teori Pengetahuan <i>(Epistemologi)<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Teori pengetahuan atau sering disebut <i>epistemology </i>umumnya membicarakan tentang hakekat pengetahuan, yaitu apa sesungguhnya yang dimaksud dengan pengetahuan. Dalam bidang ini dikaji soal sumber pengetahuan dan bagaimana manusia (bersifat metodologis) dalam memperoleh pengetahuan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Landasan filosofis Pendidikan Umum/Nilai berdasarkan epistemology berkenaan dengan bagaimana cara menimba pengetahuan dalam pendidikan umum, prosesnya dan factor pendukungnya, agar memperoleh pengetahuan tentang Pendidikan Umum yang benar dan menemukan tentang hakekat kebenaran dan kriterianya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pendidikan Umum/nilai lahir pada masa kini untuk kebutuhan dimasa depan yang berdasarkan pengalaman masa lalu sebagai suatu aktualisasi daar ilmu pengetahuan yang terintegrasi dan didukung oleh wawasan kemandirian, komitmen seseorang untuk mampu berkontribusi terhadap peningkatan potensi sumber daya manusia agar bahagia dan sejahtera. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pendidikan umum ditujukan untuk mengembangkan aspek kepribadian manusia. Pendidikan umum disebut juga oleh sebagian orang sebagai pendidikan nilai karena pendidikan umum berasumsi bahwa pribadi manusia itu merupakan entitas yang dinamis dan utuh. Dalam system kepribadian manusia ada dinamika atau proses-proses: pertumbuhan, organisasi, dan disorganisasi, integrasi dan diferensiasi. Dinamika atau proses-proses tersebut diantaranya dipengaruhi atau mengacu kepada nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut mencakup nilai-nilai: simbolik, empirik, estetik, etik, sinoetik, dan sinoptik. Sprenger menyebutnya nilai-nilai kebudayaan yang didalamnya mencakup nilai-nilai: ilmu pengetahuan, estetis, etis, religious, ekonomi, dan kekuasaan (Akbar dalam Mulyana, 1999:19). Maka dengan alasan itulah pendidikan umum disebut juga sebagai pendidikan nilai.</p> <p class="MsoBodyTextIndent"><span style=""> </span>Daar utama Pendidikan umum adalah ilmu-ilmu alamiah, social, dan humaniora pilihan, dan ilmu pendidikan. Ilmu-ilmu tersebut telah berkembang tidak hanya bercabang-cabang dan beranting, tetapi juga meraksasa menjadi satu pohon besar. Pohon meraksasa itulah yang dianggap tepat sebagai <i>tamtsil </i>dari pendidikan umum. Akarnya adalah filsafat dan agama. Pohonnya, ilmu-ilmu:alamiah, social, humaniora, dan pendidikan. Cabang dan rantingnya adalah berbagai macam cabang ilmu dari murni sampai terapan. Sedangkan satu kesatuan pohon itu adalah Pendidikan umum.</p> <p class="MsoBodyTextIndent">Dengan analogi tersebut menandakan bahwa pendidikan umum meliputi berbagai macam ilmu. Semua ilmu harus dijiwai dengan nilai karena hal ini akan sangat berpengaruh kepada produk yang dihasilkan dari ilmu tersebut. Pendidikan yang didasari dengan nilai akan melahirkan para lulusan yang berkarakter baik. Tugas utama pendidikan adalah membangun karakter anak didik, atau dalam istilah orang Yunani pada 600 tahun SM adalah membantu manusia menjadi manusia, supaya tidak gagal menjadi manusia, karena ketika manusia gagal menjadi manusia maka dia akan menjadi hewan atau bahkan lebih hina daripadanya.</p> <p class="MsoBodyTextIndent">Kehancuran suatu bangsa disebabkan karenan adanya kesalahan dalam desain pendidikan. Pendidikan yang lebih berorientasi kepada ratio/mendewakan rasio akan melahirkan manusia yang berfahamkan positivisme dan akhirya akan melahirkan manusia yang sekuler. Pendidikan umum sebagai pendidikan nilai berupaya melahirkan manusia yang berkarakter/berakhlak bukan menjadi mansuia yang sekuler. Penguasaan teknologi yang diutamakan daripada pendidikan nilai akan menyebabkan manusia cenderung menolak keterkaitan antar jasmani dan ruhani, akibatnya manusia terasing tanpa makna, kehilangan orientasi, dan konsekwensinya lahir trauma kejiwaan dan ketidakstabilan. Bila hubungan hati dan akal telah diputuskan, manusia akan memperoleh kenyataan bahwa pertanyaan hidup ideal tidak pernah akan terjawab (Tafsir, 2007).</p> <p class="MsoBodyTextIndent">Untuk itulah maka pendidikan harus berdasarkan kepada nilai, dan untuk alasan itu pula kenapa pada Program studi Pendidikan Umum di Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung selalu disandingkan dengan pendidikan nilai bahkan penulisannya dipisahkan dengan garis miring. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i><o:p> </o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Teori Nilai <i>(Aksiologi)<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Teori nilai terdiri dari dua suku kata, yaitu <i>teore, </i>dan kata nilai. Dua kata ini tampaknya terjemahan dari bahasa Yunani <i>logos </i>(akal dan teori) dan aksios (nilai atau suatu yang berharga). Para ahli filsafat menyebut teori nilai dengan aksiologi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Landasan Filosofis Pendidikan Umum/Nilai adalah untuk menjawab pertanyaan tentang kegunaan pendidikan umum/nilai, bagaimana manusia harus hidup dan bertindak berdasarkan nilai yang benar baik dalam perspektif masyarakat maupun dalam perspektif agama?.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Upaya pendidikan umum diharapkan dapat melahirkan manusia yang memiliki criteria:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><i>Qalbun </i>Salim (manusia yang memiliki hati yang sehat).<i><o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style=""><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><i>Rabbaniyah </i>(manusia yang memiliki potensi ruhaniyah), seperti fitrah (QS. 30:30), qalb (QS. 22:46) aql (QS. 3:190-191), potensi ini sebagai makhluk yang tertinggi martabatnya (QS. 17:70) yang berbeda dengan makhluk yang lainnya. Sebab manusia dengan kealimannya dan kebijaksanaannya, maka akan berlaku luwes dan fleksibel.<i><o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><i>c. Qalbun Lathif </i>(manusia mempunyai hati yang lunak) (QS. An-Nahl:78) bahwa Allah telah menyediakan bagi mereka neraka jahannam bagi manusia dan jin karena mereka mempunyai hati yang tidak dapat memahaminya, dimungkinkan sebab tidak memperhatikan akan perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk dari Allah Yang Maha Kuasa (Wahab dalam Mulyana, 1999:35).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Sedangkan menurut Dahlan (dalam Mulyana, 1999:13) Pendidikan umum/nilai diharapkan akan melahirkan manusia yang memiliki criteria:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><i>Hilmun, </i>yaitu kesanggupan atau kemampuan untuk menolak argumentasi orang yang bodoh dengan bahasa yang santun.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><i>Wara, </i>yaitu tidak rakus, rendah hati, yang mampu membentengi dirinya dari perbuatan maksiat.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><i>Husnul khuluk, </i>berakhlak baik sehingga ia bisa hidup di antara manusia.<i><o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i><o:p> </o:p></i></p> <h2 style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span>Kesimpulan</h2> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Untuk menentukan <i>body of knowledge </i>Pendidikan umum/nilai sangat tergantung kepada filsafat apa yang dikembangkan dalam PU/Nilai. Barangkali untuk alasan itulah mengapa di PU/Nilai begitu banyak mata kuliah Filsafat, salah satu tujuannya adalah untuk menentukan arah Pendidikan Umum itu sendiri, akan dibawa kemana.<b><o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i><o:p> </o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <h4>DAFTAR PUSTAKA</h4> <p class="MsoNormal"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal"><b><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">Mulyana, Rohmat, <i>et. al. </i>(1999). <i>Cakrawala Pendidikan Umum Suatu Upaya Mempertegas Body Of Knowledge. </i>Bandung: IMA-PU PPS IKIP.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">Mulyana, Rohmat. (2004). <i>Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. </i>Bandung: Alfabeta.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">Sumarna, Cecep. (2006). <i>Filsafat Ilmu Dari Hakekat Menuju Nilai. </i>Bandung: Pustaka Bani Quraisy.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">Tafsir, Ahmad. (2007). Kembali Kepada Akhlak. <i>Pikiran Rakyat </i>(22 Oktober 2007).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">Tim Penyusun Kamus. (2005). <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia.</i> Jakarta: Balai Pustaka.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. (2007). <i>Teori Kepribadian.</i> Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><o:p> </o:p></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-50257780256134418542009-05-22T15:13:00.001+07:002009-05-22T15:14:36.242+07:00UPAYA MEMBANGUN AKUNTABILITAS<p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 13pt;">UPAYA MEMBANGUN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN <span style=""> </span>DAN MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA UPI MENUJU UNIVERSITAS PELOPOR DAN UNGGUL BERTARAP INTERNASIONAL</span></b><span style="font-size: 13pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 200%;" align="center"><b style=""><span style=""> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Pendahuluan</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.15pt; text-align: justify; text-indent: 35.85pt; line-height: 200%;"><i style=""><span style="">Good governance</span></i><span style=""> menghendaki pemerintahan dijalankan dengan mengikuti prinsip-prinsip<span style=""> </span>pengelolaan yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keadilan, dan kemandirian, sehingga sumber daya negara yang berada dalam pengelolaan pemerintah benar-benar mencapai tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat dan negara. Penerapan prinsip-prinsip <i style="">good governance</i> dalam penyelenggaraan negara tak lepas dari masalah akuntabilitas dan tranparansi dalam pengelolaan keuangan negara, karena aspek keuangan negara menduduki posisi strategis dalam proses pembangunan bangsa, baik dari segi sifat, jumlah maupun pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan, dan kestabilan perekonomian bangsa. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara dan RUU tentang Pemeriksaan Tanggung jawab Keuangan Negara merupakan produk legislasi sebagai wujud dari kehendak melaksanakan reformasi di bidang keuangan negara sekaligus menuntut suatu transformasi dan perubahan mendasar (<i style="">change</i>) di bidang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara. Hal tersebut tentunya berlaku bagi seluruh perangkat Negara, baik perangkat yang secara koordinatif bersentuhan langsung dengan pemerintah, maupun perangkat Negara yang secara koordinatif tidak bersentuhan secara langsung, namun memiliki efek langsung terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi Negara.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) termasuk di dalamnya Sekolah Pascasarjana UPI sebagai bagian integral dari pelaksanaan fungsi pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa. Berkewajiban untuk melakukan reformasi dan transformasi di bidang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi manajemen anggaran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Usaha untuk melakukan reformasi di segala bidang telah membuahkan dasar-dasar perubahan di bidang manajemen pemerintahan. Hal tersebut antara lain diwujudkan dalam TAP MPR No. XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN dan UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang bersih dari KKN, yang menegaskan tekad bangsa Indonesia untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Negara, hal tersebut diwujudkan melalui dua tugas pokok yaitu penyelenggaraan pemerintahan umum dan tugas pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip <i style="">good governance</i>. Untuk mencapai penyelenggaraan pemerintahan Negara yang memenuhi kriteria <i style="">good governance</i> <span style=""> </span>tersebut, diperlukan adanya pengawasan, baik pengawasan internal maupun pengawasan eksternal secara sistemik dan berkelanjutan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Sebagaimana diketahui bahwa fungsi manajemen dalam beberapa literatur diungkapkan terdapat beberapa<span style=""> </span>fungsi, yaitu <i style="">Planning </i>(Perencanaan)<i style="">, Organizing </i>(Pengorganisasian)<i style="">, Actuating </i>(Penggerakan)<i style="">, Controlling</i> (Pengawasan) dan <i style="">Evaluating (Evaluasi)</i>. <i style="">Controlling</i> dan <i style="">eveluating <span style=""> </span></i>merupakan dua<i style=""> </i>fungsi manajemen yang sangat dibutuhkan, terlebih apabila rentang kendali pimpinan sudah sedemikian luas. <i style="">Good Governance<span style=""> </span></i>mensyaratkan adanya pengawasan yang dilakukan secara internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di bawah lingkup organisasi yang bersangkutan, sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh unit pengawasan di luar organisasi yang bersangkutan.<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Prinsip Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan SPs UPI</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Tantangan bagi eksistensinya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke depan sangat besar, terlebih dengan semakin menjamurnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang saling berlomba melalui peningkatan mutu pelayanan pendidikan. PTS hadir dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Namun demikian, nilai-nilai <i style="">competitive advantage</i> dan <i style="">comparative advantage</i> mereka bangun dengan segala sumber daya yang dimilikinya, Sehingga secara insfrastruktur, mutu layanan, sumber daya, serta kuantitas mahasiswa, tidak sedikit PTS yang mampu setara dengan PTN.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Disisi lain, kehadiran Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (BHP) memberikan harapan dan tantangan baru bagi PTN dan PTS untuk memberikan layanan terbaik dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yang menjadi misi utamanya. Bagi Univesitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai bagian integral dari perguruan tinggi negeri BHMN menjadi keniscayaan untuk selalu menata dan memelihara nilai-nilai profesionalisme dalam pelaksanaan manajemen lembaga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Tantangan dan tuntutan tersebut tentunya berlaku untuk seluruh komponen yang berada satu atap dalam naungan UPI, termasuk di dalamnya Sekolah Pascasarjana. Secara historis, eksistensi SPs UPI memang tidak bisa diragukan, namun dengan semakin banyaknya PTN dan PTS, termasuk Universitas-Universitas di daerah yang membuka layanan pendidikan untuk jenjang pascasarjana, menjadikan Sekolah Pascasarjana UPI perlu melakukan penyempurnaan manajemen secara mendasar. Peningkatan mutu layanan manajemen secara berkesinambungan menjadi program yang harus terintegrasi dalam renacan strategis pengembangan sekolah pascasarjana.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Prinsip-prinsip manajemen modern yang menuntut ditegakkanya nilai-nilai profesionalisme dalam segala aspek perlu diturunkan ke dalam program aksi seluruh perangkat<span style=""> </span>organisasi manajemen Sekolah Pascasarjana. Tak terkecuali bagi asisten direktur dua yang membidangi masalah ……</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Nilai-nilai transfaransi, pertanggung jawaban, kejujuran, layanan prima, partisipasi <i style="">shareholder</i>, kemudahan dalam mengakses informasi, keadilan dalam distribusi kesempatan, tertib dalam pelaksanaan prosedur pengelolaan anggaran dan manajemen adminsitrasi, terbuka dengan perubahan yang lebih baik, serta adaptive dengan perkembangan menjadi perangkat nilai yang harus melekat dalam pelaksanaan manajemen keuangan di lingkungan Sekolah Pascasarjana.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Akuntabilitas dan transparansi dalam pengeloaan keuangan menjadi identitas yang melekat bagi organisasi yang menjungjung tinggi nilai-nilai profesionalisme. Keduanya merupakan instrument penting dalam proses reformasi manajemen, mengingat secara definitive, kualitas kepemimpinan yang baik ditentukan oleh kedua hal tersebut ditambah dengan partisipasi aktif dari <i style="">shareholder</i> dan <i style="">stakeholder</i> dalam proses perencanaan dan pengendalian manajemen keuangan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Akuntabilitas keuangan dapat dimaknai sebagai pemberian informasi dan pengungkapan (<i style="">disclosure</i>) atas aktivitas dan kinerja keuangan kepada semua pihak yang berkepentingan (<i style="">stakeholder</i>). Sehingga hak-hak publik, yaitu hak untuk tahu (<i style="">right to know</i>), hak untuk diberi informasi (<i style="">right to be kept informed</i>), dan hak untuk didengar aspirasinya (<i style="">right to be heard and to be listened to</i>) dapat dipenuhi. Oleh karena itu, transparansi atas aktivitas pengelolaan keuangan kepada piha-pihak yang membutuhkan informasi sangat diperlukan. Selain yang terkait dengan keuangan, dimensi akuntabilitas lain yang perlu dilakukan juga diantaranya meliputi:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="">a. Akuntabilitas Manajerial</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="">b. Akuntabilitas Program</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="">c. Akuntabilitas Kebijakan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="">e. Akuntabilitas Peraturan Hukum dan Kejujuran</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Untuk mewujdukan prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan manajemen di lingkungan SPs UPI, diperlukan sistem pengendalian internal yang terpadu. Tantangan yang dihadapi adalah membangun sistim pengendalian internal yang handal yang meliputi unsur-unsur organisasi, kebijaksanaan, prosedur, personalia, perencanaan, pembukuan, pelaporan dan pengawasan intern. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Salah satu program aksi dalam penguatan sistem pengendalian internal adalah meningkatkan kualitas pemantauan dan mendorong pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan, serta memberikan pemahaman kepada pimpinan organisasi bahwa tindak lanjut hasil pengawasan merupakan wewenang dan tanggung jawab pimpinan objek pemeriksaan, karena mereka memiliki wewenang untuk mengambil langkah dan tindakan korektif serta penerapan sanksi administrative terhadap SDM yang melanggar aturan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Sistem pengendalian internal disuatu organisasi, termasuk di lingkungan Sekolah Pascasarjana UPI dapat dilakukan dalam tiga lapis yaitu lapis terdalam (lapisan satu) oleh bendaharawan termasuk didalamnya Asisten Direktur II, lapis ke dua SDM pemeriksa internal dan lapis ke tiga adalah pemeriksa eksternal yang dapat melibatkan akuntan publik. Hal ini harus dilakukan dengan baik dan saling bersinergi serta masing-masing komponen berpegang kepada tugas dan fungsi asasinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Akuntabilitas, Transfaransi dan Partisipatif sebagai Identitas Manajemen Keuangan. </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">World Bank mengungkapkan sejumlah karakteristik <i>good governance </i><span style="">yang meliputi<i> </i></span>masyarakat sispil yang kuat dan partisipatoris, terbuka,<i> </i>pembuatan kebijakan yang dapat diprediksi, eksekutif yang bertanggung<i> </i>jawab, birokrasi yang profesional dan aturan hukum. Sedangkan Asian Development Bank menegaskan adanya konsensus umum bahwa <i>good governance </i>dilandasi oleh empat pilar yaitu (1) <i style="">accountability,</i> (2) <i style="">transparency</i>, (3) <i style="">predictability,</i> dan (4) <i style="">participation</i>. Dengan demikian, jelaslah bahwa ketiga nilai yang diusung penulis dalam bagian ini menjadi identitas yang oleh banyak pakar harus melekat dalam organisasi yang memegang teguh nilai-nilai <i style="">good governance</i>.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Prinsip akuntabilitas, transfaransi dan partisipatif tidaklah dapat berjalan sendiri-sendiri, terdapat hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi, masing-masing adalah instrumen yang diperlukan untuk mencapai prinsip yang lainnya, dan ketiganya adalah instrumen yang diperlukan untuk mencapai manajemen yang berkualitas di lingkungan Sekolah Pascasarjan UPI dan akuntabilitas menjadi kunci dari semua prinsip ini yang ada.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Menurut Asian Development Bank dalam artikel “<i style="">Publik Administration in the 21-st Century</i>”, prinsip akuntabilitas menuntut dua hal yaitu (1) kemampuan menjawab (<i style="">answerability</i>), dan (2) konsekuensi (<i style="">consequences</i>). Komponen pertama (istilah yang bermula dari responsibilitas) adalah berhubungan dengan tuntutan bagi para SDM yang berada dalam sebuah organisasi untuk menjawab secara periodik setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka menggunakan wewenang mereka, kemana sumber daya telah dipergunakan, dan apa yang telah dicapai dengan menggunakan sumber daya tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Akuntabilitas secara harfiah dalam bahasa inggris biasa disebut dengan <i style="">accoutability</i> yang diartikan sebagai “yang dapat dipertanggungjawabkan”. Atau dalam kata sifat disebut sebagai <i style="">accountable</i>. Lalu apa bedanya dengan <i style="">responsibility</i> yang juga diartikan sebagai “tanggung jawab”. Pengertian <i style="">accountability</i> dan <i style="">responsibility</i> seringkali diartikan sama. Padahal maknanya jelas sangat berbeda. Beberapa ahli menjelaskan bahwa dalam kaitannya dengan birokrasi, <i style="">responsibility</i> merupakan otoritas yang diberikan atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan. Sedangkan <i style="">accountability</i> merupakan kewajiban untuk menjelaskan bagaimana realisasi otoritas yang diperolehnya tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Beberapa negara maju di Eropa seperti jerman dan Inggris telah menerapkan konsep akuntabilitas hampir di setiap aspek kepemerintahan sejak tahun 1970-an. Inggris di era John Major dan Toni Blair memasyarakatkan akuntabilitas dengan menyusun Output and <i style="">Performance Analysis (OPA Guidance)</i> atau pedoman kepada departemen/badan di lingkungan kepemerintahan dan <i style="">Guidence on Annual Report</i> yang berisikan petunjuk dalam menyusun laporan tahunan suatu badan kepada menteri, parlemen, dan masyarakat umum. Disamping itu, pemerintah Inggris menetapkan gagasan tentang <i style="">Public Services for The</i> <i style="">Future: Modernisation, Reform, Accountability</i> yang intinya adalah setiap keputusan hendaknya jangan hanya berorientasi pada berapa banyak pengeluaran dan atau penyerapan dana untuk tiap area, tetapi juga mengenai peningkatan jasa yang diberikan dan perbaikan-perbaikan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Penerapan prinsip akuntabilitas di lingkungan SPs UPI dapat diwujudkan melalui penerapan akuntabilitas keuangan (<i style="">financial accountability</i>), akuntabilitas administrative (<i style="">administrative accountability</i>) dan<span style=""> </span>akuntabilitas kebijakan public (<i style="">policy decision accountability</i>). Dalam memelihara agar prinsip akuntabilitas ini tetap terjaga, maka dapat diperoleh dengan usaha imperative untuk membuat semua unsur kelembagaan SPs mampu bertanggung jawab dan responsif kepada entitas darimana mereka memperoleh kewenangan. Selain itu, penetapan kriteria untuk mengukur performansi pegawai di lingkungan Sekolah Pascasarjana serta penetapan mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Prinsip lainnya adalah transfaransi, implikasi </span><span style="">prinsip ini menjamin akses atau kebebasan bagi setiap<b> </b>orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan program akademik dan nonakademik, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,<b> </b>serta hasil-hasil yang dicapai.<b> </b><span style="">Melalui<b> </b>prinsip transfaransi, memungkinkan<b> </b></span>adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan dari <i style="">shareholder </i>dan<i style=""> stakeholder</i>. Sedangkan<b> </b>yang dimaksud dengan informasi adalah informasi mengenai setiap aspek<b> </b>kebijakan yang dapat dijangkau oleh publik. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Prinsip yang ketiga adalah partisipatif, prinsip ini dibutuhkan dalam memperkuat pelaksanaan nilai-nilai demokerasi di lingkungan SPs UPI serta meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan publik. <span style=""> </span>Transparansi bermakna tersedianya informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu tentang kebijakan publik, dan proses pembentukannya. Dengan ketersediaan informasi seperti ini masyarakat dapat ikut sekaligus mengawasi sehingga kebijakan yang muncul bisa memberikan hasil optimal bagi semua pihak serta mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi yang hanya menguntungkan kelompok tertentu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Partisipasi masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan program-program SPs UPI, sehingga seluruh lapisan masyarakat akan memperoleh hak dan kekuatan yang sama untuk menuntut atau mendapatkan bagian yang adil dari manfaat adanya SPs UPI.</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><b style=""><span style="font-size: 7pt; line-height: 200%;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Sistem manajemen berbasis kinerja merupakan sistem manajemen yang mengandalkan pengendalian organisasi pada pengukuran (angka) kinerja.. Setiap unit, fungsi, bahkan individu dalam organisasi diberikan target-target kinerja terukur sebagai pedoman kemana organisasi itu harus diarahkan. Tentu saja ukuran-ukuran atau target-target kinerja itu harus ditata sedemikian rupa dalam suatu sistematika atau metode tertentu sesuai dengan proses, masalah, dan tujuan (goal) organisasi itu; sehingga ketika target unit/individu/fungsi tercapai, maka tercapailah tujuan organisasi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%;">Agar efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran<span style=""> </span>di lingkungan SPs UPI dapat terwujud, dan setiap orang mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi kerjanya, maka pengelolaan keuangan layaknya dilakukan dengan berbasis pada kinerja. Penyusunan anggaran berbasis kinerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan. Tingkat keluaran kegiatan yang direncanakan dan biaya satuan keluaran menjadi dasar bagi alokasi anggaran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%;">Tujuan pengelolaan anggaran yang berbasis pada kinerja ini diantaranya adalah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan keterkaitan antara kebijakan, perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan, mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dan program prioritas, serta mengembangkan pengelolaan dan pengukuran kinerja secara professional.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 4pt; line-height: 200%;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="line-height: 200%;">Menjadi Pelopor dan Unggul dalam Manajemen Keuangan dan Kelembagaan SPs</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="color: black;" lang="SV">Tahun 2009 merupakan tahun ke-6 UPI berstatus PT BHMN serta tahun ke-4 </span><span style="line-height: 200%; color: black;" lang="SV">pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) UPI 2006-2010 yang ditetapkan Majelis Wali Amanat (MWA) melalui TAP 09/MWA UPI/2005. Renstra tersebut, selain berisi penetapan keputusan yang teramat penting terkait visi baru UPI untuk menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (<i>leading and outstanding</i>). Sebagaimana diungkapkan oleh Rektor UPI pada peringatan Dies Natalis ke 54 20 oktober 2008 silam, bahwa visi Pelopor dan Unggul itu tidak boleh hanya menjadi slogan tanpa isi dan tindakan nyata untuk mewujudkannya. Esensi dari kepeloporan dan keunggulan itu ada dan melekat pada sumber daya yang dimiliki lembaga ini yang dikelola secara cermat sehingga tertuang dalam karya nyata</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; color: black;" lang="SV"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Sebagai bagian dari kelembagaan UPI, SPs UPI berkewajiban untuk mengejawantahkan amanah yang terkandung dalam visi universitas. Salah satunya menjadi pelopor dan unggul dalam penegakan prinsip-prinsip akuntabilitas pengelolaan keuangan dan manajemen kelembagaan. Hal tersebut perlu menjadi program tersendiri dan amanah sakral yang harus diwujudkan oleh seluruh komponen di lingkungan SPs UPI, khususnya Asisten Direktur II yang secara spesifik membidangi hal tersebut. Keberdaan Asdir II SPs UPI harus menjadi </span><i><span style="color: black;" lang="SV">producing machine</span></i><span style="color: black;" lang="SV"> yang mesti siap dengan seluruh proses perwujudan kepeloporan dan keunggulan universitas.</span><span style=""></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%;">Dalam konteks pengelolaan keuangan dan kelembagaan, kepeloporan dan keunggulan dalam penerapan prinsip akuntabilitas, transfaransi, dan partisipatif merupakan program prioritas yang harus diwujudkan oleh Asdir II, sehingga SPs UPI mampu bersaing dan menjadi yang terdepan di Indonesia dalam pelaksanaan program pendidikan pascasarjana. Lebih jauhnya menjadi pelopor dan unggul dalam pengelolaan keuangan dan manajemen kelembagaan bidang pendidikan para taraf internasional.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; color: black;" lang="SV">Selama beberapa tahun terakhir ini, dirasakan adanya peningkatan citra UPI dalam pandangan masyarakat baik lokal, nasional, regional, maupun internasional. Hal tersebut perlu dipelihara dan ditingkatkan, salah satunya melalui pengembangan kelembagaan yang komitmen dengan prinsip-prinsip akuntabilitas, transfaransi dan partisipatif dalam pengelolaan keuangan dan manajemen kelembagaan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; color: black;" lang="SV">Perubahan status yang dialami UPI menjadi PT BHMN menuntut perhatian khusus terkait manajemen keuangan dan kelembagaan universitas. Sesuai dengan Anggaran Dasar UPI BHMN, selama lima tahun pertama diberi kesempatan untuk menata struktur kelembagaan, sehingga pada akhir kurun tersebut dapat ditampilkan sosok utuh sebuah Universitas yang dikelola dengan dasar-dasar korporat. Sebagaimana diungkapkan oleh Rektor UPI dalam Pidato Dies Natalis ke 54 tahun 2008 silam bahwa korporatisasi perguruan tinggi, sebagaimana sering dinyatakan, tidak boleh difahami sebagai upaya untuk privatisasi. Dalam konteks pengelolaan keuangan dan manajemen kelembagaan SPs UPI, hal tersebut menjadi tantangan bagi Asdir II untuk dapat mewujudkannya dengan baik.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; color: black;" lang="SV"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 200%; color: black;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="line-height: 200%; color: black;" lang="SV">Internasionalisasi Standar Manajemen dan Jaringan Kelembagaan.</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; color: black;" lang="SV">Berbagai upaya perlu terus dilakukan untuk mendukung program internasionalisasi pendidikan di lingkungan SPs UPI. Hal pertama yang perlu dibenahi tentunya adalah kualitas manajemen dan mutu layanan pendidikan yang harus disesuaikan dengan standar internasional. Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka tentunya pengembangan jaringan internasional pun akan lebih mudah untuk dilakukan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; color: black;" lang="SV">Program <i><span style="">UPI Felloswships<b> </b></span></i> yang ditawarkan terutama bagi para Doktor yang sudah tiga tahun diluncurkan, diharapkan memberikan dampak langsung dalam upaya mempercepat internasionalisasi pendidikan di lingkungan SPs UPI. Program <i>Australian Studies Center</i>, yang didukung oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta, yang pembukaannya akan diresmikan pada hari Dies Natalis UPI yang ke 54, yakni hari ini Senin 20 Oktober 2008 oleh Mr Michael Bliss (Minister Counsellor pada Kedutaan Besar Australia di Jakarta) hendaknya menjadi model program penguatan jaringan kelembagaan yang perlu dikembangkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="font-size: 4pt; line-height: 200%;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><b style=""><span style="">SDM yang Diperlukan dalam Membangun Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Pengelolaan keuangan yang trasparan dan akuntabel menjadi cita-cita dan keinginanan semua orang, baik dari kalangan pendidik, pengusaha, seniman, olahragawan, pemerintahan, agamawan, perbankkan, dan sebagainya.<span style=""> </span>Untuk mewujudkan hal itu diperlukan adanya insan yang cerdas otaknya, lembut hatinya dan terampil tangannya, serta komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai kejujuran dan profesionalisme. Dengan kata lain, insan yang<span style=""> </span>profesional, transparan, dan akuntabel serta mampu mengolah pikir, dzikir dan ikhtiar. Dalam istilah yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Nasional pada saat berkunjung ke Universitas Pendidikan Indonesia beberapa waktu yang lalu mengungkapkan, bahwa dengan pendidikan mampu melahirkan manusia pendidik dalam tiga hal yakni olah pikir, olah hati dan olah raga. Pengolahan ketiga potensi tersebut menjadi penting dilakukan, terutama oleh para pendidik yang memiliki tanggung jawab moral tinggi dalam mempersiapkan generasi mendatang yang <i style="">kaffah </i>atau utuh. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><i style=""><span style="">Pertama</span></i><span style="">, olah pikir atau akal<span style=""> </span>adalah melakukan upaya maksimal dalam pembenahan dan pengayaan<span style=""> </span><i style="">maindset</i> yang positif semaksimal mungkin, dengan harapan dapat melahirkan manusia yang mampu berpikir positif untuk menghadapi permasalahan-permasalahan masyarakat. Dalam konteks membangun akuntabilitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan serta manajemen Sekolah Pascasarjana, maka sosok insan yang memiliki pengalaman dan kompetensi manajemen keuangan dan pengelolaan organisasi merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi, karena daya dukung kompetensi yang mumpuni akan mendorong kelancaran dan akselerasi menuju manajemen yang professional.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><i style=""><span style="">Kedua</span></i><span style=""> pengelolaan hati merupakan upaya sadar dan terencana yang dilakukan pendidik dalam membangkitkan dan menghidupkan potensi yang diberikan Tuhan Allah swt. Qolbu atau hati merupakan bagian yang paling esensial penentu awal yang muncul pada pribadi manusia dalam melakukan kegiatan selanjutnya. Dalam hal ini, Rasulullah Muhammad saw mengungkapkan dalam haditsnya bahwa pada diri manusia itu ada segumpal darah dan apabila baik maka baiklah perbuatannya dan apabila <i style="">fasad</i> atau rusak maka rusaklah seluruhnya. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah. Apa itu ya Rasulallah? Nabi Muhammad saw menjawab itu adalah <i style="">qolbu</i> (hati). Dalam konteks membangun akuntabilitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan serta manajemen Sekolah Pascasarjana, insan yang memiliki komitmen terhadap kekuatan hati menjadi hal yang tidak kalah pentingnya, dan layaknya kekuatan hati koheren dengan kekuatan kompetensi. Dengan kata lain, akal dan hati terintegrasi, sehingga proses menuju akuntabilitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan bisa terwujud dan terpelihara.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><i style=""><span style="">Ketiga,</span></i><span style=""> olah badan adalah<span style=""> </span>bagaimana upaya yang maksimal dilakukan pendidik agar selalu melahirkan insan yang sehat. Istilah yang sering muncul dalam pembahaasan ini adalah “mensana in corpore sano” pada diri yang sehat terdapat jiwa yang kuat.<span style=""> </span>Dalam konteks membangun akuntabilitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan serta manajemen Sekolah Pascasarjana, faktor kesehatan fisik menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari faktor kompetensi dan kekuatan hati, karena sosok pribadi yang sehat akan menjadi daya dukung terhadap optimalisasi fungsi otak dan kejernihan fungsi hati.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><span style="">Pengelolaan keuangan dan managemen perkantoran merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pengelolaan keuangan merupakan salah satu sarana untuk mendukung tujuan dan rencana yang ingin dicapai, sedangkan managemen administrasi merupakan bagian yang dapat melengkapi tentang pertanggung jawaban keuangan. Pelaksana lembaga yang mengelola keuangan dan managemen kelembagaan<span style=""> </span>seyogyanya dilakukan oleh orang yang telah<span style=""> </span>mengalami, melakukan, penyusunan, pemanfaatan, membuat pelaporan, dan mengevaluasi dampak penggunaan anggaran melalui<span style=""> </span>Rencana Keuangan Anggaran Tahunan (RKAT), juga memiliki kepribadian yang handal yakni memilki sifat dan karakter kejujuran, transparansi , akuntable,<span style=""> </span>amanah, bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan dan lebih utamanya lagi pertanggungjawaban terhadap Tuhannya Yang Maha mengawasi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Upaya-upaya yang Perlu Dilakukan</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.15pt; text-align: justify; text-indent: 35.85pt; line-height: 200%;"><span style="">Berdasarkan uraian di atas maka timbul permasalahan “Bagaimana upaya yang harus dilakukan agar Sekolah Pascasarjana UPI menjadi pelopor dan unggul dalam pengelolaan keuangan dan managemen yang menjungjung tinggi nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas bertaraf International?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis uraikan sebagai berikut: </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><b style=""><i style=""><span style="">Kekuatan </span></i></b><span style=""><span style=""> </span>yang dimiliki SPs adalah, (1) dosen berjumlah ………….. terdiri dari dosen UPI …………. Dosen luar berapa………… (2) tenaga administrasi, pegawai tetap berapa ………………., tenaga honorer berapa …………., (3) mahasiswa berjumlah ………….. dalam negeri ……………., luar negeri …………… orang. Dapat beasiswa<span style=""> </span>… ………………mahasiswa, pembayar ……………..mahasiswa. (4) gedung terdiri dari ruangan kantor …….. buah, ruang kuliah<span style=""> </span>……… buah, tempat istirahat dosen …………buah, ruang rapat ………. buah, toilet …………… buah, dapur umum,<span style=""> </span>ruang internet …….. buah, ruang musholla ……… buah, ruang tunggu ………..buah. (5) fasilitas terdiri kendaraan dinas antara lain mobil ……….buah, motor………buah,<span style=""> </span>………buah, computer …….. buah, pesawat teleon …………. Buah, lemari ……….. buah, kursi sopa …………. Buah, kursi tunggu ………….. buah, tamu ……….. buah, kursi kuliah……………..buah, kamera …….. buah, warles ………. buah, leaf ………. buah, OHP buah ……… buah, layar ohp ………. buah, (6) nama besar UPI, (7) nama besar SPs UPI</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><b style=""><i style=""><span style="">Kelemahan, </span></i></b><span style="">(1) keterpaduan managemen, (2) maindset dari gedung lama ke gedung baru yang serba lengkap, (3) efesiensi, (4) kesadaran K3, (5) Rasio dosen mahasiswa, (6) pelayanan akademik belum ideal, (7)<span style=""> </span>kelulusan tepat waktu belum sesuai harapan, (8) penggunaan keuangan masih belum sesuai dengan prinsip anggaran, (8) kesadaran diri </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><b style=""><i style=""><span style="">Peluang, </span></i></b><i style=""><span style=""><span style=""> </span></span></i><span style="">(1)<b style=""><i style=""> </i></b><i style="">Go international</i>, (2) meraih kemitraan yang menguntungkan, (3) otonomi daerah terbuka untuk rekruitmen mahasiswa, (4) implementasi Undang-Undang Guru dan dosen<span style=""> </span>nomor 14 tahun 2005, (5) anggaran pendidikan 20%, dengan melakukan model-model pendidikan yang dilakukan di sekolah, keluarga dan masyarakat, (6) aspek akademik dikembangkan dari sisi kewirausahaan, (7) prinsip-prinsp BHMN, BHP. (8) keuangan yang transparan dan akuntabel, (9) pelayanan publik.<span style=""> </span><b style=""><i style=""><span style=""> </span></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%;"><b style=""><i style=""><span style="">Tantangan</span></i></b><span style="">, (1) Tenaga dosen yang profesional dan bertarap nasional dan international, (2) persaingan dengan SPs lain terutama yang telah BHMN, (3) meluluskan tepat waktu yang berkualitas, (4) menjaga mutu manajemen dan meningkatkan mutu lulusan, (5) diperlukan dana yang besar, pemeliharaan dan penggunaan gedung.<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style=""> </span>Berdasarkan pemetaan di atas, maka, penulis merumuskan visi, misi dan program, sebagai berikut: </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Visi</span></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="">Menjadi pelopor keunggulan dalam bidang ilmu pendidikan, pendidikan disiplin ilmu dan bidang ilmu lainnya melalui penelitian sesuai dengan tuntutan dan perkembangan ilmu, teknologi dan seni pada tataran nasional dan international. Memiliki layanan prima dalam pengelolaan keuangan dan administrasi yang pelopr dan<span style=""> </span>unggul bertaraf international.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Misi</span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan fasilitas yang prima</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Layanan administrasi akademik yang bernilai</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">4.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan kemitraan dengan institusi lain bersekala International </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Kewirausahaan birokrasi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan pengelolaan keuangan dengan prinsif transparansi dan akuntabilitas</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan pendapatan Sekolah Pascasarjana</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">8.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Peningkatan dan pelayanan sarana ibadah</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Pengelolaan parkir dan K3 (keamanan, keindahan dan kebersihan) kampus</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">10.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Penyempurnaan aplikasi <i style="">Information Technologi</i> (IT) dalam manajemen anggaran</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><span style="">Program</span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Peningkatan<span style=""> </span>fasilitas yang prima</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemeliharaan dan peningkatan sarana pelengkap gedung</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemeliharaan dan peningkatan perangkat mabeler</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemeliharaan dan peningkatan media pembelajaran</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemeliharaan dan peningkatan parkir</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.5<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemeliharaan dan peningkatan kantin</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">1.6<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemeliharaan dan peningkatan K3 (kebersihan, keindahan, dan kenyamananan)</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Layanan administrasi akademik yang bernilai</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pembinaan tenaga administrasi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pembinaan silaturahmi yang berkelanjutan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemberian penghargaan kepada tenaga administrasi yang berprestasi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pembinaan keimanan dan ketaqwaan karyawan secara kontinu</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.5<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">membudayakan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">2.6<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">membudayakan sikap sopan santun dan disiplin kerja</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">menjalin kerja sama dengan berbagai dunia usaha</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">meningkatkan kerja sama denga lembaga pemerintahan daerah dan pusat yang bersifat saling menguntungkan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">memiliki kantin yang sehat, bergizi<span style=""> </span>dan murah,<span style=""> </span>terjangkau mahasiswa</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">memiliki warung poto copy yang proporsional</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.5<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">memiliki percetakan madiri</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">3.6<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">menerbitkan jurnal akreditasi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">4.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan kemitraan dengan institusi lain bersekala International </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">4.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">melakukan terobosan kerjasama<span style=""> </span>nasional dan international</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">4.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">melakukan MoU dengn berbagai instansi pemerintahan<span style=""> </span>regional dan nasional yang melahirkan saling menguntungkan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">4.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">melakukan MOU dengan investor skala International</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">4.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Melakukan MoU </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Kewirausahaan birokrasi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pelatihan dasar kewirausahaan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">menggali potensi jiwa wirausaha</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">membentuk jenis-jenis kegiatan wira usaha</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">menjalin kerjasama dengan dunia usaha</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.5<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">menjalin hubungan dengan pihak pemodal (bank)</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.6<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">menjalin hubungan pemasaran prodak</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">5.7<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">mendirikan dan memelihara swalayan pendidikan yang murah</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan pengelolaan keuangan dengan prinsif transparansi dan akuntabilitas</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">rapat kerja RKAT yang berisi pengarahan dan pengusulan mata anggaran yang rasional</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pertemuan rutin khusus RKAT setiap bulan, dalam upaya pemanfaat dan pembuatan laporan pertanggung jawab </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">melakukan pemantauan pemanfaatan RKAT sesuai yang diprogramkan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">melakukan peringatan lisan, tertulis, pemanggilan bagi<span style=""> </span>pelaksanaan RKAT yang bermasalah</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.5<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pencerahan wawasan penyelematan asset-aset , administrasi, dan pengelolaan keuangan oleh Satuan Audit UPI, Nasional</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.6<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">seminar tentang penghargaan dan sangsi<span style=""> </span>penyelewengan penggunaan keuangan oleh BPK</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">6.7<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Pengelolaan pajak keuangan<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Meningkatkan pendapatan Sekolah Pascasarjana</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">kerjasama dengan berbagai pihak lembaga yang mengasilkan keuntungan. Seperti dengan pihak percetakan dalam mencetak buku karya dosen dan mahasiswa</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">menerobos dan memperoleh kesempatan konsultan di berbagai departemen</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">mengorganisir tenaga potensial pelaksana konsultan di berbagai departemen pemerintahan daerah pusat, dan international</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">kantin yang sehat dan bergizi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.5<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">seminar regional, nasional dan international dengan melibatkan berbagai pakar untuk menjawab permasalahan keuangan<span style=""> </span>yang dihadapi bangsa di tingkat nasional dan international</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">7.6<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">bursa kerja bagi mahasiswa yang belum bekerja</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">8.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Peningkatan dan pelayanan sarana ibadah</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">8.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">penataan musholla di setiap lantai</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">8.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">penyiapan sarana ibadah</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">8.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">upaya pemanfaatan sarana pendukung ibadah yang proporsional</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">Pengelolaan parkir dan K3 (keamanan, keindahan dan kebersihan) kampus</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.1<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pembekalan petugas parkir berbasis nilai</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.2<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">pemetaan penempatan parkir pimpinan, mahasiswa dan tamu</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.3<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style=""><span style=""> </span>stiker kendaraan SPs</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.4<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">rambu-rambu parkir yang jelas</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.5<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">petunjuk pembuangan sampah teratur</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.6<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">peningkatan kesadaran K3 melalui slogan, teguran, dan bahkan sangsi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style=""><span style="">9.7<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><span style="">peningkata keamanan gedung melalui layar monitor, penambahan tenaga</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 200%;"><span style="">Demikianlah makalah ini penulis sampaikan kehadapan bapak-bapak yang terhormat.dan tentu masih banyak kekurangan-kekurangan, semoga niat baik ini menjadi peluang mendapatkan ridha Allah swt.<span style=""> </span>Amiin </span></p>PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-59248721819675943622009-05-22T15:03:00.000+07:002009-05-22T15:13:05.234+07:00IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI DALAM PEDAGOGIK</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">DAN PENYUSUNAN UNSUR-UNSURNYA</span><br /><br />Oleh: Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<br /></div><br /><br /><br /><br /><br />A. Pendahuluan<br /><br />Ketentuan umum Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS point 2 menyebutkan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Republik Indonesia tahun 1945 yang berrakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Selain itu, dalam Bab II Pasal 3 disebutkan pula bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.<br /><br />Adanya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam tujuan pendidikan nasional di atas, menandakan bahwa yang menjadi bahan dalam praktek pendidikan hendaknya berbasis kepada seperangkat nilai sebagai paduan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Bahkan, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketakwaan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa core value pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya, semua proses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakininya.<br /><br />Praktek pendidikan pada jalur formal dewasa ini justru cenderung kurang memperhatikan esensi dari tujuan pendidikan nasional di atas, hal ini terbukti dengan kurang memadukannya nilai-nilai esensial dalam proses pembelajaran yang dilaksanakannya, ironisnya justru lebih banyak berorientasi kepada pengembangan struktur kognitif semata. Fenomena tersebut tentunya sangat bertentangan dan membuat jarak antara tujuan dan hasil pendidikan nasional semakin jauh.<br /><br />Semakin menggelindingnya proses dekadensi moral dikalangan generasi bangsa dewasa ini, menunjukan bahwa praktek pendidikan tidak bersandar kepada amanah undang-undang yang mengisyaratkan pendidikan yang berbasis kepada seperangkat nilai (baca: pendidikan nilai) dan disisi lain semakin meyakinkan tentang penting dan mendesaknya pendidikan nilai.<br /><br />Disisi lain, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) abad ke-21 yang ditandai semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), telah menggiring kepada pergeseran nilai-nilai, baik nilai budaya, adat istiadat, maupun nilai agama. TIK telah menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga dunia seakan menyatu dalam suatu kampung global (global village). Pertukaran informasi termasuk nilai antarbangsa berlangsung secara cepat dan penuh dinamika, sehingga mendorong terjadinya proses perpaduan nilai, kekaburan nilai, bahkan terkikisnya nilai-nilai asli yang sebelumnya sakral dan menjadi identitas.<br /><br />Pada saat nilai-nilai advantage dari globalisasi digembor-gemborkan oleh para pencetus dan pendukungnya, saat itu pula terjadi proses penggiringan nilai-nilai budaya masyarakat yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya split dan kegamangan nilai. Kegamangan nilai yang dialami masyarakat sekarang merupakan akibat manusia lebih mengutamakan kemampuan akal dan memarginalkan peranan agama dan nilai-nilai esensia, Kemampuan otak dan rasionalitas telah mencapai titik puncak, tetapi tidak dibarengi dengan kekuatan ruhaniah, akibatnya hidup menjadi kehilangan makna.<br /><br />Mengingat tantangan yang dihadapinya semakin nyata dan kompleks, maka proses pembinaan nilai dewasa ini menjadi sangat penting. Tantangan terhadap pembinaan moral datang dari berbagai arah, terutama yang datang sebagai efek dari arus informasi global. Susanto (1998:27) menyebutkan dalam era globalisasi yang terbuka ini, terpaan informasi sangat memungkinkan seseorang mengadopsi nilai-nilai, pengetahuan, dan kebiasaan luar lingkungan sosialnya dan jauh dari jangkauannya secara fisik.<br /><br />Ketertarikan masyarakat pendidikan terhadap perlunya pembinaan nilai mulai tampak setelah terjadi berbagai masalah demoralisasi di masyarakat. Sebagian mereka mulai mempertautkan kembali pendidikan dengan nilai, padahal pendidikan pada hakikatnya tidak pernah lepas dari nilai. Gaffar (2004:8) menyebutkan bahwa pendidikan bukan hanya sekedar menumbuhkan dan mengembangkan keseluruhan aspek kemanusiaan tanpa diikat oleh nilai, tetapi nilai itu merupakan pengikat dan pengarah proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br />B. Pedagogik dan Pendidikan Nilai.<br /><br />Pedagogik atau ilmu mendidik merupakan konsepsi penting dalam pendidikan. Secara yuridis, makna pendidikan itu sendiri sebagaimana tersurat dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pada rumusan tersebut, minimal terdapat empat hal yang patut mendapat telaah seksama dalam mencermati makna pendidikan, yaitu: "usaha sadar", bagaimana" menyiapkannya, "melalui apa dan bagaimana", serta bagaimana mengetahui hasilnya terutama dalam "peranannya di masa mendatang".<br /><br /> Pertama, pendidikan sebagai usaha sadar. Hal tersebut memiliki makna bahwa pendidikan diselenggarakan dengan rencana yang matang, mantap, sistematik, menyeluruh, berjenjang berdasarkan pemikiran yang rasional obyektif disertai dengan kaidah untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Kedua, fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Maksudnya pendidikan lebih merupakan suatu proses berkesinambungan dalam upaya menyiapkan peserta didik menuju kesiapan dan kematangan pribadi yang menyangkut tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap atau perilaku (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Ketiga, Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan antara lain kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan. Secara sederhana bimbingan (guidance) dimaknakan sebagai pemberian bantuan, arahan, nasihat, penyuluhan agar peserta didik dapat mengatasi dan memecahkan masalah yang dialaminya. Sedangkan pengajaran (teaching) adalah bentuk interaksi antara tenaga kependidikan dengan peserta didik dalam suatu kegiatan belajar-mengajar untuk mengembangkan perilaku sesuai dengan tujuan pengajaran. Keempat, garapan pendidikan seyogyanya berpijak ke masa kini dan beroreintasi ke masa depan. Hasilnya yang ingin dicapai oleh proses pendidikan adalah terbinanya sumber daya manusia dengan tuntutan pembangunan, yaitu sosok manusia Indonesia seutuhnya yang bisa memecahkan persoalan hari ini dan masa mendatang.<br /><br /> Pendidikan juga dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang dapat dikaji dari dua sudut pandang, yaitu (1) sistem pendidikan secara mikro; (2) sistem pendidikan secara makro. Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya lebih merupakan upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih merupakan sebagai pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas.<br /><br />Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri atas, 1) Input (masukan) berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukan instrumental berupa kurikulum, silabus dan sebagainya, masukan sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan; 2) Proses yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam rangka memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran, 3) Keluaran (output) yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran penddikan mencakup segala hal yang dihasilkan oleh garapan pendidikan berupa kemampuan peserta didik (human behavior), produk jasa (services) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya iintelektual ataupun karya yang sifatnya fisik material.<br /><br />Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yang bermakna memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Adapun Djahiri (1980:3) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung kontinu (terus menerus sepanjang hayat) ke arah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya (civilized).<br /><br />Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir memiliki makna bahwa pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama dalam proses pendidikan itu. Berencana mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan. Adapun berlangsung kontinu artinya pendidikan itu terus menerus sepanjang hayat, yaitu selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan, kecuali apabila manusia sudah mati.<br /><br />Salah satu komponen terpenting dalam pendidikan adalah tujuan pendidikan, tujuan pendidikan dapat diartikan sebagai hasil-hasil yang dicita-citakan dari tindakan pendidikan. Tujuan pendidikan harus diarahkan kepada pengembangan tiga dimensi yang dimiliki oleh manusia yaitu dimensi fisikal, mental dan spiritual. Dimensi fisikal lebih ditandai dengan ketercapaian kemampuan dan sikap yang menjadikan manusia sehat dan kuat. Sedangkan mental berhubungan dengan pengembangan intelegensi atau kecerdasan intelektual. Sementara dimensi spiritual yaitu mengarah kepada perwujudan kualitas kepribadian yang bersifat ruhaniah dalam bentuk tingkah laku, akhlak, dan moralitas yang mencerminkan kualitas kepribadian. Ketiga dimensi tersebut harus dicapai secara terintegrasi dan merupakan satu kesatuan yang akan membentuk kepribadian untuk mencapai manusia yang unggul (Human Excellence).<br /><br />Namun, pada kenyataannya harus diakui bahwa pendidikan yang berlangsung saat ini belum dapat mewujudkan ketiga dimensi di atas dengan seimbang dan proporsional. Salah satu penyebabnya adalah penyelengaraan pendidikan lebih menitikberatkan pada aspek intelektual dan kurang menyentuh aspek spritual. Karena itu output pendidikan sebagian besar hanya menampilkan performance intelektual, sementara tampilan sikap dan perilaku terpujinya sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, dalam rangka membentuk keseimbangan ketiga aspek tersebut pada anak didik, pendidikan mesti melakukan transfer of knowledge sekaligus transformation and internalization of value.<br /><br />Dalam kaitannya dengan upaya mewujudkan tujuan pendidikan yang terfokus pada aspek mental dan spritual, pendidikan nilai merupakan upaya terpenting dan memiliki nilai startegis. Melalui pembelajaran di lembaga-lembaga formal ataupun informal pendidikan nilai dipandang sangat perlu dan penting untuk diterapkan, mengingat semakin maraknya perilaku-perilaku buruk di kalangan remaja maupun anak-anak sekarang yang membuat tanggung jawab sebagai orang tua maupun pendidik semakin berat. Bukan hanya kesabaran dan keikhlasan yang harus lebih ditunjukkan oleh para guru maupun pun orang tua, tetapi pendidikan agama dan penerapan budi pekerti luhur serta keteladanan orang tua menampilkan akhlaq yang mulia harus lebih prioritaskan, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.<br /><br />Penerapan konsep-konsep pendidikan nilai pernah diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan di Thailand, yaitu di sekolah dan Institute of Sathya Sai Education yang didirikan oleh Dr.Art-Ong Jumsai Na-Ayudha, B.A.,M.A.,D.I.C. Bahkan beliau pernah datang ke Indonesia untuk mengisi sebuah seminar internasional yang bertema "Membangun Bangsa melalui Pendidikan Hati" yang diselenggarakan atas kerjasama Prodi Pendidikan Umum/Nilai dengan Yayasan Pendidikan Sthya Sai Indonesia. Dalam makalahnya yang berjudul "Human Values Integrated Instructional Model" (Model Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusian Terpadu), beliau menuliskan sebuah konsep tentang tujuan model pembelajaran yang menerapkan konsep pendidikan nilai dengan menggunakan suku kata dalam kata EDUCATION yang bermakna sebagai berikut:<br /><br />E--- singkatan untuk Enlightenment (pencerahan). Ini adalah proses pencapaian pemahaman dari dalam diri atau bathin melalui peningkatan kesadaran menuju pikiran super sadar yang akan memunculkan intuisi, kebijaksanaan, dan pemahaman.<br /><br />D--- singkatan untuk Duty and Devotion (tugas dan pengabdian). Pendidikan harus membuat siswa menyadari tugasnya dalam hidup. Selain memiliki tugas atau kewajiban yang terhadap orang tua dan keluarga, siswa juga memiliki kewajiban yang berlandaskan cinta kasih dan belas kasih untuk melayani dan menolong semua orang di masyarakat dan di dunia.<br /><br />U--- singkatan untuk Understanding (pemahaman). Ini bukan hanya mengenai pemahaman terhadap mata pelajaran yang diberikan dalam kurikulum nasional tetapi juga penting untuk memahami diri sendiri.<br /><br />C--- singkatan untuk Character (karakter). Guru mesti membentuk karekter yang baik pada diri siswa. Seorang yang berkarakter adalah seorang yang memiliki kekuatan moral dan lima nilai kemanusiaan yaitu Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, Kasih sayang dan tanpa Kekerasan. Nilai-nilai kemanusiaan tersebut harus terpadu dalam pembelajatran di kelas.<br /><br />A--- singkatan untuk Action (tindakan). Para siswa kini belajar dengan giat dan menuangkan pengetahuan yang dipelajarinya dalam ruang ujian dan keluar dengan kepala kosong. Pengetahuan yang mereka peroleh tidak diterapkan dalam tindakan. Pendidikan seperti itu tak berguna. Apapun yang dipelajari siswa mesti diterapkan dalam praktek. Model pembelajaran yang baik mesti membuat hubungan anatara yang dipelajari dan situasi nyata dalam hidup. Hal ini akan memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuan ke dalam hidup mereka sendiri.<br /><br />T--- singkatan untuk Thanking (berterima kasih). Siswa mesti belajar berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu mereka. Di atas segalanya adalah orang tua yang telah melahirkan dan mengasuh mereka. Siswaharus mengasihi dan menghormati orang tua mereka. Selanjutnya siswa harus berterima kasih kepada guru-guru, karena siswa memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan melalui guru-guru. Maka siswa mesti mengasihi dan menghormati guru. Demikian pula, siswa telah mendapatkan banyak hal dari masyarakat, dari bangsa, dari dunia, dan alam. Siswa mesti selalu berterima kasih kepada semua hal.<br /><br />I--- singkatan untuk Integrity (Integritas).. Integritas adalah sifat jujur dan karakter menjunjung kejujuran (hornby 1968). Siswa mesti tumbuh menjadi sesorang yang memiliki integritas, yang bisa dipercaya unutk menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing.<br /><br />O--- singkatan untuk Oneness (kesatuan). Pendidikan mesti membantu siswa melihat kesatuan dalam kemajemukan. Apakah kita memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda, warna kulit dan ras yang berbeda. Kita mesti belajar hidup damai dan harmonis dengan alam.<br /><br />N--- singkatan untuk Nobility (kemuliaan). Kemuliaan adalah sifat yang muncul karena memiliki karakter yang tinggi atau mulia. Kemuliaan tidak timbul dari lahir tetapi muncul dari pendidikan. Jadi, kemuliaan terdiri dari semua nilai-nilai yang dijelaskan di atas.<br /><br />Pada kesempatan mengisi seminar di UPI Bandung tahun 2008, Dr. Art-Ong Jumsai mengemukakan Model pembelajaran nilai-nilai kemanusiaan yang ia terapkan di lembaganya terbukti dapat membentuk dan mengembangkan tujuan pendidikan yang bukan hanya aspek kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Bahkan dalam implikasinya, model pembelajaran nilai-nilai yang diterapkan menyebabkan proses transformasi bagi guru-guru dan anak-anak didiknya yang menjadikannya motivasi dan inspirasi untuk mempertahankan nilai-nilai dari pengaruh negatif di masyarakat.<br /><br />Pendidikan nilai merupakan proses penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.<br /><br />Sasaran yang hendak dituju dalam pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai luhur ke dalam diri peserta didik. Berbagai metoda pendidikan dan pengajaran yang digunakan dalam berbagai pendekatan lain dapat digunakan juga dalam proses pendidikan dan pengajaran pendidikan nilai. Hal tersebut penting untuk memberi variasi kepada proses pendidikan dan pengajarannya, sehingga lebih menarik dan tidak membosankan.<br /><br />Minimal terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan nilai dalam proses pembelajaran berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 tahun 2003:<br /><br /> Pertama, UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang bercirikan desentralistik menunjukkan bahwa pengembangan nilai-nilai kemanusiaan terutama yang dikembangkan melalui demokratisasi pendidikan menjadi hal utama. Desenteralisasi tidak hanya dimaknai sebagai pelimpahan wewenang pengelolaan pendidikan pada tingkat daerah atau sekolah, tetapi sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan nilai secara otonom bagi para pelaku pendidikan.<br /><br /> Kedua, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketaqwaan. Ini mengisyaratkan bahwa core value pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya bahwa semua peroses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakini.<br /><br /> Ketiga, disebutkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada UUSPN No. 20 Tahun 2003 menandakan bahwa nilai-nilai kehidupan peserta didik perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar mereka. Kebutuhan dan kemampuan peserta didik hanya dapat dipenuhi kalau proses pembelajaran menjamin tumbuhnya perbedaan individu. Oleh karena itu, pendidikan dituntut mampu mengembangkan tindakan-tindakan edukatif yang deskriptif, kontekstual dan bermakna.<br /><br /> Keempat, perhatian UUSPN No. 20 Tahun 2003 terhadap usia dini (PAUD) memiliki misi nilai yang amat penting bagi perkembangan anak. Walaupun persepsi nilai dalam pemahaman anak belum sedalam pemahaman orang dewasa, namun benih-benih untuk mempersepsi dan mengapresiasi dapat ditumbuhkan pada usia dini. Usia dini adalah masa pertumbuhan nilai yang amat penting karena usia dini merupakan golden age. Di usia ini anak perlu dilatih untuk melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan seperti menyanyi, bermain, menulis, dan menggambar agar pada diri mereka tumbuh nilai-nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, toleransi, keindahan, dan tanggung jawab dalam pemahaman nilai menurut kemampuan mereka.<br /><br /><br /><br />C. Pendekatan-Pendekatan Pendidikan Nilai di Lingkungan Pendidikan<br /><br />Ki Hajar Dewantara dalam Mulyana (2004:141) membagi lingkungan pendidikan menjadi tiga yang disebutnya sebagai Tri Pusat Pendidikan, yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) No 20 Tahun 2003 menyebut hal tersebut sebagai jalur pendidikan.<br /><br />Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dikelola secara terstruktur dengan melibatkan komponen-komponen pendidikan seperti manajemen, biaya, sarana dan prasarana, kruikulum, peserta didik, dan pendidik. Sekolah dibangun sebagai wahana pendidikan formal dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai peserta didik. Sebagai sistem sosial, sekolah dapat dipandang sebagai organisasi yang interaktif dan dinamis, sebab di dalamnya terdapat sejumlah orang yang memiliki kepentingan yang sama (kepentingan penyelenggaraan pendidikan), tetapi kemampuan setiap individu pada komunitas itu memiliki potensi dan latar belakang yang berbeda.<br /><br />Implikasi pendidikan nilai di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan sebagai berikut:<br /><br />1. Pendekatan Penanaman Nilai<br /><br />Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) adalah suatu pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai sosial dalam diri siswa. Tujuan pendidikan nilai menurut pendekatan ini adalah: Pertama, diterimanya nilai-nilai sosial tertentu oleh siswa; Kedua, berubahnya nilai-nilai siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan. Adapun metoda yang digunakan dalam proses pembelajaran menurut pendekatan ini antara lain: keteladanan, penguatan positif dan negatif, simulasi, permainan peranan, dan lain-lain.<br /><br />Para penganut agama memiliki kecenderungan yang kuat untuk menggunakan pendekatan ini dalam pelaksanaan program-program pendidikan agama. Bagi penganut-penganutnya, agama merupakan ajaran yang memuat nilai-nilai ideal yang bersifat global dan kebenarannya bersifat mutlak. Nilai-nilai itu harus diterima dan dipercayai. Oleh karena itu, proses pendidikannya harus bertitik tolak dari ajaran atau nilai-nilai tersebut. Seperti dipahami bahwa dalam banyak hal batas-batas kebenaran dalam ajaran agama sudah jelas, pasti, dan harus diimani. Ajaran agama tentang berbagai aspek kehidupan harus diajarkan, diterima, dan diyakini kebenarannya oleh pemeluk-pemeluknya. Keimanan merupakan dasar penting dalam pendidikan agama.<br /><br />2. Pendekatan perkembangan kognitif<br /><br />Pendekatan ini dikatakan pendekatan perkembangan kognitif karena karakteristiknya memberikan penekanan pada aspek kognitif dan perkembangannya. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang masalah-masalah moral dan dalam membuat keputusan-keputusan moral. Perkembangan moral menurut pendekatan ini dilihat sebagai perkembangan tingkat berpikir dalam membuat pertimbangan moral, dari suatu tingkat yang lebih rendah menuju suatu tingkat yang lebih tinggi.<br /><br />Tujuan yang ingin dicapai oleh pendekatan ini ada dua hal yang utama. Pertama, membantu siswa dalam membuat pertimbangan moral yang lebih kompleks berdasarkan kepada nilai yang lebih tinggi. Kedua, mendorong siswa untuk mendiskusikan alasan-alasannya ketika memilih nilai dan posisinya dalam suatu masalah moral. Proses pengajaran nilai menurut pendekatan ini didasarkan pada dilema moral, dengan menggunakan metoda diskusi kelompok. Diskusi itu dilaksanakan dengan memberi perhatian kepada tiga kondisi penting. Pertama, mendorong siswa menuju tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi. Kedua, adanya dilema, baik dilema hipotetikal maupun dilema faktual berhubungan dengan nilai dalam kehidupan keseharian. Ketiga, suasana yang dapat mendukung bagi berlangsungnya diskusi dengan baik. Proses diskusi dimulai dengan penyajian cerita yang mengandung dilema. Dalam diskusi tersebut, siswa didorong untuk menentukan posisi apa yang sepatutnya dilakukan oleh orang yang terlibat, apa alasan-alasannya. Siswa diminta mendiskusikan tentang alasan-alasan itu dengan teman-temannya.<br /><br />3. Pendekatan analisis nilai<br /><br />Pendekatan analisis nilai (values analysis approach) memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan siswa untuk berpikir logis, dengan cara menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial. Jika dibandingkan dengan pendekatan perkembangan kognitif, salah satu perbedaan penting antara keduanya bahwa pendekatan analisis nilai lebih menekankan pada pembahasan masalah-masalah yang memuat nilai-nilai sosial. Adapun pendekatan perkembangan kognitif memberi penekanan pada dilema moral yang bersifat perseorangan.<br /><br />Terdapat dua tujuan utama pendidikan moral menurut pendekatan ini. Pertama, membantu siswa untuk menggunakan kemampuan berpikir logis dan penemuan ilmiah dalam menganalisis masalah-masalah sosial, yang berhubungan dengan nilai moral tertentu. Kedua, membantu siswa untuk menggunakan proses berpikir rasional dan analitik, dalam menghubung-hubungkan dan merumuskan konsep tentang nilai-nilai mereka. Selanjutnya, metoda-metoda pengajaran yang sering digunakan adalah: pembelajaran secara individu atau kolompok tentang masalah-masalah sosial yang memuat nilai moral, penyelidikan kepustakaan, penyelidikan lapangan, dan diskusi kelas berdasarkan kepada pemikiran rasional.<br /><br />Terdapat enam langkah analisis nilai yang penting dan perlu diperhatikan dalam proses pendidikan nilai menurut pendekatan ini. Enam langkah tersebut menjadi dasar dan sejajar dengan enam tugas penyelesaian masalah berhubungan dengan nilai. Enam langkah dan tugas tersebut sebagai berikut:<br /><br />Tabel 1<br /><br />Langkah-Langkah Pendekatan Analisis Nilai<br /><br />Langkah analisis nilai:<br /> <br /><br />Tugas penyelesaian masalah:<br /><br />1. Mengidentifikasi dan menjelaskan nilai yang terkait<br /> <br /><br />1. Mengurangi perbedaan penafsiran tentang nilai yang terkait<br /><br />2. Mengumpulkan fakta yang berhubungan.<br /> <br /><br />2. Mengurangi perbedaan dalam fakta yang berhubungan<br /><br />3.Menguji kebenaran fakta yang berkaitan.<br /> <br /><br />3. Mengurangi perbedaan kebenaran tentang fakta yang berkaitan.<br /><br />4. Menjelaskan kaitan antara fakta yang bersangkutan<br /> <br /><br />4. Mengurangi perbedaan tentang kaitan antara fakta yang bersangkutan.<br /><br />5. Merumuskan keputusan moral sementara.<br /> <br /><br />5. Mengurangi perbedaan dalam rumusan keputusan sementara.<br /><br />6. Menguji prinsip moral yang digunakan dalam pengambilan keputusan.<br /> <br /><br />6. Mengurangi perbedaan dalam pengujian prinsip moral yang diterima..<br /><br /><br /><br />4. Pendekatan klarifikasi nilai<br /><br />Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach) memberi penekanan pada usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai mereka sendiri.<br /><br />Tujuan pendidikan nilai menurut pendekatan ini ada tiga. Pertama, membantu siswa untuk menyadari dan mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri serta nilai-nilai orang lain; Kedua, membantu siswa, supaya mereka mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan orang lain, berhubungan dengan nilai-nilainya sendiri; Ketiga, membantu siswa, supaya mereka mampu menggunakan secara bersama-sama kemampuan berpikir rasional dan kesadaran emosional, untuk memahami perasaan, nilai-nilai, dan pola tingkah laku mereka sendiri. Dalam proses pengajarannya, pendekatan ini menggunakan metoda: dialog, menulis, diskusi dalam kelompok besar atau kecil, dan lain-lain<br /><br />Terdapat tiga proses klarifikasi nilai menurut pendekatan ini. Dalam tiga proses tersebut terdapat tujuh subproses sebagai berikut:<br /><br />Tabel 2<br /><br />Langkah-Langkah Pendekatan Klarifikasi Nilai<br /><br />Pertama, memilih :<br /> <br /><br /> 1). dengan bebas<br /><br /> 2). dari berbagai alternatif<br /><br />3). setelah mengadakan pertimbangan tentang berbagai akibatnya,<br /><br />Kedua, menghargai:<br /> <br /><br />4). merasa bahagia atau gembira dengan pilihannya,<br /><br />5). mau mengakui pilihannya itu di depan umum,<br /><br />Ketiga, bertindak:<br /> <br /><br />6). berbuat sesuatu sesuai dengan pilihannya,<br /><br />7). diulang-ulang sebagai suatu pola tingkah laku dalam hidup (Raths, et. al., 197)<br /><br /><br /><br />5. Pendekatan pembelajaran berbuat<br /><br />Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach) memberi penekanan pada usaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam suatu kelompok.<br /><br />Terdapat dua tujuan utama pendidikan moral berdasarkan kepada pendekatan ini. Pertama, memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama, berdasarkan nilai-nilai mereka sendiri; Kedua, mendorong siswa untuk melihat diri mereka sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam pergaulan dengan sesama, yang tidak memiliki kebebasan sepenuhnya, melainkan sebagai warga dari suatu masyarakat, yang harus mengambil bagian dalam suatu proses demokrasi.<br /><br />Metoda-metoda pengajaran yang digunakan dalam pendekatan analisis nilai dan klarifikasi nilai digunakan juga dalam pendekatan ini. Metoda-metoda lain yang digunakan juga adalah projek-projek tertentu untuk dilakukan di sekolah atau dalam masyarakat, dan praktek keterampilan dalam berorganisasi atau berhubungan antara sesama.<br /><br />Diantara lima pendekatan di atas, pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) merupakan pendekatan yang paling tepat digunakan dalam pelaksanaan pendidikan nilai di Indonesia. Walaupun pendekatan ini dikritik sebagai pendekatan indoktrinatif oleh penganut filsafat liberal, namun berdasarkan kepada nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan falsafah Pancasila, pendekatan ini dipandang paling sesuai. Alasan-alasan untuk mendukung pandangan ini antara lain sebagai berikut.<br /><br />1) Tujuan pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai tertentu dalam diri siswa. Pengajarannya bertitik tolak dari nilai-nilai sosial tertentu, yakni nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia lainnya, yang tumbuh dan berkembangan dalam masyarakat Indonesia.<br /><br />2) Menurut nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan pandangan hidup Pancasila, manusia memiliki berbagai hak dan kewajiban dalam hidupnya. Setiap hak senantiasa disertai dengan kewajiban, misalnya: hak sebagai pembeli, disertai kewajiban sebagai pembeli terhadap penjual; hak sebagai anak, disertai dengan kewajiban sebagai anak terhadap orang tua; hak sebagai pegawai negeri, disertai kewajiban sebagai pegawai negeri terhadap masyarakat dan negara; dan sebagainya. Dalam rangka pendidikan nilai, siswa perlu diperkenalkan dengan hak dan kewajibannya, supaya menyadari dan dapat melaksanakan hak dan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.<br /><br />3) Menurut konsep Pancasila, hakikat manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, dan makhluk individu. Sehubungan dengan hakikatnya itu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi, sebagai hak dan kewajiban dasar yang melekat eksistensi kemanusiaannya itu. Hak dan kewajiban asasi tersebut juga dihargai secara berimbang.. Dalam rangka pendidikan nilai, siswa juga perlu diperkenalkan dengan hak dan kewajiban asasinya sebagai manusia.<br /><br />4) Dalam pengajaran nilai di Indonesia, faktor isi atau nilai merupakan hal yang amat penting. Dalam hal ini berbeda dengan pendidikan moral dalam masyarakat liberal, yang hanya mementingkan proses atau keterampilan dalam membuat pertimbangan moral. Pengajaran nilai menurut pandangan tersebut adalah suatu indoktrinasi yang harus dijauhi. Anak harus diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan nilainya sendiri. Pandangan ini berbeda dengan falsafah Pancasila dan budaya luhur bangsa Indonesia, yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya, berzina, berjudi, adalah perbuatan tercela yang harus dihindari; orang tua harus dihormati, dan sebagainya. Nilai-nilai ini harus diajarkan kepada anak, sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dalam pengajaran nilai faktor isi nilai dan proses, keduanya sama-sama penting.<br /><br /><br /><br />D. Pembelajaran sebagai Paradigma Pendidikan dan Unsur-Unsurnya<br /><br />Menurut Djahiri (2007:1), dalam pembaharuan paradigma pendidikan, kata pembelajaran lebih banyak digunakan karena di dalamnya mengandung pengertian belajar secara utuh, baik secara programatik maupun prosedural serta hasil perolehannya. Pembelajaran itu sendiri menurut Hamalik (1995:57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran adalah siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide dan film, audio, serta video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri atas ruangan kelas, perlengkapan audio visual, dan komputer. Sementara prosedur terdiri atas jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.<br /><br />Sementara Djahiri (2007:1) mengartikan pembelajaran secara programatik dan prosedural. Secara programatik pembelajaran dimaknai seperangkat komponen rancangan pelajaran yang memuat hasil pilihan dan ramuan profesional perancang/guru untuk dibelajarkan kepada peserta didiknya. Rancangan ini meliputi 5 komponen (M3SE) yakni; (1) Materi atau bahan pelajaran, (2) Metode atau kegiatan belajar-mengajar, (3) Media pelajaran atau alat bantu, (4) Sumber sub 1-2-3, (5) Pola Evaluasi atau penilaian perolehan belajar. Secara prosedural, pembelajaran adalah proses interaksi/interadiasi antara kegiatan belajar siswa (KBS) dengan kegiatan mengajar guru (KMG) serta dengan lingkungan belajarnya (learning environment).<br /><br /><br /><br />Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah tujuan, materi, metode, media, sumber dan evaluasi yang akan penulis uraikan sebagai berikut:<br /><br />a. Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran<br /><br /> Tujuan pendidikan menurut Hamalik (1995:3) adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yaitu bimbingan, pengajaran dan atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral.<br /><br /> Tujuan pendidikan disusun secara bertingkat, mulai dari tujuan pendidikan yang sangat luas dan umum sampai ke tujuan pendidikan yang spesifik dan operasional. Tingkat-tingkat tujuan pendidikan itu meliputi:<br /><br />1. Tujuan Pendidikan Nasional<br /><br />Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang hendak dicapai dalam sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No 20 tahun 2003 sebagai berikut:<br /><br />“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”<br /><br /><br /><br />2. Tujuan Institusional<br /><br />Tujuan institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu lembaga pendidikan atau satuan pendidikan tertentu. Tiap lembaga pendidikan memiliki tujuan masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan karakteristik lembaga tersebut. Tujuan institusional terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merujuk pada pengembangan warga negara yang baik sedangkan tujuan khusus meliputi pengembangan aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai.<br /><br /><br /><br />3. Tujuan Kurikulum<br /><br />Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu program studi dan bidang studi suatu mata pelajaran yang disusun berdasarkan tujuan institusional. Perumusan tujuan kurikulum berpedoman pada kategorisasi tujuan pendidikan/taksonomi tujuan yang dikaitkan dengan bidang studi yang bersangkutan. Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional.<br /><br /><br /><br />4. Tujuan Pembelajaran (Instruksional)<br /><br />Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran. Misalnya satu pertemuan yang bertitik tolak pada perubahan tingkah laku siswa. Tujuan ini disusun berdasarkan tujuan kurikulum.<br /><br />Menurut Hamalik (1995:76) tujuan (goals) adalah rumusan rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Di dalamnya terkandung tujuan yang menjadi target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan pengalaman-pengalaman belajar. Suatu tujuan pembelajaran seyogianya memenuhi kriteria sebagai berikut:<br /><br /> 1. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar;<br /> 2. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan diamati;<br /> 3. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.<br /><br />Dalam konsep tujuan pendidikan, dikenal pula taksonomi tujuan pendidikan yakni suatu kategorisasi tujuan pendidikan yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri atas domain-domain berikut ini.<br /><br />1. Matra Kognitif<br /><br />Matra kognitif menitikberatkan pada proses intelektual. Bloom dalam Hamalik (1995:80) mengemukakan jenjang-jenjang tujuan kognitif, yaitu sebagai berikut:<br /><br />1) Pengetahuan;Pengetahuan merupakan pengingatan bahan-bahan yang telah dipelajari, mulai dari fakta sampai ke teori yang menyangkut informasi yang bermanfaat.<br /><br />2) Pemahaman;Pemahaman adalah abilitet untuk menguasai pengertian. Pemahaman tampak pada alih bahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran, dan memperkirakan.<br /><br />3) Penerapan (aplikasi); Penerapan adalah abilitet untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata, meliputi aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori.<br /><br />4) Analisis (pengkajian); Analisis adalah abilitet untuk merinci bahan menjadi bagian-bagian supaya struktur organisasinya mudah dipahami yang meliputi identifikasi bagian-bagian, mengkaji hubungan antara bagian-bagian, dan mengenali prinsip-prinsip organisasi.<br /><br />5) Sintesis; Sintesis adalah abilitet mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan yang baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru.<br /><br />6) Evaluasi;Evaluasi adalah abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kriteria eksternal.<br /><br />2. Matra Afektif<br /><br />Matra afektif adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang merupakan aspek aspek penting perkembangan siswa. Krathwohl, Bloom, dan Masia dalam Hamalik (1995:81) mengembangkan hirarki matra afektif yang terdiri atas:<br /><br />1) Penerimaan (receiving), yaitu suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima, dan perhatian terpilih.<br /><br />2) Sambutan (responding), yaitu suatu sikap terbuka ke arah sambutan, kemauan merespon, dan kepuasan yang timbul karena sambutan.<br /><br />3) Menilai (valuing), yaitu penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai, dan membuat kesepakatan dan komitmen sehubungan dengan nilai.<br /><br />4) Organisasi (organization), yaitu suatu konseptualisasi tentang suatu nilai dan suatu organisasi dari suatu sistem nilai.<br /><br />5) Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai, yaitu suatu formasi mengenai perangkat umum, suatu manifestasi dari kompleks nilai.<br /><br />3. Matra Psikomotor<br /><br />Matra psikomotorik adalah kategori ketiga tujuan pendidikan yang menunjuk pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik yang khusus atau urutan keterampilan. Jenis tingkah laku utama dalam matra psikomotorik.<br /><br /> <br /><br /><br /><br />b. Materi Pembelajaran<br /><br />Materi pembelajaran pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-Undang Pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa ”Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional”. Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:<br /><br />1. Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri atas bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.<br /><br />2. Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan. Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut.<br /><br />3. Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.<br /><br />Selain itu, materi kurikulum juga mengandung aspek-aspek tertentu yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Aspek-aspek tersebut menurut Hamalik (1995:25-26) meliputi:<br /><br /> 1. Teori, yaitu seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling berhubungan, menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan-hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.<br /> 2. Konsep, yaitu suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dari kekhususan-kekhususan. Konsep adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.<br /> 3. Generalisasi, yaitu kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat, atau pembuktian dalam penelitian.<br /> 4. Prinsip, yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.<br /> 5. Prosedur, yaitu suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.<br /> 6. Fakta, yaitu sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri atas terminologi, orang dan tempat, serta kejadian.<br /> 7. Istilah, yaitu kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.<br /> 8. Contoh atau ilustrasi, yaitu suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.<br /> 9. Definisi, yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal atau suatu kata dalam garis besarnya.<br /> 10. Preposisi, yaitu suatu pernyataan atau theorm, atau pendapat yang tidak perlu diberi argumentasi. Preposisi hampir sama dengan paradigma.<br /><br /><br /><br />c. Metode Pembelajaran<br /><br />Metode merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode dilaksanakan melalui prosedur tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama dibandingkan dengan keaktifan guru yang bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Karena itu, istilah metode yang digunakan lebih menekankan pada kegiatan guru diganti dengan istilah strategi pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa.<br /><br />Al-Ghazali dalam Arief (2002:44) mengemukakan beberapa metode alternatif yang digunakan dalam mendidik, yaitu sebagai berikut.<br /><br />1) Mujahadah dan Riyadlah Nafsiyah (kekuatan dan latihan jiwa), yaitu mendidik anak dengan cara mengulang pengalaman. Hal ini meninggalkan kesan yang baik dalam jiwa anak didik dan benar-benar akan menekuninya sehingga terbentuk akhlak dan watak dalam dirinya.<br /><br />2) Mendidik anak hendaknya menggunakan beberapa metode. Penggunaan metode yang bervariasi akan membangkitkan motivasi belajar dan menghilangkan kebosanan..<br /><br />3) Pendidik hendaknya memberikan dorongan dan hukuman.<br /><br />Ibnu Khaldun dalam Arief (2002:45) berpendapat bahwa metode pendidikan yang dapat menjadi alternatif sebagai berikut.<br /><br />1) Metode ilmiah yang modern, yaitu menumbuhkan kemampuan memahami ilmu dengan kelancaran berbicara dalam berdiskusi untuk menghindari verbalisme dalam pelajaran.<br /><br />2) Metode gradasi (pentahapan) dan pengulangan. Pengetahuan bersifat global bertahap dan terperinci agar anak memahami permasalahan dan menerima penjelasan sesuai dengan tingkat berfikirnya.<br /><br />3) Menggunakan media (alat peraga) untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.<br /><br />4) Melakukan karyawisata agar siswa mendapatkan pengalaman belajar secara langsung.<br /><br />5) Menghindari sistem pengajaran materi dalam bentuk ikhtisar (ringkasan).<br /><br />6) Memberikan sanksi yang proporsional untuk menumbuhkan motivasi (semangat) belajar siswa.<br /><br />Prinsip-prinsip pelaksanaan metodologi pendidikan menurut Al-Saibany dalam Arief (2002:93), yaitu sebagai berikut;<br /><br />1. Mengetahui motivasi, minat, dan kebutuhan anak didiknya.<br /><br />2. Mengetahui pendidikan.<br /><br />3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan, serta perubahan anak didik.<br /><br />4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu di dalam anak didik.<br /><br />5. Memperhatikan kepahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, integrasi pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan, dan kebebasan berfikir.<br /><br />6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik.<br /><br />7. Menegakkan ”uswah hasanah.”<br /><br /><br /><br /><br /><br />d. Media Pembelajaran<br /><br />Media menurut Djamarah dan Zain (2002:137) adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Adapun Hamalik (1995:69) berpendapat bahwa pengadaan media pembelajaran dilakukan oleh guru, siswa sendiri, dan bantuan orangtua. Prosedur yang dapat ditempuhnya, yaitu sebagai berikut:<br /><br />1. Memilih dan menggunakan alat bantuan yang tersedia di sekolah sesuai dengan rencana pembelajaran.<br /><br />2. Siswa memilih dan membuat sendiri alat bantuan yang diperlukannya berdasarkan petunjuk dan bantuan guru.<br /><br />3. Membeli di pasaran bebas seandainya alat-alat yang diperlukan itu ada di pasaran dan cocok untuk kegiatan belajar yang akan dilakukan<br /><br /><br /><br />Seiring dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bentuk media yang dapat dimanfaatkan sangat beragam Djamarah dan Zain (2002:140-142) berpendapat bahwa sangat banyak macam-macam media dan dapat dikategorisasikan menjadi sebagai berikut:<br /><br />1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<br /><br />a) Media Auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio cassette recorder dan piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.<br /><br />b) Media Visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerk seperti film kartun.<br /><br />c) Media Audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi kedalam:<br /><br />1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak suara.<br /><br />2) Audiovisual gerak, yaitu media yang menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette..<br /><br />3) Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film gambar video-cassette.<br /><br />4) Audiovisual tidak murni yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder<br /><br />2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<br /><br />a) Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh radio dan televisi<br /><br />b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh runag dan waktu. Media ini penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slides, film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.<br /><br />c) Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Media yang termasuk kategori ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.<br /><br />3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi menjadi sebagai berikut:<br /><br />a) Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.<br /><br />a. Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh, mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.<br /><br /><br /><br />Guru profesional akan mampu memilih media yang tepat dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukannya. Sudjana dalam Djamarah dan Zain (2002: 144-145) memberikan rambu-rambu berupa prinsip-prinsip penggunaan media agar lebih berdaya guna dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif, adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:<br /><br />1. Menentukan jenis media dengan tepat, artinya sebaiknya guru memulainya dengan terlebih dahulu menentukan media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan .<br /><br />2. Memantapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.<br /><br />3. Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah sesuai dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.<br /><br />4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana media digunakan.Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.<br /><br /><br /><br />e. Sumber Pembelajaran<br /><br />Menurut Hamalik (1995:68) sumber-sumber yang dapat digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada hal-hal berikut ini.<br /><br />1. Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu.<br /><br />2. Pribadi guru sendiri pada dasarnya merupakan sumber tidak tertulis dan sangat kaya serta luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal.<br /><br />3. Sumber masyarakat juga merupakan sumber yang paling kaya bagi bahan ajar siswa. Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum terkuasai oleh guru, ternyata ada dalam masyarakat, yaitu berupa objek, kejadian, dan peninggalan sejarah.<br /><br />Udin Saripudin dalam Djamarah dan Zain (2002:139) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi tiga kategori yaitu manusia, alam lingkungan dan media pendidikan, karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau untuk belajar seseorang.<br /><br /><br /><br /><br /><br />f. Evaluasi Pembelajaran<br /><br />Evaluasi terdiri atas evaluasi pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar menurut Hamalik (1995:159) adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun evaluasi pembelajaran menurut Hamalik (1995: 171) adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara sistematik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen sistem pembelajaran yang meliputi komponen input, yaitu perilaku awal (entry behavior) siswa, komponen input instrumental, yaitu kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan, komponen kurikulun (program studi, metode, dan media), komponen administratif (alat, waktu, dan dana); komponen proses, yaitu prosedur pelaksanaan pembelajaran; dan komponen output, yaitu hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.<br /><br />Sasaran evaluasi pembelajaran adalah untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dinilai dalam sistem pembelajaran. Terdapat empat hal pokok yang dijadikan sebagai sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu sebagai berikut.<br /><br />1. Evaluasi tujuan pembelajaran.<br /><br />Menurut Hamalik (1995:173) evaluasi terhadap tujuan pembelajaran bertitik tolak dari tiga pertanyaan yang dapat dianggap sebagai kriteria evaluasi tujuan, yaitu sebagai berikut:<br /><br />1) Apakah tujuan pembelajaran menggambarkan perilaku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran? Perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang dapat tampak, dapat diamati, dan dapat diukur maupun perilaku yang tidak tampak.<br /><br />2) Apakah tujuan pembelajaran menggambarkan kondisi tertentu dimana siswa diharapkan mempertunjukkan kemampuannya setelah mengalami proses pembelajaran?<br /><br />3) Apakah dalam rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan batas minimal (paling rendah) perilaku yang dapat diterima?<br /><br />2. Evaluasi unsur dinamis pembelajaran<br /><br />Unsur-unsur pembelajaran pada hakikatnya merupakan unsur penunjang dalam proses pembelajaran. Evaluasi unsur dinamis pembelajaran meliputi:<br /><br />1) Evaluasi terhadap motivasi belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui apakah dorongan belajar siswa memadai dan apakah upaya yang dilakukan guru untuk menggerakkan motivasi belajar itu sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang disarankan;<br /><br />2) Evaluasi terhadap bahan pelajaran, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup, urutan, kedalaman, dan kesesuaian bahan pelajaran;<br /><br />3) Evaluasi terhadap alat bantu belajar, bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat ketepatan, kesesuaian, kedayagunaan, dan keampuhan alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran;<br /><br />4) Evaluasi terhadap suasana belajar, bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan dan dukungan suasana belajar (khususnya lingkungan kelas) terhadap proses pembelajaran;<br /><br />5) Evaluasi terhadap keadaan subjek didik, bertujuan untuk mengetahui keadaan diri subjek peserta didik yang berperan dalam peoses pembelajaran;<br /><br />3. Evaluasi pelaksanaan pembelajaran<br /><br />Aspek-aspek yang perlu dinilai terdiri atas:<br /><br />1) Tahap permulaan pembelajaran yang meliputi aspek metode yang digunakan (ketepatan dan sistematika), penyampaian materi pelajaran, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan penggunaan unsur penunjang.<br /><br />2) Tahap inti pembelajaran, meliputi metode yang digunakan (ketepatan dan sistematika), materi yang disajikan, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan penggunaan unsur penunjang.<br /><br />3) Tahap akhir pembelajaran, meliputi kesimpulan yang dibuat mengenai materi, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan prosedur/teknik penilaian.<br /><br />4) Tahap tindak lanjut, meliputi kegiatan siswa, kegiatan guru, dan produk yang dihasilkan.<br /><br />4. Evaluasi kurikulum<br /><br />Dalam hubungan ini, evaluasi berpijak pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:<br /><br />1) Berapa banyak dan berapa luas/kedalaman tingkat ketercapaian tujuan yang telah ditentukan dalam GBPP?<br /><br />2) Sejauh mana ruang lingkup dan urutan pokok bahasan/sub-sub pokok/topik telah disampaikan dan diserap oleh siswa?<br /><br />3) Bagaimana tingkat pelaksanaan/penggunaan strategi pembelajaran yang telah digariskan dalam GBPP?<br /><br />4) Hingga mana ketercapaian hasil belajar siswa?<br /><br /><br /><br /><br /><br />Sementara sasaran dari proses evaluasi hasil balajar meliputi hal-hal sebagai berikut:<br /><br />1) Ranah Kognitif<br /><br />Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut perumusan secara lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikatagorikan sebagai konsep, prosedur, fakta, dan prinsip. Menurut Hamalik (1995:162), untuk menilai pengetahuan dapat digunakan pengujian sebagai berikut:<br /><br />a) Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition).<br /><br />b) Sasaran penilaian aspek mengingat kembali (recal).<br /><br />c) Sasaran penilaian aspek pemahaman (komprehension).<br /><br />2) Ranah Afektif<br /><br />Sasaran ranah afektif (sikap dan nilai) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:<br /><br />a) Aspek penerimaan, yaitu kesadaran peka terhadap gejala dan stimulus serta menerima atau menyelesaikan stimulus atau gejala tersebut.<br /><br />b) Sambutan, yaitu aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala di samping menyadari/menerimanya.<br /><br />c) Aspek penilaian, yaitu perilaku yang konsisten, stabil, dan mengandung kesungguhan kata hati dan kontrol secara aktif terhadap perilakunya.<br /><br />d) Aspek organisasi, yaitu perilaku menginternalisasi, mengorganisasi, dan memantapkan interaksi antara nilai-nilai dan menjadikannya sebagai suatu pendirian yang teguh.<br /><br />e) Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, yaitu menginternalisasi suatu nilai ke dalam sistem nilai dalam diri individu yang berperilaku konsisten dengan sistem nilai tersebut.<br /><br />3) Ranah Keterampilan<br /><br />Sasaran evaluasi keterampilan meliputi:<br /><br />a) Aspek keterampilan kognitif. Evaluasi dilakukan dengan metode-metode objektif tertutup.<br /><br />b) Aspek keterampilan psikomotorik dengan tes tindakan terdapat pelaksanaan tugas yang nyata atau yang disimulasikan, dan berdasarkan kriteria ketepatan, kecepatan, dan kualitas penerapan secara objektif.<br /><br />c) Aspek keterampilan reaktif yang dilaksanakan secara langsung dengan pengamatan objektif terhadap tingkah laku pendekatan atau penghindaran; secara tidak langsung dengan kuesioner sikap.<br /><br />d) Aspek keterampilan interaktif, secara langsung dengan menghitung frekuensi kebiasaan dan cara-cara baik yang dipertunjukkan pada kondisi tertentu.<br /><br /><br /><br />Prosedur yang dapat ditempuh dalam melakukan evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut:<br /><br />1) Persiapan<br /><br />Pada tahap ini guru menyusun kisi-kisi (blue print). Blue print ini dianggap sebagai guide dalam pengembangan pola belajar lebih lanjut, melalui instrumen evaluasi yang direvisi terus sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Melalui cara ini, tes evaluasi dapat berfungsi sebagai bagian integral dalam sistem mengajar dan bersifat langsung. Bentuk item yang disusun dapat berupa pilihan berganda, essay, atau bentuk lainnya.<br /><br />2) Penyusunan alat ukur<br /><br />Pada tahap ini, guru menentukan jenis alat ukur yang akan digunakan berdasarkan tujuan dari pengukuran tersebut dan aspek/ranah apa yang hendak diukur. Alat evaluasinya dapat berupa penilaian dengan tes dan penilaian bukan dengan tes. Penilaian dengan tes terdapat tiga macam, yaitu a) educational test, untuk mengukur kemampuan siswa di sekolah atau prestasi belajar; b) mental test atau tes intelegensi seseorang; dan c) aptitude test untuk mengetahui bakat seseorang.<br /><br />Tes lisan dan tertulis. Bentuk tes ini digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Keuntungan penggunaan tes lisan (oral tes) menurut Hamalik (1995:166), yaitu sebagai berikut:<br /><br />b) memberikan pengalaman kepada siswa untuk melakukan ekspresi secara lisan;<br /><br />c) siswa mendapat manfaat tertentu dengan mendengarkan respon/jawaban dari siswa lainnya;<br /><br />d) pertanyaan yang dijawab oleh siswa lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan yang ditulis;<br /><br />e) kesalahan yang dibuat siswa segera dapat diketahui dan diperbaiki pada saat itu juga;<br /><br />f) tes tertulis banyak menggunakan penglihatan yang sewaktu membaca dan menulis sesuatu jawaban; dan<br /><br />g) pengaruh faktor dari luar pada waktu ujian, misalnya sulit menyatakan pendapat secara lisan dapat dihindari.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Dalam konteks pembelajan di persekolahan, unsur-unsur pembelajaran tersebut di atas terumuskan dalam perangkat perencanaan pembelajaran yang terdiri atas Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Prosedur penyusunan kedua perangkat pembelajaran tersebut telah diberikan rambu-rambunya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).<br /><br />Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.<br /><br />1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.<br /><br />2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut.<br /><br />3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.<br /><br />4. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.<br /><br />5. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.<br /><br />Langkah-langkah penyusunan silabus yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:<br /><br />1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar<br /><br />2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran<br /><br />3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran<br /><br />4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi<br /><br />5. Penentuan Jenis Penilaian<br /><br />6. Menentukan Alokasi Waktu<br /><br />7. Menentukan Sumber Belajar<br /><br /><br /><br />Adapun Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP minimal terdiri atas Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Metode pembelajaran, Sumber Belajar dan Penilaian Hasil Belajar .PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-29566204181582423802009-05-22T14:51:00.001+07:002009-05-22T15:03:03.294+07:00PENGEMBANGAN STRATEGI PENDIDIKAN<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="header"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"Traditional Arabic"; panose-1:2 1 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:178; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:8193 0 0 0 64 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:right; mso-pagination:widow-orphan; direction:rtl; unicode-bidi:embed; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} h2 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 2 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:82.35pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-justify:kashida; text-kashida:0%; text-indent:-82.35pt; mso-pagination:none; page-break-after:avoid; mso-outline-level:2; mso-list:l5 level2 lfo3; tab-stops:list 14.2pt; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; font-weight:normal; mso-no-proof:yes;} h5 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 5 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:5; direction:rtl; unicode-bidi:embed; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} h6 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 6 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; text-indent:36.0pt; line-height:200%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:6; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:AR-SA;} p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Header Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:right; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 207.65pt right 415.3pt; direction:rtl; unicode-bidi:embed; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:right; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 207.65pt right 415.3pt; direction:rtl; unicode-bidi:embed; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} p.MsoTitle, li.MsoTitle, div.MsoTitle {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Title Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-justify:kashida; text-kashida:0%; mso-pagination:none; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; mso-no-proof:yes;} p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent Char"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:1.0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-justify:kashida; text-kashida:0%; text-indent:1.0cm; mso-pagination:none; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; mso-no-proof:yes;} p.MsoSubtitle, li.MsoSubtitle, div.MsoSubtitle {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Subtitle Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-language:AR-SA; font-weight:bold;} p.MsoBodyText2, li.MsoBodyText2, div.MsoBodyText2 {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text 2 Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-language:AR-SA; font-weight:bold;} p.MsoBodyText3, li.MsoBodyText3, div.MsoBodyText3 {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text 3 Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; line-height:200%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2 {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent 2 Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:36.0pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:36.0pt; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} p.MsoBodyTextIndent3, li.MsoBodyTextIndent3, div.MsoBodyTextIndent3 {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent 3 Char"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-justify:kashida; text-kashida:0%; text-indent:42.5pt; mso-pagination:none; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; mso-no-proof:yes;} span.Heading2Char {mso-style-name:"Heading 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Traditional Arabic"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; mso-no-proof:yes;} span.Heading5Char {mso-style-name:"Heading 5 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 5"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA; font-weight:bold;} span.Heading6Char {mso-style-name:"Heading 6 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 6"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-fareast-language:AR-SA; font-weight:bold;} span.BodyTextIndentChar {mso-style-name:"Body Text Indent Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Traditional Arabic"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; mso-no-proof:yes;} span.BodyTextIndent3Char {mso-style-name:"Body Text Indent 3 Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent 3"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Traditional Arabic"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; mso-no-proof:yes;} span.BodyTextChar {mso-style-name:"Body Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Traditional Arabic"; mso-bidi-font-family:"Traditional Arabic"; mso-ansi-language:EN-GB; layout-grid-mode:line; mso-no-proof:yes;} span.BodyTextIndent2Char {mso-style-name:"Body Text Indent 2 Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} span.HeaderChar {mso-style-name:"Header Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Header; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:AR-SA;} span.BodyText2Char {mso-style-name:"Body Text 2 Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-fareast-language:AR-SA; font-weight:bold;} span.BodyText3Char {mso-style-name:"Body Text 3 Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text 3"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;} span.TitleChar {mso-style-name:"Title Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Title; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-weight:bold;} span.SubtitleChar {mso-style-name:"Subtitle Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Subtitle; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-fareast-language:AR-SA; font-weight:bold;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:21.0cm 842.0pt; margin:3.0cm 3.0cm 3.0cm 3.0cm; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-gutter-margin:36.0pt; mso-page-numbers:1; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:772550213; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1174069632 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:36.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level3 {mso-level-text:"%3\)"; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-top:0cm; margin-right:117.0pt; margin-bottom:0cm; margin-left:117.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:865365912; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1868877966 156123674 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-top:0cm; margin-right:54.0pt; margin-bottom:0cm; margin-left:54.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:868490288; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-686423622 -1424476946 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:1727560413; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1503791376 67174423 67174425 67174427 67174415 67174425 67174427 67174415 67174425 67174427;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l4 {mso-list-id:1772698859; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-330423360 1311533978 1264206876 -872663764 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level2 {mso-level-start-at:3; mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level3 {mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-top:0cm; margin-right:117.0pt; margin-bottom:0cm; margin-left:117.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l5 {mso-list-id:1782191101; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1224506964 2144087408 -295902180 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:46.35pt; mso-level-number-position:left; margin-top:0cm; margin-right:46.35pt; margin-bottom:0cm; margin-left:46.35pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level2 {mso-level-start-at:5; mso-level-style-link:"Heading 2"; mso-level-text:"\(%2\)"; mso-level-tab-stop:82.35pt; mso-level-number-position:left; margin-top:0cm; margin-right:82.35pt; margin-bottom:0cm; margin-left:82.35pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level3 {mso-level-tab-stop:127.35pt; mso-level-number-position:left; margin-top:0cm; margin-right:127.35pt; margin-bottom:0cm; margin-left:127.35pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-18.0pt;} @list l6 {mso-list-id:1806774402; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1802417444 -972422494 -681411092 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"\(%2\)"; mso-level-tab-stop:80.25pt; mso-level-number-position:left; margin-top:0cm; margin-right:80.25pt; margin-bottom:0cm; margin-left:80.25pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-26.25pt;} @list l7 {mso-list-id:1880047020; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1486996262 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l8 {mso-list-id:1916356067; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:879769574 1070004712 -1092689852 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l8:level1 {mso-level-text:"\(%1\)"; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:36.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"\(%2\)"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-right:72.0pt; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1043"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoBodyText2">PENGEMBANGAN STRATEGI PENDIDIKAN BERBAHASA SANTUN DI SEKOLAH</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><span style="">Sofyan Sauri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-weight: normal;">Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena berbahasa di kalangan siswa yang telah menanggalkan nilai-nilai kesantunan sebagai akibat pergeseran nilai-nilai di tengah masyarakat. Atas dasar itu masalah dalam penelitian ini dirumuskan: Strategi pendidikan seperti apakah yang sesuai dengan pengembangan berbahasa santun di sekolah?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-weight: normal;">Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siswa yang berbahasa santun dan tidak santun di sekolah, dan sekolah belum memiliki strategi untuk mengembangkan pendidikan nilai berbahasa di sekolah. Dalam penelitian ini ditemukan enam prinsip berbahasa santun dalam al-Quran, yaitu qaulan sadidan, qaulan ma’rufan, qaulan balighan, qaulan maysuran, qaulan kariman, dan qaulan layyinan. Dari enam prinsip tersebut ditemukan dua puluh enam nilai berbahasa santun yang dapat dijadikan rujukan dalam pendidikan berbahasa santun di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.Di samping hasil tersebut, penelitian ini membuahkan strategi pendidikan nilai berbahasa santun dan strategi pembelajaran berbahasa santun di sekolah yang dapat dijadikan alternatif bagi pengembangan berbahasa santun di sekolah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoSubtitle">Latar Belakang Masalah</p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;">Berbahasa berkaitan dengan pemilihan jenis kata, lawan bicara, waktu (situasi) dan tempat (kondisi) diperkuat dengan cara pengungkapan yang menggambarkan nilai-nilai budaya masyarakat. K</span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">enyataan menunjukkan<span style=""> </span>masih banyak orang yang bertutur kata dan berkomunikasi </span><span style="line-height: 150%;">tetapi </span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">tanpa memperhatikan prinsip-prinsip tersebut di atas. </span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;">Sekarang ini, masyarakat </span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">tengah bergerak ke arah yang semakin maju dan modern. Setiap perubahan masyarakat melahirkan konsekuensi-konsekuensi tertentu yang berkaitan dengan nilai dan moral. Misalnya kemajuan bidang komunikasi melahirkan pergeseran budaya belajar anak-anak dan benturan antara tradisi Barat yang bebas dengan tradisi Timur yang penuh keterbatasan norma. Demikian pula dampaknya pada nilai-nilai budaya termasuk tata cara<span style=""> </span>dan kesantunan berbahasa di kalangan generasi muda. Dalam kondisi ini, pendidikan (khususnya sekolah) dituntut untuk memiliki kemampuan mendidik dan mengembangkan etika berbahasa santun agar siswa dapat<span style=""> </span>berkomunikasi dengan lebih baik. </span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="">Dewasa ini, bahasa yang digunakan remaja tidak lagi menunjukkan ciri dari sebuah bangsa yang menjunjung tinggi etika dan kelemahlembutan. Budaya dan adat ketimuran yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia mungkin tidak lagi menjadi bagian dari jati diri bangsa, jika pergeseran budaya ini tidak diantisipasi secara dini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="">Salah satu faktor yang sangat menentukan dalam proses pelestarian dan pewarisan budaya berbahasa ini adalah pendidikan. </span><span style="" lang="EN-GB">Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun, sebab mereka adalah generasi penerus yang akan hidup pada zamannya. Bila anak dibiarkan </span><span style="">dengan </span><span style="" lang="EN-GB">bahasa mereka, tidak mustahil bahasa santun yang sudah ada pun bisa hilang dan selanjutnya lahir generasi yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama.<span style=""> </span>Pengamatan sementara menunjukkan bahwa akibat dari ungkapan bahasa yang kasar dan arogan </span><span style="">di kalangan remaja, </span><span style="" lang="EN-GB">seringkali menyebabkan perselisihan dan perkelahian</span><span style="" lang="EN-GB"> </span><span style="" lang="EN-GB">antar </span><span style="">mereka</span><span style="" lang="EN-GB">. Sebaliknya,<span style=""> </span>mereka yang terbiasa<span style=""> </span>berbahasa santun pada umumnya mampu berperan sebagai anggota masyarakat yang<span style=""> </span>baik.<span style=""> </span></span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Ucapan dan perilaku santun tersebut merupakan salah satu gambaran dari<span style=""> </span>manusia utuh yang menjadi tujuan pendidikan umum, yaitu manusia yang berkepribadian (Sumaatmadja dalam Mulyana, 1999:18; McConnell, 1952:13;). </span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Kesantunan berbahasa terkait langsung dengan norma yang dianut oleh masyarakatnya. Jika masyarakat menerapkan norma dan nilai secara ketat, maka berbahasa santun pun menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat.</span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Dalam kaitan dengan pendidikan, maka masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesantunan akan menjadikan berbahasa santun sebagai bagian penting dari proses pendidikan, khususnya pendidikan persekolahan.</span><span dir="rtl" style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style=""><span lang="IN">Sekolah adalah institusi pendidikan, yaitu tempat di mana pendidikan berlangsung. Pendidikan sekolah adalah proses belajar mengajar atau proses komunikasi edukatif antara guru dan murid. Dilihat dari pandangan sosial, sekolah merupakan institusi sosial yang tidak berdiri sendiri. Sebagai institusi sosial, sekolah berada dalam lingkungan institusi sosial lainnya dalam masyarakat.<span style=""> </span>Sekolah bukanlah tempat yang steril dari pengaruh<span style=""> </span>di luar sekolah. Siswa datang dari keluarga dan masyarakat, demikian pula guru, karyawan, dan kepala sekolah. Karena itu sekolah tidak bisa dipisahkan dari masyarakatnya. Bahkan lebih dari itu, sekolah merupakan gambaran atau miniatur dari masyarakat lingkungannya.<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span></span><b><span style="line-height: 150%;">Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Berdasarkan latar belakang tersebut di atas<span style=""> </span>dapat dikemukakan fokus masalah dalam penelitian ini, yaitu apa yang menyebabkan anak kurang dapat berbahasa santun di rumah, masyarakat, dan sekolah ? </span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Permasalahan tersebut selanjutnya dirumuskan<span style=""> </span>ke dalam beberapa pertanyaan di bawah ini.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><i><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Pertama</span></i><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">, pendidikan seperti apakah yang terjadi di sekolah dalam kaitan berbahasa santun? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti merumuskan<span style=""> </span>pertanyaan operasional<span style=""> </span>berikut ini.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Visi apakah yang dikembangkan di sekolah dalam belajar berbahasa santun? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.75pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Kesulitan-kesulitan apakah yang ditemukan dalam strategi pengembangan berbahasa santun<span style=""> </span>di sekolah?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Hal apakah yang menjadi penunjang<span style=""> </span>dalam pengembangan strategi berbahasa santun di sekolah?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 40.5pt; line-height: 150%;"><i><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Kedua</span></i><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">, pembinaan berbahasa santun seperti apakah yang seyogyanya dilakukan di sekolah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti merumuskan pertanyaan operasional<span style=""> </span>berikut ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Strategi seperti apakah yang perlu dikembangkan dalam pembinaan berbahasa santun di sekolah ?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Langkah-langkah apakah yang seyogyanya dilakukan dalam melaksanakan strategi berbahasa santun di sekolah ?<i> </i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Nilai apakah yang dapat diangkat dari strategi pengembangan berbahasa santun sebagai pendidikan <i>akhlakul karimah</i> di sekolah ?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Hasil penelitian ini, berupa konsep pengembangan strategi berbahasa santun yang dapat melengkapi, menyempurnakan serta mengembangkan teori berbahasa yang sudah ada. Bahasa dalam pendidikan umum merupakan kajian yang masih jarang diteliti, karena itu penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah penelitian bahasa dalam kaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama.</span><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB"><span style=""> </span></span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Metode Penelitian</span></b><b><span style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB">Penelitian ini menggunakan paradigma <i>naturalistik </i>dengan pendekatan <i>kualitatif.</i> Sedangkan metode yang digunakan, sesuai dengan karakter penelitiannya, menggunakan <i>multi metode </i>(Dahlan,2002:8)</span><span style="line-height: 150%;"> melalui tahapan-tahap orientasi, eksplorasi, dan membercheck.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%;">Deskripsi Teoritis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 4.5pt; text-indent: 31.5pt; line-height: 150%;"><span style="">Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia, karena itu, b</span><span style="" lang="EN-GB">ahasa dan komunikasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan</span><span style="">.</span><span style="" lang="EN-GB"> Alwasilah (1996:16) menyebut bahwa hakekat bahasa adalah komunikasi dan komunikasi merupakan alat atau cara untuk berinteraksi. </span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Komunikasi tidak sebatas menyampaikan informasi, tetapi lebih lanjut dapat menimbulkan pembentukan pendapat dan sikap (Uchyana:1993:27) bahkan dapat membentuk pendapat umum (<i>public opinion</i>). Dengan demikian, komunikasi tidak sekedar<span style=""> </span>menyampaikan informasi, tetapi juga menggambarkan pikiran, ide, dan sikap sebagaimana diungkapkan Williem & Wayne (Uchyana,1990:6) bahwa <i>"Communication is process by which information is<span style=""> </span>exchanged between or among individuals through a common system of symbols, signs, and behavior". <span style=""> </span><span style=""> </span></i><span style=""> </span></span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Dalam berkomunikasi atau mengembangkan dan menggambarkan pikiran kepada orang lain, manusia memerlukan alat-alat atau simbol-simbol yang dipahami dalam suatu kelompok masyarakat sebagaimana diungkapkan Willem di atas. Salah satu simbol itu adalah bahasa, baik lisan maupun tulisan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Komunikasi dengan bahasa merupakan bagian yang sangat penting bagi manusia, siapapun orangnya. Karena setiap orang memiliki pikiran, hasrat, keinginan, dan harapan yang harus diungkapkan dan dikomunikasikan kepada orang lain. Karena itu kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap orang. Kemampuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang seyogyanya dimiliki setiap orang adalah bagian dari wilayah kajian pendidikan umum (Alberty and Alberty:1965:34). </span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Bahasa santun menurut Moeliono (1984) berkaitan dengan<span style=""> </span>tata bahasa, dan<span style=""> </span>pilihan kata. Yaitu penutur bahasa menggunakan tata bahasa yang baku dan memilih kata-kata yang sesuai dengan isi atau pesan yang disampaikan dan sesuai pula dengan tata nilai yang berlaku di dalam masyarakat itu. Bahasa yang tidak santun adalah bahasa yang kasar, melukai perasaan orang, atau kosa kata yang membuat tidak enak </span><span style="">didengar </span><span style="" lang="EN-GB">orang. Karena itu bahasa santun berkaitan dengan perasaan dan tata nilai moral masyarakat penggunanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB"><span style=""> </span>Geertz (1972:282) menjelaskan bahwa bahasa yang santun merupakan bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat dengan memperhatikan hubungan sosial antar pembicara dan penyimak </span><span style="">serta</span><span style="" lang="EN-GB"> bentuk status dan keakraban. Status kehidupan dimasyarakat ditentukan oleh; kekayaan, keturunan, pendidikan, pekerjaan, usia, hubungan darah, dan kebangsaan antara satu dengan yang lainnya. Bagi Geetz, kesantunan itu adalah kesesuaian dengan status pengguna bahasa sehingga efeknya akan menimbulkan keakraban antara penutur dan pendengar. Bahkan lebih dari itu bahasa santun akan menjadi ciri dari status sosial masyarakat penggunanya. </span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 18.55pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB"><span style=""> </span><span style=""> </span>Dari segi moral, Suryalaga (1993:36) melihat bahwa setiap bahasa memiliki santun berbahasa yang digunakan untuk saling hormat menghormati sesama manusia. Santun berbahasa artinya akhlak menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, atau dalam pergaulan bersama dengan teman sebaya, kakak, orang tua, guru, pejabat, dan santun berbahasa sangat berkaitan erat dengan rasa berbahasa. Adapun yang menjadi sumber santun berbahasa adalah; umur, naluri, nurani, agama, keluarga, lingkungan, adat istiadat, pengalaman, kebiasaan, dan peradaban bangsa. </span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Berbahasa dapat dilihat<span style=""> </span>secara gramatik dan pragmatik. Adapun makna gramatik yakni menghasilkan penggunaan bahasa yang 1) benar/betul atau 2) salah, sedangkan pragmatik menghasilkan penggunaan bahasa yang 1) wajar atau tidak wajar, 2) hormat atau tidak hormat, 3) sopan/santun atau tidak sopan/santun.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Orang yang berbahasa santun adalah orang yang tidak hanya dapat berbahasa dengan tepat, jelas, dan sopan, tetapi<span style=""> </span>selaras dengan adat istiadat bahasa yang sudah menjadi tata tertib bahasa masyarakat serta sesuai dengan peraturan bahasa. Manusia utuh menurut<span style=""> </span>Koendjono adalah individu yang bermasyarakat yang menaati peraturan-peraturan masyarakat termasuk peraturan berbahasa. Melihat karakter bahasa<span style=""> </span>sebagaimana<span style=""> </span>dimaksud<span style=""> </span>di atas, maka bahasa di sini bukanlah bentuk keahlian khusus tentang bahasa, tetapi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki orang. Karena itu bahasa yang dimaksud merupakan bagian dari pendidikan umum. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Salah satu bagian dari tujuan<span style=""> </span>pendidikan umum tersebut adalah membina manusia agar mampu berpikir dan berkomunikasi sesuai dengan nilai-nilai moral maupun agama. McConnell (dalam Henry,1953 :13) mengemukakan pendidikan umum seyogyanya melahirkan<span style=""> </span>manusia<span style=""> </span>yang memiliki kemampuan<span style=""> </span>berpikir dan berkomunikasi, membuat keputusan-keputusan dan penilaian yang cerdas dan bijaksana, dan untuk mengevaluasi situasi moral, serta mampu bekerja secara efektif pada tujuan yang baik</span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB"><span style=""> </span>Kemampuan berpikir dan berkomunikasi hakekatnya berangkat dari fitrah manusia dan dikembangkan melalui proses pendidikan. Berpikir dan berkomunikasi merupakan dua<span style=""> </span>hal yang tidak bisa dipisah-pisahkan karena berkomunikasi merupakan produk berpikir. Manusia yang berpikir mengaktualisasikan pikirannya dalam bentuk komunikasi baik verbal maupun non-verbal, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Dalam kaitan nilai moral, etika, maupun agama, maka pendidikan umum<span style=""> </span>merupakan pendidikan yang mengarah kepada pembinaan kepribadian yang berakhlakul karimah.<span style=""> </span>Salah satu wujud dari akhlakul karimah adalah kemampuan dan keterampilan berbahasa santun yang sarat kaitannya dengan nilai moral, etika dan agama.</span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB"><span style=""> </span>Bahasa<span style=""> </span>dalam kaitan pendidikan umum oleh<span style=""> </span>Phenix (1964:61) dimasukkan ke dalam katagori<span style=""> </span>makna<span style=""> </span>simbolik (<i>symbolic meaning</i>), karena hakekat bahasa adalah simbol-simbol. Komunikasi menggunakan bahasa merupakan komunikasi simbol yang saling dipahami. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Bahasa tidak pernah lepas dari masyarakatnya sebagaimana diungkapkan Fishman<span style=""> </span>(dalam Alwasilah,1993:37) yang mendefinisikan masyarakat bahasa adalah suatu masyarakat yang semua anggotanya memiliki bersama paling tidak satu ragam ujaran dan norma-norma untuk pemakaiannya yang cocok. Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk berkomunikasi dalam arti menyampaikan pikiran, gagasan, dan informasi yang tidak pernah lepas dari aspek ruang dan waktu, yaitu<span style=""> </span>tempat atau masyarakat dimana bahasa itu digunakan dan kapan bahasa itu diungkapkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Masyarakat<span style=""> </span>sebagai kelompok manusia membentuk dan mewujudkan suatu lingkungan yang dikehendaki oleh para anggotanya. Nilai dan norma yang berlaku di dalamnya tergantung kepada kesepakatan yang diberlakukan dalam masyarakat itu. Manusia, interaksi sosial, agama, dan alam sekitarnya merupakan unsur-unsur yang saling pengaruhi dalam membentuk norma. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Manusia sebagai makhluk moral memiliki potensi dalam dirinya untuk cenderung kepada hal-hal yang baik<span style=""> </span>Interaksi sosial antar manusia mewujudkan kesepakatan norma yang dipegang dan digunakan bersama sebagai acuan normatif sebagai sesuatu yang baik dan diterima secara sosial. Demikian pula agama yang merupakan keyakinan tertinggi memberikan sumber nilai dan norma ilahiyah yang digunakan dalam dimensi pribadi maupun sosial.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Bahasa sebagai produk masyarakat, tidak terlepas dari lingkungan sosial budaya masyarakatnya. Masyarakat yang bergerak secara dinamis menggerakkan bahasa secara dinamis pula. Suryalaga (1993:23), menyebutkan bahwa kesopanan atau tata krama<span style=""> </span>dan perubahannya tidak terlepas dari faktor waktu, tempat, struktur sosial dan situasi. Waktu<span style=""> </span>dan perobahannya dapat menggeser suatu tata krama, misalnya tatak rama zaman kerajaan berbeda dengan zaman kemerdekaan. Tata krama berkaitan dengan tempat, seperti tata krama makan di rumah atau di rumah makan (<i>etiket</i>). Tata krama terkait pula dengan struktur sosial seperti usia, ketokohan, pekerjaan dan sebagainya. Demikian pula situasi yang menjadikan kesesuaian tingkah laku pada situasi tertentu.</span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN">Santun dalam istilah Al-Quran bisa<span style=""> </span>diidentikkan dengan <i>akhlak </i>dari segi bahasa, karena akhlak berarti ciptaan, atau apa yang tercipta, datang, lahir dari manusia dalam kaitan dengan perilaku. Perbedaan antara santun dengan<span style=""> </span>akhlak dapat dilihat dari sumber dan dampaknya. Dari segi sumber, akhlak datang dari Allah Sang Pencipta, sedangkan santun bersumber dari masyarakat/budaya. Dari segi dampak dapat dibedakan, kalau akhlak dampaknya dipandang baik oleh manusia atau masyarakat sekaligus juga baik dalam pandangan Allah. Sedangkan santun dipandang baik oleh masyarakat, tetapi tidak selalu dipandang baik menurut Allah. Kendatipun demikian dalam pandangan Islam, nilai-nilai budaya bisa saja diadopsi oleh agama sebagai nilai-nilai yang baik menurut agama. Inilah yang dikenal dengan istilah <i>ma’ruf</i>. Ma’ruf berasal dari kata <i>‘urf</i>, yaitu kebiasaan baik yang berlaku di masyarakat yang juga dipandang baik menurut pandangan Tuhan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span lang="IN">Temuan Penelitian</span></b><b><span style=""><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="color: black;">Penelitian ini menemukan </span><span style="color: black;" lang="IN">dua aspek </span><span style="color: black;">penting dalam pengembangan berbahasa santun, yaitu aspek </span><span style="color: black;" lang="IN">teoritis dan praktis dalam pengembangan berbahasa santun di sekolah</span><span style="color: black;">, yaitu:</span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="color: black;" lang="IN">1. Temuan teoritis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="IN">Aspek teoritis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah teori berbahasa santun yang diangkat dari al-Quran dan al-Hadis yang dikatagorisasikan ke dalam enam prinsip berbahasa santun, yaitu<span style=""> </span>qaulan <i>sadidan, qaulan ma’rufan, qaulan balighan, qaulan maysuran, qaulan kariman, dan qaulan layyinan.</i> Keenam prinsip tersebut dijabarkan dalam bentuk nilai-nilai berbahasa sebagai berikut: 1) kebenaran, 2) kejujuran, 3) keadilan, 4) kebaikan,<span style=""> </span>5) lurus, 6) halus, 7) sopan, 8) pantas, 9) penghargaan, 10) khidmat, 11) optimisme, 12) indah 13) menyenangkan, 14) logis, 15) fasih, 16) terang, 17) tepat, 18) menyentuh hati, 19) selaras, 20) mengesankan, 21) tenang, 22) efektif, 23) lunak, 24) dermawan, 25) lemah lembut, dan 26) rendah hati.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="line-height: 150%; color: black;">2. </span></b><b><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Temuan Praktis </span></b><b><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;">Temuan penelitian yang bersifat praktis adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;">a. </span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Strategi sekolah dalam pengembangan bahasa santun</span><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Yang dimaksud dengan strategi sekolah adalah usaha atau cara-cara sekolah untuk mewujudkan iklim pendidikan yang layak bagi terjadinya proses pendidikan bahasa santun.</span><span style="line-height: 150%; color: black;"> Strategi sekolah tersebut adalah </span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">sebagai berikut:</span><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Berbahasa santun dimasukkan sebagai salah satu point dalam tata tertib sekolah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Peningkatan disiplin guru, karyawan dan siswa dengan membiasakan untuk berbahasa santun di sekolah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Pemasangan plakat-plakat dan brosur-brosur yang berisi ajakan dan anjuran untuk membiasakan berbahasa santun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Memasukkan aspek kesantunan berbahasa dalam berbagai seleksi rangking, kenaikan kelas, kelulusan, dan pemilihan siswa teladan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Menjalin komunikasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang memberikan penekanan terhadap pembinaan berbahasa santun di sekolah, keluarga, dan masyarakat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">6)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Pemberian muatan kesantunan pada berbagai mata pelajaran di sekolah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">7)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Pengetatan penerimaan guru, siswa dan karyawan sekolah yang baru maupun pindahan dengan memasukkan kriteria kesantunan sebagai salah satu bahan seleksi penerimaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">8)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Membudayakan teguran di kalangan warga sekolah kepada orang yang tidak berbahasa santun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;">b. </span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Strategi pembelajaran bahasa santun</span><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><span style="color: black;">1) Strategi dasar pembelajaran berbahasa santun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Strategi yang dimaksud adalah pola umum kegiatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Mengingat pengembangan bahasa santun tidak tercantum dalam kurikulum di sekolah, maka strategi belajar bahasa santun diformat pada suatu kegiatan belajar mengajar.</span><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%; color: black;">Dalam penelitian ini ditemukan e</span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">mpat strategi dasar tersebut pada belajar mengajar bahasa santun sebagai berikut:</span><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">menetapkan tujuan pembelajaran bahasa santun berupa perubahan tingkah laku yang diharapkan, yaitu kemampuan dan sikap santun dalam berbahasa yang mencakup kemampuan menggunakan bahasa dan tingkah laku santun. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Tujuan pembelajaran bahasa santun terdiri atas:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">siswa mampu mengatakan kosa kata yang santun dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="EN-GB"><span style="">(2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%;" lang="EN-GB"><span style=""> </span>siswa mampu membahasakan kata-kata santun dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="EN-GB"><span style="">(3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span lang="EN-GB">menetapkan pedoman umum pembelajaran bahasa santun dalam proses belajar mengajar berbagai bidang studi. </span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Pedoman umum pembelajaran bahasa santun di dalam kelas adalah sebagai berikut:</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin: 0cm 72pt 0.0001pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">guru semua bidang studi menggunakan bahasa pengantar dalam<span style=""> </span>pelajarannya dengan menggunakan bahasa yang santun;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin: 0cm 72pt 0.0001pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(b)</span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"> sedapat mungkin guru mengaitkan mata pelajarannya dengan<span style=""> </span>nilai-nilai termasuk etika kesantunan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin: 0cm 72pt 0.0001pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">guru menegur siswa yang menggunakan bahasa tidak santun dalam proses belajar mengajar; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin: 0cm 72pt 0.0001pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">guru mendorong siswa untuk menggunakan bahasa dan sikap santun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="color: black;">(4) </span><span style="color: black;" lang="IN">menetapkan prosedur dan metode pembelajaran bahasa santun. <o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;">m</span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">embiasakan guru mengajar dengan menggunakan bahasa santun sebagai metode peniruan dan keteladanan;<o:p></o:p></span></h2> <h2 style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">membiasakan siswa berbahasa santun;<o:p></o:p></span></h2> <h2 style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">memberikan <i>reward </i>pada saat siswa berbahasa santun di<span style=""> </span>kelas dalam bentuk pujian;<o:p></o:p></span></h2> <h2 style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">memberikan kritik terhadap siswa yang menggunakan bahasa tidak santun di dalam kegiatan belajar mengajar.<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="color: black;">(5) </span><span style="color: black;" lang="IN">Menetapkan tolok ukur keberhasilan pembelajaran dalam bentuk tingkah laku berbahasa santun yang terdiri atas:<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">pengetahuan tentang kosa kata dan kalimat-kalimat santun;<o:p></o:p></span></h2> <h2 style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">keterampilan menggunakan berbahasa santun dalam berbagai situasi.<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">c. </span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style=""> </span></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Langkah-langkah strategi pembelajaran berbahasa santun</span><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Berdasarkan teori-teori tentang strategi yang dikemukakan para ahli, diambil secara eklektik dan diaplikasikan pada belajar mengajar berbahasa santun yang memiliki komponen-komponen sebagai berkut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 54pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Tahapan langkah-langkah PBM<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 54pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Prinsip-prinsip reaksi guru-siswa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 54pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">sistem sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 54pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB"><span style="">(4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">sistem penunjang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 37.5pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%; color: black;" lang="EN-GB">Keempat<span style=""> </span>komponen<span style=""> </span>tersebut saling berkaitan dan membentuk strategi pembelajaran bahasa santun sebagaimana digambarkan dalam diagram di bawah ini.</span><span style="line-height: 150%; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 200%;"><!--[if gte vml 1]><v:rect id="_x0000_s1026" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoBodyText3" align="center" style="'text-align:center;line-height:"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyText3" align="center" style="'text-align:center;line-height:"><b>Prinsip-prinsip reaksi guru-siswa<o:p></o:p></b></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:rect><v:rect id="_x0000_s1027" style="'position:absolute;left:0;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" dir="RTL" style="'text-align:center'"><span lang="IN" dir="LTR"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" dir="RTL" style="'text-align:center'"><b><span lang="IN" dir="LTR">Sistem sosial</span><span lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></b></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:rect><v:line id="_x0000_s1031" style="'position:absolute;left:0;" from="202.5pt,11.45pt" to="202.5pt,11.45pt"><v:line id="_x0000_s1032" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251655680'" from="195pt,2.45pt" to="195pt,2.45pt"><v:line id="_x0000_s1033" style="'position:absolute;" from="198.75pt,2.45pt" to="198.75pt,2.45pt"><v:line id="_x0000_s1034" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:y;" from="45pt,2.45pt" to="161.25pt,182.45pt" strokeweight="2.25pt"><v:line id="_x0000_s1035" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251658752'" from="162pt,2.45pt" to="285.75pt,182.45pt" strokeweight="2.25pt"><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: relative; z-index: 251649536;"><span style="position: absolute; left: 7px; top: -1px; width: 408px; height: 248px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1027 _x0000_s1031 _x0000_s1032 _x0000_s1033 _x0000_s1034 _x0000_s1035" width="408" height="248" /></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p>
<br /> <p class="MsoBodyText" style="text-align: left; text-indent: 36pt; line-height: 200%;" align="left"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t116" coordsize="21600,21600" spt="116" path="m3475,qx,10800,3475,21600l18125,21600qx21600,10800,18125,xe"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path gradientshapeok="t" connecttype="rect" textboxrect="1018,3163,20582,18437"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1040" type="#_x0000_t116" style="'position:absolute;"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1040'"> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" dir="RTL" style="'text-align:center'"><b><span lang="IN" dir="LTR">iklim</span><span lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></b></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251663872; left: 0px; margin-left: 179px; margin-top: 8px; width: 86px; height: 41px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" alt="Flowchart: Terminator: iklim" shapes="_x0000_s1040" width="86" height="41" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1037" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251660800'" from="81pt,7.8pt" to="123pt,28.85pt" strokeweight="2.25pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251660800; left: 0px; margin-left: 106px; margin-top: 8px; width: 63px; height: 38px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" shapes="_x0000_s1037" width="63" height="38" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1038" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x;z-index:251661824'" from="207pt,7.8pt" to="247.5pt,37.85pt" strokeweight="2.25pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251661824; left: 0px; margin-left: 270px; margin-top: 8px; width: 62px; height: 49px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" shapes="_x0000_s1038" width="62" height="49" /></span><!--[endif]--><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="EN-GB"><span style=""> </span></span><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t115" coordsize="21600,21600" spt="115" path="m,20465v810,317,1620,452,2397,725c3077,21325,3790,21417,4405,21597v1620,,2202,-180,2657,-272c7580,21280,8002,21010,8455,20917v422,-135,810,-405,1327,-542c10205,20150,10657,19967,11080,19742v517,-182,970,-407,1425,-590c13087,19017,13605,18745,14255,18610v615,-180,1262,-318,1942,-408c16975,18202,17785,18022,18595,18022r,-1670l19192,16252r808,l20000,14467r722,-75l21597,14392,21597,,2972,r,1815l1532,1815r,1860l,3675,,20465xem1532,3675nfl18595,3675r,12677em2972,1815nfl20000,1815r,12652e"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:path extrusionok="f" connecttype="custom" connectlocs="10800,0;0,10800;10800,19890;21600,10800" textboxrect="0,3675,18595,18022"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1039" type="#_x0000_t115" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" dir="RTL" style="'text-align:center'"><b><span lang="IN" dir="LTR">Langkah-langkah PBM berbahasa santun<o:p></o:p></span></b></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1041" type="#_x0000_t116" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <h5 dir="RTL"><span lang="IN" dir="LTR">Iklim</span><span lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></h5> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><v:shape id="_x0000_s1042" type="#_x0000_t116" style="'position:absolute;"> <v:textbox> <![if !mso]> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tr> <td><![endif]> <div> <p class="MsoNormal" align="center" dir="RTL" style="'text-align:center'"><b><span lang="IN" dir="LTR">iklim<o:p></o:p></span></b></p> </div> <![if !mso]></td> </tr> </table> <![endif]></v:textbox> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="77" height="19"></td> </tr> <tr> <td></td> <td><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" shapes="_x0000_s1039 _x0000_s1041 _x0000_s1042" width="288" height="150" /></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p>
<br /> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1036" style="'position:absolute;" from="166.5pt,16.85pt" to="166.5pt,43.85pt" strokeweight="2.25pt"> <v:stroke endarrow="block"> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251659776; left: 0px; margin-left: 215px; margin-top: 19px; width: 14px; height: 41px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" shapes="_x0000_s1036" width="14" height="41" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1030" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251653632'" from="45pt,16.85pt" to="285pt,16.85pt" strokeweight="2.25pt"><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251653632; left: 0px; margin-left: 58px; margin-top: 20px; width: 324px; height: 4px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" shapes="_x0000_s1030" width="324" height="4" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1029" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251652608'" from="101.25pt,16.85pt" to="101.25pt,16.85pt"><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251652608; left: 0px; margin-left: 134px; margin-top: 21px; width: 2px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.gif" shapes="_x0000_s1029" width="2" height="2" /></span><!--[endif]--><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="EN-GB"><span style=""> </span></span><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><!--[if gte vml 1]><v:rect id="_x0000_s1028" style="'position:absolute;"><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="173" height="33"></td> </tr> <tr> <td></td> <td style="border: 0.75pt solid black; background: white none repeat scroll 0% 0%; vertical-align: top; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" bgcolor="white" width="102" height="102"><!--[endif]--><!--[if !mso]--><span style="position: absolute; left: 0pt; z-index: 251651584;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div shape="_x0000_s1028" style="padding: 4.35pt 7.95pt;" class="shape"> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: center;" align="center"><span dir="ltr" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: center;" align="center"><b><span dir="ltr" lang="IN">Sistem penunjang<o:p></o:p></span></b></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]--></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><o:p> </o:p></span></p>
<br /> <p class="MsoBodyText3"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><span style="color: black;">Aspek-aspek strategi pembelajaran berbahasa santun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Strategi pembelajaran berbahasa santun beserta komponen lainnya secara operasional dapat dikemukakan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">1. Langkah-langkah Pembelajaran Berbahasa Santun:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">Langkah 1</span></b><span style="color: black;">: Persiapan (<i>Pre-conditioning, readiness</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Menyiapkan siswa untuk memasuki proses belajar mengajar yang mengandung nilai kesantunan dengan membawanya kepada pengalaman-pengalaman yang dapat dihayati bahwa berbahasa santun merupakan bagian yang penting dalam kehidupan. Penyiapan siswa untuk memasuki proses belajar mengajar dilakukan dengan mempersiapkan fisik dan mental. Penyiapan fisik menyangkut penataan ruang sehingga layak untuk dijadikan tempat belajar. Penyiapan mental adalah kesiapan siswa secara psikologis untuk diajak kepada proses belajar mengajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">Langkah 2</span></b><span style="color: black;">: Pembukaan dan penciptaan iklim belajar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Memulai pembelajaran dengan membawa siswa kepada proses pembelajaran. Komunikasi guru diupayakan untuk memancing perhatian siswa memasuki suasana pembelajaran yang akan diciptakan. Dalam tahap ini guru mengemukakan kosa kata dan kalimat santun serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan disertai nada suara, dan gerak yang seyogyanya melekat dalam pembahasaannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Iklim belajar diciptakan guru dalam komunikasinya dengan siswa dengan mengarahkan kepada sentuhan-sentuhan psikologis dan emosional sehingga mendorong siswa untuk menghayati makna kesantunan yang dibahas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">Langkah 3</span></b><span style="color: black;">: Pengecekan iklim belajar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Melakukan pengecekan terhadap suasana yang hidup dalam proses belajar mengajar sebagai akibat komunikasi guru-siswa. Pengecekan suasana dilakukan guru dengan mengukur iklim yang terjadi melalui penghayatan dan pengamatan terhadap suasana yang terjadi. Indikator turun naiknya suasana dapat diamati melalui mimik siswa dan suasana kelas. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">Langkah 4</span></b><span style="color: black;">: Penguatan (<i>re-inforcement</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Pada langkah ini materi yang telah disampaikan kepada siswa di beri penguatan-penguatan sehingga materi yang diajarkan bukan hanya sebatas diketahui atau dipahami, tetapi dihayati dan dijadikan bagian dari dirinya. Penguatan dapat dilakukan dengan pengulangan dan penekanan-penekanan pada bagian-bagian penting. Pengulangan dimaksud untuk memberikan daya dorong agar materi dapat dijadikan bagian yang fungsional bagi siswa sehingga penguasaan terhadap materi menajdi kebutuhan siswa. Demikian pula penekanan dilakukan untuk memberikan ketegasan dan penguatan sehingga materi yang telah disampaikan dapat melekat dalam diri siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">Langkah 5</span></b><span style="color: black;">: Evaluasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Pada bagian ini guru melakukan evaluasi terhadap aspek-aspek pengetahuan, penghayatan dan perilaku siswa dalam hubungannya dengan berbahasa santun. Aspek pengetahuan siswa dilakukan dengan mengevaluasi pengetahuan siswa terhadap<span style=""> </span>penguasaan kosa kata bahasa santun yang dibahas pada pertemuan tersebut.<span style=""> </span>Aspek penghayatan dapat dilakukan dengan mengamati cara pembahasaan kosa kata sesuai dengan intonasi yang diperlukan, seperti <i>lentong</i>. Sedangkan aspek perilaku dilakukan dengan mengamati isyarat –isyarat dalam kesantunan berbahasa, seperti <i>rengkuh</i>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">Langkah 6</span></b><span style="color: black;">: Penyimpulan dan penutup<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Menyimpulkan pelajaran dilakukan dengan cara mengarahkan siswa untuk dapat<span style=""> </span>menyimpulkan hasil pembahasan secara benar. Penyimpulan dapat dilakukan dengan cara tanya jawab antara guru-siswa. Jawaban siswa diarahkan untuk sampai kepada kesimpulan yang benar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">2. Prinsip-prinsip reaksi Guru-Siswa<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Reaksi guru-siswa berkaitan dengan stimulus dan respons yang terjadi dalam komunikasi guru-siswa. Bentuk reaksi antara lain perhatian, penghargaan (<i>reward</i>), atau teguran (<i>punishment</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">3. Sistem Sosial<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Distem sosial berhubungan dengan komunikasi antara guru-siswa, siswa-siswa, dan komunikasi lainnya yang menunjang proses pembelajaran. Sistem sosial merupakan proses penunjang terciptanya iklim yang kondusif untuk terjadinya proses pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="line-height: 150%;"><b><span style="color: black;">4. Sistem Penunjang<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="color: black;">Sistem penunjang bisa dalam bentuk material seperti media pengajaran dan juga dalam bentuk keterampilan guru yang menunjang proses belajar mengajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;"><b><span style=""><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;"><b><span style="">Rekomendasi</span></b><b><span style="" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0cm 117pt 0.0001pt; text-indent: -117pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="" lang="EN-GB"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="EN-GB">Pengembangan Pendidikan Umum<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB"><span style=""> </span>Bahasa santun sebagai salah satu kajian pendidikan umum dapat dijadikan jembatan pertama menuju pemaknaan lebih mendasar pada tujuan, peran dan fungsi pendidikan umum dengan mengambil nilai-nilai dari agama. Pendidikan umum mengarahkan tujuannya kepada perwujudan manusia yang berkepribadian. Sosok manusia yang memiliki<span style=""> </span>kepribadian ditampakkan secara nyata melalui bahasa yang ditampilkannya. Karena itu, bahasa dalam pendidikan umum merupakan aspek yang sangat penting dan menonjol dan sekaligus menjadi ciri kepribadian yang tampak ke permukaan.</span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Pendidikan umum memerlukan kekayaan metode pendidikan nilai. Internalisasi nilai-nilai, penghayatan yang mendalam dan penciptaan iklim pendidikan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan umum. Dengan demikian penelitian ini merekomendasikan perlunya pengembangan nilai-nilai bahasa santun sebagai kajian utama pendidikan umum yang memberi aspek penting dalam mewujudkan salah satu ciri pendidikan umum. </span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><span style="">2. </span><span style="" lang="EN-GB">Pengembangan Institusi</span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="EN-GB">Sekolah sebagai institusi pendidikan yang bertugas membina nilai-nilai kesantunan seyogyanya memberikan perhatian lebih besar pada pembinaan bahasa santun, karena manusia berkepribadian yang menjadi tujuan pendidian nasional, salah satu cirinya adalah berbahasa santun. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <h6>Daftar Pustaka</h6> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="">Riwayat Hidup<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoHeader" style="text-align: left; line-height: 150%; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-31928535333870364422009-05-22T14:20:00.001+07:002009-05-22T14:21:26.568+07:00googled35314ff042066b0PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-68863099088510312542009-05-21T21:25:00.000+07:002009-05-21T21:28:46.259+07:00MENUJU TENAGA PENDIDIKAN PROFESIONALMENUJU TENAGA PENDIDIKAN PROFESIONAL<br />Disajikan pada Orasi Ilmiah Wisuda Sarjana Strata Satu STAI Gajah Putih Takengon Kabupaten Aceh Tengah<br />Oleh Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. <br /><br />Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh<br />Alahamdulillahil alladzi allama bil kolam allamal insan malam ya’lam, Asyahaduallailaha Illallaoh wahdahu lasyarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumitu wahua ala kulli syain qodir. Allohumma sholli ala sidina Muhammad waala alihi wasohbihi wasallam. Amma ba’du qolallohu taala fikitabihil karim Audzubillahi mansysyaitonirrojim bismillahiirohmaniirohim, Yarfillahulladzina amanuu minkum walladzina utu alima addarojat.<br />Terlebih dahulu marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan panjang umur , sehat wal a’fiat, bisa menghadiri upacara wisuda yang mulya ini. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga sahabat dan kita beserta keluarga hiungga aklhir jaman.<br />Yang terhormat Bapak Ketua DPRK Aceh Tengah <br />Yang terhormat Bapak Bupati Aceh Tengah<br />Yang terhormat Bapak Ketua Yayasan Gajah Putih Takengon<br />Yang terhormat Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon <br />Yang terhormat para dosen, panitia, karyawan, orang tua, wisudawan, mahasiswa yang saya baggakan.<br />Dalam kesempatan ini saya mehaturkan terima kasih kepada yang tiada terhingga kepada Bapak Ketua STAI Gajah Putih Takengon dan kepada semua yang hadir, yang telah mengundang saya untuk berorasi ilmiah dihadapan para tamu undangan, dan para wisudawan yang dimulyakan dan dibanggakan Allah SWT. Dengan judul Menuju Ternaga Kependidikan Profesional<br />Hadirin hadirat yang dimulyakan Allah swt<br />Pendidikan di Indonesia saat ini masih kurang memberikan kegembiraan yang sangat memuaskan untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni, Landasan Yuridis :<br />UU No 20 Tahun 2003<br /> <br />Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab” Pasal tersebut mengisyaratkan bahwa, tujuan pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan manusia utuh, bukan kecakapan intelektual saja, tetapi juga kepribadian dan keterampilan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu dipersiapkan calon guru yang professional. <br />Hadirin Undangan yang dibanggakan Allah SWT<br /> Saya mengajak hadirin untuk mencermati hal-hal berikut: <br />1. Tenaga pendidik (guru) kurang professional berakibat pada rendahnya mutu sumber daya manusia.<br />Sudah menjadi rahasia umum bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mutu pendidikan di negara kita jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, lebih-lebih jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Data UNDP PBB tahun 2000 mengemukakan, bahwa kualitas SDM Indonesia berada di peringkat 109 ( di bawah Bangladesh) dari 174 negara (Malaysia,61; Thailand, 67; Philipina, 77). Sedangkan hasil survey Institute for Management Developmental tahun 1999, kualitas SDM Indonesia berada pada urutan 44 dari 46 negara.<br />Berbagai upaya telah banyak dilakukan oleh semua pihak, untuk menuju perbaikan mutu pendidikan. Upaya tersebut antara lain, dengan dikeluarkannya UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional , PP No.28 tahun 1990, Kurikulum 1994 Supemen 1999, Sistem Pembinaan Profesional Guru, UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), Kepmendiknas no.044/U/2002 tahun 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan Program Wajib Belajar 9 tahun dengan sasaran semua anak usia 7 hingga 15 tahun, untuk mengikuti pendidikan 6 tahun di sekolah dasar dan 3 tahun di sekolah lanjutan pertama.<br />Dari berbagai upaya sudah dilakukan, mutu pendidikan khususnya di tingkat SMP negeri/swasta berdasarkan data Nilai Ujian Akhir Nasional (NUAN) tahun 2002/2003 menunjukkan bahwa rerata NUAN untuk seluruh mata pelajaran secara nasional relatif cukup tinggi, yaitu 5,93 ( Ditjen Dikdasmen, 2004). Tingkat pencapaian ini dapat ditafsirkan bahwa secara rerata, lulusan SMP menguasai 59,30% dari seluruh materi yang seharusnya dikuasai. <br /> Hasil UAN sejogyanya dijadikan oleh pemerintah daerah, untuk memetakan mutu pendidikan di wilayahnya, terutama menyangkut mutu hasil belajar siswa dan faktor-faktor yang berhubungan dengan guru. Dengan demikian, khususnya penyebaran tenaga guru, tidak semata-mata pada perhitungan kuantitas, tetapi juga aspek kualitas. Hasil UAN juga hendaknya memberi makna terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan.Daerah-daerah mestinya sudah bisa membuat peta sekolah mana yang siswanya paling banyak lulus atau gagal UAN. Dari situ bisa dievaluasi, faktor kualitas sekolah termasuk kuantitas atau kualitas gurunya.<br />Sekaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di sekolah, maka para peneliti pengambil kebijakan yang banyak terlibat dalam reformasi sekolah, mengajukan pertanyaan baru tentang pentingnya berbagai usaha terhadap hubungan antara faktor-faktor pendidikan dengan hasil-hasil belajar, seperti, kualifikasi guru ( Ferguson,1991), kualitas guru ( National Comissions on Teaching and America’s Future, 1996; National Education Goals Panel, 1998; dalam Darling dan Hammond, 2000), kompetensi guru mengajar dan kebijakan terhadap standar pengangkatan calon guru (Hammond, 2000), standar keterampilan mengajar guru (Wenglinsky ,2002), keterampilan akademik (Wayne, 2002), kualitas dan orientasi pelatihanan guru (McGin dan Borden,1995; Zafeirakou 2005).<br />Standar-standar baru untuk belajar siswa telah dikenalkan di seluruh dunia, standar-standar tersebut memberikan perhatian terbesar bahwa kualitas guru memainkan peranan penting terhadap prestasi siswa ( NCTA, 1996; NEGP, 1998, dalam Darling dan Hammond, 2000). Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 25 negara telah menetapkan undang-undang untuk meningkatkan rekruitmen, pendidikan, sertifikasi atau pengembangan provesional guru ( Darling dan Hammond, 1997a). Selanjutnya Darling dan Hammond, (2000) mengemukakan pada berbagai bukti memperlihatkan bahwa guru yang berkualifikasi lebih baik, akan membuat perbedaan terhadap belajar siswa di kelas, sekolah dan di tingkat distrik, bahkan kualifikasi guru dan faktor input-input sekolah, seperti luas kelas, berhubungan dengan prestasi siswa.<br />Kualifikasi guru berkaitan erat dengan kompetensi yang dimiliki guru, baik kompetensi tingkat pendidikan, keilmuan dan profesional. Kompetensi tingkat pendidikan merupakan tingkat pendidikan yang dipersyaratkan bagi seorang guru, untuk mengajar di tingkat sekolah tertentu. Sedangkan kompetensi keilmuan adalah kesesuaian antara basis keilmuan yang diperoleh selama di perguruan tinggi dengan mata pelajaran yang diajar. Kompetensi profesi adalah pelatihan-pelatihan yang diikuti yang berguna untuk memperkuat kemampuan profesinya, dan lazimnya dibuktikan dengan uji kompetensi, lisensi, dan sertifikasi, sehingga dapat menggambarkan ”trickrecord” guru yang bersangkutan dalam perjalanan aspek profesionalnya.<br />Terhadap kompetensi guru, Wayne (2002). mengindikasikannya dengan sebutan ”teacher’s academic skills” . Shulman (1987) mengkonseptualisasikan kualitas guru berkaitan dengan sejumlah pengetahuan spesifik dan keterampilan-keterampilan. Kualitas guru itu dapat dilihat indikatornya melalui variabel pengalaman guru, sertifikasi dan tingkatan penguasaan yang dimiliki, seperti pengetahuan pedagogis dan materi ajar. Sedangkan Darling dan Hammond, (2000) menunjukkan indikator kompetensi guru yang berkaitan dengan belajar siswa adalah kemampuan akademik, lamanya waktu studi di perguruan tinggi, lamanya pengalaman mengajar, penguasaan materi ajar dan pengetahuan mengajar, status sertifikasi, dan perilaku mengajar di kelas. Selanjutnya seecara khusus Darling dan Hammond, (2000) mempaparkan variabel-variabel yang berkaitan dengan kualitas guru, yaitu intelegensi dan kemampuan umum akademik, pengetahuan materi ajar, pengetahuan tentang mengajar dan belajar, pengalaman mengajar, status sertifikasi atau lisensi mengajar, praktek-praktek dan perilaku-perilaku mengajar di kelas.<br /><br />2. SDM yang lemah intelektual, skill dan kecerdasan social tidak mampu bersaing terutama dalam era globalisasi<br /><br />3. Perlu dijelaskan ciri guru professional (PP dan Permen)<br />B. Konsep yang ditawarkan<br />1. Lembaga pencetak calon guru dan pribadi yang ingin menjadi guru harus paham tentang landasan normative (UUD) yang menjelaskan syarat, tuga, dan fungsi guru professional<br />2. Berupaya untuk internalisasi nilai dan penyadaran diri bahwa menjadi guru tuga syang amat mulai (tugas kholifah fil ardhi, sebagai ibadah, contoh guru yg sukses, dfan murid yang berhasil, )<br />3. Guru harus berupaya mengembangkan kualitas diri (kognitif, apektif, dan psikomotorik)agar implementasi ilmu yang telah dimiliki dapat ditrerapkandalam pembelajaranbaik melalui pendidikan formal, infoermal , dan non formal)<br />4. Guru dan calon guru harus berupaya melakukan pemantapan diri melalui proses dan kegiatanbelajar sepanjang hayat dan belajar tuntas(mastery learning), dengan cara melanjutkan pendidikan berjenjang yang lebih tinggi. <br /> <br /> <br /><br /><br />MENUJU TENAGA PENDIDIKAN PROFESIONAL<br />Disajikan pada Orasi Ilmiah Wisuda Sarjana Strata Satu STAI Gajah Putih Takengon Kabupaten Aceh Tengah <br />A. Latar Belakang<br />1. Tenaga pendidik (guru) kurang professional berakibat pada rendahnya mutu sumber daya manusia<br />2. SDM yang lemah intelektual, skill dan kecerdasan social tidak mampu bersaing terutama dalam era globalisasi<br />3. Perlu dijelaskan ciri guru professional (PP dan Permen)<br />B. Konsep yang ditawarkan<br />1. Lembaga pencetak calon guru dan pribadi yang ingin menjadi guru harus paham tentang landasan normative (UUD) yang menjelaskan syarat, tuga, dan fungsi guru professional<br />2. Berupaya untuk internalisasi nilai dan penyadaran diri bahwa menjadi guru tuga syang amat mulai (tugas kholifah fil ardhi, sebagai ibadah, contoh guru yg sukses, dfan murid yang berhasil, )<br />3. Guru harus berupaya mengembangkan kualitas diri (kognitif, apektif, dan psikomotorik)agar implementasi ilmu yang telah dimiliki dapat ditrerapkandalam pembelajaranbaik melalui pendidikan formal, infoermal , dan non formal)<br />4. Guru dan calon guru harus berupaya melakukan pemantapan diri melalui proses dan kegiatanbelajar sepanjang hayat dan belajar tuntas(mastery learning), dengan cara melanjutkan pendidikan berjenjang yang lebih tinggi. <br /> <br /> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-29196811571795836392009-05-21T21:23:00.000+07:002009-05-21T21:24:56.144+07:00KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN BERBASIS NILAIKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN BERBASIS NILAI:<br />MEMBANGUN KEMBALI KOMITMEN, KINERJA DAN PRODUKTIVITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN<br /><br />Oleh: Dr. H. Sofyan Sauri. M.Pd.<br /><br />A. Pendahuluan<br /> Persoalan utama yang dihadapi oleh dunia pendidikan sekarang ini adalah menurunnya moralitas peserta didik sebagai dampak langsung dari pergeseran nilai yang memudarkan budaya malu masyarakat. Pelanggaran moral di lingkungan remaja menjadi bagian dari berita sehari-hari, seperti perkelahian antar pelajar, minuman keras dan narkotika, hingga pergaulan bebas. <br />Keluarga yang seyogyanya menjadi persemaian yang subur bagi pembinaan moral anak tidak lagi dapat berperan sepenuhnya, akibat perubahan orientasi orang tua yang lebih mengarah kepada pemenuhan kebutuhan material sehingga mengabaikan komunikasi dalam keluarga. Karena itu, sekolah menjadi alternatif yang dapat menawarkan pembinaan moral yang diprogram secara sengaja dan sistematis. Pembinaan nilai moral dalam kondisi sekarang menjadi sangat penting peranannya, bahkan rujukan moral yang dikembangkan tidak cukup berdasarkan kepada nilai moral masyarakat, apalagi pada masyarakat yang sedang mencari bentuk seperti di Indonesia. Karena itu, pembinaan moral yang merujuk kepada nilai-nilai agama menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Guru sebagai salah satu komponen penting dalam pembinaan nilai agama siswa. <br /> Dalam UUSPN Bab I pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam ayat berikutnya dijelaskan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. <br />Arahan pendidikan tersebut diwujudkan dalam tiga cakupan pendidikan, yaitu manajemen pendidikan, kurikulum, dan bimbingan dan konseling. Manajemen pendidikan berkenaan dengan pengelolaan sumber-sumber daya pendidikan. Kurikulum mencakup tujuan, materi, metode/pendekatan, dan evaluasi. Sedangkan bimbingan dan konseling meliputi bimbingan perkembangan pribadi, sosial, akademik dan karir. <br />Namun demikian berbagai tantangan bermunculan seiring dengan merebaknya penggunaan teknologi informasi. Sementara di satu sisi, lembaga-lembaga pendidikan mendidik para peserta didiknya dengan materi-materi penuh dengan nilai. Di sisi lain manakala mereka berada di rumah mereka dijejali dengan muatan-muatan yang berseberangan dengan nilai-nilai yang selama ini mereka pelajari. Tayangan TV selama 24 jam mengunjungi putra-putri kita dengan tayangan sadisme, hedonisme, irasional, klenik, gosip, serta adegan seksual yang vulgar. Para peserta didik tersebut menjadi bimbang karena apa yang mereka pelajari itu berlainan dengan apa yang mereka saksikan, sehingga perbedaan yang benar dan salah, baik dan buruk, batasannya menjadi kabur. <br />Salah satu problem yang dihadapi di persekolahan dewasa ini adalah adanya kecenderungan menurunnya moral pada sebagian besar siswa, Berbagai temuan dari hasil penelitian membuat kita merasa prihatin, seperti merebaknya budaya free sex di kalangan siswa, merokok, narkoba, dan perkelahian antar pelajar. Fenomena ini mendorong kita mempertanyakan pendidikan kita, khususnya pendidikan tidak sepenuhnya berbasis nilai. Bagaimana sebenarnya pelaksanaan pendidikan berbasis nilai di sekolah. Bagaimana kualitas guru serta sistem yang berlaku di sekolah tersebut. <br />Kondisi kurangnya nilai dan norma ini dinamakan anomie. Istilah anomie memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) kurang memiliki maksud/tujuan, identitas atau nilai pada diri seseorang atau dalam masyarakat; 2) ketiadaan norma - kondisi masyarakat yang dicirikan dengan kehancuran norma yang menentukan perilaku orang dan menegaskan tatanan sosial; 3) kegelisahan keterasingan, dan ketidakpastian pribadi yang berasal dari kurangnya tujuan dan cita-cita. Anomie meninggalkan perasaan terisolasi, kecewa, dan terpecah-pecah dalam diri individu. Pada organisasi/masyarakat, anomie membuatnya tidak berfungsi, terpecah, dan kacau. Secara spesifik pada organisasi, anomie menyebabkan rendahnya daya juang karyawan/anggota organisasi, kurangnya loyalitas, dukungan anggota/karyawan yang tidak memadai, kurangnya keingingan/dorongan profesional, kepemimpinan yang lemah, pembagian kerja yang tidak bermakna, spesialisasi buruh, dan tidak ada rasa memiliki. Pada masyarakat secara lebih rinci, anomie menyebabkan peningkatan kejahatan dan pelecehan terhadap anak, ketergantungan obat yang menguat, pengkikisan/ perusakan sistem pendidikan, perpencaran nilai-nilai keluarga, bi-modalitas ekonomi, kurangnya pluralisme, kemunculan revolusi keberagaman, pengurangan kerahasiaan pribadi yang disebabkan oleh Informasi, peningkatan kuantitas menonton TV, kurangnya kualitas waktu untuk hubungan personal. <br />Untuk melawan anomie ini, kita memerlukan pimpinan-pimpinan yang mengadopsi norma-norma untuk mengaktifkan dan membawa sebuah pola pikir berbasis nilai. Norma-norma yang dimaksud mencakup: 1) pluralisasi tempat kerja; 2) fungsi pembelaan terhadap karyawan/anggota organisasi; 3) peran guru Sokratis (suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menghasilkan pemahaman); 4) menjembatani orang untuk menuju suatu misi; 5) membangkitkan minat-minat profesional. <br /><br />B. NILAI, NORMA DAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN <br />Kupperman (1983) menyatakan bahwa nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif. Sementara Kuczmarski&Kuczmarski (1995) mengartikan nilai sebagai tujuan, keyakinan, cita-cita, dan maksud-maksud bersama dari kelompok. Dalam lingkup yang lebih luas nilai dapat merujuk pada sekumpulan kebaikan yang disepakati bersama. Nilai berasal dari empat faktor, yaitu: 1) pengalaman keluarga dan masa kanak-kanak; 2) peristiwa-peristiwa konflik yang menumbuhkan pencarian diri; 3) perubahan kehidupan utama dan pembelajaran eksperiental; dan 4) hubungan personal dengan para individu yang penting (significant others). <br />Agar sebuah kelompok memelihara seperangkat nilai, kelompok tersebut harus membangun norma-norma yang membentuk dan mempengaruhi perilaku, sikap, dan aktivitas para anggotanya. Sehingga jika individu, organisasi, atau masyarakat kurang memiliki landasan nilai dan norma dalam kehidupannya, maka individu, organisasi, atau pun masyarakat tidak memiliki landasan berpijak dalam melakukan segala aktivitasnya dan tidak ada hal yang membuat perilaku, sikap, dan aktivitasnya memiliki arahan yang jelas. Pada gilirannya akan timbul berbagai permasalahan yang menyulitkan individu, organisasi atau pun masyarakat itu sendiri. Dengan kata lain, norma muncul ketika kebaikan yang disepakati bersama menjadi aturan atau menjadi kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur dalam menilai sesuatu.<br />Duignan dan kawan-kawan (22: 1987) memberikan definisi kepemimpinan pendidikan sebagai berikut :<br />“ pendidikan sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakan orang-orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif didalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.<br /> Pada intinya definisi kepemimpinan pendidikan itu adalah kemampuan menggunakan sumber-sumber daya dalam melaksanakan kegiatan pendidikan menuju pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. <br /><br />C. LANDASAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN BERBASIS NILAI <br />Nilai tidak lahir dengan cepat, melainkan memerlukan waktu untuk mengidentifikasi dan menanamkan keyakinan-keyakinan. Lebih jauh lagi, nilai-nilai pribadi berubah sepanjang waktu. Nilai-nilai tersebut berkembang, berubah dan secara tetap beralih menuju sebuah kumpulan menjaga nilai-nilai yang telah mapan sebelumnya dan menambahkan nilai-nilai baru. Sebelum sebuah organisasi dapat berkembang dan mengartikulasikan norma dan nilai dari para anggota kelompoknya, individu-individu harus berpikir dan menghabiskan waktu yang cukup untuk menentukan nilai-nilai personal mereka. <br /> Kita semua kebanyakan menghabiskan banyak waktu kita pada aktivitas-aktivitas yang merampok bukannya memperkaya kehidupan kita. Kita kurang memiliki waktu untuk penyegaran. Di luar peningkatan keseimbangan antara kerja dan bermain, kita perlu memiliki lebih banyak waktu untuk memfokuskan pada nilai, norma, dan pengembangan diri. <br /> Berikut ini sepuluh ajuan untuk peningkatan kesehatan nilai dan norma: <br />1. Mengangkat pola pikir keseluruhan yang mengakui nilai, kekuatan, dan sumbangsih masing-masing individu. <br />2. Mengembangkan dan menyebarluaskan sebuah pernyataan tertulis tentang nilai-nilai organisasi yang dapat dilihat dan diyakini oleh para karyawan. <br />3. Mengaktifkan ganjaran dan pengakuan bahwa penguatan, dukungan, dan dorongan nilai-nilai yang disebutkan tersebut. <br />4. Menumbuhkan para pemimpin yang dapat dipercaya yang memberikan contoh dengan secara teratur memperlihatkan nilai-nilai perusahaan melalui tindakan-tindakan yang nyata. <br />5. Menetapkan norma-nirma yang mendorong diskusi terbuka dan ekspresi perasaan, ketakutan, keingingan, dan kebutuhan. <br />6. Mengembangkan norma-norma yang menyokong kepemimpinan yang mendorong dan memperkuat loyalitas dan dedikasi para karyawan. <br />7. Menentukan dan mengintegrasikan sebuah norma yang membawa nilai-nilai perusahaan/organisasi dan para karyawan melalui produk dan jasa perusahaan/organisasi pada para pelanggan. <br />8. Membuat dan mengaktifkan pemerolehan kebijakan dan norma yang menyokong pluralisme dan pembayaran para karyawan yang nilai-nilainya cocok sekali dengan nilai-nilai organisasinya. <br />9. Membentuk kepemimpinan bersama dan kultur nilai bersama yang dimunculkan dari bawah ke atas (bottom-up), didukung oleh semua orang, dan tercakup dalam norma-norma yang diterima kelompok. Menciptakan sebuah rencana tindakan untuk mengubah setiap pemimpin menjadi ”juru bicara nilai” untuk organisasi. <br />10. Memeliharan norma-norma yang memperkuat rasa satu tim, keberagaman, pengambilan resiko, inovasi, integritas, kontrol individual, dan kepuasan pelanggan/klien. <br /><br />Norma dan nilai secara kolektif menyusun bagian yang besar dari budaya sebuah organisasi. Penyebaran norma dan nilai secara langsung diterjemahkan ke dalam kekuatan atau kelemahan dari suatu organisasi dan para karyawannya. Pada gilirannya hal ini akan menentukan seberapa besar komitmen dan seberapa produktif karyawan itu pada tujuan dan strategi organisasi. Jika sebuah organisasi memiliki sistem nilai dan norma yang kohesif dan jelas, maka organisasi itu akan memiliki balok-balok bangunan dasar untuk menciptakan sebuah kultur yang kuat dan organisasi yang berdaya. <br />Balok-balok bangunan dari sebuah organisasi berbasiskan nilai meliputi: <br />1. Nilai individu; <br />2. Norma individu;<br />3. Kepemimpinan berbasiskan nilai; <br />4. Keterpaduan para individu;<br />5. Pembelajaran regeneratif kultural secara terus-menerus; <br />6. Produk dan jasa yang didorong nilai; <br />7. Proses adopsi nilai;<br />8. Rencana aksi norma; <br />9. Janji/ikrar organisasi dan orang-orangnya;<br />10. Pemasaran nilai pada para pelanggan.<br />Adapun fondasi untuk sebuah organisasi nonanomik yang berbasiskan nilai mencakup hal-hal berikut ini: <br />1. Mengembangkan kesetiaan pada norma dan nilai yang mengakui keuntungan dan kekuatan unik dari masing-masing individu. <br />2. Mendorong pembagian kepemimpinan di seluruh bidang organisasi. <br />3. Menanamkan sebuah budaya yang memelihara kesetiaan dan komitmen karyawan, dan ”menjaga” serta memberikan keberlanjutan pada para karyawan. <br />4. Penggunaan norma dan nilai sebagai ”struktur” untuk memegang organisasi bersama-sama. <br /><br />D. STRATEGI PENERAPAN KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI <br />1. Mengaktifkan Proses Pribadi yang Tinggi <br />Kesulitan dalam membangun seperangkan nilai bersama dan norma-norma yang sepadan di dalam sebuah organisasi pendidikan adalah memastikan bahwa semua anggota organisasi benar-benar merasa seakan-akan mereka telah menjadi para peserta aktif dan para kontributor dalam membentuk nilai-nilai tersebut. Untuk itu perlu ada sebuah pendekatan yang memberikan sebuah kesempatan multi segi bagi para anggota untuk berpartisipasi. <br /> Terdapat dua proses untuk mengembangkan nilai bersama dan norma yang diharapkan untuk organisasi apapun termasuk pendidikan. Kedua proses tersebut bekerja beriringan satu sama lain karena tujuan dan maksud kunci dari norma-norma tersebut adalah memperkuat dan menyokong nilai-nilai inti yang disepakati. Proses yang pertama adalah Values Adoption Proces (VAP) ’Proses Adopsi Nilai’, menggambarkan sebuah metodologi yang memberikan sebuah cetak biru untuk membantu membimbing sebuah organisasi melalui serangkaian langkah, latihan, dan diskusi untuk mengembangkan seperangkat nilai bersama. Proses keduanya adalah Norms Action Plan (NAP) ’Rencana Tindakan Norma’ adalah sebuah proses langkah bijak untuk mengembangkan seperangkat pedoman perilaku dan komunikasi yang memperkuat nilai-nilai yang diidentifikasi. <br /> Untuk dapat melakukan kedua macam proses tersebut perlu dibentuk kelompok kerja yang terdiri dari para pengelola pendidikan (1-2 orang per kelompok) dan para pendidik/karyawan (6 - 8 orang). <br /><br />2. Peluncuran Proses Adopsi Nilai (VAP)<br /> Terdapat empat tahapan peluncuran proses adopsi nilai, yaitu: Pertama Tahapan pengembangan nilai individual. Tahapan ini mencakup tiga langkah, yakni: 1) menginformasikan organisasi dan membuat daftar nilai dan keyakinan personal. 2) Memprioritaskan lima nilai yang paling tinggi yang diharapkan di tempat kerja. 3) Menerbitkan sebuah daftar nilai karyawan yang dipilah-pilah dengan bidang-bidang kategori. <br />Kedua Tahapan pengembangan nilai-nilai kelompok Kecil yang mencakup langkah-langkah: 4) Menelaah nilai individual dan mengurutkan kategori-kategori kelompok yang tertinggi; 5) Mengembangkan seperangkat nilai kelompok; 6) Mendesain cara-cara spesifik untuk mengaktifkan dan memperkuat nilai<br />Ketiga Tahapan perumusan ikrar nilai anggota organisasi dan ikrar nilai organisasi yang meliputi langkah 7) Mengembangkan sebuah ikrar nilai orang-orang; 8) Memunculkan ikrar nilai organisasi; 9) Mengembangkan dan menghasilkan ”pengingat” nilai; 10) Mengumpulkan umpan balik dari para karyawan<br />Keempat Tahapan pengembangan nilai pelanggan, yaitu: 11) mengidentifikasi nilai yang ingin disampaikan ke pelanggan; 12) menentukan nilai-nilai untuk digunakan dalam pengembangan produk yang baru <br /><br />3. Pengembangan Rencana Tindakan Norma (NAP)<br />Terdapat tiga tahapan untuk pengembangan rencana tindakan norma (NAP), yakni: Pertama identifikasi norma. Tahapan ini mencakup lima langkah, yakni:1) membuat daftar norma-norma yang diharapkan saat ini; 2) menggambarkan norma-norma saat ini yang tidak mendukung; 3) mendefinisikan norma-norma baru untuk diciptakan; 4) menentukan norma-norma yang tidak berterima; 5) mengembangkan norma-norma kelompok kecil. <br />Kedua Tahapan perumusan ganjaran (reward). Tahapan ini mencakup langkah yang keenam, yakni: mengidentifikasi dan membentuk ganjaran berbasis organisasi untuk memperkuat norma-norma yang diharapkan. <br />Ketiga Tahapan memasukan norma ke dalam organisasi. Langkah di dalam tahapan ini adalah mengidentifikasi sistem infrastruktur dan praktik serta menjajarkannya dengan norma-norma (langkah 7). <br /><br />4. Menetapkan Norma untuk Membuat Kelompok Kerja Berjalan<br />Sebuah organisasi berbasis nilai harus didirikan di atas norma dan nilai kelompok yang berasal dari norma dan nilai individual dan merupakan refleksi dari keduanya. Menetapkan norma-norma yang memberikan motivasi dan kepuasan pada para anggota adalah satu cara untuk menggerakan kekuatan dan potensi sebuah kelompok, meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dan melawan anomie. <br /> Terdapat lima norma kelompok yang memungkinkan individu untuk tumbuh dan berkembang, yaitu: <br />a. Mendorong pemikiran intuitif<br />b. Menumbuhkan sebuah komunitas yang peduli<br />c. Memberikan pengakuan<br />d. Mengembangkan hadiah orang itu sendiri<br />e. Menciptakan komunitas belajar<br /><br />5. Memadukan Individu ke dalam Organisasi <br />Karakteristik kultural dari sebuah organisasi itu dibangun dari norma-norma bersama di antara para karyawan. Norma-norma dan nilai ini berfungsi sebagai pedoman perilaku dan aktivitas mereka baik secara individual maupun kelompok. Terdapat enam tipe norma integratif/padu, yaitu: <br />a. mendefinisikan rangkaian dan jenis dari topik-topik percakapan yang berterima.<br />b. Memungkinkan para individu untuk memperlihatkan identitas mereka sendiri.<br />c. Mendefinisikan secara jelas fungsi pekerjaan dari para anggota kelompok masing-masing.<br />d. Mengembangkan solidaritas kelompok <br />e. Menghabiskan waktu pembentukan tim yang berkualitas <br />f. Memeliharan hubungan-hubungan yang kuat dengan kepemimpinan<br /><br />6. Menciptakan Pola Pikir Kepemimpinan Berbasis Nilai <br />Prinsip pokok untuk mengembangkan sebuah pola pikir berbasiskan nilai adalah pembangunan hubungan. Para pimpinan harus secara efektif berhubungan dengan orang lain di dalam organisasi tersebut, menetapkan contoh berbasis nilai melalui kata dan tindakan, dan mencapai kesuksesan dalam membangun hubungan-hubungan bermakna keseluruh organisasi. Terdapat sepuluh inisiatif kunci yang dilakukan oleh para pemimpin berbasis nilai, yaitu: <br />a. membangun hubungan-hubungan pribadi <br />b. mengetahui tujuan-tujuan pribadi dari masing-masing anggota kelompok <br />c. merasakan perasaan masing-masing anggota kelompok<br />d. memungkinkan/membolehkan adanya konflik kelompok <br />e. mengelola pembelajaran<br />f. membagi tanggung jawab<br />g. menggunakan kerja tim<br />h. berkomunikasi dua arah <br />i. menghubungkan kultur internal dengan kinerja eksternal <br />j. memperlihatkan keinginan dan mendukung keberagaman <br /><br />7. Berjalan dari Dalam ke Luar <br />Kepemimpinan hendaklah dipandang sebagai sekumpulan perilaku dan keterampilan yang diperlukan sebuah kelompok untuk bertahan hidup dan mencapai tujuan-tujuannya. Keterampilan-keterampilan kepemimpinan dapat dikembangkan oleh anggota kelompok, terlepas dari posisinya secara formal di dalam kelompok tersebut. <br /> Para pimpinan yang memimpin dari dalam keluar mendorong para karyawannya untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi batin mereka. Memimpin dari dalam keluar berarti: <br />a. menyentuh perasaan individu dan kelompok<br />b. membantu para karyawan mengalami dan mencapai kesuksesan personal<br />c. menggunakan pujian deskriptif untuk memotivasi dan mempermudah pertumbuhan personal<br />d. Memfasilitasi pembelajaran, komunikasi terbuka, dan kepekaan diri<br /><br />8. Menghidupkan Keterampilan Kepemimpinan Baru <br />Konsep kepemimpinan belajar adalah konsep yang secara sempurna menangkap mood dalam organisasi, dan konsep kepemimpinan ini yang akan menangkap minat para karyawan. Terdapat empat norma kepemimpinan baru yang penting untuk menciptakan sebuah tempat kerja yang penuh nilai, yaitu: 1) membuat keputusan-keputusan yang lebih cepat dan lebih menggunakan hati; 2) menyimak secara aktif; 3) menggunakan pengetahuan kolektif kelompok; 4) melibatkan kelompok dalam pembangunan konsensus dan pengambilan kepemilikan. <br /> Terdapat enam bidang yang membentuk kepemimpinan, yaitu: <br />a. Seorang pemimpin harus berkomunikasi, baik secara emosional maupun profesional dengan para anggota kelompok. <br />b. Seorang pemimpin harus mengambil tanggung jawab untuk tugas-tugas yang dipilih.<br />c. Seorang pemimpin mengetahui bagaimana memelihara dan menerima kritikan.<br />d. Seorang pemimpin tahu bagaimana mengajar orang lain.<br />e. Seorang pemimpin mengetahui bagaimana membagi kepemimpinan<br />f. Seorang pemimpin mengetahui dan menggunakan sumber-sumber daya kelompoknya. <br /><br />9. Membangun Kultur yang Penuh Nilai <br /> Sebuah kultur penuh nilai menciptakan rasa memiliki di antara para anggota kelompok. Kultur ini memberi mereka sebuah identitas. Kultur ini juga menghimpun mereka bersama-sama dan memungkinkan mereka melakukan sesuatu yang jauh dari yang dapat mereka lakukan sebagai individu. Terdapat dua karakteristik nilai yang sangat penting untuk diperhatikan. Pertama, nilai mempengaruhi keputusan yang kita buat dan mempengaruhi arah tindakan yang kita ambil. Kedua, memelihara nilai-nilai kita memerlukan baik itu komitmen maupun pengambilan resiko. <br /> Tempat kerja harus memelihara nilai kesetaraan. Masing-masing orang itu penting dan memiliki signifikansi yang setara di dalam organisasi. Tempat kerja hendaklah dipandang sebagai sebuah komunitas demokratis. Selain itu organisasi juga harus memberikan baik itu partisipasi dalam pengambilan keputusan maupun partisipasi dalam profit. <br /><br />D. KESIMPULAN <br />Kepemimpinan pendidikan berbasis nilai adalah hal yang mengikat norma dan nilai di dalam sebuah organisasi pendidikan. Kepemimpinan ini melawan kekurangan nilai dan norma (anomie) yang membuat organisasi pendidikan menjadi tidak efektif dan efisien, tidak kompetitif, dan tidak memberi banyak kontribusi yang bermanfaat bagi warganya. VAP (Value Adoption Process) dan NAP (Norms Action Plan) adalah dua macam proses yang harus dijalani dalam upaya membebaskan organisasi dari penyakit Anomie. Adapun untuk membuat kepemimpinan pendidikan berbasis nilai bekerja para pengelola organisasi pendidikan senior harus menerima sebuah konstruk kepemimpinan bersama (shared leadership). Ini berarti masing-masing individu dalam organisasi tersebut mengambil peran pemimpin dalam satu dimensi. <br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Duignan, PA. DR. (1987) Being A Leader in an Educational Institution. Institute of Educational Administration: Australia,<br />Kuczmarksi,S.S. & Kuczmarski, T.D (1995) Values-Based Leadership: Rebuilding Employee Commitment, Performance, & Productivity. Prentice Hall: New Jersey<br />Mardjiin, Syam, (1966) Kepemimpinan dalam Organisasi. Surabaya. Yayasan Pendidikan Practice, <br />Siagian, Sondang P., (1980) Filsapat Administrasi. Jakarta. Gunung Agung, <br />Wiles, Kinbal, (1961) Supervision for better school. New York: Prentice Hall, Inc., Englewood Clifts. <br />Wirasaputra, R. Iyeng, (1976) Beberapa Aspek dalam Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: bharata Karya Aksara. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />MAKALAH II<br /><br /> KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN<br />BERBASIS NILAI: <br />MEMBANGUN KEMBALI KOMITMEN, KINERJA DAN PRODUKTIVITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN<br /><br /><br />Disampaikan pada pelatihan kependidikan di Kampus Politeknik UNSI Sukabumi <br />tanggal 29 Desember 2007 di Kabupaten Sukabumi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Oleh <br />Sofyan Sauri<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL<br />UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA<br />SEKOLAH PASCA SARJANA<br />2007PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-89606054436264048362009-05-21T21:17:00.000+07:002009-05-21T21:23:09.369+07:00KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-alt:"Palatino Linotype"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:21.0cm 842.0pt; margin:4.0cm 3.0cm 3.0cm 4.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:252055470; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-264979624 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:411777937; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1797353604 1006113124 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:634062638; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:801904980 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:654451728; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1284239426 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4 {mso-list-id:1040125481; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1757568264 -856101054 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5 {mso-list-id:1484194902; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1751254470 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6 {mso-list-id:1531530679; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:733519910 -1752262446 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7 {mso-list-id:1714236065; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1221268888 -1410674528 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8 {mso-list-id:1784764086; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1148478566 -1749010850 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9 {mso-list-id:1795294676; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-201453232 -228047900 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l9:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI: <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">MEMBANGUN KEMBALI KOMITMEN, KINERJA DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">Oleh : Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style="">PERMASALAHAN<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Terdapat sejumlah permasalahan yang mendorong pemikiran tentang perlunya kepemimpinan berbasis nilai. Permasalahan yang dimaksud dapat dikelompokan ke dalam tiga, organisasi, individu, dan masyarakat. Permasalahan yang meliputi organisasi-organisasi (termasuk perusahaan-perusahaan) adalah bahwa organisasi tersebut telah kehilangan pijakan dalam melakukan aktivitasnya, sehingga menjadi kurang kompetitif, kurang efektif, dan kurang memberi banyak hal pada para anggota organisasinya (termasuk karyawan perusahaan). Peningkatan rasa terasing, terisolasi, dan ketidakpercayaan dengan diiringi penurunan rasa percaya diri, harga diri, kepuasan, dan keamanan adalah permasalahan-permasalahan yang meliputi para individu. Adapun permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah berkenaan dengan kegagalan kehidupan bermasyarakat dengan meningkatkanya kejahatan, memburuknya sistem pendidikan, dan perpecahan keluarga. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Ketiga jenis permasalahan tersebut muncul karena kekurangan atau ketiadaan nilai dan norma yang meliputi individu, organisasi atau pun masyarakat. Nilai diartikan sebagai tujuan, keyakinan, cita-cita, dan maksud-maksud bersama dari kelompok. Nilai seringkali menumbuhkan keyakinan-keyakinan di antara anggota kelompok. Nilai berasal dari empat faktor, yaitu: 1) pengalaman keluarga dan masa kanak-kanak; 2) peristiwa-peristiwa konflik yang menumbuhkan pencarian diri; 3) perubahan kehidupan utama dan pembelajaran eksperiental; dan 4) hubungan personal dengan para individu yang penting. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Namun, agar sebuah kelompok memelihara seperangkat nilai, kelompok tersebut harus membangun norma-norma yang membentuk dan mempengaruhi perilaku, sikap, dan aktivitas para anggotanya. Sehingga jika individu, organisasi, atau masyarakat kurang memiliki landasan nilai dan norma dalam kehidupannya, maka individu, organisasi, atau pun masyarakat tidak memiliki landasan berpijak dalam melakukan segala aktivitasnya dan tidak hal yang membuat perilaku, sikap, dan aktivitasnya memiliki arahan yang jelas. <span style="" lang="SV">Pada gilirannya akan timbul berbagai permasalahan yang menyulitkan individu, organisasi atau pun masyarakat itu sendiri. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Kondisi tiadanya atau kurangnya nilai dan norma ini dinamakan <i style="">anomie. </i>Istilah <i style="">anomie </i>memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) kurang memiliki maksud/tujuan, identitas atau nilai pada diri seseorang atau dalam masyarakat; 2) ketiadaan norma - kondisi masyarakat yang dicirikan dengan kehancuran norma yang menentukan perilaku orang dan menegaskan tatanan sosial; 3) kegelisahan keterasingan, dan ketidakpastian pribadi yang berasal dari kurangnya tujuan dan cita-cita. <i style=""><span style="" lang="SV">Anomie </span></i><span style="" lang="SV">meninggalkan perasaan terisolasi, kecewa, dan terpecah-pecah dalam diri individu. Pada organisasi/masyarakat, <i style="">anomie</i> membuatnya tidak berfungsi, terpecah, dan kacau. Secara spesifik pada organisasi, anomie menyebabkan rendahnya daya juang karyawan/anggota organisasi, kurangnya loyalitas, dukungan anggota/karyawan yang tidak memadai, kurangnya keingingan/dorongan profesional, kepemimpinan yang lemah, pembagian kerja yang tidak bermakna, spesialisasi buruh, dan tidak ada rasa memiliki. Pada masyarakat secara lebih rinci, <i style="">anomie</i> menyebabkan peningkatan kejahatan dan pelecehan terhadap anak, ketergantungan obat yang menguat, pengkikisan/ perusakan sistem pendidikan, perpencaran nilai-nilai keluarga, bi-modalitas ekonomi, kurangnya pluralisme, kemunculan revolusi keberagaman, pengurangan kerahasiaan pribadi yang disebabkan oleh Informasi, peningkatan kuantitas menonton TV, kurangnya kualitas waktu untuk hubungan personal. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Untuk melawan <i style="">anomie </i>ini, kita memerlukan pimpinan-pimpinan yang mengadopsi norma-norma untuk mengaktifkan dan membawa sebuah pola pikir berbasis nilai. Norma-norma yang dimaksud mencakup: 1) pluralisasi tempat kerja; 2) fungsi pembelaan terhadap karyawan/anggota organisasi; 3) peran guru Sokratis (suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menghasilkan pemahaman); 4) menjembatani orang untuk menuju suatu misi; 5) membangkitkan minat-minat profesional. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Dengan demikian, kepemimpinan merupakan kaitan yang hilang (<i style="">missing link</i>) untuk mengikat norma dan nilai di dalam sebuah organisasi. <span style=""> </span>Kepemimpinan dalam organisasi/masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkan sebuah kelompok karyawan/anggota organisasi yang kohesif, bermotivasi, dan produktif. Kepemimpinan berbasis nilai menuntut sebuah pendekatan yang menanamkan norma dan nilai untuk membimbing/mengarahkan perilaku individu/organisasi/masyarakat. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Untuk membuat kepemimpinan berbasis nilai bekerja, manajemen senior harus menerima sebuah konstruk kepemimpinan bersama. Ini berarti masing-masing individu di dalam organisasi atau masyarakat mengambil peran pemimpin dalam satu dimensi (Kuczmarski&Kuczmarski, 1995:3). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="" lang="SV"><span style="">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="" lang="SV">LANDASAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Nilai tidak lahir dengan cepat, melainkan memerlukan waktu untuk mengidentifikasi dan menanamkan keyakinan-keyakinan. Lebih jauh lagi, nilai-nilai pribadi berubah sepanjang waktu. Nilai-nilai tersebut berkembang, berubah dan secara tetap beralih menuju sebuah kumpulan menjaga nilai-nilai yang telah mapan sebelumnya dan menambahkan nilai-nilai baru. Sebelum sebuah organisasi dapat berkembang dan mengartikulasikan norma dan nilai dari para anggota kelompoknya, individu-individu harus berpikir dan menghabiskan waktu yang cukup untuk menentukan nilai-nilai personal mereka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>Kita semua kebanyakan menghabiskan banyak waktu kita pada aktivitas-aktivitas yang merampok bukannya memperkaya kehidupan kita. Kita kurang memiliki waktu untuk penyegaran. Di luar peningkatan keseimbangan antara kerja dan bermain, kita perlu memiliki lebih banyak waktu untuk memfokuskan pada nilai, norma, dan pengembangan diri. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span><span style="" lang="FI">Berikut ini sepuluh ajuan untuk peningkatan kesehatan nilai dan norma: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mengangkat pola pikir keseluruhan yang mengakui nilai, kekuatan, dan sumbangsih masing-masing individu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mengembangkan dan menyebarluaskan sebuah pernyataan tertulis tentang nilai-nilai organisasi yang dapat dilihat dan diyakini oleh para karyawan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mengaktifkan ganjaran dan pengakuan bahwa penguatan, dukungan, dan dorongan nilai-nilai yang disebutkan tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Menumbuhkan para pemimpin yang dapat dipercaya yang memberikan contoh dengan secara teratur memperlihatkan nilai-nilai perusahaan melalui tindakan-tindakan yang nyata. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Menetapkan norma-nirma yang mendorong diskusi terbuka dan ekspresi perasaan, ketakutan, keingingan, dan kebutuhan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mengembangkan norma-norma yang menyokong kepemimpinan yang mendorong dan memperkuat loyalitas dan dedikasi para karyawan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Menentukan dan mengintegrasikan sebuah norma yang membawa nilai-nilai perusahaan/organisasi dan para karyawan melalui produk dan jasa perusahaan/organisasi pada para pelanggan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Membuat dan mengaktifkan pemerolehan kebijakan dan norma yang menyokong pluralisme dan pembayaran para karyawan yang nilai-nilainya cocok sekali dengan nilai-nilai organisasinya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Membentuk kepemimpinan bersama dan kultur nilai bersama yang dimunculkan dari bawah ke atas (bottom-up), didukung oleh semua orang, dan tercakup dalam norma-norma yang diterima kelompok. Menciptakan sebuah rencana tindakan untuk mengubah setiap pemimpin menjadi ”juru bicara nilai” untuk organisasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Memeliharan norma-norma yang memperkuat rasa satu tim, keberagaman, pengambilan resiko, inovasi, integritas, kontrol individual, dan kepuasan pelanggan/klien. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Norma dan nilai secara kolektif menyusun bagian yang besar dari budaya sebuah organisasi. Penyebaran norma dan nilai secara langsung diterjemahkan ke dalam kekuatan atau kelemahan dari suatu organisasi dan para karyawannya. Pada gilirannya hal ini akan menentukan seberapa besar komitmen dan seberapa produktif karyawan itu pada tujuan dan strategi organisasi. Jika sebuah organisasi memiliki sistem nilai dan norma yang kohesif dan jelas, maka organisasi itu akan memiliki balok-balok bangunan dasar untuk menciptakan sebuah kultur yang kuat dan organisasi yang berdaya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Balok-balok bangunan dari sebuah organisasi berbasiskan nilai meliputi: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Nilai individu; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Norma individu;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Kepemimpinan berbasiskan nilai; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Keterpaduan para individu;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Pembelajaran regeneratif kultural secara terus-menerus; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Produk dan jasa yang didorong nilai; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Proses adopsi nilai;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Rencana aksi norma; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Janji/ikrar organisasi dan orang-orangnya;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Pemasaran nilai pada para pelanggan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Adapun fondasi untuk sebuah organisasi nonanomik yang berbasiskan nilai mencakup hal-hal berikut ini: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Mengembangkan ke</span><span style="" lang="FI">setiaan pada norma dan nilai yang mengakui keuntungan dan kekuatan unik dari masing-masing individu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mendorong pembagian kepemimpinan di seluruh bidang organisasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Menanamkan sebuah budaya yang memelihara kesetiaan dan komitmen karyawan, dan ”menjaga” serta memberikan keberlanjutan pada para karyawan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Penggunaan norma dan nilai sebagai ”struktur” untuk memegang organisasi bersama-sama. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="" lang="SV"><span style="">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="" lang="SV">SOLUSI<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mengaktifkan Proses Pribadi yang Tinggi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Kesulitan dalam membangun seperangkan nilai bersama dan norma-norma yang sepadan di dalam sebuah organisasi adalah memastikan bahwa semua karyawan benar-benar merasa seakan-akan mereka telah menjadi para peserta aktif dan para kontributor dalam membentuk nilai-nilai tersebut. </span><span style="" lang="SV">Untuk itu perlu ada sebuah pendekatan yang memberikan sebuah kesempatan multi segi bagi para karyawan untuk berpartisipasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Terdapat dua proses untuk mengembangkan nilai bersama dan norma yang diharapkan untuk organisasi apapun. Kedua proses tersebut bekerja beriringan satu sama lain karena tujuan dan maksud kunci dari norma-norma tersebut adalah memperkuat dan menyokong nilai-nilai inti yang disepakati. Proses yang pertama adalah Values Adoption Proces (VAP) ’Proses Adopsi Nilai’, menggambarkan sebuah metodologi yang memberikan sebuah cetak biru untuk membantu membimbing sebuah organisasi melalui serangkaian langkah, latihan, dan diskusi untuk mengembangkan seperangkat nilai bersama. Proses keduanya adalah Norms Action Plan (NAP) ’Rencana Tindakan Norma’ adalah sebuah proses langkah bijak untuk mengembangkan seperangkat pedoman perilaku dan komunikasi yang memperkuat nilai-nilai yang diidentifikasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Untuk dapat melakukan kedua macam proses tersebut perlu dibentuk kelompok kerja yang terdiri dari para menejer (1-2 orang per kelompok) dan para karyawan (6 - 8 karyawan). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Peluncuran Proses Adopsi Nilai (VAP)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Terdapat empat tahapan peluncuran proses adopsi nilai, yaitu: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI">Tahapan I - Pengembangan nilai individual<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 1 Menginformasikan organisasi dan membuat daftar nilai dan keyakinan personal. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 2 Memprioritaskan lima nilai yang paling tinggi yang diharapkan di tempat kerja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 3 Menerbitkan sebuah daftar nilai karyawan yang dipilah-pilah dengan bidang-bidang kategori. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI">Tahapan II Pengembangan Nilai-nilai Kelompok Kecil<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 4 Menelaah nilai individual dan mengurutkan kategori-kategori kelompok yang tertinggi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 5 Mengembangkan seperangkat nilai kelompok<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah<span style=""> </span>6 Mendesain cara-cara spesifik untuk mengaktifkan dan memperkuat nilai<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI">Tahapan III Perumusan Ikrar Nilai Anggota Organisasi dan Ikrar Nilai Organisasi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 7 Mengembangkan sebuah ikrar nilai orang-orang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 8 Memunculkan ikrar nilai organisasi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 9 Mengembangkan dan menghasilkan ”pengingat” nilai <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 10 Mengumpulkan umpan balik dari para karyawan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Tahapan IV Pengembangan Nilai Pelanggan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 11 Mengidentifikasi nilai yang ingin disampaikan ke pelanggan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 12 Menentukan nilai-nilai untuk digunakan dalam pengembangan produk dan jasa yang baru <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Pengembangan Rencana Tindakan Norma (NAP)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Terdapat tiga tahapan untuk pengembangan rencana tindakan norma (NAP), yakni: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI">Tahapan I Identifikasi Norma<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Langkah 1 Membuat daftar norma-norma yang diharapkan saat ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Langkah 2 Menggambarkan norma-norma saat ini yang tidak mendukung<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Langkah 3 Mendefinisikan norma-norma baru untuk diciptakan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Langkah 4 Menentukan norma-norma yang tidak berterima<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Langkah 5 Mengembangkan norma-norma kelompok kecil <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="SV">Tahapan II Perumusan Ganjaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Langkah 6 Mengidentifikasi dan membentuk ganjaran berbasis organisasi untuk memperkuat norma-norma yang diharapkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI">Tahapan III Memasukan Norma ke dalam Organisasi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Tahapan 7 Mengidentifikasi sistem infrastruktur dan praktik serta menjajarkannya dengan norma-norma <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Menetapkan Norma untuk Membuat Kelompok Kerja Berjalan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Sebuah organisasi berbasis nilai harus didirikan di atas norma dan nilai kelompok yang berasal dari norma dan nilai individual dan merupakan refleksi dari keduanya. Menetapkan norma-norma yang memberikan motivasi dan kepuasan pada para anggota adalah satu cara untuk menggerakan kekuatan dan potensi sebuah kelompok, meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dan melawan <i style="">anomie. </i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Terdapat lima norma kelompok yang memungkinkan individu untuk tumbuh dan berkembang, yaitu: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mendorong pemikiran intuitif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Menumbuhkan sebuah komunitas yang peduli<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Memberikan pengakuan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Mengembangkan hadiah orang itu sendiri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="FI"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="FI">Menciptakan komunitas belajar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Memadukan Individu ke dalam Organisasi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Karakteristik kultural dari sebuah organisasi itu dibangun dari norma-norma bersama di antara para karyawan. Norma-norma dan nilai ini berfungsi sebagai pedoman perilaku dan aktivitas mereka baik secara individual maupun kelompok. Terdapat enam tipe norma integratif/padu, yaitu: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">mendefinisikan rangkaian dan jenis dari topik-topik percakapan yang berterima.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Memungkinkan para individu untuk memperlihatkan identitas mereka sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Mendefinisikan secara jelas fungsi pekerjaan dari para anggota kelompok masing-masing.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Mengembangkan solidaritas kelompok <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Menghabiskan waktu pembentukan tim yang berkualitas <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Memeliharan hubungan-hubungan yang kuat dengan kepemimpinan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Menciptakan Pola Pikir Kepemimpinan Berbasis Nilai <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Prinsip pokok untuk mengembangkan sebuah pola pikir berbasiskan nilai adalah pembangunan hubungan. Para pimpinan harus secara efektif berhubungan dengan orang lain di dalam organisasi tersebut, menetapkan contoh berbasis nilai melalui kata dan tindakan, dan mencapai kesuksesan dalam membangun hubungan-hubungan bermakna keseluruh organisasi. Terdapat sepuluh inisiatif kunci yang dilakukan oleh para pemimpin berbasis nilai, yaitu: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">membangun hubungan-hubungan pribadi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">mengetahui tujuan-tujuan pribadi dari masing-masing anggota kelompok <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">merasakan perasaan masing-masing anggota kelompok<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">memungkinkan/membolehkan adanya konflik kelompok <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">mengelola pembelajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">membagi tanggung jawab<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">menggunakan kerja tim<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">h.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">berkomunikasi dua arah <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">i.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">menghubungkan kultur internal dengan kinerja eksternal <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">j.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">memperlihatkan keinginan dan mendukung keberagaman <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Berjalan dari Dalam ke Luar <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kepemimpinan hendaklah dipandang sebagai sekumpulan perilaku dan keterampilan yang diperlukan sebuah kelompok untuk bertahan hidup dan mencapai tujuan-tujuannya. Keterampilan-keterampilan kepemimpinan dapat dikembangkan oleh anggota kelompok, terlepas dari posisinya secara formal di dalam kelompok tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Para pimpinan yang memimpin dari dalam keluar mendorong para karyawannya untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi batin mereka. Memimpin dari dalam keluar berarti: <o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">menyentuh perasaan individu dan kelompok<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">membantu para karyawan mengalami dan mencapai kesuksesan personal<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">menggunakan pujian deskriptif untuk memotivasi dan mempermudah pertumbuhan personal<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Memfasilitasi pembelajaran, komunikasi terbuka, dan kepekaan diri<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Menghidupkan Keterampilan Kepemimpinan Baru <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Konsep kepemimpinan belajar adalah konsep yang secara sempurna menangkap <i style="">mood </i>dalam organisasi dan korporasi, dan konsep kepemimpinan ini yang akan menangkap minat para karyawan. Terdapat empat norma kepemimpinan baru yang penting untuk menciptakan sebuah tempat kerja yang penuh nilai, yaitu: 1) membuat keputusan-keputusan yang lebih cepat dan lebih menggunakan hati; 2) menyimak secara aktif; 3) menggunakan pengetahuan kolektif kelompok; 4) melibatkan kelompok dalam pembangunan konsensus dan pengambilan kepemilikan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Terdapat enam bidang yang membentuk kepemimpinan, yaitu: <o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seorang pemimpin harus berkomunikasi, baik secara emosional maupun profesional dengan para anggota kelompok. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seorang pemimpin harus mengambil tanggung jawab untuk tugas-tugas yang dipilih.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seorang pemimpin mengetahui bagaimana memelihara dan menerima kritikan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seorang pemimpin tahu bagaimana mengajar orang lain.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seorang pemimpin mengetahui bagaimana membagi kepemimpinan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seorang pemimpin mengetahui dan menggunakan sumber-sumber daya kelompoknya. <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Membangun Kultur yang Penuh Nilai <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Sebuah kultur penuh nilai menciptakan rasa memiliki di antara para anggota kelompok. Kultur ini memberi mereka sebuah identitas. Kultur ini juga menghimpun mereka bersama-sama dan memungkinkan mereka melakukan sesuatu yang jauh dari yang dapat mereka lakukan sebagai individu. Terdapat dua karakteristik nilai yang sangat penting untuk diperhatikan. Pertama, nilai mempengaruhi keputusan yang kita buat dan mempengaruhi arah tindakan yang kita ambil. </span><span style="" lang="FI">Kedua, memelihara nilai-nilai kita memerlukan baik itu komitmen maupun pengambilan resiko. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Tempat kerja harus memelihara nilai kesetaraan. Masing-masing orang itu penting dan memiliki signifikansi yang setara di dalam organisasi. Tempat kerja hendaklah dipandang sebagai sebuah komunitas demokratis. Selain itu organisasi juga harus memberikan baik itu partisipasi dalam pengambilan keputusan maupun partisipasi dalam profit. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="" lang="SV"><span style="">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b style=""><span style="" lang="SV">MASA DEPAN <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Satu nilai yang akan diambil oleh hampir semua organisasi di masa mendatang adalah keyakinan dan rasa hormat pada para individu dan nilai-nilai personal mereka. Dukuingan kuat terhadap pluralisme dan keyakinan pada keberagaman akan menentukan nada dan berfungsi sebagai fondasi untuk struktur nilai inti dari organisasi di masa mendatang. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Di masa mendatang juga akan muncul yang dinamakan dengan pemasaran nilai. Pemasaran nilai ini akan berkomunikasi dengan para pelanggan sepenuh hati, menyerang perasaan terhadap nilai yang membatin, dan membuat mereka merasa nyaman dengan diri mereak sendiri dalam membeli produknya. Para pelanggan di masa mendatang akan semakin banyak membeli berdasarkan pada hasrat untuk memuaskan kebutuhan pemuasan nilai mereka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Di masa mendatang perubahan utama yang kana muncul yang memiliki pengaruh monumental pada organisasi-organisasi adalah pengaktifan kepemimpinan bersama dan penghilangan sedikit demi sedikit para menejer (perannya). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-90322738661669634432009-05-21T21:11:00.000+07:002009-05-21T21:17:27.711+07:00KESABARAN KUNCI KESUKSESAN<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">KESABARAN KUNCI KESUKSESAN</span><br /><span style="font-weight: bold;">DISAMPAIKAN PADA KHUTBAH JUMAT AL FURQON UPI</span><br /> SOFYAN SAURI<br /></div>Siapa sih orang sabar itu ? Yaitu orang yang ketika dihantam musibah dengan penuh keyakinan dia mengatakan inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun. Kami adalah milik Allah segala urusan kembali kepada Allah. Logika sederhana, ketika tukang parkir diambil mobil oleh pemiliknya dia tidak kecewa, mengapa? Karena dia merasa tidak memiliki, hanya merasa tertitipi, semuanya hanyalah titipan Allah kita tidak punya apapun. Kita hanya sekedar makhluk ciptaan Allah yang hidup sebentar dan tidak lama kita akan mati.<br /><br />Kita tidak boleh merasa memiliki semua ini, kecuali hanya tertitipi, oleh karena itu, kalau sakit tubuh ini milik Allah. Allah munguji kita dengan sakit sebagai bahan evaluasi diri, bahan untuk bertaubat, ladang amal silahturrahmi dengan dokter berapapun biaya yang kita keluarkan untuk membayar dokter, itu adalah rizki milik Allah, walaupun habis harta kita membayar, tetapi semuanya hanya titipan Allah.<br /><br />Anak, misalkan ada anak yang memiliki kekurangan, cacat dan sebagainya. Anak bukan milik kita, anak adalah titipan Allah. Kita tidak usah minder dengan keterbatasannya dan jangan sombong oleh kelebihannya semuanya hanya titipan Allah, semua ada waktunya, semua ada ajalnya.<br /><br />Sabar, sabar bukan pasrah, sabar bukan lemah, sabar bukan pasif, sabar adalah keterampilan seseorang merespon kejadian apapun dengan sikap terbaik yang di sukai Allah Subhanahu Wa Ta’ala<br />Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d [13]:23-24)<br />Sabar termasuk akhlak yang paling utama yang banyak mendapat perhatian Al-Qur’an dalam surat-suratnya. Imam al-Ghazali berkata, “Allah swt menyebutkan sabar di dalam al-Qur’an lebih dari 70 tempat.” Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Ahmad: “Sabar di dalam al-Qur’an terdapat di sekitar 90 tempat.<br />Sabar menurut bahasa berarti menahan dan mengekang. Di antaranya disebutkan pada QS.Al-Kahfi [18]: 28 “Dan tahanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka.”<br />Kebalikan sabar adalah jaza’u (sedih dan keluh kesah), sebagaimana di dalam firman Allah QS. Ibrahim [14]: 21, “...sama saja bagi kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”<br />Macam-macam Sabar Dalam al-Qur’an<br />Aspek kesabaran sangat luas, lebih luas dari apa yang selama ini dipahami oleh orang mengenai kata sabar. Imam al-Ghazali berkata, “Bahwa sabar itu ada dua; pertama bersifat badani (fisik), seperti menanggung beban dengan badan, berupa pukulan yang berat atau sakit yang kronis. Yang kedua adalah al-shabru al-Nafsi (kesabaran moral) dari syahwat-syahwat naluri dan tuntutan-tuntutan hawa nafsu. Bentuk kesabaran ini (non fisik) beraneka macam;<br />Jika berbentuk sabar (menahan) dari syahwat perut dan kemaluan disebut iffah<br />Jika di dalam musibah, secara singkat disebut sabar, kebalikannya adalah keluh kesah.<br />Jika sabar di dalam kondisi serba berkucukupan disebut mengendalikan nafsu, kebalikannya adalah kondisi yang disebut sombong (al-bathr)<br />Jika sabar di dalam peperangan dan pertempuran disebut syaja’ah (berani), kebalikannya adalah al-jubnu (pengecut)<br />Jika sabar di dalam mengekang kemarahan disebut lemah lembut (al-hilmu), kebalikannya adalah tadzammur (emosional)<br />Jika sabar dalam menyimpan perkataan disebut katum (penyimpan rahasia)<br />Jika sabar dari kelebihan disebut zuhud, kebalikannya adalah al-hirshu (serakah)<br />Kebanyakan akhlak keimanan masuk ke dalam sabar, ketika pada suatu hari Rasulullah saw ditanya tentang iman, beliau menjawab: Iman adalah sabar. Sebab kesabaran merupakan pelaksanaan keimanan yang paling banyak dan paling penting. “Dan orang-orang yang sabar dalam musibah, penderitaan dan dalam peperangan mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]: 177)<br />Dari itu kita dapat memahami mengapa al-Qur’an menjadikan masalah sabar sebagai kebahagiaan di akhirat, tiket masuk ke surga dan sarana untuk mendapatkan sambutan para malaikat. Dalam surat Al-Insan [72]: 12 “Dan Dia memberi balasan kepada mereka atas kesabaran mereka dengan surga dan (pakaian) sutera”. Dalam surat Ar-Ra’d [13]:23-24 “...Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”<br />Sabar adalah kekhasan manusia, sesuatu yang tidak terdapat di dalam binatang sebagai faktor kekurangannya, dan di dalam malaikat sebagai faktor kesempurnaannya.<br />Binatang telah dikuasai penuh oleh syahwat. Karena itu, satu-satunya pembangkit gerak dan diamnya hanyalah syahwat. Juga tidak memiliki “kekuatan” untuk melawan syahwat dan menolak tuntutannya, sehingga kekuatan menolak tersebut bisa disebut sabar.<br />Sebaliknya, malaikat dibersihkan dari syahwat sehingga selalu cenderung kepada kesucian ilahi dan mendekat kepada-Nya. Karena itu tidak memerlukan “kekuatan” yang berfungsi melawan setiap kecenderungan kepada arah yang tidak sesuai dengan kesucian tersebut.<br />Tetapi manusia adalah makhluk yang dicipta dalam suatu proses perkembangan; merupakan makhluk yang berakal, mukallaf (dibebani) dan diberi cobaan, maka sabar adalah “kekuatan” yang diperlukan untuk melawan “kekuatan” yang lainnya. Sehingga terjadilah “pertempuran” antara yang baik dengan yang buruk. Yang baik dapat juga disebut dorongan keagamaan dan yang buruk disebut dorongan syahwat.<br />Pentingnya Kesabaran<br />Agama tidak akan tegak, dan dunia tidak akan bangkit kecuali dengan sabar. Sabar adalah kebutuhan duniawi keagamaan. Tidak akan tercapai kemenangan di dunia dan kebahagaiaan di akhirat kecuali dengan sabar.<br />Al-Qur’an telah mengisyaratkan pentingnya kesabaran ini. Ketika mengyinggung masalah penciptaan manusia dan cobaan penderitaan yang akan dihadapinya. Dalam surat Al-Insaan [76]: 2 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang tercampur yang Kami hendak mengujinya )dengan perintah dan larangan)”.<br />Pentingnya Kesabaran Bagi Orang Beriman.<br />Sudah menjadi sunnatulah bahwa kaum muslimin harus berhadapan dengan para musuhnya yang jahat yang membuat makar dan tipu daya. Seperti Allah menciptakan Iblis untuk Adam; Namrud untuk Ibrahim; Fir’aun untuk Musa dan Abu Jahal untuk Muhammad saw.<br />Dalam Surat al-Ankabut [29]]: 1-3 “Ali Laam Miim. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan; kami telah beriman, padahal mereka belum diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” ##<br />INDAHNYA KESABARAN Di dalam bahasa Inggeris, kata Heart, yang berarti jantung digunakan sewaktu membicarakan tentang Perasaan<br />Di dalam bahasa Indonesia, kata Hati yang digunakan sewaktu membicarakan tentang Perasaan<br /><br />INDAHNYA KESABARAN Mudah mudahan kita digolongkan menjadi ahli [hati yang] sabar...amin. Karena ternyata kedudukan seseorang ditentukan oleh kualitas kesabarannya.“<br />Wallahu ma'ashshaabiriin." " dan Allah beserta orang orang yang sabar" [QS.Al Baqarah : 249 ]. Bahkan " Wasta'iinuu bishobri washsholaah". " dan mintalah pertolongan kepada Alloh dengan sabar dan sholat." [QS. Al Baqarah : 45 ]. Dalam ayat ini kata-kata sabar di dahulukan, karena orang yang tidak sabar maka sholatnya juga tidak akan khusyuk.<br />INDAHNYA KESABARAN Begitu juga dengan pemimpin yang tidak sabar, pasti tidak akan berhasil memimpin dan akan jatuh akibat ketidaksabarannya.<br />Oleh karena itu, orang yang tidak pernah sungguh sungguh melatih kesabaran dalam kehidupan ini, maka dia akan menderita. Karena kesabaran membuat daya tahan yang luar biasa dan benar benar memperindah pribadi seseorang.<br />ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]<br />Menurut Bp. Quraish Shihab dalam bukunya " menyingkap Tabir Ilahi", kata Asshabur [Allah Maha Penyabar] berasal dari akar kata yg terdiri dari tiga huruf : shad, ba dan ra.<br />Makna dari kata ini adalah : pertama " menahan", kedua,"ketinggian sesuatu", dan yang ketiga," sejenis batu".<br />Dari makna menahan lahirlah makna "konsisten/istiqomah". karena sikap menahan pandangannya terhadap suatu gejolak dinamai sabar.<br />ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]<br />Seseorang yang ditahan dipenjara dan dia sabar sampai mati disebut Mashburah. Dari makna kedua lahir kata,"shubr", yang berarti puncak sesuatu.<br />Jadi orang yang memiliki kesabaran yang tinggi maka dia akan memiliki puncak kemuliaan.<br />Dan dari makna yang ketiga, muncul kata, "ash subrah" yakni "batu yang amat kukuh lagi kasar" atau bisa juga disebut dengan "potongan besi".<br />ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]<br />Apabila makna itu saling kait mengkait maka orang yang punya kemampuan sangat menahan diri, gigih, tangguh, maka dia akan punya tingkat ketinggian, kemuliaan, ketinggian kehormatan selaku manusia dan dia akan memiliki ketahanan yang amat dahsyat.<br />ASSHABUR [ALLAH MAHA PENYABAR]<br />Oleh karena itu bagi para akhwat, andai akan mencari calon suami pilihlah laki laki yang sabar, yang tidak temperamental, dan tidak emosional. Karena berat bagi sebuah rumah tangga bila memiliki suami yang kasar,mudah marah dan mudah kecewa. Akibatnya rumah tangga akan mengarungi derita tiada akhir.<br />Begitu juga dengan kaum laki laki, kalau mau mencari istri carilah istri yang sabar, yang bisa menahan lisannya dan istri yang sabar menghadapi kehidupan.<br />KIAT MENJADI PRIBADI SABAR<br />Kesabaran itu amatlah berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Alloh."alladziina idzaa ashobathm mushibah qoolu innalillahi wainna ilaihirojiuun. Ulaa ika 'alayhim sholawaatum minraobbihin warohmah wauulaaikahumul muhtaduun". Yaitu orang orang yang apabla ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un".<br />Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk [QS. Al Baqarah : 156-157].<br />"Maa ashoobaminmushiban illa biidznillah. Wamayyu, minbillahi yahdiqalbah“ [QS. At Taghabun : 11]. Dan orang yang yakin bahwa apapun yang terjadi mutlak karena ijin Alloh. Makhluk hanya jalanya saja. Tidak ada kejadian tanpa izin Alloh.<br />KIAT MENJADI PRIBADI SABAR<br />Ketidaksabaran timbul ketika kita melihat makhluk terlalu hebat dan melihat sebagai makhluk sebagai sumber. Padahal makhluk cuma jalan [perantara]. Kalau fokus kita kepada makhluk maka kualitas kesabaran kita bakal berkurang.<br />Tapi kalau kita melihat Allohlah yang menguasai setiap kejadian, maka akan meningkatkan kesabaran kita.<br /><br />Orang yang targetnya akherat maka kesabarannya akan meningkat. Sabar itu berat awalnya tapi manis akhirnya.<br />Latihan sabar adalah latihan kesungguhan. Latihan sabar adalah latihan kemuliaan. Karena tiada pahala yang terputus kecuali pahala orang yang ahli sabar.<br />MACAM MACAM KESABARAN<br />~ KESABARAN DALAM BERJUANG<br />Dalam surah Ali Imran ayat 200 diceritakan tentang kesabaran ketika berjuang. "Hai orang orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga [diperbatasan negerimu] dan bertakwalah kepada Alloh supaya kamu beruntung."<br />Peperangan adalah ujian kesabaran. bagaimana caranya sabar ketika dalam peperangan? Caranya, yakinlah bahwa musuh musuh kita adalah milik Alloh.<br />Tidak ada sesuatu pun yang berperang kecuali semuanya milik Alloh Swt.<br />Jangan gentar melihat musuh karena musuh kita adalah juga milik Alloh semuanya. Kalau nggak ada musuhnya maka susah syahidnya. Ketika melawan musuh kita harus yakin, bahwa bukan musuh itu yang berbahaya tapi sikap kita kepada musuh yang berbahaya. Apakah sikap kita pengecut atau kita penakut ?<br />Oleh karena itu kita harus sabar ketika menghadapi ancaman musuh.<br />~ SABAR KETIKA BERBEDA PENDAPAT<br />"Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikan dan ada [pula] segolongan yang tdak beriman maka bersabarlah, hingga alloh menetapkan hukumNya di antara kita. Dan Dia adalah Hakim yang sebaik baiknya [QS Al A'raf : 87]<br />Jadi dalam menghadapi orang yang berbeda pendapat kita harus sabar, jangan terpancing. karena kalau Alloh menghendaki di dunia ini semua orang beragama Islam maka itu amat mudah bagi Alloh. Tapi kenyataannya Alloh tidak membuat orang beragama Islam semua. Maka wajar kalau kita menghadapi perbedaan pendapat dan keinginan. Dan sikapi semua itu dengan kesabaran.<br /><br />Ketika menghadapi perbedaan khilafiyah maka sabarlah. jangan sampai ketika menghadapi urusan sunnah malah melalaikan yang wajib yaitu bersatu. Kalau perbedaan pendapat terjadi saat rapat maka bersabarlah, jangan sampai rapat menjadi ajang angkara murka.<br /><br />~ SABAR DALAM UPAYA BERSATU<br />Bersabarlah ketika berupaya untuk bersatu. Karena untuk bersatu memerlukan mengalah dan sikap bersabar.<br />"Dan taatlah kepada Alloh dan RasulNya dan janganlah kamu berbantah bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar, dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Alloh beserta orang orang yang sabar [QS. Al Anfal : 46]<br /><br />~ SABAR DALAM IBADAH<br />Kita sering sabar dalam menghadapi musibah tapi belum tentu sabar dalam ibadah. Ada yang sabar saat ibadah tapi tidak sabar ketika menghadapi musibah. Dan tidak jarang ada orang yang tidak sabar ketika diberikan kelapangan dan kemudahan.<br />Jangan mudah terpancing dan jangan mudah bereaksi negatif karena kesabaran itu ada pada "pukulan" pertama.<br />~ SABAR DALAM IBADAH<br />Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita bertekad untuk memiliki komitmen, "Saya harus menjadi ahli sabar!". Saya tidak boleh hancurkan hidup saya karena ketidaksabaran, saya tidak boleh hancurkan hari-hari saya karena tidak sabar, dst. Karena dunia memang tempatnya ujian.<br />Oleh karena itu tidak ada pilihan, kecuali kita harus menjadi ahli sabar.<br />Kita tunggu saat kematian kita dengan kesabaran. Situasi sesulit apapun sudah diukur oleh Alloh. Tidak ada yang overdosis, tidak ada yang meleset.<br />Sesakit apapun Alloh tahu kita sakit karena Dialah yang menciptakan rasa sakit.<br />~ SABAR DALAM IBADAH<br />Saudara saudaraku hadapilah hidup ini . Terus dekati Alloh dengan kesabaran. Akan tampil menjadi orang yang indah, menawan, mempesona, orang yang gigih mengarungi hidup ini dengan kesabaran. Mudah mudahan kita digolongkan menjadi orang orang yang memiliki kualitas sabar.<br />Hati yang pasrah 100% kepada Alloh, tapi dengan akal dan tubuh yang selalu gigih menyempurnakan ikhtiar di jalan Alloh, itulah sabar.<br />Jika seseorang "lahirnya" taat kepada Alloh dan hatinya tawakal sepenuhnya kepada Alloh. Itulah kesabaran. <br />Sabar bukan berarti pasrah, pasif, sabar adalah kegigihan kita untuk terus ada di jalan yang disukai Alloh. Wallahu'alamPENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-65721395992286870852009-05-21T21:09:00.000+07:002009-05-21T21:11:05.548+07:00MEWUJUDKAN HAK ANAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-alt:"Palatino Linotype"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:right; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoTitle, li.MsoTitle, div.MsoTitle {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Title Char"; margin-top:5.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:5.0pt; margin-left:0cm; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.TitleChar {mso-style-name:"Title Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Title; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:3.0cm 3.0cm 3.0cm 3.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:2121995678; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-441673780 2119968234 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-text:"%1\)"; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">MEWUJUDKAN HAK ANAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MENCERDASKAN ANAK INDONESIA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="FI">Oleh : Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI">Ketua Program Studi Pendidikan Umum/Nilai<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI">Sekolah<span style=""> </span>Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia/UPI Bandung<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><i><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;" lang="FI">Makalah disampaikan pada Seminar<span style=""> </span>dengan tema "Pendidikan Anak dan<span style=""> </span>Tantangan Kedepan dalam Mencerdaskan Anak Indonesia"<span style=""> </span>yang di laksanakan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Pusat Studi Gender (PSG) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin pada tanggal 30 Agustus 2008 di Grand Mentari Banjarmasin <o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="FI">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Masih segar dalam ingatan, ketika sebuah stasiun televisi swasta menayangkan profil<span style=""> </span>tentang kondisi pendidikan di negeri ini, melalui sebuah <i>highlights</i> "Menggugat Pendidikan Nasional" yang menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2009 untuk sektor pendidikan. Pemerintah yang menganggarkan 20% dari APBN untuk pendidikan, disinyalir masih belum menjamin terselesaikannya persoalan pendidikan nasional negera ini. Terbukti dengan masih kurang meratanya fasilitas pendidikan dan terabaikannya hak-hak anak dalam mengenyam pendidikan, serta dengan banyaknya bangunan-bangunan sekolah di negeri ini yang rusak dan tak layak digunakan untuk belajar. Hampir mencapai 50% untuk bangunan SD/MI, 18% bangunan rusak untuk<span style=""> </span>SMP dan MTs serta jumlah anak putus sekolah untuk<span style=""> </span>tingkat SD yang mencapai 2,97% atau sekitar 211.063.000 jiwa. (sumber : Depniknas 2007/2008). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Kenyataan di atas sangat mengiris hati, bagaimana mungkin peradaban bangsa ini akan di bangun sementara pendidikan sebagai alat untuk membangun manusianyapun belum menjadi prioritas yang utama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span><span style=""> </span>Jutaan anak bangsa merintih di sudut-sudut bumi pertiwi, tidak hanya perut kosong menunggu datangnya nasi, tapi otak mereka pun turut meminta haknya untuk diberi ilmu. Anak-anak negeri hanya bisa berharap dengan tapak-tapak kaki mereka yang terlalu lemah untuk berlari mengejar cita-cita, sementara para pemimpin negara menghambur-hamburkan uang dengan dalih untuk mempersiapkan pesta demokrasi yang sebentar lagi berlangsung di negeri ini. Sekolah roboh di sana-sini, anak-anak putus sekolah dapat ditemui di mana-mana, hampir di setiap jalanan baik perempatan, pertigaan lampu merah dan di tempat lainnya kita temui anak-anak usia sekolah itu berkeliaran. Sebagian dari mereka menjadi pengemis, pengamen dan pedagang asongan, tak terkecuali yang dieksploitasi sebagai sapi perahan demi membantu orang tua mereka memenuhi kebutuhan hidup yang semakin sulit (lagu Iwan Fals). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Terlepas dari faktor ekonomi yang "memaksa" mereka untuk melakukan hal tersebut. Tetapi ditinjau dari sisi lain, permasalahan ini sebenarnya merupakan tugas utama pemerintah untuk segera mewujudkan "kemerdekaan" pendidikan terutama bagi anak-anak bangsa, sebagaimana ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang<span style=""> </span>perlindungan anak , pasal 9 ayat (1)<span style=""> </span>menyatakan " Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya." <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Masih banyaknya anak yang belum mendapatkan hak dalam pendidikan tidak lepas dari latar belakang sejarah negeri ini dan kondisi bangsa yang masih carut marut. Setelah beberapa kurun waktu kebelakang di awal era reformasi mengalami berbagai tempaan dan bencana. Hal ini memang bukan sepenuhnya kesalahan pemerintah. Namun, persoalan kemiskinan yang masih belum teratasi, korupsi yang terjadi di berbagai instansi (termasuk di lembaga yang mengatasnamakan wakil rakyat), pertarungan elit politik yang sudah menjadi santapan sehari-hari, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diikuti dengan naiknya berbagai harga makanan pokok dan persoalan-persoalan krusial lainnya, semuanya itu sudah barang tentu berdampak kepada sektor pendidikan di negeri ini yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai penyelenggara negara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Terlepas dari masalah yang dihadapi negara kita, pendidikan tetap harus<span style=""> </span>menjadi prioritas yang utama bagi pemerintah. Karena kemajuan sebuah negara terkait erat dengan kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah tersebut. Harus diakui, bahwa pada kurun waktu belakangan kualitas pendidikan kita terutama di lembaga formal terus menurun ditandai dengan menurunnya kualitas sumber daya manusia. Bahkan dinilai masih gagal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan akhlaq mulia dan merajut kerukunan antar anak bangsa yang beragam latar belakangnya, demikian yang pernah dikatakan oleh Hafid Abbas ketika menjabat direktur jendral perlindungan Hak Asasi Manusia, terbukti dengan masih belum terciptanya masyarakat yang rukun dan damai bahkan bangsa Indonesia menjadi negara dengan tingkat kekerasan paling tinggi di dunia. Pakar pendidikan Arief<span style=""> </span>Rachman juga pernah menilai terpuruknya bangsa dalam segala bidang disebabkan oleh masalah utama pendidikan yang tergambar dari kurang meratanya fasilitas, mutu guru, jumlah siswa, dan kurikulum yang belum mengakomodasi nilai-nilai budaya bangsa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Menyoroti tentang kualitas pendidikan, sebuah informasi yang mencengangkan dari artikel yang ditulis di internet bahwa sebuah negara yang beribukota Helsinki tempat di mana sebuah perjanjian damai dengan GAM dirundingkan ternyata merupakan negara yang menduduki peringkat pertama sebagai negara yang kualitas pendidikannya terbaik di dunia. Peringkat I dunia diperoleh negara yang bernama Finlandia ini berdasarkan hasil survey internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh <i>Organization for Economic Cooperation and Development</i> (OECD) melalui sebuah tes yang dikenal dengan nama PISA yaitu mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca dan Matematika. <i>Bahkan negara Finlandia bukan saja unggul secara akademis tetapi unggul dalam mewujudkan pendidikan bagi anak-anak yang lemah mental</i>. Faktor yang meyebabkan negara Finlandia ini menjadi negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia ternyata salah satunya terletak pada peningkatan kualitas guru. Selain itu pula pemerintah Finlandia sangat <i>memperhatikan</i> <i>anggaran untuk pendidikan </i>serta memiliki sistem pendidikan yang berkualitas. Mulai dari kurikulum, metodologi pembelajaran, sistem penilaian, kinerja guru dan sebagainya, termasuk model pendekatan kepada siswa atau anak-anak ketika mereka menyampaikan pengajaran.<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span>Melihat suksesnya negara Finlandia tentunya banyak negara yang iri, termasuk negara Indonesia. Namun persoalannya sekarang bagaimana kita dapat mewujudkan kualitas pendidikan itu, dengan terlebih dahulu mewujudkan hak-hak anak negeri ini dalam mendapatkan pendidikan, dan upaya apa saja yang harus dilakukan untuk menghadapi tantangan kedepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa agar negara kita jauh lebih bermartabat dan diakui oleh dunia internasional.</p> <b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">
<br /> </span></b> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><b><span style="" lang="SV">LANDASAN HAK MEMPEROLEH PENDIDIDIKAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><b><i><span style="" lang="SV">Landasan Yuridis<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span></b><span style="" lang="SV">Hak memperoleh pendidikan sebenarnya telah digariskan secara yuridis dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Bab XIII, pasal 31 ayat 1 dan 2 : 1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran; 2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Demikian juga yang terdapat dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan, "bahwa <span style=""> </span>sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Sebagai bentuk kesungguhan Indonesia dalam memajukan dan melindungi hak dasar anak khususnya atas pendidikan, Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya pemberdayaan baik secara konstitusional maupun institusional. Hal tersebut sekaligus dimaksudkan untuk lebih meningkatkan citra positif Indonesia dan memantapkan kepercayaan masyarakat internasioal. Sehubungan dengan pemberdayaan secara konstitusional, pemerintah Indonesia telah meratifikasi sejumlah instrument internasional Hak Asasi Manusia antara lain dengan bentuk Undang-undang dan Keputusan Presiden. Adapun pemberdayaan secara institusional dilakukan dengan pembentukan sejumlah lembaga atau komite yang berada dalam kewenangan Negara maupun lembaga swadaya masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Salah satu bentuk perwujudan dari pemberdayaan secara konstitusional yaitu terbentuknya Undang-Undang Republik Indonesia No.39 tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia yang mencantumkan hak anak dalam memperoleh pendidikan yaitu pasal 60 ayat (1) dan (2) yang menyatakan (1) "setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya; Sedangkan<span style=""> </span>ayat (2) menyatakan "setiap anak berhak mencari, menerima, memberikan informasi sesuai dengan tingkat intelektualitas dan usianya demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai dengna nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan; Demikian juga yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang<span style=""> </span>perlindungan anak, pasal 9 ayat (1) yang pernyataanya telah dikemukakan pada pendahuluan. Bentuk lain dari pemberdayaan secara konstitusional adalah berupa<span style=""> </span>Keputusan Presiden<span style=""> </span>(Kepres ) Republik Indonesia No. 36 tahun 1990 tentang pengesahan konvensi hak-hak anak dan Kepres No. 12 tahun 2001 tentang komite aksi nasional penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Sedangkan pemberdayaan secara institusional adalah dengan pembentukan kelembagaan dan komite, seperti: (1) Komite Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) yang dibentuk sesuai dengan Keputusan Presiden No.50 tahun 1993 yang kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang no. 39 tahun 1999; (2). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan Keputusan Presiden RI no.77 tahun 2003. Lembaga ini bersifat independen yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak. Tugas utama komisi adalah: (a) melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak, dan (b) memberikan laporan, saran, masukan,dan pertimbangan kepada presiden dalam rangka perlindungan anak. Keanggotaan KPAI terdiri dari unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, dan kelompok msyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak. Keanggotaan KPAI diangkat dan diberhetikan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan DPR RI. Keanggotaan diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Demikian sebenarnya secara hukum kita sudah memiliki landasan yang kuat untuk mewujudkan hak anak dalam memperoleh pendidikan di negara ini, apabila pemerintah saat ini belum mampu melaksanakan ketentuan yang telah digariskan oleh<span style=""> </span>Undang-undang kita dapat mengkritisinya berdasarkan landasan hukum yang berlaku di negara kita, bahkan pemerintah sendiri telah menyediakan wadah bagi masyarakat untuk dijadikan tempat pengaduan berupa lembaga yang independen demi terwujudnya pendidikan yang seharusnya sudah menjadi hak bagi semua anak di sudut-sudut bumi pertiwi ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><b><i><span style="" lang="SV">Landasan Religius<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span></span></b><span style="" lang="SV">Anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, kewajiban orang tua memberikan pendidikan kepada anak merupakan urusan yang sangat berharga dan menempati prioritas tertinggi. Kalbu seorang anak yang masih bersih bak permata yang tak ternilai harganya, bila ia dididik dan dibiasakan untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik, sebaliknya bila ia dididik dan dibiasakan dengan perbuatan jelek, maka ia akan menjadi orang yang merugi dan celaka dunia akhirat. Demikian yang ditulis Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddinnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Menurut pandangan Islam mengenai hak anak dalam mendapatkan pendidikan sebetulnya terkait erat dengan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Orang tua berkewajiban memberikan perhatian kepada anak dan dituntut untuk tidak lalai dalam mendidiknya. Jika anak merupakan amanah dari Allah SWT, maka otomatis mendidiknya termasuk bagian dari menunaikan amanah-Nya. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk khianat terhadap amanah Allah SWT (QS. An-Nisa: 58). Perkembangan dan kecerdasan anak ditentukan bagaimana orang tua mendidiknya. Oleh karena itu, amanah mendidik anak merupakan sebuah hal yang teramat penting dan tidak seharusnya disepelekan oleh orang tua, kewajiban mereka terhadap anaknya bukan sekedar memenuhi kebutuhan<span style=""> </span>secara lahir seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan bathin mereka melalui pendidikan (agama). Sebagaimana Allah SWT berfirman yang<span style=""> </span>tercantum dalam kitab Alqur'an<span style=""> </span>yang mulia<span style=""> </span>: <i>"Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.</i>" (QS. At-Tahrim :6). Mengenai pentingnya menunaikan "amanah" dipertegas juga dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Buhari: "<i>Barangsiapa diberi amanah oleh Allah, lalu ia mati (sedangkan pada) hari kematiannya ia dalam keadaan mengkhinati amanahnya, niscaya Allah mengharamkan surga baginya"</i>. Dari riwayat lain, Ibnul Qayyim berkata, <i>"Barangsiapa yang melalaikan pendidikan anaknya serta meninggalkannya secara sia-sia, berarti ia telah berbuat yang terburuk". <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Demikian sebagai bangsa yang beragama khususnya bagi yang beragama Islam, mewujudkan pendidikan bukanlah sekedar tugas pemerintah, melainkan lebih kepada tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mendidik anak yang dapat dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK </span></b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span></b><span style="" lang="SV">Menelusuri hakikat pendidikan bagi anak sebenarnya erat kaitannya dengan pengertian anak sebagai manusia dan makhluk Allah termasuk tujuan-tujuannya. Anak dilahirkan dalam kondisi yang lemah dan tidak tahu apapun, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi sesosok manusia yang sesungguhnya. Pertumbuhan dan perkembangan manusia tidak dapat diserahkan begitu saja kepada alam lingkungannya; ia memerlukan bimbingan dan pengarahan karena terbatas kondisi fisik serta kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, manusia adalah makhluk yang sebenarnya memerlukan pendidikan<b>. </b>(Sauri , 2006 : 39)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span></b><span style="" lang="SV">Ibarat bayi yang baru lahir dalam keadaan yang serba lemah. </span><span style="" lang="IT">Ia belum dapat berdiri sendiri, belum bisa mencari makan sendiri. Semuanya dalam keadaan yang serba tergantung pada orang lain. Walaupun demikian, ia telah menunjukkan keunikannya kendati dalam takaran yang sederhana. Pada saat ia lahir dari kandungan ibunya ia telah mengekspresikan dirinya dalam bentuk tangis atau gerakan-gerakan tertentu. Tangis atau gerakan yang tanpa latihan itu menggambarkan bahwa anak sejak lahir telah memiliki potensi untuk berkembang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="IT"><span style=""> </span>Ada beberapa pandangan yang bisa mempengaruhi perkembangan anak diantaranya: <i>pertama, </i>pandangan Nativisme yaitu berpendapat bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir, pandangan ini diperkenalkan oleh filsof Jerman Schopenhauer (1788-1880) <i>Kedua, </i>pandangan Environtalisme yang dikemukakan oleh John Locke seorang filsof Inggris (1632-1704) berpendapat bahwa perkembangan anak bergantung pada lingkungannya. <i>Ketiga, </i>pandangan Konvergensi yang berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, faktor bawaan ataupun faktor lingkungan memberikan kontribusi yang sepadan. Pandangan ini dikembangkan oleh William Stern seorang ahli pendidikan Jerman yang hidup pada tahun 1871-1939. </span><span style="" lang="SV">Pendapat pandangan ini tidak memisahkan secara terkotak-kotak antara faktor bawaan dengan faktor lingkungan. Faktor bawaan misalnya bakat seseorang, bisa tidak akan berkembang manakala tidak ada lingkungan yang mendukungnya. Sebaliknya lingkungan yang baik akan kurang bermakna apa-apa manakala anak sendiri tidak menunjukkan bakat atau kemampuanya untuk mengembangkan diri. Ini mengandung maksud bahwa anak dengan segala potensi yang dimilikinya adalah makhluk yang memerlukan bantuan untuk berkembang ke arah kedewasaan. Oleh karena itu, dalam tahapan selanjutnya ia perlu dibimbing dan diberi <i>pendidikan</i> ke arah pendewasaan dirinya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Adapun menurut pandangan Islam, anak adalah sebagai manusia yang mempunyai watak dasar (fitrah) yang baik, yang dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang datang di luar dirinya. Konsep Al-Qur'an mengenai fitrah berbeda dengan konsep teori atau pandangan yang lain seperti disebutkan di atas. Tentang Fitrah ini dapat ditemukan dalam QS. Ar-Ruum ayat 30: <i>"(Tetaplah) atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia berdasarkan fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah</i> <i>itu."</i> Namun diakui dalam pemikiran Islam bahwa lingkungan berpengaruh juga pada perkembangan fitrah anak seperti diungkapkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW: "<i>Tiada seorang manusia dilahirkan, kecuali dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi dan Nasrani".</i> (HR. Muslim). Dalam riwayat lain : "<i>Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (islam), orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi</i>." (HR. Bukhari Muslim)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Fitrah tanpa memperdulikan lingkungan sekitar tidak akan berkembang, mengutip ungkapan yang di tulis Confucius "Walau manusia mempunyai fitrah kesucian, namun tanpa diikuti dengan intruksi (pendidikan dan sosialisai), manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi." Tetapi dalam perkembangannya anak tidak dapat dipandang sebagai budak lingkungan, Artinya lingkungan bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi individu anak. Namun yang jelas menurut pandangan Islam anak sebagai manusia yang diciptakan<span style=""> </span>Allah SWT berdasarkan fitrahnya, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Fitrah inilah yang kemudian akan membedakan manusia dengan makhluq Allah lainnya, dan fitrah ini pulalah yang membuat manusia itu istimewa dan lebih mulia. Hal demikan sesungguhnya menunjukkan kepada kita bahwa manusia dapat memperoleh kecakapan melalui sesuatu yang bisa merubah dirinya menjadi lebih baik dan tahu tentang berbagai hal, yaitu melalui <i>pendidikan.</i> Karena <i>pendidikan</i> merupakan salah atu jembatan membuka tabir ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan melalui pendidikan pula manusia derajatnya bisa meningkat dan kehidupannya akan berubah sesuai dengan tingkat pendidikannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al- Mujadilah ayat 11: " ……. <i>Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat</i>. . ." <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">MAKNA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SEBUAH SISTEM<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><i><span style="" lang="SV">Makna Pendidikan<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span></b><span style="" lang="SV">Dalam kajian yuridis formal, makna<span style=""> </span>pendidikan seperti tersurat dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan sebagai berikut:<i>"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. </i>Pada rumusan tersebut, minimal terdapat<span style=""> </span>4 (empat) hal yang patut mendapat telaah seksama dalam mencermati makna pendidikan, yaitu: "<i>usaha sadar</i>", bagaimana" <i>menyiapkannya</i>, "<i>melalui apa dan bagaimana</i>", serta bagaimana mengetahui hasilnya terutama dalam "<i>peranannya di masa mendatang</i>".<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span><b>Pertama</b>, pendidikan sebagai <i>usaha sadar</i>. Hal tersebut memiliki makna bahwa pendidikan diselengarakan dengan rencana yang matang, mantap, sistematik, menyeluruh, berjenjang berdasarkan pemikiran yang rasional obyektif disertai dengan kaidah untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. <b>Kedua</b>, fungsi pendidikan adalah <i>menyiapkan peserta didik</i>. Maksudnya pendidikan lebih merupakan suatu proses berkesinambungan dalam upaya menyiapkan peserta didik menuju kesiapan dan kematangan pribadi yang menyangkut tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap atau perilaku (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). <b>Ketiga,</b> Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan antara lain kegiatan <i>bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan</i>. Secara sederhana bimbingan (guidance) dimaknakan sebagai pemberian bantuan, arahan, nasihat, penyuluhan agar peserta didik dapat mengatasi dan memecahkan masalah yang dialaminya. Sedangkan pengajaran (<i>teaching</i>) adalah bentuk interaksi antara tenaga kependidikan dengan peserta didik dalam suatu kegiatan belajar-mengajar untuk mengembangkan perilaku sesuai dengan tujuan pengajaran. <b>Keempat,</b> garapan pendidikan seyogyanya berpijak ke masa kini dan <i>beroreintasi ke masa depan</i>. Hasilnya yang ingin dicapai oleh proses pendidikan adalah terbinanya sumber daya manusia dengan tuntutan pembangunan, yaitu sosok manusia Indonesia seutuhnya yang bisa memecahkan persoalan hari ini dan masa mendatang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><i><span style="" lang="SV">Pendidikan sebagai sebuah sistem<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pendidikan sebagai suatu sistem dapat ditinjau dari dua hal: (1) sistem pendidikan secara mikro; (2) sistem pendidikan secara makro. </span><span style="" lang="ES">Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (<i>message</i>) yang akan disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih merupakan sebagai pengirim pesan (<i>senders</i>) melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas. Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari <b>: 1) input (masukan)</b> berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukan instrumental<span style=""> </span>berupa kurikulum, silabus dsb, masukan sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan; <b>2) Proses</b> yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaranyang dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran;<span style=""> </span><b>3) Keluaran (output) </b>yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran penddikan mencakup segala hal yang dihsilkan oleh garapan pendidikan berupa : kemampuan peserta didik (<i>human behavior</i>), produk jasa (<i>services</i>) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya iintelektua ataupun karya yang sifatnya fisik material.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="IT">IMPLEMENTASI HAK ANAK MEMPEROLEH PENDIDIKAN DI INDONESIA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="IT"><span style=""> </span>Sebagaimana dituturkan pada pendahuluan, bahwa pada saat ini pendidikan nasional kita masih belum mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan. Hal itu terbukti dengan masih rendahnya pemerataan pendidikan bagi semua warga negara, khususnya generasi-generasi anak bangsa di penjuru bumi pertiwi ini. Lantas apa yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan hak anak tersebut, tentunya kita jangan sampai patah arang dan putus asa untuk terus berjuang menuntut hak-hak mereka kepada pemerintah dengan landasan hukum yang ada atau dengan upaya apapun yang bisa kita lakukan termasuk melakukan kerjasama dengan pihak swasta agar mereka mau berperan aktif dalam menciptakan instrumen pendidikan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat Untuk mewujudkan pendidikan barangkali tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pada pemerintah yang tampaknya untuk saat ini belum memperlihatkan keseriusan. Kita sebagai masyarakat sebaiknya proaktif dan cermat memfasilitasi serta mengupayakan sendiri pendidikan sebagai bekal kehidupan untuk masa depan putera-puteri kita kelak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="IT"><span style=""> </span></span><span style="" lang="SV">Dalam prakteknya pendidikan itu ada 3 (tiga), yaitu formal, nonformal, dan informal. Bila kita memiliki keterbatasan mendapatkan pendidikan formal, bukan berarti tamatlah hak kita mendapatkan pendidikan. Kita sebetulnya dapat mengupayakan pendidikan informal yang tidak kalah manfaatnya bagi putera-puteri.<span style=""> </span>Dimanapun kita berpijak, merupakan tempat bagi kita mendidik dan menjadi pendidik, karena mendapatkan pendidikan tidaklah harus di dalam kelas dan bersifat formal. Sebagaimana dijelaskan dalam landasan pendidikan menurut pandangan Islam, pendidikan yang harus lebih awal diterapkan kepada anak adalah di lingkungan keluarga yang merupakan tanggung jawab utama orang tua. Dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga, Ibu adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak. Kelembutan tangan seorang Ibu dapat mengukir sejarah gemilang perkembangan kecerdasan anak-anak bangsa. Walaupun pendidikan formal dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi mengalami kemunduran, tetapi Ibu sebagai pendidik utama anak-anak jangan ikut serta gagal menciptakan mutu pendidikan alamiah di rumah-rumah mereka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Upaya lain yang dapat dilakukan bagi sebagian masyarakat<span style=""> </span>yang belum dapat memperoleh pendidikan lewat jalur formal, bisa melalui kursus dan pendidikan lain pada jalur pedidikan luar sekolah seperti program Paket A dan B yang ketentuannya sudah ada dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.73 tahun 1991. Walaupun belum terlealisasikan sepenuhnya bahwa adanya rencana pemerintah tentang program pendidikan gratis juga merupakan sebuah solusi demi pemerataan pendidikan terutama untuk masyarakat yang tidak mampu membayar biaya pendidikan yang sekarang semakin mahal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional pemerintah maupun swasta diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasana pendidikan yang memadai, dimulai dari<span style=""> </span>pembangunan gedung sekolah yang permanen dan kokoh, ruang kelas yang sesuai dengan kapasitas anak, penyediaan sarana buku penunjang, ruang perpusatakaan, laboratorium, dan sebagainya yang tentunya akan menunjang kelancaran program pendidikan terutama yang berkenaan dengan proses belajar mengajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Peningkatan kualitas guru merupakan salah satu upaya juga dalam mewujudkan kualitas pendidikan nasional. Guru dituntut harus profesional dalam mendidik anak didiknya.<span style=""> </span>Sesuai Undang-Undang no.14 tahun 2005 tentang peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru dan dosen, Guru harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah saat ini yaitu untuk tahun ke depan pemerintah menetapkan kualifikasi akademik untuk guru melalui pendidikan tinggi sampai jenjang S-1 atau program diploma empat (D-IV). Guru atau pendidik juga wajib memiliki kompetensi profesi yang meliputi <i>kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="SV">Kompetensi pedagogik</span></i><span style="" lang="SV"> yang wajib di miliki oleh seorang pendidik adalah pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik; pengembangan kurikulum, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai<span style=""> </span>potensi yang dimilikinya. <i>Kompetensi kepribadian</i>, yaitu guru harus mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berkahlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, serta mengembangkan diri secara berkelanjutan. <i>Kompetensi Sosial </i>adalah guru<i> </i>dapat berkomunikasi lisan dan tulisan, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peseerta didik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan bergaul secara santun dengan masyarakat. Sedangkan <i>Kompetesi Profesional</i> adalah berhubungan dengan konsep, struktur, dan metode keilmuwan/teknologi/seni yang menaungi/ koheren dengan materi ajar, materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, penerapan konsep-konsep keilmuwan dalam kehidupan sehari-hari, dan kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. Selain itu pula kualitas pendidikan nasional dapat diwujudkan melalui pemerataan tenaga pengajar yang profesional, diantaranya guru harus mau ditempatkan dimana saja di berbagai daerah<span style=""> </span>terutama di daerah tertinggal yang pendidikannnya belum berkembang seperti di daerah perkotaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pembenahan terhadap metode pengajaran yang selama ini cenderung monoton dan kurang inovatif merupakan upaya juga yang dapat kita lakukan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Penyajian metode pembelajaran yang lebih inovatif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan akan lebih menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik sehingga mereka mampu meningkatkan pemahaman terhadap fakta/konsep/prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang kemudian akan terlihat kemampuannya untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif. Sekarang ini telah banyak falsafah dan metodologi pembelajaran yang dipandang baru-mutakhir untuk dikembangkan terutama bagi para pendidik, seperti model pembelajaran konstruktivis, pembelajaran kooperatif, pembelajaran terpadu, pembelajaran aktif, pembelajaran kontekstual (<i>contextual taching and learning</i> atau CTL), pembelajaran berbasis projek (<i>project based learning</i>), pembelajaran berbasis masalah (<i>problem based learning</i>), pembelajaran interaksi dinamis, dan sebagainya termasuk yang kemarin sempat membooming di dunia pendidikan kita yang dipopulerkan melalui seminar-seminar, dan pelatihan yaitu pembelajaran quantum (<i>quantum learning</i>)<span style=""> </span>dan quantum teaching yang dikembangkan gagasannya oleh seorang ibu rumah tangga<span style=""> </span>bernama Bobbi De Porter. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Upaya lain yang sebenarnya sangat perlu segera dibenahi dalam rangka mewujudkan kualitas pendidikan adalah melalui perbaikan/pembenahan sistem pendidikan yang ada. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang satu sama lain saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut harus diperbaiki dengan secara bertahap kearah kemajuan dan perbaikan mutu pendidikan. Ada 12 (dua belas) komponen pendidikan yang berhubungan satu sama lain seperti diungkapkan P.H. Coombs (1968:78) yaitu :1. Tujuan dan prioritas; 2. Peserta didik; 3. Manajemen; 4. Struktur dan jadwal; 5. Isi bahan belajar; 6. Pendidik; 7. Alat bantu mengajar; 8. Fasilitas; 9. Teknologi; 10. Pengawasan mutu; 11. Penelitian; 12. Ongkos pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">PENDIDIKAN NILAI SEBAGAI KENISCAYAAN BAGI ANAK BANGSA.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Ketentuan umum Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS point 2 menyebutkan bahwa <i>pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan<span style=""> </span>UUD Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. </i>Selain itu, dalam Bab II Pasal 3 disebutkan pula bahwa <i>Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Adanya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam tujuan pendidikan nasional di atas menandakan bahwa yang menjadi bahan dalam praktek pendidikan hendaknya berbasis kepada seperangkat nilai sebagai paduan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor.</span><span style="" lang="IN"> Bahkan, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketakwaan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa <i>core value </i>pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya, semua proses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakininya. <span style=""> </span></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Praktek pendidikan pada jalur formal dewasa ini justru cenderung kurang memperhatikan esensi dari tujuan pendidikan nasional di atas, hal ini terbukti dengan kurang memadukannya nilai-nilai ketuhanan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakannya, ironisnya justru lebih banyak berorientasi kepada pengembangan struktur kognitif semata. Fenomena tersebut tentunya sangat bertentangan dan membuat jarak antara tujuan dan hasil pendidikan nasional semakin jauh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IN">Berbagai fenomena sebagaimana disebutkan pada bagian pendahuluan, serta kenyataan semakin menggelindingnya proses dekadensi moral dikalangan generasi bangsa, semakin menunjukan bahwa praktek pendidikan dewasa ini tidak bersandar kepada amanah undang-undang yang mengisyaratkan pendidikan yang berbasis kepada seperangkat nilai (baca: pendidikan nilai), serta semakin penting dan mendesaknya pendidikan nilai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IN">Pendidikan nilai merupakan proses penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 7.5pt -0.45pt 15pt 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Minimal terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan nilai<span style=""> </span>dalam proses pembelajaran berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 tahun 2003:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 12pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Pertama, </span></i><span style="" lang="IN">UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang bercirikan desentralistik menunjukkan bahwa pengembangan nilai-nilai kemanusiaan terutama yang dikembangkan melalui demokratisasi pendidikan menjadi hal utama. Desenteralisasi tidak hanya dimaknai sebagai pelimpahan wewenang pengelolaan pendidikan pada tingkat daerah atau sekolah, tetapi sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan nilai secara otonom bagi para pelaku pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 12pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Kedua, </span></i><span style="" lang="IN">tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketaqwaan. Ini mengisyaratkan bahwa <i>core value </i>pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya bahwa semua peroses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 12pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Ketiga, </span></i><span style="" lang="IN">disebutkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada UUSPN No. 20 Tahun 2003 menandakan bahwa nilai-nilai kehidupan peserta didik perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar mereka. Kebutuhan dan kemampuan peserta didik hanya dapat dipenuhi kalau proses pembelajaran menjamin tumbuhnya perbedaan individu. Oleh karena itu, pendidikan dituntut mampu mengembangkan tindakan-tindakan edukatif yang deskriptif, kontekstual dan bermakna. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 12pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Keempat, </span></i><span style="" lang="IN">perhatian UUSPN No. 20 Tahun 2003 terhadap usia dini (PAUD) memiliki misi nilai yang amat penting bagi perkembangan anak. Walaupun persepsi nilai dalam pemahaman anak belum sedalam pemahaman orang dewasa, namun benih-benih untuk mempersepsi dan mengapresiasi dapat ditumbuhkan pada usia dini. Usia dini adalah masa pertumbuhan nilai yang amat penting karena usia dini merupakan <i>golden age</i>. Di usia ini anak perlu dilatih untuk melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan seperti menyanyi, bermain, menulis, dan menggambar agar pada diri mereka tumbuh nilai-nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, toleransi, keindahan, dan tanggung jawab dalam pemahaman nilai menurut kemampuan mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Dari berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam praktek pendidikan nilai, pendekatan penanaman nilai <i>(inculcation approach)</i> merupakan pendekatan yang paling tepat digunakan dalam pelaksanaan pendidikan nilai di Indonesia. Walaupun pendekatan ini dikritik sebagai pendekatan indoktrinatif oleh penganut filsafat liberal. Namun, berdasarkan kepada nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan falsafah Pancasila, pendekatan ini dipandang paling sesuai. Alasan-alasan untuk mendukung pandangan ini antara lain sebagai berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0cm 5pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="IN">Tujuan pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai tertentu dalam diri siswa. Pengajarannya bertitik tolak dari nilai-nilai </span><span style="" lang="SV">sosial tertentu, yakni nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia lainnya, yang tumbuh dan berkembangan dalam masyarakat Indonesia. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0cm 5pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Menurut nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan pandangan hidup Pancasila, manusia memiliki berbagai hak dan kewajiban dalam hidupnya. Setiap hak senantiasa disertai dengan kewajiban, misalnya: hak sebagai pembeli, disertai kewajiban sebagai pembeli terhadap penjual; hak sebagai anak, disertai dengan kewajiban sebagai anak terhadap orang tua; hak sebagai pegawai negeri, disertai kewajiban sebagai pegawai negeri terhadap masyarakat dan negara; dan sebagainya. Dalam rangka pendidikan nilai, siswa perlu diperkenalkan dengan hak dan kewajibannya, supaya menyadari dan dapat melaksanakan hak dan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0cm 5pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Menurut konsep Pancasila, hakikat manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, dan makhluk individu. Sehubungan dengan hakikatnya itu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi, sebagai hak dan kewajiban dasar yang melekat eksistensi kemanusiaannya itu. Hak dan kewajiban asasi tersebut juga dihargai secara berimbang. Dalam rangka pendidikan nilai, siswa juga perlu diperkenalkan dengan hak dan kewajiban asasinya sebagai manusia. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 5pt 0cm 5pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="" lang="SV">Dalam pengajaran nilai di Indonesia, faktor isi atau nilai merupakan hal yang amat penting. Dalam hal ini berbeda dengan pendidikan moral dalam masyarakat liberal, yang hanya mementingkan proses atau keterampilan dalam membuat pertimbangan moral. Pengajaran nilai menurut pandangan tersebut adalah suatu indoktrinasi yang harus dijauhi. Anak harus diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan nilainya sendiri. Pandangan ini berbeda dengan falsafah Pancasila dan budaya luhur bangsa Indonesia, yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya, berzina, berjudi, adalah perbuatan tercela yang harus dihindari; orang tua harus dihormati, dan sebagainya. Nilai-nilai ini harus diajarkan kepada anak, sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dalam pengajaran nilai faktor isi nilai dan proses, keduanya sama-sama penting.</span><b><span style="font-size: 3pt; line-height: 150%;" lang="SV"> </span></b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Salah satu komponen terpenting dalam pendidikan adalah tujuan pendidikan, tujuan pendidikan dapat diartikan sebagai hasil-hasil yang dicita-citakan dari tindakan pendidikan. Tujuan pendidikan harus diarahkan kepada pengembangan tiga dimensi yang dimiliki oleh manusia yaitu dimensi fisikal, mental dan spiritual. Dimensi fisikal lebih ditandai dengan ketercapaian kemampuan dan sikap yang menjadikan manusia sehat dan kuat. Sedangkan mental berhubungan dengan pengembangan intelegensia atau kecerdasan intelektual. Sementara dimensi spiritual yaitu mengarah kepada perwujudan kualitas kepribadian yang bersifat ruhaniah dalam bentuk tingkah laku, akhlak, dan moralitas yang mencerminkan kualitas kepribadian. Ketiga dimensi tersebut harus dicapai secara terintegrasi dan merupakan satu kesatuan yang akan membentuk kepribadian untuk mencapai manusia<span style=""> </span>yang unggul (<i>Human Excellence</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Namun, pada kenyataannya harus diakui bahwa<span style=""> </span>pendidikan yang berlangsung saat ini belum dapat mewujudkan ketiga dimensi/aspek di atas dengan seimbang dan proporsional. Salah satu penyebabnya adalah penyelengaraan pendidikan lebih menitikberatkan pada aspek intelektual dan kurang menyentuh aspek spritual. Karena itu output pendidikan sebagian besar hanya menampilkan <i>performance</i> intelektual, sementara tampilan sikap dan perilaku terpujinya sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, dalam rangka membentuk keseimbangan ketiga aspek tersebut pada anak didik, pendidikan mesti melakukan <i>transfer of knowledge</i> sekaligus <i>transformation and internalization of value.</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dalam kaitannya dengan upaya mewujudkan tujuan pendidikan yang terfokus pada aspek spritual, pendidikan nilai merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan aspek spiritual.<span style=""> </span>Melalui pembelajaran di lembaga-lembaga formal ataupun informal pendidikan nilai dipandang sangat perlu dan penting untuk diterapkan, mengingat semakin maraknya perilaku-perilaku buruk di kalangan remaja maupun anak-anak sekarang yang membuat tanggung jawab sebagai orang tua maupun pendidik semakin berat. Bukan hanya kesabaran dan keikhlasan yang harus lebih ditunjukkan oleh para guru maupun pun orang tua, tetapi pendidikan agama dan penerapan budi pekerti luhur serta keteladanan orang tua menampilkan akhlaq yang mulia harus lebih diintensifkan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah sebagai lembaga formal pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Penerapan konsep-konsep pendidikan nilai pernah juga diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan di Thailand yaitu di sekolah dan <i>Institute of Sathya Sai Education</i> yang didirikan oleh Dr.Art-Ong Jumsai Na-Ayudha, B.A.,M.A.,D.I.C. Bahkan beliau pernah datang ke Indonesia untuk mengisi sebuah seminar internasional yang bertema "Membangun Bangsa melalui Pendidikan Hati" yang diselenggarakan atas kerjasama Prodi Pendidikan Umum/Nilai dengan Yayasan Pendidikan Sthya Sai Indonesia. Dalam makalahnya yang berjudul "<i>Human Values Integrated Instructional Model</i>" (Model Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusian Terpadu), beliau menuliskan sebuah konsep tentang tujuan model pembelajaran yang menerapkan konsep pendidikan nilai dengan menggunakan suku kata dalam kata </span><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">EDUCATION</span></b><span style="" lang="SV"> (SAI 2000, p.82), yang maknanya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">E---</span></b><b><span style="" lang="SV"> singkatan untuk <i>Enlightenment</i> (pencerahan)</span></b><span style="" lang="SV">. Ini adalah proses pencapaian pemahaman dari dalam diri atau bathin melalui peningkatan kesadaran menuju pikiran super sadar yang akan memunculkan intuisi, kebijaksanaan, dan pemahaman.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">D</span></b><b><span style="" lang="SV">--- singkatan untuk <i>Duty and Devotion</i> (tugas dan pengabdian)</span></b><span style="" lang="SV">. Pendidikan harus membuat siswa menyadari tugasnya dalam hidup. Selain memiliki tugas atau kewajiban yang terhadap orang tua dan keluarga, siswa juga memiliki kewajiban yang berlandaskan cinta kasih dan belas kasih untuk melayani dan menolong semua orang di masyarakat dan di dunia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">U</span></b><b><span style="" lang="SV">--- singkatan untuk <i>Understanding</i> (pemahaman).</span></b><span style="" lang="SV"> Ini bukan hanya mengenai pemahaman terhadap mata pelajaran yang diberikan dalam kurikulum nasional tetapi juga penting untuk memahami diri sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">C</span></b><b><span style="" lang="SV">--- singkatan untuk <i>Character</i> (karakter).</span></b><span style="" lang="SV"> Guru mesti membentuk karekter yang baik pada diri siswa. Seorang yang berkarakter adalah seorang yang memiliki <i>kekuatan moral dan lima nilai kemanusiaan yaitu Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, Kasih sayang dan tanpa Kekerasan. Nilai-nilai kemanusiaan tersebut harus terpadu dalam pembelajatran di kelas.</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">A</span></b><b><span style="" lang="SV">--- singkatan untuk <i>Action</i> (tindakan).</span></b><span style="" lang="SV"> Para siswa kini belajar dengan giat dan menuangkan pengetahuan yang dipelajarinya dalam ruang ujian dan keluar dengan kepala kosong. Pengetahuan yang mereka peroleh tidak diterapkan dalam tindakan. Pendidikan seperti itu tak berguna. Apapun yang dipelajari siswa mesti diterapkan dalam praktek. Model pembelajaran yang baik mesti membuat hubungan anatara yang dipelajari dan situasi nyata dalam hidup. Hal ini akan memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuan ke dalam hidup mereka sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">T</span></b><b><span style="" lang="SV">--- singkatan untuk <i>Thanking</i> (berterima kasih)</span></b><span style="" lang="SV">. Siswa mesti belajar berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu mereka. Di atas segalanya adalah orang tua yang telah melahirkan dan mengasuh mereka. Siswaharus mengasihi dan menghormati orang tua mereka. Selanjutnya siswa harus berterima kasih kepada guru-guru, karena siswa memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan melalui guru-guru. Maka siswa mesti mengasihi dan menghormati guru. Demikian pula, siswa telah mendapatkan banyak hal dari masyarakat, dari bangsa, dari dunia, dan alam. Siswa mesti selalu berterima kasih kepada semua hal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">I</span></b><b><span style="" lang="SV">--- singkatan untuk<span style=""> </span><i>Integrity</i> (Integritas)</span></b><span style="" lang="SV">. Integritas adalah sifat jujur dan karakter menjunjung kejujuran (hornby 1968). Siswa mesti tumbuh menjadi sesorang yang memiliki integritas, yang bisa dipercaya unutk menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="FI">O</span></b><b><span style="" lang="FI">--- singkatan untuk <i>Oneness</i> (kesatuan).</span></b><span style="" lang="FI"> Pendidikan mesti membantu siswa melihat kesatuan dalam kemajemukan. Apakah kita memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda, warna kulit dan ras yang berbeda. Kita mesti belajar hidup damai dan harmonis dengan alam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="FI">N</span></b><b><span style="" lang="FI">--- singkatan untuk <i>Nobility</i> (kemuliaan)</span></b><span style="" lang="FI">. Kemuliaan adalah sifat yang muncul karena memiliki karakter yang tinggi atau mulia. Kemuliaan tidak timbul dari lahir tetapi muncul dari pendidikan. Jadi, kemuliaan terdiri dari semua nilai-nilai yang dijelaskan di atas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI">Pada kesempatan mengisi seminar di UPI Bandung, Dr. Art-Ong Jumsai mengemukakan Model pembelajaran nilai-nilai kemanusiaan yang ia terapkan di lembaganya terbukti dapat membentuk dan mengembangkan tujuan pendidikan yang bukan hanya aspek kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Bahkan dalam implikasinya model pembelajaran nilai-nilai yang diterapkan oleh beliau menyebabkan proses transformasi bagi guru-guru dan anak-anak didiknya yang menjadikannya motivasi dan inspirasi untuk mempertahankan nilai-nilai dari pengaruh negatif di masyarakat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pendidikan saat ini telah menjadi komoditas bisnis tersendiri. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap bidang ini menumbuh suburkan usaha-usaha menjadikan pendidikan sebagai usaha <i>profit oriented</i> yang mengakibatkan persaingan dalam dunia pendidikan semakin tajam. Dengan demikian, sangat diperlukan kehati-hatian dalam memilih pendidikan yang bermutu dan bernilai. Mutu suatu pendidikan dapat dilihat dari output yang dihasilkan, melalui proses belajar mengajar serta sarana dan prasarananya. Input yang baik, kemudian diproses dengan yang baik maka akan menghasilkan output yang baik pula. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Melalui pendidikan yang bermutu, kita berharap dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, yang mampu memenangkan persaingan di kancah percaturan internasional. Semua itu dapat kita raih jika kita memiliki komitmen untuk membekali sumber daya manusia itu dengan bekal pendidikan yang terbaik. Terbaik di sekolahnya maupun terbaik yang telah diberikan orang tua kepada anak-anaknya. Berikan pendidikan kepada anak-anak kita sedini mungkin dengan pendidikan terbaik yang diawali dari rumah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Persiapkanlah masa depan anak-anak kita. Utamakanlah pendidikan mereka, karena pendidikan merupakan bekal bagi mereka menghadapi masa depan. Kita berharap Pendidikan Nasional di masa yang akan datang menjadi lebih baik. Sehingga tidak ada lagi generasi masa depan yang berkeliaran di jalan saat teman-teman sebayanya sedang belajar berhitung dan membaca di kelas-kelas berubin putih dan ber-AC.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Terakhir, marilah kita sama-sama berjuang untuk mewujudkan pendidikan anak, <span style=""> </span>terlebih pendidikan yang lebih mengintegrasikan dimensi fisikal, mental dan spiritual, pendidikan yang memadukan dimensi IQ, ES dan SQ, atau pendidikan yang tidak hanya mengagungkan wilayah kognisi, melainkan keterpaduan antara kognisi, afeksi dan psikomotor, sehingga suatu saat anak-anak kita menjadi generasi-generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan dan membawa citra negara kita menjadi negara yang lebih bermartabat di kancah internasional.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">
<br /> </span></b> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><b><span style="" lang="ES">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i><span style="" lang="ES">Al-Qur'an dan Terjemahnya</span></i><span style="" lang="ES">. (1989). Departemen Agama Republik Indonesia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Dinn Wahyudin dkk. <i>Pengantar Pendidikan.</i> (2006)<span style=""> </span>Universitas Terbuka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Drs. Zulkabir dkk. <i>Islam Konseptual dan Kontekstual</i>. (1993). Itqan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. <i>Pendidikan Berbahasa Santun</i>. (2006) PT Genesindo<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Dr. Art-Ong Jumsai Na-Ayudha, B.A., M.A., D.I.C. <i>Model Pembelajaran Nilai-nilai<span style=""> </span>Kemanusian Terpadu</i>. (2008). Yayasan Pendidikan Sathya Sai Indonesia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Jalaluddin Rakhmat. <i>Mengembangkan Kecerdasan Spritual Anak Sejak Dini</i>. (2007).Mizan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Bobbi De Porter & Mike Hernacki, <i>Quantum Learning. Membiasakan Belajar nyaman dan menyenangkan</i>. (2007) Mizan Pustaka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Dr. Zaidan Abdul Baqi.<i>Sukses keluarga mendidik Balita</i> (2005).Pena Pundi Aksara<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Ratna Megawangi. <i>Yang Terbaik Untuk Buah Hatiku</i> (2006). Khansa'<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">MQS Publishing<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><u><span style="color: blue;" lang="ES">http://mitrawacanawrc.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=317</span></u><span style="" lang="ES"> 8/15/2008<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><u><span style="color: blue;" lang="ES">http://www.jugaguru.com/article/all/tahun/2008/bulan/03/tanggal/04/id/679 8/15/2008</span></u><span style="" lang="ES"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><u><span style="color: blue;" lang="ES">http://www.jugaguru.com/vilb/40/tahun/2006/bulan/09/tanggal/13/id/88/</span></u><span style="" lang="ES"> 8/15/2008<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="ES">Makalah<span style=""> </span>workshop Pengembangan Profesionalisme Guru Berprestasi dan Guru Berdedikasi tingkat Nasional tahun 2006<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><span style="" lang="ES">Majalah Assalaam No.23/november 2007 dan no.26/maret 2008-08-19<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><span style="" lang="ES">Lembaran Jum'at Ummul Quro, edisi 45 tahun ke-8<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><span style="" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><span style="" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><span style="" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; line-height: 150%;" align="left"><span style="" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-24878331265632862632009-05-21T21:02:00.000+07:002009-05-21T21:06:37.245+07:00PEMBELAJARAN NILAI / ETIKA PADA PAUD<div style="text-align: center;"><span style="font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;">PEMBELAJARAN NILAI/ETIKA UNTUK </span></span><br /><span style="font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;">ANAK USIA DINI </span></span><br />Disampaiakan pada hari Minggu tanggal 14 Desember 2008<br />di Gedung PGRI Kabupaten Sumedang<br />Oleh : Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd<br />Ketua Program Studi Pendidikan Umum/Nilai<br />Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia/UPI Bandung<br /></div><br />PENDAHULUAN<br />Masih segar dalam ingatan, ketika sebuah stasiun televisi swasta menayangkan profil tentang kondisi pendidikan di negeri ini, melalui sebuah highlights "Menggugat Pendidikan Nasional" yang menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2009 untuk sektor pendidikan. Pemerintah yang menganggarkan 20% dari APBN untuk pendidikan, disinyalir masih belum menjamin terselesaikannya persoalan pendidikan nasional negera ini. Terbukti dengan masih kurang meratanya fasilitas pendidikan dan terabaikannya hak-hak anak dalam mengenyam pendidikan, serta dengan banyaknya bangunan-bangunan sekolah di negeri ini yang rusak dan tak layak digunakan untuk belajar. Hampir mencapai 50% untuk bangunan SD/MI, 18% bangunan rusak untuk SMP dan MTs serta jumlah anak putus sekolah untuk tingkat SD yang mencapai 2,97% atau sekitar 211.063.000 jiwa. (sumber : Depniknas 2007/2008).<br />Kenyataan di atas sangat mengiris hati, bagaimana mungkin peradaban bangsa ini akan di bangun sementara pendidikan sebagai alat untuk membangun manusianyapun belum menjadi prioritas yang utama.<br /> Jutaan anak bangsa merintih di sudut-sudut bumi pertiwi, tidak hanya perut kosong menunggu datangnya nasi, tapi otak mereka pun turut meminta haknya untuk diberi ilmu. Anak-anak negeri hanya bisa berharap dengan tapak-tapak kaki mereka yang terlalu lemah untuk berlari mengejar cita-cita, sementara para pemimpin negara menghambur-hamburkan uang dengan dalih untuk mempersiapkan pesta demokrasi. Terlepas dari faktor ekonomi yang "memaksa" mereka untuk melakukan hal tersebut. Tetapi ditinjau dari sisi lain, permasalahan ini sebenarnya merupakan tugas utama pemerintah untuk segera mewujudkan "kemerdekaan" pendidikan terutama bagi anak-anak bangsa, sebagaimana ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak , pasal 9 ayat (1) menyatakan " Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya."<br />Masih banyaknya anak yang belum mendapatkan hak dalam pendidikan tidak lepas dari latar belakang sejarah negeri ini dan kondisi bangsa yang masih carut marut. Setelah beberapa kurun waktu kebelakang di awal era reformasi mengalami berbagai tempaan dan bencana. Hal ini memang bukan sepenuhnya kesalahan pemerintah. Namun, persoalan kemiskinan yang masih belum teratasi, korupsi yang terjadi di berbagai instansi (termasuk di lembaga yang mengatasnamakan wakil rakyat), pertarungan elit politik yang sudah menjadi santapan sehari-hari, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diikuti dengan naiknya berbagai harga makanan pokok dan persoalan-persoalan krusial lainnya, semuanya itu sudah barang tentu berdampak kepada sektor pendidikan di negeri ini yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai penyelenggara negara.<br /> Terlepas dari masalah yang dihadapi negara kita, pendidikan tetap harus menjadi prioritas yang utama bagi pemerintah. Karena kemajuan sebuah negara terkait erat dengan kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah tersebut. Harus diakui, bahwa pada kurun waktu belakangan kualitas pendidikan kita terutama di lembaga formal terus menurun ditandai dengan menurunnya kualitas sumber daya manusia. Bahkan dinilai masih gagal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan akhlaq mulia dan merajut kerukunan antar anak bangsa yang beragam latar belakangnya, demikian yang pernah dikatakan oleh Hafid Abbas ketika menjabat direktur jendral perlindungan Hak Asasi Manusia, terbukti dengan masih belum terciptanya masyarakat yang rukun dan damai bahkan bangsa Indonesia menjadi negara dengan tingkat kekerasan paling tinggi di dunia. Pakar pendidikan Arief Rachman juga pernah menilai terpuruknya bangsa dalam segala bidang disebabkan oleh masalah utama pendidikan yang tergambar dari kurang meratanya fasilitas, mutu guru, jumlah siswa, dan kurikulum yang belum mengakomodasi nilai-nilai budaya bangsa.<br /> Menyoroti tentang kualitas pendidikan, sebuah informasi yang mencengangkan dari artikel yang ditulis di internet bahwa sebuah negara yang beribukota Helsinki tempat di mana sebuah perjanjian damai dengan GAM dirundingkan ternyata merupakan negara yang menduduki peringkat pertama sebagai negara yang kualitas pendidikannya terbaik di dunia. Peringkat I dunia diperoleh negara yang bernama Finlandia ini berdasarkan hasil survey internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) melalui sebuah tes yang dikenal dengan nama PISA yaitu mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca dan Matematika. Bahkan negara Finlandia bukan saja unggul secara akademis tetapi unggul dalam mewujudkan pendidikan bagi anak-anak yang lemah mental. Faktor yang meyebabkan negara Finlandia ini menjadi negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia ternyata salah satunya terletak pada peningkatan kualitas guru. Selain itu pula pemerintah Finlandia sangat memperhatikan anggaran untuk pendidikan serta memiliki sistem pendidikan yang berkualitas. Mulai dari kurikulum, metodologi pembelajaran, sistem penilaian, kinerja guru dan sebagainya, termasuk model pendekatan kepada siswa atau anak-anak ketika mereka menyampaikan pengajaran.<br />Yang harus mendapatkan perhatian serius dalam dunia pendidikan adakah Pendidikan anak usia dini (PAUD). Jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.<br />Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.<br />Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu: Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.<br />Apabila perhatian yang maksimal dalam penyelenggaraan pembelajaran bagi anak usia dini, terutama dalam penanaman pendidikan nilai atau etika, maka akan lebih meresap dan mantap juga kuat, bertahan pada anak usia ini, hal sebagaimana diungkapkan dalam sebuah peribahasa “Belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batau” artinya mengukir di atas batu akan bertahan lama walaupun terkena hujan maupun panas. Dari penjelasan latar belakakng di atas timnullah masalah sepertia pembelajaran pendidikan nilai atau etika pada anak usia dini?<br /><br />LANDASAN HAK MEMPEROLEH PENDIDIDIKAN<br />Landasan Yuridis<br /> Hak memperoleh pendidikan sebenarnya telah digariskan secara yuridis dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Bab XIII, pasal 31 ayat 1 dan 2 : 1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran; 2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Demikian juga yang terdapat dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan, "bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan”. <br />Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, Pasal 54 disebutkan bahwa pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif dan akuntabel. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan dasar sehingga perlu dikelola dengan perencanaan dan penyelanggaraan yang baik. Keberlangsungan dan perkembangan pendidikan PAUD tidak terlepas dari peran serta pendidik PAUD. Para pendidik tersebut harus mampu memahami kebutuhan dengan pendidikan anak, sehingga keberadaannya benar-benar dapat memberikan layanan yang bermutu bagi masyarakat.<br />Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) LPPM IPB memandang perlu menyelenggarakan Pelatihan Guru PAUD untuk Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD dalam Proses Belajar Mengajar. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar PAUD adalah Beyond Centers and Circle Times (BCCT), yaitu anak dirangsang untuk secara aktif melakukan kegiatan bermain sambil belajar. Untuk itu sentra-sentra pembelajaran disiapkan secara permanen, lengkap dengan fasilitas yang dibutuhkan dan selalu menggunakan pijakan duduk melingkar sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dalam sentra. Pendekatan pembelajaran berfokus pada anak sebagai subjek “pembelajar” sehingga anak terbantu dalam pengembangan dirinya sesuai dengan bakat/potensi masing-masing. Dasar-dasarPelaksanan (1) UU RI No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. (2) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (3) Peraturan Pemerintah RI No. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luas Sekolah (4) Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (5) Permendiknas No. 8 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Ditjen PMPTK<br /> Demikian sebenarnya secara hukum kita sudah memiliki landasan yang kuat untuk mewujudkan hak anak dalam memperoleh pendidikan di negara ini, apabila pemerintah saat ini belum mampu melaksanakan ketentuan yang telah digariskan oleh Undang-undang kita dapat mengkritisinya berdasarkan landasan hukum yang berlaku di negara kita, bahkan pemerintah sendiri telah menyediakan wadah bagi masyarakat untuk dijadikan tempat pengaduan berupa lembaga yang independen demi terwujudnya pendidikan yang seharusnya sudah menjadi hak bagi semua anak di sudut-sudut bumi pertiwi ini. Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.<br />Landasan Religius<br /> Anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, kewajiban orang tua memberikan pendidikan kepada anak merupakan urusan yang sangat berharga dan menempati prioritas tertinggi. Kalbu seorang anak yang masih bersih bak permata yang tak ternilai harganya, bila ia dididik dan dibiasakan untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik, sebaliknya bila ia dididik dan dibiasakan dengan perbuatan jelek, maka ia akan menjadi orang yang merugi dan celaka dunia akhirat. Demikian yang ditulis Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddinnya.<br />Menurut pandangan Islam mengenai hak anak dalam mendapatkan pendidikan sebetulnya terkait erat dengan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Orang tua berkewajiban memberikan perhatian kepada anak dan dituntut untuk tidak lalai dalam mendidiknya. Jika anak merupakan amanah dari Allah SWT, maka otomatis mendidiknya termasuk bagian dari menunaikan amanah-Nya. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk khianat terhadap amanah Allah SWT (QS. An-Nisa: 58). Perkembangan dan kecerdasan anak ditentukan bagaimana orang tua mendidiknya. Oleh karena itu, amanah mendidik anak merupakan sebuah hal yang teramat penting dan tidak seharusnya disepelekan oleh orang tua, kewajiban mereka terhadap anaknya bukan sekedar memenuhi kebutuhan secara lahir seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan bathin mereka melalui pendidikan (agama). Sebagaimana Allah SWT berfirman yang tercantum dalam kitab Alqur'an yang mulia : "Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (QS. At-Tahrim :6). Mengenai pentingnya menunaikan "amanah" dipertegas juga dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Buhari: "Barangsiapa diberi amanah oleh Allah, lalu ia mati (sedangkan pada) hari kematiannya ia dalam keadaan mengkhinati amanahnya, niscaya Allah mengharamkan surga baginya". Dari riwayat lain, Ibnul Qayyim berkata, "Barangsiapa yang melalaikan pendidikan anaknya serta meninggalkannya secara sia-sia, berarti ia telah berbuat yang terburuk".<br />Demikian sebagai bangsa yang beragama khususnya bagi yang beragama Islam, mewujudkan pendidikan bukanlah sekedar tugas pemerintah, melainkan lebih kepada tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mendidik anak yang dapat dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga.<br /><br />HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK<br /> Menelusuri hakikat pendidikan bagi anak sebenarnya erat kaitannya dengan pengertian anak sebagai manusia dan makhluk Allah termasuk tujuan-tujuannya. Anak dilahirkan dalam kondisi yang lemah dan tidak tahu apapun, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi sesosok manusia yang sesungguhnya. Pertumbuhan dan perkembangan manusia tidak dapat diserahkan begitu saja kepada alam lingkungannya; ia memerlukan bimbingan dan pengarahan karena terbatas kondisi fisik serta kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, manusia adalah makhluk yang sebenarnya memerlukan pendidikan. (Sauri , 2006 : 39)<br /> Ibarat bayi yang baru lahir dalam keadaan yang serba lemah. Ia belum dapat berdiri sendiri, belum bisa mencari makan sendiri. Semuanya dalam keadaan yang serba tergantung pada orang lain. Walaupun demikian, ia telah menunjukkan keunikannya kendati dalam takaran yang sederhana. Pada saat ia lahir dari kandungan ibunya ia telah mengekspresikan dirinya dalam bentuk tangis atau gerakan-gerakan tertentu. Tangis atau gerakan yang tanpa latihan itu menggambarkan bahwa anak sejak lahir telah memiliki potensi untuk berkembang.<br /> Ada beberapa pandangan yang bisa mempengaruhi perkembangan anak diantaranya: pertama, pandangan Nativisme yaitu berpendapat bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir, pandangan ini diperkenalkan oleh filsof Jerman Schopenhauer (1788-1880) Kedua, pandangan Environtalisme yang dikemukakan oleh John Locke seorang filsof Inggris (1632-1704) berpendapat bahwa perkembangan anak bergantung pada lingkungannya. Ketiga, pandangan Konvergensi yang berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, faktor bawaan ataupun faktor lingkungan memberikan kontribusi yang sepadan. Pandangan ini dikembangkan oleh William Stern seorang ahli pendidikan Jerman yang hidup pada tahun 1871-1939. Pendapat pandangan ini tidak memisahkan secara terkotak-kotak antara faktor bawaan dengan faktor lingkungan. Faktor bawaan misalnya bakat seseorang, bisa tidak akan berkembang manakala tidak ada lingkungan yang mendukungnya. Sebaliknya lingkungan yang baik akan kurang bermakna apa-apa manakala anak sendiri tidak menunjukkan bakat atau kemampuanya untuk mengembangkan diri. Ini mengandung maksud bahwa anak dengan segala potensi yang dimilikinya adalah makhluk yang memerlukan bantuan untuk berkembang ke arah kedewasaan. Oleh karena itu, dalam tahapan selanjutnya ia perlu dibimbing dan diberi pendidikan ke arah pendewasaan dirinya.<br /> Adapun menurut pandangan Islam, anak adalah sebagai manusia yang mempunyai watak dasar (fitrah) yang baik, yang dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang datang di luar dirinya. Konsep Al-Qur'an mengenai fitrah berbeda dengan konsep teori atau pandangan yang lain seperti disebutkan di atas. Tentang Fitrah ini dapat ditemukan dalam QS. Ar-Ruum ayat 30: "(Tetaplah) atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia berdasarkan fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah itu." Namun diakui dalam pemikiran Islam bahwa lingkungan berpengaruh juga pada perkembangan fitrah anak seperti diungkapkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW: "Tiada seorang manusia dilahirkan, kecuali dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi dan Nasrani". (HR. Muslim). Dalam riwayat lain : "Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (islam), orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR. Bukhari Muslim)<br />Fitrah tanpa memperdulikan lingkungan sekitar tidak akan berkembang, mengutip ungkapan yang di tulis Confucius "Walau manusia mempunyai fitrah kesucian, namun tanpa diikuti dengan intruksi (pendidikan dan sosialisai), manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi." Tetapi dalam perkembangannya anak tidak dapat dipandang sebagai budak lingkungan, Artinya lingkungan bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi individu anak. Namun yang jelas menurut pandangan Islam anak sebagai manusia yang diciptakan Allah SWT berdasarkan fitrahnya, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Fitrah inilah yang kemudian akan membedakan manusia dengan makhluq Allah lainnya, dan fitrah ini pulalah yang membuat manusia itu istimewa dan lebih mulia. Hal demikan sesungguhnya menunjukkan kepada kita bahwa manusia dapat memperoleh kecakapan melalui sesuatu yang bisa merubah dirinya menjadi lebih baik dan tahu tentang berbagai hal, yaitu melalui pendidikan. Karena pendidikan merupakan salah atu jembatan membuka tabir ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan melalui pendidikan pula manusia derajatnya bisa meningkat dan kehidupannya akan berubah sesuai dengan tingkat pendidikannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al- Mujadilah ayat 11: " ……. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. . ."<br /><br />MAKNA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SEBUAH SISTEM<br />Makna Pendidikan<br /> Dalam kajian yuridis formal, makna pendidikan seperti tersurat dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan sebagai berikut:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada rumusan tersebut, minimal terdapat 4 (empat) hal yang patut mendapat telaah seksama dalam mencermati makna pendidikan, yaitu: "usaha sadar", bagaimana" menyiapkannya, "melalui apa dan bagaimana", serta bagaimana mengetahui hasilnya terutama dalam "peranannya di masa mendatang".<br /> Pertama, pendidikan sebagai usaha sadar. Hal tersebut memiliki makna bahwa pendidikan diselengarakan dengan rencana yang matang, mantap, sistematik, menyeluruh, berjenjang berdasarkan pemikiran yang rasional obyektif disertai dengan kaidah untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Kedua, fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Maksudnya pendidikan lebih merupakan suatu proses berkesinambungan dalam upaya menyiapkan peserta didik menuju kesiapan dan kematangan pribadi yang menyangkut tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap atau perilaku (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Ketiga, Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan antara lain kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan. Secara sederhana bimbingan (guidance) dimaknakan sebagai pemberian bantuan, arahan, nasihat, penyuluhan agar peserta didik dapat mengatasi dan memecahkan masalah yang dialaminya. Sedangkan pengajaran (teaching) adalah bentuk interaksi antara tenaga kependidikan dengan peserta didik dalam suatu kegiatan belajar-mengajar untuk mengembangkan perilaku sesuai dengan tujuan pengajaran. Keempat, garapan pendidikan seyogyanya berpijak ke masa kini dan beroreintasi ke masa depan. Hasilnya yang ingin dicapai oleh proses pendidikan adalah terbinanya sumber daya manusia dengan tuntutan pembangunan, yaitu sosok manusia Indonesia seutuhnya yang bisa memecahkan persoalan hari ini dan masa mendatang.<br /><br />Pendidikan sebagai sebuah sistem<br /> Pendidikan sebagai suatu sistem dapat ditinjau dari dua hal: (1) sistem pendidikan secara mikro; (2) sistem pendidikan secara makro. Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih merupakan sebagai pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas. Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari : 1) input (masukan) berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukan instrumental berupa kurikulum, silabus dsb, masukan sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan; 2) Proses yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaranyang dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran; 3) Keluaran (output) yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran penddikan mencakup segala hal yang dihsilkan oleh garapan pendidikan berupa : kemampuan peserta didik (human behavior), produk jasa (services) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya iintelektua ataupun karya yang sifatnya fisik material.<br /><br />IMPLEMENTASI HAK ANAK MEMPEROLEH PENDIDIKAN DI INDONESIA<br /> Sebagaimana dituturkan pada pendahuluan, bahwa pada saat ini pendidikan nasional kita masih belum mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan. Hal itu terbukti dengan masih rendahnya pemerataan pendidikan bagi semua warga negara, khususnya generasi-generasi anak bangsa di penjuru bumi pertiwi ini. Lantas apa yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan hak anak tersebut, tentunya kita jangan sampai patah arang dan putus asa untuk terus berjuang menuntut hak-hak mereka kepada pemerintah dengan landasan hukum yang ada atau dengan upaya apapun yang bisa kita lakukan termasuk melakukan kerjasama dengan pihak swasta agar mereka mau berperan aktif dalam menciptakan instrumen pendidikan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat Untuk mewujudkan pendidikan barangkali tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pada pemerintah yang tampaknya untuk saat ini belum memperlihatkan keseriusan. Kita sebagai masyarakat sebaiknya proaktif dan cermat memfasilitasi serta mengupayakan sendiri pendidikan sebagai bekal kehidupan untuk masa depan putera-puteri kita kelak.<br /> Dalam prakteknya pendidikan itu ada 3 (tiga), yaitu formal, nonformal, dan informal. Bila kita memiliki keterbatasan mendapatkan pendidikan formal, bukan berarti tamatlah hak kita mendapatkan pendidikan. Kita sebetulnya dapat mengupayakan pendidikan informal yang tidak kalah manfaatnya bagi putera-puteri. Dimanapun kita berpijak, merupakan tempat bagi kita mendidik dan menjadi pendidik, karena mendapatkan pendidikan tidaklah harus di dalam kelas dan bersifat formal. Sebagaimana dijelaskan dalam landasan pendidikan menurut pandangan Islam, pendidikan yang harus lebih awal diterapkan kepada anak adalah di lingkungan keluarga yang merupakan tanggung jawab utama orang tua. Dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga, Ibu adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak. Kelembutan tangan seorang Ibu dapat mengukir sejarah gemilang perkembangan kecerdasan anak-anak bangsa. Walaupun pendidikan formal dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi mengalami kemunduran, tetapi Ibu sebagai pendidik utama anak-anak jangan ikut serta gagal menciptakan mutu pendidikan alamiah di rumah-rumah mereka.<br />Upaya lain yang dapat dilakukan bagi sebagian masyarakat yang belum dapat memperoleh pendidikan lewat jalur formal, bisa melalui kursus dan pendidikan lain pada jalur pedidikan luar sekolah seperti program Paket A dan B yang ketentuannya sudah ada dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.73 tahun 1991. Walaupun belum terlealisasikan sepenuhnya bahwa adanya rencana pemerintah tentang program pendidikan gratis juga merupakan sebuah solusi demi pemerataan pendidikan terutama untuk masyarakat yang tidak mampu membayar biaya pendidikan yang sekarang semakin mahal.<br />Untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional pemerintah maupun swasta diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasana pendidikan yang memadai, dimulai dari pembangunan gedung sekolah yang permanen dan kokoh, ruang kelas yang sesuai dengan kapasitas anak, penyediaan sarana buku penunjang, ruang perpusatakaan, laboratorium, dan sebagainya yang tentunya akan menunjang kelancaran program pendidikan terutama yang berkenaan dengan proses belajar mengajar.<br />Peningkatan kualitas guru merupakan salah satu upaya juga dalam mewujudkan kualitas pendidikan nasional. Guru dituntut harus profesional dalam mendidik anak didiknya. Sesuai Undang-Undang no.14 tahun 2005 tentang peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru dan dosen, Guru harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah saat ini yaitu untuk tahun ke depan pemerintah menetapkan kualifikasi akademik untuk guru melalui pendidikan tinggi sampai jenjang S-1 atau program diploma empat (D-IV). Guru atau pendidik juga wajib memiliki kompetensi profesi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.<br />Kompetensi pedagogik yang wajib di miliki oleh seorang pendidik adalah pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik; pengembangan kurikulum, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian, yaitu guru harus mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berkahlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, serta mengembangkan diri secara berkelanjutan. Kompetensi Sosial adalah guru dapat berkomunikasi lisan dan tulisan, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peseerta didik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan bergaul secara santun dengan masyarakat. Sedangkan Kompetesi Profesional adalah berhubungan dengan konsep, struktur, dan metode keilmuwan/teknologi/seni yang menaungi/ koheren dengan materi ajar, materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, penerapan konsep-konsep keilmuwan dalam kehidupan sehari-hari, dan kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. Selain itu pula kualitas pendidikan nasional dapat diwujudkan melalui pemerataan tenaga pengajar yang profesional, diantaranya guru harus mau ditempatkan dimana saja di berbagai daerah terutama di daerah tertinggal yang pendidikannnya belum berkembang seperti di daerah perkotaan.<br />Pembenahan terhadap metode pengajaran yang selama ini cenderung monoton dan kurang inovatif merupakan upaya juga yang dapat kita lakukan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Penyajian metode pembelajaran yang lebih inovatif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan akan lebih menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik sehingga mereka mampu meningkatkan pemahaman terhadap fakta/konsep/prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang kemudian akan terlihat kemampuannya untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif. Sekarang ini telah banyak falsafah dan metodologi pembelajaran yang dipandang baru-mutakhir untuk dikembangkan terutama bagi para pendidik, seperti model pembelajaran konstruktivis, pembelajaran kooperatif, pembelajaran terpadu, pembelajaran aktif, pembelajaran kontekstual (contextual taching and learning atau CTL), pembelajaran berbasis projek (project based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran interaksi dinamis, dan sebagainya termasuk yang kemarin sempat membooming di dunia pendidikan kita yang dipopulerkan melalui seminar-seminar, dan pelatihan yaitu pembelajaran quantum (quantum learning) dan quantum teaching yang dikembangkan gagasannya oleh seorang ibu rumah tangga bernama Bobbi De Porter.<br />Upaya lain yang sebenarnya sangat perlu segera dibenahi dalam rangka mewujudkan kualitas pendidikan adalah melalui perbaikan/pembenahan sistem pendidikan yang ada. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang satu sama lain saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut harus diperbaiki dengan secara bertahap kearah kemajuan dan perbaikan mutu pendidikan. Ada 12 (dua belas) komponen pendidikan yang berhubungan satu sama lain seperti diungkapkan P.H. Coombs (1968:78) yaitu :1. Tujuan dan prioritas; 2. Peserta didik; 3. Manajemen; 4. Struktur dan jadwal; 5. Isi bahan belajar; 6. Pendidik; 7. Alat bantu mengajar; 8. Fasilitas; 9. Teknologi; 10. Pengawasan mutu; 11. Penelitian; 12. Ongkos pendidikan.<br /><br />PENDIDIKAN NILAI SEBAGAI KENISCAYAAN BAGI ANAK BANGSA.<br />Ketentuan umum Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS point 2 menyebutkan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Selain itu, dalam Bab II Pasal 3 disebutkan pula bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.<br />Adanya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam tujuan pendidikan nasional di atas menandakan bahwa yang menjadi bahan dalam praktek pendidikan hendaknya berbasis kepada seperangkat nilai sebagai paduan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Bahkan, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketakwaan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa core value pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya, semua proses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakininya.<br />Praktek pendidikan pada jalur formal dewasa ini justru cenderung kurang memperhatikan esensi dari tujuan pendidikan nasional di atas, hal ini terbukti dengan kurang memadukannya nilai-nilai ketuhanan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakannya, ironisnya justru lebih banyak berorientasi kepada pengembangan struktur kognitif semata. Fenomena tersebut tentunya sangat bertentangan dan membuat jarak antara tujuan dan hasil pendidikan nasional semakin jauh.<br />Berbagai fenomena sebagaimana disebutkan pada bagian pendahuluan, serta kenyataan semakin menggelindingnya proses dekadensi moral dikalangan generasi bangsa, semakin menunjukan bahwa praktek pendidikan dewasa ini tidak bersandar kepada amanah undang-undang yang mengisyaratkan pendidikan yang berbasis kepada seperangkat nilai (baca: pendidikan nilai), serta semakin penting dan mendesaknya pendidikan nilai.<br />Pendidikan nilai merupakan proses penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.<br />Minimal terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan nilai dalam proses pembelajaran berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 tahun 2003:<br /> Pertama, UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang bercirikan desentralistik menunjukkan bahwa pengembangan nilai-nilai kemanusiaan terutama yang dikembangkan melalui demokratisasi pendidikan menjadi hal utama. Desenteralisasi tidak hanya dimaknai sebagai pelimpahan wewenang pengelolaan pendidikan pada tingkat daerah atau sekolah, tetapi sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan nilai secara otonom bagi para pelaku pendidikan.<br /> Kedua, tujuan pendidikan nasional yang utama menekankan pada aspek keimanan dan ketaqwaan. Ini mengisyaratkan bahwa core value pembangunan karakter moral bangsa bersumber dari keyakinan beragama. Artinya bahwa semua peroses pendidikan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakini.<br /> Ketiga, disebutkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada UUSPN No. 20 Tahun 2003 menandakan bahwa nilai-nilai kehidupan peserta didik perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar mereka. Kebutuhan dan kemampuan peserta didik hanya dapat dipenuhi kalau proses pembelajaran menjamin tumbuhnya perbedaan individu. Oleh karena itu, pendidikan dituntut mampu mengembangkan tindakan-tindakan edukatif yang deskriptif, kontekstual dan bermakna.<br /> Keempat, perhatian UUSPN No. 20 Tahun 2003 terhadap usia dini (PAUD) memiliki misi nilai yang amat penting bagi perkembangan anak. Walaupun persepsi nilai dalam pemahaman anak belum sedalam pemahaman orang dewasa, namun benih-benih untuk mempersepsi dan mengapresiasi dapat ditumbuhkan pada usia dini. Usia dini adalah masa pertumbuhan nilai yang amat penting karena usia dini merupakan golden age. Di usia ini anak perlu dilatih untuk melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan seperti menyanyi, bermain, menulis, dan menggambar agar pada diri mereka tumbuh nilai-nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, toleransi, keindahan, dan tanggung jawab dalam pemahaman nilai menurut kemampuan mereka.<br />Dari berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam praktek pendidikan nilai, pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) merupakan pendekatan yang paling tepat digunakan dalam pelaksanaan pendidikan nilai di Indonesia. Walaupun pendekatan ini dikritik sebagai pendekatan indoktrinatif oleh penganut filsafat liberal. Namun, berdasarkan kepada nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan falsafah Pancasila, pendekatan ini dipandang paling sesuai. Alasan-alasan untuk mendukung pandangan ini antara lain sebagai berikut.<br />1) Tujuan pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai tertentu dalam diri siswa. Pengajarannya bertitik tolak dari nilai-nilai sosial tertentu, yakni nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia lainnya, yang tumbuh dan berkembangan dalam masyarakat Indonesia.<br />2) Menurut nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan pandangan hidup Pancasila, manusia memiliki berbagai hak dan kewajiban dalam hidupnya. Setiap hak senantiasa disertai dengan kewajiban, misalnya: hak sebagai pembeli, disertai kewajiban sebagai pembeli terhadap penjual; hak sebagai anak, disertai dengan kewajiban sebagai anak terhadap orang tua; hak sebagai pegawai negeri, disertai kewajiban sebagai pegawai negeri terhadap masyarakat dan negara; dan sebagainya. Dalam rangka pendidikan nilai, siswa perlu diperkenalkan dengan hak dan kewajibannya, supaya menyadari dan dapat melaksanakan hak dan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.<br />3) Menurut konsep Pancasila, hakikat manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, dan makhluk individu. Sehubungan dengan hakikatnya itu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi, sebagai hak dan kewajiban dasar yang melekat eksistensi kemanusiaannya itu. Hak dan kewajiban asasi tersebut juga dihargai secara berimbang. Dalam rangka pendidikan nilai, siswa juga perlu diperkenalkan dengan hak dan kewajiban asasinya sebagai manusia.<br />4) Dalam pengajaran nilai di Indonesia, faktor isi atau nilai merupakan hal yang amat penting. Dalam hal ini berbeda dengan pendidikan moral dalam masyarakat liberal, yang hanya mementingkan proses atau keterampilan dalam membuat pertimbangan moral. Pengajaran nilai menurut pandangan tersebut adalah suatu indoktrinasi yang harus dijauhi. Anak harus diberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan nilainya sendiri. Pandangan ini berbeda dengan falsafah Pancasila dan budaya luhur bangsa Indonesia, yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya, berzina, berjudi, adalah perbuatan tercela yang harus dihindari; orang tua harus dihormati, dan sebagainya. Nilai-nilai ini harus diajarkan kepada anak, sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dalam pengajaran nilai faktor isi nilai dan proses, keduanya sama-sama penting.<br />Salah satu komponen terpenting dalam pendidikan adalah tujuan pendidikan, tujuan pendidikan dapat diartikan sebagai hasil-hasil yang dicita-citakan dari tindakan pendidikan. Tujuan pendidikan harus diarahkan kepada pengembangan tiga dimensi yang dimiliki oleh manusia yaitu dimensi fisikal, mental dan spiritual. Dimensi fisikal lebih ditandai dengan ketercapaian kemampuan dan sikap yang menjadikan manusia sehat dan kuat. Sedangkan mental berhubungan dengan pengembangan intelegensia atau kecerdasan intelektual. Sementara dimensi spiritual yaitu mengarah kepada perwujudan kualitas kepribadian yang bersifat ruhaniah dalam bentuk tingkah laku, akhlak, dan moralitas yang mencerminkan kualitas kepribadian. Ketiga dimensi tersebut harus dicapai secara terintegrasi dan merupakan satu kesatuan yang akan membentuk kepribadian untuk mencapai manusia yang unggul (Human Excellence).<br />Namun, pada kenyataannya harus diakui bahwa pendidikan yang berlangsung saat ini belum dapat mewujudkan ketiga dimensi/aspek di atas dengan seimbang dan proporsional. Salah satu penyebabnya adalah penyelengaraan pendidikan lebih menitikberatkan pada aspek intelektual dan kurang menyentuh aspek spritual. Karena itu output pendidikan sebagian besar hanya menampilkan performance intelektual, sementara tampilan sikap dan perilaku terpujinya sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, dalam rangka membentuk keseimbangan ketiga aspek tersebut pada anak didik, pendidikan mesti melakukan transfer of knowledge sekaligus transformation and internalization of value.<br />Dalam kaitannya dengan upaya mewujudkan tujuan pendidikan yang terfokus pada aspek spritual, pendidikan nilai merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan aspek spiritual. Melalui pembelajaran di lembaga-lembaga formal ataupun informal pendidikan nilai dipandang sangat perlu dan penting untuk diterapkan, mengingat semakin maraknya perilaku-perilaku buruk di kalangan remaja maupun anak-anak sekarang yang membuat tanggung jawab sebagai orang tua maupun pendidik semakin berat. Bukan hanya kesabaran dan keikhlasan yang harus lebih ditunjukkan oleh para guru maupun pun orang tua, tetapi pendidikan agama dan penerapan budi pekerti luhur serta keteladanan orang tua menampilkan akhlaq yang mulia harus lebih diintensifkan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah sebagai lembaga formal pendidikan.<br />Penerapan konsep-konsep pendidikan nilai pernah juga diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan di Thailand yaitu di sekolah dan Institute of Sathya Sai Education yang didirikan oleh Dr.Art-Ong Jumsai Na-Ayudha, B.A.,M.A.,D.I.C. Bahkan beliau pernah datang ke Indonesia untuk mengisi sebuah seminar internasional yang bertema "Membangun Bangsa melalui Pendidikan Hati" yang diselenggarakan atas kerjasama Prodi Pendidikan Umum/Nilai dengan Yayasan Pendidikan Sthya Sai Indonesia. Dalam makalahnya yang berjudul "Human Values Integrated Instructional Model" (Model Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusian Terpadu), beliau menuliskan sebuah konsep tentang tujuan model pembelajaran yang menerapkan konsep pendidikan nilai dengan menggunakan suku kata dalam kata EDUCATION (SAI 2000, p.82), yang maknanya:<br />E--- singkatan untuk Enlightenment (pencerahan). Ini adalah proses pencapaian pemahaman dari dalam diri atau bathin melalui peningkatan kesadaran menuju pikiran super sadar yang akan memunculkan intuisi, kebijaksanaan, dan pemahaman.<br />D--- singkatan untuk Duty and Devotion (tugas dan pengabdian). Pendidikan harus membuat siswa menyadari tugasnya dalam hidup. Selain memiliki tugas atau kewajiban yang terhadap orang tua dan keluarga, siswa juga memiliki kewajiban yang berlandaskan cinta kasih dan belas kasih untuk melayani dan menolong semua orang di masyarakat dan di dunia.<br />U--- singkatan untuk Understanding (pemahaman). Ini bukan hanya mengenai pemahaman terhadap mata pelajaran yang diberikan dalam kurikulum nasional tetapi juga penting untuk memahami diri sendiri.<br />C--- singkatan untuk Character (karakter). Guru mesti membentuk karekter yang baik pada diri siswa. Seorang yang berkarakter adalah seorang yang memiliki kekuatan moral dan lima nilai kemanusiaan yaitu Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, Kasih sayang dan tanpa Kekerasan. Nilai-nilai kemanusiaan tersebut harus terpadu dalam pembelajatran di kelas.<br />A--- singkatan untuk Action (tindakan). Para siswa kini belajar dengan giat dan menuangkan pengetahuan yang dipelajarinya dalam ruang ujian dan keluar dengan kepala kosong. Pengetahuan yang mereka peroleh tidak diterapkan dalam tindakan. Pendidikan seperti itu tak berguna. Apapun yang dipelajari siswa mesti diterapkan dalam praktek. Model pembelajaran yang baik mesti membuat hubungan anatara yang dipelajari dan situasi nyata dalam hidup. Hal ini akan memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuan ke dalam hidup mereka sendiri.<br />T--- singkatan untuk Thanking (berterima kasih). Siswa mesti belajar berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu mereka. Di atas segalanya adalah orang tua yang telah melahirkan dan mengasuh mereka. Siswaharus mengasihi dan menghormati orang tua mereka. Selanjutnya siswa harus berterima kasih kepada guru-guru, karena siswa memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan melalui guru-guru. Maka siswa mesti mengasihi dan menghormati guru. Demikian pula, siswa telah mendapatkan banyak hal dari masyarakat, dari bangsa, dari dunia, dan alam. Siswa mesti selalu berterima kasih kepada semua hal.<br />I--- singkatan untuk Integrity (Integritas). Integritas adalah sifat jujur dan karakter menjunjung kejujuran (hornby 1968). Siswa mesti tumbuh menjadi sesorang yang memiliki integritas, yang bisa dipercaya unutk menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing.<br />O--- singkatan untuk Oneness (kesatuan). Pendidikan mesti membantu siswa melihat kesatuan dalam kemajemukan. Apakah kita memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda, warna kulit dan ras yang berbeda. Kita mesti belajar hidup damai dan harmonis dengan alam.<br />N--- singkatan untuk Nobility (kemuliaan). Kemuliaan adalah sifat yang muncul karena memiliki karakter yang tinggi atau mulia. Kemuliaan tidak timbul dari lahir tetapi muncul dari pendidikan. Jadi, kemuliaan terdiri dari semua nilai-nilai yang dijelaskan di atas.<br />Pada kesempatan mengisi seminar di UPI Bandung, Dr. Art-Ong Jumsai mengemukakan Model pembelajaran nilai-nilai kemanusiaan yang ia terapkan di lembaganya terbukti dapat membentuk dan mengembangkan tujuan pendidikan yang bukan hanya aspek kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Bahkan dalam implikasinya model pembelajaran nilai-nilai yang diterapkan oleh beliau menyebabkan proses transformasi bagi guru-guru dan anak-anak didiknya yang menjadikannya motivasi dan inspirasi untuk mempertahankan nilai-nilai dari pengaruh negatif di masyarakat.<br /><br />PENUTUP<br /> Pendidikan saat ini telah menjadi komoditas bisnis tersendiri. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap bidang ini menumbuh suburkan usaha-usaha menjadikan pendidikan sebagai usaha profit oriented yang mengakibatkan persaingan dalam dunia pendidikan semakin tajam. Dengan demikian, sangat diperlukan kehati-hatian dalam memilih pendidikan yang bermutu dan bernilai. Mutu suatu pendidikan dapat dilihat dari output yang dihasilkan, melalui proses belajar mengajar serta sarana dan prasarananya. Input yang baik, kemudian diproses dengan yang baik maka akan menghasilkan output yang baik pula.<br /> Melalui pendidikan yang bermutu, kita berharap dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, yang mampu memenangkan persaingan di kancah percaturan internasional. Semua itu dapat kita raih jika kita memiliki komitmen untuk membekali sumber daya manusia itu dengan bekal pendidikan yang terbaik. Terbaik di sekolahnya maupun terbaik yang telah diberikan orang tua kepada anak-anaknya. Berikan pendidikan kepada anak-anak kita sedini mungkin dengan pendidikan terbaik yang diawali dari rumah.<br /> Persiapkanlah masa depan anak-anak kita. Utamakanlah pendidikan mereka, karena pendidikan merupakan bekal bagi mereka menghadapi masa depan. Kita berharap Pendidikan Nasional di masa yang akan datang menjadi lebih baik. Sehingga tidak ada lagi generasi masa depan yang berkeliaran di jalan saat teman-teman sebayanya sedang belajar berhitung dan membaca di kelas-kelas berubin putih dan ber-AC.<br /> Terakhir, marilah kita sama-sama berjuang untuk mewujudkan pendidikan anak, terlebih pendidikan yang lebih mengintegrasikan dimensi fisikal, mental dan spiritual, pendidikan yang memadukan dimensi IQ, ES dan SQ, atau pendidikan yang tidak hanya mengagungkan wilayah kognisi, melainkan keterpaduan antara kognisi, afeksi dan psikomotor, sehingga suatu saat anak-anak kita menjadi generasi-generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan dan membawa citra negara kita menjadi negara yang lebih bermartabat di kancah internasional.<br /> <br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />Al-Qur'an dan Terjemahnya. (1989). Departemen Agama Republik Indonesia<br />Dinn Wahyudin dkk. Pengantar Pendidikan. (2006) Universitas Terbuka<br />Drs. Zulkabir dkk. Islam Konseptual dan Kontekstual. (1993). Itqan<br />Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. Pendidikan Berbahasa Santun. (2006) PT Genesindo<br />Dr. Art-Ong Jumsai Na-Ayudha, B.A., M.A., D.I.C. Model Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusian Terpadu. (2008). Yayasan Pendidikan Sathya Sai Indonesia<br />Jalaluddin Rakhmat. Mengembangkan Kecerdasan Spritual Anak Sejak Dini. (2007).Mizan<br />Bobbi De Porter & Mike Hernacki, Quantum Learning. Membiasakan Belajar nyaman dan menyenangkan. (2007) Mizan Pustaka<br />Dr. Zaidan Abdul Baqi.Sukses keluarga mendidik Balita (2005).Pena Pundi Aksara<br />Ratna Megawangi. Yang Terbaik Untuk Buah Hatiku (2006). Khansa'<br />MQS Publishing<br />http://mitrawacanawrc.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=317 8/15/2008<br />http://www.jugaguru.com/article/all/tahun/2008/bulan/03/tanggal/04/id/679 8/15/2008<br />http://www.jugaguru.com/vilb/40/tahun/2006/bulan/09/tanggal/13/id/88/ 8/15/2008<br />Makalah workshop Pengembangan Profesionalisme Guru Berprestasi dan Guru Berdedikasi tingkat Nasional tahun 2006<br />Majalah Assalaam No.23/november 2007 dan no.26/maret 2008-08-19<br />Lembaran Jum'at Ummul Quro, edisi 45 tahun ke-8<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Sejalan dengan perkembangan usianya, anak usia dini dapat menilai situasi di lingkungan sekeliling terutama lingkungan keluarganya. Perubahan yang terjadi di di keluarga yang dirasakan anak, terutama pada waktu makan dan aturan tidak boleh makan dan minum di siang hari sampai menunggu adzan maghrib, tentu akan membingungkan mereka. Apalagi bila tidak ada penjelasan dan bimbingan dari orang tua sebelumnya mengenai situasi tersebut. Disinilah pentingnya kesadaran para orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk mengoptimalkan keberkahan di bulan suci Ramadhan. Yaitu selain untuk melipatgandakan amal ibadahnya, namun juga memanfaatkannya sebagai momen berharga untuk menanamkan keimanan, mengenalkan dan mengajari nilai-nilai agama pada anak, salah satunya melalui aktivitas berpuasa.<br />Mengenalkan ajaran agama dan menanamkan benih-benih keimanan di hati sang anak pada usia dini seperti ini sangat penting sebagai pondasi kehidupan beragamanya kelak. Anak di usianya dini tertarik untuk meniru semua tindak-tanduk ayah ibunya, termasuk yang menyangkut masalah beribadah. Sebagaimana pendapat Dr Spock yaitu, “Yang mendasari keimanan anak kepada Allah dan kecintaannya pada Tuhan Yang Maha Pencipta sama dengan apa yang mendasari kedua orang tuanya untuk beriman kepada Allah dan mencintai-Nya.”<br />Mengenalkan ajaran agama kepada anak usia dini harus disesuaikan dengan perkembangan aspek-aspek psikologisnya, diantaranya perkembangan kemampuan berpikir (kognisinya). Menurut Jean Piaget (seorang Psikolog dari Perancis), semua anak memiliki pola perkembangan kognisi yang sama, yaitu melalui empat tahapan : Sensori – Motor, Pra – Operasional, Konkret – Operasional dan Formal Operasional. Perkembangan kognisi anak usia dini (2-7 tahun) berada pada tahapan berpikir “Pra operasional”. Tahap Pra Operasional adalah tahap dimana anak tidak dapat memahami sesuatu tanpa dipraktekkan terlebih dahulu (Piaget, 1970).<br />Sejalan dengan pendapat Piaget, Jean Jacques Rousseau, mengatakan bahwa, “Anak usia dini belajar melalui aktivitas fisiknya.” Dengan kata lain, untuk mengenalkan ajaran agama kepada anak usia dini, haruslah dengan cara memberikan kesempatan kepadanya untuk mempraktekkan apa yang kita katakan, dengan cara memberikan contoh kepada anak bagaimana melakukannya.<br />DR. Abdullah Nashih Ulwan, dalam bukunya yang berjudul Potensi Ruhaniah (Spiritual) Anak dalam Pembentukan Generasi Takwa dan Kreatif membagi lima metode yang harus dilakukan oleh orang tua dalam mengajari anak melakukan kegiatan keagaaman/beribadah. Kelima metode tersebut adalah Keteladanan, Pembiasaan, Pemberian nasihat, Pengawasan dan Pemberian hukuman.<br />Anak usia dini umumnya berperilaku dengan mencontoh atau meniru model orang dewasa yang dilihatnya. Dengan melihat keteladanan yang dicontohkan oleh orang tuanya, misalnya keteladanan dalam hal bersahur, berpuasa dan berbuka puasa, anak akan meniru melakukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Orang tua, hendaknya memberi contoh teladan beribadah disertai dengan ajakan untuk bersama-sama melakukannya. Orang tua dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak, diantaranya dengan mengajaknya bersama-sama memilih menu makanan untuk sahur, membeli makanan untuk berbuka puasa dan pemberian pujian dan reward bila anak ikut berpuasa dan melakukan aktivitas ibadah lainnya.<br />Momentum Ramadhan bagi anak usia dini, hakekatnya adalah pengenalan ajaran agama dan pembiasaan melaksanakannya, yang diantaranya adalah berpuasa di bulan ramadhan. Pelaksanaan puasa itu sendiri, bagi mereka hukumnya tidak wajib, namun pengenalan dan pembiasaan tersebut merupakan pembelajaran awal beragama bagi mereka. Anak dapat mulai berpuasa sejak usia TK (4-5 tahun), dimana pengerjaannya pun dapat dilakukan secara bertahap, misalnya hanya sebatas setengah hari. Pembiasaan tersebut dapat diperkuat dengan pemberian reward di akhir bulan, sehingga mereka termotivasi untuk melakukannya sampai selesai. Pengenalan agama sedini mungkin penting dilakukan agar pada saat dia menginjak akil baligh, anak tidak akan canggung lagi dan merasa terpaksa melakukannya, namun telah terbiasa dan tahu bagaimana melakukannya.<br />Pemaksaan maupun ancaman sangat tidak dianjurkan, Pemberian nasihat, pengawasan dan pemberian hukuman (bukan hukuman fisik), dapat dilakukan untuk mengontrol perilaku anak apabila ada yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Dengan menegurnya apabila melakukan sesuatu yang salah, akan membuat anak paham bahwa apa yang dilakukannya itu tidak baik dan tidak boleh diulangi lagi. Namun, anak juga harus diberikan pujian apabila ia dapat melakukan semua kegiatan itu dengan baik. Memujinya ketika melakukan perbuatan yang terpuji meskipun sedikit, memaafkan kesalahan yang ia lakukan, tidak menganggap bodoh kata-kata dan perbuatannya, dan tidak membebaninya pekerjaan yang diluar batas kemampuannya adalah perbuatan bijak yang seharusnya dilakukan orang tua kepada anaknya.<br />Masih banyak lagi contoh ibadah-ibadah di bulan suci yang penuh berkah ini yang dapat kita kerjakan untuk mencari rahmat Allah Swt sambil mengenalkan ajaran agama pada anak sebagai bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Dalam Islam, anak-anak adalah amanah, generasi penerus dan agen perubah di masa yang akan datang dan sebagai amanah Allah. Anak-anak haruslah dijaga dengan benar-benar mendidiknya secara Islami, dimana pengaruh dan cara mendidik anak akan sangat mendominasi gaya hidup si anak jika ia dewasa kelak. Untuk itulah setiap orang tua harus memberi agama bekal yang cukup terhadap si anak. **<br /><br />• Peran Guru di tengah umat dan anak didiknya, adalah sesuatu pengabdian mulia, dan tugas sangat berat. Mereka adalah pelopor pembangunan (agent of changes). Bekal utamanya adalah keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT, hidup beradat, berakhlaq mulia. Inilah, yang menjadi program utama di dalam pendidikan anak usia dini (PAUD).<br />Tugas itu berat. Umat hanya mungkin dibentuk melalui satu proses pembelajaran, dengan pengulangan terus menerus (kontiniutas), pencontohan (uswah) yang baik. Pekerjaan ini memerlukan ketaletenan dan semangat yang prima.<br />Kemuliaan seorang guru (pendidik) terpancar dari keikhlasan membentuk umat dan anak manusia menjadi pintar, beriman, berakhlaq, berilmu, mengamalkan ilmunya, untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan kemaslahatan umat, di kelilingnya, serta mempunyai ibadah yang teratur, shaleh pribadi, dan shaleh social, dengan tauhid yang istiqamah.<br />Keberhasilan murabbi (guru) akan banyak didukung oleh kearifan, yang dibangun oleh kedalaman pengertian, pengalaman dalam membaca situasi, serta upaya dan kondisi yang kondusif di sekitarnya.<br />tantangan di abad ke 21<br />Alaf Baru ditandai oleh, (a). mobilitas serba cepat dan modern, (b). persaingan keras dan kompetitif, (c). komunikasi serba efektif, dalam satu global village, dan (d). Akibatnya, banyak ditemui limbah budaya kebaratan (westernisasi).<br />Alaf baru ini hadir dengan cabaran global yang menuntut keteguhan, dalam menghadapi tantangan yang berjibun banyaknya, di antaranya infiltrasi budaya sekularis yang menjajah mentalitas manusia, the globalization life style meniru sikap yahudi, suburnya budaya lucah (sensate culture), menjauh dari adat budaya luhur, pemujaan nilai rasa panca indera, menonjolkan keindahan sensual, erotik, seronok, ganas semata mengejar kesenangan badani, kebiasaan miras, pergaulan bebas, kecanduan madat dan narkoba.<br />Menghadapi tantangan ini, semua elemen masyarakat berkewajiban memper-siapkan generasi yang siap bersaing dalam era global terse¬but, dengan sibghah yang nyata, melalui pendidikan anak pada usia dini.<br />Penyimpangan perilaku menjadi ukuran atas kemunduran moral dan akhlak. Hilangnya kendali para remaja, berakibat ketahanan bangsa akan lenyap dengan lemahnya remaja.<br />Penyebab utama di antaranya, rusaknya sistim, pola dan politik pendidikan, hilangnya tokoh panutan, berkembangnya kejahatan di kalangan orang tua, luputnya tanggung jawab lingkungan dan masyarakat, impotensi di kalangan pemangku adat, hilangnya wibawa ulama, dan suluah bendang di nagari, bergesernya fungsi lembaga pendidikan menjadi bisnis, dan profesi da’i, guru, dan suluah bendang, dilecehkan.<br />Perilaku umat juga berubah<br />Interaksi dan ekspansi kebudayaan dari luar, bergerak secara meluas. Pengaruh budaya asing berkembang pesat, seperti pengagungan materia secara berlebihan (materialistik), pemisahan kehidupan duniawi dari supremasi agama (sekularistik), pemujaan kesenangan indera mengejar kenikmatan badani (hedonistik).<br />Perilaku di atas merupakan penyimpangan sangat jauh dari budaya luhur. Pada akhirnya, melahirkan Kriminalitas, perilaku Sadisme, dan Krisis moral, secara meluas.<br />Perubahan dalam hidup beradat juga telah merambah Minangkabau.<br />Adat ndak dipacik arek, agamo ndak dipagang taguah.<br />Fakta menunjukkan bahwa adat tidak berdampak banyak terhadap generasi muda. Tempat bertanya tidak ada, Sudah banyak yang tidak mengerti adat. Karena itu, generasi muda di Nagari mulai kebingungan.<br />Manakala problematika sosial ini lupa mengantisipasi melalui gerakan dakwah, melalui Pendidikan Anak Usia Dini berbasis aqidah, maka arus globalisasi ini membawa perubahan yang negatif.<br />Terutama pada perilaku generasi, akan menjadi dzurriyatan dhi’afan, atau menjadi “X-G” the loses generation, yang hilang keseimbangan.<br />Hilangnya keseimbangan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, yang menyebabkan timbulnya berbagai krisis.<br />Perilaku luhur akan bergeser, dan menipisnya ukhuwah, serta berkembangnya perbuatan maksiat. Maka sekolah atau pendidikan berbasis aqidah, mesti menjadi cerminan idealitas masyarakat yang mempertahankan pembelajaran budi akhlak.<br />Pergeseran budaya akan terjadi ketika mengabaikan nilai-nilai agama. Pengabaian nilai-nilai agama, menumbuhkan penyakit social yang kronis, seperti kegemaran berkorupsi, aqidah tauhid melemah, perilaku tidak mencerminkan akhlak Islami, serta suka melalaikan ibadah.<br />Salah satu solusi untuk mengatasi problematika keumatan ini, adalah dengan melaksanakan pendidikan aqidah pada anak usia dini (PAUD), dengan menambah ilmu, menguatkan amal, menanamkan akhlak, menjaga ibadah dan karakter umat, dengan berpedoman wahyu Allah SWT.<br />Pendidikan aqidah dan akhlaq, membawa umat kepada bertaqwa. Janji Allah SWT sangat tepat, ” apabila penduduk negeri beriman dan bertaqwa dibukakan untuk mereka keberkatan langit dan bumi.“<br />“ Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS.7,al-A’raf:96).<br />Satuan pendidikan penyelenggara<br /> Taman Kanak-kanak (TK)<br /> Raudatul Athfal (RA)<br /> Bustanul Athfal (BA)<br /> Kelompok Bermain (KB)<br /> Taman Penitipan Anak (TPA)<br /> Satuan PAUD Sejenis (SPS)<br /> Sekolah Dasar Kelas Awal (kelas 1,2,3)<br /> Bina Keluarga Balita<br /> Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)<br /> Keluarga<br /> LingkunganPENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-76223186393646981592009-05-21T20:59:00.000+07:002009-05-21T21:01:19.744+07:00STRATEGI PEMBELAJARAN PU<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-alt:"Palatino Linotype"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627400839 -2147483648 8 0 66047 0;} @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Microsoft Sans Serif"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627401183 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoBodyText2, li.MsoBodyText2, div.MsoBodyText2 {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text 2 Char"; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:6.0pt; margin-left:0cm; line-height:200%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.BodyText2Char {mso-style-name:"Body Text 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 1008.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:463044555; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1678404444 67698713 1246242662 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:481704902; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1137692238 67698703 -949992050 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:843789664; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1245226284 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:870991974; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-841157188 67698703 67698713 -901881618 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level3 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:-; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:"Trebuchet MS","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Microsoft Sans Serif";} @list l4 {mso-list-id:918904770; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1136151232 67698703 994854074 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:75.75pt; mso-level-number-position:left; margin-left:75.75pt; text-indent:-21.75pt;} @list l5 {mso-list-id:1487084391; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1509328934 -1121440748 2075319276 -1728287672 -2115345542 -1407137968 -1163765260 1394625086 -1317103080 218024990;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6 {mso-list-id:1566067522; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1841977692 -2027770418 -622922222 -940043324 -2036701684 792888770 -921301254 -505351636 243696822 -619831312;} @list l6:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ascii-font-family:"Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Trebuchet MS"; mso-bidi-font-family:"Microsoft Sans Serif";} @list l7 {mso-list-id:1573929539; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1704001760 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8 {mso-list-id:1601907752; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1449138408 67698703 67698713 67698699 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l8:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l9 {mso-list-id:1617448994; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-789663954 -464198056 1793481316 1163053456 1333033530 -1928180000 1468318414 200300782 379061582 -110045190;} @list l9:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">STRATEGI PEMBELAJARAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">PENDIDIKAN UMUM/NILAI DIPERSEKOLAHAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Oleh: Prof. DR. H. Sofyan Sauri, M.Pd.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">(Ketua Prodi Pendidikan Umum, Sekolah Pascasarjana UPI Bandung)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 8pt; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">A. PENDIDIKAN DAN PERSOALANNYA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Berbicara manusia, sesungguhnya berbicara tentang pendidikan, karena dimana ada manusia, disitulah ada pendidikan. Secara etimologi pendidikan berasal dari kata “didik” yang berarti ”pemeliharaan” atau ”latihan”. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dalam Bahasa Inggris, <i>education</i> (pendidikan) berasal dari kata <i>educate</i> (mendidik), artinya memberi peningkatan <i>(to elicit, to give rise to)</i> dan mengembangkan <i>(to evolve, to develop).</i> Dalam pengertian yang sempit, <i>education</i> atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (MC Loeod, dalam Syah, 2004:10). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Pendidikan pada dasarnya sebagai usaha untuk mempertahankan eksistensi kemanusiaannya (memanusiakan manusia). Secara terminologi, pendidikan dalam <i>Kamus</i> <i>Besar Bahasa Indonesia</i> (1991:232) ialah proses perubahan sikap dan tata-laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Definisi tersebut merupakan definisi pendidikan dalam arti sempit, sebab hanya dibatasi pada pengajaran dan pelatihan. Artinya, proses pendidikan terjadi dari orang dewasa terhadap orang muda yang belum dewasa. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Adapun pendidikan dalam arti luas tidak hanya mencakup antara hubungan pendidik (guru) dan peserta didik (murid), tetapi mencakup dalam wilayah yang luas, seperti peserta didik dengan dirinya sendiri, lingkungan, kebudayaan dan seluruh komponen yang ikut membelajarkan dirinya. Secara konstitusional, dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 Tahun 2003). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Berdasarkan Undang-undang tersebut, tersirat bahwa setiap manusia memiliki potensi yang mengandung nilai-nilai kebaikan, dan pendidikan merupakan upaya untuk megaktifakn potensi-potensi tersebut. Dengan demikian, pendidikan merupakan alat untuk melestarikan/memelihara dan mengembangkan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Allah SWT melalui firmannya mengingatkan: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">”Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik, dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"> (Ali Imran:37). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Pendidikan dalam kontek pembelajaran persekolahan secara kualitatif ditentukan oleh kekuatan visi-misi institusi pendidikan. Sekurang-kurangnya visi pendidikan mencakup kriteria sebagai berikut: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">(1) Masa depan yang dinginkan (sekolah, atau masyarakat secara umum).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">(2) Masa depan terbaik yang hendak dicapai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">(3) Merefleksikan asumsi-asumsi, nilai-nilai, keyakinan, tujuan pendidikan,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI"><span style=""> </span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Peran pemerintah dan masayarakat terhadap sekolah, metode<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>pembelajaran, dan manjemen perubahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">(4) Bersifat kompetitif dan komparatif. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Sedangkan misi pendidikan setidaknya memiliki kriteria berikut:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Mengeksprasikan tujuan lembaga pendidikan, mudah diingat, dan menjadi pedoman bagi masyarakat.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Disamping itu misi pendidikan harus memperhatikan:<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Ciri lembaga pendidikan sesuai komunitasnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Sebagai arahan dan tujuan yang hendak dicapai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Memiliki standar pengambilan kebijakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Menyusun dan mengarahkan kultur sekolah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Menghasilkan konsistensi aksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Mengidentifikasi klien.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Memotivasi dan menantang (West-Burham, 1992).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">B. PARADIGMA PENDIDIKAN <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Dewasa ini, salah satu yang mengakibatkan kemunduran pendidikan Indonesia, dikarenakan tidak berpijak pada landasan filosofis atau paradigma yang jelas tentang pendidikan. Bahkan hegmoni paradigma pendidikan bebas nilai <i style="">(value free education)</i> semakin merajalela, dan berhasil mengkaburkan serta mengkelabui eksistensi kemanusiaan. Sebagai langkah antisipasi, kami tawarkan beberapa alternatif tentang paradigma pendidikan untuk menata pendidikan masa depan yang lebih baik, di antaranya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 8pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Paradigma pendidikan pembangunan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Paradigma ini mencakup pada dua paradigma. <i style="">Pertama</i> paradigma fungsional; pradigma yang muncul akibat dari masyarakat yang tidak memiliki ilmu, tidak memiliki kemampuan dalam merespon modernisasi, sehingga muncul <i style="">human investment. Kedua</i>, paradigma sosialis; yaitu paradigma yang memiliki peranan dalam pendidikan untuk: (1) Mengembangkan kompetensi (2) meningkatkan produktivitas, (3) meningkatkan kemampuan dalam menempuh kehidupan secara utuh. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Hal tersebut dibuktikan dengan lahirnya tesis <i style="">education for all (Zamroni:2000).<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><i style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Paradigma pendidikan holistik integralistik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Paradigma ini mencoba mengembangkan bahwa: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Pendidikan sebagai sarana pengembangan potensi manusia secara utuh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Proses pendidikan dengan paradigma holistik integralistik mencoba mengembangkan: (a) Tujuan pendidikan yang holistik integralistik; (b) materi pendidikan mengandung kesatuan jasmani rohani, guna mengasah kecerdasan intelektual-spiritual, yang diaplikasikan melalui kesatuan materi teoretis-praktis, (c) mengutamakan kepentingan politik anak didik- masyarakat; (d) sistem penilaian <i style="">(evaluation system)</i> diorientasikan pada: Penguasaan ilmu (<i style="">kognitif</i>), sikap/rsepon (<i style="">afektif</i>), dan tingkah laku/ keterampilan (<i style="">psikomotor</i>). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 8pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Paradigma humanistik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Paradigma pendidikan humanistik mengakui bahwa:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Manusia sebagai cipataan Tuhan dengan berbagai macam fitrahnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Pada tataran praksisnya, pendidikan memiliki perhatian besar pada:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Tujuan pendidikan yang diorientasikan untuk memanusiakan manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Materi pendidikan menitik-beratkan pada; filsafat tentang manusia, ilmu agama, ilmu etika, dan estetika. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Metode yang digunakan lebih menghargai manusia sesuai yang dengan fitrahnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Proses pendidikan berusaha mewujudkan suasana yang manusiawi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Penilaian pada peserta didik dimaklumi sebagai mausia yang sedang berkembang, dan kriteria penilaiannya menaruh perhatian besar pada kriteria kemanusiaan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 8pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Paradigma idealistik transformatif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Paradigma idealistik transformatif ini memiliki pandangan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Memandang manusia sebagai mahluk yang paling mulia, secara vertikal sebagai hamba, dan secara horizontal sebagai wakil tuhan di dunia <i style="">(khalifah fil ard)</i>. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Dalam tataran praksis pendidikan, paradigma idealistik transformatif memiliki misi sebagai berikut: <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Bahwa tujuan pendidikan yakni membentuk manusia yang memiliki daya guna, menunaikan misi suci, menuju pada kesempurnaan;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">kurikulumnya mencoba mengembangkan asfek fikir, dzikir, dan ketarmpilan (<i style="">skill</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Metode yang digunakan berusaha mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Standar penilaian mencakup berbagai asfek. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Paradigma Mutlikulturalisme<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Paradigma ini memperjuangkan dan melestarikan pada:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Kemajemukan horizontal dan vertikal<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Pendidikan diorientasikan mencetak anak didik yang toleran dan inklusif, dalam menghadapi pluralisme budaya.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Komponen pendidikan multikulturalisme diorientasikan untuk;<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Tujuan pendidikan diperuntukkan membentuk manusia atau masyarakat yang berbudaya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Materi yang dikembangkan yaitu mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, bangsa, dan kelompok etnis. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Metode yang digunakan bersifat demokratis, menghargai keragaman dan perbedaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Penilaian diarahkan pada tingkah laku dalam mempersepsi, mengapresiasi terutama terhadap budaya lain.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">C. GLOBALISASI DAN PENDIDIKAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Hegemoni peradaban Barat yang didominasi oleh pandangan hidup saintifik <i>(scientific world view)</i> selain mengakibatkan dampak positif (dibidang sain dan teknologi), juga mengakibatkan dampak negatif terhadap manusia. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Dampak negatif tersebut menjalar juga terhadap bidang ilmiah dengan hebat, khususnya dalam bidang epistemologi. Hal itu berawal dari para pemikir raksasa yang mencoba mengubah peradaban manusia. Salah satunya, Rene Descartes (1650 M) sebagai <i>icon</i> Barat, yang menyandang gelar “bapak filsafat modern” dengan prinsip “Aku berfikir, maka Aku ada” <i>(cogito ergo sum),</i> berhasil menggiring peradaban manusia sebagai ‘pemuja’ rasio. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Pendidikan era modern yang lebih menitik-beratkan pada pendidikan bebas nilai <i style="">(value free)</i> telah memporakporandakan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Perubahan masyarakat akibat perkembangan IPTEK membawa dampak yang besar pada budaya, nilai dan agama (Susanto, 1998:109). Derasnya gelombang globalisasi mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai dan terjadinya degradasi moral pada peserta didik. Keluarga dan sekolah akhir-akhir ini kebanyakan tidak dapat berperan sepenuhnya dalam pembinaan moral, sehingga pembinaan moral saat ini (di lembaga formal non-formal, dan in-formal) merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Pada tataran praksisnya, pembinaan moral peserta didik harus memiliki rujukan yang jelas, teruji, dan bisa dipertanggung jawabkan. Rujuakan moral tersebut tidak cukup berdasarkan pada nilai-nilai moral kemasyarakatan (nilai-nilai insaniyah), tetapi harus memperhatikan pula nilai-nilai dunia metafisika, atau nilai-nilai transendetal, yang dalam istilah Imanuel Kant dikenal dengan istilah “ilusi transenden” <i>(a transcendental illution</i>). Nilai-nilai transendental tersebut dalam konteks agama kita, yakni sumber ajaran Islam berupa nilai-nilai ilahiyah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Strategi pembinaan moral bagi para pendidik (guru) di persekolahan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">1. Penataan fisik sekolah dan kelas yang kondusif untuk keberlangsungan belajar-mengajar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">2. Adanya pembinaan keagamaan bagi guru/pendidik yang terpola dan terprogram, ada pelatihan bagi guru tentang metoda memasukan nilai melalui bidang studi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">3. Penataan dan peningkatan kualitas kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di sekolah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">4. Meningkatkan rasa tanggungjawab, disiplin, kebersamaan, persatuan dan kerjasama dalam menjalankan aktivitas persekolahan, serta menjalin hubungan harmonis dengan sekolah atau lembaga lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">5. Guru tampil sebagai sosok yang cerdas secara Intelektual (IQ), Emosional (EQ) dan Spriritual (SQ)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">6. Di antara guru lahirnya kebiasaan untuk berdiskusi, peningkatan wawasan (insight), informasi tentang ilmu umum dan agama di lingkungan tempat guru bekerja<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">7. Istiqomah untuk beramal saleh, dan memberikan keteladanan kepada para siswa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">8. Mebudayakan ucapan salam di lingkungan sekolah, dan lantunan ayat-ayat Al-Quran melalui radio atau pengeras suara sebelum pelajaran dimuali.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">9. Adanya program BP/BK yang berbasis nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Perpaduan dua rujukan moral antara nilai-nilai insaniyah (berwujud ilmu) dengan nilai-nilai ilahiyah (berwujud agama), akan menghasilkan kekuatan besar <i style="">(high explosive)</i> dalam membangun kualitas pembinaan moral manusia. Kedua rujukan tersebut memiliki perbandingan sebagai berikut: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Fungsi dan peran agama (perbandingan dengan ilmu)<o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style="height: 17.35pt;"> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 218.9pt; height: 17.35pt;" valign="top" width="292"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">ILMU<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 218.9pt; height: 17.35pt;" valign="top" width="292"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">AGAMA<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style="height: 190pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 218.9pt; height: 190pt;" valign="top" width="292"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Mempercepat anda sampai ke tujuan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Menyesuaikan manusia dengan lingkungannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Hiasan lahir<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Memberikan kekuatan dan menerangi jalan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Menjawab pertanyaan yang dimulai dengan bagaimana<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Tidak jarang mengeruhkan pikiran pemiliknya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 218.9pt; height: 190pt;" valign="top" width="292"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -32.4pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Menentukan arah yang dituju<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -32.4pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Menyesuaikan dengan jati dirinya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: -32.4pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -32.4pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Hiasan batin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Memberi harapan dan dorongan bagi Jiwa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Menjawab pertanyaan yang dimulai dengan mengapa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Selalu menenangkan jiwa pemiliknya yang tulus.<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">D. PENDIDIKAN NILAI<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dalam <i style="">Encyclopedia Britannica </i>dikatakan bahwa: <i style="">value is determination or quality of an object which involves any sort or appreciation or interest</i>. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Artinya: “Nilai adalah suatu penetapan, atau suatu kualitas objek yang menyangkut segala jenis apresiasi atau minat” (Muhaimin, 1993:190). </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Mulyana (2004:11) mendefinisikan nilai adalah keyakinan dalam menentukan pilihan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Nilai paling dasariyah adalah nilai yang membuat kita hidup, dan itu disebut nilai kehidupan <i style="">(living values). </i>Nilai ini terdapat pada setiap mahluk hidup. Dalam filsafat aksiologi, nilai memiliki dua aliran utama; <i style="">pertama</i> objektivisme, <i style="">kedua</i> subjektivisme. Aliran objektivisme memandang bahwa nilai ada dengan sendirinya, tanpa manusia menilainya sekalipun. Niali ada dan melekat pada benda, atau materi. Sedangkan aliran subjektivisme memandang bahwa nilai ada karena manusia menilainya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Phenix (1964:45) memandang bahwa pendidikan nilai adalah suatu program pendidikan yang diselenggarakan secara sistematis dan programatis untuk membina makna-makna esensial pada diri manusia. Sehingga, manusia <i>(anak didik</i>) dapat menghayati esensi dari suatu materi yang diterimanya, bukan hanya sebatas menangkap informasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Definisi di atas memiliki kesamaan dengan konsep pendidikan umum. Alberty and Alberty (1965:205) memahami bahwa pendidikan umum lebih menekankan kepada persoalan nilai, sikap, pemahaman, dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh setiap warga negara yang menjunjung demokrasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">E. STRATEGI TRANSFORMASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Strategi secara etimologi berasal dari ‘strategic’ berarti strategis, rencana dan ‘strategy’ berarti ilmu siasat, siasat akal (Echol & Shadily, 1990:560). Pembelajaran pada dasarnya adalah proses rangkaian pembinaan dari orang dewasa terhadap orang yang belum dewasa untuk memperoleh perubahan secara simultan terhadap manusia. Pembelajaran menuntut adanya perubahan yang mencakup asfek <i style="">kognitif</i> (berupa pemikiran, persepsi), <i style="">afektif</i> (sikap dan respon) dan <i style="">psikomotor</i> (tindakan dan keterampilan).<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Strategi pendidikan nilai lebih menitik-beratkan pada cara pengembangan dunia afektif, atau mengaktifkan sifat-sifat luhur kemanusiaan pada setiap jiwa, tanpa mengesampingkan ranah kognitif. Sifat-sifat luhur tersebut di antaranya; pengorbanan, cinta, kasih-sayang, persatuan, kerjasama, kesetiaan, dan sebagainya. Dunia afektif tidak akan berhasil tertanam pada siswa jika hanya sebatas diajarkan dalam kontek <i style="">transfer of knowledge</i>, tanpa adanya penghayatan, perenungan <i style="">(quite)</i> serta yang lebih penting melakoninya. Hal tersebut dilakukan untuk menyingkap sifat-sifat Tuhan yang tertanam pada manusia. Pepatah mengatakan; <i style="">take time to qiute, it is opportunity to seek God </i>(ambilah waktu untuk merenung, karena hal itu kesempatan untuk melihat Tuhan); artinya kesempatan untuk mengenal sifat-sifat Tuhan yang ada pada manusia..<i style=""> <o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Terpuruknya pendidikan Indonesia, salahsatunya dikarenakan pendidikan Indonesia kering akan pendidikan sarat nilai <i style="">(value laden)</i>. Pengaruh filsafat positivisme yang berujung pada “pemujaan rasio” memberikan efek samping <i style="">(side effect)</i> negatif terhadap out put pendidikan tanah air. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Kondisi tersebut melahirkan anak didik yang cerdas secara intelektual, tetapi buta secara emosional dan spiritual. Saat ini semaraknya perilaku-perilaku <i style="">a-moral</i> dan tidak manusiawi melengkapi dan menjadi bukti rentetan kegagalan pendidikan <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Hal itu terlihat dari beberapa fenomena di antaranya; anak membunuh orang tuanya, orang tua membunuh anaknya, terjadinya bunuh diri, kejahatan seksual, perampokan, korupsi, kerusakan lingkungan, dan sebagainya. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Sebagai contoh, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan <i style="">Childre’s Defense Fund</i> terhadap remaja Amerika (Lawrance E. Saphiro: 1997) bahwa setiap harinya: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="FI"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Tiga remaja dibawah 25 tahun meninggal akibat HIV, dan 25 remaja mulai terinveksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Enam anak melakukan bunuh diri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">342 anak dibawah umur 18 tahun ditangkap karena tindak kekerasan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="FI"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">1.407 bayi dilahirkan oleh ibu berusia belasan tahun. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="FI"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">2.833 anak putus sekolah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="FI"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">6.042 anak ditahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="FI"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">135.000 anak ketahuan membawa senjata api.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Strategi pengalihan nilai <i style="">(transfer of values</i>) dari pendidik kepada peserta didik bisa melalui beberapa cara, antara lain:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Pendidik berusaha mengaktifkan ranah afektif peserta didik, karena setiap anak yang lahir kedunia membawa sifat-sifat positif (Tuhan). Setelah ranah afektif peserta didik aktif, pendidik baru menyampaikan ajaran-ajaran moral, dalam konidisi ini peserta didik siap mencerna materi dan akan berbekas pada jiwanya.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="FI">Membina perlilaku positif siswa yang dilakukan secara berulang-ulang. Perilaku yang diualang-ulang (<i style="">repetition</i>), makin lama makin tertanam secara dalam, menjadi kebiasaan, menjadi sifat/karakter dan akhirnya menjadi bagian dari kepribadian. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Agustian <i style="">(Pikiran rakyat, 17/4/2008)</i> mengatakan sesuatu yang terus-menrus diulang-ulang akan menghasilkan perubahan karakter yang luar biasa. Hal ini seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang, dengan budaya Taisho dan membacakan nilai-nilai perusahaan setiap apel pagi. Metode seperti ini juga diterapkan di lingkungan TNI lewat Sumpah Prajurit atau Sapta Marga.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Transformasi dan penanaman nilai disampaikan kepada peserta didik secara pasti, kontinyu, pelan-pelan, sedikit demi sedikit, dalam nuansa kebersamaan dan kekeluargaan. Daisaku Ikeda (Prsedien Ikeda Jepang) pernah bertutur ”mulailah dari sesuatu yang sederhana, mudah dipahamami, dan membumi”; ”<i style="">Event just a little, because everything determinant by that”.</i> Transformasi nilai tersebut akan membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian. <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">F. Strategi Praktis Membangun Budaya Sekolah Berbasis Nilai<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Ada tiga langkah strategis untuk mewujudkan budaya sekolah berbasis nilai, antara lain;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Adanya kesadaran bersama akan pentingnya nilai (kesadarn bersama itu mencakup semua pihak; kepala sekolah, guru, karyawan, peserta didik, orang tua, dan masyarakat sekitar).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Adanya komitmen, penghayatan, dan aktualisasi nilai yang dilakukan secara bersama-sama di lingkungan sekolah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Memiliki sistem evaluasi yang dapat diandalkan (bisa berupa mingguan, bulanan, dan tahunan) untuk meningkatkan kualitas budaya sekolah berbasis nilai. Di samping itu, evaluasi juga sebagai sarana untuk melahirkan ide-ide inovatif dengan menggali teknik baru yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Adapun langkah-langkah membangun sekolah yang kondusif sebagai berikut;<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Memahami</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV"> kondisi permasalahan masyarakat, mengetahui penyebabnya, dan menciptakan solusi untuk <span style="">membangun<i> </i></span>budaya sekolah<i>.</i><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Untuk membangun sekolah diperlukan: (1)Adanya pembekalan untuk meningkatkan kualitas guru, adanya kesamaan visi misi dalam merealisasikan pendidikan. (2) Pada tataran praksisnya, harus ada komitmen bersama yang terumuskan secara jelas, sederhana dan operasional. Di samping itu bentuk komitmen juga bisa dievaluasi untuk melahirkan komitmen baru yang lebih sesuai dengan lingkungan sekolah.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Memiliki orientasi khusus, yakni: Terbentuknya budaya sekolah berbasis nilai, setiap orang yang ada dilingkungan sekolah mampu meresapi dan menghayati nilai-nilai kehidupan, terciptanya pola kehidupan di lingkungan sekolah yang berkualitas.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";" lang="SV">Adanya tindak lanjut sebagai langkah untuk: (1) Menciptakan pembaharuan dan peneguhan, (2) menjaring keterlibatan orang tua dan masyarakat, agar orang yang berada diluar sekolah sekalipun ada rasa memiliki (<i style="">sense of belonging)</i>, (3) terbentuknya bimbingan yang berkelanjutan,<span style=""> </span>(4) terjalin kominukasi yang positif, (5) terbentuknya <i style="">up date soft skill </i>dan keterampilan hidup. <o:p></o:p></span></li></ol> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-66290186767905773552009-05-21T20:56:00.000+07:002009-05-21T20:57:44.631+07:00<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI</span><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;"> DALAM PEMBELAJARAN</span><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Oleh: </span><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Prof. Dr. H. SOFYAN SAURI, M.Pd. </span><br /></div><br />PENDAHULUAN<br /><br />“Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba Ku dalam keadaan lurus, suci, dan bersih. Kemudian datanglah syetan yang menggelincirkan mereka dan menyesatkannya dari kebenaran agama mereka”(Alhadist). Dalam konteks lain diungkapkan pula bahwa “Sebenarnya sifat-sifat buruk yang timbul dari diri anak bukanlah lahir dari fitrah mereka. Sifat-sifat tersebut terutama timbul karena kurangnya peringatan sejak dini dari orang tua dan para pendidik. Semakin dewasa usia anak, semakin sulit pula baginya untuk meninggalkan sifat-sifat buruk. Banyak sekali orang dewasa yang menyadari sifat-sifat buruknya, tetapi tidak mampu mengubahnya, karena sifat-sifat buruk yang sudah kuat mengakar di dalam dirinya, dan menjadi kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. Maka berbahagialah para orang tua yang selalu memperingati dan mencegah anaknya dari sifat-sifat buruk sejak dini, karena dengan demikian, mereka telah menyiapkan dasar kuat bagi kehidupan anak dimasa datang.”<br /> Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk hal tersebut seminar ini mengusung ke arah pemikiran yang terpuji, arif dan membanggakan, bagaimana mengumpulkan yang terserak menyambung yang terputus dan menyatukan yang tercerei melalui seminar "Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai". Penulis mengajak bertafakkur dan berintrospeksi diri kiranya semua yang hadir dapat memperoleh hidayah dan taufiq-Nya melalui tema "Implementasi Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran" yang dilengkapi dengan (1) Sejarah Perkembangan Pendidikan Nilai (Umum dan di Indonesia).(2) Relevansi Pendidikan Nilai terhadap Pengembangan SDM Peserta didik yang berkualitas. (3). Arah, Program dan Tujuan Pendidikan Nilai di Sekolah.(4). Pendekatan, Metode, strategi dan Teknik Pembelajaran Nilai di Sekolah yang Efektif. (5). Model dan Pola Evaluasi/Penilaian Pendidikan Nilai di Sekolah. (6). Format dan Isian Panduan Workshop Membangun Karakter Bangsa melalui Pendidikan Nilai.<br /> Dari mimbar yang terhormat ini, penulis mengajak kepada semua yang hadir untuk berharap dan berdo’a kepada Tuhan Pemelihara Makhluk-Nya, Yaa Robbanaa semoga kegiatan ini dapat membuahkan hasil yang maksimal, pemikirkan yang tajam, tepat, akurat, mantap yang sadida, karima, layyina, maishura, dan baligho, untuk dapat melahirkan generasi penerus yang cerdas otaknya, lembut hatinya, dan terampil tangnnya. Secerdas orang Jerman, selembut kota mekkah, dan terampil tangannya seterampil orang Jepang . Negara Indonesia tercinta segera bangkit menjadi Negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofuur , hasbunalloh wani’mal wakil ni’mal maulaa wani’mannashir. Amiin.<br /><br /><br />1. Sejarah Perkembangan Pendidikan Umum/Nilai<br /><br />Historis perkembangan Pendidikan Nilai tidak lepas dari lahirnya konsep Pendidikan Umum (General Education). Fenomena spesialisasi dan fragmentasi kurikulum yang berlebihan, studi studi liberals yang cenderung sangat teknis, dan kekurangpedulian pada persoalan persoalan kemanusiawian yang lebih mendasar telah memicu pemikiran ke arah pengembangan pendidikan umum. Pendidikan umum atau general education merupakan suatu istilah yang telah dimulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan lebih berkembang lagi setelah memasuki abad ke-20, sebagai reaksi terhadap munculnya over spesialisasi yang berlebihan. T.R McConnel (1952:2) dalam Sumariah (2004:54) menyatakan :<br />“General education was e reaction againts overspesilization, against imbalance between the pursuit of special interest and the attainment of the broad cultivation that the liberally educated man was traditionally expected to posses. It was a reaction, too, againts the pragmentation of the curriculum and the disunity in the student’s educational experience that were the inevetable concomitants of the vast increase in specialized knowledge......general education was and is reaction againts formalism in liberal education”.<br />Timbulnya spesialisasi yang berlebihan (overspecialization) seperti dikemukakan di atas antara lain telah mengakibatkan masalah-masalah teknis sering mengalahkan pertimbangan-pertimbangan manusia dan pendidikan yang lebih bersifat teknis kurang relevan dengan masalah-masalah kemanusiaan yang fundamental. Pendidikan menjadi lepas kontak dengan spirit kemanusiawian, pelaksanaan pendidikan yang asal saja, sangat baku, dan sangat teknis, telah mengakibatkan timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan umat manusia. Masalah ideologi, sosial, politik, ekonomi, keamanan, dan sebagainya terus berkembang semakin rumit dan tak kunjung dapat diatasi. Arogansi disipliner sebagai akibat overspesialisasi dan formalisme, dengan pendekatan monodisiplinernya dalam mengatasi berbagai masalah, tidak hanya kurang mampu mengatasi berbagai masalah melainkan seringkali malah menambah masalah-masalah baru. Padahal, pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi edukatif yang berlandaskan kemanusiaan. Oleh karena itu proses kemajuan ilmu dan teknologi secanggih apapun, peranan pendidik sebagai sumber daya manusia pendidikan tetap memegang kunci yang strategis.<br />Akibat pendidikan spesialistik yang tidak dilandasi oleh pendidikan yang baik akan membuat para lulusannya mudah sekali kehilangan orientasinya dalam kehidupan nyata. Mereka tidak dapat menangkap makna yang terkandung dalam realita kehidupan nyata. Kepemilikan pengetahuan yang tidak bermakna (meaningless knowledge) tak bermanfaat dan hanya akan menjadi beban hidup, tetapi sebaliknya, pengetahuan yang bermakna (meaningfull knowledge) memiliki fungsi dalam kehidupan yang penuh dengan berbagai ketimpangan, pertentangan dan kemajuan yang cenderung menjadikan manusia kehilangan makna hidupnya. Pendidikan umum menurut McConnel (dalam Henry,1952:4) adalah pendidikan yang berfungsi mempersiapkan generasi muda untuk memasuki kehidupan secara memuaskan, terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang bersifat pribadi dan sosial agar dapat hidup layak pada waktunya.<br />Pada lingkup yang lebih sempit banyak lulusan yang kurang mampu menghadapi (berbagai tantangan dan tentangan), hidup damai (survive), dan menghidupi (berperan dan mempengaruhi) dunia yang mereka huni. Indikatornya adalah tidak sedikit lulusan yang berkepribadian lemah, kurang matang, kurang mandiri, bermasalah, dan sakit.<br />Kekurangmampuan lulusan dalam menghadapi hidup dan menghidupi dunia yang mereka huni itu karena kepribadian mereka tidak utuh lagi sebagai akibat adanya kekurangtepatan dalam mendidik (jika tidak dikatakan kesalahan dalam mendidik). Kekurangtepatan dan kesalahan mendidik terjadi karena kekurangtepatan dalam memilih dan menerapkan teori penididikan. Apalagi teori-teori pendidikan yang mendominasi praktek pendidikan di dunia banyak yang dibangun dari hasil uji-coba pada binatang, yang belum tentu sesuai untuk dijadikan landasan pendidikan sebagai upaya memanusiawikan manusia.<br />Pendidikan umum mempersiapkan generasi terdidik agar dapat hidup aktif dan bemanfaat baik sebagai anggota keluarga, angkatan kerja yang dapat melakukan kegiatan dalam bermacam-macam pekerjaan, maupun sebagai warga negara yang dapat melakukan pengembangan individu untuk berdaya cipta, penuh dengan kebahagiaan atau kepuasan serta terintegrasi sebagai tujuan hidup manusia.<br />Dalam Pendidikan Umum setidaknya terdapat empat hal yang interdefendensi dalam mengantarkan manusia yang manusiawi yaitu : Agama, Filsafat, Nilai, dan Sosiologi. Maka Pendidikan Nilai merupakan salah satu dimensi dari Pendidikan Umum dan keempat hal itu telah menjadi bidang kajian konsentrasi pada Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI.<br />Dalam kajian filsafat, nilai merupakan tema baru dalam filsafat aksiologi. Cabang filsafat yang mempelajarinya, muncul untuk pertama kalinya pada paroh kedua abad ke-19 (Frondizi, 2001:1). Semenjak zaman Yunani purba, para filosof telah menulis teori tentang problema nilai. Pada dasarnya dalam persfektif Islam, pendidikan nilai lahir 14 abad yang silam, bersamaan dengan lahirnya Islam yang dibawakan oleh Rasulullah saw. Walaupun waktu itu namanya tidak populer dengan istilah ”nilai”. Bahkan jauh sebelum itu, pendidikan nilai lahir bersamaan dengan risalah kenabian yang dimuali dari Nabi Adam. Pada tataran praksisnya, dari masa ke masa pendidikan nilai diberbagai belahan dunia dan negara mengalami pasang surut.<br />Isu tentang nilai muncul kembali di panggung peradaban manusia pada masa perang dingin (1945-1989). Menurut Supriadi (Mulyana, 2004:ii) selama perang dingin isu-isu tentang nilai, moral, etika, kehidupan, juga kelestarian lingkungan sangat menonjol. Pada era ini pula, studi tentang polemologi (yang mengkhususkan diri pada asal-usul hakekat) dan dimensi perdamaian serta cara-cara menciptakannya sangat populer. Orang pun menjadi sangat sensitif terhadap isu-isu apapun yang bermuatan nilai.<br />Sekarang penyelidikan tentang apa yang dinilai manusia dan apa yang harus dinilai, telah menimbulkan perhatian baru. Penyelidikan mengenai teori umum tentang nilai tersebut; asal, watak, klasifikasi dan tempat nilai, di dunia terbit secara teratur, dalam surat kabar umum, dan penerbitan ilmiah. Etik (penyelidikan tentang nilai dalam tingkah laku manusia) dan estetik (penyelidikan tentang nilai dalam seni) merupakan dua bidang besar yang berhubungan dengan nilai (Titus, Smith, Nolan, 1984:120).<br />Di Indonesia sendiri, lahirnya pendidikan nilai akhir-akhir ini dibidani oleh kegagalan pola pendidikan modern yang tidak membawa kedamaian dan perbaikan terhadap peradaban manusia. Hegemoni peradaban Barat yang didominasi oleh pandangan hidup saintifik (scientific world view) selain mengakibatkan dampak positif (dibidang sain dan teknologi), juga mengakibatkan dampak negatif terhadap manusia. Dampak negatif tersebut menjalar juga terhadap bidang ilmiah dengan hebat, khususnya dalam bidang epistemologi. Hal itu berawal dari para pemikir raksasa yang mencoba mengubah peradaban manusia. Salah satunya, Rene Descartes (1650 M) sebagai icon Barat, yang menyandang gelar “bapak filsafat modern” dengan prinsip “Aku berfikir, maka Aku ada” (cogito ergo sum), berhasil menggiring peradaban manusia sebagai ‘pemuja’ rasio.<br />Pendidikan era modern tersebut, yang lebih menitik-beratkan pada pendidikan bebas nilai (value free) telah memporak-porandakan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Perubahan masyarakat akibat perkembangan IPTEK membawa dampak yang besar pada budaya, nilai dan agama (Susanto, 1998:109). Derasnya gelombang globalisasi mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai dan terjadinya degradasi moral pada peserta didik. Keluarga dan sekolah akhir-akhir ini kebanyakan tidak dapat berperan sepenuhnya dalam pembinaan moral, sehingga pembinaan moral saat ini (di lembaga formal non-formal, dan in-formal) merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.<br />Nilai paling dasariyah adalah nilai yang membuat kita hidup, dan itu disebut nilai kehidupan (living values). Dalam filsafat aksiologi, nilai memiliki dua aliran utama; pertama objektivisme, kedua subjektivisme. Aliran objektivisme memandang bahwa nilai ada dengan sendirinya, tanpa manusia menilainya sekalipun. Nilai ada dan melekat pada benda, atau materi. Sedangkan aliran subjektivisme memandang bahwa nilai ada karena manusia menilainya.<br />Secara yuridis, Pendidikan Nilai di Indonesia didasarkan pada: 1) Pasal 1 ayat 2 UUSPN 2003, Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman; 2) Pasal 3 UUSPN 2003, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab; dan 3) Pasal 4 ayat 3 UUSPN 2003), Pendidikan adalah proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat.<br />Berdasarkan aspek yuridis tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan nilai adalah nilai pendidikan, dengan nilai kehidupan lebih bermakna. Maka pendidikan nilai di Indonesia meliputi: 1) Pembinaan watak kepribadian WNI dan kehidupan bangsa; 2) Kecerdasan intelektual-emosional-spritual dan sosial; dan 3) Kemampuan partisipatif praksis-fungsional.<br /><br />2. Relevansi pendidikan Nilai terhadap Pengembangan SDM Peserta Didik yang berkualitas<br />Bagaimana relevansi Pendidikan Nilai terhadap pengembangan SDM peserta didik yang berkualitas ? Berbicara sumber daya manusia (SDM) peserta didik, sesungguhnya berbicara tentang pendidikan, karena dimana ada manusia, disitulah ada pendidikan. Secara etimologi pendidikan berasal dari kata “didik” yang berarti ”pemeliharaan” atau ”latihan”. Dalam Bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik), artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to) dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (MC Loeod, dalam Syah, 2004:10).<br />Pendidikan pada dasarnya sebagai usaha untuk mempertahankan eksistensi kemanusiaannya (memanusiakan manusia). Secara terminologi, pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:232) ialah proses perubahan sikap dan tata-laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Definisi tersebut merupakan definisi pendidikan dalam arti sempit, sebab hanya dibatasi pada pengajaran dan pelatihan. Artinya, proses pendidikan terjadi dari orang dewasa terhadap orang muda yang belum dewasa.<br />Adapun pendidikan dalam arti luas tidak hanya mencakup antara hubungan pendidik (guru) dan peserta didik (murid), tetapi mencakup dalam wilayah yang luas, seperti peserta didik dengan dirinya sendiri, lingkungan, kebudayaan dan seluruh komponen yang ikut membelajarkan dirinya. Secara konstitusional, dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa:<br />Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 Tahun 2003).<br />Berdasarkan definisi tersebut, tersirat bahwa setiap manusia memiliki potensi yang mengandung nilai-nilai kebaikan, dan pendidikan merupakan upaya untuk megaktifkan potensi-potensi tersebut. Dengan demikian, pendidikan merupakan alat untuk melestarikan/memelihara dan mengembangkan nilai-nilai dasar kemanusiaan.<br />Dalam Encyclopedia Britannica dikatakan bahwa: value is determination or quality of an object which involves any sort or appreciation or interest. Artinya: “Nilai adalah suatu penetapan, atau suatu kualitas objek yang menyangkut segala jenis apresiasi atau minat” (Muhaimin, 1993:190). Mulyana (2004:11) mendefinisikan nilai adalah keyakinan dalam menentukan pilihan.<br />Phenix (1964:45) memandang bahwa pendidikan nilai adalah suatu program pendidikan yang diselenggarakan secara sistematis dan programatis untuk membina makna-makna esensial pada diri manusia. Sehingga, manusia (anak didik) dapat menghayati esensi dari suatu materi yang diterimanya, bukan hanya sebatas menangkap informasi.<br />Definisi di atas memiliki kesamaan dengan konsep pendidikan umum. Alberty and Alberty (1965:205) memahami bahwa pendidikan umum lebih menekankan kepada persoalan nilai, sikap, pemahaman, dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh setiap warga negara yang menjunjung demokrasi.<br />Adanya kecenderungan saintisme dan teknologisme, yang makin besar dalam dunia pendidikan Indonesia, saat ini mulai dirasakan sebagai suatu keadaan yang kurang menguntungkan. Orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mulai menyadari bahwa dunia pendidikan di Indonesia selama ini lebih merupakan suatu ‘pabrik’ yang memproduksi orang-orang yang hanya tahu akan sains dan teknologi semata-mata, kurang melahirkan orang yang ‘berbudaya’ dan ‘berwatak’ (Sardy,1985:1).<br />Orang yang ‘berbudaya’ da ‘berwatak’ itu adalah orang yang tertanam dalam dirinya nilai-nilai kemanusiaan luhur dan integratif. Nilai-nilai luhur manusia yang tercecer pada beberapa aspek kehidupan sebaiknya diintegrasikan melalui strategi tertetu yang sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah pendidikan.<br />Dari hasil penelitian The International Bacheloreate Organization (IBO), badan administarasi internasional yang berpusat di Switzerland, berkesimpulan bhwa pada tahun 2005, di negara Indonesia sangat sedikit sekali sekolah yang diakui mutunya. Untuk kategori the Primarry Years Programm (3-12 th), yakni dari 169.147 SD dan MI hanya 8 sekolah yang masuk daftar IBO, The Middle Years (12-16 th) dari 32.322 SMP dan MTS hanya ada 7 sekolah yang masuk data IBO, The diploma program (16-19 th) yang diakui dari 2.396 SMA dan MA hanya 1 yang terdaftar di IBO.<br />Berdasarkan data tersebut, bisa disimpulkan bahwa pendidikan Indonesia tertinggal jauh dalam kompetisi global. Disamping itu, berdasarkan analisis sejumlah ahli pendidikan bahwa kegagalan pendidikan di Indonesia disebabkan karena pendidikan Indonesia tidak seimbang, pendidikan di Indonesia hanya menonjolkan aspek kecerdasan intelektual, aspek kognitif yang kering akan nilai, dan menghiraukan aspek emosioanl-spiritual. Untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu ”memanusiawikan manusia” pada dasarnya diperlukan keseimbangan perkembangan pendidikan, yang meliputi aspek kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.<br />Pada diri manusia terdapat empat unsur/lapisan yang merupakan satu kesatuan yang berinterdefendensi yaitu : Fisikal (bagian terluar yang bisa dindra/rupa/badan); Emosional; Mental/pikiran; dan Hati Nurani (unsur terdalam dan terpenting yang harus menjadi sasaran pendidikan). Mayoritas manusia hidup dalam tataran hewaniah yaitu dikendalikan oleh unsur yang pertama dan kedua yaitu pisikal dan emosional. Kita dapat menyaksikan berbagai kejadian yang menimpa bangsa ini (demonstrasi, penjarahan, tawuran, kekerasan, pembunuhan, perkelahian, korupsi, rekayasa hukum, rekayasa politik, dsb.) yang dilakukan oleh bangsa kita sendiri, ini merupakan dorongan hewaniah yang tidak bleh dibiarkan.<br />Maka Pendidikan Nilai sangat relevan untuk mengantarkan manusia agar dapat hidup dalam tataran insaniah, dimana prilakunya selalu diorganisasikan dengan kendali mental/pikiran dan hati nurani. Pendidikan Nilai-nilai Nurani (values of being), sebagai upaya pembinaan terhadap nilai yang ada pada diri manusia kemudian berkembang menjadi prilaku serta cara kita memperlakukan orang lain. Nilai nurani meliputi: kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian, dan kesesuaian.<br />Dengan demikian Pendidikan Nilai harus menjadi core (intisari) dari pendidikan itu sendiri, bahkan Phillips Combs menyatakan: value education or not all, tidak perlu ada pendidikan kalau tidak ada pendidikan nilai. Dengan Pendidikan Nilai diharapkan lahir SDM peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang berakhlak mulia, yang memiliki ketajaman hati nurani, yang hidupnya dikendalikan oleh kekuatan hati nurani dalam mengendalikan unsur mental/pikiran, emosional dan fisikalnya.<br /><br />3. Arah, Program, dan Tujuan Pendidikan Nilai di Sekolah<br />Ke mana arah, apa tujuan, dan begaimana program pendidikan nilai di sekolah ? Arah pendidikan nilai adalah sesuai dengan sasaran pendidikan umum pada umumnya, yaitu untuk membentuk manusia utuh mulai dari bayi, balita, usia anak sekolah, remaja, sampai dewasa. Pembentukan kepribadian, idealnya pribadi yang manusiawi harus bertahap mulai dari bayi sampai dewasa dan berkesinambungan sepanjang hayat (Sumaatmadja 2002:121). Dengan kata lain pendidikan nilai juga harus bisa diterapkan dalam berbagai wilayah pendidikan yaitu pendidikan keluarga, persekolahan, dan masyarakat. Di era globalisasi sebagai era ketidakpastian ini, moral manusia semakin rusak, perilaku manusia tidak beradab, dan kondisi masyarakat mencekam dan menakutkan. Dari kondisi tersebut timbul kekhawatiran terhadap generasi kehidupan manusia, khususnya dalam pembentukan kepribadian anak, maka pendidikan nilai menjadi win win solution bagi pembentukan generasi yang baik untuk masa mendatang.<br />Tujuan pendidikan nilai adalah human being sejalan dengan hakikat tujuan pendidikan, yaitu memanusiakan manusia muda (N. Driyarkara). Pendidikan nilai bertujuan membantu peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang menjadi menjadi pribadi-pribadi yang lebih bermanusiawi (semakin ”penuh” sebagai manusia), berguna dan berpengaruh di dalam masyarakatnya, yang bertanggung jawab dan bersifat proaktif dan koopreatif, pribadi cerdas, berkeahlian, tapi tetap humanis. <br />Bagaimana program pendidikan nilai di sekolah ? Dewasa ini, program pendidikan nilai seolah tercerai dari induknya. Program pendidikan nilai dianggap mata-pelajaran khusus (speccial matter) yang bersinggungan dengan agama, sosial, filsafat atau humaniora. Padahal dalam pandangan Islam, nilai itu merupakan core (inti) dari setiap materi pelajaran, dan nilai harus bisa mewarnai terhadap seluruh komponen, lingkungan, program, atau aktivitas persekolahan. Hal ini sejalan dengan konsep Islam yang kaffah, universal, dan menjadi rahmat bagi kehidupan dunia (rahmatan lilalamin).<br />Konferensi Dunia Pertama tentang Pendidikan Islam tahun 1977 menghasilkan rumusan bahwa pendidikan Islam tidak lagi berarti pengajaran teologik atau Al-Quran, hadis, fiqih, tetapi memberi arti pendidikan di semua cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandangan Islam (Asyraf, 1989:85-86). Hal itu didasarkan pada pengertian Islam itu sendiri yang bersifat universal. H.AR. Gibb (Djumransjah, 2005:15) mendefinisikan Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete civilization (Islam tidak hanya sekedar sistem teologi, tetapi juga mencakup semua peradaban manusia). Di sinilah letak keleluasaan pendidikan nilai (Islam) yang wilayahnya tidak hanya mencakup unsur materi dan duniawi tetapi juga unsur imateri dan ukhrowi.<br />Pada kenyataannya, sering dijumpai kerancuan dalam penggunaan istilah “pendidikan Islam”. Bila kita menyebut Pendidikan Islam, konotasinya sering dibatasi pada “Pendidikan Agama Islam”. Padahal, bila dikaitkan pada lembaga formal atau non-formal, Pendidikan Agama Islam hanya terbatas pada bidang-bidang studi Agama, seperti; Tauhid, Fiqih, Tarikh Nabi, Al-Quran, Hadis (Achmadi, 2005:28).<br />Pada tataran praksisnya, transformasi nilai-nilai moral dari pendidik kepada peserta didik harus berdasarkan rujukan yang jelas, teruji, dan bisa dipertanggung jawabkan. Rujukan nilai moral tersebut tidak cukup berdasarkan pada nilai-nilai moral kemasyarakatan (nilai-nilai insaniyah), tetapi harus memperhatikan pula nilai-nilai dunia metafisika, atau nilai-nilai transendetal, yang dalam istilah Imanuel Kant dikenal dengan istilah “ilusi transenden” (a transcendental illution). Nilai-nilai transendental tersebut dalam konteks agama kita, yakni sumber ajaran Islam berupa nilai-nilai ilahiyah.<br />Perpaduan dua rujukan moral antara nilai-nilai insaniyah (berwujud ilmu) dengan nilai-nilai ilahiyah (berwujud agama), akan menghasilkan kekuatan besar (high explosive) dalam membangun kualitas pembinaan moral manusia. Kedua rujukan tersebut memiliki perbandingan sebagai berikut:<br />FUNGSI DAN PERAN AGAMA (PERBANDINGAN DENGAN ILMU)<br />ILMU (NILAI INSANIYAH) AGAMA (NILAI ILAHIYAH)<br />1. Mempercepat anda sampai ke tujuan<br />2. Menyesuaikan manusia dengan lingkungannya<br />3. Hiasan lahir<br />4. Memberikan kekuatan dan menerangi jalan<br />5. Menjawab pertanyaan yang dimulai dengan bagaimana<br />6. Tidak jarang mengeruhkan pikiran pemiliknya<br /> 1. Menentukan arah yang dituju<br />2. Menyesuaikan dengan jati dirinya<br /><br />3. Hiasan batin<br />4. Memberi harapan dan dorongan bagi Jiwa<br />5. Menjawab pertanyaan yang dimulai dengan mengapa<br />6. Selalu menenangkan jiwa pemiliknya yang tulus.<br /><br />Pendidikan nilai, memiliki tujuan untuk menjadikan peserta didik sebagai manusia utuh, manusia sempurna (insan kamil). Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya pribadi yang berakhlak al-karimah. Pribadi yang berakhlak adalah pribadi yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai (baik Ilahiyah maupun Insaniyah). Kemampuan seperti itu ada pada kekuatan pribadi dalam melaksanakan ikhtiar tazkiyat al-nafs melalui riyadhah dan mujahadah, sehingga terjadi internalisasi nilai. Segala usaha yang bertujuan untuk membina pribadi mesti diarahkan, agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai. Usaha-usaha seperti ini disebut pendidikan nilai.<br /> Pendidikan nilai tidak semata-mata menempatkan sistem nilai sebagai bahan konsultasi dalam merumuskan tujuan pendidikan, tetapi juga menjadi acuan dalam sistem, dan strategi pendidikan. Selanjutnya, pada tataran operasional, pendidikan nilai perlu dilaksanakan dengan format-format yang baru (inovatif), walaupun tidak selalu bersifat formal dan kurikuler. Nilai bukan hanya sebatas mendorong kerja intelektual dalam menentukan sikap, atau hasrat untuk memenuhi kebutuhan. Jauh dari itu, nilai berfungsi membimbing serta membina manusia agar memiliki budi pekerti yang luhur, dan mampu menemukan eksistensi diri untuk mewujudkan tujuan hidup yang sesungguhnya.<br /><br />4. Pendekatan, Metode, Strategi dan Teknik Pembelajaran Nilai di Sekolah yang Efektif<br />Bagaimana pendekatan, metode, strategi dan teknik pembelajaran nilai di sekolah yang efektif ? Ada beberapa pendekatan dalam proses pengalihan nilai (transfer of values) dari pendidik kepada peserta didik, antara lain:<br />1. Melalui pendekatan emosional; pendidik berusaha mengaktifkan ranah afektif peserta didik, karena setiap anak yang lahir kedunia membawa sifat-sifat positif (Tuhan). Setelah ranah afektif peserta didik aktif, pendidik baru menyampaikan ajaran-ajaran moral, dalam konidisi ini peserta didik siap mencerna materi dan akan berbekas pada jiwanya.<br />2. Membina perlilaku positif siswa yang dilakukan secara berulang-ulang. Perilaku yang diualang-ulang (repetition), makin lama makin tertanam secara dalam, menjadi kebiasaan, menjadi sifat/karakter dan akhirnya menjadi bagian dari kepribadian. Agustian (Pikiran rakyat, 17/4/2008) mengatakan sesuatu yang terus-menrus diulang-ulang akan menghasilkan perubahan karakter yang luar biasa. Hal ini seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang, dengan budaya Taisho dan membacakan nilai-nilai perusahaan setiap apel pagi. Metode seperti ini juga diterapkan di lingkungan TNI lewat Sumpah Prajurit atau Sapta Marga.<br /><br />Transformasi dan penanaman nilai disampaikan kepada peserta didik secara pasti, kontinyu, pelan-pelan, sedikit demi sedikit, dalam nuansa kebersamaan dan kekeluargaan. Daisaku Ikeda (Prsedien Ikeda Jepang) pernah bertutur ”mulailah dari sesuatu yang sederhana, mudah dipahamami, dan membumi”; ”Event just a little, because everything determinant by that”. Transformasi nilai tersebut akan membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian.<br />Dewasa ini sumber kegelisahan dan penyakit orang modern berawal dari pengetahun yang satu tercerai dari pengetahuan yang lain. Ilmu tercerai dari moral, ilmu tercerai dari seni, moral tercerai dari seni dan seterusnya. Sebab, pengetahuan yang tidak utuh, akan menghasilkan manusia yang tidak utuh pula. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan metode khusus agar tercapai sesuai dengan yang diharapkan.<br />Secara garis besar, pembelajaran nilai dipersekolahan dapat diaktualisasikan melalui metode berikut:<br />(1) Metode Dogmatik; metode untuk mengajarakn nilai kepada peserta didik dengan jalan menyajikan keseluruhan nilai-nilai yang harus diterima oleh peserta didik apa adanya, tanpa mempersoalkan hakikatnya.<br />(2) Metode Deduktif; adalah proses berfikir dari yang umum ke yang khusus. Dengan kata lain, nilai diajarkan dan diuraikan berangkat dari seperangkat kode etik nilai unk dipahami oleh peserta didik.<br />(3) Metode Induktif: adalah proses berfikir dari yang khusus ke yang umum. Artinya, nilai diajarkan kepada siswa bermula dari sejumlah kasus-kasus yang terjadi di masyarakat, kemudian ditarik dan diambil kesimpulannya.<br />(4) Penggabungan metode Induktif dan deduktif. Perolehan ilmu pengetahuan, tidak akan terlepas dari proses berfikir deduktif dan induktif. Penggabungan metode berfikir deduktif dan induktif akan membentuk proses berfikir yang kuat, dan berusaha agar kebenaran dapat dicapai seoptimal mungkin. Penggabungan kedua metode ini memiliki kesamaan dengan Metode subjektivisme dan objektivisme. Dalam hal ini subjektivisme dapat lahir dari pemikiran filsafat (segudang konsep, teori), sedangkan objektivisme ditempuh melalui ilmu pengetahuan (realitas). Edmund Husserl (Sumaryono:1994) sebagai pendiri aliran fenomenologi modern mengatakan ”kebenaran hakiki kan tercapai melalui kombinasi subjektivisme total dan objektivisme total”. Dengan kata lain, kebenaran dapat ditempuh melalui unifikasi pemikiran para filosof dan ilmuan.<br />Pada tataran praksisnya, pembinaan moral peserta didik harus memiliki rujukan yang jelas, teruji, dan bisa dipertanggung jawabkan. Rujukan moral tersebut tidak cukup berdasarkan pada nilai-nilai moral kemasyarakatan (nilai-nilai insaniyah), tetapi harus memperhatikan pula nilai-nilai dunia metafisika, atau nilai-nilai transendetal, yang dalam istilah Imanuel Kant dikenal dengan istilah “ilusi transenden” (a transcendental illution). Nilai-nilai transendental tersebut dalam konteks agama kita, yakni sumber ajaran Islam berupa nilai-nilai ilahiyah.<br />Strategi dan teknik pendidikan nilai di sekolah yang efektif dapat dilakukan para pendidik (guru) dengan langkah-langkah berikut: <br />1. Penataan fisik sekolah dan kelas yang kondusif untuk keberlangsungan belajar-mengajar.<br />2. Adanya pembinaan keagamaan bagi guru/pendidik yang terpola dan terprogram, ada pelatihan bagi guru tentang metoda memasukan nilai melalui bidang studi.<br />3. Penataan dan peningkatan kualitas kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di sekolah<br />4. Meningkatkan rasa tanggungjawab, disiplin, kebersamaan, persatuan dan kerjasamadalam menjalankan aktivitas persekolahan, serta menjalin hubungan harmonis dengan sekolah atau lembaga lain.<br />5. Guru tampil sebagai sosok yang cerdas secara Intelektual (IQ), Emosional (EQ) dan Spriritual (SQ)<br />6. Di antara guru lahirnya kebiasaan untuk berdiskusi, peningkatan wawasan (insight), informasi tentang ilmu umum dan agama di lingkungan tempat guru bekerja<br />7. Istiqomah untuk beramal saleh, dan memberikan keteladanan kepada para siswa.<br />8. Mebudayakan ucapan salam di lingkungan sekolah, dan lantunan ayat-ayat Al-Quran melalui radio atau pengeras suara sebelum pelajaran dimuali.<br />9. Adanya program BP/BK yang berbasis nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.<br />Disamping itu, untuk mewujudkan masyarakat sekolah yang beradab, berbudi, menjunjung tinggi nilai, harus didukung oleh budaya lingkungan (sekolah) yang berbasis nilai.<br />Adapun teknik untuk mewujudkan budaya sekolah berbasis nilai melalui tahapan berikut:<br />a. Adanya kesadaran bersama akan pentingnya nilai (kesadarn bersama itu mencakup semua pihak; kepala sekolah, guru, karyawan, peserta didik, orang tua, dan masyarakat sekitar).<br />b. Adanya komitmen, penghayatan, dan aktualisasi nilai yang dilakukan secara bersama-sama di lingkungan sekolah.<br />c. Memiliki sistem evaluasi yang dapat diandalkan (bisa berupa mingguan, bulanan, dan tahunan) untuk meningkatkan kualitas budaya sekolah berbasis nilai. Di samping itu, evaluasi juga sebagai sarana untuk melahirkan ide-ide inovatif dengan menggali teknik baru yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.<br />Adapun langkah-langkah membangun sekolah yang kondusif sebagai berikut;<br />1. Memahami kondisi permasalahan sekolah dan masyarakat, mengetahui penyebabnya, dan menciptakan solusi untuk membangun budaya sekolah.<br />2. Untuk membangun sekolah diperlukan: (1)Adanya pembekalan untuk meningkatkan kualitas guru, adanya kesamaan visi misi dalam merealisasikan pendidikan. (2) Pada tataran praksisnya, harus ada komitmen bersama yang terumuskan secara jelas, sederhana dan operasional. Di samping itu bentuk komitmen juga bisa dievaluasi untuk melahirkan komitmen baru yang lebih sesuai dengan lingkungan sekolah.<br />3. Memiliki orientasi khusus, yakni: Terbentuknya budaya sekolah berbasis nilai, setiap orang yang ada dilingkungan sekolah mampu meresapi dan menghayati nilai-nilai kehidupan, terciptanya pola kehidupan di lingkungan sekolah yang berkualitas.<br />4. Adanya tindak lanjut sebagai langkah untuk: (1) Menciptakan pembaharuan dan peneguhan, (2) menjaring keterlibatan orang tua dan masyarakat, agar orang yang berada diluar sekolah sekalipun ada rasa memiliki (sense of belonging), (3) terbentuknya bimbingan yang berkelanjutan, (4) terjalin kominukasi yang positif, (5) terbentuknya up date soft skill dan keterampilan hidup.<br /><br />5. Model dan Pola Evaluasi/Penilaian Pendidikan Nilai di Sekolah<br />Bagaimanakah model dan pola evaluasi/penilaian pendidikan nilai di sekolah ?<br />Model dan pola evaluasi terhadap pendidikan nilai di sekolah mencakup tiga ranah:<br />a. Ranah Kognitif.<br />Evaluasi pada ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan atau ingatan, pemahaman, serta analisis. Dalam hal ini, pendidik mengevaluasi peserta didiknya yang mencakup; pengetahuan, pemahaman, dan analisis mereka terhadap materi pelajaran.<br />b. Ranah Afektif<br />Evaluasi pada ranah afektif berkenaan dengan penerimaan (receiving/attending: emoting & feeling), jawaban atau respon siswa terhadap situasi dan kondisi ketika proses pembelajaran dan pengajaran berlangsung (responding:minding), valuing: spiritualizing/taking role, dan organizing:taking position.<br />c. Ranah Psikomotor<br />Sedangkan evaluasi dalam bentuk ranah psikomotor yakni mencakup gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, dan kemampuan perseptual.<br />Secara faktual, bentuk penilaian pendidikan hari ini masih pincang dalam pola mengembangkan potensi peserta didik. Penilaian terhadap peserta didik hanya ditinjau dari satu asfek saja yaitu asfek kognitif. Hal itu terbukti dengan adanya standar kelulusan yang diberlakukan pada Ujian Nasional (UN) yang hanya tertuju pada asfek kognitif semata.<br />Contoh format sederhana tentang penilaian pendidikan nilai yang mencakup ranah kognitif, apektif, dan psikomotor. Misalnya materi pelajaran agama tentang zakat, maka format penilaiannya sebagai berikut:<br /><br />No<br /> Perilaku Siswa di Sekolah<br /> Pengetahuan, pemahaman, dan analisis siswa (kognitif) Penerimaan dan respon siswa (apektif) Sikap, perilaku, dan ketremapilan siswa <br />(psikomotor)<br />1 Siswa mengetahui definisi zakat Siswa menerima/menolak/ mengkritisi konsep zakat & pembagiannya Mampu membedakan, mengklasifikasikan konsep zakat berikut pembagiannya.<br />2 Siswa memahami manfaat zakat Sadar/ tidak sadar akan arti persaudaraan, tolong menolong Mengeluarkan/tidak mengelurkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya<br /><br />6. Format dan Isian Panduan Workshop: Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai (lihat pada kertas kerja khusus)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Daftar Pustaka<br /><br />Al-Quran dan Terjemahannya. (1989). Departemen Agama Republik Indonesia.<br /><br />Alberty, HB & Alberty EJ. (1965). Recognizing the High School Curriculum, Third Eddition. New York: The Macmillan Company.<br /><br />Driyarkara, SJ. (1966). Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanisius.<br /><br />Dahlan, M,D. (1982). Ciri-ciri Kepribadian Siswa SPG Negeri I di Jawa Barat, Dikaitkan Dengan Sikapnya Terhadap Jabatan Guru. Disertasi. Bandung: PPS IKIP.<br /><br />Dahlan, M,D. (1983). Sumbangan Pikiran Tentang Pewujudan Tujuan Pendidikan Nasional. Bandung: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.<br /><br />Dahlan, M,D. (992). Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat. Bandung: Dipenogoro.<br /><br />Dahlan, M,D, dan Syihabuddin. (1995). Terjemahan Tafsir Ruhul Bayan. Juz I. Bandung: Dipenogoro. <br /><br />Dahlan, M,D. (2001). Pengembangan Kepribadian Mahasiswa melalui Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. (Makalah 30 Juli 2001). <br /><br />Darajat, Z. (1975). Fungsi Rumah Tangga dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.<br /><br />Fraenkel, J,R. (1977). How To Teach About Values. New Jersey: Englewood Cliffs.<br />Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1999). Jakarta: Balai Pustaka. <br /><br />McConnell. (1952). General Education An Analysis. Dalam Henri,N,B. (1952). The Fifty-First Yearbook. Chicago: The Univesity Chicago Press.<br /><br />Phenix, Philip, H. (1964). Realms of Meaning (A Philosophi Of The Curriculum for General Education. New York: Mc-Graw-Hill Book Company.<br /><br />Mulyana, R, dkk. (1999). Cakrawala Pendidikan Umum, Bandung: Ikatan Mahasiswa dan Alumni Pendidikan Umum-PPS IKIP Bandung.<br /><br />Henry, NB. (1952). The Fifty-First Year Book (General Education). University Of ChicagoPress. <br /><br />Sumaatmadja, N. (1980). Perspektif Studi Sosial. Bandung : Alumni.<br /><br />Sauri, S. (1996). Komunikasi Orang Tua Anak dalam Membina Nilai-nilai Agama Pada Keluarga. Tesis. Bandung: PPS IKIP. <br /><br />Titus, H. (1959). Living Issues in Philosophy. New York: American Book Company.PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-834219822528126981.post-42837415814851717962009-05-21T20:52:00.000+07:002009-05-21T20:54:53.804+07:00NILAI SOSIAL QURBAN<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Body Text Indent"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 24pt;">NILAI-NILAI SOSIAL QURBAN<o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: center;" align="center">Bahan Penyajian Seminar Nasional</p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style=""> </span>Al-Furqon UPI- 18 Desember 2007</p> <p style="text-align: center;" align="center">Oleh: Sofyan Sauri</p> <p style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p>HARI raya ‘idul adha biasanya disebut hari raya qurban. Karena pada hari itu atau hari-hari setelah itu waktu dilaksanakannya qurban, yakni menyembelih binatang yang dagingnya dibagikan kepada orang-orang miskin.</p> <p>Sedangkan Qurban hukumnya wajib bagi orang yang mampu atau berkemampuan. Tetapi apabila tidak melaksanakannya, Nabi Muhammad saw mengingatkan: “<b style=""><span style="color: red;">Barang siapa yang sudah mampu dan mempunyai kesanggupan tapi tidak berqurban, maka dia jangan dekat-dekat ke mushala-ku.” Hadis tersebut merupakan sindiran bagi orang-orang yang mampu dan banyak harta tetapi tidak mau berqurban.<o:p></o:p></span></b></p> <p>Perintah berqurban sebenarnya telah dianjurkan sejak zaman Nabi Adam As dan zaman Nabi Ibrahim As; lalu diteruskan pada zaman Nabi Muhammad saw. Pada zaman Nabi Adam As, qurban dilaksanakan oleh putra-putranya yang bernama Qabil dan Habil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok penternak. Saat itu sudah mulai ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebahagian hartanya dikeluarkan untuk qurban.</p> <p>Ketika Nabi Ibrahim berusia 100 tahun, bermimpi (ru’yal haq) mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya bernama Nabi Ismail. Sampai di Mina beliau menginap dan mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah malamnya di Mina, masih bermimpi yang sama juga. Ibrahim kemudian mengajak putranya Nabi Ismail, baru lebih kurang 70-80 meter berjalan, syaitan menggoda isterinyanya Siti Hajar: “Ya Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail ?”. Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT.</p> <p>Akhirnya tibalah mereka di Jabal Qurban kira-kira 200 meter dari tempat tinggal Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, sebagaimana di firmankan oleh Allah didalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar “.</p> <p>Pada zaman Nabi Muhammad SAW, masalah qurban diceritakan kembali yaitu di dalam surat Al-Kautsar ayat 1-3 “Se-sungguhnya Kami telah memberikan kepadanya nikmat yang banyak, Maka dirikanlah solat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”. Berbicara tentang kenikmatan, Allah mengingatkan: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya” (QS:Ibrahim: 34).</p> <p>Sementara di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.</p> <p>Sewaktu haji wada’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya.</p> <p>Begitulah sejarah qurban yang bisa ditangkap dari tiga zaman kenabian, dimana qurban tidak semata-mata ibadah yang berhubungan dengan sang pencipta namun lebih bermakna sosial.
<br />Karena itu, setiap ibadah pasti ada hikmahnya, meskipun tidak semua orang dapat mengetahui hikmah tersebut melalui penalaran akal pikirannya. Hanya Allah sendiri yang mengetahui rahasia dan hikmah seluruh ajaran agama yang diturunkan-Nya.</p> <p>Hikmah-hikmah Allah sendiri ada yang diungkap dalam kitab suci Al-Quran atau sunnah Rasul, ada pula yang tidak disinggung sama-sekali. Bagian hikmah yang tidak disinggung ini, hanya dapat diketahui dan dihayati oleh kalangan tertentu, yang dalam Al-Quran dinamakan Arrasikhuuna fil-‘ilmi, yakni mereka yang kuat imannya dan kelebihan ilmu oleh Allah, yang tidak diberikan kepada orang lain (QS Ali Imran, 3:7)</p> <p>Di antara hikmah ibadah Qurban, ialah untuk mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan-Nya yang jumlahnya demikian banyak, sehingga tak seorangpun dapat menghitungnya (QS Ibrahim, 14:34). Hikmah secara eksplisit dan tegas tentang ibadah qurban ini, telah diungkapkan dalam Al-Quran: “… maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta)dan orang yang minta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS Al-Haj, 22:36)</p> <p>Dan hikmah berikutnya adalah dalam rangka menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari tgl 10 hingga 13 Dzul-Hijjah, yakni Hari Nasar (penyembelihan) dan hari-hari tasyriq. Memang Syari-at agama kita menggariskan, bahwa pada setiap Hari Raya, baik Idul Fitri ataupun Idul Adha, setiap orang Islam diperintahkan untuk mengumandangkan takbir. Hal ini memberikan isyarat kepada kita, bahwa kebahagiaan yang hakiki, hanya akan terwujud, jika manusia itu dengan setulusnya bersedia memberikan pengakuan dan fungsi kehambaannya di hadapan Allah s.w.t. dan dengan setulusnya bersaksi dahwa hanya Allah sajalah yang Maha Besar,Maha Esa, Maha Perkasa dan sifat kesempurnaan lainya.</p> <p>Kebahagiaannya yang sebenarnya akan tercapai, apabila manusia menyadari bahwa fungsi keberadaannya didunia ini hanyalah untuk menjadi hamba dan abdi Allah, bukan abdi dunia, ataupun abdi setan (QS Al-Dzarriyat, 51:56)</p> <p>Di samping itu semua, Hari Raya Q urbanpun merupakan Hari Rayayang berdimensi sosial kemasyarakatan yang sangat dalam. Hal itu terlihat ketika pelaksanaan pemotongan hewan yang akan dikorbankan, para mustahik yang akan menerima daging-daging kurban itu berkumpul. Mereka satu sama lainya meluapkan rasa gembira dan sukacita yang dalam. Yang kaya dan yang miskin saling berpadu, berinteraksi sesamanya. Luapan kegembiraan di hari itu, terutama bagi orang miskin dan fakir, lebih-lebih dalam situasi krisi ekonomi dan moneter yang dialami sekarang ini, sangat tinggi nilainya, ketika mereka menerima daging hewan kurban tersebut.</p> <p>Dengan syari’at qurban ini, kaum muslimin dilatih untuk menebalkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. Ibadah qurban ini sarat dengan nilai kemanusiaan dan mengandung nilai-nilai sosial yang tinggi. Oleh karenanya orang Islam yang tidak mampu mewujudkan nilai-nilai kemasyarakatan, dianggapsebagai pendusta agama(QS Al-Ma’un, 107:1-3). Karena ibadah haji dan Idul Qurban kali ini datang di saat sebagian besar kaum muslimin sedang dalam kesulitan ekonomi, maka mari kita manfaatkan momen ini untuk mawas diri dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Fastabiqul-khairat. Maka kita berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. (wago)</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: center; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">TAUHID PENGURBANAN<o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: center;" align="center">Bahan Penyajian Seminar Nasional</p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style=""> </span>Al-Furqon UPI- 18 Desember 2007</p> <p style="text-align: center;" align="center">Oleh: Sofyan Sauri</p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="background: white none repeat scroll 0% 0%; margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Hari</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"> Raya Kurban akan kembali menghampiri kita. Setiap tahun (barangkali) kita menunaikan ibadah kurban, menyembelih seekor domba, sapi, atau unta. Daging-dagingnya kita sebarkan untuk bisa dirasakan oleh fakir miskin. Aktivitas seperti ini rutin terjadi dalam siklus hidup kita. Bahkan, mungkin, telah menjadi rutinitas!</span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102);"> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Seperti mesin, rutinitas adalah proses yang berulang-ulang. Memang banyak ibadah mengharuskan dilakukan secara rutin. Shalat misalnya, sehari kita lakukan lima kali. Puasa Ramadhan kita lakukan satu bulan dalam setiap tahun. Persoalannya adalah, apakah ibadah-ibadah seperti itu bisa dilakukan sekedar sebagai rutinitas; sesuatu yang mekanis?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Pertanyaan seperti ini penting kita kemukakan saat-saat kita sedang diliputi suasana kurban. Sebab jika kita tengok sejarahnya, ternyata kurban membawa muatan makna yang cukup dalam, jauh dari sekedar sebuah simbol penyembelihan dan pembagian daging kurban.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Adalah </span><i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.1pt;">nabiyullah </span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Ibrahim dan Ismail yang telah mendemontrasikan betapa ibadah kurban adalah pertaruhan antara tauhid dan syirik. Pertarungan antara Allah dan selain Allah. Dan mereka lulus dalam ujian "pertaruhan" ini. Bahwa Ibrahim dan Ismail lebih mementingkan Allah telah dibuktikan dengan kesanggupan mereka untuk menyembelih dan disembelih, karena memang itu perintah Allah. Kecintaan Ibrahim kepada anaknya tetap diletakkan di bawah kecintaannya kepada Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Ibrahim memang cinta, dan bahkan sangat cinta, kepada putranya, Ismail. Akan tetapi perintah Allah lebih dari segala kecintaan duniawi. Inilah implementasi tauhid yang benar. Bahwa tauhid bukan sekedar "basa-basi" percaya akan keesaan Allah. Tauhid bukan sekedar penolakan secara lisan terhadap tuhan-tuhan dan penunggalan Allah. Tauhid adalah jiwa kehidupan. Tauhid menuntut pendemonstrasian sikap secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Sebagai "bapak monotheisme", Ibrahim sangat paham terhadap sikap-sikap tauhid yang harus dilakukan. Dia sangat paham bahwa " ... jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102);">istri-istri <span style="letter-spacing: 0.3pt;">kamu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu kuatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya..." (At-Taubah/9:24).<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Bercermin dari sejarah kurban Ibrahim, maka ibadah kurban yang kita lakukan mestinya kita jadikan ajang pengasahan sikap tauhid.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 18pt 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 18pt 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Pegorbanan Tauhid<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 18pt 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Seperti ibadah-ibadah lainnya, ibadah kurban juga mengandung dua sisi yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Menyembelih hewan dan membagikan dagingnya pada fakir miskin adalah satu sisi syariat yang tidak boleh diabaikan. Akan tetapi, sisi ini bukanlah tujuan dari ibadah itu sendiri. Allah sendiri menjelaskan bahwa yang sampai kepada Allah bukan daging atau darah hewan kurban, melainkan ketaqwaan pelaku kurban-lah yang sampai kepada Allah (Al Hajj/22:37). Ini artinya bahwa penyembelihan kurban adalah simbol ketundukan dalam menjalankan perintah Allah. Dan ibadah tidak boleh berhenti sebatas pada simbol, sebab jika ini yang terjadi, ibadah hanya akan menjadi rutinitas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Maka bersama kucuran darah, kita kurbankan segala kepentingan dunia, demi memenuhi panggilan Allah. Segala ketaatan kita letakkan di bawah ketaatan kepada Allah. Seluruh ketakutan kita letakkan di bawah katakutan kita kepada Allah. Semua kecintaan hanya boleh dan sah jika kita letakkan di bawah kecintaan kita kepada Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Bukan sebaliknya, demi kepentingan duniawi kita korbankan Allah. Kita korbankan tauhid. Panggilan kekuasaan mengorbankan ketaatan kita pada Allah. Kita menjadi lebih otoriter dibanding Allah. Seruan gelimang harta telah melupakan kita dari perjuangan. Kita menjadi serakah dan tamak; merasa paling kaya dan memiliki segalanya, lupa bahwa semuanya adalah milik Allah. Kita korbankan kejujuran demi panggilan korupsi. Kita korbankan moral dan kehormatan, hanya karena bisikan lawan jenis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102); letter-spacing: 0.3pt;">Lantas sampai kapan, kurban menjadikan kita konsisten bertauhid?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(102, 102, 102);"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 16.65pt 0.0001pt 0cm; background: white none repeat scroll 0% 0%; text-align: justify; line-height: normal; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(102, 102, 102);"> </span><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif"; color: rgb(102, 102, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 13.5pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Makna Kurban bagi Transformasi Sosial <o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: center;" align="center">Bahan Penyajian Seminar Nasional</p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style=""> </span>Al-Furqon UPI- 18 Desember 2007</p> <p style="text-align: center;" align="center">Oleh: Sofyan Sauri</p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">
<br />Minggu, 31 Desember, umat Islam kembali akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1427 H. Bagi setiap agama, hari raya adalah hari istimewa di mana kekudusan Tuhan menjadi sentral pengabdian dan benda-benda di sekelilingnya tiba-tiba menjadi kian nisbi.
<br />Hari raya tidak saja mengandung ritus-ritus, tapi juga sarat dengan nilai-nilai. Kesemarakannya tidak saja termanifestasikan dalam bentuk syiar, hiruk-pikuk segala kesibukan, tapi juga dalam diam, dalam bisikan, dan keharuan.
<br />Demikian juga Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban, ia menyimpan banyak harapan untuk self cleaning, menjanjikan peleburan jiwa ke dalam proses penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid, dan tahlil yang dikumandangkan pada prinsipnya bukanlah apa-apa, melainkan ia hanya sebuah ekspresi ketakjuban, refleksi kekaguman spontanitas, totalitas kepasrahan atau peleburan diri ke alam yang kasat mata namun nyata.
<br />Kalau boleh diandaikan bahwa semangat Idul Kurban itu dinamis, sejatinya ia tidak hanya berhenti untuk memperkaya horison pengalaman beragama secara individual, tapi juga berlanjut implementasinya pada dataran empiris-sosial. Dengan kata lain, ia berimplikasi meningkatkan kualitas penghayatan individu terhadap universalitas nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, kedudukan agama bukan semata-mata cultus privatus, tapi juga cultus publicus.
<br />Sementara itu, masyarakat kini tengah mengalami apa yang disebut transformasi sosial sebagai dampak dari arus modernisasi. Transformasi ini mendesak setiap anggota masyarakat untuk menguji kembali validitas beragam konvensi yang dilahirkan oleh lembaga-lembaga sosial dan kebudayaan dalam rangka survive dan revive.
<br />Transformasi ini juga memaksa setiap pemeluk agama untuk melakukan reorientasi terhadap pola penghayatan keagamaannya, dengan menafsirkan dan mamaknai ulang format pemahamannya terhadap validitas tekstual kitab suci.
<br />Sikap inilah yang disebut reinterpretasi yang oleh Roland Barthes disebut pula sebagai deformasi. Tiap kali membicarakan apa saja, termasuk agama, kita menghadapinya bukan sebagai organisme yang punya riwayat. Kita acap kali menundukkannya di bawah kriteria kita, hukum kita, dan konsensus di antara kita. Dengan demikian, kita merasa cukup otoritatif mengklaim mana yang “benar dan salah” menurut persepsi kita, sesuai dengan kepentingan kita.
<br />
<br />Urgensi Makna Kurban
<br />Memang, begitulah agama. Ia datang bukan untuk disapa. Ia datang dengan misi dialog, semangat dialektis, dan cita-cita profetis. Ia berhadapan dengan kecerdasan manusia, perubahan ruang, dan pergeseran waktu.
<br />Ia menyatu dengan proses transformasi masyarakat pemeluknya, yang ternyata tidak homogen secara geografis maupun etnis. Dengan begitu, agama menuntut untuk dipahami dan ditangkap pesannya dengan pendekatan transformatif. Reinterpretasi memang berarti deformasi. Tapi, bukankah dengan reinterpretasi pula manusia dan agama masing-masing melakukan adaptasi ?
<br />Agama jelas merupakan lembaga yang menjadi referensi pemeluknya dalam rangka mencari sumber-sumber legitimasi. Salah satu bentuknya berupa identitas formal, yang seringkali ekspresinya bisa dilihat dalam bentuk sistem upacara dan penyembahan.
<br />Ekspresi ini mendapat perhatian yang lebih istimewa, karena para pemeluknya punya keinginan yang menggebu-gebu untuk menampilkannya lebih ke permukaan. Sebabnya satu, ia bukan hanya identitas. Tapi secara umum—untuk membedakannya dengan humanisme yang kering dari unsur-unsur transendental dan eskatologis—ia adalah agama itu sendiri.
<br />Dari paparan di atas, sebenarnya Idul Kurban punya urgensi makna yang bisa dijadikan legitimasi bagi terwujudnya obsesi-obsesi sosial. Kesetiakawanan, solidaritas, menurunnya kesenjangan antarberbagai kelompok masyarakat, tegaknya semangat otonomi, dan pembebasan dalam diri manusia, adalah hal-hal yang sangat mungkin dicarikan justifikasinya pada semangat Idul Kurban.
<br />Salah satu atau bahkan satu-satunya kekuatan Idul Kurban terletak pada fungsi legitimasi simbolisnya. Maka ketika pengorbanan itu diwujudkan dalam bentuk selain menyembelih hewan, yang terjadi adalah discontinuity. Artinya, orang Islam jadi kehilangan simbol-simbol yang melegitimasi kerja-kerja pengorbanan mereka, peneladanan sikap-sikap yang dicontohkan oleh nabi-nabi mereka yang hanif.
<br />Penyembelihan hewan merupakan upaya mencari jejak historis dan tradisi. Ia merupakan eternalisasi kontinuitas hari ini dan kemarin. Dalam merayakan Idul Kurban, ternyata kita tidak cukup hanya dengan mempertahankan “semangat berkorban”, sebagaimana dicontohkan Ibrahim dan Ismail, tapi juga harus tetap mempertahankan “kerja-kerja” pengorbanan sebagaimana dilakukan Ibrahim dan Ismail itu.
<br />
<br />Tiga “Mainstream”
<br />Tampaknya, Idul Kurban menyimpan tiga hal yang menjadi bagian dari mainstream evolusi kebudayaan, yakni agama, budaya, dan keberlangsungan. Agama mengakomodasi kelahiran dan pelembagaan spiritualitas dan nilai-nilai kebersamaan, pengorbanan, pembebasan, dan solidaritas yang konvergen.
<br />Budaya menunjuk pada pelembagaan penyembelihan menjadi semacam tradisi, yang selain kental dengan nuansa lokal, juga cenderung konsentris. Sementara itu, keberlangsungan menunjuk pada kontinuitas dan mengalirnya waktu dalam rentang linear ke depan.
<br />Dari ketiga mainstream tersebut, yang paling penting adalah, bukan konvergensi nilai, tapi konsentrisitas simbol. Artinya, bahwa Idul Kurban–seperti yang berkembang di masyarakat–lebih identik dengan peristiwa budaya daripada peristiwa ritual keagamaan. Dengan kata lain, ia lebih menyerupai momentum sebuah pesta, daripada momentum keinsafan dan keharuan.
<br />Dengan demikian, ada satu kepastian di luar semua itu, yakni bahwa simbol-simbol budaya yang lahir dari basis agama relatif lebih eternal dan mendapatkan apresiasi, dari pada yang lahir melalui mobilisasi kreativitas dan daya cipta manusia semata.
<br />Agama ternyata memuat unsur-unsur sakral. Sementara sakralitas, menurut Emile Durkheim, mampu membangkitkan perasaan kagum, dan karena itu, ia memiliki kekuatan memaksa dalam mengatur tingkah laku manusia serta kekuatan untuk mengukuhkan nilai-nilai moral kelompok pemeluk.
<br />Sakralitas pula yang merangsang atribut-atribut agama untuk tetap survive di tengah arus globalisasi dan arus informasi simbol-simbol budaya. Sungguh pun pada dasarnya bukan benda-benda tersebut yang merupakan tanda dari yang sakral, tapi justru berbagai sikap dan perasaanlah yang memperkuat sakralitas tersebut. Sakralitas ini terwujud karena sikap mental yang didukung oleh perasaan.
<br />Oleh karena itu, biarlah sampai kapan pun Idul Kurban dirayakan dan disemarakkan dengan hiruk-pikuk penyembelihan hewan. Ia bukan saja sekadar ornamen dan dekorasi yang melegitimasi keterkaitan organik umat Islam dengan masa lalunya, melainkan juga sejenis segmen yang berputar dalam mainstream evolusi kebudayaan umat manusia, yakni konvergensi, konsentrisitas, dan kontinuitas.
<br />Demikianlah, Selamat Hari Raya Idul Adha 1427 H.</span><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> PENDIDIKAN UMUMhttp://www.blogger.com/profile/17010062746212198053noreply@blogger.com0